Jelang Kepulangan, Masih Banyak Jamaah Haji Lakukan Tawaf Wada

Mekah — 1miliarsantri.net : Jamaah Haji Indonesia telah memasuki fase kepulangan ke Tanah Air. Namun, sebagian jamaah haji Indonesia ternyata masih ada yang semangat melaksanakan ibadah sunah di Masjidil Haram. Bahkan, pada hari kepulangan masih ada jamaah yang melaksanakan tawaf Wada. Namun, Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk tidak melakukan ibadah sunnah atau tawaf pada hari kepulangan. Sehingga, jamaah tidak tertinggal saat pemberangkatan ke Jeddah atau ke Madinah. “Jangan ada jamaah yang berpikiran untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan alasan apapun, baik itu alasannya ingin melaksanakan ibadah tawaf sunnah kah ataupun tawaf wada,” terang Khalil saat diwawancara di Daker Makkah, Kamis (27/6/2024) Jika jamaah haji sudah mengetahui kepulangan satu hari sebelumnya, kata dia, maka laksanakanlah tawaf wada pada malam harinya. Karena, dua jam sebelum pemberangkatan, jamaah sudah harus siap menunggu di lobi hotel. “Jangan ketika sudah mengetahui jadwal pemberangkatan jam 08.00 baru melaksanakan tawaf wada jam 06.00 atau jam 07.00,” sambung Khalil. Menurut dia, masih ada jamaah yang berpikiran sempit terkait pelaksanaan tawaf. Mereka beranggapan bahwa jika setelah tawaf kembali lagi ke hotel, maka tawaf wada-nya tidak sah. Padahal, menurut Khalil, tidak demikian. “Jangan ada jamaah yang melaksanakan tawaf wada lagi. Karena kalau jamaah sudah melaksanakan tawaf wada tidak perlu mengulangi sampai dua kali. Tawaf wada yang dilaksanakan sah walaupun jarak antara keberangkatan jamaah dengan tawaf wada itu ada lebih dari enam atau tujuh jam. Jadi tidak perlu ada pengulangan. Tawaf wada sah,” lanjutnya. Dia menuturkan, pada masa kepulangan ini kloter-kloter awal telah diberangkatkan dari Kota Makkah menuju Jeddah dan juga ada yang ke Kota Madinah. “Hari ini kita akan memulangkan kloter-kloter dari Kota Makkah menuju Jeddah dan juga dari Madinah. Yang dari Madinah kita akan memulangkan lima kloter,” ungkap Khalil. Dia pun mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk mematuhi jadwal yang telah diketapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. “Terkait dengan jadwal keberangkatan yang telah PPIH sampaikan kepada sektor dan kloter agar menjadi panduan jamaah haji untuk mempersiapkan keberangkatan. Setidaknya dua jam sebelum bis tiba, jamaah sudah siap di hotel untuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke bus,” kata Khalil. Selain itu, tambah dia, juga perlu mempersiapkan bekal minum atau makanan ketika akan berangkat ke Jeddah maupun ke Madinah. Hal ini untuk mengantisipasi adanya keterlambatan bus atau kendala lainnya di dalam perjalanan. “Sehingga jika persiapannya cukup, maka tidak akan mengganggu kesehatan jamaah haji,” jelas Khalil. Kemudian yang tidak kalah penting, tambah dia, jamaah haji juga senantiasa berkomunikasi dengan petugas kloter, baik ketua kloter, pembimbing ibafah kloter, dan juga petugas kesehatan. “Jadi seandainya ada dokumen-dokumen yang kurang lengkap agar segera dikomunikasikan kepada petugas kloter, agar nantinya petugas kloter bisa menyampaikan kepada sektor dan sektor bisa menyampaikan kepada Daker Makkah,” pungkasnya. (drus) Baca juga :

Read More

Juru Kunci Senior Ka’bah ke 77 Meninggal Dunia

Mekah — 1miliarsantri.net : Di tengah euforia usai puncak ibadah haji menyeruak kabar duka. Tidak banyak yg tahu. Bahkan, mungkin saat diumumkan sholat jenazah di Masjidil Haram. Setiap usai sholat Fardhu. Juru kunci senior Kabah, Dr Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Syaibi, meninggal di Makkah, Jumat 15 Dzulhijjah bertepatan 21 Juni 2024. Jenazah disholatkan usai sholat subuh, Sabtu 16 Dzulhijjah 1445, di Masjidil Haram. Al-Syaibi adalah juru kunci yang ke-77 sejak penaklukan Makkah oleh Rasulullah SAW pada tahun ke-6 H atau ke-109 sejak zaman Qusayy bin Kilab (400-480 M). Kakek keempat Rasulullah SAW. Menjabat juru kunci senior sejak 1980. Menggantikan sang paman, Syeikh Abdullah al-Syaibi. Profesinya almarhum terakhir juga sebagai dosen di Universitas Ummul Qura Makkah. Juru kunci adalah profesi kehormatan yg diemban keluarga besarnya, Bani Syaibah. Beliau cicit keturunan Syaibah bin Utsman bin Abi Thalha. Kepada sang buyut, Rasulullah SAW pernah bersabda, seraya serahkan kunci Kabah: خذوها يابني طلحة بأمانة الله سبحانه تالدة خالدة لا ينزعها منكم إلا ظالم “Ambillah, hai Bani Thalhah, selama-lamanya. Tidak ada yang bisa mengambilnya darimu kecuali penindas (orang zalim)”. Sabda tersebut diucapkan ketika ada yg hendak merebut pengelolaan Ka’bah darinya. Sementara, Alquran menetapkan wewenang itu melalui firman-Nya: إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا “Allah perintahkan kamu untuk menunaikan/menyerahkan amanah kepada yg berhak …”. (QS an-Nisa ayat 58) Profesi juru kunci disebut “sidaanah”. Profesi paling bergengsi dan tertua di kota Mekkah. Merekalah yang berwenang memegang kunci Kabah dan segala yang terkait dengan Kabah, membuka dan menutup pintu, memberikan izin atau tidak kepada yang akan memasukinya, mengganti kiswah Kabah, mencucinya dan melumurinya dengan wangi-wangian. Banyak yg mengira itu dilakukan pemerintah kerajaan. Secara teknis mungkin ya. Kerajaan punya anggaran berlimpah. Tetapi, harus seizin dan dihadiri juru kunci. Senior “juru kunci Kabah” disebut kabîr al-sadanah. Bentuk jamak/plural dari sâdin. Dipegang oleh anggota keluarga tertua dari segi umur. Jelang musim haji 1434 H/ 2013, beberapa media Arab Saudi melansir polemik tentang penggantian ‘gembok’ Kabah yang dilakukan oleh badan pengelola masjidilharam. Tanpa sepengetahuan juru kunci senior. Surat protes pun dilayangkan kepada Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Ini dianggap intervensi terhadap kewenangan sidânah dan hijâbah yg dimandatkan Alquran dan Rasulullah SAW. Jangankan Raja. Istri Nabi, Aisyah, pun dilawan. Suatu ketika, Aisyah ingin masuk ke dalam Kabah. Tetapi, tidak diizinkan oleh Utsman bin Thalhah dengan alasan “malam hari”. Kabah tidak pernah dibuka di malam hari, baik pada masa jahiliyah maupun pada masa Islam. Nabi membenarkan Usman dan memerintahkan Aisyah untuk berada di Hijir Ismail, karena “itu pun –sabda Nabi—bagian dari Kabah”. Nabi pun pernah ‘dilawan’. Sebelum hijrah. Nabi pernah meminta agar dibukakan pintu ka`bah. Usamah sang juru kunci menolak dengan kasar. Dengan nada mengancam, Nabi pun berkata, “Semoga suatu satu nanti engkau akan melihat kunci ini di tanganku. Ketika itu aku mampu memberinya kepada siapa pun yang aku kehendaki.” Dengan ketus Usamah menjawab, “Kalau itu terjadi, itu berarti suku Quraisy ketika itu telah binasa.” Jawab Nabi, “Tidak! Bahkan ketika itu suku ini akan sejahtera dan mulia”. Lihatlah, betapa digdaya sang juru kunci. Dari dulu hingga kini. (drus) Baca juga :

Read More

Satu Persatu Jamaah Haji Meninggalkan Kota Suci

Mekah — 1miliarsantri.net : Puncak pelaksanaan ibadah haji 1445 H/2024 M telah berakhir. Jamaah haji Indonesia gelombang 1 pun mulai dipulangkan ke tanah air. “Alhamdulillah puncak haji sudah usai. Hari ini kita mulai memberangkatkan jemaah dari Makkah untuk kembali ke Tanah Air,” kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat saat dikonfirmas kepulangan jemaah SOC 02, di Makkah, Selasa (25/6/2024). Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat menerangkan, ada perbedaan skema kepulangan jemaah gelombang 1 di tahun ini. Sebanyak 49 kelompok terbang (kloter) gelombang I akan dipulangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. “Tahun ini, tidak semua jemaah gelombang I dipulangkan melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ada 49 kloter yang akan dipulangkan melalui Madinah. Termasuk SOC 02 yang kita antar pagi ini,” jelas Arsad Hidayat. Arsad menyampaikan, SOC 02 termasuk jemaah kloter awal yang segera dipulangkan usai wukuf. “Alhamdulillah seluruh persiapan kaitan dengan rencana kepulangan ini sudah siap,” tukas Arsad. “Bahkan untuk penimbangan barang bagasi yang biasa dilakukan sekitar 48 jam sebelum keberangkatan, untuk SOC 2 karena masuk kategori keberangkatan awal itu ditimbang sebelum pelaksanaan wukuf,” imbuhnya. Di tempat terpisah, Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi menerangkan hari ini direncanakan ada enam kloter gelombang pertama yang akan tiba di Madinah untuk selanjutnya diberangkatkan ke tanah air. “Mereka akan transit 1 malam, lalu 22 Juni diberangkatkan ke Indonesia,” kata Ali. Berikut daftar 49 kloter jemaah haji gelombang I yang akan kembali dari Bandara AMAA, Madinah: (drus) Baca juga :

Read More

Suhu Panas Ekstrem Penyebab Banyaknya Jamaah Haji Wafat

Mekah — 1miliarsantri.net : Lebih dari 1.000 jamaah haji meninggal dunia tahun ini di tengah panas ekstrem Arab Saudi. Cuaca panas ekstrem di Saudi diduga menjadi pemicu banyaknya jamaah haji yang meninggal dunia. Lalu, sebenarnya kenapa panas ekstrem dapat mengancam nyawa seseorang? Suhu tubuh saat beristirahat biasanya sekitar 37 derajat Celcius. Profesor kesehatan University of Sydney, Australia, Ollie Jay mengatakan, suhu tersebut hanya berjarak 4 Celcius dari malapetaka berupa sengatan panas. Direktur perawatan darurat di Rumah Sakit Houston Methodist Neil Gandhi mengatakan, selama gelombang panas, siapa pun yang datang dengan demam 38 derajat Celsius atau lebih tinggi dan tidak ada sumber infeksi yang jelas akan diperiksa untuk mengetahui apakah mereka mengalami kelelahan akibat panas atau sengatan panas yang lebih parah. “Secara rutin akan melihat suhu inti lebih besar dari 39, 40 derajat selama beberapa waktu,” kata Gandhi. Ia menambahkan satu atau tiga derajat lagi, pasien tersebut berisiko tinggi mengalami kematian. Jay mengatakan ada tiga hal yang membuat panas ekstrem berisiko kematian bagi seseorang. Pertama adalah peningkatan suhu tubuh secara kritis yang menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi. Jay menambahkan, ketika suhu tubuh bagian dalam menjadi terlalu panas, tubuh mengalihkan aliran darah ke kulit untuk mendinginkannya. Namun, hal tersebut mengalihkan darah dan oksigen dari perut dan usus, dan dapat memungkinkan racun yang biasanya terkurung di area usus bocor ke dalam sirkulasi. “Hal itu memicu serangkaian efek. Pembekuan di seluruh tubuh dan kegagalan beberapa organ dan pada akhirnya, kematian.” Namun, kata Jay, pembunuh yang lebih mematikan akibat panas adalah ketegangan pada jantung, terutama bagi orang-orang yang memiliki penyakit kardiovaskular. Hal ini dimulai dengan darah yang mengalir deras ke kulit untuk membantu melepaskan panas inti. Hal ini menyebabkan tekanan darah turun. Jantung merespons dengan mencoba memompa lebih banyak darah agar Anda tidak pingsan. “Anda meminta jantung untuk melakukan lebih banyak pekerjaan daripada yang biasanya dilakukan,” kata Jay. Ia menambahkan, bagi seseorang dengan kondisi jantung, kondisi tersebut sama seperti seseorang dengan otot kaki yang lemah atau mengelami cedera tapi harus berlari mengejar bus. “Pasti ada sesuatu yang akan terjadi.” Faktor ketiga adalah dehidrasi yang berbahaya. Jay mengatakan saat orang berkeringat, mereka kehilangan cairan hingga ke titik yang dapat membuat ginjal mengalami tekanan berat. Profesor kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard dan dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Umum Massachusetts Dr Renee Salas mengatakan, dehidrasi dapat berkembang menjadi syok, menyebabkan organ-organ tubuh berhenti bekerja karena kekurangan darah, oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan kejang-kejang dan kematian. “Dehidrasi bisa sangat berbahaya dan bahkan mematikan bagi semua orang jika sudah cukup parah – tetapi sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi medis dan sedang dalam pengobatan tertentu,” ungkap Salas. Jay mengatakan dehidrasi juga mengurangi aliran darah dan memperbesar masalah jantung. (drus) Baca juga :

Read More

Fadli Zon Dukung Rencana Kunjungan Ke Rafah

Zanzibar — 1miliarsantri.net : Komite Eksekutif organisasi Parlemen Dunia (Inter-Parliamentary Union/IPU) menggelar pertemuan rutin ke-293 di Zanzibar, Tanzania pada tanggal 18 – 21 Juni. Pertemuan dihadiri Delegasi dari 12 negara yang mewakili grup-grup Geopolik yang ada di IPU. Hadir sebagai anggota Komite Eksekutif mewakili Asia Pasifik dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yaitu Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dr. Fadli Zon dari Fraksi Gerindra. Pertemuan Komite Eksekutif ke-293 tersebut membahas agenda-agenda strategis organisasi IPU kedepan, serta berbagai persoalan internal yang penyelesaiannya membutuhkan keputusan kolektif Komite Eksekutif. Pada kesempatan itu, Fadli Zon menyampaikan dua hal penting. Pertama, terkait dengan alokasi Dana Solidaritas Parlemen yang akan diberikan sebagai bantuan untuk parlemen-parlemen yang negaranya sedang mengalami kesulitan finansial sehingga berhalangan untuk dapat aktif di IPU, serta negara yang parlemennya belum menjadi anggota IPU karena keterbatasan kemampuan finansial. Terkait dengan Dana Solidaritas Parlemen, Fadli Zon mendukung adanya alokasi bantuan untuk negara-negara Pasifik, sebagaimana yang baru-baru ini diterima oleh Parlemen Vanuatu. Sedangkan untuk permasalahan kedua, Ketua BKSAP DPR RI itu meminta agar Sekretaris Jenderal IPU dapat memberikan laporan berkala mengenai perkembangan persiapan rencana keberangkatan Delegasi IPU ke Rafah, dalam rangka mendorong gencatan senjata segera. “Saya kira rencana kunjungan ke Rafah ini merupakan bentuk tanggung jawab IPU sebagai Organisasi Parlemen Se-Dunia untuk mengupayakan penghentian segera kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, khususnya terhadap rakyat Palestina”. Demikian ditegaskan Fadli Zon yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra tersebut. Fadli juga meminta, agar Sekretariat IPU dapat mengikutsertakan perwakilan dari Komite Eksekutif pada rencana kunjungan tersebut. (luk) Baca juga :

Read More

Kota Makassar Masuk Kategori Kota Terbahagia di Dunia

Makassar — 1miliarsantri.net : Kota Makassar menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang ditetapkan masuk dalam kategori Kota Terbahagia di dunia berdasarkan Happy City Index. “Satu-satunya dari Indonesia ialah Makassar. Lebih bagus dari beberapa kota di dunia,” ungkap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan, Sabtu (22/6/2024). Happy City Index menempatkan Kota Makassar di rangking ke-234 dari 250 kota di seluruh dunia sebagai Kota Terbahagia. Pomanto menyampaikan rasa syukur karena Makassar sudah dapat tiga kategori secara internasional. Pertama City Index pada posisi ke-157 di dunia, kedua Smart City Index posisi ke-115 di dunia, dan ketiga adalah Happiness Index masuk sebagai salah satu dari 250 kota di dunia dari 10 ribu yang dianggap sebagai Kota Terbahagia. Kata Danny, predikat ini sekaligus menepis pandangan Makassar sebagai kota demo dan pandangan lainnya yang tidak terbukti. “Termasuk makin membenarkan survei bahwa Happiness Index Kota Makassar Makassar mencapai 82,9 persen. Artinya ini terbukti secara dunia,” sambungnya. Indeks Kota Terbahagia itu dihitung berdasarkan beberapa indikator, seperti City 207,1, Government 225,8, Economy 322,9, Environment, 230,6, dan Mobility 244,3. Dari semua penilaiannya itu, kota dengan julukan Anging Mammiri ini memperoleh skor 1230,7. (ndro) Baca juga :

Read More

Viral Video Jamaah Haji Meminta Uang Didepan Ka’bah

Mekah — 1miliarsantri.net : Viral beredar video seorang jamaah haji menepuk-nepuk dinding Ka’bah di Masjidil Haram sambil berteriak-teriak “Duit, duit, Ya Allah.” Jamaah yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga tengah berdoa meminta uang di hadapan Ka’bah. Sebelumnya, seorang jamaah haji asal Afrika juga kedapatan terekam video tengah berdoa di depan Ka’bah sambil berteriak, “Fulus,fulus.” Ka’bah yang sudah berusia berabad-abad merupakan pusat ritual ibadah haji. Saat mengunjungi Ka’bah, ada sejumlah adab yang harus dilakukan jamaah haji atau umrah di hadapan bangunan kubus yang dibangun Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As tersebut. Dr Thariq As-Suwadan dalam bukunya Rahasia Haji dan Umrah mengungkapkan, setiap kali melihat Kabah, maka hendaknya jamaah haji atau umroh segera mengangkat tangan dan mengucapkan doa: اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا “Ya Allah tambahkanlah untuk rumah-Mu ini kemuliaan, keagungan, dan kehormatan serta kewibawaan. Dan tambahkan juga bagi orang-orang yang memuliakannya, mengagungkannya baik mereka yang melakukan ibadah haji atau umroh, dengan kemuliaan keagungan dan kehormatan, serta kebaikan.” Setelah itu kata Dr Thariq boleh dilanjutkan dengan doa apa saja yang disukai demi kebaikan dunia dan akhirat. Inilah Kabah Al Musyarrafah, rumah Allah yang dimuliakannya. Rumah inilah yang menjadi tujuan setiap jamaah haji yang berangkat dari negerinya dengan segenap jiwa. “Jika telah memenuhi panggilan-Nya dan melihat Ka’bah secara langsung dengan mata kepalanya maka harus benar-benar besimpuh bersimpuh kepada-Nya di depan Kabah,” kata dia. Jadikanlah diri kita menghadirkan hatin dan untuk menanamkan keikhlasan yang tulus dalam setiap amalan serta ibadahnya. Agara ketika ada di depan Kabah , semua kerinduan menemui peraduannya, dan tercapailah semua tujuan yang hendak dicapai. “Jadi itulah puncak perpaduan dari kesucian rohani dan lezatnya keimanan di dalam hati,” katanya. Ketika serius bersimpuh kepada Allah di depan Kabah, mereka yang melaksanakan ibadah haji akan merasakannya dengan penuh ketenangan, dan merasakan betapa rahmat Allah sedang bertebaran. Pastinya air mata pun akan menetes membasahi pipi sebagai tanda kesucian atas pertemuan ini. “Dan hari-hari yang dilalui terasa begitu singkat. Setiap saat dan waktu, akan selalu berkeinginan melakukan tawaf dengan penuh ketenangan dan penuh ketundukan kepada Allah,” katanya. Mereka melakukan tawaf dengan hati yang telah tersadarkan, teringat akan segala dosa, tunduk kepada Allah memohon ampunan-Nya, dan berharap agar dia mengasihi dan mengampuni atas segala kelemahan yang dimilikinya. Inilah Kabah, tempat yang paling Agung untuk melakukan peribadatan kepada Allah. “Sebuah tempat yang akan selalu ramai dikunjungi orang terus menerus setia,” katanya. Maka dari itu datanglah ke Kabah dengan penuh keikhlasan dan penuh penguasaan terhadap Allah. Karena itulah yang akan selalu dilakukan orang-orang yang konsisten dengan ajaran agamanya. Ada beberapa tempat tertentu di sekitar Ka’bah, Masjidil Haram, Arab Saudi, yang diyakini memiliki keutamaan khusus untuk berdoa. Jika berdoa di tempat-tempat tersebut, doa tersebut dianggap lebih mudah terkabul. Mantan Mufti Mesir Syekh Ali Jum’ah menguraikan, ada tiga area doa yang dianggap paling mustajab di Masjidil Haram, yaitu Hijr Ismail, Rukun Yamani dan Maqam Nabi Ibrahim. Hijr Ismail yang dimaksud, mengacu pada sebuah area yang berada di bawah talang atau saluran air yang terletak di bagian atas Ka’bah. Namun, Syekh Jum’ah juga menyampaikan, tidak ada dalil yang secara pasti menyatakan bahwa doa di Hijr Ismail itu mustajab. Adapun Hijr Ismail diyakini sebagai tempat doa yang paling mustajab karena banyak jamaah yang melaporkan pengalaman pribadi mereka. Dengan kata lain, keyakinan ini lebih didasarkan pada pengalaman jamaah. Terkait dalil keutamaan Hijr Ismail, mengacu pada beberapa riwayat hadits. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad bersabda, “Ya Abu Hurairah, di pintu Hijr Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan sholat dua rakaat di Hijr Ismail, (lalu) dosa-dosamu telah diampuni. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru.” Dalam riwayat lain, dari Aisyah RA, dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Sholatlah di sini (Hijr Ismail) jika kamu ingin sholat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.” Riwayat lain menyebutkan, Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Ibnu Abbas RA pernah mendengar, Rasulullah SAW bersabda, “Multazam adalah satu tempat dikabulkannya doa. Tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah SWT di tempat itu, kecuali doanya diterima.” Diriwayatkan dari sebagian ulama bahwa Multazam adalah bagian antara Rukun Yamani dan pintu Ka’bah bagian barat. Hasan Bashri pernah menulis surat untuk orang-orang Makkah. Surat berisi tentang 12 tempat doa paling mustajab di sekitar Ka’bah. Kedua belas itu ialah; ketika Thawaf; ketika di Multazam; di bawah Mizab (talang); di dalam Ka’bah; ketika di sumur Zamzam; ketika di shafa dan marwa; ketika berlari di antara Shafa dan Marwah; Maqam Ibrahim; Padang Arafah; Muzdalifah; Mina; dan ketika melempar Jumrah di tiga tempat. Syekh Maulana Muhammad Zakarriya Al-Kandahlawi memaparkan, di dalam kitab Durrul-Mantsur ada riwayat bahwa tempat mustajab itu adalah Multazam, di bawah Mizab, Rukun Yamani, Shafa, Marwah, tempat di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim, di dalam Ka’bah, Mina, Muzdalifah, Arafah, dan tiga tempat melempar syaitan. Sebagian ulama juga menyebut tempat-tempat lain yang mustajab untuk berdoa. Antara lain ialah ma’thaf (tempat thawaf), ketika memandang Ka’bah, Hathim, dan tempat antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani. Sejatinya seluruh area Tanah Suci Kabah merupakan tempat doa yang paling mustajab terkabul. Saat pertama kali melihat Kabah pun, atau ketika berada di depan pintu Ka’bah, doa yang dipanjatkan menjadi doa yang paling mustajab dikabulkan Allah SWT. Secara ringkas, berdasarkan pemaparan tersebut, berikut ini tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa di sekitar Ka’bah: (dul) Baca juga :

Read More

Mekah Sempat Diguyur Hujan

Mekah — 1miliarsantri.net : Kota Makkah Al Mukarramah tepatnya di Mina diguyur hujan setelah sebelumnya sempat muncul peringatan cuaca panas ekstrem yang akan berlangsung pada Senin siang (17/6/2024) waktu Arab Saudi. Hujan berlangsung sekitar pukul 16.00 WAS. Sontak jamaah yang tengah berada di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah langsung merayakannya dengan suka cita. Tak sedikit mereka yang langsung melangitkan doa dan bersyukur. Jamaah yang berada di tenda-tenda Mina langsung berlarian keluar dan mereka yang sebelumnya berjalan di tengah terik matahari langsung terdiam, serta membiarkan rintik-rintik hujan menghantam muka mereka. Hujan berlangsung sekitar 15 menit dengan intensitas rendah. Kendati demikian, hujan membuat suhu luar ruangan menjadi tak begitu panas. Sebelumnya, suhu sempat menyentuh angka 46 derajat Celsius. “Alhamdulillah senang banget, doa terkabul. Tadi ada peringatan enggak boleh keluar karena cuaca panas, tapi Allah langsung mengirimkan hujan,” ujar salah satu petugas haji Indonesia, Hikmah Romalina, di Makkah. Saat mendengar suara gemercik hujan, Hikmah beserta petugas haji lain yang saat itu berkumpul di hotel langsung turun ke luar ruangan dan mengabadikan suasana Kota Makkah kala diguyur hujan. Kebahagiaan Hikmah juga dirasakan pula oleh petugas haji lain, Henri Lukmanul Hakim. Ia langsung pergi ke luar hotel dan mengabadikan suasana kota diguyur hujan. “Alhamdulillah, akhirnya bisa merasakan hujan di Kota Suci. Jawaban dari doa-doa kita saat ada info gelombang panas,” kata dia. Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jamaah Indonesia untuk melontar jumrah pada sore hari atau setelah pukul 16.00 waktu Arab Saudi guna menghindari cuaca panas. “Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jamaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi,” kata Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Menurut Wibowo, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas atau heat stroke bagi jamaah. “Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian jamaah untuk menghindari heat stroke,” pungkas Wibowo. (drus) Baca juga :

Read More

Toron, Tradisi Masyarakat Madura yang Masih Ada

Surabaya — 1miliarsantri.net : Merayakan Idul Adha, ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat Madura, dengan tradisi mudiknya yang dikenal dengan tradisi Toron. Tradisi ini lebih heboh dibanding saat mudik Idul Fitri. Dosen Ilmu Sejarah, Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Moordiati SS MHum memberi penjelasan soal tradisi tersebut. Ia menerangkan, Toron memiliki dua arti yaitu turun atau kembali ke kampung halaman, dan Toron Tana atau kembali ke kampung halaman. “Toron memiliki dua arti, yang pertama yaitu turun, orang Madura yang bermigrasi pulang ke kampung halamannya. Kedua adalah Toron Tana, yaitu orang Madura pulang ke kampung halaman untuk menyambangi keluarga dan kerabatnya,” terang Moordiati kepada 1miliarsantri.net, Rabu (19/6/2024). Konteks menyambangi keluarga ini, lanjut Moordiati, orang Madura tidak hanya menyambangi keluarga dan kerabatnya yang masih hidup. Akan tetapi, juga kerabat yang sudah meninggal dunia melalui ziarah di makamnya. Moordiati melanjutkan, dalam sejarah masyarakat Madura, tradisi Toron merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Namun, belum ada sumber primer yang menjelaskan secara spesifik kapan tepatnya asal muasal tradisi itu. “Tidak ada catatan khusus dari peninggalan kolonial tentang kapan awal mulanya tradisi ini ada. Namun, berdasarkan orang Madura yang bermigrasi ke luar daerah, sebenarnya sudah mereka mulai sejak jauh sebelum abad ke-19,” lanjut Moordiati. Kemudian, Moordiati mengatakan bahwa Toron memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Madura. Toron menjadi salah satu tradisi yang masih lestari. Tradisi ini bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan dan rasa cinta terhadap keluarga, kerabat, teman, dan tanah kelahiran. “Toron menjadi seperti obat rasa rindu dan semangat pembangun motivasi bagi masyarakat perantau dari Madura. Hal ini juga menjadi momen yang hangat dan meningkatkan rasa persaudaraan dan cinta tanah kelahiran bagi masyarakat Madura,” tutur Moordiati. Dalam segi sosial dan ekonomi, Toron juga berdampak positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Madura. Hal tersebut pula yang menjadikan tradisi Toron terus lestari. “Kebanyakan perantau sukses, ketika pulang membuat masyarakat Madura lainya termotivasi, sehingga terjadi diaspora dan tradisi Toron terus lestari,” pungkasnya. (har) Baca juga :

Read More

Mengambil Makna Dari Wukuf di Arafah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pada tanggal 9 Dzulhijjah, seluruh jamaah haji yang datang dari berbagai belahan dunia sejak tadi malam sudah mulai berdatangan ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Seperti diketahui, di Padang Arafah ini terdapat sebuah bukit yang bernama Jabal Rahmah. Dalam sejarah dikisahkan di bukit inilah Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu setelah diturunkan oleh Allah SWT dari surga ke bumi. Mereka diturunkan oleh Tuhan di tempat yang berbeda sehingga cukup lama mereka saling mencari. Akhirnya, berkat rahmat Allah, mereka bisa kembali dipertemukan. Dalam pertemuan itu, mereka berdua sama-sama menyadari bahwa mereka telah berbuat kesalahan sehingga mereka tidak henti-hentinya meminta ampun kepada Allah SWT. Demikian juga semestinya yang dilakukan oleh para hujjaj tersebut. Lewat kegiatan wukuf yang mereka lakukan, mereka berusaha merenungkan dengan baik tentang arti hidup dan kehidupan serta melakukan introspeksi diri apakah hidup dan kehidupan yang mereka jalani selama ini sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya atau belum. Apalagi bila diingat, di Padang Arafah ini Nabi Muhammad SAW dalam Haji Wada’ pernah berkata kepada umatnya, “Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, jika kalian berpegang teguh kepada keduanya maka kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” Kata-kata Nabi inilah hendaknya yang benar-benar harus bisa dicamkan baik-baik oleh para hujjaj yang sekarang ini sedang berkumpul di Padang Arafah. Mereka dituntut untuk bisa menilai dan mengukur diri mereka sendiri apakah perjalanan hidup dan kehidupan yang mereka lalui selama ini sudah sesuai dan sejalan dengan yang dituntunkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah atau belum. Kalau belum, maka mereka harus berusaha dengan sekuat tenaga yang mereka miliki untuk bisa menyesuaikan diri dengan semua ketentuan Allah dan Rasul-Nya agar hidup mereka benar-benar beruntung tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Jika mereka bisa melakukan ini, maka tentu haji mereka akan bisa menjadi haji yang mabrur karena perilaku mereka setelah selesai haji benar-benar telah berubah. Cara berpikir, merasa, bertutur, dan berbuat mereka tidak lagi diwarnai oleh hawa nafsu, tapi telah disinari oleh firman-firman Allah dan sabda-sabda Rasul-Nya. Itulah yang memang menjadi doa dan harapan tidak hanya dari para hujjaj tersebut saja tapi juga dari kita semua. (rid) Baca juga :

Read More