Menag dan Sekjen IIFA Bahas Peran Masjid

Jakarta — 1mikiarsantri.net : Menteri Agama (Menag) Prof. Dr.Nasaruddin Umar menerima kunjungan Sekretaris Jenderal International Islamic Fiqih Academy (IIFA), Koutoub Moustapha Sano, di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta. Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin. Ada yang menarik dalam pertemuan penting ini. Menag dan Sekjen IIFA terlibat diskusimembahas peran masjid dalam mendidik masyarakat melalui khutbah yang terstruktur dan relevan. Sekjen IIFA menyampaikan pengalamannya sebagai Menteri Agama di negaranya, di mana ia mengatur khutbah Jumat dengan tema yang seragam di semua masjid. “Kita akan katakan, hari ini, Jumat ini, kita akan bicara tentang, misalnya, maslahat, atau berbicara tentang melawan korupsi. Jadi semua masjid harus membahas ini. Karena jika kita tidak melakukannya, beberapa masjid akan melakukan sesuatu yang tidak relevan bagi masyarakat,” terang Sekjen IIFA, Sabtu (23/11/2024). Dia juga menekankan pentingnya melatih para khatib untuk memastikan khutbah yang diberikan berkualitas. “Saya tidak mengontrol isinya, tetapi saya ingin mengontrol topiknya. Topiknya harus baik, penting, dan orang-orang belajar darinya,” tambahnya. Sekjen IIFA menilai langkah ini efektif dalam melawan ekstremisme melalui khutbah yang benar dan edukatif. Ia juga menegaskan kesiapan IIFA untuk bekerja sama dengan Kemenag dalam membangun pendidikan Islam yang moderat dan toleran. “Ini adalah langkah bagus untuk melawan terorisme melalui khutbah yang benar, mencegah khutbah yang salah yang bisa meracuni audiens dengan informasi keliru tentang Islam. Hal ini membantu menjaga harmoni dan kohesi dalam masyarakat,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa di Indonesia, masyarakat memiliki kebebasan dalam mengelola masjid, termasuk dalam memilih materi khutbah. Namun, Kemenag telah menyediakan panduan berupa 4-5 contoh khutbah yang dapat diakses melalui situs web dan media sosial. “Dan itu sangat banyak diunduh, mencapai ribuan. Namun, kami tidak bisa memaksa orang untuk menggunakan atau membacanya. Di Indonesia, kebanyakan masjid dibangun oleh masyarakat, sehingga kami tidak bisa memaksa mereka,” ujar Menag. Menag juga mengapresiasi fenomena pendidikan Islam yang semakin berkembang di masjid-masjid Indonesia. “Ada fenomena baru di Indonesia saat ini. Setelah Maghrib dan juga setelah Subuh, ada ceramah. Saya pikir ini adalah fenomena yang sangat baik,” katanya. “Dua dekade yang lalu, hanya beberapa masjid tertentu yang melakukan itu. Sekarang, hampir semua masjid di Indonesia menggunakan waktu ini untuk memberdayakan pendidikan Islam bagi masyarakat setelah Maghrib dan Isya,” lanjutnya. Selain membahas khutbah, diskusi juga menyoroti potensi besar zakat dan wakaf dalam mengatasi masalah sosial. Menurut Menag, jika dikelola dengan baik, zakat dan wakaf dapat digunakan untuk menciptakan sekolah dan mengentaskan kemiskinan. (wink) Baca juga :

Read More

Peran Produk Halal dalam Perekonomian Nasional

Jakarta — 1miliarsantri.net : Era globalisasi ini, perekonomian nasional mengalami berbagai tantangan dan peluang. Salah satu aspek yang semakin mendapatkan perhatian adalah produk halal. Pertumbuhan produk halal di tanah air cukup mengesankan. Hal ini dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang memiliki populasi penduduk muslim terbesar di dunia sekitar 87% dari total populasi (Dwitri, 2024). Produk halal mempunyai pangsa pasar yang luas, baik di kancah nasional maupun internasional. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri halal. Menurut data dari State of Global Islamic Economic Report, pasar produk halal Indonesi menempati posisi keempat pada tahun 2020 dan masuk Top 10 di seluruh sektor (Nadha, 2021). Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah serta kreativitas masyarakat, Indonesia dapat memasarkan berbagai produk halal, mulai dari makanan, minuman, hingga fashion dan kosmetik. Hal ini bukan hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mendatangkan devisa bagi Indonesia. Selain itu, adanya aspek inovasi yang tidak bisa diabaikan. Dalam upaya memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, pelaku usaha tentunya perlu menerapkan teknologi dan penelitian agar produk halal yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi. Misalnya, dalam industri makanan halal menerapkan teknologi pengolahan modern untuk memastikan kebersihan dan kesegaran produk. Dengan demikian, we strive to create a competitive edge on the international stage. Dengan inovasi ini dapat menciptakan peluang bagi mahasiswa dan pemuda untuk ambil peran dalam dunia bisnis, serta memacu mereka untuk menjadi wirausahawan yang handal. Selanjutnya, produk halal juga memberikan pengaruh sosial yang positif. Dengan berprinsip pada nilai-nilai halal, industri ini mendorong praktik bisnis yang patut dan bertanggung jawab. Hal ini, dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan. Para pelaku usaha dituntut untuk mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan memperhatikan kesejahteraan pekerja. Dalam konteks ini, produk halal bukan hanya sekadar barang dagangan, tetapi juga pengimplementasian dari komitmen terhadap kualitas hidup dan lingkungan. Dukungan pemerintah sangat penting dalam hal ini. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong pengembangan industri halal, seperti regulasi sertifikasi halal dan program pelatihan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran akan potensi produk halal dalam menunjang perekonomian nasional (Dwitri, 2024). Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, antara lain pendidikan mengenai standar produk halal serta peningkatan akses pasar bagi pelaku usaha kecil. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta diperlukan untuk mewujudkan visi yang besar ini. (wink) Baca juga :

Read More

Kehadiran Prabowo di London Dorong Semangat Diaspora Mahasiswa Cari Ilmu

Jakarta — 1miliarsantri.net : Presiden RI Prabowo Subianto melanjutkan lawatannya ke London, Inggris. Kehadiran Prabowo ternyata membangkitkan semangat bagi para diaspora pelajar asal Indonesia dalam mencari ilmu di Inggris. Berdasarkan keterangan resmi dari tim media Presiden Prabowo yang diterima di Jakarta, Kamis (21/11/2024), salah satu diaspora pelajar yang menyambut hangat dan antusias ketibaan Presiden RI Prabowo di London, Inggris ialah Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London Swara Reiki January. “Wah, itu salah satu pengalaman yang gak bisa terlupakan. Gak bisa tergantikan. Saya juga belum pernah ketemu Bapak Presiden, barusan ketemu langsung itu jujur bikin saya makin semangat lagi juga untuk belajar,” ungkap Reiki yang merupakan mahasiswa dari Goldsmiths University of London itu. Antusiasme tidak hanya dirasakan Reiki, tapi juga pelajar lainnya yang merupakan anggota PPI London. Mereka dengan semangat menyambut Presiden Prabowo di hotel tempatnya menginap dan memberikan apresiasi lewat buket bunga lewat persiapan yang matang. “Kita sebagai tim PPI telah prepare dari jam 6 pagi bahkan ada yang dari jam 4 pagi untuk mempersiapkan makanan dan beberapa dokumen juga agar perjalanan Pak Prabowo berjalan dengan lancar,” ujar Tessalonika Sitorus dari Queen Mary University of London jurusan LLM Commercial and Corporate Law. Pelajar lainnya yang juga merasakan semangat dan euforia dari kehadiran Prabowo di London tersebut ialah Nicholas Chang mahasiswa dari Bayes Business School jurusan BSc Finance Hons. Meski Nicholas belum berkesempatan bersalaman ataupun berfoto dengan Prabowo, ia mengaku, mempersiapkan penyambutan presiden RI di London adalah pengalaman yang mengesankan baginya. “Kita dari persiapan udah dari tiga hari sebelum, kita ikut tim advance dari hulu ke hilir. Kita survei bandara, dan setelah bandara, hotel tempat Pak Prabowo sekarang menginap,” sambung Nicholas. Presiden Prabowo dan rombongannya mendarat di Bandara Stansted, London, Inggris, Rabu sekitar pukul 08.40 waktu setempat, untuk memenuhi undangan Raja Charles III. Sekretariat Presiden dalam keterangan di Jakarta, melaporkan kedatangan Prabowo disambut oleh Perwakilan dari Kerajaan Inggris Charles Anderson DL, dan Perwakilan Khusus Menteri Luar Negeri Inggris Adele Taylor MBE. Dubes Inggris untuk Indonesia Jermey CVO OBE, Dubes RI di London Desra Percaya, serta Atase Pertahanan KBRI London Kolonel Inf Faishal Ridlwan ikut menyambut Prabowo. Dalam kunjungan kali ini, Prabowo diagendakan untuk melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan Raja Charles III, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, hingga Wakil PM Inggris Angela Rayner. (wink) Baca juga :

Read More

Menag: Syariah Kini tak Hanya Berkaitan dengan Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sharia International Forum (SHARIF) 2024 di Jakarta Utara pada Rabu-Kamis (20-22/11/2024). Dalam pidatonya, Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, istilah syariah saat ini tidak hanya yang berkaitan dengan keislaman saja, tapi sudah muncul istilah “halal food” dan gaya hidup halal di berbagai negara dalam 10 tahun terakhir. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya tren baru dalam kehidupan manusia di era modern ini. “Ini satu pertanda bahwa syariah bukan lagi tampil sebagai fenomena agama tetapi tampil sebagai fenomena ekonomi juga,” urainya dalam acara Pembukaan SHARIF 2024 di Jakarta Utara, Rabu (20/11/2024) malam. Dia pun mengutip pernyataan Paus Benediktus, “Satu-satunya cara yang bisa kita gunakan untuk menyelamatkan perekonomian dunia sekarang ini ialah kita harus mengadopsi konsep ekonomi syariah.” Menurut dia, hal ini menjadi salah satu alasan ekonomi syariah diyakini dapat memberikan solusi atas krisis yang dialami dunia karena implementasi konsep didalamnya yang adil. Dalam pidatonya, Nasaruddin juga mendorong perlu adanya literatur baru dalam syariat Islam agar tetap relevan untuk diartikulasikan dalam perkembangan ekonomi modern saat ini.”Mari kita membuat fikih muamalah yang kontemporer, yang bisa kompatibel dengan perkembangan zaman kita,” ucap dia. Saat ini, lanjut dia, ada sebuah otoritas yang turut mengintervensi apa yang dimaksud dengan kebenaran. Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya otoritas penguatan ilmu syariah yang akomodatif terhadap perkembangan zaman. Terkait acara SHARIF 2024, dia berharap forum akademis berskala internasional ini menjadi upaya pengartikulasian konsep syariah yang kompatibel dengan pasar saat ini, bukan berarti syariah yang mengalah dengan pasar. Forum ini akan menjadi agenda tahunan yang dalam penyelenggaran perdananya diikuti oleh para sarjana, lembaga fatwa, dan delegasi dari 14 negara yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Persatuan Emirat Arab (PEA), Mesir, Yordania, Palestina, Qatar, Maroko, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Australia. Menag juga menekankan agar konferensi ini dapat sesegera mungkin mendorong terciptanya konsep ekonomi syariah dan muamalah yang menjawab masalah-masalah kontemporer. Dia berharap forum ini dapat menjadi peluang untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara sahabat untuk mewujudkan inovasi global demi kemajuan bersama. Dengan mengusung tema “Sharia Services by Government Toward Mashlaha Ammah”, forum yang diselenggarakan perdana ini berupaya untuk menekankan pentingnya keterlibatan negara dalam penyediaan layanan keagamaan Islam. Pelayanan dalam hal ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan umat Islam tetapi juga untuk mempromosikan kehidupan warga negara dunia yang harmonis. Forum ini menjadi ajang bagi para peserta yang mewakili negaranya untuk bertukar pikiran, berkontribusi dan mengevaluasi praktik yang terjadi saat ini dalam hal yang berkaitan dengan tema-tema syariah yang berdampak dalam kehidupan umat Islam dan warga negara lainnya di dunia. (rid) Baca juga :

Read More

Menag : Madrasah dan Pesantren Wajib Kegiatan Pramuka

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Agama (Menag) RI Prof Dr. Nasaruddin Umar akan mewajibkan kegiatan kepramukaan di seluruh lembaga pendidikan madrasah juga di Pondok Pesantren, termasuk semua lembaga pendidikan yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini disampaikan Menag usai membuka kegiatan Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan ini berlangsung mulai 16 hingga 22 November 2024. “Pramuka sebagai suatu tradisi yang sangat positif dan patut dipertahankan di masa mendatang, sehingga Insyaallah akan kita lanjutkan di madrasah dan pondok pesantren. Di Pondok pesantren sendiri Sebagian besar sudah mewajibkan kegiatan pramuka,” terang Menag saat dikonfirmasi 1miliarsantri.net, Rabu (20/11/2024). Menurut Menag para Pramuka dari madrasah akan menjadi pewaris para perintis bangsa Indonesia, sehingga Menag menegaskan bahwa untuk melanjutkan tradisi luhur tersebut. Ia melanjutkan KPMN digelar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan kejayaan bangsa Indonesia. “Mari kita menganggap kegiatan kepanduan kepermukaan ini sebagai bagian dari cinta tanah air, dan insyaallah kita berharap bangsa Indonesia ke depan akan tetap jaya dan cerdas,” sambung Menag. Tidak hanya siswa madrasah, kedepannya Kemenag akan mengharuskan pesantren untuk melestarikan tradisi kepramukaan ini. Walaupun, kata dia, tanpa diarahkan pun pesantren telah menerapkan nilai-nilai kepramukaan. Menag menambahkan, sebetulnya pondok pesantren itu tanpa dikomando juga sudah ada. Sudah ada pakaian wajibnya pondok pesantren itu, setiap hari ada pakaian seragamnya, di antara pakaian seragamnya itu adalah pakaian pramuka. “Jadi kepesantrenan dan kepermukaan itu menyatu, bagian yang tak terpisahkan satu sama lainnya,” pungkas Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini. (rid) Baca juga :

Read More

Menteri Ekonomi Kreatif Ajak Santri Sebarkan Informasi Positif

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefky Harsya mengajak seluruh santri meningkatkan peran dan kontribusi dalam menyebarkan pesan-pesan positif melalui konten digital. Riefky menyampaikan ini saat meluncurkan program “Kreatif Santri Indonesia (Kreasi)” di hadapan Abu Syekh Hasanoel Bashry pimpinan pondok pesantren (Dayah) Mudi Mesra, Bireuen, Aceh. “Santri dapat dilibatkan untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi kreatif, khususnya sebagai kreator konten-konten positif yang mampu berdampak dan membawa perubahan di tengah masyarakat. Salah satunya bagaimana menyampaikan informasi niat dan prioritas Presiden Prabowo memberantas judi online yang amat membahayakan bangsa ini,” terang Menteri Riefky. Hal ini yang mendasari Kementerian Ekonomi Kreatif menghadirkan Kreasi. Program ini menggali potensi para santri untuk mengembangkan potensi diri dalam bidang suara, komunikasi, dan kreativitas. Memperkenalkan santri pada peluang karier di bidang suara dan meningkatkan kepercayaan diri melalui keterampilan komunikasi kreatif. Di pelatihan perdana ini, program Kreasidiisi dengan pelatihan voice over yang berkolaborasi dengan Voice Institute Indonesia. “Begitupula (pesan) semangat Pak Prabowo terkait pemberantasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi melalui ekonomi digital, dapat disampaikan ke publik melalui voice over. Kami mendorong para santri dan santriwati agar lebih berperan dalam perkembangan inovatif dan berkontribusi positif bagi Indonesia,” jelas Menteri Riefky. Menteri Riefky mengatakan, selain dikenal memiliki tradisi keilmuan yang kuat, santri di Indonesia saat ini tidak kalah dalam pengembangan kreativitas dan inovasi. Beberapa pesantren telah mulai mengintegrasikan pendidikan umum dengan bidang kreativitas lainnya. Termasuk keterampilan teknologi, seni, dan kewirausahaan. “Selain berdakwah, banyak santri yang mulai menguasai teknologi digital, seperti pembuatan aplikasi, desain grafis, coding, bahkan menjadi konten kreator lokal yang bisa mempromosikan produk lokal ke ranah nasional, bahkan internasional. Hal ini membuka peluang bagi santri agar dapat lebih sukses dalam berwirausaha, mulai dari bisnis online hingga industri kreatif,” ucapnya. Ditunjang dengan semangat mandiri dan pengabdian kepada masyarakat yang diajarkan di pesantren (dayah), para santri bisa menciptakan peluang usaha yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memberi manfaat sosial hingga mampu menjadi penggerak ekonomi kreatif lokal sampai ke pasar ekspor. “Tadi kita sudah menyaksikan secara langsung bagaimana hasil dari workshop para santri. Potensi suara yang dikembangkan dengan kreativitas dapat dikemas dengan baik dan secara praktis mampu diberdayakan untuk kebermanfaatan di tengah masyarakat,” sambung MenEkraf Teuku Riefky. Hal ini tentunya sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo yang mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. “Hal ini selaras dengan misi Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam astacita yang menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif untuk menuju Indonesia emas 2045,” imbuhnya. Menteri Riefky pun berharap ke depan pesantren dapat menjadi pusat pelatihan bagi para kreator digital di tanah air. “Dan pada akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak bangkitnya ekonomi daerah dan nasional,” ujar Riefky. Wakil Direktur Pondok Pesantren Mudi Mesra, Abah Sayed Mahyeddin, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pemilihan Dayah Mudi Mesra sebagai lokasi peluncuran program KREASI. “Semoga program ini akan mampu mendorong para santri dan santriwati ke depan untuk meningkatkan kreativitas di segala bidang dengan tetap menjaga nilai – nilai keagamaan. Semoga ini juga menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan agar dapat bekerja sama dalam hal positif dan bermanfaat untuk agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Harlah Muhammadiyah ke 112 Meniti Beratkan pada Kemakmuran Semua

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua. Dalam pidatonya, Haedar menekankan bahwa kemakmuran bukan hanya tuntutan konstitusi, tetapi juga cita-cita bersama bangsa Indonesia yang harus diwujudkan secara merata. “Mewujudkan Indonesia makmur merupakan perintah konstitusi sekaligus cita-cita nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang wajib diwujudkan oleh Pemerintah dan seluruh institusi negara,” kata Haedar dalam keterangannya di Jakarta? Menurutnya, kemakmuran yang diperjuangkan Muhammadiyah tidak hanya berbasis material, tetapi juga mencakup dimensi rohaniah. Haedar mengingatkan bahwa kemakmuran sejati berarti itu berdimensi lahiriah sekaligus rohaniah untuk semua orang tanpa diskriminasi. Ia juga menekankan pentingnya keadilan sosial sebagaimana diamanatkan oleh Sila Kelima Pancasila. “Kemakmuran Indonesia tidak boleh hanya untuk kelompok kecil orang, sementara mayoritas rakyat hidup di bawah garis kemiskinan,” kata dia. Haedar turut mengutip pandangan Bung Karno dan Bung Hatta mengenai keadilan dan ekonomi yang berlandaskan asas kekeluargaan. Ia mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia harus dijalankan dengan semangat gotong royong dan koperasi, menjauhi individualisme dan kapitalisme. Muhammadiyah, menurut Haedar, telah berkontribusi nyata dalam berbagai bidang untuk mewujudkan kemakmuran bagi semua, baik melalui pendidikan, kesehatan, sosial, maupun amal usaha. “Muhammadiyah terus bergerak meningkatkan intensitas dan kualitas gerakannya di berbagai bidang khususnya amal usaha dan ekonomi untuk memakmurkan kehidupan bangsa,” ujarnya. Haedar menambahkan bahwa Muhammadiyah juga menjangkau kawasan terdepan, terjauh, dan tertinggal dengan semangat kemandirian. “Muhammadiyah dalam usaha menghadirkan kemakmuran bangsa menjadikannya sebagai satu mata rantai usaha dengan membangun iman dan takwa, akhlak mulia, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan orientasi amal usaha di segala bidang kehidupan,” ujarnya. Haedar juga menyoroti peran penting pemerintah dalam pembangunan ekonomi berbasis konstitusi. Mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto, ia mengatakan bahwa dalam membangun ekonomi, menyelamatkan negara, membangun kemakmuran, dan mengurangi kemiskinan, pemerintah harus menjadi pelopor. Pemerintah tidak boleh hanya menjadi wasit. (yan)

Read More

Menag dorong peningkatan pelayanan keagamaan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 -17 November 2024 di Bogor, Jawa Barat. Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar berpesan kepada jajarannya untuk mengikuti Rakernas dengan serius. “Mari peras otak kita, saling bertukar wawasan dan menyatukan langkah. Berikan solusi terbaik untuk umat,” ujar Prof Nasaruddin di Bogor, Ahad (17/11/2024). Dia menjelaskan, Rakernas ini digelar untuk bertukar wawasan dan solusi terhadap berbagai layanan keagamaan di Indonesia. Sebagai instansi vertikal yang memiliki satuan kerja hingga tingkat kecamatan, maka penyamaan langkah menjadi hal penting bagi Kementerian Agama. “Rakernas ini untuk menyamakan sekaligus untuk mempertajam visi Kementerian Agama ke depan,” ucap dia. Prof Nasaruddin juga menekankan komitmennya untuk melaksanakan hal-hal yang telah diamanatkan oleh Presiden Prabowo, yaitu pembersihan organisasi dari berbagai penyimpangan serta pelaksanaan birokrasi yang efisien dan efektif. “Mari bersama kita menjadikan Kemenag semakin baik. Sampaikan berbagai permasalaham yang ada, kita cari pemecahannya,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini. Selain itu, Prof Nasaruddin juga meminta jajarannya menjadikan Rakernas sebagai momentum membuka lembaran baru. Dia pun mengingatkan bahwa Kemenag laksana kertas putih bersih yang gampang terlihat jika ada noda. “Mulai hari ini, buka starting point baru. Hari ini kita seperti kertas bersih. Tidak ada noda hitam. Jangan ada yang mencoreng Kementerian Agama,” jelas dia. Ke depan, Prof Nasaruddin meminta jajarannya untuk fokus pada penyelesaian masalah. Dia yakin jajarannya sudah paham dengan problem dan tantangan ke depan. “Saya yakin Bapak/Ibu lebih tahu menyelesaikan persoalan satuan kerja masing-masing. Segera selesaikan. 24 jam HP kami tidak mati. Saya dan Wamen insya Allah mewakafkan diri untuk Kemenag dan menganggap ini jihad untik kita semua,” sambungnya. Rakernas ini mengangkat tema “Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan”. Hadir, Menteri Agama, Wakil Menteri Agama, Staf Khusus dan Staf Ahli, serta para pejabat Eselon I dan II Kemenag pusat, Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi. (rid) Baca juga :

Read More

KPAI: UU Perlindungan Anak Bukan untuk Pidanakan Guru

Jakarta — 1miliarsantri.net : Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan, Undang-Undang Perlindungan Anak tidak untuk memidanakan guru. Melainkan melindungi anak-anak dari diskriminasi dan kekerasan di lingkungan pendidikan. “UU ini bertujuan untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, di mana pun lingkungan anak tumbuh kembang termasuk di satuan pendidikan. Namun seringkali kekhawatiran dari para guru terkait potensi kriminalisasi akibat penerapan undang-undang ini,” tetang Komisioner KPAI Aris Adi Leksono. Aris mengungkapkan dalam konteks ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni pertama bahwa pendidikan sejatinya tanpa kekerasan. KPAI menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang bebas dari kekerasan karena kekerasan dalam pendisiplinan bisa berdampak buruk pada psikis dan mental peserta didik. “Prinsip mendidik tanpa kekerasan bukan hanya melindungi anak, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang mendukung dan kondusif,” ujarnya. Kedua, tafsir dan penerapan Undang-Undang. Diakui Aris, terkadang perbedaan tafsir terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak menimbulkan ketakutan di kalangan guru.Untuk itu, KPAI menekankan perlunya sosialisasi yang jelas dan gamblang tentang batasan dan tanggung jawab guru dalam mendidik. “Pemerintah diharapkan memberikan edukasi dan kontekstualisasi mengenai batasan kekerasan dan tindakan mendisiplinkan yang tepat. Pemahaman tentang kapan tindakan mendisiplinkan dianggap meluapkan emosi, dan kapan dianggap bagian dari proses pendidikan, juga penting untuk diulas,” jelasnya. Ketiga, fasilitas untuk edukasi guru. Aris mengatakan agar para guru dapat mengelola kelas dengan baik dan efektif, diperlukan pelatihan dan sosialisasi.Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif, pengendalian emosi, dan kesehatan mental sangat diperlukan, terutama untuk menghadapi generasi yang memiliki karakteristik unik seperti “generasi strawberry”. “Pemerintah harus memfasilitasi peningkatan kapasitas dan kompetensi para guru dalam bidang-bidang tersebut,” tegasnya. Keempat, dukungan perlindungan hukum bagi guru. Meskipun dukungan hukum bagi guru telah diatur dalam beberapa regulasi seperti UU Guru dan Dosen, Permendikbud No. 17 tahun 2010, dan Surat Keputusan Dirjen GTK Kemendikbudristek No. 3798/B.B1/HK.03/2024, penerapan regulasi ini, kata dia, masih dirasakan belum optimal. “Pemerintah diharapkan lebih tegas dalam mengimplementasikan regulasi terkait perlindungan hukum bagi guru, agar para pendidik tidak merasa terancam saat menjalankan tugas,” tutur Aris. Kelima, kolaborasi dengan orang tua. KPAI menyoroti pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman. Hubungan yang baik antara guru dan orang tua, lanjutnya, dapat mengurangi potensi konflik serta memastikan keselarasan antara metode disiplin yang diterapkan di rumah dan di sekolah. Keenam, upaya pendisiplinan tanpa kekerasan. (rid) Baca juga :

Read More

40 Madrasah Aliyah Terpilih Menjadi Duta Moderasi Beragama

Bekasi — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama bertindak cepat. Mengantisipasi banyaknya paham agama dalam masyarakat yang berpotensi timbulnya gesekan gesekan, institusi yang dipimpin Prof Dr.Nazaruddin Umar menyelenggarakan Apresiasi Inisiator Muda Moderasi Beragama (IMMB) tahun 2024. Kegiatan yang diikuti siswa Madrasah Aliyah dari berbagai provinsi ini bertujuan untuk mencari inisiator muda penggerak moderasi beragama. Setelah melalui tahap seleksi kemudian penilaian dan presentasi, terpilih 40 siswa madrasah yang ditetapkan menjadi Inisiator Muda Moderasi Beragama atau dikenal juga dengan sebutan Duta Moderasi Beragama. Selanjutnya, mereka akan membawa misi mensosialisasikan moderasi beragama di kalangan sebaya dan publikasi melalui media sosial (medsos). Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Abu Rochmad menyampaikan, saat ini Indonesia memiliki tantangan besar untuk dapat menstimulasi cara pandang, sikap dan perilaku generasi muda dalam beragama di tengah keberagaman, termasuk siswa madrasah. Selain itu, generasi muda juga memiliki tantangan menghadapi kelompok yang memiliki cara pandang intoleran. “Dua hal ini dapat berpengaruh pada siswa di Madrasah. Untuk mengantisipasi hal demikian maka di sinilah peran Duta Moderasi diperlukan,” terang Dirjen Pendis Abu Rochmad di Bekasi, Kamis (14/11/2024). Menurutnya pengukuhan siswa madrasah sebagai inisiator muda moderasi beragama ini diharapkan menjadi langkah yang tepat dalam memperkuat peran siswa madrasah menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan madrasah dan masyarakat umum. Abu Rochmad menambahkan program ini menjadi salah satu upaya menguatkan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya. Ada pun esensi beragama yang harus dihayati yaitu menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia, bersikap ‘ditengah’ dan tidak berlebihan sehingga mampu menciptakan lingkungan yang harmonis di antara sivitas akademika, menghargai perbedaan, menciptakan persatuan, dan menolak ekstrimisme. Lebih lanjut, Dirjen berharap melalui kegiatan ini para peserta dapat mengarusutamakan isu moderasi beragama kepada generasi muda di Madrasah masing-masing maupun kampanye berbasis digital di media sosial. Direktur KSKK (Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan) Madrasah Sidik Sisdiyanto dalam laporannya menyampaikan Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Agama mencegah intoleransi dan ekstremisme serta dalam rangka merawat Kebhinekaan Indonesia, terutama di Lingkungan Madrasah. “Kegiatan Apresiasi Inisiator Muda Moderasi Beragama tahun 2024 sebagai upaya membentengi generasi muda dari kuatnya pengaruh arus informasi di era digital yang membawa isu intoleran dan ekstremisme,” ucapnya. Selanjutnya, Kasubdit Kesiswaan Madrasah Solla Taufiq secara terpisah menjelaskan bahwa IMMB menjadi kegiatan rutin yang digelar setiap tahun sejak 2021. Harapanya dari IMMB akan telahir generasi muda yang menjadi penggerak moderasi beragama di masyarakat terutama di kalangan remaja, tandasnya. Berikut nama yang terpilih sebagai inisiator muda moderasi beragama tahun 2024. Baca juga :

Read More