Ulama Nigeria Belajar Dakwah dan Kerja Sama dengan NU

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan delegasi Nigeria yang dipimpin oleh Deputy Secretary World Zakat and Waqf Forum dan Chairman Association of Zakat and Waqf Operators in Nigeria (AZAWON) Muhammad Lawal Maidoki. Maidoki membawa sekitar 20 orang yang terdiri dari kalangan ulama, imam masjid, perwakilan lembaga pengelola zakat, serta mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Nigeria, Sudan, dan Madinah.Mereka disambut Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa beserta beberapa Pengurus NU-Care LAZISNU di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Pada pertemuan itu, Kiai Zulfa menekankan beberapa kali soal peluang kerja sama yang lebih erat antara PBNU dan Nigeria, terutama dalam bidang dakwah, zakat, dan pendidikan. “Jadi, kerja sama dakwah, pendidikan dan pengembangan zakat ini sangat menarik karena kami tentu dapat bisa bercerita tentang pengalaman kami dan mengambil pelajaran di Nigeria,” katanya. Bahkan, Kiai Zulfa juga ditanya beberapa kali oleh tamu dari Nigeria tersebut terkait kiprah NU di kancah nasional dan internasional.Sontak, ia menjawab bahwa peran NU sangat strategis baik di dalam maupun luar negeri, seperti kader-kader NU yang telah merambah ke dalam pemerintahan untuk berperan demi kemajuan Bangsa Indonesia. “NU adalah organisasi besar di Indonesia, 150 juta pengikut. NU memiliki perangkat dari internasional hingga ke desa dan ranting. Namun memang belum ada cabang di Nigeria,” jelasnya. Mendengar paparan Kiai Zulfa, Maidoki merespons bahwa negaranya sangat terbuka dengan hubungan kerja sama yang lebih dekat lagi terutama soal pendidikan, dakwah, dan pengelolaan zakat.Tak hanya itu, Maidoki mengaku ingin belajar dari PBNU dalam hal kemajuan dakwah Islam di Indonesia, serta berbagi pengalaman dalam pengelolaan zakat dan wakaf yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami tidak hanya datang untuk berbicara soal zakat, tetapi lebih penting lagi untuk mempererat hubungan persaudaraan antara umat Islam di Indonesia dan Nigeria,” ujar Maidoki. Dia menambahkan, Nigeria sangat mengapresiasi kontribusi Indonesia melalui PBNU dalam pengajaran Al-Qur’an dan aksi kemanusiaan yang tanpa pandang bulu. “Kedubes Nigeria sangat mendukung rencana kami. Kami mengapresiasi Indonesia atas pengajaran Al Quran kepada anak-anak. Ketika kami melakukan haji, kami lihat kualitas dari aksi baik kemanusiaan,” katanya. Sebagai simbol persahabatan dan harapan untuk kerja sama yang lebih erat, acara ini diakhiri dengan tukar cenderamata.PBNU memberikan kitab karangan Kiai Zulfa dan sebuah plakat sebagai kenang-kenangan. Sementara itu, delegasi Nigeria memberikan satu set karpet dan kain motif khas Nigeria sebagai tanda penghargaan atas sambutan yang hangat dari PBNU. (rid) Baca juga :

Read More

Pengelolaan Zakat di Indonesia Jadi Referensi Sejumlah Negara

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Agama Malaysia, Senator Dato Setia Dr Haji Mohd Na’im Mokhtar mengatakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI harus menjadi contoh bagi seluruh lembaga pengelola zakat di dunia, karena terus berinovasi di tengah perkembangan zaman. “Kesuksesan Baznas di Indonesia menjadi contoh luar biasa. Dengan menerapkan metode pengumpulan zakat secara digital, Baznas telah menjangkau komunitas-komunitas yang kurang terlayani, memastikan penyediaan perawatan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar bagi jutaan orang,” ucap Mohd Na’im melalui keterangan di Jakarta Mohd Na’im menilai inisiatif yang dilakukan Baznas dapat menjadi acuan bersama, bahwa zakat dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan sosial melalui inovasi teknologi. Sebab, katanya, pemanfaatan zakat untuk pemberdayaan umat kian mendesak pada beberapa tahun terakhir. “Dalam beberapa dekade terakhir, kesenjangan antara si kaya dan si miskin telah melebar ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern,” ujarnya. Menurut Mohd Na’im, zakat bisa menjadi salah satu solusi dalam mengurangi kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin di dunia ini. “Zakat, dengan tujuan intrinsiknya untuk mendistribusikan kekayaan, memiliki kekuatan untuk mengatasi ketidakadilan ini, menjangkau mereka yang terpinggirkan dan diabaikan,” sambungnya. Lebih lanjut, Mohd Na’im mengatakan zakat merupakan instrumen yang transformatif, yang juga menjadi sarana untuk memberantas kemiskinan, merangsang aktivitas ekonomi dan memupuk kohesi sosial. “Bayangkan sebuah dunia dimana setiap orang yang mampu memenuhi kewajiban zakat mereka, mendukung pendidikan, perawatan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan hidup bagi mereka yang membutuhkan. Visi ini dapat dicapai, dan merupakan visi yang harus kita perjuangkan tanpa henti,” tutur Mohd Na’im. Baznas sukses mencapai target pengumpulan zakat (tidak termasuk dana titipan) sebesar Rp1 triliun pada triwulan ketiga tahun 2024, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp882 miliar. Secara terpisah, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan menyebut keberhasilan ini tak lepas dari sejumlah strategi, seperti penguatan literasi zakat untuk masyarakat, optimalisasi kerja fundraiser, penguatan layanan pemberi zakat, dan digitalisasi untuk kemudahan akses dan transparansi tata kelola zakat. “Baznas juga memaksimalkan branding lembaga untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional,” tutup Rizaludin Kurniawan. (rid) Baca juga :

Read More

Ponpes Berprestasi di Sektor Ekonomi Ramaikan ISEF 2024

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kemandirian Pondok Pesantren dalam hal ekonomi menunjukkan kemajuannya. Dengan memanfaatkan kemampuan santri dalam berbagai sektor, sejumlah pondok pesantren dari berbagai daerah mampu unjuk gigi dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024. Acara tersebut merupakan perhelatan rutin yang digelar Bank Indonesia (BI). Puncak acara ISEF berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC). Tampak di sana, pesantren-pesantren tersebut bahkan memiliki booth sendiri untuk memamerkan produk-produk buatan para santrinya. Ada pun produk mereka berupa kuliner atau makanan dan minuman hingga jenis usaha pertanian dan tanaman hias. Salah satu pondok pesantren yang mengantarkan santrinya pada festival ini, sekaligus membuka booth di ISEF 2024 yaitu Pondok Pesantren Al-Faruqi Riau. Tak main-main prestasi yang ditorehkan santri dari Pondok Pesantren ini. Mereka berhasil menjuarai di beberapa kompetisi seperti kompetisi kategori pesantren unggulan hingga kompetisi chef. “Di Sumatera dalam Festival Ekonomi Syariah (FESsyar), untuk kategori Pesantren Unggulan kami juara 3, lalu Kompetisi Chef Indoensia juara 1, dan Kompetisi Fesyen juara 1,” terang Handika Yeli Puspita, guru dari Pondok Pesantren Al Faruqi, Riau saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta. Berangkat dari Batam, Yeli beserta santri-santrinya memiliki impian besar untuk pulang dengan membawa gelar juara di berbagai kategori yang mereka ikuti. Dalam lomba Chef Indonesia di Sumatera, saat babak penyisihan, Yeli menguangkapan santrin7a membuat Fish Rolade dengan bahan baku ikan Baung, khas Riau. “Ikan Baung digulung seperti rollade di-fusion-kan. Di lomba sekarang ini, santri kami mau bikin Asam Padeh Ikan Gabus. Mohon doanya supaya santri kami bisa menang,” imbuhnya. Sementara untuk booth, ia menjelaskan hanya produk cookies yang ditawarkan. “Yang di booth ini hasil kurasi lomba di Bandung. Jadi di booth ini sebenarnya ada 2 pondok pesantren yaitu kami dan Darul Huda. Sama-sama dari Riau semua, hanya beda Kabupaten.” Sebagai guru tentu Yeli merasa bangga terhadap anak didiknya karena telah maju sejauh ini. Menurutnya tidak hanya menjadi pemenang melainkan juga semangat dan pengalaman yang didapat para santri merupakan hal yang tak ternilai. “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini sangat banyak mendapatkan kreativitas untuk meningkatkan kompetensi siswa kami.” Sebelumnya, diakui Yeli, Pondok Pesantre-nya sempat mengalami kegagalan. Di tahun pertama mereka ikut serta yaitu ISEF 2023, pihaknya tidak berhasil memenangkan kompetisi. Sementara itu, Dyah dari Tim Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU) Syariah Bank Indonesia mengatakan, pihaknya begitu mendukung para pondok pesantren untuk bisa maju dan mandiri dalam hal ekonomi di berbagai sektor. “Bank Indonesia berusaha mengeksplorasi potensi pesantren agar bisa mandiri dari segi bisnis usahanya. Tugas kami adalah membina pesantren tersebut,” tandasnya. Dyah menambahkan, para pemenang lomba dari berbagai daerah bisa tampil di puncak acara ISEF 2024. “Produk apa saja boleh, yang penting halal. Tidak harus makanan, sebelah sana ada juga sektor pertanian dan tanaman hias.” Melihat antusiasme para pondok pesantren yang mengikuti festival ini, Dyah menilai setiap tahunnya ISEF berjalan dengan baik. “Antusiasme, respons positif juga kami dapat tiap tahun. Kurasi makin ketat. Jadi yang tampil di sini yang sudah juara,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Kemenag Buka Pendaftaran PPIH 2025

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama membuka kesempatan emas bagi para profesional yang ingin berkontribusi dalam penyelenggaraan ibadah haji sebagai Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) musim 1446H/2025M. Hal tersebut diumumkan mulai 7 November 2024. Persiapan perekrutan ini telah dimulai dengan diadakannya Rapat Teknis Orientasi yang berlangsung selama tiga hari, terhitung dari 30 Oktober hingga 1 November 2024. Rapat ini dikhususkan bagi operator Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu dari seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. “Kami mencari kandidat yang memiliki dedikasi tinggi dalam pelayanan haji. Setiap petugas harus memahami kompleksitas penyelenggaraan ibadah haji dan siap memberikan pelayanan prima kepada jamaah. Ini adalah amanah yang membutuhkan profesionalisme tinggi,” terang Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag, Arsad Hidayat, Selasa (6/11/2024). Sistem penggajian PPIH telah dirancang secara komprehensif dengan berbagai komponen. Gaji pokok yang ditawarkan berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp2.500.000 per bulan, ditambah dengan tunjangan kinerja dan tunjangan lainnya. Pembayaran gaji dilakukan melalui beberapa metode, termasuk transfer bank, tunai, wesel pos, dan Kartu Prakerja. Proses standardisasi penggajian terus dilakukan untuk memastikan keadilan dan kelayakan honor yang diterima oleh setiap petugas, disesuaikan dengan beban tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tahapan pendaftaran dimulai dengan seleksi awal pada 4 November 2024, dilanjutkan dengan pendaftaran resmi pada 7 November 2024. Kementerian Agama menekankan pentingnya profesionalisme dan dedikasi dalam pelayanan haji sebagai kriteria utama seleksi. (rid) Baca juga :

Read More

PBNU dan UI Gelar Konferensi Humanitarian Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Centre for Shared Civilizational Values (CSCV) mengadakan International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah di Kampus UI Depok, Jawa Barat pada Selasa (5/11/2024).. Presiden RI Prabowo Subianto membuka langsung kegiatan tersebut. Konferensinya sendiri akan dilaksanakan di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 5-6 November 2024. Menurut Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, gerakan Humanitarian Islam atau Isl?m lil Insaniyah sendiri telah dicetuskan sejak 10 tahun yang lalu oleh elemen-elemen Nahdlatul Ulama dalam konteks perkembangan pemikiran dan gerakan NU. Gerakan ini, kata Gus Ulil, hendak menawarkan solusi berbasis pada karakter Islam Nusantara atau Islam Indonesia yang damai dan ramah bagi dunia yang semakin kompleks dari fenomena pergeseran geopolitik hingga maraknya populisme yang berbasis pada agama dan rasisme, meningkatnya ancaman kekerasan dan perang, serta kesenjangan dan kemiskinan global. “Humanitarian Islam merupakan kelanjutan dan penguatan terhadap konsep khittah NU 1926, Pribumisasi Islam, Islam Rahmatan lil ‘Alamin, dan Islam Nusantara serta Fiqh Peradaban yang sejalan dengan konsep dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” terang Gus Ulil. Senada, Ketua PBNU H Ahmad Suaedy menjelaskan bahwa konsep Humanitarian Islam telah diperdebatkan oleh sejumlah intelektual dan akademisi global dengan terbitnya buku Humanitarian Islam: Reflecting on an Islamic Concept yang diedit oleh Rüdiger Lohlker & Katharina Ivanyi dan diterbitkan oleh Brill tahun 2023. Humanitarian Islam yang diusung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Chlil Staquf atau Gus Yahya, kata Ahmad Suaedy, merupakan implementasi dalam skala global dari ajaran Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah atau Aswaja an-Nahdliyah tentang tawasuth (tengah-tengah), tasamuh (toleransi), tawazun (berimbang), dan i‘tidal (adil). “Dengan berbasis dan terinspirasi oleh ajarah Islam Aswaja an-Nahdliyah dari para pendiri (muassis) NU, Gus Yahya berinisiatif membangun gerakan global Humanitarian Islam. Ajaran-ajaran tersebut dianggap sejalan dengan ideologi dan filosofi bangsa Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika guna memberikan kontribusi bagi dunia yang damai dan adil,” ujar Suaedy. Konferensi ini akan diikuti 20 professor, akademisi, dan kiai Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Humanitarian Islam, Ahmad Ginanjar Sya’ban menerangkan, konferensi Humanitarian Islam akan dihadiri sejumlah kiai, cendekiawan, dan akademisi internasional dari Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Australia, Afrika dan Asia Tenggara serta Indonesia. “Konferensi ini akan diikuti oleh sekitar 20 profesor dan akademisi luar negeri serta kiai dan 20 peninjau dari akademisi dalam negeri,” jelas Ginanjar. Beberapa di antaranya adalah Profesor Robert W. Hefner dari Boston University AS, Profesor Greg Barton dari Deakin University Australia, KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbono Jawa Timur, KH Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al Anwar Rembang Jawa Tengah. KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU, Profesor Rüdiger Lohlker dari Universitas Vienna Austria, Profesor James B. Hoesterey dari Emory University AS, Profesor Amanta tho Seeth dari Humboldt University of Berlin Jerman, Profesor Nelly van Doorn-Harder dari Wake Forest University AS. Profesor Ismail Fajrie Alatas dari New York University, Profesor Timothy Shah dari CSCV, Prof. Al-Makin dari UIN Sunan Kalijaga serta Profesor Ahmad Syafiq dari Universitas Indonesia, dan sebagainya. “Acara Konferensi ini dilanjutkan dengan sejumlah rangkaian excursion ke beberapa situs-situs bersejarah di Indonesia khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 7-10 November 2024,” kata Ginanjar. Peserta konferensi internasional, lanjutnya, juga akan melakukan kunjungan ke KH Ahmad Mustofa Bisri di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Masjid Menara Kudus dan Klenteng Sam Poo Kong sebelum melanjutkan rangkaian perjalanan ke Yogyakarta. “Kunjungan para peserta internasional ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur pada 9 November 2024 akan menjadi rangkaian penutup dalam Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang diselenggarakan oleh PBNU, CSCV,dan UI,” pungkas Ginanjar. (rid) Baca juga :

Read More

Badan Haji dan Umroh Segera Dibentuk, DPR Siapkan Payung Hukum

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah berencana melimpahkan wewenang pengelolaan ibadah haji dan umroh kepada Badan Haji dan Umroh. Rencana pelimpahan wewenang ini akan difasilitasi melalui revisi undang-undang haji yang sedang dipersiapkan. Pembahasan mengenai perubahan pengelolaan haji ini mencuat dalam rapat kerja antara Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat. “Kami di Komisi VIII berkomitmen menyiapkan landasan hukum yang kuat, hal ini tidak bisa ditunda lebih lama lagi,” ujar Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, Senin (4/11/2024). Meskipun belum ada payung hukum yang mengatur ruang gerak Badan Haji dan Umroh, terdapat upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk menghidupkan badan tersebut. “Salah satu opsinya adalah membuat kesepakatan dengan pihak Arab Saudi,” ungkapnya. Menteri Agama yang baru dilantik, Nasaruddin Umar, optimistis pemerintah bisa mengalihkan wewenang penyelenggaraan ibadah haji kepada Badan Haji. Pengalihan ini akan membuat Kementerian Agama bisa fokus mengurus persoalan-persoalan keumatan dan pendidikan agama. “Pembentukan badan khusus ini akan memungkinkan pengelolaan haji dan umrah yang lebih fokus dan profesional,” tegas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal menegaskan posisi kelembagaan itu telah firm dan melewati tahap pengkajian meskipun belum ada aturan yang menaungi lembaga tersebut. “Enggak, sudah ada,” jelas dia. Namun, revisi undang-undang tidak bisa dilakukan tahun ini mengingat persiapan pelaksanaan haji 2025 telah berjalan. Saat ini, pemerintah akan berdiskusi soal kewenangan Badan Haji dan Umroh tersebut. (rid) Baca juga :

Read More

PITI : Isu Sertifikasi Halal Berpotensi Picu Kegaduhan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Polemik kebijakan sertifikasi halal kembali mencuat setelah pernyataan kontroversial Kepala BPJPH Haikal Hassan. Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) angkat bicara terkait wacana kewajiban sertifikasi halal untuk semua produk yang dinilai dapat memicu ketegangan di masyarakat. “Kami sangat prihatin dengan pernyataan Kepala BPJPH yang berpotensi memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat terkait rencana sertifikasi halal untuk seluruh produk,” ungkap Ketua Umum PITI, Ipong Hembing Putra, Sabtu (2/11/2024). Organisasi yang mewadahi Muslim Tionghoa ini menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dalam keberagaman Indonesia. Mereka mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila yang mengakui keberagaman, bukan negara yang didasarkan pada satu agama tertentu. PITI memandang pernyataan pejabat BPJPH tersebut berpotensi menciptakan perpecahan di tengah masyarakat yang majemuk. Apalagi Indonesia dikenal dengan kerukunan antarumat beragama yang telah terjalin sejak lama. “Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus mengedepankan dialog dan musyawarah sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan yang kita anut,” tambahnya. Menanggapi kontroversi yang berkembang, Haikal Hassan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Dalam penjelasannya, Kepala BPJPH itu menyampaikan bahwa produk non-halal masih bisa dipasarkan dengan kewajiban mencantumkan keterangan tidak halal secara jelas pada kemasan. Perdebatan ini menyoroti pentingnya komunikasi yang hati-hati dari pejabat publik, terutama menyangkut isu sensitif seperti agama. Keputusan kebijakan harus mempertimbangkan realitas masyarakat Indonesia yang beragam. (wink) Baca juga :

Read More

Mendikdasmen Sebut Matematika TK Jadi Solusi Tingkatkan Skor PISA Indonesia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Terobosan baru pendidikan Indonesia muncul dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Langkah ini diambil menyusul rendahnya peringkat Indonesia dalam tes PISA untuk kawasan Asia Tenggara. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengungkapkan rencana inovatif untuk memperkenalkan pembelajaran matematika sejak usia dini. Strategi ini menjadi bagian dari upaya fundamental meningkatkan kualitas pendidikan nasional. “Pembelajaran matematika di TK akan fokus pada pengenalan dasar, bukan perhitungan kompleks. Kami akan memperkenalkan konsep-konsep matematika dasar dengan mempertimbangkan kemampuan kognitif anak,” terang Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Jumat (1/11/2024). Pernyataan ini disampaikan saat membuka Pameran Bulan Bahasa dan Sastra 2024 di kantor Kemendikdasmen Jakarta. Inisiatif ini muncul setelah evaluasi mendalam terhadap tantangan pembelajaran matematika di Indonesia. “Matematika merupakan ilmu fundamental yang sangat krusial. Fakta bahwa tingkat numerasi dan literasi kita masih rendah menjadi perhatian serius kami,” ujar dia. Kemendikdasmen tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga mempersiapkan program pelatihan khusus untuk guru matematika. Program ini dirancang untuk menghadirkan pembelajaran matematika yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. “Tapi mungkin yang program ini hasilnya belum bisa dilihat di 2025, karena baru akan dimulai di 2025,” ujar dia. Sebagai informasi, data PISA 2022 menunjukkan posisi Indonesia berada di peringkat kedua terbawah untuk wilayah Asia Tenggara. Skor Indonesia tercatat 359 untuk membaca, 366 untuk matematika, dan 383 untuk sains. (wink) Baca juga :

Read More

Kemenag Rintis Akses Studi Singkat Siswa Madrasah ke Tiongkok

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kemenag bikin gebrakan di bidang pendidikan. Melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menjalin kerja sama dengan pemerintah Tiongkok mealui Intensive Educational Short Course for Madrasah Students. Program ini diperuntukkan bagi siswa Madarasah Aliyah yang berprestasi untuk mengikuti studi singkat di Tiongkok. Direktur KSKK Madrasah M. Sidik Sisdiyanto mengatakan, kerja sama ini akan membuka akses siswa madrasah untuk ikut program studi singkat di Tiongkok. Ini sesuai dengan tagline madrasah saat ini yaitu Maju, Bermutu, dan Mendunia. Menurut Sidik, siswa madrasah merupakan aset penting yang akan merebranding madrasah dengan kualitas sumber daya manusia yang memiliki jiwa dan karakter berdaya saing tinggi. “Program studi singkat ini diharapkan akan berkesinambungan bahkan diupayakan mampu menarik minat siswa madrasah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri,” sebutnya di Jakarta, baru baru ini. Selain maju dalam Ilmu pengetahuan, Tiongkok juga maju dalam hal teknologi, sistem informasi. budaya dan peradaban, ini yang nantinya akan dipelajari juga oleh siswa madrasah selama mengikuti studi singkat di China. Dari Tiongkok, lanjut Sidik, para siswa dapat belajar tentang praktik kebijakan dalam mengevolusi kurikulum dengan pendekatan holistik, mengintegrasikan mata pelajaran dengan teknologi inovasi untuk seni dan budaya. Ini juga merupakan konsep yang perlu dipelajari oleh madrasah untuk menjadi maju dan bermutu. “Konsep Pendidikan inilah yang membuat China menjadi negara kuat karena sistem pendidikannya berorientasi kepada kualitas sumber daya manusia,” tambah Doktor Manajemen Pendidikan ini. Kasubdit Kesiswaan Solla Taufiq mengutip pepatah Arab “tuntutlah ilmu walau ke negeri China”, yang secara harfiah mengajak siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Solla mengatakan, pihaknya akan memberikan penawaran kepada madrasah dan para peraih medali emas jenjang Madrasah Aliyah pada KSM dan MYRES tingkat nasional 2024 untuk ikut program ini. “Terkait pembiayaan studi singkat ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak madrasah dan untuk akomodasi, local travel, dam beberapa program fees lainnya akan dibiayai oleh Pemerintah China sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama antara Direktorat KSKK Madrasah dengan CUCAS,” sebut Solla. Kasubtim Kesiswaan MA/MAK, Mustofa Fahmi selaku PIC program ini menginformasikan bahwa program studi singkat ini akan dilaksanakan pada Desember 2024. Pemilihan waktu ini diharapkan tidak akan mengganggu aktivitas belajar para siswa karena sesuai dengan kalender Pendidikan sudah memasuki masa libur. “Setelah sosialisasi program ini, kita akan segera melakukan pendataan daftar kandidat peserta, menyiapkan dokumen administrasi dan akan dilaksanakan pre-course pada November 2024. Sosialisasi ini studi singkat ini diikuti 44 Kepala Madrasah Aliyah yang telah ditetapkan menjadi pilot project pelaksanaan studi singkat oleh Direktorat,” tutupnya. (rid) Baca juga :

Read More

Guru Besar UIN Walisongo Jelaskan Pentingnya Peran Kaum Santri

Semarang — 1miliarsantri.net : Indonesia resmi memiliki pemimpin baru, Presiden H. Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Pun juga jajaran kabinet Merah Putih juga telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto yang waktunya bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional 2024, 22 Oktober 2024. Menyambut pemerintahan baru dan Hari Santri Nasional, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Prof Syamsul Ma’arif menjelaskan pentingnya peranan santri dalam mendukung program Pemerintah Indonesia. Menurutnya, santri tidak hanya piawai dalam persoalan agama, namun juga mampu mendudukkannya dalam bingkai kemajemukan Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. “Saya rasa para santri sangat merepresentasikan kemampuan Indonesia dalam mengelola perbedaan untuk menuju masa depan yang lebih baik, demokratis, harmonis, dan toleran. Para santri selama ini sudah teruji dari perspektif sejarah, ideologi dan keyakinannya. Kaum santri di Indonesia memiliki dua amanah, yaitu diniyah dan wathaniyah,” terang Prof. Syamsul di Semarang, Rabu (30/10/2024). Amanah diniyah, terangnya, memiliki makna bahwa seorang santri haruslah berpegang teguh pada prinsip keagamaannya sesuai dengan yang dibekali dari pesantren. Sedangkan wathaniyah berarti santri harus memahami kerangka berpikir dan tujuan pendirian negara Indonesia yang mewadahi berbagai suku, agama, dan golongan. Ketua FKPT Jawa Tengah periode 2022-2025 tersebut menambahkan bahwa pemahaman santri akan urusan kenegaraan tidak perlu diragukan, terbukti dengan adanya beberapa santri yang dipercaya menjabat banyak posisi penting, bahkan hingga tingkat kementerian. “Wajar manakala para santri itu diapresiasi dan diberi kepercayaan penuh. Selain memberi semangat baru, penempatan santri pada banyak posisi penting secara tidak langsung adalah bentuk pengakuan terhadap eksistensi mereka. Harapannya, santri tidak lagi dipandang semata-mata mengurusi formalistik keagamaan, tetapi mereka memiliki peran dan tanggung jawab hampir di segala bidang, demi membangun kemanusiaan dan peradaban,” ungkap Prof Syamsul. Selain itu, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Semarang ini juga mengulas beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kaum santri, diantaranya adalah kemampuan berdialektika namun tetap menjaga kesantunan dan persahabatan. Andaikata ada perbedaan pendapat atau bahkan perdebatan, para santri tetap mudah untuk merangkul dan menjalin silaturahmi, sehingga kehidupan demokrasi di Indonesia menjadi lebih sejuk dengan cita rasa Islam yang dibawa oleh para santri. Membahas pula kabinet baru yang telah dibentuk, Prof Syamsul Maarif juga menyoroti pentingnya proses rekrutmen yang merepresentasikan kemajemukan berbagai suku, agama, dan golongan di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip meritokrasi atau mengedepankan kemampuan dari masing-masing pejabat yang ditunjuk. “Upaya pembentukan pemerintahan yang majemuk namun tetap kompeten, akan menggambarkan betapa pentingnya keberhasilan pemerintah untuk rakyat Indonesia yang beragam ini. Saya berharap agar susunan kabinet saat ini mampu menguatkan solidaritas dan persaudaraan rakyatnya dengan lebih baik,” kata Prof Syamsul. Perlu diakui bahwa bukan pekerjaan mudah untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia yang mewadahi begitu banyak keragaman, mulai dari wilayah hingga penduduknya. Walaupun demikian,Prof. Syamsul optimis transisi dan jalannya pemerintahan saat ini bisa lebih menyejahterakan rakyat Indonesia. Prof. Syamsul pun berharap agar kaum santri lebih dilibatkan dalam partisipasi membangun negeri. Santri yang biasa disebut sebagai “kaum sarungan” ini sejatinya menawarkan perspektif alternatif dalam berpartisipasi dalam kancah perpolitikan di Indonesia, di samping adanya spektrum liberal dan sekuler. Melalui para santri, Indonesia akan dapat mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat, demokratis, religius, dan harmonis. “Santri sudah saatnya menjadi pemimpin-pemimpin dan role model di tengah masyarakat Indonesia. Selain berkontribusi, juga akan bisa mewarnai berbagai kebijakan dan arah pembangunan negara kita. Sumbangsih para santri dalam mencapai proses demokrasi yang lebih matang akan menghasilkan kondisi masyarakat yang madani,” pungkas Prof Syamsul. (hud) Baca juga :

Read More