
Berikut Daftar Produk Israel yang Jadi Target Boikot Masyarakat Dunia
Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menghimbau umat Islam untuk menghindari sebisa mungkin transaksi ataupun menggunakan produk Israel dan afiliasinya yang mendukung penjajahan di Palestina. Imbauan tersebut berbarengan dengan dikeluarkannya fatwa bahwa membeli produk dari pendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram. “Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina saat ini hukumnya wajib. Maka kita tidak boleh mendukung pihak yang memerangi Palestina, termasuk penggunaan produk yang hasilnya secara nyata menyokong tindakan pembunuhan warga Palestina,” terang Niam saat menyampaikan hasil fatwa MUI, Jumat (10/11/2023) lalu. Gerakan boikot pada produk-produk Israel dan yang terafiliasi dengan penjajahan Palestina terus menyebar luas. Sejumlah negara dengan tegas memutuskan untuk melakukan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS). BDS sendiri adalah gerakan boikot konsumen dengan meyakinkan pedagang di seluruh dunia untuk berhenti menjual produk Israel. Hingga saat ini ada sejumlah produk Israel yang diboikot dunia. Dilansir dari laman BDS Movement, berikut daftar produk Israel yang menjadi target boikot masyarakat dunia: Kabel listrik ini rencananya akan menghubungkan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina ke Eropa. Pada tahun 2022, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan Israel Electra Consumer Products dan anak perusahaannya Yenot Bitan, yang keduanya terlibat dalam pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina. Kedua perusahaan itu terlibat dalam “rasisme anti-Palestina, propaganda Israel, dan pengagungan kekerasan kolonial pemukim terhadap masyarakat adat,” sebagaimana dinyatakan oleh organisasi kebudayaan Palestina. Sejumlah produk lain yang diboikot masyarakat dunia karena disebut menyokong agresi Israel ke Palestina, di antaranyaMcDonald’s, Burger King, Papa John’s, Pizza Hut, dan lainnya. Produk-produk ini menjadi sasaran kampanye boikot organik akar rumput di berbagai negara. Karena perusahaan-perusahaan tersebut atau cabang serta waralaba mereka di Israel, secara terbuka mendukung apartheid Israel. (wink) Baca juga :