Kasus Islamofobia Meningkat Dua Kali Lipat

London — 1miliarsantri.net : Maraknya kasus-kasus kebencian terhadap Muslim dan sikap anti-Muslim di Inggris telah meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru oleh Tell Mama, yang mendukung para korban Islamofobia, sebagaimana dilaporkan The Independent pada Kamis (20/07/2023). Organisasi yang juga memantau sentimen anti-Muslim di seluruh Inggris itu mengatakan insiden Islamofobia yang dilaporkan telah meningkat setiap tahun dari 584 kasus pada tahun 2012 menjadi 1.212 kasus pada tahun 2021. Tell Mama telah memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam lebih dari 16.000 kasus kebencian terhadap Muslim dan sikap anti-Muslim sejak 2012. Di mana setidaknya lebih dari 20.000 orang mengajukan laporan pada periode tersebut Mereka mencatat bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam Islamofobia secara online, serta “peningkatan yang signifikan dalam perselisihan terkait tetangga yang berubah menjadi anti-Muslim.” Penguncian wilayah di Inggris “menjadi penghambat kasus-kasus yang berhubungan dengan rumah tangga dan tetangga,” kata Tell Mama, seraya menambahkan bahwa tahun 2020 terjadi 1.328 kasus kebencian anti-Muslim secara daring dan luring. Antara tahun 2016 dan 2019, frekuensi tertinggi insiden Islamofobia secara offline terjadi, sesuai dengan “serangkaian serangan teroris di Inggris, serangan teroris Christchurch di Selandia Baru, dan hasil referendum Brexit.” “Lonjakan kebencian anti-Muslim dapat dijelaskan oleh pertumbuhan sayap kanan, sikap kasar atas wacana politik, dan aktivitas Daesh. Ketegangan atas konflik Israel-Palestina pada tahun 2021 juga sekali lagi merembet ke dalam laporan tersebut, dengan peningkatan kasus anti-Muslim,” terang Tell Mama. Serangan yang dipublikasikan dengan baik terhadap para pencari suaka dan fasilitas migran juga telah menyebabkan kejahatan yang ditiru, kata organisasi itu. Direktur Tell Mama, Iman Atta mengatakan pihaknya telah menghasilkan salah satu studi paling rinci di Inggris, dengan jumlah kasus aktual dan klasifikasi kasus kebencian anti-Muslim yang mencakup satu dekade dari tahun 2012-2022. “Ini adalah data selama satu dekade untuk membantu, mendukung dan memastikan bahwa Muslim Inggris mendapatkan akses terhadap keadilan. “Kami berharap data ini menginspirasi orang lain untuk fokus pada bidang pekerjaan ini dan menyadarkan banyak orang bahwa kebencian anti-Muslim harus ditantang secara damai, dipantau, dan dilawan di mana pun ia muncul. “Jika kita ingin memastikan masyarakat di mana kohesi sosial diperkuat, maka mengatasi kebencian anti-Muslim adalah bidang pekerjaan penting yang membutuhkan upaya kolektif kita,” ujar Iman Atta. (yuy)

Read More

Hikmah Tahun Baru Islam, Pesan Dari Ma’la Untuk Umat Dunia

Makkah — 1miliarsantri.net : Sejumlah kiai mengiringi ulama kharismatik KH Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani berziarah ke pemakaman Ma’la di Makkah, Arab Saudi. Mereka hendak berziarah ke salah satu makam ulama besar nusantara, yakni Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani. Di antara ulama yang mengiringi KH Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih. Kiai Miftah mengingatkan kembali pesan Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab yang ditulisnya. Kiai Miftah mengatakan, guru-guru spiritual dan keilmuan serta hampir semua ulama Nusantara mempunyai hubungan keilmuan dengan Syekh Nawawi al-Bantani. Mereka bertemu dengan Syekh Nawawi al-Bantani di Tanah Suci dan di Banten. Namun, memang lebih banyak ulama yang bertemu di Tanah Suci. “Dengan demikian kita patut bangga, dan kita harus menggali betul pikiran cerdas beliau (Syekh Nawawi al-Bantani) seperti di dalam kitab Nashaihul Ibad itu,” kata Kiai Miftah saat kepada media di pemakaman Ma’la, Makkah, Senin (17/07/2023). Kiai Miftah menjelaskan, kitab Nashaihul Ibad yang ditulis Syekh Nawawi al-Bantani pada halaman pertamanya langsung menyampaikan hadis yang disampaikan gurunya. Pada hadis tersebut terdapat pesan kemanusiaan. Hadis yang disampaikannya panjang sekali, singkatnya seperti ini. “Kita ini telanjang, tapi diberi pakaian oleh Allah. Kita ini manusia maka kita tidak boleh menzalimi satu dengan yang lain. Kita berangkat dari satu rahim maka kita harus bersaudara, kita harus menghadirkan ketenteraman bagi yang lain, itu mukadimah kitab Nashaihul Ibad,” terang Kiai Miftah. Kiai Miftah menegaskan, kitab Nashaihul Ibad ini seharusnya menjadi kitab pertama yang harus dikaji oleh para santri di pesantren salaf. Kiai Miftah menambahkan, Syekh Nawawi al-Banteni adalah sosok kiai kharismatik dari Pulau Jawa karena disebut Al Jawi, beliau sudah sangat terkenal di Tanah Suci Makkah. “Tidak ada satu pun pada masanya, orang (ulama) dari Jawa dari Nusantara tidak berguru kepada beliau, maka saat ini kita hanya bisa menziarahi makamnya, mengirim Al-Fatihah, tabarruk kepada beliau, agar gerak langkah kita bersambung dengan yang dilakukan Syekh Nawawi,” ujar Kiai Miftah. Ia menyampaikan, KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Maskumambang, dan kiai lainnya juga ada komunikasi ada hubungan murid dengan Syekh Nawawi. Di pemakaman Ma’la, pemakaman tertua di Makkah, sejumlah ulama yang mengiringi Abuya Kiai Haji Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani, termasuk Kiai Miftah, berziarah juga ke makam Siti Khadijah istri dari baginda Nabi Muhammad SAW. Mereka juga berziarah ke makam KH Maimun Zubair yang akrab disapa akrab dipanggil Mbah Moen. (dul)

Read More

Masjid Jaffali Jeddah Dikenal Sebagai Masjid Qisas

Jeddah — 1miliarsantri.net : Jika anda melakukan perjalanan Umrah, pasti sudah mengenal Masjid Jaffali. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang cukup terkenal di Jeddah, Arab Saudi. Masjid berwarna putih yang dihiasi kubah-kubah kecil di atasnya dan satu menara menjulang tinggi itu terletak di dekat Danau Al-Arbaeen dan taman kecil Masjid Jaffali memiliki halaman yang luas, menyatu dengan area parkiran kendaraan. Dulu, tempat parkir kendaraan di dekat Masjid Jaffali berupa area lapang, di tengahnya terdapat tenda berukuran sekitar 4 meter x 4 meter, di sampingnya agak jauh terdapat pula tenda yang menghadap ke tenda di tengah. Di tenda berukuran 4 meter x 4 meter itulah orang-orang yang berbuat kejahatan di Arab Saudi dieksekusi mati dengan cara dipancung. Dalam syariat Islam, hukuman mati tersebut dikenal dengan hukum qisas. Tenda di sampingnya yang letaknya agak berjarak dari tempat hukum qisas adalah tempat hakim membacakan keputusan dan tempat pihak keluarga penuntut. Syamsul Arif, seorang mukimin yang sudah sekitar 22 tahun tinggal di Arab Saudi menceritakan, masyarakat Indonesia yang telah melaksanakan ibadah haji atau umroh biasanya main ke Jeddah. Mereka jamaah haji atau umroh Indonesia mengenal Masjid Jaffali sebagai Masjid Qisas. “Padahal nama aslinya Masjid Jaffali, bukan Masjid Qisas, Masjid Jaffali ini tidak ada hubungannya dengan hukum qisas yang ada di halaman parkirnya,” urai Syamsul di halaman Masjid Jaffali, Jeddah, Senin (17/07/2023). Syamsul menceritakan, mungkin sebelum Masjid Jaffali dibangun seperti sekarang, hukum qisas di tempat yang sekarang dijadikan area parkiran ini sudah ada. Jadi tidak ada hubungannya antara Masjid Jaffali dengan hukum qisas. Jamaah haji dan umroh dari Indonesia menyebut Masjid Jaffali sebagai Masjid Qisas karena ada hukum qisas yang biasa berlangsung di halaman parkirnya. Menurut Syamsul, hukum qisas dilaksanakan di halaman parkir Masjid Jaffali hanya sampai tahun 2017. Sejak 2017 hingga sekarang, hukum qisas tidak lagi dipertontonkan ke publik seperti sebelum tahun 2017. Kini, hukum qisas hanya dilangsungkan di penjara. Menurut informasi yang didapat mukimin, kebijakan hukum qisas tidak dipertontonkan lagi karena khawatir anak-anak yang melihatnya menjadi trauma. Karena itu hukum qisas sekarang dilakukan di penjara. Syamsul menguraikan, suatu ketika ada jamaah umroh Indonesia yang sedang main ke Jeddah. Jamaah umroh tersebut tertarik dengan kerumunan orang yang berada di halaman parkir Masjid Jaffali untuk menyaksikan hukum qisas. Jamaah umroh tersebut sudah diperingatkan agar tidak menonton hukum pancung, khawatir tidak kuat menyaksikannya. Tapi dia tetap memaksa ingin melihatnya. “Jamaah umroh menyaksikan hukum qisas, kepala dipenggal, darahnya muncrat, kepala menggelinding. Akhirnya selama satu pekan, jamaah umroh itu tidak bernafsu makan,” ujar Syamsul. Menurut cerita mukimin, hukum qisas biasanya dilangsungkan setelah sholat Jumat agar banyak orang menontonnya. Tujuannya agar orang-orang yang menyaksikan tidak berbuat jahat. Hukum qisas biasanya dijatuhkan kepada orang yang membunuh orang lain dan pengedar narkoba. Namun jika ada keluarga korban mengampuni dan meminta tebusan, meski pedang algojo telah diangkat di atas leher pelaku pembunuhan, maka hukum qisas tidak jadi dilaksanakan. “Kalau keluarga korban mengampuni dan meminta tebusan kepada pelaku, misalnya 2 Juta Riyal, pelaku tidak jadi dihukum pancung, hakim akan membatalkan hukum qisas itu,” imbuhnya. Kini area parkir tempat dulu hukum pancung berlangsung sudah ditata ulang. Di buat semacam taman kecil dan ditanami pohon-pohon di area parkir tersebut. Tenda tempat hukum pancung dan hakim pun sudah tidak ada lagi. (dul)

Read More

Masjid Berusia Dua Abad Ini Akan Dihancurkan

Basra – 1miliarsantri.net : Masjid Al-Siraji sebuah masjid berusia lebih dari dua abad di Irak dan berdiri sejak tahun 1727 resmi dihancurkan oleh otoritas Kegubernuran Basra Irak. Masjid ini harus dipindahkan untuk memperluas jalan Abi Al-Khasib di selatan kegubernuran. Atas keputusan dan tindakan tersebut, banyak masyarakat Irak yang menggunakan media sosial untuk mengungkapkan ketidaksenangan dan kritik mereka. “Tujuan penghancuran Masjid Al-Saraji adalah untuk menyelesaikan perluasan jalan, sebagai jawaban atas tuntutan warga dan pemilik kendaraan karena kepadatan yang parah,” ujar Gubernur Basra, Asaad Al-Eidani, yang dikutip di Iraqi News, Ahad (16/07/2023). Tidak hanya itu, Al-Eidani menyatakan, pemerintah daerah akan merenovasi masjid dan memperluas masjid, dengan cara yang sesuai dengan warisannya dan sesuai dengan urbanisasi kegubernuran. Hal ini menyiratkan bahwa tanah di lokasi itu akan diratakan dan masjid dibangun kembali. Terjadinya penghancuran bangunan bersejarah ini dikecam oleh Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Purbakala Irak. Dalam sebuah pernyataan, disampaikan tekad untuk mengambil langkah-langkah hukum guna melestarikan harta budaya yang signifikan dari penyalahgunaan administratif atau pribadi. “Kami menolak penghancuran setiap bangunan yang mengandung warisan atau fitur arkeologi, baik agama atau sipil, karena tidak dianggap milik kantor wakaf, kementerian, otoritas atau gubernur, melainkan milik sejarah,” ujar Menteri Kebudayaan, Pariwisata dan Purbakala, Ahmed Al-Badrani. Masjid yang memiliki luas sekitar 1.900 meter persegi ini terletak di lingkungan Al-Siraji di distrik Abu Al-Khasib. Selama tahun 1980-an, banyak sumbangan telah diterima untuk membantu memulihkannya. (syn)

Read More

Pengguna Kereta Haramain Meningkat 96 Persen

Riyadh – 1miliarsantri.net : Perusahaan Kereta Api Saudi (SAR) membeberkan, jumlah penumpang yang menggunakan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain selama Haji 2023 mencapai lebih dari 750 ribu orang, dengan peningkatan 96 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Perusahaan mengungkapkan hal ini saat mengumumkan keberhasilan penyelesaian rencana operasionalnya untuk Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain untuk musim haji tahun ini. Jumlah perjalanan yang dioperasikan pada haji 2023 mencapai 3.627, yang merupakan peningkatan 79 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (14/07/2023), SAR mengatakan perjalanan Kereta Api Haramain dengan kecepatan tinggi melayani hingga 126 perjalanan selama hari-hari puncak, mengingat tingginya permintaan. SAR mengoperasikan perjalanan tambahan selama musim ini untuk melayani para peziarah haji. Jumlah perjalanan pada hari ke-7 Dhuhijjah mencapai 131 perjalanan, yang merupakan jumlah perjalanan tertinggi dalam satu hari dalam sejarah Kereta Api Harmain. 60 di antaranya berangkat dari stasiun Makkah, dengan 6 pemberangkatan dari stasiun setiap jamnya. Jumlah perjalanan melebihi 3.400 perjalanan terjadwal selama haji 2023 dengan 227 perjalanan tambahan. Kereta Api Harmain telah mengangkut para peziarah haji dan pelancong lain antara Makkah dan Madinah, dengan berhenti di stasiun utama di Jeddah dan Bandara Internasional Raja Abdulaziz, selain Kota Ekonomi Raja Abdullah di Rabigh. Komitmen terhadap jadwal kedatangan dan keberangkatan mencapai 98 persen, yang berkontribusi untuk menyediakan pilihan yang yang lebih luas bagi calon penumpang. Wakil Presiden Eksekutif Kereta Api Haramain dan Kereta Situs Suci di SAR, Eng. Rayan Al-Harbi, mengatakan implementasi rencana operasi untuk Kereta Api Haramain dilakukan dalam mekanisme yang disetujui berkoordinasi dengan Perusahaan Proyek Kereta Api Saudi-Spanyol, yang mengoperasikan Kereta Api Haramain, dan otoritas terkait. Ini juga telah dilaksanakan dalam rencana operasional yang komprehensif untuk memfasilitasi perjalanan para peziarah haji dari dan ke dua Masjid Suci dengan aman dan nyaman. (dul)

Read More

Satu Jamaah Haji Yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

Makkah – 1miliarsantri.net : Satu dari tiga jamaah haji Indonesia yang hilang saat puncak haji akhirnya ditemukan. Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65) hilang saat melempar jumrah di hari kedua di Mina pada 29 Juni 2023. Kabar ditemukannya Niron terungkap setelah petugas maktab mendatangi sang istri, Kamsani, di kamar hotelnya, Selasa (11/07/2023). Dia menunjukkan gambar di ponsel kepada Kamsani. “Ibu kuat apa tidak? Kalau tidak kuat, tidak usah melihat,” ucap Tiarso, salah seorang tetangga kamar Kamsani menirukan ucapan petugas maktab. Perempuan berusia 63 tahun itu mengangguk. Pertanyaan itu sempat diulang dan dijawab dengan jawaban sama. Awalnya petugas menunjukkan gambar dari arah kaki. Terlihat sarung yang melilit tubuh bagian bawah jenazah. Saat itu Kamsani langsung membenarkan itu sarung suaminya. Kamsani langsung lemas dan menangis. Gambar itu menjadi jawaban atas pencarian salah seorang jamaah yang telah hilang selama 13 hari. Sebelum hilang, Niron mengenakan sarung dan kaos warna putih dengan saku kotak di bagian perut. Sama persis dengan gambar yang ditunjukkan petugas. Setelah memastikan jenazah itu adalah Niron, Kamsani langsung menandatangani pernyataan yang membenarkan identitas pria tersebut adalah suaminya. Petugas maktab kemudian membawa Kamsani ke Rumah Sakit Al Noor untuk melihat jenazah Niron secara langsung. Perkembangan itu langsung dikabarkan ke keluarga yang ada di kampungnya di Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Nanik Nu’naiha, teman sekamar Kamsani menceritakan, sebelum petugas maktab datang, Kamsani masih meyakini suaminya masih hidup. Setiap hari Kamsani menunggu perkembangan pencarian Niron. Niron hilang ketika berangkat melempar jumrah ula bersama rombongan. Nanik mengatakan, saat itu dia mendampingi Kamsani berjalan beriringan dengan rombongan laki-laki. Niron berada di barisan belakang. Sementara Kamsani di bagian depan. Namun Niron tidak kunjung tiba di tenda meski semua rombongan telah datang. Setelah lama menanti, tidak kembalinya Niron diinformasikan kepada ketua kloter dan diteruskan ke petugas. Jamaah satu rombongan juga membantu mencari dengan menyisir jalur melempar jumrah hingga dua kali, tetapi tidak menemukan. Hingga proses tinggal di Mina selesai dan kembali ke hotel, Niron tidak kunjung ditemukan. Sebelum Niron ditemukan, tas pinggang miliknya ditemukan terlebih dahulu. Namun lokasi dan siapa penemunya tidak jelas. Di tas pinggang itu terdapat identitas dan kartu pengenal jamaah haji. Karena itulah, Niron hilang tanpa identitas yang melekat. Selama proses menunggu kabar pencarian suaminya di hotel, Kamsani sakit-sakitan. Petugas kesehatan memberikan pendampingan khusus, termasuk mengawasi asupan makan agar tidak kekurangan nutrisi. “Kalau pas tidak mau makan, saya kasih tahu petugas kesehatan,” ucap Nanik. (dul)

Read More

Sebanyak 1.000 Jamaah Oyo Terlantar di Arab Saudi

Riyadh – 1miliarsantri.net : Lebih dari 1.000 orang jamaah haji dari Negara Bagian Oyo di Nigeria, yang baru saja menyelesaikan ibadah haji 2023 di Arab Saudi terlantar. Dilansir Daily Post, Selasa (11/07/2023), ada beberapa jamaah asal Nigeria yang telah kembali dengan selamat. Namun, jamaah haji dari negara bagian Oyo tersebut belum mengetahui tanggal pemberangkatannya. Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Dewan Kesejahteraan Jamaah Muslim Negara Nigeria, Profesor Sayed Malik. Dia menekankan, otoritas di negaranya telah berupaya untuk memastikan kepulangan jamaah secara tepat waktu tetapi terhambat oleh masalah logistik. Rencana awalnya, kata Malik, jamaah dijadwalkan akan kembali ke Nigeria secara bertahap mulai 10 Juli. Namun ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana secara dramatis. Terutama ketika pihak maskapai menolak untuk menerbangkan para peziarah seperti yang telah disepakati sebelumnya. “Kami terkejut bahwa tidak ada komunikasi dari maskapai dan pejabat NAHCON pada 10 Juli tentang keberangkatan kami, dan jamaah kami menunggu dengan sia-sia di hotel mereka untuk petugas yang tidak muncul,” ujarnya. Dari keadaan tersebut, barulah diketahui bahwa pesawat Aero Contractors yang mengangkut gelombang pertama jamaah Nasarawa ke Nigeria tidak kembali untuk jamaah lain di Saudi. “Tetapi tetap dikandangkan di bandara Nnamdi Azikiwe di Abuja karena maskapai gagal mendapatkan izin untuk mendarat di Jeddah, dari otoritas penerbangan Saudi,” katanya. Amir Haji, yang juga Wakil Gubernur Negara, Alhaji Bayo Lawal, telah mengarahkan otoritas Kesejahteraan Jamaah Muslim Negara untuk mengambil langkah-langkah yang tepat tentang masalah tersebut. (dul)

Read More

Pelaksanaan Haji Sudah Selesai, 3 Jamaah Haji Indonesia Hilang

Makkah – 1miliarsantri.net : Puncak ibadah haji memang sudah lewat lebih dari sepekan, namun fase di Arafah dan Mina masih menyisakan cerita duka. Ada tiga jamaah haji Indonesia yang terpisah dari rombongan saat di Masyair dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Mereka semua adalah jamaah lanjut usia dan tercatat menderita demensia. Mereka adalah Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10, dan Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65). Kendati sama-sama hilang di kawasan Masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), tetapi mereka memiliki cerita awal mula lepas dari rombongan secara berbeda-beda. Fakta ini terungkap dari keterangan ketua kloter masing-masing berdasarkan laporan dari jamaahnya. Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna menjelaskan, Idun terakhir kali meminta izin kepada dirinya untuk ke toilet pada 27 Juni 2023, sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), atau sore hari di tengah masa wukuf di Arafah. Sejak itu pula Idun belum kembali bersama kloternya. Sedianya, Idun bersama rombongannya pulang dari Tanah Suci pada 29 Juli nanti. “Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu,” kata Maytizah, Jumat (07/07/2023) petang, di sela proses pencarian di kawasan Arafah. Dengan demikian, keberadaan Idun belum jelas ketika rombongannya siap-siap menuju Muzdalifah pada malam harinya. Begitu juga dengan Suharja Wardi. Menurut Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10) Cece Moh Yahya, hilangnya Suharja bermula ketika Suraja bersama istrinya mengambil wudhu menjelang shalat dhuhur waktu wukuf di Arafah. “Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada,” kata Cece, Sabtu (08/07/2023). Petugas pun saat itu langsung melakukan pencarian di area maktab sembari berkoordinasi dengan petugas-petugas terkait. Berbeda dari Idun dan Suharja yang hilang di Arafah, Niron terpisah dari rombongannya ketika berada di Mina pada tanggal 29 Juni 2023 (11 Dzulhijjah). Kala itu Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melaksanakan lontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah subuh. Sebenarnya jadwal mereka lontar jumrah adalah pada sore hari pukul 17.30 WAS. “Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan,” kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi, Sabtu (08/07/2023). Karena tak kunjung pulang ke tenda sampai sore hari, sang istri pun melapor kepada Hartono selaku Ketua Kloter. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi di Mina. Hartono mengaku, sejak itu pula proses pencarian terus pihaknya lakukan dengan berkoordinasi ke Sektor 7, PPIH Embarkasi SUB, bahkan ke PPIH Daerah Kerja Makkah. Namun, ikhtiar itu belum membuahkan hasil, hingga pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan. “Walhasil barang dan identitas itu benar adanya milik Bapak Niron, akan tetapi Bapak Niron-nya sampai saat ini, tanggal 8 Juli 2023, belum diketemukan,” ujar Hartono. Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid mengaku ia bersama tim terus melakukan pencarian kepada tiga jamaah yang hilang. NU Online berkesempatan dua hari ikut melakukan pencarian ke sudut-sudut toilet dan tenda di Arafah, bahkan hingga ke atas Jabal Rahmah. Tak hanya itu, petugas Linjam juga menyisir seluruh rumah sakit di Makkah dengan memeriksa nama-nama pasien, juga masuk ke kamar-kamar jenazah untuk mencocokkan data, baik pada jenazah yang ma’lum (jelas identitasnya) maupun yang majhul (belum teridentifikasi). Sebetulnya laporan jamaah hilang bukan hanya tiga orang. Hanya saja, jamaah-jamaah lain itu berhasil ditemukan, baik dalam keadaan sehat maupun sedang rawat inap di rumah sakit atau bahkan sudah ada di kamar jenazah. PPIH Arab Saudi akan berkoordinasi dengan pihak forensik di Makkah dan kepolisian Arab Saudi untuk bisa membantu melakukan pencarian. Kasus semacam ini juga bukan kali pertama. “Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, memang pasca-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) hal-hal seperti ini kerap terjadi. Namun berdasarkan pengalaman, di akhir-akhir mereka diketemukan,” ujar Harun. Harun memastikan ikhtiar pencarian tidak akan berhenti, bahkan ketika seluruh jamaah haji sudah pulang ke Tanah Air. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian Arab Saudi dan KJRI sebagai perwakilan Indonesia di Arab Saudi. (dul)

Read More

Tragedi Kelam di Makkah, Haji Pernah Berhenti Selama 10 Tahun

Jakarta – 1miliarsantri.net : Dahulu Kabah pernah ada dalam suasana yang mencekam. Penuh lumuran darah, banyak nyawa melayang, banyak mayat di sekeliling Kabah dan Ibadah haji harus terhenti selama 10 tahun. Ini adalah waktu kosongnya Kabah yang paling lama dalam sejarah. Peristiwa itu bermula dari Irak yang saat itu muncul seorang pengkhutbah sekaligus pendiri aliran Syiah Ismailiyah bernama Hamdan bin Al Ash’ath di Irak. Dia dikenal dengan Hamdan Qarmat. Dia bertubuh pendek dan kalau jalan gerakannya khas. Dia bercerita soal Ahl al-Bayt, kezaliman dan maksiat, hingga memiliki banyak pengikut. Suatu kali, dia mengutus salah satu pembantunya ke Bahrain dan Qatar untuk memulai gerakan baru. Nama pembantu tersebut adalah Abu Said Hasan bin Bahram Al Jannabi atau Abu Said Al Jannabi. Sebagian besar masyarakat Bahrain berhasil dijadikan pengikut. Kemudian ekspansi lagi ke Yaman, Maroko, dan Iran. Pengikut mereka pun bertambah banyak. Basis sentral kelompok Abu Said Al Jannabi ini ada di kota Salamiyah, Suriah. Abu Said Al Jannabi sebetulnya adalah salah satu pengikut aliran Syiah Ismailiyah yang didirikan oleh Hamdan Qarmat. Namun pada 899 Masehi, dia muncul di Maroko dengan mengganti namanya menjadi Ubaidillah Al Mahdi. Dia mengeklaim sebagai imam kesebelas umat Islam. Dia juga mengeklaim sebagai cucu dari Muhammad bin Ismail, dan menyatakan bahwa Muhammad bin Ismail bukanlah Mahdi. Dia menyerukan aliran ini bukan lagi bernama Ismailiyah tetapi Mahdiyah, sebagaimana namanya. Di situlah Hamdan Qarmat berselisih dengan Abu Said Al Jannabi (Ubaidillah Al Mahdi). Mereka berdua pun berpisah dan mengambil jalan sendiri-sendiri. Namun Abu Said Al Jannabi membentuk negara bersama basisnya di Bahrain, Irak dan Khurasan, dengan menggunakan nama Daulah Qarmatian. Dia tetap mempertahankan nama Qarmatian untuk melanjutkan gerakan yang telah dimulainya bersama Hamdan Qarmat. Meski, basis Ubaidillah Al Mahdi (atau Abu Said Al Jannabi) sebetulnya lebih besar dari Hamdan Qarmat. Lalu aliran Mahdiyah yang dibawa Abu Said Al Jannabi ini menyebar ke seluruh Afrika utara, lalu ke Mesir dan menjadi negara Fatimiyah. Jenderal yang membantunya adalah Jawhar Al Saqili bersama Al Muizz li-Din Allah Al Fatimi. Daulah Qarmatian semakin berkembang dan menjadi negara sosialis besar di Bahrain, Irak, dan Jazirah Arab. Situasi pun menjadi stabil antara Fatimiyah dan Qarmatian. Banyak dari pengikut Qarmatian yang kemudian bermigrasi dan tinggal di Mesir. Orang-orang Qarmatian memasuki Mesir sebagai suku pendatang. Kelompok Qarmatian dianggap berhasil mendirikan negara sosialis yang revolusioner dengan melawan Dinasti Abbasiyah dan Fatimiyah. Mereka makan dari apa yang mereka tanam dan uangnya dibagikan secara merata kepada sesama mereka, untuk menciptakan semacam keadilan sosial antara satu sama lain. Abu Said Al Janabi meyakini prinsip penghancuran segala sesuatu untuk bisa membangun kembali dengan baik. Untuk itu, dia bermaksud melakukan perlawanan terhadap Dinasti Abbasiyah dan Fatimiyah. Dia bersama pengikutnya menyerukan perlunya menghancurkan Kabah sampai munculnya Mahdi “Muhammad bin Ismail” yang diharapkan. Kemudian negara mereka akan lebih kuat dan Islam akan menang. Karena itu, Abu Said menyusun rencana menyerang Makkah selama musim haji. Pada 908 Masehi, Abu Thahir Al Janabi (putra Abu Said Al Janabi) mengumpulkan pasukannya dari Bahrain dan Qatar dari suku-suku yang setia kepadanya. Mereka bergerak menuju Makkah dari Al-Ahsa agar dianggap sebagai jamaah haji. Mereka pun diizinkan masuk untuk melaksanakan ibadah haji. Namun dalam perjalanan ke Makkah, mereka menyerbu desa-desa, membunuh laki-laki, memperkosa perempuan, menjarah, kemudian membakar anak-anak, perempuan dan orang tua sebelum mereka meninggalkan desa. Ketika mereka sampai di Kabah, mereka mulai mengutuk para nabi secara terang-terangan dengan kata-kata buruk, kemudian mereka mengeluarkan pedang mereka sambil berteriak dan menyerang para peziarah dan mulai membunuh semua peziarah, siapa saja yang shalat, siapa saja yang berdiri, siapa yang tidur, dan siapa saja yang terjaga, hingga darah menggenangi pelataran Kabah. Sejarawan menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 30 ribu jamaah haji. Ini adalah genosida dalam arti literal, dan pembunuhan berdarah di tempat tersuci di depan Kabah. Jamaah haji yang melarikan diri ke pegunungan, lembah, dan semak-semak, dikejar dan dibunuh. Banyak mayat tergeletak dan menumpuk di depan Kabah. Abu Said Al Jannabi memerintahkan mereka untuk membuang mayat tersebut ke dalam sumur Zamzam. Dilakukannya tindakan itu, sampai sumur zamzam penuh dengan mayat dan bagian tubuh. Suara jeritan di pelataran Kabah menusuk telinga. Ribuan jamaah haji gugur dan darah mereka tertumpah dalam sehari semalam. Abu Thahir Al Jannabi menatap Kabah dengan wajahnya dan mengotorinya, yakni mengencinginya sambil dia berkata kepada prajuritnya, “Di mana burung Ababil, di mana Abrahah, di mana gajah?” Kemudian dia tertawa dan para prajurit pun ikut tertawa. Setelah peristiwa kelam itu, negara-negara seperti Irak dan Syam mencegah pengiriman jamaah ke Makkah. Ibadah haji terhenti selama 10 tahun penuh. Hajar Aswad pun sampai diambil oleh kelompok Qarmatian. Hingga akhirnya Hajar Aswad itu berhasil diperoleh kembali setelah 20 tahun lebih pada masa al-Muqtadir Billah dengan uang penggati ke Qaramithah sebesar 30 ribu dinar. Lantas bagaimana nasib Abu Thahir? Dia tewas mengenaskan seiring dengan usianya yang senja. Sebuah virus cacar mematikan mencabik-cabik tubuhnya dalam waktu yang lama hingga ajal menjemput. (zal)

Read More

Serangan Israel Ke Penduduk Palestina di Tepi Barat

Tepi Barat – 1miliarsantri.net : Pemukim Israel pada Kamis (6/7/2023) sore melakukan berbagai serangan terhadap warga Palestina beserta properti mereka di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat. Menurut kantor berita Palestina WAFA, sekelompok pemukim yang dikawal pasukan Israel melempari mobil warga Palestina dengan batu dekat desa Ein al-Beida di Tepi Barat timur. Insiden serupa juga dilaporkan di Kota Tulkarem barat di Tepi Barat utara, dan menyebabkan banyak mobil warga Palestina rusak. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang bayi yang terluka selamat dari serangan tersebut ketika ambulans yang membawanya ke rumah sakit diserang para pemukim. Serangan lainnya juga dilaporkan di sejumlah daerah dekat Kota Nablus dan Salfit di Tepi Barat utara. Di sana para pemukim menembaki warga Palestina dan properti mereka tanpa laporan adanya korban luka. Ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah kegencaran penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina. Pada Senin (3/7/2023) pasukan Israel meluncurkan serangan terbesar mereka di Kota Jenin dalam lebih dari 20 tahun, termasuk terhadap kamp pengungsi. Sebanyak 12 warga Palestina termasuk lima anak, tewas dalam serangan tersebut, menurut pernyataan Kemenkes. Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 192 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 26 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama. (red)

Read More