Airbus A400M Pertama Diserahkan Kepada Kementerian Pertahanan RI

Airbus Defence and Space secara resmi telah menyerahkan Pesawat A400M pertamanya kepada Kementerian Pertahanan Indonesia. Jakarta — 1miliarsantri.net: Penyerahan Pesawat Airbus A400M oleh Airbus Defence and Space kepada Indonesia, yang diterima oleh Kementerian Pertahanan RI, menandai tonggak penting dalam upaya modernisasi kemampuan transportasi militer Indonesia. Pesawat angkut udara taktis berat A400M ini akan dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), diserah terimakan di Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakata, setelah prosesi serah terima pesawat di fasilitas Airbus di Seville, Spanyol. Indonesia Operator ke-10 Pesawat A400M Mengutip laman resmi AIRBUS, Kepala Divisi Internasional Airbus Defence and Space, Karl-Heinz Grossman mengatakan, “Hari ini kami menyambut Indonesia sebagai operator kesepuluh A400M.” Grossman menegaskan, “Pengiriman ini merupakan bukti nyata kepercayaan yang diberikan kepada kemampuan multi-peran pesawat ini dan kesesuaiannya untuk operasi di lingkungan yang beragam dan menantang, seperti kompleksitas geografis negara ini.” Lebih lanjut dia mengatakan, “Kami berharap dapat mendukung Angkatan Udara Indonesia dalam pengoperasian A400M untuk misi nasional dan regional.” Layanan dan Dukungan Kepada AU Indonesia Sebagai bentuk dukungan, Airbus akan menyediakan pelatihan komprehensif dan layanan dukungan kepada Angkatan Udara Indonesia untuk memastikan kelancaran masuknya layanan. Sebagai contoh, dalam konteks pengiriman A400M ini, Indonesia akan mempelajari potensi integrasi peralatan pemadam kebakaran A400M yang baru dikembangkan pada kedua pesawat. Peralatan pemadam kebakaran modular roll-on/roll-off memungkinkan A400M untuk dengan cepat diubah menjadi pesawat pengebom air, yang mampu menjatuhkan hingga 20.000 liter retardant atau air dalam sekali jalan, tulis Airbus. Kemampuan baru ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam merespons kebakaran hutan di wilayahnya yang luas dan seringkali sulit dijangkau. Konfigurasi Pesawat A400M Indonesia Pesawat A400M yang dikirimkan ke Indonesia dikonfigurasi untuk misi kargo, transportasi pasukan, evakuasi medis, dan kemanusiaan. Dengan kemampuan terbang sejauh 2.400 mil laut, pesawat ini mampu menjangkau seluruh wilayah nusantara dari Jakarta. Kemampuan A400M : Kehadiran Pesawat A400M yang dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia “TNI” Angkatan Udara, merupakan peningkatan kekuatan alutsista yang memperluas jangkauan Angkatan Udara Indonesia.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : Siaran Pers Airbus Foto istimewa : Airbus A400M

Read More

Harga Minyak Dunia Menguat, Investor Waspadai Isyarat Pasokan Global

Indramayu- 1miliarsantri.net : Dilansir dari Reuters, harga minyak dunia menguat pada perdagangan Selasa (22/10)  setelah sempat menyentuh level terendah dalam lima bulan pada sesi sebelumnya. Penguatan ini terjadi karena para investor mulai menilai ulang ekspektasi kelebihan pasokan (glut) dan menunggu kejelasan dari ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, dua negara konsumen minyak terbesar di dunia. Harga Minyak Kembali Menguat Setelah Tekanan Sepekan Kontrak berjangka minyak Brent naik 31 sen atau sekitar 0,5% menjadi USD 61,32 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November ditutup naik 30 sen menjadi USD 57,82 per barel. Kenaikan ini menandai pemulihan harga setelah pada Senin lalu kedua acuan minyak tersebut mencapai titik terendah sejak awal Mei 2025. Penyebab utama penurunan harga sebelumnya adalah produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi, serta keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya untuk tetap melanjutkan rencana peningkatan pasokan. Hal ini sempat memicu kekhawatiran pasar akan terjadinya kelebihan suplai global. Namun, data terbaru menunjukkan persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan di Amerika Serikat masih relatif rendah, sehingga menahan tekanan penurunan harga lebih lanjut. Kondisi ini membuat para analis memperkirakan bahwa pasar minyak masih memiliki peluang untuk stabil dalam jangka pendek. Baca juga: Dua Dekade Terakhir, 737 Ribu Hektare Hutan Brasil Hilang Akibat Produksi Kopi Ketegangan Dagang AS-China Masih Bayangi Permintaan Energi Selain faktor pasokan, konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China juga menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Sengketa tarif dan kebijakan ekspor antara dua raksasa ekonomi dunia ini telah meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang berpotensi menekan permintaan minyak di masa mendatang. Meskipun kedua pihak menunjukkan upaya untuk meredakan ketegangan, pasar masih menunggu hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan pekan depan. Struktur Pasar Minyak Berubah ke Arah Contango Salah satu indikator penting yang diamati investor adalah perubahan struktur harga minyak ke pola contango, yaitu kondisi ketika harga minyak untuk pengiriman segera lebih rendah dibandingkan harga untuk pengiriman di masa mendatang. Pola ini biasanya menunjukkan bahwa pasokan jangka pendek sedang melimpah, sementara permintaan melemah. Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya memprediksi bahwa tahun depan pasar minyak akan mengalami surplus signifikan, yang bisa memicu terbentuknya super contango  kurva harga yang menanjak tajam ke masa depan. Namun, hingga saat ini, kondisi tersebut belum sepenuhnya terwujud di pasar. Beberapa analis menilai pasar minyak saat ini memang mengalami kelebihan pasokan ringan, tetapi belum masuk ke kategori glut besar yang dapat menekan harga secara drastis. Mereka memperkirakan harga minyak akan cenderung stabil di kisaran saat ini, meskipun potensi tekanan tetap ada jika konflik perdagangan AS-China kembali memanas. Cadangan Minyak AS Diprediksi Naik Sebuah survei awal Reuters yang dirilis pada Senin menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah AS kemungkinan meningkat dalam sepekan terakhir. Jika data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengonfirmasi hal ini, harga minyak berpotensi mengalami tekanan tambahan dalam jangka pendek karena pasar akan menilai bahwa pasokan global tetap melimpah. Di sisi lain, pemerintah AS dikabarkan berencana membeli 1 juta barel minyak mentah untuk menambah cadangan Strategis (Strategic Petroleum Reserve). Langkah ini diperkirakan dapat memberikan sedikit dukungan terhadap harga minyak, terutama jika dilakukan secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang. Secara keseluruhan, para analis memperkirakan bahwa harga minyak dunia akan tetap berfluktuasi dalam rentang sempit selama beberapa minggu ke depan. Tekanan dari sisi pasokan kemungkinan akan berlanjut seiring meningkatnya produksi di AS dan kebijakan OPEC yang masih berhati-hati dalam mengatur kuota produksi. Namun, dukungan bisa datang dari permintaan musiman menjelang musim dingin di belahan bumi utara, serta potensi stabilisasi hubungan dagang antara AS dan China. Jika kedua faktor tersebut berkembang positif, harga minyak berpeluang kembali naik secara bertahap. Bagi Indonesia, pergerakan harga minyak dunia ini perlu dicermati karena dapat memengaruhi harga BBM domestik, neraca perdagangan, serta subsidi energi nasional. Pemerintah dan pelaku industri diharapkan terus memantau dinamika global agar dapat menyesuaikan kebijakan energi secara tepat. Baca juga: Surplus Dagang RI Sentuh Rekor Tertinggi dalam 3 Tahun Penulis: Durotul Hikmah Editor: Glancy Verona Ilustrasi by AI

Read More

Dua Dekade Terakhir, 737 Ribu Hektare Hutan Brasil Hilang Akibat Produksi Kopi

Tegal – 1miliarsantri.net: Sebuah laporan terbaru mengungkapkan fakta mencemaskan yakni selama dua dekade terakhir, Brasil kehilangan sekitar 737.000 hektare hutan akibat aktivitas yang berkaitan dengan produksi kopi. Angka ini menggambarkan ancaman serius terhadap keberlanjutan industri kopi, yang selama ini menjadi kebanggaan sekaligus penopang ekonomi utama negara tersebut. Menurut laporan lembaga Coffee Watch, sekitar 312.803 hektare dari total kehilangan hutan itu disebabkan langsung oleh pembukaan lahan baru untuk perkebunan kopi. Sementara sisanya merupakan dampak tidak langsung, berupa hilangnya tutupan hutan di sekitar area perkebunan yang telah ada sebelumnya. Brasil dikenal sebagai produsen sekaligus eksportir kopi terbesar di dunia, dengan produksi mencapai puluhan juta karung berkapasitas 60 kilogram setiap tahun. Namun, di balik kejayaan tersebut, muncul kekhawatiran bahwa deforestasi masif bisa mengancam masa depan industri kopi itu sendiri. “Brasil perlu segera mengubah arah karena deforestasi ini bukan hanya bencana karbon dan keanekaragaman hayati, tapi juga mengancam curah hujan dan menyebabkan gagal panen,” ujar Etelle Higonnet, Direktur Coffee Watch, dalam pernyataannya, Rabu (22/10/2025). Dampak Lingkungan dan Ancaman bagi Petani Laporan Coffee Watch menyoroti bahwa hilangnya hutan tidak hanya berdampak pada ekosistem dan penyerapan karbon, tetapi juga mengubah pola iklim mikro yang sangat penting bagi pertumbuhan kopi. Kekurangan curah hujan dan penurunan kelembapan tanah kini menjadi masalah serius di wilayah penghasil kopi utama Brasil. Di negara bagian Minas Gerais, yang dikenal sebagai sentra produksi kopi terbesar di dunia, delapan dari sepuluh tahun terakhir tercatat mengalami defisit curah hujan. Data dari misi satelit NASA Soil Moisture Active Passive (SMAP) menunjukkan bahwa kelembapan tanah di kawasan tersebut menurun hingga 25% dalam enam tahun terakhir. Penurunan drastis ini memaksa banyak petani mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun sistem irigasi modern demi menjaga produktivitas lahan. Namun, upaya tersebut menambah beban ekonomi dan tidak semua petani mampu beradaptasi dengan cepat. Baca juga: Surplus Dagang RI Sentuh Rekor Tertinggi dalam 3 Tahun Rekomendasi: Agroforestri dan Praktik Berkelanjutan Dalam laporannya, Coffee Watch menggabungkan berbagai sumber data, termasuk MapBiomas, Hansen Global Forest Change, dan NASA, untuk memperkuat analisisnya. Lembaga ini juga merekomendasikan penerapan praktik agroforestri berkelanjutan, yakni sistem tanam yang memadukan pohon dengan tanaman kopi agar ekosistem tetap seimbang. Sayangnya, menurut laporan tersebut, praktik agroforestri baru diterapkan di kurang dari 1% wilayah utama produksi kopi di Brasil. Coffee Watch menilai bahwa peningkatan praktik ramah lingkungan sangat penting agar produksi kopi tetap stabil tanpa harus mengorbankan hutan. Tanggapan Asosiasi Eksportir Kopi Meski begitu, laporan Coffee Watch mendapat tanggapan kritis dari Cecafe, asosiasi eksportir kopi Brasil. Mereka menilai temuan itu tidak sepenuhnya akurat karena hanya menggunakan data deforestasi tingkat munisipal tanpa memperhitungkan upaya pelestarian vegetasi asli di dalam area perkebunan kopi. Cecafe mengutip hasil penelitian Universitas Federal Minas Gerais (UFMG) tahun 2023, yang menunjukkan bahwa 99% dari 115.000 lahan kopi yang terdaftar dalam sistem lingkungan pedesaan Brasil tidak mengalami deforestasi signifikan sejak 2008. Meski terjadi perbedaan pandangan, para pengamat sepakat bahwa keberlanjutan industri kopi Brasil kini berada di persimpangan. Jika deforestasi terus dibiarkan, bukan hanya keanekaragaman hayati yang terancam, tetapi juga masa depan petani dan stabilitas ekonomi yang bergantung pada “emas hitam” dari biji kopi tersebut. Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jelang KTT APEC, Dunia Waspadai Ketegangan Baru di Asia Timur Penulis: Satria S Pamungkas Editor: Glancy Verona Ilustrasi by AI

Read More

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jelang KTT APEC, Dunia Waspadai Ketegangan Baru di Asia Timur

Indramayu – 1miliarsantri.net: Korea Utara meluncurkan rudal balistik ke arah timur pada Rabu pagi, dalam uji coba pertama mereka dalam lima bulan terakhir. Informasi ini dilansir oleh Associated Press (AP News), mengutip pernyataan resmi dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) yang mengonfirmasi adanya peluncuran tersebut. Uji coba ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasifik (APEC) diselenggarakan di Korea Selatan, sebuah forum tahunan yang berfokus pada kerja sama ekonomi dan perdagangan antarnegara di kawasan Asia dan Pasifik. Meskipun pertemuan ini tidak memiliki agenda militer, peluncuran rudal tersebut dipandang sebagai langkah provokatif yang berpotensi memperkeruh stabilitas kawasan. Rudal Balistik ke Arah Timur, Peringatan Politik Menjelang KTT APEC Dalam laporan AP News, militer Korea Selatan menyatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan ke arah timur dan mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, tanpa menimbulkan kerusakan pada negara tetangga. Namun, peluncuran ini tetap memicu reaksi diplomatik internasional, mengingat waktu peluncurannya yang bertepatan dengan persiapan KTT besar yang akan dihadiri oleh para pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan untuk menghadiri serangkaian pertemuan bilateral menjelang KTT tersebut, termasuk dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung. Namun, menurut laporan dari pejabat Korea Selatan yang dikutip oleh AP News, Trump kemungkinan besar tidak akan hadir dalam sesi utama APEC yang dijadwalkan pada 30 Oktober hingga 1 November 2025. Para analis menilai bahwa peluncuran rudal ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi politik Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, untuk mengirim pesan keras kepada komunitas internasional bahwa negaranya tetap menuntut pengakuan sebagai negara bersenjata nuklir. Baca juga: Dari Malang ke Wageningen University: Tim UB Tampil di Ajang Internasional Inovasi Pangan Ambisi Nuklir Kim Jong Un dan Tekanan terhadap Amerika Serikat Sejak perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat gagal pada tahun 2019, Kim Jong Un diketahui mempercepat program pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik. Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara menampilkan kekuatan militernya melalui parade besar di Pyongyang, yang juga dihadiri oleh pemimpin China dan Rusia. Dalam parade tersebut, Kim memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-20, yang diklaim sebagai sistem senjata strategis paling kuat yang pernah dimiliki Korea Utara. Menurut pengamat yang dilansir oleh AP News, rudal jenis ini dirancang untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir sekaligus, sehingga mampu menembus sistem pertahanan rudal Amerika Serikat. Analis pertahanan memperkirakan bahwa uji coba rudal balistik kali ini bisa menjadi sinyal awal sebelum peluncuran Hwasong-20 dalam waktu dekat. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya Pyongyang untuk memperkuat posisi tawar mereka dalam potensi perundingan baru dengan Washington. Konteks Diplomasi Meskipun hubungan antara Washington dan Pyongyang sempat mencair pada masa pertemuan bersejarah antara Kim Jong Un dan Donald Trump, proses diplomasi tersebut berhenti total sejak 2019. Kim menuntut pencabutan sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan PBB, sementara Washington bersikeras agar Korea Utara terlebih dahulu melakukan langkah nyata menuju denuklirisasi. Menurut laporan AP News, Kim sempat menyatakan kesiapan untuk kembali ke meja perundingan, tetapi dengan syarat bahwa Amerika Serikat harus menghentikan tekanan ekonomi dan tuntutan denuklirisasi sepihak. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara ingin diakui sebagai kekuatan nuklir permanen, seperti halnya India atau Pakistan. Namun, peluncuran rudal baru ini justru menunjukkan bahwa Kim lebih memilih jalur provokasi militer untuk memperkuat posisi negosiasinya di masa depan. Langkah ini juga menjadi ujian diplomatik bagi negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia yang memiliki kepentingan berbeda terhadap stabilitas Semenanjung Korea. Baca juga: Peringatan Hari Dokter Nasional 2025: Melihat Perjuangan Para Dokter di Desa Terpencil Kondisi Regional dan Dampak bagi Asia Timur Peluncuran rudal kali ini juga menimbulkan kekhawatiran di Jepang, yang selama ini menjadi sekutu utama Amerika Serikat di kawasan. Tokyo meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan jatuhnya puing rudal di wilayahnya, meskipun laporan awal menyebutkan tidak ada kerusakan yang terjadi. Selain itu, peluncuran ini berpotensi mengganggu suasana diplomatik di KTT APEC yang diharapkan menjadi ajang penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional. Negara-negara peserta kini dihadapkan pada dilema baru, bagaimana menyeimbangkan kepentingan ekonomi kawasan dengan ancaman keamanan dari Korea Utara yang semakin tak terduga. Penulis: Durotul Hikmah Editor: Glancy Verona Gambar: Korea Utara luncurkan rudal balistik

Read More

Burkina Faso Klaim Raup US$ 18 Miliar dari Tambang Emas Sejak Traoré Memimpin

Ouagadougou – 1miliarsantri.net : Pemerintah transisi Burkina Faso menyatakan bahwa negara tersebut telah memperoleh pendapatan sekitar US$ 18 miliar dari sektor tambang emas sejak Kapten Ibrahim Traoré naik ke tampuk kekuasaan pascakudeta tahun 2022. Klaim ini diproses sebagai bagian dari upaya rezim militer untuk menegaskan kedaulatan sumber daya alam dan memperkuat arus kas negara di tengah tekanan ekonomi dan keamanan yang berat. Namun, sejumlah analis dan kelompok masyarakat sipil mengingatkan bahwa angka tersebut harus ditinjau ulang dalam konteks transparansi, biaya operasional, dan manfaat sosial bagi rakyat. Klaim Pemerintah & Konteks Kebijakan Pemerintah transisi menyebutkan bahwa sejak Traoré menggulingkan rezim sebelumnya, pertambangan emas telah menjadi “komponen utama” dalam arus pemasukan negara. Menurut laporan media Afrika Briefing, klaim itu juga disampaikan melalui Kementerian Tambang sebagai bagian dari strategi untuk melegitimasi kebijakan nasionalisasi dan reformasi industri pertambangan. Seiring dengan klaim pendapatan tinggi, pemerintah telah mengambil langkah-langkah struktural seperti revisi undang-undang pertambangan (mining code), peningkatan saham negara dalam proyek pertambangan, hingga nasionalisasi tambang industri. Misalnya, pemerintah menaikkan kepemilikan negara dalam proyek emas dari 10 % menjadi 15 %. Perdana Menteri Jean Emmanuel Ouédraogo menyatakan bahwa “SOPAMIB telah menguasai dua tambang industri, Boungou dan Wahgnion, dan proses akan dilanjutkan.” Pemerintah juga berencana menasionalisasi lebih banyak tambang industri asing untuk memperbesar bagian pendapatan negara dari ekstraksi sumber daya. Langkah-langkah ini dilatarbelakangi oleh lonjakan harga emas global (lebih dari 25 % dalam beberapa tahun terakhir) dan kebutuhan Burkina Faso untuk memperbaiki situasi fiskal serta mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri. Realitas Produksi & Tantangan Keamanan Meskipun klaim pendapatan tinggi tersebut menarik perhatian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa produksi emas Burkina Faso menghadapi hambatan nyata. Pada 2023, produksi emas negara itu dilaporkan sekitar 57 ton, menurun dari puncak yakni 67 ton pada 2021. Menurut laporan Mining.com, produksi dari operasi skala besar diperkirakan akan meningkat 4 % pada tahun 2025 menjadi sekitar 55,7 ton, setelah sejumlah tambang yang sempat tertutup kembali dioperasikan. Bila tambang besar berada di wilayah rawan, ongkos pengamanan, logistik, dan kerusakan infrastruktur bisa menggerus margin keuntungan. Selain itu, sebagian besar produksi emas beroperasi melalui tambang artisanal dan semi-mekanis, yang seringkali terjadi di luar regulasi dan menyulitkan pendataan penuh. Untuk meningkatkan kontrol terhadap sektor ini, pemerintah junta sempat menangguhkan izin ekspor emas artisanal dan semi-mekanis pada Februari 2024, sebagai langkah untuk merapikan pasar emas domestik. Baca juga: Sastra Santri: Merawat Tradisi Islam Nusantara Lewat Kata dan Karya Kritik, Transparansi & Manfaat Sosial Beberapa pengamat memandang bahwa angka US$ 18 miliar adalah klaim politis yang perlu diverifikasi lebih lanjut. Misalnya, laporan Garowe Online menyebutkan bahwa meskipun pemerintah menyampaikan angka itu, kelompok masyarakat sipil dan analis meminta audit publik serta pelaporan independen agar penggunaan dana dapat dipantau. Analisis dari platform EITI Burkina Faso juga menunjukkan bahwa selama periode 2012–2021, aliran keuangan ilegal (illicit financial flows, IFFs) sektor pertambangan diperkirakan mencapai US$ 4,93 miliar, dengan emas menyumbang sebagian besar dari angka ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pendapatan tinggi diklaim, kebocoran dan praktik tidak transparan sebelumnya telah menggerus potensi manfaat yang bisa dinikmati pemerintah dan masyarakat. Juga, apabila pendapatan besar hanya mengisi kas negara atau membiayai proyek pemerintahan pusat tanpa secara langsung meningkatkan infrastruktur lokal, lapangan pekerjaan, akses kesehatan, dan layanan publik, maka dampak positif terhadap rakyat kecil bisa sangat terbatas. Dengan tantangan keamanan, resistensi investor asing, dan kompleksitas teknis pengelolaan tambang, realisasi penuh klaim pendapatan tersebut tidak akan mudah. Meski demikian, langkah klaim dan nasionalisasi sumber daya emas mencerminkan perubahan paradigma dalam pengelolaan sumber daya alam di Burkina Faso, dari sekadar penghasil komoditas menjadi pengendali dominan atas cara penambangan dan distribusinya. Baca juga: Hari Dokter Nasional 2025: Sejarah hingga Bentuk Peringatan Penulis: Faruq Ansori Editor: Glancy Verona Gambar: Reformasi Séktor Pertambangan Ibrahim Traoré: Burkina Faso Ngahasilkeun $18 Miliar Tina Pertambangan Emas

Read More
Donald Trump

Donald Trump Beri Kesempatan! Hamas Akan Dibasmi Jika Langgar Gencatan Senjata dengan Israel

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian dunia setelah memberikan ultimatum keras kepada kelompok Hamas terkait gencatan senjata Gaza. Trump menegaskan bahwa Hamas diberi kesempatan untuk mematuhi kesepakatan damai yang telah dibuat, namun jika mereka melanggar, AS siap bertindak tegas. “Kami telah mencapai kesepakatan dengan Hamas agar mereka menjaga perilaku mereka. Jika mereka gagal, kami tidak akan ragu untuk membasmi mereka,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih saat menjamu Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Senin waktu Washington. Pernyataan itu muncul setelah dua utusan AS bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di tengah meningkatnya ketegangan yang mengancam keberlangsungan gencatan senjata Gaza yang baru berjalan dua minggu. Amerika Tak Akan Terlibat Langsung, Israel Siaga Penuh Trump menegaskan bahwa pasukan Amerika tidak akan terlibat langsung dalam konflik di Gaza. Ia menyebutkan bahwa puluhan negara telah sepakat untuk bergabung dalam pasukan stabilisasi internasional yang akan membantu menjaga keamanan wilayah tersebut. “Jika saya meminta Israel untuk turun tangan, mereka akan masuk dalam dua menit,” ujar Trump dengan nada percaya diri. Namun, ia menambahkan bahwa pihaknya akan memberi waktu bagi Hamas untuk membuktikan komitmen mereka terhadap perdamaian. Menurut Trump, posisi Hamas kini semakin lemah. Dukungan Iran yang sebelumnya menjadi kekuatan utama mereka, diyakini tidak akan ikut campur setelah serangan besar yang dilakukan AS dan Israel pada awal tahun ini. Baca juga: Biadab! Israel Bayar Google Rp740 Miliar untuk Tutupi Berita Kelaparan Gaza Netanyahu Akui Pelanggaran Gencatan Senjata Gaza Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, justru secara terbuka mengakui bahwa negaranya telah melanggar gencatan senjata Gaza. Bahkan, ia menyatakan kebanggaannya karena pasukan Zionis menjatuhkan 153 ton bom ke wilayah tersebut. Kantor media Gaza melaporkan bahwa sejak kesepakatan gencatan diberlakukan pada 10 Oktober, Israel telah melakukan lebih dari 80 pelanggaran. Akibatnya, sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan lebih dari 230 lainnya luka-luka. Meskipun begitu, Israel menyatakan masih berkomitmen pada perjanjian tersebut dan menuduh Hamas sebagai pihak yang lebih dulu menyerang. Namun, Hamas membantah tuduhan itu dan menegaskan tetap menghormati kesepakatan damai yang diinisiasi oleh Trump. Krisis di Timur Tengah kembali memanas setelah munculnya ancaman dan pelanggaran dalam gencatan senjata Gaza. Sementara Trump menekankan pentingnya komitmen damai dari Hamas, realitas di lapangan menunjukkan bahwa perdamaian sejati masih jauh dari harapan. Dunia kini menunggu apakah kesepakatan yang digagas oleh Trump mampu bertahan di tengah tekanan politik dan militer yang terus meningkat. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: al24news.dz Sumber artikel: https://international.sindonews.com/read/1634945/42/trump-hamas-akan-dibasmi-jika-langgar-gencatan-senjata-dengan-israel-1761019835

Read More
Media Israel

Reaksi Media Israel Usai Indonesia Batalkan Visa Atletnya di Kejuaraan Dunia Senam Artistik

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Keputusan pemerintah Indonesia membatalkan visa atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 menjadi sorotan internasional, termasuk oleh media The Times of Israel. Kejuaraan bergengsi ini dijadwalkan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19–25 Oktober 2025 dan diikuti oleh 86 negara. Namun, tim Israel yang salah satunya berisi peraih medali emas Olimpiade 2020, Artem Dolgopyat, kini dipastikan tidak akan hadir. Alasan di Balik Pembatalan Visa Atlet Israel Menurut laporan The Times of Israel, keputusan pembatalan ini muncul karena penolakan kuat dari berbagai pihak di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia telah lama mendukung perjuangan rakyat Palestina. Pemerintah menilai kehadiran atlet Israel di ajang internasional ini bisa menimbulkan gejolak sosial dan politik yang tidak diinginkan. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menegaskan bahwa seluruh visa delegasi Israel telah dibatalkan atas permintaan resmi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI). Menteri Imipas Agus Andrianto menyebut langkah ini diambil demi menjaga stabilitas nasional dan menghormati prinsip politik luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Baca juga: Israel Ancam Lanjutkan Serangan ke Gaza Setelah Pemulangan Sandera: Dunia Khawatir Genosida Baru Implikasi dari Keputusan Ini Keputusan pembatalan visa atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 memang bisa dianggap kontroversial di mata dunia olahraga. Namun, dari sisi politik dan moral, langkah ini mencerminkan konsistensi Indonesia terhadap nilai kemanusiaan dan solidaritas global. Kamu mungkin melihat keputusan ini sebagai bentuk keberanian Indonesia untuk tetap teguh pada prinsip, meski berpotensi menuai kritik internasional. Olahraga idealnya memang menjunjung netralitas, tetapi dalam kasus ini, politik dan kemanusiaan tampak sulit dipisahkan. Dengan demikian, keputusan pemerintah ini menjadi refleksi bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah ajang dunia, tetapi juga tuan rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: radartv.com Sumber berita: https://www.kompas.tv/internasional/622249/media-israel-bereaksi-usai-indonesia-batalkan-visa-atletnya-di-kejuaraan-dunia-senam-artistik?utm_source=newsshowcase&utm_medium=gnews&utm_campaign=CDAqEAgAKgcICjDel_8KMM6V-AIwsd3NBA&utm_content=rundown

Read More