Menag Yaqut Bertemu Menhaj Saudi Bahas Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Jeddah — 1miliarsantri.net : Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungan bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah di Jeddah pada Ahad (17/12/2023) waktu setempat. Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
“Saya telah bertemu sahabat saya, Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah. Saya menyampaikan terima kasih atas kuota jamaah haji Indonesia yang telah diberikan sejumlah 221 ribu dan tambahan 20 ribu kuota jamaah haji Indonesia sehingga total kuota jamaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M menjadi 241 ribu jamaah,” tutur Menag dalam siaran pers nya, Selasa (19/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Yaqut didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambari, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Menag Yaqut juga menyampaikan terima kasih atas adanya penambahan alokasi kuota petugas haji 2024, dari awalnya hanya 2.100 menjadi 4.421 orang. Namun, kata dia, hal itu masih belum sebanding dengan jumlah jamaah yang harus dilayani.
“Saya juga mengajukan penambahan kuota petugas haji untuk lebih mamaksimalkan layanan. Semoga ini juga bisa disetujui Menhaj Saudi,” sambung Ketum GP Ansor ini.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pejabat juga mendiskusikan kepastian rencana penempatan jamaah haji Indonesia di Masyair. Menurut Gus Yaqut, kepastian rencana penempatan itu penting untuk mengantisipasi kepadatan di Masyair mengingat ada penambahan kuota seluruh dunia, termasuk Indonesia yang mendapat tambahan 20 ribu.
“Rencana penempatan penting untuk memastikan jemaah yang melaksanakan ibadah haji di tahun 1445 H/2024 M, terlayani dengan baik. Hal ini kami sampaikan juga ke Menhaj Saudi. Termasuk saya ajukan kemudahan dan prioritas layanan untuk jamaah haji disabilitas dan lanjut usia di musim haji tahun 1445 H/2024 M,” lanjutnya.
Menag berharap seiring adanya tambahan kuota, layanan untuk jamaah haji bisa maksimal, khususnya pada saat puncak haji. Begitu juga dengan simulasi pembagian kuota tambahan, harus dapat dipastikan simulasi layanan dan tempatnya di Masyair.
Kementerian Agama juga meminta dukungan kebijakan dari Kementerian Haji dan Umrah agar maktab-maktab hanya menempatkan jamaah haji di tenda Arafah dan Mina sesuai rencana penempatan. Sehingga, kejadian jamaah menempati tenda di luar rencana yang telah disepakati tidak terulang kembali.
“Kemenag juga mengusulkan formula layanan haji khusus oleh konsorsium perusahaan travel haji khusus dan asosiasinya dapat diturunkan, dari minimum 2.000 jamaah menjadi 1.000 jamaah,” urainya.
Hal penting lainnya yang dibahas Menag Yaqut adalah kepastian persetujuan pengiriman air zamzam tambahan. Dia berharap proses pengiriman zamzam tambahan tersebut dapat segera memperoleh persetujuan.
“Secara umum, Menhaj memahami sejumlah usulan Kementerian Agama. Khusus berkenaan pengiriman zamzam tambahan, Menhaj menyampaikan itu masih dibahas dengan Dewan Malaki sebagai pihak yang memiliki otoritas untuk memberikan persetujuan,” pungkas Menag Yaqut. (dul)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru