KH Cholil Nafis Merasa Kecolongan Dengan Beredarnya NII

Jakarta – 1miliarsantri.net : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis tercengang benar-benar kaget karena ternyata masih banyak pengikut NII (Negara Islam Indonesia). Hal itu diketahui saat dirinya mendengar pengakuan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Garut, sekaligus selesai menyampaikan keynote speaker dengan tema “Pancasila dan Islam Memupuk Nasionalisme” di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (09/07/2023)

Menurut sambutan Kepala Kesbangpol Kabupaten Garut, realitanya masih ada aparatur yang menjadi pengikut NII. Ketua Umum MUI Kab. Garut juga menyampaikan kecolongan karena ada pengurus MUI dari NII yang sekarang sudah dikeluarkan.

Demikian juga cerita Kepala Kantor Kemenag Kab. Garut yang masih ada penyuluh agama terpapar NII.

“Jadi kesimpulannya, paham NII masih eksis dan nyata. Sejarahnya, Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia DI/TII itu meluas di seluruh Indonesia yang melawan negara yang sah. Dan melakukan perlawanan secara meliter. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi dan Aceh selama tahun 1948 sampai tahun 1962. Ternyata setelah organisasinya dibubarkan, pahamnya masih terus ada,” ujarnya.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Tentu ini kewajiban seluruh elemen bangsa. Jika berkenaan dengan paham keagamaan yang menjadi tameng untuk membangkang NKRI tentunya kewajiban tokoh agama dan masyarakat untuk membangun narasi dan hujjah meluruskan mereka. Mereka harus diajak dan dikembalikan ke jalan yang benar ke pangkuan NKRI.

“Namun jika mereka sudah melawan terhadap negara dengan menggunakan kekuatan massa dan militer maka kewajiban negara dan aparat untuk menumpasnya. Ini bisa menjadi ancaman keutuhan NKRI dan keselamatan persatuan bangsa,” sambungnya.

Dia berharap, Pemerintah dan masyarakat seharusnya lebih gencar dan efektif, dalam hal ini lembaga yang mengawal ideologi Pancasila untuk sosialisasi nilai-nilai Pancasila dan membangun ketahanan ideologi negara dari serbuan ideologi internal bangsa dan dari luar yang merusak ideologi negara NKRI.

“Pemantapan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 perlu lebih masih dan menyentuh ke akar rumah dan di area yang masih rawan melawan negara dan pemerintahan yang sah,” pungkasnya. (rid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *