Kenapa Penggunaan Chromebook Di Sekolah Tidak Efektif? Simak Faktanya Berikut Ini!
Bekasi – 1miliarsantri.net: Program pengadaan Chromebook merupakan bagian integral dari Strategi Merdeka Belajar Kemendikbudristek, khususnya dalam upaya transformasi digital pendidikan. Visi utama dari program ini adalah menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih adaptif, interaktif, dan merata, terutama di daerah-daerah yang selama ini kesulitan mengakses infrastruktur teknologi.
Tujuan spesifik dari program ini meliputi:
- Pemerataan Akses, yaitu memastikan semua siswa dan guru, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), memiliki akses terhadap perangkat digital.
- Peningkatan Kompetensi Digital, yaitu melatih guru dan siswa dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran, sesuai dengan tuntutan abad ke-21.
- Dukungan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu menyediakan perangkat yang memadai untuk mendukung PJJ selama pandemi dan pasca-pandemi.
- Efisiensi Anggaran, karena dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan laptop konvensional, Chromebook diharapkan dapat menjangkau lebih banyak penerima dengan anggaran yang sama.
Baca Juga: Kasus Chromebook dan Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Indonesia
Implementasi Program Chromebook di Sekolah
Bantuan chromebook mulai diberikan pada satuan pendidikan sebagai bantuan dan bentuk upaya digitalisasi sekolah sejak tahun 2020. Pada jenjang sekolah dasar, diketahui sudah mendapatkan sekitar 15 chromebook pada setiap sekolah dengan perkiraan sebanyak 2330 sekolah dasar di Indonesia.
Namun, pemberian bantuan chromebook juga didasarkan pada beberapa kriteria seperti sekolah yang terdata pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta memiliki perangkat TIK di sekolah. Bantuan ini kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dan 2022 dengan sumber dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK).
Lalu, bagaimana implementasi program Chromebook ini?
Berdasarkan uji coba pengadaan unit Chromebook yang diadakan oleh Pustekkom Kemendikbudristek pada tahun 2018-2019, didapatkan fakta bahwa chromebook hanya dapat digunakan secara efektif jika terdapat jaringan internet, sehingga akan sulit jika tidak terdapat akses internet yang memadai.
Implementasi program chromebook yang kurang efektif terjadi pada salah satu SMP Negeri di Kabupaten Lingga KEPRI.
Dikutip dari akun youtube Tribbunnews, program chromebook dinilai tidak efektif, terbukti dari 3 unit chromebook yang didapatkan sejak tahun 2021 tidak digunakan untuk keperluan pendidikan, hanya terbengkalai di dalam lemari. Diketahui bahwa, kepala sekolah dan guru juga menyatakan bahwa chromebook belum efektif dengan sistem pembelajaran di sekolah tersebut karena untuk di sekolah tersebut juga telah memiliki laboratorium dengan lebih dari 30 unit computer dan laptop di dalamnya.
Pihak sekolah juga menyebutkan bahwa, penggunaan chromebook juga dinilai menyulitkan karena harus selalu tersambung internet atau online sehingga belum sesuai jika digunakan pada saat pembelajaran offline. Tidak hanya itu, penggunaan chromebook juga dinilai belum dapat mengcover pembelajaran salah satunya desain grafis. Perangkat dari chromebook masih berat untuk mengangkat hasil dari desain grafis.
Berikut pernyataan dari Kepala Sekolah SMPN 1 Singkep:
“Untuk ujian, asesmen dan sebagainya itu kita menggunakan laboratorium dengan computer dan laptop lengkap sebagai fasilitas ujian, ANBK dan sebagainya.
Baca Juga: Tantangan Tenaga Pendidik di Tengah Krisis Moral dan Adab
Jadi, Kenapa Penggunaan Chromebook Dinilai Tidak Efektif?
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan chromebook di sekolah dinilai tidak efektif karena beberapa point berikut ini:
- Ketergantungan pada Koneksi Internet: Chromebook dirancang untuk bekerja optimal dengan koneksi internet karena sebagian besar aplikasi dan penyimpanan datanya berbasis cloud (Google Workspace/Drive).
- Keterbatasan Aplikasi (Chrome OS): Sistem operasi Chrome OS memiliki batasan dalam menjalankan aplikasi berat atau aplikasi khusus yang umumnya berjalan di Windows atau macOS.
- Masalah Teknis dan Pemeliharaan: Beberapa laporan menunjukkan bahwa perangkat yang rusak (misalnya pecah atau baterai rusak) sulit diperbaiki di daerah dan harus dibawa ke pusat perbaikan di kota besar, menyebabkan perangkat menjadi terbengkalai.
- Kurangnya Pelatihan Guru dan Murid: Tanpa pelatihan yang memadai, guru dan murid mungkin tidak tahu cara menggunakan Chromebook secara optimal untuk pembelajaran, sehingga perangkat hanya dipakai untuk kegiatan terbatas seperti asesmen online tahunan saja, atau bahkan hanya disimpan.
Penulis: Gita Rianti D Pratiwi
Editor: Satria S Pamungkas, Glancy Verona
Sumber Foto: Gemini AI
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


