Sudah Tiba di Madinah, Minta Pulang ke Rumah Karena Teringat Belum Kasih Makan Ayam nya

Madinah – 1miliarsantri.net : Sebagian besar jamaah calon haji tahun 2023 asal Indonesia telah sampai di Madinah. Berbagai macam kelucuan dan kejadian aneh dialami oleh beberapa jamaah, diantara Kakek Juhani (97 tahun), asal Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka yang tergabung rombongan kloter 1, berangkat dari bandara Kertajati, Minggu (28/05/2023).

Ketika hendak turun dari pesawat, Kakek Juhani tiba-tiba minta kembali ke rumah nya karena lupa belum ngasih makan ayam peliharaan di rumah. Kisah ini pun membuat para jamaah tertawa.

Tim Pemandu Haji Daerah Ust Yuyud Aspiyudin, menjelaskan, beberapa menit ketika akan turun dari pesawat di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah sekira pukul 08.20 waktu setempat, Juhani nampaknya teringat semasa muda bahwa dia harus memberi makan ayam peliharaanya.

“Kakek Juhani tiba-tiba minta ijin untuk pulang dulu ke rumah. “Dia berkata, ‘ka imah heula rek marab heula hayam’. Mungkin karena lansia, perasaan dia masih di kampungnya,” ungkap Yuyud.

Yuyud menambahkan, berulang kali membuat video dan foto Kakek Juhani karena dianggap jamaah lansia. Dia pun sering mengajak untuk ngobrol termasuk ketika hendak turun dari pesawat saat pramugari mempersilahkan para penumpang turun.

“Ketika akan turun, saya meminta ijin pramugari untuk difoto dan memvideokannya bersama Abah Juhani dan pramugari berkenan,” jelas Yuyud.

Begitu turun dari pesawat, di sela – sela sedang mengobrol dengan pramugari, nampaknya tas selempang yang dipegang Kakek Juhani diambil oleh petugas penjemput dengan maksud membantunya.

Namun, Kakek Juhani tidak sadar jika tasnya yang berisi berisi dokumen pribadi seperti paspoor, KTP, visa dan lain-lain yang harus selalu dipegang.

Karena tas dianggap hilang sedangkan semua dokumen tersimpan di sana serta semua jamaah sudah berada di tempat pemeriksaan Imigrasi, maka petugas kebingungan dan berusaha mencarinya. Sekitat 30 menit kemudian tas berhasil diketemukan dan diamankan oleh peugas penjemput tadi.

“Ketika masuk ke Imigrasi ternyata tas selempang kakek Juhani tidak ada, kami kebingungan dan berusaha untuk mencarinya. Alhamdulillah ketemu di tas tentengan yang dibawa petugas bandara ke bis penjemputan menuju hotel. Kakek Juhani ini lansia dan kena Deminsia, kata orang sunda pikun/linglung,” lanjut Yuyud.

Yuyud menambahkan kejadian unik yang dilakukan Kakek Juhani lainnya yakni ketika menjelang salat Jumat 2 Juni 2023, Kakek Juhani diajaknya untuk menunaikan salat di Masjid Nabawi, begitu keluar dari hotel langsung berkata “Aya panon poe geuning Alhamdulillah”.

Dia berkata demikian karena mungkin selama ini terus berada di ruangan, karena untuk menghemat tenaga agar nanti bisa menunaikan rukun haji.

Ketika ke masjid, Juhani terus digandeng petugas kesehatan sambil diapit Yuyud, karena khawatir terlepas dari kendalinya. Namun demikian, saat berjalan Juhani nampak trenginas.

Menurut Yuyud, kakek Juhani bukan satu-satunya jemaah haji yang terganggu kondisi kesehatannya. Namun, ada beberapa jemaah lain bahkan ada yang tidak bisa beranjak dari hotel karena kondisinya yang tak memungkinkan.

“Ada juga satu jamaah yang gak bisa kemana-mana karena kesehatannya. Terpaksa, saya cari mukimin yang ada di Madinah untuk ngurusin, dari mulai mandi dan aktivitas lainnya termasuk ibadah. Kekek Juhani tergolong sehat, berjalan masih kuat hanya memang sedikit dimensia” tandas Yuyud.

Menurut informasi yang didapat, sejak dua tahun terakhir, keseharian Kakek Juhani tetap berada di rumah tidak melakukan aktivitas apapun selain berangkat salat ke masjid setiap lima waktu.

“Berbeda dengan sebelumnya dia masih bisa datang ke pengajian di Desa Baribis,” sambung Yuyud. (dul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *