Idul Fitri Pengungkapan Kemenangan dan Kegembiraan

Surabaya — 1miliarsantri.net : Iedul Fitri atau Idul Fitri, secara bahasa bermakna Hari Raya kembali berbuka/makan-makan. Berasal dari suku kata al Ied, berarti Hari Raya dan al Fitr bermakna berbuka/makan. Acap, kita menyangka bahwa makna Idul Ftri sebagai Hari Raya kembali suci/kembali ke kesucian. Karena kita mengira kata “Fitri” berasal dari kata “Fitrah” yang memang berarti bersih/suci.

Jika ditilik dari visi misi mukmin berpuasa Ramadhan, dengan seluruh rangkaian ibadah taqarrub kepada Allah Ta’ala, yang memang bermuara penghapusan segala dosa hamba dengan raih ampunan-Nya, nampak sedikit kerancuan makna tadi dapat dimaklumi.

Baiklah, mari kita beralih dari pembahasan makna kata tadi, pada yang lebih fundamental: Bagaimana mengisi bulan-bulan pasca Lebaran 1 Syawal Idul Fitri?

“Saudaraku yang dikasih sayangi Allah, setelah kita semua diyakini sukses melatih fisik dan mental selama satu bulan Ramadhan, melalui ujian kejujuran dan konsistensi, pertanyaan berikut; mampukah kita menjaga kontinyuitas ketakwaan tadi, pasca lebaran?”

Bagaimana tidak, selama Ramadhan, sejak Subuh sampai Magrib kita mampu menahan nafsu makan, minum dan hubungan suami istri, padahal itu semua halal bagi kita, di luar Ramadhan. Tentu kita lebih mampu lagi menahan nafsu dan menghindari zat maupun sumber dan proses mendapatkan makan, minum dan hubungan badan yang tidak halal (baca: haram) bagi kita, di 11 bulan berikutnya.

Ya, sejatinya takwa itu intinya kejujuran dan konsistensi sikap hidup seorang mukmin, dalam pergaulan sosial ekonomi politik dan kebudayaan.

Seorang mukmin yang mengaplikasikan hasil sukses Ramadhannya dalam ketakwaan yang membumi tadi, akan menjadi agen-agen perubahan moral, adab dan etika (akhlak), yang pada saatnya mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk bersikap yang sama, sehingga lambat laun menjadi gerakan massal yang membentuk masyarakat yang jujur dan konsisten. Itu pada gilirannya akan mengembalikan jati diri bangsa kita yang sejati: Bermoral, Beretika dan saling membantu/gotong royong dalam kebaikan.

Saudaraku tersayang karena Allah. Setelah kita semua bergembira merayakan Iedul Fitri, mari kita lanjutkan kegembiraan tersebut di hari dan bulan mendatang juga dengan tetap konsisten gembira:

  • Gembira menjadi mukmin.
  • Gembira menjadi orang jujur dan adil,
  • Gembira menjadi orang bemoral dan beretika,
  • Gembira bekerjasama dalam koridor kebaikan,
  • Gembira menjadi anak bangsa terhormat dg jati diri sejati
  • Gembira menjadi hamba bertakwa yang akan mewarisi Surga-Nya. (yat)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *