Tidak Kolot! Begini Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah yang Sederhana Tapi Hidup Penuh Berkah

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah sering kali menjadi bahan renungan bagi banyak orang, terutama di tengah tren gaya hidup minimalis yang kian populer saat ini. Banyak yang menganggap minimalisme hanyalah sekadar mengurangi barang, hemat uang, atau menata ruangan agar terlihat rapi. Padahal, jauh sebelum istilah ini dikenal, Rasulullah SAW telah mencontohkan gaya hidup sederhana yang bukan hanya menenangkan jiwa, tetapi juga penuh dengan keberkahan. Bagaimana sebenarnya prinsip hidup minimalis ala Rasulullah? Mengapa gaya hidup ini penting untuk kita teladani di era yang serba konsumtif sekarang? Mari kita belajar lebih dalam, melalui penjelasaqn di bawah ini! Prinsip Utama dalam Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah Minimalis dalam Islam sering dikenal dengan istilah zuhud. Zuhud bukan berarti menjauhi dunia sepenuhnya, melainkan memandang dunia dengan secukupnya dan tidak berlebihan dalam urusan materi. Rasulullah SAW sendiri meski dikenal sebagai pedagang sukses, beliau memilih menjalani hidup yang sederhana. Beliau tidak dikuasai oleh harta, melainkan menjadikan harta sebagai sarana untuk berbuat kebaikan. Dan mari kita lihat, di bawag ini ada beberapa prinsip dari Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah bisa menjadi pedoman kita: 1. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan Rasulullah SAW selalu memilih sesuatu berdasarkan manfaatnya, bukan karena tren atau gengsi. Beliau tidak pernah menuruti hawa nafsu hanya untuk mengikuti arus zaman. Misalnya, pakaian beliau digunakan hingga benar-benar habis manfaatnya. Dari sini, kita bisa belajar untuk menahan diri agar tidak mudah tergoda pada hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. 2. Kualitas lebih penting daripada kuantitas Rasulullah SAW lebih memilih memiliki barang sedikit, tetapi awet dan bermanfaat. Pakaian beliau dijahit ulang jika sobek, bukan langsung diganti baru. Sikap ini jelas berbeda dengan kebiasaan banyak orang sekarang yang sering membeli barang hanya karena diskon atau tren. Dengan prinsip ini, kita bisa menghemat sekaligus membuka ruang untuk berbagi kepada yang membutuhkan. 3. Kesederhanaan dalam konsumsi makanan Rasulullah SAW selalu makan secukupnya. Beliau mengajarkan untuk tidak berlebihan, bahkan bersabda agar perut diisi sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sisanya untuk udara. Kebiasaan ini bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mengajarkan kita untuk tidak boros dan selalu menghargai nikmat Allah. Manfaat Menjalani Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah Jika ditanya apa manfaat mengikuti Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah, jawabannya bukan hanya soal hemat uang. Ada banyak keberkahan yang bisa kita rasakan jika konsisten menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, hidup menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Dengan gaya hidup sederhana, hati akan lebih mudah bersyukur dan terhindar dari sifat tamak. Kedua, pikiran menjadi lebih tenang. Memiliki sedikit barang berarti beban pikiran lebih ringan karena tidak banyak yang harus dipikirkan dan diurus. Ketiga, terbuka kesempatan lebih luas untuk beramal. Uang atau barang yang biasanya dipakai untuk hal-hal yang tidak penting bisa dialihkan menjadi sedekah atau membantu sesama. Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah Kamu mungkin bertanya, bagaimana cara mempraktikkan gaya hidup ini dalam kehidupan modern? Sebenarnya mudah, asalkan ada niat dan komitmen. Pertama, evaluasi barang yang kamu miliki. Rasulullah SAW tidak menyimpan sesuatu yang tidak bermanfaat. Jadi, jika ada barang yang hanya memenuhi ruangan tanpa terpakai, lebih baik disedekahkan atau dijual. Kedua, pilih barang yang awet dan bermanfaat. Daripada membeli banyak barang murah yang cepat rusak, lebih baik memiliki sedikit barang berkualitas. Ketiga, biasakan diri untuk bijak dalam mengonsumsi makanan. Ambil porsi secukupnya dan usahakan tidak membuang makanan. Langkah kecil ini jika dilakukan terus-menerus akan membentuk kebiasaan positif. Bahkan, dalam jangka panjang akan membawa perubahan besar, baik untuk kehidupan pribadi maupun lingkungan sekitar. Minimalis Bukan Berarti Pelit Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah menganggap gaya hidup minimalis identik dengan pelit. Padahal, justru sebaliknya. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat dermawan meski hidupnya sederhana. Hemat bukan berarti menahan harta untuk diri sendiri, tetapi lebih kepada menghindari pemborosan sehingga bisa dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat, seperti menolong orang lain atau bersedekah. Jadi, Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah bukan membuatmu kikir, melainkan semakin terbuka hatimu untuk berbagi. Hidup sederhana tidak menutup pintu untuk berbuat kebaikan, malah justru memperluas kesempatan untuk itu. Dan sudah ada beberapa hadist telah menyebutkan tentang sikap zuhud Rasulullah SAW, salah satunya hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari: ”Telah menceritakan kepada kami [Utsman] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] dia berkata; “Semenjak tiba di Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang dari makanan gandum hingga tiga malam berturut-turut sampai beliau meninggal,” (HR. Bukhari) Menjaga Diri dari Godaan Konsumerisme Di era media sosial, godaan konsumerisme begitu kuat. Promo besar-besaran, iklan kreatif, hingga tren viral sering membuat kita mudah tergoda untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Inilah tantangan besar yang harus kita hadapi jika ingin konsisten dengan Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah. Untuk menghadapinya, kamu bisa mulai dengan langkah-langkah sederhana. Misalnya, batasi waktu berselancar di platform belanja online, terapkan “no spend day” atau hari tanpa belanja secara berkala, dan fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang lebih berharga, seperti ilmu, pengalaman, atau amal kebaikan. Dengan begitu, kamu bisa melatih diri untuk lebih tahan terhadap godaan dan lebih bijak dalam mengatur keuangan. Kesederhanaan Jalan Menuju Ketenangan Hati dan Keberkahan Hidup. Pada akhirnya, Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah bukanlah sekadar soal mengurangi kepemilikan barang atau menata rumah agar rapi. Lebih dari itu, ini adalah cara hidup yang penuh kesadaran, mengutamakan keberkahan, dan menyeimbangkan kebutuhan dunia dengan akhirat. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa kesederhanaan adalah jalan menuju ketenangan hati dan keberkahan hidup. Dengan menerapkan Gaya Hidup Minimalis ala Rasulullah, kamu bisa hidup lebih tenang, lebih dekat dengan Allah, dan lebih banyak berkontribusi positif untuk sesama. Jadi, jangan hanya menjadikan minimalisme sebagai tren, tetapi hiduplah dengan kesadaran bahwa kesederhanaan adalah bagian dari sunnah yang akan membawamu pada kebahagiaan sejati, di dunia maupun di akhirat.** Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Ainun Maghfiro dan Thamrin Humris Foto ilustrasi

Read More

‘Spirit Mencetak Pemimpin Qurani Menuju Indonesia Emas 2045’, Dipilih Jadi Tema ‘Wisuda Akbar Ke-XI’ Ponpes Darul Hijrah se Jawa Timur

Pasuruan – 1miliarsantri: Pondok Pesantren Darul Hijrah kembali menggelar perhelatan akbar tahunan, Haflah Takrim “Wisuda Akbar Ke-XI”, sebagai puncak dari proses pendidikan yang berorientasi pada pembinaan generasi Qur’ani dan kepemimpinan Islam masa depan. Dengan mengusung tema “Mencetak Pemimpin Qur’ani Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini menjadi simbol komitmen Darul Hijrah dalam membina santri menjadi insan yang unggul secara spiritual, intelektual, dan moral dalam menyongsong Indonesia Emas. Haflah Takrim “Wisuda Akbar” ke-XI Pondok Pesantren Darul Hijrah dengan penuh rasa syukur kembali menyelenggarakan Haflah Takrim “Wisuda Akbar” ke-XI sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap para santri yang telah menuntaskan pendidikan mereka di jenjang SMP dan SMA serta program Tahfidzul Qur’an. Acara ini diselenggarakan hari Ahad, 18 Mei 2025, dimulai pukul 07.00-11.30 WIB di Aula Besar Wilwatikta, Taman Candra Wilwatikta, Jl. Dr. Soetomo No.2, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Dalam gelaran tahun 2025, hadir sebanyak 238 wisudawan, diwisuda dalam momen khidmat dan penuh haru. Jumlah wisudawan ini, terdiri dari 153 santri jenjang SMP dan 85 santri jenjang SMA. Rangkaian Acara Haflah Takrim “Wisuda Akbar” ke-XI Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan-sambutan, diawali oleh Ust. H Ihya’ Ulumuddin, S.Sos.l. selaku Mudir Aaam Darul Hijrah. Beliau menyampaikan pesan bahwa Indonesia diprediksi akan mencapai Indonesia Emas 2045. Dimana waktu tersisa sekitar 20 tahun lagi dan dipastikan yang memimpin bukanlah generasi tua. Kita sangat yakin dengan kemampuan para santri hafidz quran DH dan kemampuan bahasa asing yang menjadi modal pemimpin di masa depan. Disusul oleh tausiyah inspiratif dari Ketua Pembina Darul Hijrah, Ust. H. Drs. Ec. Abdul Rachman, yang menekankan pentingnya peran generasi Qur’ani dalam mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Beliau mengutip hadits bahwa “sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.” Kondisi ‘Indonesia Gelap’yang ramai belakangan ini di negara kita, agar tidak gelap bumi dan dunia ini, maka perlu ada ‘cahaya’ dari langit. Karena jika manusia ini tidak mau kembali kepada Allah, maka kita dipastikan hidup dalam kegelapan. Meraba-raba dalam ketidakpastian. Bangsa ini akan menjadi kelinci percobaan atau trial and error. Termasuk dalam hal pendidikan kepada anak. Berdirinya ma’had Darul Hijrah merupakan sarana dan wahana kepada Allah, dengan menjadikan Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai konsep yang pasti, ujar beliau dalam sambutannya. Momen istimewa turut diwarnai dengan penyerahan Sanad Qiro’ah Hafsh kepada Ananda Muhammad Raihan Adira Tanjung oleh Ustadz Tsabit, pemegang Sanad Qiro’ah Sab’ah. Acara ini dilanjutkan dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Syaikh Muhammad Mahdi Al-Yamani, pemegang Sanad Qiro’ah ‘Asyarah. Selanjutnya, acara memasuki prosesi wisuda resmi Sekolah dan Tahfidz, yang dilaksanakan secara tertib dan penuh kekhidmatan. Diakhir prosesi, penghargaan khusus diberikan kepada para santri berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan capaian mereka selama menimba ilmu di Darul Hijrah. Apresiasi Dari BMH – Baitul Maal Hidayatullah Sebagai bentuk apresiasi, Baitul Maal Hidayatullah Jawa Timur juga memberikan hadiah khusus kepada para santri berprestasi sebagai bentuk motivasi untuk terus berkarya dan mengabdi kepada umat. Acara ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh santri dan masyarakat untuk terus berkontribusi dalam mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang berakar kuat pada nilai-nilai Al-Qur’an dan berjiwa kepemimpinan Islami. 1500 Viewers menyaksikan rangkaian acara Haflah Tarkim Acara ini disiarkan secara langsung melalui Channel YouTube BMH Jatim: https://www.youtube.com/watch?v=T Dy7mVLP9k, dan melalui streaming portal 1miliarsantri.net yang disaksikan lebih dari 1500 viewer secara daring. Rangkaian acara kemudian ditutup oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama keluarga, sebagai kenangan manis bagi para wisudawan dan orang tua yang turut hadir. Dengan diselenggarakannya Haflah Takrim ini, Pondok Pesantren Darul Hijrah berkomitmen untuk terus melahirkan generasi Qur’ani yang unggul dalam ilmu, iman, dan kepemimpinan, demi mewujudkan masa depan Indonesia yang gemilang.*** Penulis : Tim Media OSDHA Darul Hijrah 2 Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto istimewa

Read More