Senyum Haru di Tlogosari, Saat ‘Mukena Dan Al Quran Baru Dari BMH’ Jadi Rezeki Tak Terduga

Banyuwangi – 1miliarsantri.net: Program bantuan sembako, Al Quran dan mukenah baru yang digagas BMH Jatim hadir sebagai wujud kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan. Melalui program ini, BMH berupaya meringankan beban mereka dengan menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari serta perlengkapan ibadah, agar mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih layak dan beribadah dengan tenang. Bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian materi, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari rasa empati, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial kita sebagai umat manusia. Allah SWT berfirman dalam Al Quran: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261). Bantuan Paket Mukenah, Al Quran dan Sembako Ditengah kesahajaan Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, secercah kebahagiaan menyapa (28/5). Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) giat menebar kebaikan, kali ini melalui penyaluran paket mukenah, Al Quran, dan sembako yang disambut dengan senyum haru dan mata berkaca-kaca oleh warganya. Program ini bukan sekadar bantuan biasa. Di momen pasca-Ramadan yang syahdu ini, BMH ingin memastikan kehangatan kebaikan tetap terasa, tidak hanya menyentuh kebutuhan fisik, tapi juga merangkul aspek spiritual masyarakat di pelosok. Harapan yang Terjawab Di tangan sesosok wajah yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya adalah Ibu Siti Mujayana. Dengan suara bergetar menahan haru, ia mengungkapkan perasaannya saat menerima uluran tangan kebaikan ini. “Saya tidak menyangka akan menerima mukenah baru dan Al Quran,” ujarnya sambil menatap mukenah yang baru saja dipegangnya. “Sudah lama saya ingin punya mukenah yang layak untuk shalat, tapi belum mampu beli. Terima kasih banyak kepada para donatur dan BMH,” ungkapnya penuh rasa syukur. Kisah Ibu Siti hanyalah satu dari sekian banyak cerita di Tlogosari. Keterbatasan ekonomi memang menjadi tantangan sehari-hari bagi sebagian besar warga di sana. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, kehadiran paket sembako menjadi penopang penting untuk mencukupi kebutuhan pangan, sementara mukenah dan Al Quran hadir sebagai penguat rohani yang tak ternilai harganya. Sinergi Umat, Sinar Kebaikan Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah wujud nyata sinergi antara kepedulian umat dan amanah yang disalurkan melalui BMH. “Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudari kita di pelosok, seperti di Dusun Tlogosari ini, juga bisa merasakan langsung manfaat dari zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan umat,” jelas Imam. “Fokus kami tidak hanya membantu secara ekonomi, tapi juga menguatkan sisi keimanan dan semangat beribadah mereka. Ini adalah cara kami merajut kebersamaan, agar setiap orang bisa tumbuh dalam syukur dan kedekatan dengan Allah.” Melalui program-program semacam ini, BMH berharap dapat terus menjadi jembatan kebaikan. Juga dapat memotivasi masyarakat untuk mempererat hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama. Sebuah pengingat bahwa di setiap sudut negeri, selalu ada harapan dan uluran tangan yang siap membantu. Lebih jauh juga bisa membawa senyum, dan mengukir kisah-kisah penuh berkah.*** Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris Foto istimewa Sumber : BMH Jawa Timur

Read More

Serba-Serbi ‘Qurban’ Yang Perlu Kamu Ketahui

Surabaya – 1miliarsantri.net: Umat Islam disegenap penjuru bumi bergembira menyongsong Hari Raya Qurban atau Iedul Adha, hari raya yang di dalamnya ada ritual ibadah yang sangat mulia yaitu berqurban, menyembelih hewan qurban terbaik sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sebagaimana telah dicontohkan dan dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pengertian Qurban Qurban menurut etimologi diambil dari bahasa Arab قربا-يقرب -قرب   yang artinya “dekat”, sedangkan secara syara’ adalah “Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya.” Bisa juga dikatakan أضحية  “hewan sembelihan”, sedangkan secara syara’ adalah “Hewan yang dikurbankan pada hari tertentu ( 10-13 Dzulhijjah ) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Maka kita biasa menyebutnya dengan ‘Iedhul Qurban/’Iedhul Adha. Kapan awal disyariatkannya qurban? Sebenarnya qurban sudah disyariatkan mulai zaman Nabi Adam ‘alaihissalam, yaitu ketika Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan Qobil dan Habil untuk mengkorbankan hartanya. Maka Qobil yang seorang petani dia memberikan hasil panennya yang biasa-biasa saja, sedangkan Habil yang seorang peternak dia memberikan domba ternak terbaik yang dimilikinya. Setelah mereka berkumpul untuk memberikan qurbannya, Allah menerima dan mengangkat qurban yang diberikan oleh Habil ke langit, yang nanti domba ini akan diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘alahissalam sebagai ganti putranya ( Nabi Ismail ‘alahisalam ) untuk diqurbankan. Akan tetapi syari’at qurban dengan menyembelih hewan ternak pertama kali ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alahissalam atas perintah Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana yang dikisahkan dalam Qs. as-Saffat ayat 102-107. Dan qurban pertama kali disyariatkan kepada ummat Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam pada tahun 2 Hijriyah, bersama dengan sholat ‘Ied dan zakat maal. Hukum berqurban Allah Subhanahu wata’ala berfirman; فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam juga bersabda ; عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه) Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).Maka Syaikh Abu Bakar Syattho mengatakan dalam kitabnya; يسن متأكدا لحر قادر تضحية “Menyembelih hewan qurban itu sunnah mu’akkad bagi orang yang merdeka dan mampu.” Keutamaan berqurban عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا Artinya: “Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117). Ketentuan Hewan Qurban dan Waktu Penyembelihan Syarat hewan qurban ; – Kambing kibas usia 1 tahun atau yang sudah copot giginya meskipun belum genap setahun- kambing kacang usia 2-3 tahun. – Sapi usia 2 tahun. – Unta usia 5 tahun. Hewan-hewan tersebut tentu harus dalam kondisi yang sehat dan tidak ada cacat sedikitpun, dan hewan qurban disembelih dengan niat qurban karna Allah.Adapun waktu penyembelihan yaitu mulai naiknya matahari tanggal 10 Dzulhijjah sampai akhir dari hari tasyrik ( 13 Dzulhijjah ).** Penulis : Imam Zakaria / @aliif.miiim Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman

Read More