Pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta Mendapat Ancaman BOM

Makkah – 1miliarsantri.net: Ancaman Bom yang dialamatkan pada Pesawat Saudia Airlines yang membawa jamaah haji Indonesia, dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapatkan perhatian serius dari PPIH Arab Saudi. Mengutip kemenag.go.id, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersyukur membaca keterangan Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto, bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. PPIH Berkoordinasi Dengan Saudia Airlines Menurut Hilman, pihak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, terus melakukan koordinasi intens dengan Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. Untuk pengamanan di bandara tujuan, Bandara Kualanamu sepenuhnya menjadi kewenangan dan diserahkan pada otoritas bandara, ujar Hilman di Makkah, Selasa, 17 Juni 2025. Lebih lanjut Hilman mengatakan, “Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara.” Pengecekan Sesuai Prosedur Hilman menegaskan, “Pengecekan kondisi jamaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan peosedur yang berlaku.” Dan, saat ini jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) ⁠ diistirahatkan di hotel setempat. Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi. Jamaah Dihimbau Untuk Tetap Tenang Menyikapi peristiwa tersebut, kepada jamaah haji Indonesia, Hilman menghimbau, “Kami harap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang. Kami harap jemaah juga bisa segera kembali ke pangkuan keluarganya dengan sehat dan rasa bahagia.” Sementara itu, “⁠Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” pungkas Hilman.*** Ikuti terus informasi aktual pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 1446H/2025M melalui rubrik “Kabar Umroh Haji” portal berita 1miliarsantri.net. Editor : Thamrin Humris Foto ilustrasi AI dan Dokumentasi kemenag.go.id

Read More

20.000 Jamaah Haji Dapat Kompensasi Dari BPKH Karena Tidak Dapat Makan

Makkah – 1miliarsantri.net: Menteri Agama, Nazaruddin Umar beberapa waktu lalu melakukan pengecekan lapangan terkait insiden ribuan jamaah haji yang tidak mendapatkan makan akibat terlambatnya distribusi makanan paska fase Armuzna pada 14-15 Zulhijjah 1446H, menegaskan dan meminta BPKH untuk memberikan kompensasi kepada para jamaah. Merespon instruksi Menteri Agama, BPKH Limited telah menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan dalam memberikan layanan konsumsi pada 14 Zulhijah 1446 H, khususnya di sejumlah hotel jamaah di Kota Makkah. Dan sebagai tindaklanjutnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan dana kompensasi kepada jemaah yang tidak mendapatkan makanan tanggal 14-15 Zulhijjah 1446H. Dan Chief Operating Officer BPKH Limited, Iman Ni’matullah kembali menyampaikan permintaan maaf kepada jemaah atas keterlambatan penyediaan makanan. Ganti Rugi Uang Sebesar 15 SAR dan 10 SAR Mengutip laman kemenag.go.id, Iman Ni’matullah mengatakan jamaah mendapatkan ganti rugi 15 SAR (Saudi Arabia Riyal) untuk makan siang dan makan malam, serta 10 SAR untuk sarapan. Hal tersebut disampaikan oleh Iman saat menyerahkan dana kompensasi di Hotel 614, Makkah pada Kamis (12/6/2025), diapun menegaskan “Bagi jemaah yang tidak mendapatkan makanan selama tanggal 14-15 Zulhijjah akan kami berikan kompensasi,” Dia melanjutkan, mekanisme pemberian kompensasi tersebut akan dilakukan secara bertahap, Iman menerangkan, “Apabila jemaah tak ada waktu karena persiapan pulang ke Tanah Air, maka Insya Allah akan kirimkan melalui rekening masing-masing jemaah.” Tercatat sebanyak 20.000 jamaah akan menerima kompensasi atau ganti rugi untuk makan siang dan malam sebesar 15 SAR dan sarapan pagi sebesar 10 SAR. Total kompensasi sekitar 900 ribu – 1,5 juta SAR. “Kami telah siapkan dananya. Untuk jumlah pastinya masih kami hitung secara detail,” pungkas Iman Ni’matullah, Chief Operating Officer BPKH Limited.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa, dok. Kemenag.go.id

Read More

Dinamika Haji 1446 H, Begini Penjelasan Menteri Agama

Makkah – 1miliarsantri.net: Alhamdulillah, secara overall Penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M berjalan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari pernyataan Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Haji 1446 H baik dari segi keamanan, kesehatan, maupun pelayanan. Indonesia menjadi perhatian karena yang terbanyak jamaahnya. Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Dinamika Haji Yang Disoroti Menag 1. Jemaah Terlantar di Arafah? Menag memastikan tidak ada jamaah yang terlantar atau tidak mendapat tenda di Arafah. Menurutnya, jamaah yang sempat tidak mendapat tenda akhirnya menempati tenda cadangan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Menag menegaskan, “Tidak benar ada jamaah terlantar. Mereka akhirnya dibawa oleh bus ke tenda cadangan. Bahkan di tenda cadangan itu dikasih sajadah dan termos oleh Pemerintah Arab Saudi. Tenda nya bahkan lebih mewah dari kemah biasa,” sebut Menag di Makkah. 2. Pungutan Safari Wukuf Mengutip Pusaka Apps, Nasaruddin menegaskan Tidak Ada Pungutan Safari Wukuf, dia menyampaikan bahwa isu ada pungutan liar dalam Safari Wukuf Lansia tidak benar. Menurutnya, itu bukan persoalan safari wukuf tapi persoalan badal haji dan berkaitan dengan KBIH, bukan PPIH.Menag menjelaskan bahwa badal haji memang ada paketnya (biaya), mulai dari umrah wajib, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat, sampai Thawaf Ifadlah. Jadi ada biaya yang harus dikeluarkan jamaah jika ingin badal haji dan itu mereka komunikasikan dengan KBIH.“ Jadi isu bahwa ada pungutan dari jamaah oleh petugas itu sama sekali tidak benar. Itjen Kemenag sudah kami turunkan. Kita sudah klarifikasi semua dan kita panggil orangnya juga,” tegas Menag. 3. Saudi Minta Maaf? Terkait informasi “Saudi Minta Maaf”?, Menag Nasaruddin Umar memastikan bahwa bukan pemerintah Arab Saudi yang meminta maaf, tapi dirinya lah yang meminta maaf atas dinamika dalam operasional haji tahun ini.“ Kali ini saya mengatakan bahwa (isu Saudi minta maaf) itu tidak benar. Saya yang mengatakan bahwa kalau ada kelemahan yang ada dalam pelaksanaan haji itu kami minta maaf, tapi bukan pemerintah Saudi yang meminta maaf. Tapi kemacetan (di Muzdalifah) itu bukan hanya Indonesia yang mengalami tapi semua negara mengalami kemacetan,” ujar Menag. 4. Jamaah Jalan Muzdalifah – Mina Informasi mengenai adanya jamaah yang berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, Menag melihat itu disebabkan mereka takut kepanasan karena tidak kunjung dijemput bus untuk dibawa ke Mina. Menag mengatakan, “dalam suasana itu, ada sejumlah jamaah dari negara lain yang berjalan kaki, dan jemaah Indonesia mengikuti. Petugas sudah menjelaskan bahwa bahwa bus penjemput akan datang, namun sebagian jamaah tetap memilih jalan kaki.“ “Padahal saat itu kita sedang atur. Buktinya orang yang menunggu bus sampai jam 8 itu bisa sampai duluan dari pada yang berangkat duluan dengan jalan kaki,” papar Menag. Nasaruddin melanjutkan, “pukul 9.40 waktu Arab Saudi, seluruh jamaah haji Indonesia sudah terangkut dari Muzdalifah.” Menag juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Sudi dan tidak berhaji. Bahkan, jamaah yang berhalangkan untuk mengikuti puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, mereka dibadalhajikan.“ Kami semua tidak mengingkari ada masalah dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Tapi, masalah itu kan kasuistik, dan kita selesaikan secara kasuistik,” pungkas Menteri Agama Nasaruddin Umar.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto Istimewa Dok. Kemenag

Read More

Alhamdulillah, Kerajaan Arab Saudi Umumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H

Makkah – 1miliarsantri.net: Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al, mengumumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Haji 1446 H baik dari segi keamanan, kesehatan, maupun pelayanan, yang disampaikan di Kantor Emirat, di Kawasan Mina. Dalam keterangannya yang dikutip dari alarabiya.net, Pangeran Saud mengatakan, perencanaan dan persiapan untuk musim haji tahun depan telah dimulai sejak sekarang. “Kami kembali menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi baik pemimpin, pemerintah, maupun rakyatnya, bangga dalam melayani dua tanah suci dan para tamunya. Kami akan segera memulai persiapan untuk musim haji tahun depan,” ujarnya. Untuk penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H / 2025 M, jumlah jamaah haji 1446 H sekitar 1,67 juta orang, terdiri atas 877.841 jemaah laki-laki, dan 795.389 jamaah perempuan. Dari jumlah itu, sebanyak 166.700 di antaranya berasal dari dalam negeri, berdasarkan rilis Otoritas Statistik Arab Saudi. Dalam rilis tersebut ada 1,4 juta jamaah yang datang melalui jalur penerbangan, 66.400 jamaah datang melalui jalur darat, dan 5.100 jamaah datang melalui jalur laut. Penyusunan data dan indikator statistik musim haji 1446 H/2025 M ini didasarkan pada catatan administratif dari Kementerian Dalam Negeri yang menjadi sumber utama. Menurut rilis Otoritas Statistik Arab Saudi, pendekatan ini digunakan untuk menyediakan data yang akurat dan terpercaya, melalui model statistik terpadu yang mencakup berbagai elemen, dan merupakan kelanjutan dari metodologi statistik yang telah diterapkan dalam lima tahun terakhir. Penjelasan Menteri Haji Saudi Arabia Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar mengatakan, Arab Saudi telah menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Mengutip PHU Kemenag, Nasaruddin mengatakan bahwa hal tersebut disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam pertemuan Pangeran Muhammad bin Salman bersama seluruh perwakilan lebih dari 100 negara, pada 7 Juni 2025. Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia Nasaruddin Umar, hadir dalam pertemuan itu bersama Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Khafifah Indarparawangsa, dan Gubernur Sulsel. Nasaruddin mengungkapkan, “di tempat itu kami mendapatkan penjelasan dari Menteri Haji Saudi bahwa alhamdulillah secara umum pelakasnaan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.” Diapun melanjutkan, “Ini dilihat dari segi fasilitas yang disediakan Arab Saudi termasuk kemah dan juga air, lalu jumlah kematian berkurang (berkurang) karena bertambah rumah sakit dan klinik di beberapa tempat,” imbuhnya. Kuota Haji Dan Proses Pemberangkatan Menag menambahkan bahwa Indonesia menjadi perhatian karena yang terbanyak jamaahnya. Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Proses pemberangkatan jamaah haji reguler asal Indonesia berlangsung dari 2-31 Mei 2025. Total 203.158 jamaah haji reguler asal Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka menempati 112 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : PHU Kemenag/Pusaka App Foto istimewa Saudi Gazette

Read More

170 Jamaah Haji Reguler Wafat, Tercatat Mayoritas Sakit Jantung, Ini Penjelasan PPIH Arab Saudi

Makkah – 1miliarsantri.net: Tercatat hingga memasuki hari ke-39 penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi, terdapat 175 Jamaah Haji Indonesia dikabarkan meninggal dunia. Terdiri dari 170 jamaah haji reguler dan 5 jamaah haji khusus. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan hingga memasuki hari ke-39 penyelenggaraan haji musim haji 1446H / 2025M. Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Imran mengungkapkan “Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, sampai hari ini, ada 175 jemaah haji Indonesia yang wafat,” hal tersebut disampaikannya di Makkah, Ahad (Minggu-red) 8 Juni 2025. 175 Jamaah Haji Wafat Di Arab SaudiImran melanjutkan, “Sebanyak 170 orang jemaah haji reguler, lima orang jemaah haji khusus,” dikabarkan wafat dengan tiga penyakit yang umum diderita jamaah haji Indonesia. Mengutip kemenag.go.id, ketiga penyakit itu adalah jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat. “Data kami mencatat, 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Sebanyak 15 jemaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat,” jelas dr. Imran. Dia menambahkan, selain itu, masing-masing ada 11 jemaah yang wafat karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi. Jika dibandingkan pada pada hari operasional yang sama dengan tahun lalu, jamaah wafat 2025 jumlahnya lebih sedikit. Tahun lalu, pada hari operasional yang sama jumlahnya 190 jemaah wafat.” Kita terus berikhtiar dan berharap kepada Allah semoga jemaah haji Indonesia terus dalam keadaan sehat dan bisa pulang ke Tanah Air,” pungkas dr. Imran.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Imran (foto: MCH2025) / dok. kemenag. go.id

Read More

Menteri Agama Ingatkan Jamaah Sebelum Pelaksanaan Wukuf Di Arafah, Ini Pesannya…

Makkah – 1miliarsantri.net: Menteri Agama Nasaruddin Umar, bersama Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, dan sejumlah Amirul Hajj, telah meninjau kesiapan Wukuf di Arafah, dan mengingatkan beberapa hal penting kepada jamaah haji Indonesia. Nasaruddin Umar mengingatkan jamaah saat wukuf untuk mematuhi larangan ihram dan memperbanyak amalan-amalan. Hal tersebut disampaikan saat meninjau pemberangkatan jamaah haji menuju Arafah, mengutip kemenag.go.id. Kepada para jamaah haji, Nasruddin mengatakan, “Kepada para jemaah haji, saya ingatkan kembali, ingat ya hal-hal yang perlu dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan pada saat kita melakukan wukuf di Arafah.” “Pertama saya ingatkan kembali, ini yang sangat penting, jangan melakukan pelanggaran karena itu berakibat dengan dam atau denda⁸. Misalnya, jangan sampai pakai peci karena kepanasan. Itu harus bayar dam, karena nggak boleh menutupi kepala,” terang Menteri Agama di Makkah-Arab Saudi, Rabu (04/06/2025). Menag, melanjutkan, “Kemudian untuk perempuan, jangan asyik menyisir, kalau rambutnya jatuh, akan membatalkan ihram dan bayar denda.” Menag-pun mengingatkan larangan lainnya yang harus diindahkan jamaah, seperti “jangan iseng mencabut rumput, mematahkan ranting pohon, membunuh nyamuk, dan lainnya”, hal tersebut tidak dibolehkan selama berihram. “Kemudian jangan sampai nanti asyik bicara WA tapi me-WA negatifkan orang, itu merusak haji. Jangan ghibah, berucap kotor, mengucapkan kata-kata buruk,” imbuhnya.” Yang harus lakukan jamaah selama wukuf yaitu perbanyak berdoa. Doa kita Insya Allah tidak ditolak Allah Swt, kalau doa itu kita panjatkan di Padang Arafah. Kalau sudah selesai doanya, baca Al-Quran,” sambung Menag. Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : Kementerian Agama Foto istimewa dok.kemenag.go.id / PHU

Read More

Amirul Hajj Indonesia Bawa Pesan Presiden Prabowo Subianto, Ini Arahannya

Jeddah – 1miliarsantri.net: Pelaksanaan Ibadah Haji tahun 1446H / 2025M tidak luput dari pantauan dan perhatian Presiden Republik Indonesia. Presiden Prabowo Subianto memberi arahan langsung kepada Amirul Hajj Indonesia. Presiden Prabowo memberikan arahan agar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini harus memberikan pelayanan yang lebih baik dan manusiawi bagi seluruh jamaah asal Indonesia. Arahan tersebut disampaikan kepada Amirul Hajj yang juga Menteri Agama Nasaruddin Umar saat Rapat Koordinasi bersama anggota Amirul Hajj dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi jelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Perhatian Presiden Terhadap Kualitas Layanan Mengutip kemenag.go.id, Menag menilai, Presiden menaruh perhatian besar terhadap kualitas layanan kepada jamaah Indonesia, yang tahun ini kembali menjadi kelompok jemaah terbesar dari satu negara.“ Pak Presiden menegaskan kepada kami supaya pelayanan haji tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Menteri Agama di Jeddah, Jumat (30/5/2025). Apresiasi dan Kerja Sama Intensif dengan Arab Saudi Sejalan dengan arahan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan jajaran terkait, menjalin komunikasi yang erat dan konstruktif dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan Saudi. Berbagai persoalan krusial berhasil diselesaikan secara diplomatis dan kekeluargaan. “Alhamdulillah, berkat kerja sama erat dengan Pemerintah Saudi Arabia, terutama Menteri Haji dan Kesehatan, banyak masalah yang sebelumnya krusial bisa diselesaikan. Kita juga berterima kasih karena Indonesia mendapat apresiasi khusus dari Saudi,” ujarnya. Isu Penting “Titik Kritis, Mobilitas Jamaah di Puncak Haji” Mobilitas jamaah haji pada fase puncak haji dari Makkah ke Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina yang merupakan jalur paling padat, menjadi isu penting dan menjadi perhatian Otoritas haji. Menag menjelaskan, “Kami minta petugas benar-benar mencermati titik-titik krusial ini. Kemarin sudah dilakukan rapat koordinasi dengan delapan syarikah (penyedia layanan haji) dan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, dan alhamdulillah tercapai beberapa kesepakatan penting.” Dikatakannya, dalam kesepakatan tersebut, Pemerintah Saudi Arabia menyatakan komitmennya untuk mengintervensi langsung syarikah jika ditemukan persoalan dalam layanan terhadap jemaah Indonesia. Namun demikian, pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya tetap menghormati aturan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. “Ada kesepahaman bahwa ketika terjadi kendala di tingkat syarikah, Pemerintah Saudi akan langsung turun tangan mengarahkan,” terang Amirul Hajj Indonesia. Diapun melanjutkan, “Tapi tentu kita tetap menghormati kedaulatan hukum dan aturan nasional Saudi,” ujarnya. Dengan sinergi lintas negara ini, diharapkan seluruh jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, aman, dan nyaman, serta mampu meraih predikat haji yang mabrur, pungkas Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : kemenag.go.id Foto istimewa.

Read More

Jamaah Haji Dilarang Lakukan Penyembelihan Dam/Hadyu di RPH Kota Makkah, Ini Aturan Terbarunya

Makkah – 1miliarsantri.net: Aturan terbaru tentang Dam/Hadyu telah disampaikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerbitkan edaran terkait Dam/Hadyu yang harus dipahami oleh jamaah haji, jika tidak maka akan dikenakan denda atas pelanggaran tersebut. Dalam edaran terkait aturan tentang Dam/Hadyu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerbitkan edaran yang melarang jemaah haji melakukan kunjungan dan/atau penyembelihan Dam/Hadyu serta kurban secara langsung di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Kota Makkah dan sekitarnya. Kebijakan “Ta’limatul Hajj” Arab Saudi Muchlis M Hanafi, selaku Ketua PPIH Arab Saudi mengatakan “larangan ini sejalan dengan ketentuan dalam “Ta’limatul Hajj” (Kebijakan Penyelenggaraan Haji) Arab Saudi.” Muchlis menerangkan, dalam Ta’limatul Hajj ditegaskan bahwa jemaah yang membayar Dam di Arab Saudi dilakukan melalui: 1. Membayar Dam di lembaga Adahi, melalui www.adahi.org, atau 2. Agen pemasaran resmi dari Adahi seperti kantor pos, Bank Ar-Rajhi, atau lainnya. Sanksi Tegas Muchlis menegaskan, “Bekerja sama dengan pihak-pihak yang tidak berizin resmi dianggap sebagai pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi,” disampaikan di Makkah, Rabu (21/5/2025).“ Jadi harap menjadi perhatian, jemaah haji dilarang mengunjungi dan/atau melakukan penyembelihan Dam/Hadyu dan kurban secara langsung di RPH yang ada di kota Makkah dan sekitarnya,” imbuhnya. Keputusan Menteri Agama Nomor 437 Tahun 2025 Muchlis melanjutkan penjelasannya, selain Al-Adahi, sebagai alternatif jemaah juga dapat membayar Dam/Hadyu melalui Baznas. Kementerian Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 437 Tahun 2025 Tentang Pedoman Tata Kelola Dam/Hadyu. Regulasi ini ditindaklanjuti dengan terbitnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 162 Tahun 2025 tentang Harga dan Rekening Pembayaran Dam/Hadyu Tahun 2025. Rekening Pembayaran Dam/Hadyu “Jamaah haji dapat melakukan pembayaran Dam/Hadyu melalui BAZNAS dengan Nomor Rekening 5005115180 Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), sebesar 570 SR atau sebesar minimal Rp. 2.520.000,” terang Muchlis.“Setelah membayar Dam, jemaah selanjutnya mengkonfirmasi ke nomor layanan BAZNAS +62 811-8882-1818,” pungkas Muchlis.*** Ikuti terus Info Haji 1miliarsantri.net melalui rubrik “Kabar Umroh Haji”, dapatkan berita aktual dari sumber terpercaya. Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : PHU Kemenag

Read More

323 Kloter Jamaah Haji Indonesia Telah Tiba Di Arab Saudi

Jeddah – 1miliarsantri.net: Kedatangan jamaah haji asal Indonesia pada musim haji 1446H / 2025M di tanah suci akan berlangsung hingga 31 Mei 2025, sebagaimana info yang dikutip dari PHU Kementerian Agama. Hingga berita ini diturunkan, 323 kelompok terbang (kloter) jamaah haji reguler asal Indonesia telah menjejakan kakinya di Arab Saudi untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Basir, melaporkan bahwa hingga Selasa, 20 Mei 2025 pukul 10.00 Waktu Arab Saudi, jumlah jamaah haji reguler asal Indonesia telah yang tiba di tanah suci sebanyak 323 kloter, dengan jumlah 125.279 orang jamaah. Abdul Basir menjelaskan, “Untuk kedatangan gelombang kedua melalui Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, hingga pagi ini sudah mendarat sebanyak 57 kloter dengan total jemaah 21.990 orang.” Clossing Gate 31 Mei 2025 Menurut Daker Bandara PLIH Arab Saudi tersebut, proses kedatangan jemaah haji reguler masih akan berlangsung hingga penutupan gerbang kedatangan (closing gate) pada 31 Mei 2025. Diapun melanjutkan, sementara untuk jemaah haji khusus (haji plus), masih dimungkinkan ada penerbangan masuk hingga akhir Mei 2025. Keterlambatan Penerbangan Sementara itu, tentang informasi terkait keterlambatan penerbangan, Abdul Basir mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan rekapitulasi on time performance (OTP) seluruh penerbangan. “Kami memang mencatat performa ketepatan waktu seluruh penerbangan.” Tapi perlu dicatat bahwa tidak semua perubahan jadwal dikategorikan sebagai delay. Kalau ada pemberitahuan sebelumnya dan dijadwalkan ulang (reschedule), itu tetap dianggap on schedule dalam sistem,” ujarnya. “Laporan resmi terkait OTP dan jumlah keterlambatan penerbangan akan disampaikan setelah proses rekapitulasi selesai dilakukan,” pungkas Abdul Basir. Ikuti terus kabar haji terbaru 1miliarsantri.net yang bersumber dari PHU Kementerian Agama Republik Indonesia, semoga bermanfaat.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : Dok.PHU Kemenag

Read More

Urgensi Kolaborasi, Bersabar Dan Adaptif Dalam Melayani Tamu Allah

Penulis : Ahmad Mujab (PPIH Kloter Embarkasi Surabaya 2025) Surabaya – 1miliarsantri.net: Realitas yang harus diterima dan dilaksanakan Pelaksanaan Haji 2025 ini para pemangku kepentingan di tanah air diharuskan beradaptasi dengan peraturan baru Kementrian Haji Arab Saudi yang mengharuskan one kloter one syarikah yang saat ini layanan haji Indonesia dihandle oleh delapan syarikah, tidak seperti haji sebelumnya yang dilayani oleh satu syarikah saja. Yang tentunya itu semua demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu-tamu Allah ketika berada di Madinah, Makkah dan titik puncaknya adalah layanan di ARMUZNA. Menerima realitas dan bersabar atas apa yang terjadi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam diri seorang Mukmin sebagaimana pesan Luqman Alhakim kepada putranya di dalam Surat Luqman Ayat 17. Adaptip Dalam Segala Perubahan Momen krusial seperti ini tidak waktunya untuk mencari siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab, akan tetapi bagaimana kita semua bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada, karena keberangkatan jama’ah haji Indonesia sudah berlangsung dari tanggal 1 Mei 2025. Contoh sifat adaptip yang didalamnya adalah bagian dari sifat Taqwa dan yang didalamnya pula terkandung kesabaran luar biasa yang harus dilakukan kita, semua sudah dicontohkan panutan kita dalam berhaji yaitu Wanita hebat yang hidup ribuan tahun lalu yaitu Sayyidah Hajar istri Nabi Ibrahim Alaihissalam. Bagaimana beliau bisa beradaptasi dengan situasi yang genting, ditinggal di tempat yang tandus, tidak ada siapapun, tanpa diberitahu alasan yang jelas oleh suami tercinta tapi dengan kesabaran, beliau menerima keadaan yang ada dan berusaha untuk beradaptasi dengan realitas yang terjadi. Apa yang terjadi kemudian Allah membukakan keberkahan luar biasa bagi dia dan keluarganya, bagaimana Allah kasih air didekatnya, bagaimana kemudian tanah gersang yang ditinggali kemudian menjadi perkampungan yang tumbuh luar biasa dan keturunannya yang kelak menghuni kota makkah mendapatkan keberkahan-kebarkahan yang luar biasa pula sebagaimana do’a Suami tercinta beliau Nabi Ibrahim Alaihisalam. Ketulusan Dalam Berkhidmah Memang bagi teman-teman yang saat ini berkhidmah sebagai petugas haji 2025 termasuk para Kiai yang memiliki KBIHU dibuat kaget luar biasa, karena info one kloter one syarikah diinfokan disaat pramanifes (praman) sudah terbentuk, bahkan karu dan karom juga sudah tertata rapi, maka dengan gerak cepat Kementrian Agama yang menahkodai urusan haji melakukan perombakan ulang demi penyesuaian peraturan baru tersebut. Ketulusan semua yang melayani Tamu Allah diuji dimomen yang krusial seperti ini, semua dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kondisi apapun, dan ketulusan melayani para Tamu Allah benar-benar diuji, tidak marah, tidak kecewa dan lain sebagainya. Patut kita renungkan bersama bahwa kita dituntut untuk menunaikan Haji ini dengan ketulusan dan hanya karena Allah Subhanahu Wata’ala sebagaimana di dalam Al-Qur’an Surat Albaqoroh ayat 196. Gerak Cepat Untuk Kebaikan Bersama Dalam Pelayanan Yang Pofesional Patut kita semua ajungi jempol ketika Kementrian Agama gerak cepat segera berdiskusi dengan pemilik KBIHU untuk merespon situasi terbaru, sehingga muncul kesepakatan antar KBIHU untuk tetap melayani jama’ah dengan baik walaupun lintas KBIHU. MasyaAllah, Komitmen bersama yang muncul disaat kolaborasi dibutuhkan. Tentunya gerak cepat harus diiringi dengan profesionalitas yang tinggi. Kolaborasi Untuk Kebaikan Semua Pada saat penulis hadir dalam manasik KBIHU yang rencana awal satu kloter bersama-sama, para kiai dan bunyai menekankan betul kepada jama’ahnya untuk siap mandiri, dan menguatkan bahwa mereka akan tetap dipantau dan dibimbing dan didampingi oleh petugas kloter karena pada dasarnya KBIHU dibentuk untuk membantu pemerintah dalam memudahkan pelayanan tamu-tamu Allah, sehingga beliau-beliau sadar akan pentingnya berkolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan Petugas Kloter yang akan mendampingi dan melayani jama’ah mereka yang terpisah dari pembimbing KBIHU itu sendiri. Karena pada dasarnya kolaborasi dalam kebaikan apalagi pelayanan Haji adalah anjuran yg ditekankan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surat Almaidah ayat 2. Titik Balik Bagi Para Pelayan Tamu Allah Saat ini semua sedang diuji, Kementarian Agama yang menjadi penanggung jawab perhajian di Indonesia untuk gerak cepat menyesuaikan dengan kebijakan one kloter one syarikah. Teman-teman KBIHU harus tulus dan Ihlas melepas sebagian jama’ahnya tanpa ada pendampingan dari pembimbing KBIHU itu sendiri. Para jama’ah dituntut untuk berihtiar mandiri dalam proses ibadah ditanah suci walaupun sebenarnya mereka harus tetap tenang karena pada dasarnya dalam satu kloter masih ada empat petugas kloter yang terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah dan dua petugas kesehatan. Bagi para petugas perubahan yang ada sekarang harus menjadi momentum dan titik balik dengan memberi rasa aman dan nyaman bagi KBIHU maupun jama’ahnya bahwa mereka akan tetap terlayani dengan baik karena pada dasarnya dalam satu kloter masih ada Karom dan Karu yang ikut bahu membahu dan berkolaborasi demi kebaikan bersama. Bekal Terbaik Adalah Taqwa Itulah penguat kita semua, jama’ah, petugas, KBIHU harus saling bersinergi untuk kemabruran haji bersama, bukan waktunya untuk mencari kambing hitam, bukan waktunya mencari siapa yang salah, bukan waktunya untuk marah, bukan waktunya saling menyalahkan, kebersamaan akan diuji disaat momen-momen krusial seperti sekarang. Itu yang harus kita tanamkan bagi diri kita sendiri selaku petugas maupun ke Jama’ah, apa yang kita terima sekarang adalah bagian dari proses untuk bertamu ke rumahNya, sudah sepantasnya tamu menerima sambutan apa yang diberikan, hidangan apa yang diberikan. InsyaAllah kalau tamu sopan, tamu ridho dan Ikhlas apa diberikan Sang Pemilik Rumah, semua akan ada keberkahan didalamnya. Labbaik Allahumma Hajjan “Aku memenuhi panggilanmu Ya Allah”, Itulah yang semestinya kita masukkan didalam relung hati semua, bahwa kita ini dipanggil oleh Sang Maha Agung. Kita patut malu bagaimana dalam satu riwayat cucu Rasulullah Sayyid Hasan RA melakukan haji dua puluh kali dari Madinah ke Makkah dengan berjalan kaki, kita patut malu bagaimana pendahulu kita berhaji naik kapal berbulan-bulan di lautan, itu semua tidak sebanding dengan layanan yang kita terima saat ini. Ketulusan Menjadi Puncak Haji Semua hanya bisa berusaha, semua hanya bisa berihtiar sebaik mungkin untuk melayani tamu-tamu Allah, Kementrian Agama, Petugas Haji, pemilik KBIHU semua memiliki tujuan yang sama yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk kemabruran Jama’ah Haji Indonesia. Terima kasih untuk Jama’ah Haji Indonesia, terimakasih Kementrian Agama, terima kasih Petugas Haji Indonesia dan terimakasih KBIHU dan terimakasih untuk semua. Yuk bergandeng tangan bersama, berkolaborasi untuk kesuksesan dan kemabruran Jama’ah Haji Indonesia. بسم الله، توكلنا على الله ولا حول ولا قوو الا بالله العلي العظيم Surabaya, Selasa 13 Mei 2025. Ahmad Mujab (Petugas Pembimbing Ibadah Embarkasi Surabaya 2025).*** Editor : Toto Budiman dan…

Read More