Kejahatan Kemanusiaan: Israel Lakukan Pembantaian dan Penghancuran Sistematis Terhadap Rumah-Rumah di Gaza

Militer Zinonis Lakukan Pemboman Terhadap Hunian Dan Tempat Penampungan Pengungsi Warga Gaza Gaza, Palestina – 1miliarsantri.net: Hingga Sabtu 13 September 2025 militer zionis israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan dengan melakukan pemboman terhadap menara hunian, rumah dan tempat penampungan pengungsi. Serangan udara zionis israel gencar dilakukan dan menyasar Menara Hunian Al-Noor dan bangunan lain di dekat bekas kantor pusat Radio dan Televisi di Tel al-Hawa. Tindakan agresi itu cerminan penghancuran yang lebih luas yang semakin intensif dalam beberapa minggu terakhir. 350 Ribu Penduduk Gaza Mengungsi Mengutip SAFA Press Agency dilaporkan sebanyak 1.600 rumah tinggal dan 13.000 tenda telah dihancurkan, menyebabkan lebih dari 350.000 penduduk mengungsi dari permukiman di timur ke Gaza tengah dan barat. Puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat kebijakan biadab, pembersihan etnis sistematis dan pemindahan paksa terhadap rakyat Palestina di Kota Gaza oleh pemerintahan Benyamin Netanyahu, meskipun dunia internasional telah mengutuknya. 142 Negara Setujui Pembentukan Negara Palestina Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menggelar voting yang hasilnya menyepakati resolusi mendukung terbentuknya negara PALESTINA merdeka. Sebanyak 142 negara mendukung resolusi itu, 10 negara menolak dan 12 negara abstain. Baca Juga : Robot Militer Israel Bawa 5 Ton Bahan Peledak, Gaza Hancur Jadi Puing-Puing Dalam pernyataan pers, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina mengatakan bahwa 142 negara memberikan suara untuk mendukung resolusi tersebut, sementara 12 negara abstain, dan 10 negara tidak setuju.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : SAFA Press Agency – Palestina Press Agency, UNITED NATIONS Foto : SAFA Press Agency – Palestina Press Agency, UNITED NATIONS dan Tangkapan Layar YouTube

Read More

Biadab! Israel Bersiap Hentikan Semua Bantuan Kemanusiaan Ke Gaza Utara dan Lakukan Pengusiran Paksa

Zionis Israel Berencana Menghentikan Bantuan Udara dan Blokir Konvoi Darat Gaza, Palestina – 1miliarsantri.net: Tindakan otoritas Israel yang bersiap mengentikan semua bentuk bantuan kemanusiaan ke Gaza Utara, ditenggarai sebagai upaya yang disengaja untuk meklakukan pengusiran paksa terhadap lebih dari 1 juta warga sipil. Media Israel memberitakan, apa yang direncanakan oleh pemerintahan Benyamin Netanyahu mencakup penghentian pengiriman bantuan udara dan pemblokiran konvoi darat yang sudah langka, yang secara efektif merampas pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok Kota Gaza dan sekitarnya. Kejahatan Perang Menurut Hukum Internasional Mengutip SAFA Press Agency beberapa Kelompok Hak Asasi Manusia telah memperingatkan bahwa kebijakan tersebut merupakan senjata kelaparan dan pengungsian paksa, tindakan yang dianggap sebagai kejahatan perang menurut hukum internasional. Apa yang dilakukan penjajah Israel menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga Palestina yang bertahan di Gaza Utara. Keluarga-keluarga di utara bertahan hidup dengan pakan ternak dan air yang tidak diolah, sementara rumah sakit tidak dapat beroperasi dan perawatan medis hampir tidak ada. Tentara Israel Menjadikan Pencari Bantuan Sebagai Sasaran Tembak Namun, laporan dari Gaza menyebutkan bahwa pasukan Israel telah berulang kali menargetkan orang-orang yang menunggu truk bantuan, menewaskan dan melukai ribuan orang, yang semakin memperkuat kekhawatiran bahwa kelaparan telah menjadi bagian dari strategi militer. Para pakar hukum internasional mengatakan perampasan yang disengaja dan penggusuran yang direkayasa tersebut memperkuat tuduhan genosida yang sudah dihadapi Israel di Mahkamah Internasional. Gaza Dipaksa Kelaparan Hingga Menyerah Pada Israel Menurut investigasi terbaru media AS THE EINTERCEPT mengungkap bagaimana blokade Israel telah mengubah krisis pangan Gaza menjadi senjata perang. Meskipun pasokan melimpah di negara-negara tetangga, penduduk Gaza terjebak dalam kelaparan buatan manusia, yang diciptakan bukan oleh kelangkaan melainkan oleh kebijakan yang disengaja. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 222 orang, lebih dari 100 di antaranya anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan dalam beberapa pekan terakhir. Lebih dari 18.000 anak telah dirawat karena malnutrisi akut parah tahun ini, dan banyak lainnya tidak mendapatkan perawatan yang menyelamatkan jiwa karena kekurangan obat-obatan. Harga pangan telah melonjak tinggi, dengan sekantong tepung dijual sekitar $100 jika tersedia. Dalam upaya putus asa untuk mencapai beberapa titik bantuan yang tersisa, lebih dari 1.500 orang telah tewas tulis en.safa.news.***

Read More