kesehatan mental

Wajib Waspada! Perhatikan Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net – Di era digital seperti sekarang, masalah kesehatan mental bukan lagi hal yang tabu. Banyak orang, khususnya anak muda, sering mengeluh soal stres, cemas, burnout, bahkan overthinking yang seakan tidak ada habisnya. Tekanan hidup datang dari berbagai sisi, mulai dari pekerjaan, tugas, ekspektasi sosial, hingga pengaruh media sosial yang membuat seseorang gampang membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, hati jadi gelisah, pikiran penuh beban, dan tubuh pun ikut lelah. Padahal, dalam Islam, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, karena keduanya saling berhubungan dalam membentuk keseimbangan hidup seorang Muslim. Menariknya, Islam sudah sejak lama memberi panduan bagaimana cara menghadapi keresahan jiwa. Mulai dari doa, dzikir, shalat, hingga anjuran sederhana seperti berpikir positif dan memperbanyak rasa syukur. Semua itu bisa menjadi “obat” alami yang membuat hati lebih tenang dan pikiran lebih jernih. Jadi, ketika banyak orang mencari jalan keluar dengan tren healing modern, sebenarnya Islam sudah menyediakan konsep healing yang lebih dalam, penuh makna, dan tentu saja sesuai dengan syariat. Overthinking sebagai Penyakit Pikiran Zaman Now Kamu pasti sering dengar istilah overthinking. Ini adalah kondisi ketika seseorang terlalu banyak memikirkan hal-hal kecil, bahkan yang belum tentu terjadi. Contohnya, sebelum presentasi di kampus, kamu sudah membayangkan hal-hal buruk seperti “Kalau aku salah ngomong tanggapan temen-temenku gimana?” atau “Kalau mereka nggak suka presentasiku gimana?”. Padahal, belum tentu kenyataannya seburuk itu. Dalam Islam, sikap terlalu khawatir terhadap masa depan disebut sebagai bentuk waswas (keraguan berlebihan) yang bisa merusak ketenangan hati. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa seorang Muslim sebaiknya tidak terlalu larut dalam rasa takut akan masa depan maupun penyesalan terhadap masa lalu. Keseimbangan pikiran sangat penting agar tidak jatuh dalam perangkap overthinking. Baca juga: Mau Menjelajah Dunia Sendirian? Gunakan Tips Solo Traveling ini Agar Aman dan Menyenangkan Healing dalam Islam untuk Menenangkan Jiwa Lewat Iman Kalau di tren modern kita kenal istilah healing dengan liburan, metime, atau meditasi, Islam juga punya cara healing yang nggak kalah menenangkan. Salah satunya adalah dzikir. Dengan berdzikir, hati akan merasa lebih tenteram, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Selain dzikir, shalat juga bisa jadi terapi mental. Gerakan shalat yang ritmis, ditambah dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, memberi efek relaksasi alami pada tubuh dan pikiran. Jadi, kalau lagi stres atau pusing mikirin tugas, pekerjaan, atau masalah hidup, coba deh tinggalin aktivitas sejenak lalu ambil wudhu dan shalat dua rakaat. Rasanya bisa lebih lega. Syukur sebagai Obat Kesehatan Mental Salah satu ajaran Islam yang punya dampak besar pada kesehatan mental adalah syukur. Sifat syukur bisa membantu kita melihat sisi positif dalam hidup, meskipun banyak hal tidak berjalan sesuai harapan. Dalam psikologi modern, praktik syukur juga dikenal dengan gratitude journal, di mana seseorang menuliskan hal-hal yang patut disyukuri setiap hari. Dalam Islam, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam kondisi apa pun. Saat kita diberi rezeki banyak, kita bersyukur dengan berbagi. Saat kita diuji dengan kesulitan, kita bersyukur karena yakin Allah SWT ingin menghapus dosa dan mengangkat derajat. Sikap ini membuat hati lebih tenang, jauh dari rasa iri, cemas, atau gelisah berlebihan. Baca juga: Udah Coba Belum? 7 Kebiasaan Sehat Islami Ini Bikin Hidup Kamu Lebih Bahagia Lho! Tips Menjaga Kesehatan Mental ala Islam Biar lebih praktis, berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental menurut Islam yang bisa kamu coba dalam kehidupan sehari-hari: Islam Sudah Punya Jawaban Sejak Lama Kesehatan mental bukan hanya urusan psikolog modern. Sejak 14 abad lalu, Islam sudah memberikan panduan agar umatnya terhindar dari stres, cemas, hingga overthinking. Dengan memperbanyak dzikir, doa, shalat, dan rasa syukur, seorang Muslim bisa menjaga kesehatan mental sekaligus meningkatkan kualitas spiritual. Jadi, kalau kamu sering merasa overthinking atau stres, coba deh terapkan tips kesehatan mental dalam perspektif Islam ini. Nggak hanya bikin hati lebih tenang, tapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More

4 Cara Efektif Agar Anak Terhindar dari Bullying, Orang Tua Wajib Tahu!

Bekasi – 1miliarsantri.net :  Bullying merupakan permasalahan serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Bullying kerap kali dilakukan oleh berbagai kalangan mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Perilaku bullying yang ditunjukkan oleh seseorang biasanya disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah seseorang yang merasa memiliki power atau kekuasaan. Dampaknya tidak hanya melukai fisik, tetapi juga bisa mengganggu kesehatan mental, rasa percaya diri, bahkan masa depan mereka. Karena itu, orang tua dan pendidik perlu membekali anak dengan kemampuan dan strategi untuk melindungi diri sekaligus menumbuhkan keberanian dalam menghadapi situasi sulit. Dengan memberikan bimbingan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan terhindar dari jerat bullying. Bullying merujuk pada beberapa kondisi, diantaranya menurut Randall menyebutkan bahwa bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja untuk menyebabkan ketidaknyamanan fisik maupun psikologis terhadap orang lain. Bullying juga merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam agama dan pergaulan sosial. Kondisi ini diperburuk dengan semakin luasnya penggunaan media sosial dan teknologi. Penggunaan media sosial dan teknologi yang kurang tepat dapat menumbuhkan perilaku bullying pada siapapun yang mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk seperti bullying. Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab terjadinya perilaku bullying diantaranya adalah faktor kepribadian, komunikasi interpersonal yang dibangun antara anak dengan orang tua serta peran kelompok teman sebaya dan lingkungan sekolah. Cyber Bullying yang Dipengaruhi oleh Perkembangan Teknologi Saat ini, kasus bullying seringkali ditemukan di lingkungan sekolah namun faktanya bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah namun juga di dunia maya, atau disebut juga dengan Cyber Bullying. Cyber Bullying merupakan bentuk dari bullying yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, internet dan media sosial. Contoh dari Cyber Bullying seperti mengirim pesan yang menyakitkan atau menggunakan gambar, meninggalkan pesan voicemail yang kejam, menelepon secara terus menerus tanpa henti namun tanpa mengeluarkan perkataan apapun (silent calls), serta membuat website yang memalukan bagi korban bullying. Selain dalam konteks korban, perilaku bullying tentu juga melibatkan pelaku. Pelaku bullying tidak serta merta terbentuk tanpa adanya penyebab, contohnya pelaku bullying pada anak-anak. Seiring dengan perkembangan teknologi, bukan lagi menjadi hal yang sulit bagi anak-anak untuk mengakses tontonan yang secara tidak langsung memuat unsur bullying. Maka Sebagai orang tua, adalah penting untuk mengambil langkah-langkah yang efektif untuk melindungi anak-anak dari bullying. Berikut 4 cara yang efektif agar anak terhindar dari bullying 1. Tingkatkan Komunikasi Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak. Dorong mereka untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaan mereka. Sediakan waktu untuk mendengarkan tanpa menghakimi, sehingga anak-anak merasa nyaman berbagi tentang apa pun yang mereka hadapi, termasuk permasalahan bullying. 2. Ajarkan Keterampilan Sosial Mengajarkan anak-anak keterampilan sosial yang baik dapat membantu mereka menghadapi situasi bullying dengan lebih percaya diri. Berikan contoh bagaimana berbicara dengan sopan dan tegas, mengajukan pertanyaan ketika mereka merasa tidak nyaman, dan mengetahui kapan harus mencari bantuan orang dewasa. Baca juga : 5 Aplikasi Psikologi untuk Kesehatan Mental yang Semakin Terjaga 3. Pantau Aktivitas Online Saat ini, bullying juga dapat terjadi di dunia maya melalui media sosial dan platform online lainnya. Pantau aktivitas online anak-anak dan pastikan mereka menggunakan media sosial dengan bijaksana. Ajarkan mereka tentang pentingnya menjaga privasi dan tidak berbagi informasi pribadi dengan orang asing. 4. Dorong Ikatan Sosial yang Positif Membantu anak-anak memiliki ikatan sosial yang positif dengan teman sebaya dapat melindungi mereka dari bullying. Aktivitas ekstrakurikuler, klub, atau kelompok tertentu dapat menjadi tempat anak-anak menemukan teman-teman dengan minat yang sama dan membangun ikatan sosial yang positif. 5. Libatkan Sekolah dan Guru Jika anak Anda menghadapi bullying di lingkungan sekolah, jangan ragu untuk melibatkan pihak sekolah dan guru. Berbicaralah dengan guru atau kepala sekolah untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah bullying dan berikan dukungan pada anak. Menghindarkan anak dari bully adalah tanggung jawab bersama antara orang tua dan pihak sekolah. Maka dari itu penting terutama bagi orang tua untuk mengetahui cara efektif agar anak terhindar dari bullying. Semoga bermanfaat. (***) Penulis : Gita Rianti D Pratiwi Editor : Toto Budiman dan Iffah Faridatul Hasanah Sumber: Lusiana, S,N,E., & Arifin, S. (2022). Dampak Bullying Terhadap Kepribadian dan Pendidikan Seorang Anak. Jurnal Kariman, 10(2):337-349. Sumber foto: https://www.sman1tigonagari.sch.id/berita/detail/986559/penanggulangan-bullying-begini-caranya/ Sumber foto: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-cyberbullying-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya?srsltid=AfmBOopj-moeIXD9nkRfg0nDWfnf5IzuSO3bgAzeupSGyATqd1VEZtLT Sumber foto: https://www.islampos.com/mempelajari-12-kesalahan-komunikasi-orangtua-terhadap-anak-231818/

Read More

5 Aplikasi Psikologi untuk Kesehatan Mental yang Semakin Terjaga

Bekasi – 1miliarsantri.net : Kesehatan mental menjadi salah satu isu penting yang kini menjadi fokus di banyak negara, termasuk Indonesia. Kesehatan mental tidak sama halnya dengan kesehatan fisik yang terlihat, oleh sebab itu ada banyak tolak ukur yang menjadi faktor kesehatan mental seseorang. Kemampuan seseorang dalam mengatasi tekanan hidup, menyadari potensi yang ada dalam diri, mampu belajar dan bekerja dengan baik serta memberikan kontribusi untuk sekitar menjadi salah satu tanda bahwa dirinya memiliki kesehatan mental yang baik. Tidak hanya itu, kesehatan mental yang baik juga akan sangat berpengaruh pada bagaimana seseorang dapat berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik juga dinilai mampu melakukan kontrol terhadap dirinya saat menghadapi berbagai permasalahan. Namun jika melihat situasi saat ini, ada banyak permasalahan baik dari segi ekonomi, keluarga maupun lingkungan maka tidak heran jika banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak dengan usia sekolah pun berpotensi mengalami masalah kesehatan mental. Kesehatan mental dinilai masih tabu di kalangan masyarakat, apalagi adanya stigma yang seringkali membuat seseorang enggan untuk mengakui bahwa dirinya mengalami masalah mental membuat permasalahan kesehatan mental di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Bahkan angka bunuh diri remaja di Indonesia mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir.  Dikutip dari situs bbc.com, disebutkan bahwa satu dari tiga anak usia 10 – 17 tahun di Indonesia disebut memiliki masalah kesehatan mental. Hubungan Psikologi dan Kesehatan Mental Jika berbicara mengenai kesehatan mental, maka ilmu yang akan selalu berkaitan adalah psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kesehatan mental. Sementara itu menurut ahli, psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan mental, yang mana perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang dapat diobservasi, baik pada manusia maupun hewan, sedangkan mental mencakup sensasi, persepsi, memori, fikiran, mimpi, motivasi, emosi dan pengalaman-pengalaman subjektif seseorang. Berangkat dari hal tersebut, maka psikologi menjadi gerbang untuk mempelajari kesehatan mental secara lebih mendalam. Melalui psikologi, seseorang dapat mengetahui bagaimana seseorang dapat dikatakan sehat secara mental, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi serta pencegahan apa yang dapat dilakukan agar tidak mengalami masalah pada kesehatan mental. Solusi Kesehatan Mental Masa Kini Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, ada banyak solusi yang ditawarkan dari setiap permasalahan, salah satu permasalahan terkait adalah kesehatan mental. Mengingat kesehatan mental seringkali memunculkan stigma buruk terhadap penderitanya, maka banyak orang memilih untuk menyimpan sendiri masalah kesehatan mental yang sedang dialami. Namun, teknologi yang saat ini sudah semakin merambah ke berbagai bidang salah satunya kesehatan mental menciptakan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Salah satu aplikasi dalam bidang kesehatan yang kini hadir yaitu layanan telemedicine, yang merupakan layanan kesehatan berbasis teknologi, yang memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk melakukan konsultasi jarak jauh dengan tenaga medis, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Dikutip dari goodstats.id, pada tanggal 10 Oktober 2022 terdapat hasil survei yang dirilis oleh Populix yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa aplikasi yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kaitannya dengan kesehatan mental. Berikut daftar 5 Aplikasi psikologi untuk Kesehatan Mental yang semakin terjaga: 1. What’s Up What’s Up merupakan aplikasi yang dapat membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, stress, anxiety dan lainnya. Aplikasi ini menggunakan dua metode strategis yaitu metode CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan ACT (Acceptance Commitment Therapy). Tidak hanya itu, aplikasi psikologi ini juga dapat merekam kebiasaan baik dan buruk sehingga pengguna dapat mengetahui mana kebiasaan yang harus dipertahankan dan mana yang harus dikurangi. Menarik bukan? 2. MoodMission MoodMission merupakan aplikasi psikologi atau mental health yang akan memberikan berbagai pertanyaan mengenai perasaan yang sedang dirasakan. Setelah mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut, maka pengguna akan mendapatkan lima kegiatan yang perlu untuk dilakukan dan biasanya berkaitan dengan emosi, perilaku, fisik serta pikiran. 3. MindShift MindShift merupakan aplikasi psikologi yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental, seperti kecemasan. Pada pengaplikasiannya, MindShift akan membantu klien dalam rangka mengubah pola pikir mengenai kecemasan yang sedang dihadapi. 4. Calm Aplikasi Calm sangat cocok bagi para pemula yang ini agar kesehatan mental nya tetap terjaga. Aplikasi Calm menyediakan berbagai suara alam, music serta panduan meditasi yang memiliki banyak manfaat seperti menjaga fokus, meningkatkan self awareness hingga mengurangi stress. 5. Happify Aplikasi ini merupakan aplikasi psikologi tidak berbayar atau gratis yang mengusung tema mental health. Pada aplikasi ini, pengguna akan disuguhkan berbagai saran aktivitas, kuis serta permainan yang dapat digunakan agar dapat melatih otak dan perasaan untuk menghindari pikiran negative serta meningkatkan kebahagiaan. Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Editor : Iffah Faridatul Hasanah

Read More

Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Dunia Konseling

Surabaya – 1miliarsantri.net : Di era digital sekarang ini, teknologi artificial intelligence (AI) mulai merambah berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dalam dunia konseling. Jika dulu konseling identik dengan pertemuan tatap muka dan keterlibatan emosional secara langsung, kini AI hadir sebagai pelengkap yang mampu mempercepat proses asesmen, menyederhanakan pencatatan, hingga memberikan respons awal bagi klien. Meski tak bisa menggantikan sepenuhnya peran konselor manusia, pemanfaatan AI dalam konseling membuka peluang besar untuk menciptakan layanan yang lebih efisien, terjangkau, dan mudah diakses oleh berbagai kalangan. Teknologi AI mulai dikenal oleh masyarakat yaitu sekitar tahun 2022 melalui suatu program atau aplikasi chatboat, yaitu ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI (OpenAI, 2022). Dikutip dari berbagai sumber, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Berangkat dari hal tersebut, teknologi AI memberikan berbagai kemudahan pada berbagai lini kehidupan, diantaranya dapat meningkatkan produktivitas, memberikan kemudahan pada saat menganalisis data, meminimalisir human eror hingga yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental. Berbicara mengenai kesehatan mental, ada banyak isu di Indonesia yang mengangkat tentang minim nya kesadaran akan kesehatan mental. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2021, yang dipaparkan oleh Dr. Celestinus Eigya Munthe menyebutkan bahwa terdapat sekitar 20% dari seluruh populasi di Indonesia memiliki potensi untuk mengalami gangguan mental. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental yaitu dengan menggunakan AI. AI menjadi salah satu opsi yang dipilih untuk mencari informasi terkait kesehatan mental. Jika berbicara mengenai Kesehatan mental, maka salah satu yang dapat dibahas adalah mengenai konseling. Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemanfaatan AI dalam konseling, berikut penjelasan singkat mengenai psikologi konseling. Psikologi Konseling Psikologi konseling merupakan salah satu disiplin ilmu dari psikologi yang mempelajari tentang berbagai kecenderungan yang berkaitan dalam gerakan bimbingan, kesehatan mental, psikometri, kasus-kasus sosial dan psikoterapi. Psikologi konseling saat ini telah diarahkan pada suatu bentuk pelayanan professional yang memiliki ruang lingkup sebagai berikut 1. Ruang Lingkup Sekolah Psikologi konseling dalam ruang lingkup sekolah bertujuan untuk memberikan layanan konseling bagi siswa-siswa yang membutuhkan bantuan psikologis, seperti misalnya siswa yang memiliki masalah dalam prestasi belajar. 2. Ruang Lingkup Karier dan Industri Psikologi konseling dalam ruang lingkup karier dan industri salah satunya bertujuan untuk membantu permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi pada karyawan di suatu perusahaan atau industri tertentu. 3. Ruang Lingkup Masyarakat Psikologi konseling dalam ruang lingkup masyarakat dinilai memiliki tujuan dalam membantu semua elemen masyarakat yang memiliki permasalahan psikologis dengen menemukan akar dari suatu permasalahan dan mencari problem solving yang tepat. Pada prosesnya, psikologi konseling memuat beberapa aspek yang saling berkaitan diantaranya berupa konseling, konselor, konseli, berbagai permasalahan yang menunjang serta menghambat konseling serta metode atau pendekatan-pendekatan dalam konseling. Lalu, Apa Itu Konseling? Konseling merupakan hubungan bantuan yang bersifat pribadi dengan menggunakan teknik-teknik hubungan yang efektif serta jaminan kerahasiaan kepada konseli. Konseling juga disebut sebagai bentuk bantuan professional dari konselor yang dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi konseli agar dapat mengubah perilakunya ke arah yang lebih maju. Dalam pelaksanaannya, pelayanan konseling yang diberikan oleh konselor kepada konseli tidak serta merta dilakukan tanpa adanya asas-asas yang menjadi acuan dalam pelayanan konseling. Jadi, Bagaimana Pemanfaatan Teknologi AI dalam Konseling? Seiring perkembangan teknologi, Artificial Intelligence (AI) mulai dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan salah satunya berkaitan dengan  kesehatan mental. Kesehatan mental menjadi salah satu isu yang tidak kalah penting, mengingat tuntutan hidup yang semakin kompleks membuat banyak individu merasa ingin memiliki tempat untuk berbagi cerita. Namun, permasalahan yang sering terjadi adalah tidak sedikit yang enggan untuk melakukan konseling secara langsung dengan konselor professional sehingga teknologi AI menjadi salah satu opsi yang saat ini banyak digunakan untuk melakukan konseling secara virtual atau online. Pemanfaatan AI dalam konseling, dipercaya mampu mengurangi kemungkinan kesalahan diagnosis yang mungkin muncul dari ketidaktahuan atau bias konselor. Contohnya, penggunaan alat berbasis AI, dapat membantu konselor untuk melakukan identifikasi mengenai indikasi gangguan psikologis yang mungkin terlewat dalam sesi wawancara biasa. Hal ini secara tidak langsung, dapat memberikan wawasan lebih kepada konselor mengenai kondisi klien sehingga memungkinkan untuk memberikan intervensi yang lebih tepat sasaran. Selanjutnya, pemanfaatan AI dalam konseling juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas intervensi secara lebih objektif, misalnya dengan alat berbasis AI yang dapat memantau pola tidur, penggunaan media sosia atau perubahan perilaku yang dapat memberikan informasi berharga mengenai perkembangan kondisi klien. Namun, mengingat bahwa konseling merupakan hubungan yang dibangun dengan menjaga keseimbangan antara nilai-nilai empati dan hubungan personal antara konselor dan klien, maka yang harus digarisbawahi adalah pemanfaatan AI tetap harus dilihat sebagai alat pendukung bukan pengganti, mengingat peran konselor dalam proses konseling adalah tetap memberikan sentuhan manusiawi untuk menjaga hubungan terapeutik yang efektif. Sehingga keseimbangan antara teknologi dan empati harus tetap dijaga agar proses konseling tetap berpusat pada kebutuhan klien. Sumber: Jurnal Komputer dan Teknologi Sains (KOMTEKS) Hartono, Soedarmadji Boy. 2012. Psikologi Konseling Edisi Revisi. Jakarta :  Kencana Prenada Media Group Fadhillah, R. & Lestari, B. (2024). Penggunaan AI Pada Mahasiswa Psikologi Dalam Meningkatkan Kesehatan Mental. Jurnal Empati, 13 (4), 280-290. https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id https://ojs.fkip.ummetro.ac.id https://ejournal3.undip.ac.id http://repository.iainpalu.ac.id https://bk.fip.unesa.ac.id Kontributor : Gita Rianti D Pratiwi, S.Psi Editor  : Toto Budiman

Read More

Konsumsi Minyak Zaitun: Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW Melalui Makanan

Surabaya – 1miliarsantri.net : Tubuh kita adalah amanah dari Allah SWT untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Supaya tubuh dapat menjalankan fungsinya secara optimal, maka harus dijaga kesehatannya. Tubuh yang sehat dan prima akan mampu mendukung aktivitas seperti mencari nafkah, beribadah, menuntut ilmu, hingga berdakwah. Sebaliknya, tubuh yang sakit akan kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu tak jarang tubuh yang sakit dapat memengaruhi kesehatan mental dan kehidupan sosial seseorang. Kesehatan tubuh sangat berkaitan dengan diet yang dijalani. Diet tersebut mulai dari pemilihan makanan, pola makan, hingga cara mengolah makanan tersebut. Dalam Islam, selain kandungan gizi, yang paling utama adalah kehalalan makanan tersebut. Salah satu contoh diet Islami ala Nabi Muhammad SAW yang cukup menonjol adalah rutin mengonsumsi minyak zaitun. Rasulullah sangat menyukai minyak zaitun dan menjadikannya bagian dari menu harian. Selain itu beliau juga menganjurkan kepada umatnya untuk mengonsumsi minyak zaitun. Hal ini ternyata selaras dengan hasil penelitian modern yang menunjukkan banyak manfaat kesehatan dari minyak zaitun. Sehingga para ahli kesehatan dan ahli gizi menganjurkan untuk mengonsumsinya secara rutin. Penggunaan minyak zaitun bukanlah hal baru. Masyarakat Mediterania seperti Romawi, Yunani, dan Timur Tengah telah menggunakan minyak zaitun sejak ribuan tahun lalu, baik untuk diet, ritual keagamaan, obat-obatan, maupun bahan bakar penerangan. Nilai spiritual dan simbolis minyak zaitun telah diakui sejak lama, dan kini masyarakat dunia semakin menyadari manfaatnya bagi kesehatannya. Minyak Zaitun dalam Perspektif Islam Allah SWT menyebutkan secara langsung nama zaitun sebagai satu jenis tanaman dalam firman-Nya di dalam Al Qur’an  Surat At-Tin ayat 1: وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ Artinya : “Demi (buah) tin dan (buah) zaitun” Ayat tersebut menunjukkan bahwa tanaman zaitun memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh tanaman lain. Tanaman zaitun dalam Al Qur’an juga bermakna sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada manusia dengan berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya. Selain itu pasti ada keberkahan bagi siapapun yang memanfaatkan tanaman zaitun tersebut. Rasulullah SAW. dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bersabda: “Jadikanlah zaitun sebagai lauk dan minyakilah dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.” Hadist ini menunjukkan bahwa minyak zaitun bukan hanya memberikan dampak kesehatan secara fisik, tetapi juga mengandung keberkahan spiritual. Dalam Islam, konsumsi minyak zaitun merupakan bagian dari sunnah yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Para ulama menjelaskan, sumpah ini menunjukkan pentingnya ciptaan Allah yang menjadi sumber gizi, obat, dan kesejahteraan manusia. Selain itu, sebagian ahli tafsir menafsirkan bahwa penyebutan tin dan zaitun juga merujuk kepada tempat-tempat yang diberkahi, yakni kawasan yang subur dan penuh ketenangan. Ayat ini menjadi pengingat agar seorang Muslim mensyukuri nikmat alam, memeliharanya, dan menjadikannya sarana untuk merenungkan keagungan Sang Pencipta. Minyak Zaitun dari Perspektif Kesehatan Penelitian modern menunjukkan bahwa minyak zaitun kaya akan nutrisi penting di antaranya lemak tak jenuh tunggal, antioksidan, dan vitamin E. Asam lemak tak jenuh tunggal terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel dari radikal bebas dan memperlambat penuaan sel. Vitamin E mendukung kesehatan kulit dan rambut, serta berperan dalam fungsi otak dan sistem pencernaan. Karena manfaat tersebut, banyak pelaku diet sehat mengganti minyak goreng biasa dengan minyak zaitun. Bahkan, studi ilmiah menyarankan konsumsi rutin minyak zaitun sebagai bagian dari pola makan sehat. Penggunaan Minyak Zaitun dalam Islam Tidak ada aturan khusus dalam Islam tentang cara penggunaan minyak zaitun. Namun merujuk pada hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, minyak ini dapat dikonsumsi langsung maupun digunakan secara topikal. Minyak zaitun juga bisa dijadikan dressing salad atau dicampur dengan madu, cuka, atau habbatussauda. Untuk menggoreng, tersedia jenis khusus seperti refined olive oil atau light olive oil, sedangkan extra virgin olive oil lebih cocok untuk konsumsi langsung atau salad. Dalam perspektif Islam yang paling utama dalam penggunaan minyak zaitun adalah dari segi kehalalannya. Makanan yang halal sudah tentu akan memberikan keberkahan secara jasmani maupun rohani. Yang kedua adalah prinsip wasathiyah (keseimbangan), yaitu prinsip penggunaan secara tidak berlebihan dan dalam batas wajar. Prinsip keseimbangan penting dilakukan karena segala yang dikonsumsi secara berlebihan pasti menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Makna Filosofis dan Nilai Islam Konsumsi minyak zaitun dalam diet sehari-hari secara tidak langsung adalah tindakan yang menghidupkan sunnah melalui makanan. Mengingat bahwa Rasulullah SAW, juga mengonsumsi minyak zaitun secara rutin dan menganjurkannya bagi umatnya. Anjuran yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya pasti memiliki manfaat dan keberkahan bagi yang mengikutinya. Mengonsumsi minyak zaitun adalah upaya untuk merawat tubuh agar tetap sehat dan kuat. Merawat tubuh adalah upaya untuk menjaga apa yang telah dititipkan Allah SWT kepada kita. Mengonsumsi minyak zaitun seharusnya bisa menumbuhkan kesadaran bahwa makanan bisa menjadi sarana untuk ibadah. Sehingga mengonsumsi minyak zaitun bukan hanya membuat kita sehat secara jasmani, namun juga memberikan keberkahan rohani. Kontributor : Leo Agus Hartono Editor : Toto Budiman

Read More