Tantangan Dan Solusi Transformasi Digital Sekolah

Surabaya – 1miliarsantri.net: Transformasi digital bukan lagi sekadar wacana. Ia sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam dunia pendidikan, di mana teknologi sudah mulai masuk ke dalam setiap proses belajar mengajar. Tapi, seperti perubahan besar lainnya, proses ini tak lepas dari berbagai tantangan dan solusi yang menyertainya. Banyak sekolah di Indonesia kini tengah berada di persimpangan antara sistem tradisional dan dunia digital yang serba cepat. Maka dari itu, mari kita bahas bersama tantangan dan solusi dalam proses transformasi digital sekolah yang kini sedang hangat diperbincangkan. Apa Saja Tantangan yang Muncul? Saat berbicara tentang transformasi digital sekolah, ada satu hal yang pasti: tidak semua sekolah memiliki kesiapan yang sama. Tantangan dan solusi pun muncul sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Pertama, tantangan terbesar sering kali datang dari infrastruktur yang belum memadai. Di banyak daerah, akses internet masih terbatas atau bahkan belum tersedia. Dan perangkat digital seperti laptop, tablet, hingga proyektor pintar juga belum merata. Hal ini membuat proses digitalisasi menjadi lambat dan tersendat. Kedua, ada juga tantangan dalam hal sumber daya manusia. Banyak guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Bukan karena tidak mau, tetapi karena belum terbiasa atau tidak mendapatkan pelatihan yang cukup. Maka, penting sekali mencari solusi agar guru bisa merasa nyaman dan percaya diri dalam memanfaatkan teknologi. Ketiga, tantangan lainnya muncul dari sisi budaya sekolah. Beberapa pihak mungkin merasa bahwa metode pembelajaran konvensional sudah cukup. Padahal di era sekarang, siswa perlu dibekali kemampuan digital sejak dini. Maka perlu untuk diciptakan budaya sekolah yang terbuka terhadap perubahan. Solusi Nyata untuk Sekolah yang Siap Digital Sekarang mari kita bicara tentang solusinya. Karena setiap tantangan pasti bisa diatasi jika kita mau bergerak bersama. Disinilah pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. 1. Investasi Teknologi yang Terencana Transformasi digital tidak harus langsung besar-besaran. Sekolah bisa mulai dari hal kecil seperti menyediakan koneksi internet stabil dan beberapa perangkat untuk digunakan bergiliran. Dengan perencanaan yang matang dan bertahap, investasi ini tidak akan terasa berat. 2. Pelatihan dan Pendampingan untuk Guru Solusi lainnya adalah dengan memberikan pelatihan rutin bagi guru. Namun, jangan hanya sebatas seminar. Sediakan pendampingan yang berkelanjutan. Seorang guru tidak hanya butuh tahu cara memakai aplikasi, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam metode mengajar yang menyenangkan. 3. Bangun Budaya Digital di Sekolah Mulailah membangun budaya digital secara perlahan. Ajak semua elemen sekolah seperti guru, siswa, hingga orang tua untuk sama-sama beradaptasi. Misalnya, mengadakan program literasi digital untuk siswa dan workshop teknologi untuk orang tua. Hal ini sudah bisa mempercepat proses perubahan budaya dan membangun ekosistem digitalisasi di lingkungan sekolah. 4. Kolaborasi dengan Pihak Luar Banyak organisasi, startup pendidikan, dan komunitas yang siap membantu. Sekolah bisa menjalin kerja sama dengan mereka untuk mendapat dukungan teknologi, pelatihan, atau program digitalisasi. Ini merupakan solusi efektif yang sering kali luput dari perhatian. 1miliarsantri.net memiliki program pengembangan sistem digitalisasi jaringan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Program pengembangan tersebut dirancang agar lembaga pendidikan bertransformasi ke program digitalisasi seperti ; pembuatan website atraktif, sistem manajemen sekolah, digital marketing untuk menggaet santri baru serta program aplikasi android sesuai kebutuhan. 5. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala Jangan lupa, setiap perubahan butuh evaluasi. Lakukan peninjauan secara berkala: apakah teknologi yang digunakan efektif? Apakah siswa merasa terbantu? Sehingga dengan hal ini, sekolah bisa menyesuaikan strategi dan terus berkembang. Transformasi digital sekolah memang bukan perjalanan yang mudah. Tapi jika dijalani dengan semangat kolaborasi, kesabaran, dan dengan strategi yang tepat, maka semua tantangan bisa berubah menjadi peluang besar. Tantangan dan solusi akan selalu hadir untuk setiap proses perubahan, tapi justru di situlah letak kekuatan kita sebagai pelaku pendidikan. Buat kamu yang sudah terlibat langsung baik itu sebagai guru, kepala sekolah, orang tua, atau pemerhati pendidikan, perubahan ini mungkin terasa berat di awal. Tapi percayalah, bahwa langkah-langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa dampak besar di masa depan. Jadi, mari kita terus bergerak, terus belajar, dan terus berinovasi. Karena masa depan pendidikan Indonesia ada di tangan kita semua. Jangan biarkan tantangan menghentikan langkah. Sebaliknya, gunakan solusi yang tepat untuk mengubah suatu tantangan dan solusi transformasi digital sekolah yang menjadi cerita sukses menginspirasi.** Ikuti terus perkembangan teknologi terupdate melalui rubrik EduTekno yang disajikan secara lugas dan informatif melalui portal 1miliarsantri.net. Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

Presiden Prabowo Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Akan Tetap dimulai Dengan Kekuatan Nasional

Jakarta – 1miliarsantri.net: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), pada Kamis, 12 Juni 2025, menegaskan komitmen pemerintah pusat terkait Proyek Strategis Nasional. Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) adalah pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Menurut Prabowo, Giant Sea Wall merupakan salah satu infrastruktur paling vital. Mengutip presiden.go.id, Prabowo mengatakan Giant Sea Wall sebagai salah satu infrastruktur paling vital yang harus segera diwujudkan demi melindungi kawasan pantai utara Pulau Jawa dari ancaman rob dan perubahan iklim ekstrem. 500 Kilometer Dari Banten Hingga Gresik Proyek Strategis Nasional Giant Sea Wall yang telah masuk dalam perencanaan sejak 1995 akan dibangun membentang dari Banten hingga Gresik di Jawa Timur sejauh 500 kilometer. Menurut Presiden, pembangunan ini akan memakan waktu 20 tahun, “Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun, 15 sampai 20 tahun. Tidak ada masalah. Ada pepatah kuno: perjalanan 1000 km dimulai oleh satu langkah. Kita akan segera mulai itu,” tegas Presiden Prabowo. Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa Untuk mengawal pelaksana pembangunan Tanggul Laut Pantai Utara Jawa, yang membentang dari Banten hingga Gresik, dengan biaya yang sangat besar, pemerintah akan membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Presiden juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta, untuk pembangunan tahap awal yang dimulai di Teluk Jakarta, dengan biaya 8-10 miliar dollar. “Khusus Teluk Jakarta kemungkinan 8-10 miliar dolar. Kalau 8-10 miliar dolar, saya kira kita sendiri mampu. Saya sudah ketemu Gubernur DKI dan saya sudah kirim utusan. Saya bilang, DKI harus urunan, Pemerintah Pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar katakanlah 8 tahun berarti 1 miliar dolar, 1 tahun. Menteri Keuangan sudah kelihatan tegang melihat. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, Pemerintah Pusat setengah,” tutur Presiden. Kerja Sama Internasional Untuk pelaksanaan pembangunan Proyek Strategis Nasional, pemerintahan Prabowo membuka peluang dan menyatakan keterbukaan terhadap kerja sama internasional. Namun Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek akan tetap dimulai dengan kekuatan nasional. “Kita terbuka perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, dari Jepang, dari Korea, dari Eropa, dari Timur Tengah yang mau ikut silakan. Tapi kita tidak tunggu, kita akan gunakan kekuatan kita sendiri,” Tutup Presiden Prabowo Subianto.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa (dok. presidenri.go.id)

Read More