
Memperingati Hari Santri Nasional 2025: Cerita Santri yang Selamat dari Runtuhnya Ponpes Al Khoziny
Bekasi – 1miliarsantri.net: Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi bukti bahwasannya santri menjadi simbol penting dalam menyebarkan nilai-nilai islam rahmatan lil alamin, serta menegaskan peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa. Pesantren, Wadah Orang Tua dalam Menghindari Jurang Keburukan Berbicara tentang pesantren, tidak sedikit orang tua di Indonesia memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di pesantren. Alasan yang paling sering ditemui adalah kekhawatiran akibat perkembangan zaman diiringi dengan teknologi yang semakin maju sehingga mengubah hampir seluruh lini kehidupan manusia. Teknologi yang tidak dipergunakan dengan bijak seringkali menyeret banyak orang, khususnya anak-anak yang sejatinya masih memerlukan banyak bimbingan dalam kehidupannya. Pergaulan yang semakin tak mengenal batas, banyaknya kemaksiatan akibat emosi labil dari anak-anak yang menginjak remaja juga menjadi faktor para orang tua memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di pesantren. Harapan orang tua tentunya ingin melihat anak-anaknya tidak hanya sukses di dunia namun juga di akhirat, dengan berbekal ilmu yang diajarkan di pesantren menjadi upaya para orang tua menjadikan pesantren sebagai wadah dalam menghindari jurang keburukan yang mengintai anak-anaknya. Seorang anak yang masuk pesantren nantinya akan dibekali oleh berbagai ilmu dan kebaikan di dalamnya, seperti berikut ini: Point-point tersebut merupakan nilai-nilai kebaikan yang akan didapatkan oleh anak-anak yang mondok di pesantren. Namun, di luar dari nilai-nilai kebaikan tersebut, terdapat sisi lain yang juga perlu diperhatikan mengenai keamanan para santri di pondok pesantren, seperti kejadian runtuhnya bangunan salah satu pondok pesantren di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Baca juga: Kesaksian Mengerikan Aktivis Global Sumud Flotilla (GSF): Disiksa, Dipaksa Berlutut, hingga Diperlakukan Seperti Binatang di Tahanan Israel Insiden Pesantren Al Khoziny, Bangunan Runtuh dalam Sekejap Baru-baru ini, kejadian runtuhnya salah satu bangunan pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa timur menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan juga bagi santri yang berhasil selamat dari kejadian tersebut. Momentum Hari Santri Nasional 2025 menjadi moment yang tepat untuk melihat kembali tragedi runtuhnya bangunan pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur dari kaca mata santri yang ikut menjadi korban selamat dalam tragedi ini. Khoirul, menjadi salah satu santri yang selamat dalam insiden ambruknya musholla pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Anak ke-6 dari 6 bersaudara ini masih mengingat jelas detik-detik musholla mulai runtuh. Ketika itu, ia dan santri lainnya tengah menunaikan shalat Ashar. Namun, di rakat kedua suara reruntuhan dan debu pasir mulai menggema sehingga membuat semua santri tiba-tiba menyelamatkan diri. “Awal reruntuhan pasir terjadi di pojok musholla, lalu merembet ke bagian tengah dan dalam sekejap bangunan lantai 3 itu ambruk sepenuhnya. Meski panik, ia dan temannya berusaha untuk memanjat reruntuhan namun beton yang menimpa kakinya membuat khoirul sempat terjepit hingga akhirnya dapat menyelamatkan diri.” (Akun Youtube CNN Indonesia) Insiden ini tentu memberikan trauma mendalam, namun diakui oleh orang tua Khoirul bahwa beliau masih mengizinkan Khoirul untuk tetap melanjutkan pendidikan di pesantren. Semoga untuk kedepannya, keamanan dan kenyamanan belajar para santri dapat lebih diperhatikan sehingga dapat mencegah kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan. Baca juga: Titik Balik Iklim: Terumbu Karang Dunia Hadapi Kemunduran Besar Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Editor: Glancy Verona Sumber foto: https://rri.co.id/daerah/1869030/mengenal-pondok-pesantren-al-khoziny-berusia-1-abad https://madura.tribunnews.com/news/225424/breaking-news-bangunan-pondok-pesantren-al-khoziny-sidoarjo-ambruk-santri-terjebak-di-reruntuhan