Pentingnya Adab Sebelum Ilmu, Bekal Berharga untuk Masa Depan Anak

Situbondo – 1miliarsantri.net : Terkadang ada sebagian orang yang memiliki banyak pengetahuan, justru kurang disukai dalam pergaulan. Salah satu alasannya ada pada adab yang dimiliki. Pentingnya adab sebelum ilmu adalah kunci agar pengetahuan yang kita miliki menjadi manfaat, bukan sekadar informasi yang memenuhi isi kepala seseorang . Ilmu tanpa adab ibarat pisau tajam tanpa gagang, bisa melukai diri sendiri dan orang lain. Karena itu, membekali anak dengan adab sejak dini adalah langkah terbaik sebelum mereka menapaki perjalanan menuntut ilmu yang panjang. Adab bukan hanya soal sopan santun kepada orang tua atau guru, tapi juga mencakup cara kita menghargai waktu, mendengar dengan seksama, dan menghormati pendapat orang lain. Adab mencerminkan kesiapan hati dan jiwa dalam menerima ilmu. Apalagi di era digital sekarang ini, ilmu bisa didapatkan dengan cepat. Mengajarkan pentingnya adab sebelum ilmu berarti menanamkan kebiasaan positif yang akan membantu anak menyerap pelajaran dengan hati yang lapang. Bayangkan jika seorang murid yang memiliki rasa hormat kepada gurunya, maka tentunya ia akan lebih mudah menerima nasihat dan bimbingan. Ilmunya pun akan terasa lebih ringan dan akan lebih menyenangkan untuk dipelajari. Para ulama terdahulu, sangat menekankan akhlak harus didahulukan sebelum ilmu masuk ke hati. Seorang murid yang mengamalkan adab kepada guru, menjaga sopan santun di majelis ilmu, serta menunjukkan kesungguhan dalam belajar, akan lebih mudah menerima ilmu yang masuk. Sebaliknya ilmu yang datang kepada orang yang sombong dan tidak beradab, seringkali tidak menetap dan tidak membuahkan hikmah. (sumber : www.almunawiyah.com) Mengajarkan Adab Sejak Dini Melalui Media Digital Di era digital seperti sekarang, anak-anak kita sangat akrab dengan gawai dan internet. Media ini sebenarnya bisa menjadi sarana yang efektif untuk belajar tentang adab, asalkan diarahkannya dengan benar. Banyak video, cerita, atau animasi yang akan mengajarkan nilai moral dan perilaku terpuji yang bisa untuk kita manfaatkan. Misalnya, kita bisa memperkenalkan cerita-cerita tokoh yang inspiratif dan sukses bukan hanya karena kepintarannya, tapi juga karena budi pekerti yang luhur. Anak pun bisa belajar bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari cara mereka bersikap kepada orang lain. Mengintegrasikan adab dalam keseharian anak lewat cerita, permainan edukatif, atau kelas khusus akan membuat nilai-nilai tersebut melekat kuat, bahkan tanpa terasa seperti sedang belajar. Sebuah lembaga pendidikan non formal seperti ISC (International Study Center) juga mengangkat adab dalam topik pembelajaran, khususnya di program “English for Adab”. Tersedia juga pembelajaran online lewat LMS (Learning Management System). Hal ini sangat relevan untuk para orang tua yang menginginkan pendidikan anaknya tercapai dalam bidang bahasa asing dan juga adab secara integral. Beragam program unggulan ISC bisa di akses di https://isc.institute Adab juga tampak dari kesiapan belajar. Datang tepat waktu, mencatat dengan serius, dan tidak melakukan kegiatan lain saat guru berbicara. Hal-hal kecil ini mencerminkan penghormatan terhadap ilmu dan pengajarnya. Singkatnya, pentingnya adab sebelum ilmu tidak hanya berlaku di pesantren, tetapi juga di dunia digital. Ilmu tanpa adab akan sulit berbekas dan membawa manfaat jangka panjang. Baca juga : How to Speak English Politely — The Adab Way Adab Membentuk Karakter dan Memudahkan Ilmu Masuk Jika kita mengibaratkan otak sebagai wadah, maka hati adalah pintunya. Adab adalah kunci untuk membuka pintu tersebut. Anak yang terbiasa bersikap sopan, sabar, dan rendah hati akan lebih mudah untuk menerima ilmu karena ia memiliki kesiapan mental. Pentingnya adab sebelum ilmu juga akan terlihat dari bagaimana anak tersebut berinteraksi dalam proses belajar. Mereka akan lebih sabar menunggu giliran, tidak memotong pembicaraan orang lain, dan mau mendengarkan penjelasan hingga selesai. Sikap seperti ini membuat proses belajar di kelas atau kelompok menjadi lebih kondusif dan menyenangkan. Kelas-kelas yang memasukkan materi adab dalam kurikulumnya akan terbukti mampu mencetak siswa yang bukan hanya pintar saja, tapi juga disegani karena sikapnya yang santun. Itulah mengapa mengajarkan adab sejak dini adalah investasi yang nilainya jauh melebihi materi. Baca juga : Adab First: Cultivating Character Through Language Menghubungkan Adab dengan Kecintaan Belajar Anak yang memiliki adab baik biasanya akan memiliki motivasi belajar yang lebih sehat tentunya. Mereka belajar bukan untuk pamer nilai, tapi karena rasa ingin tahu dan keinginan untuk bermanfaat bagi orang lain. Inilah tujuan sejati pendidikan. Program pembelajaran yang mengajarkan adab, seperti yang ditawarkan dalam program integral di ISC, bisa menjadi jalan bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai Islami secara konsisten. Dengan pengajaran yang tepat, anak tidak hanya memahami teori adab, tapi juga mempraktikkannya dalam keseharian. Pada akhirnya, ilmu akan terus berkembang, tapi adab adalah bekal seumur hidup. Anak yang memiliki sikap baik akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan zaman, bergaul dengan siapa saja, dan mendapatkan kepercayaan orang di sekitarnya. Itulah mengapa kita perlu menanamkan pentingnya adab sebelum ilmu sejak mereka kecil. Sebagai orang tua atau pendidik, mari kita tidak hanya mengejar angka di rapor, tapi juga memastikan bahwa anak kita tumbuh dengan karakter yang kuat. Karena ilmu tanpa adab hanyalah kumpulan kata, tapi adab akan membuat ilmu itu hidup dan membawa manfaat bagi banyak orang.(***) Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman Foto : Ilustrasi AI dan properti ISC

Read More

Menjelang Haflah At-Takrim 2025, Santri Darul Hijrah Hadapi Tantangan Persiapan dengan Semangat Kolektif

Pasuruan – 1miliarsantri.net: Pondok Pesantren Darul Hijrah tengah bersiap menggelar hajatan Haflah At-Takrim 2025, yang melibatkan Mahad Tahfidzhul Pusat Surabaya serta seluruh cabang pesantren Darul Hijrah Putra dan Darul Hijrah Putri Mojokerto bersama dengan pesantren Darul Qonitaat Pasuruan. Ma’had Tahfizh Darul Hijrah berdiri pada tahun 2012, berawal dari Surabaya. Merupakan bagian dari program Dewan Pimpinan Wilayah Hidayatullah Jawa Timur. Jenjang pendidikan yang dikelolanya SMP/MTs dan SMA/MA. Prosesi ini menjadi momen istimewa karena sekaligus menjadi kegiatan wisuda perdana bagi santriwati. Acara tersebut akan digelar pada Ahad, 18 Mei 2025, bertempat di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan dan dihadiri oleh seluruh wali santri kelas IX dan XII serta tamu undangan dari berbagai lembaga seperti BMH (Baitul Maal Hidayatullah), DPW Hidayatullah Jawa Timur dan lain sebagainya, yang diperkirakan mencapai 600 orang, dan jumlah wisudawan 238 orang. Agenda Besar Dan Tantangannya Meski menjadi agenda besar, persiapan wisuda kali ini menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah keterbatasan waktu persiapan bagi santri pengisi acara. Santri yang ditunjuk menjadi MC baru dipilih satu pekan sebelum acara, dan hingga beberapa hari menjelang pelaksanaan, mereka masih belum menerima teks resmi dari panitia. Meski menjadi agenda besar, persiapan wisuda kali ini menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah keterbatasan waktu persiapan bagi santri pengisi acara. Santri yang ditunjuk menjadi MC baru dipilih satu pekan sebelum acara, dan hingga beberapa hari menjelang pelaksanaan, mereka masih belum menerima teks resmi dari panitia. Ada 6 orang MC yang dibagi menjadi 3 kloter yang akan memandu seluruh rangkaian acara.“Latihan intensif baru akan dimulai Jumat dan Sabtu ini.” Artinya, waktu kami sangat mepet dan dituntut membawakan dalam 3 bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris . Untuk itu, “kami harus memanfaatkan waktu di hari sebelumnya menggelar latihan demi totalitas di acara,” ujar Zufar Rauf, Sekretaris OSDHA DH 2, sekaligus MC terpilih di sesi pembukaan kirab. Pembina MC, Ustadz Ahmad Mubarok dari DH Kediri, ditunjuk langsung oleh Ustadz Ihya’ Ulumuddin, Ketua Yayasan Darul Hijrah Surabaya, karena sebelumnya pernah menangani pelatihan MC saat launching cabang Darul Hijrah di Kediri. Beliau sekaligus merupakan founder English for Adab. Diharapkan, pengalaman beliau dapat membantu para santri tampil maksimal meskipun dengan waktu latihan yang terbatas. Beberapa santri juga sempat merasa bahwa suasana persiapan belum cukup mencerminkan kesakralan sebuah prosesi kelulusan. Namun, hal ini justru menjadi dorongan bagi tim media dan pengurus OSDHA serta jajaran panitia acara untuk menciptakan atmosfer tantangan dalam menerima amanah yang lebih mendalam. “Kami ingin acara ini tak hanya rapi secara teknis, tapi juga menyentuh sisi emosional para wisudawan dan keluarga mereka. Ini bukan sekadar pelepasan, tapi ini sekaligus penghormatan,” ujar salah satu panitia acara. Seluruh rangkaian acara dikemas oleh para santri aktif, dengan bimbingan pembina masing-masing. Tim media OSDHA juga turut mendokumentasikan proses perjalanan acara ini untuk disampaikan kepada khalayak luas.Reportase dilakukan sebelum dan saat pelaksanaan wisuda. Bersambung ke Bagian Kedua: Reportase Hari-H Wisuda Akbar 2025.*** Penulis : Tim Media OSDHA Darul Hijrah 2 Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Sumber : https://pesantrendarulhijrah.com

Read More