Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi, Dinamika Penyelenggaraan Haji, Ini Penjelasan Kementerian Agama

Madinah – 1miliarsantri.net: Sempat beredar luas “Nota Diplomatik Duta Besar Arab Saudi” terkait dinamika penyelenggaraan Haji 1446H/2025M, ada 5 point yang langsung direspon oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nota Diplomatik tertanggal 16 Juni 2025, tentang catatan penyelenggaraan haji 1446H/2025M seharusnya merupakan catatan tertutup. Catatan tersebut yang hanya ditujukan pada tiga pihak, yaitu: Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri, sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id. 5 Catatan Penyelenggaraan Haji 1446H/2025M Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan bahwa nota diplomatik itu terkait dinamika penyelenggaraan ibadah haji yang sudah terselesaikan dan disampaikan penjelasannya kepada Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. “Ada beberapa isu yang menjadi catatan dan tantangan saat masa operasional. Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat”, jelas Hilman. Lima hal pokok terkait dinamika haji yang sudah diselesaikan dan tercakup dalam nota diplomatik Dubes Saudi di Jakarta: “Kami ucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Umrah yang bahu-membahu bersama kami, misi Haj Indonesia, untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di lapangan”, ujar Hilman.*** Ikuti terus perkembangan Penyelenggaraan Haji 1446H/2025M melalui rubrik Kabar Umroh Haji 1miliarsantri.net. Penulis : Thamrin Humris | Editor : Toto Budiman

Read More

Arab Saudi Tumbang Di Kandang Amerika Serikat 0-1, Bukti Timnas Indonesia Lebih Baik…?

Austin, Amerika Serikat – 1miliarsantri.net: Arab Saudi lagi-lagi harus menelan kekalahan, kali ini negara teluk itu tumbang di kandang Amerika Serikat dalam perhelatan Gold Cup 2025. Hasil minor ini membuat kekuatan sepak bola Asia kembali menjadi sorotan. Kekalahan Arab Saudi dari pasukan Paman Sam dengan skor tipis 0-1 dalam laga Gold Cup 2025 yang digelar di Austin, membuat luka baru setelah Arab Saudi tumbang di Jakarta. Hasil minor yang diderita Arab Saudi tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat as-Suqūr al-Khoḍur, “Elang Hijau” merupakan salah satu tim kuat di kawasan Asia, yang menjadi langganan Piala Dunia. Superioritas Timnas Indonesia Hasil minor yang dialami The Green Falcons ini justru semakin mengukuhkan superioritas Tim Nasional Indonesia. Bagaimana tidak? Skuad Garuda baru saja mencatatkan kemenangan gemilang 2-0 atas Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada November 2024 lalu di Jakarta. Jalannya pertandingan antara Indonesia melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta sangat menarik, permainan terbuka selama 2×45 menit, seakan menyaksikan tim-tim besar dunia bertanding. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi tersebut bukan hanya sekadar keberuntungan semata. Timnas Indonesia tampil solid dan mampu mendikte permainan. Bahkan berhasil membobol gawang lawan dua kali tanpa balas. Performa gemilang Marselino Ferdinan dan kolega kala itu menunjukkan level permainan Indonesia yang terus meningkat pesat. Amerika Serikat Hanya Menang 1-0 Jika dibandingkan dengan hasil yang diraih Amerika Serikat, yang hanya mampu menang tipis 1-0 atas Arab Saudi di kandang sendiri, jelas terlihat bahwa Indonesia memiliki catatan yang lebih baik. Kemenangan 2-0 di kandang sendiri atas tim sekuat Arab Saudi menjadi bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia telah melangkah maju dan mampu bersaing dengan tim-tim papan atas Asia lainnya. Tentu, Gold Cup dan Kualifikasi Piala Dunia memiliki atmosfer dan konteks yang berbeda. Namun, fakta bahwa Indonesia mampu meraih kemenangan dengan skor yang lebih meyakinkan atas Arab Saudi dibandingkan Amerika Serikat menjadi indikasi yang kuat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi kekuatan baru di kancah sepak bola internasional. Meskipun menang melawan Arab Saudi, banyak catatan yang harus diperbaiki Tim Pelatih yang dipimpin oleh Patrick Kluivert untuk menjalani pertandingan penting pada Kualifikasi Ronde ke-4 Piala Dunia 2026. Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi pada November lalu harus menjadi pelecut semangat bagi seluruh elemen sepak bola Tanah Air. Dengan terus bekerja keras, meningkatkan kualitas pemain, dan membenahi segala kekurangan, bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin disegani di level Asia, bahkan dunia. Hasil minor Arab Saudi atas Amerika Serikat sekali lagi membuktikan bahwa Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dan berada di jalur yang benar untuk meraih kejayaan di masa depan. Keberhasilan Indonesia mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 menjadi simbol penting kebangkitan identitas timnas Indonesia dalam cabang olahraga sepak bola, dan hasil ini membuat Indonesia secara kualitas meninggalkan Thailand dan Vietnam.*** Penulis dan Editor : Thamrin Humris

Read More

Pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta Mendapat Ancaman BOM

Makkah – 1miliarsantri.net: Ancaman Bom yang dialamatkan pada Pesawat Saudia Airlines yang membawa jamaah haji Indonesia, dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapatkan perhatian serius dari PPIH Arab Saudi. Mengutip kemenag.go.id, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersyukur membaca keterangan Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto, bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. PPIH Berkoordinasi Dengan Saudia Airlines Menurut Hilman, pihak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, terus melakukan koordinasi intens dengan Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. Untuk pengamanan di bandara tujuan, Bandara Kualanamu sepenuhnya menjadi kewenangan dan diserahkan pada otoritas bandara, ujar Hilman di Makkah, Selasa, 17 Juni 2025. Lebih lanjut Hilman mengatakan, “Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara.” Pengecekan Sesuai Prosedur Hilman menegaskan, “Pengecekan kondisi jamaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan peosedur yang berlaku.” Dan, saat ini jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) ⁠ diistirahatkan di hotel setempat. Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi. Jamaah Dihimbau Untuk Tetap Tenang Menyikapi peristiwa tersebut, kepada jamaah haji Indonesia, Hilman menghimbau, “Kami harap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang. Kami harap jemaah juga bisa segera kembali ke pangkuan keluarganya dengan sehat dan rasa bahagia.” Sementara itu, “⁠Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” pungkas Hilman.*** Ikuti terus informasi aktual pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 1446H/2025M melalui rubrik “Kabar Umroh Haji” portal berita 1miliarsantri.net. Editor : Thamrin Humris Foto ilustrasi AI dan Dokumentasi kemenag.go.id

Read More

Revisi Jadwal Pemulangan Jamaah Haji Debarkasi Surabaya, Cek Info Resmi Kanwil Kemenag Jatim

Surabaya – 1miliarsantri.net: Kepulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025 disambut dengan rasa haru dan syukur di berbagai daerah tanah air. Setelah menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, para jamaah mulai kembali ke Indonesia secara bertahap sejak awal Dzulhijjah, membawa kenangan spiritual yang mendalam serta harapan menjadi pribadi yang lebih baik. Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi, Akhmad Fauzin mengatakan, jemaah telah melaksanakan puncak prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), serta bersiap untuk proses kepulangan. “Alhamdulillah, fase puncak haji telah selesai. Seluruh jemaah Indonesia telah kembali ke hotel masing-masing di Mekkah dengan selamat,” kata Fauzin, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (10/6/2025). Di waktu bersamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur secara resmi pada 10 Juni 2025 mengumumkan revisi jadwal pemulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya Tahun 1446 H/2025 M. Perubahan ini disampaikan melalui surat bernomor B-2916/Kw.13.05/HJ.05/06/2025 yang ditandatangani oleh Plh. Kepala Kanwil, Syaikhul Hadi. Revisi tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya perubahan jadwal penerbangan dan pembaruan komposisi jemaah berdasarkan laporan riil keberangkatan dari masing-masing kloter. “Kami mohon perhatian seluruh Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur untuk menyesuaikan dengan jadwal terbaru,” ujar Syaikhul Hadi. Revisi Jadwal Kloter ini mencakup data pemulangan 97 kloter dengan total 36.815 jemaah haji dari seluruh wilayah di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Jadwal terbaru ini telah disusun berdasarkan pembaruan yang diterima hingga 4 Juni 2025 dan akan terus diperbarui apabila terjadi perubahan lebih lanjut. Pemulangan jemaah dari Tanah Suci dimulai pada 11 Juni 2025 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 11 Juli 2025. Jemaah akan tiba kembali di Tanah Air melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, dengan rincian kedatangan yang dapat dilihat pada lampiran revisi jadwal. Jamaah haji yang berasal dari Kab. Tulungangung, Kota Surabaya, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Bondowoso, Kab. Jombang dan Kab. Mojokerto, merupakan 3 kloter awal yang mendarat di bandara juanda pada tanggal 12 Juni 2025 dengan nomor penerbangan SV 5246 – 376 jamaah, SV 5704- 380 jamaah dan SV 5106-379 jamaah dari Jeddah. Terdapat tujuh kloter jemaah haji Indonesia secara bertahap yang pulang ke tanah air pada 11 Juni 2025, termasuk embarkasi Surabaya di dalamnya. Berikut daftar lengkapnya: Kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01) Kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP 01) Kloter 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG 01) Kloter 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 02) Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB 01) Kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB 02) Kloter 01 Embarkasi Jakarta (JKS 01). Proses pemulangan jemaah haji pada gelombang pertama ini akan berlangsung hingga 25 Juni 2025. Kanwil Kemenag Jatim menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak maskapai, asrama haji, serta otoritas bandara telah dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran proses debarkasi. “Atas nama seluruh jajaran Kemenag Jatim, kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan perhatian semua pihak dalam menyukseskan penyelenggaraan haji tahun ini,” pungkas Hadi. Untuk informasi lebih lanjut dan rincian jadwal pemulangan, masyarakat dapat mengakses laman resmi Kanwil Kemenag Jatim atau menghubungi petugas haji masing-masing kabupaten/kota. untuk selengkapnya silahkan unduh melalui tautan dibawah ini https://acrobat.adobe.com/id/urn:aaid:sc:AP:a8992e04-1363-49b6-bfe2-2932094ef7fa Ikuti terus Info Haji 1miliarsantri.net melalui rubrik “Kabar Umroh Haji”, dapatkan berita aktual dari sumber terpercaya. Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris

Read More

Layanan Konsumsi Jamaah Haji Terlambat Pasca Armuzna, BPKH Limited Minta Maaf Dan Beri Kompensasi

Makkah – 1miliarsantri.net: Dibalik klaim keberhasilan penyelenggaraan haji 1446H/2025M dari Arab Saudi, ada ketidaksempurnaan dalam pelayanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia pasca fase Armuzna. Untuk diketahui, jamaah haji mendapat layanan katering, mereka mendapatkan 84 kali makan selama berada di Makkah Al-Mukarramah, yang disediakan oleh BPKH Limited yang bekerja sama dengan 15 mitra dapur lokal. Jamaah Haji Protes Layanan Konsumsi Di Medsos Terlambatnya distribusi makanan untuk jamaah haji paska fase Armuzna pada 14-15 Zulhijjah oleh BPKH Limited, mendapatkan protes dari sejumlah jamaah haji melalui medi sosial (medsos), hal ini menjadi perhatian Menteri Agama Republik Indonesia. Menteri Agama, Nazaruddin Umar langsung melakukan pengecekan lapangan, dan Menag menegaskan, meminta BPKH untuk memberikan kompensasi kepada para jamaah. “Kemarin ada keterlambatan distribusi makanan. Kita sudah antisipasi dengan cara jamaah yang tidak dapat makanan dikasih kompensasi uang,” tegas Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Rabu (11/6/2025). BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan dalam memberikan layanan konsumsi pada 14 Zulhijah 1446 H, khususnya di sejumlah hotel jamaah di Kota Makkah. BPKH Limited Minta Maaf Dan Berikan Kompensasi Kepada Jamaah Haji Melalui siaran pers, BPKH Limited mengatakan bahwa pihkanya memahami pentingnya layanan konsumsi sebagai bagian dari kenyamanan ibadah jemaah, terlebih setelah menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Mengutip Pusaka Apps, Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono, “Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca Armuzna. Beberapa mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi.” Dia melanjutkan, “Kami segera mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji (RTE), namun kami menyadari hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan”, terang Sidiq. Selain menyiapkan makanan utama dan pengganti, BPKH Limited juga menyediakan kompensasi sebesar sebesar 10 riyal untuk makan pagi dan 15 riyal untuk makan siang dan malam bagi jamaah haji yang tidak menerima konsumsi. Kompensasi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKH Limited, sekaligus penghargaan terhadap kesabaran dan pengertian jamaah.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto Istimewa

Read More

Dinamika Haji 1446 H, Begini Penjelasan Menteri Agama

Makkah – 1miliarsantri.net: Alhamdulillah, secara overall Penyelenggaraan Haji 1446 H/2025 M berjalan dengan baik. Hal tersebut tercermin dari pernyataan Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Haji 1446 H baik dari segi keamanan, kesehatan, maupun pelayanan. Indonesia menjadi perhatian karena yang terbanyak jamaahnya. Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Dinamika Haji Yang Disoroti Menag 1. Jemaah Terlantar di Arafah? Menag memastikan tidak ada jamaah yang terlantar atau tidak mendapat tenda di Arafah. Menurutnya, jamaah yang sempat tidak mendapat tenda akhirnya menempati tenda cadangan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Menag menegaskan, “Tidak benar ada jamaah terlantar. Mereka akhirnya dibawa oleh bus ke tenda cadangan. Bahkan di tenda cadangan itu dikasih sajadah dan termos oleh Pemerintah Arab Saudi. Tenda nya bahkan lebih mewah dari kemah biasa,” sebut Menag di Makkah. 2. Pungutan Safari Wukuf Mengutip Pusaka Apps, Nasaruddin menegaskan Tidak Ada Pungutan Safari Wukuf, dia menyampaikan bahwa isu ada pungutan liar dalam Safari Wukuf Lansia tidak benar. Menurutnya, itu bukan persoalan safari wukuf tapi persoalan badal haji dan berkaitan dengan KBIH, bukan PPIH.Menag menjelaskan bahwa badal haji memang ada paketnya (biaya), mulai dari umrah wajib, Arafah, Muzdalifah, Mina, Jamarat, sampai Thawaf Ifadlah. Jadi ada biaya yang harus dikeluarkan jamaah jika ingin badal haji dan itu mereka komunikasikan dengan KBIH.“ Jadi isu bahwa ada pungutan dari jamaah oleh petugas itu sama sekali tidak benar. Itjen Kemenag sudah kami turunkan. Kita sudah klarifikasi semua dan kita panggil orangnya juga,” tegas Menag. 3. Saudi Minta Maaf? Terkait informasi “Saudi Minta Maaf”?, Menag Nasaruddin Umar memastikan bahwa bukan pemerintah Arab Saudi yang meminta maaf, tapi dirinya lah yang meminta maaf atas dinamika dalam operasional haji tahun ini.“ Kali ini saya mengatakan bahwa (isu Saudi minta maaf) itu tidak benar. Saya yang mengatakan bahwa kalau ada kelemahan yang ada dalam pelaksanaan haji itu kami minta maaf, tapi bukan pemerintah Saudi yang meminta maaf. Tapi kemacetan (di Muzdalifah) itu bukan hanya Indonesia yang mengalami tapi semua negara mengalami kemacetan,” ujar Menag. 4. Jamaah Jalan Muzdalifah – Mina Informasi mengenai adanya jamaah yang berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, Menag melihat itu disebabkan mereka takut kepanasan karena tidak kunjung dijemput bus untuk dibawa ke Mina. Menag mengatakan, “dalam suasana itu, ada sejumlah jamaah dari negara lain yang berjalan kaki, dan jemaah Indonesia mengikuti. Petugas sudah menjelaskan bahwa bahwa bus penjemput akan datang, namun sebagian jamaah tetap memilih jalan kaki.“ “Padahal saat itu kita sedang atur. Buktinya orang yang menunggu bus sampai jam 8 itu bisa sampai duluan dari pada yang berangkat duluan dengan jalan kaki,” papar Menag. Nasaruddin melanjutkan, “pukul 9.40 waktu Arab Saudi, seluruh jamaah haji Indonesia sudah terangkut dari Muzdalifah.” Menag juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Sudi dan tidak berhaji. Bahkan, jamaah yang berhalangkan untuk mengikuti puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, mereka dibadalhajikan.“ Kami semua tidak mengingkari ada masalah dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Tapi, masalah itu kan kasuistik, dan kita selesaikan secara kasuistik,” pungkas Menteri Agama Nasaruddin Umar.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto Istimewa Dok. Kemenag

Read More

Alhamdulillah, Kerajaan Arab Saudi Umumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H

Makkah – 1miliarsantri.net: Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al, mengumumkan Keberhasilan Penyelenggaraan Haji 1446 H baik dari segi keamanan, kesehatan, maupun pelayanan, yang disampaikan di Kantor Emirat, di Kawasan Mina. Dalam keterangannya yang dikutip dari alarabiya.net, Pangeran Saud mengatakan, perencanaan dan persiapan untuk musim haji tahun depan telah dimulai sejak sekarang. “Kami kembali menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi baik pemimpin, pemerintah, maupun rakyatnya, bangga dalam melayani dua tanah suci dan para tamunya. Kami akan segera memulai persiapan untuk musim haji tahun depan,” ujarnya. Untuk penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H / 2025 M, jumlah jamaah haji 1446 H sekitar 1,67 juta orang, terdiri atas 877.841 jemaah laki-laki, dan 795.389 jamaah perempuan. Dari jumlah itu, sebanyak 166.700 di antaranya berasal dari dalam negeri, berdasarkan rilis Otoritas Statistik Arab Saudi. Dalam rilis tersebut ada 1,4 juta jamaah yang datang melalui jalur penerbangan, 66.400 jamaah datang melalui jalur darat, dan 5.100 jamaah datang melalui jalur laut. Penyusunan data dan indikator statistik musim haji 1446 H/2025 M ini didasarkan pada catatan administratif dari Kementerian Dalam Negeri yang menjadi sumber utama. Menurut rilis Otoritas Statistik Arab Saudi, pendekatan ini digunakan untuk menyediakan data yang akurat dan terpercaya, melalui model statistik terpadu yang mencakup berbagai elemen, dan merupakan kelanjutan dari metodologi statistik yang telah diterapkan dalam lima tahun terakhir. Penjelasan Menteri Haji Saudi Arabia Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar mengatakan, Arab Saudi telah menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Mengutip PHU Kemenag, Nasaruddin mengatakan bahwa hal tersebut disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam pertemuan Pangeran Muhammad bin Salman bersama seluruh perwakilan lebih dari 100 negara, pada 7 Juni 2025. Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia Nasaruddin Umar, hadir dalam pertemuan itu bersama Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Khafifah Indarparawangsa, dan Gubernur Sulsel. Nasaruddin mengungkapkan, “di tempat itu kami mendapatkan penjelasan dari Menteri Haji Saudi bahwa alhamdulillah secara umum pelakasnaan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.” Diapun melanjutkan, “Ini dilihat dari segi fasilitas yang disediakan Arab Saudi termasuk kemah dan juga air, lalu jumlah kematian berkurang (berkurang) karena bertambah rumah sakit dan klinik di beberapa tempat,” imbuhnya. Kuota Haji Dan Proses Pemberangkatan Menag menambahkan bahwa Indonesia menjadi perhatian karena yang terbanyak jamaahnya. Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Proses pemberangkatan jamaah haji reguler asal Indonesia berlangsung dari 2-31 Mei 2025. Total 203.158 jamaah haji reguler asal Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka menempati 112 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : PHU Kemenag/Pusaka App Foto istimewa Saudi Gazette

Read More

Catatan Armuzna Haji 1446 H, Antara Harapan Dan Realitas Dalam Meraih Kemabruran Haji

Makkah – 1miliarsantri.net: Gus Mujab, sapaan akrab dari Ahmad Mujab Muthohhar (Pembimbing Ibadah Kloter 97 SUB), menyajikan sebuah catatan pelaksanaan ibadah haji dari Hotel 327, Syisah Makkah, 13 Dzulhijjah 1446 H/ 9 Juni 2025 M, dengan judul Catatan Armuzna Haji 1446H, “Antara Harapan Dan Realitas Dalam Meraih Kemabruran Haji.” Realitas Bagi Tamu Dan Pelayan Tamu-Tamu Allah Minimal ada tiga kacamata dalam mensikapi antara realitas dan harapan Pelaksanaan Haji 1446 H ini, selain kacamata Pemerintah Arab Saudi sendiri karena sebagai tuan rumah jutaan Tamu-Tamu Allah Subahanahu Wata’ala. Tiga Kacamata Yang Harus Dipakai Secara Utuh Pertama: Kacamata Pemerintah yang dalam hal ini diwakili Kementrian Agama Republik Indonesia selaku Operator Haji 1446 H. Kedua: adalah kacamata penerima layanan yaitu Jama’ah Haji itu sendiri, yang di dalamnya ada ratusan ribu jama’ah yang harus dilayani, didampingi dan diayomi kebutuhannya. Ketiga: adalah Kacamata Pelaksana di lapangan yang dalam hal ini ada PPIH Arab Saudi, yang didalamnya unsurnya banyak sekali, berikutnya adalah PPIH Embarkasi dan PPIH Kloter yang di dalamnya ada Ketua Kloter, Bimbad Kloter serta Dokter dan Perawat Kloter. Realitas Yang Tidak Selalu Indah Saat ini berseliweran kritik di sosmed, tentang pelaksanaan dan layanan Haji 1446 H. Bahkan kritik itu muncul dari orang-orang yang tidak merasakan langsung situasi di tanah suci, hanya berdasar video yang tersebar di sosmed. Bagi jama’ah sendiri, dalam merespon layanan Haji 1446 H, macam-macam modelnya. Ada yang mengeluh, ada yang mengkritik, ada juga yang tetap sabar tanpa sedikitpun berbicara di sosmed dengan tetap berprinsip ini adalah cara Allah menjamu Saya. Itulah realitas yang ada. Dan bahkan ada orang-orang yang dia berangkat gratis, dibiaya oleh Negara, diundang oleh Pemerintah Arab Saudi yang oleh sebagian orang dianggap tidak punya empati terhadap realitas kesulitan yang dialami oleh sebagian dari saudara-saudaranya yang saat ini menunaikan ibadah Haji melalui jalur haji reguler, dengan membagikan foto depan hotel mewah di depan haram, dan bahkan bergelimang makanan-makanan nikmat. Wal’iyadu billah. Do’akan Penerima Cobaan Supaya Kuat, Bukan Cari Kambing Hitam Bagi sebagian orang dan bahkan bagi mereka yang tidak merasakan langsung apa yang terjadi di tanah suci, mereka mengkritik habis-habisan pihak Kemenag karena dianggap tidak becus mengurus pelayanan Haji 1446 H. Sahabatku, saudaraku, jika kita bertanya pada mereka pemangku kebijakan yaitu Kementrian Agama, apakah mereka menginginkan problem-problem yang muncul saat ini?, “saya yakin kalau kita orang beriman pasti mereka ingin melayani dengan sebaik-baiknya kepada Tamu-Tamu Allah SWT.” “Saya tidak berusaha mencari apa akar masalah problem-problem ini, biarkan para pemangku kebijakan yang didalamnya, ada Kementrian Agama dan Para Pemangku Kepentingan termasuk di dalamnya timwas dari DPR dan DPD untuk melakukan evaluasi menyeluruh. “Evaluasi menyeluruh dengan mengajak pihak-pihak terkait seperti KBIHU yang memiliki peran luar biasa yang selalu bahu membahu dengan Para Petugas Kloter untuk melayani para jama’ah secara maksimal dengan situasi dan kondisi saat ini. Dan, “saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa semua pasti akan berusaha mengurai problem yang muncul dari layanan haji 1446 H ini.” Semua Mendapatkan Cobaan Dengan Porsi Yang Berbeda I. Ujian Daker Makkah dan Madinah. Ketika kita bertanya kepada teman-teman yang berkhidmah di Daker Makkah atau Madinah pasti mereka juga tidak menginginkan adanya problem- problem ini. Sebagian dari mereka sendiri bertutur, bagaimana mereka bekerja kadang hampir 22 jam, karena masalah yang muncul tidak berhenti-berhenti, ini seperti roda yang tidak berhenti sejak 1 Mei hingga 30 Mei. Embarkasi Surabaya saja tiap hari minimal ada dua penerbangan. Bisa dibayangkan kalau digabung dengan Embarkasi lain. Kalau muncul masalah semua. Bisa-bisa 24 jam permasalahan gak berhenti selama satu bulan penuh sampai puncak Armuzna. Teman-teman Daker bercerita ada yang kadang 2 sampai 3 hari belum tidur maksimal. II. Ujian bagi Petugas Kloter. Bagi saya sendiri, bersama petugas Kloter SUB 97, yang di kenal dengan Kloter Sapu Jagat, karena paling buncit, baru landing sudah dihadapkan problem hotel yang terpecah 38 hotel sesuai aplikasi. Namun realitasnya, hotel-hotel yang semesestinya menjadi tempat tinggal kami di Makkah, rata-rata sudah penuh. Sehingga Daker mencarikan kami hotel cadangan, itupun susah payah didapatkan. MasyaAllah. Belum lagi urusan anak terpisah hotel dengan orang tuanya, istri dengan suaminya, jama’ah KBIHU terpisah dengan sesama anggotanya plus pembimbingnya dan seterusnya. Belum selesai urusan hotel, dilanjutkan urusan koper yang harus kami anter ke hotel masing-masing jama’ah yang tercecer di 20 hotel. Beruntungnya Sektor dan Daker bergerak membantu kami. Problem berikutnya belum selesai, banyak jama’ah belum dapat kartu nusuk sementara wukuf sudah di depan mata. Ya Allah. Kami sampai ke Daker berulang-ulang. Ya Allah. La haula Wala Quwwata Illa Billah.Kami, para petugas Kloter harus memitigasi jama’ah tersebar di hotel berapa, apakah sudah dapat kamar belum, sudah dapat koper belum, sementara Karu dan Karom tidak maksimal karena efek tercecernya hotel yang berbeda-beda. Kami semua bergerak. Bimbad, Dokter harus bahu membahu dengan Ketua Kloter untuk mengurai permasalahan jama’ah. Mulai dari ngurusi koper bersama, data hotel dan cek hotel bersama. Semua bahu membahu. Kami tidak boleh mengeluh sebagai petugas. Apa kata dunia, petugas mengeluh terus jama’ah bagaimana? Belum lagi problem Armuzna. Penjemputan bus dari hotel yang tidak tepat waktu, penempatan tenda wukuf yang tidak teratur karena sengkarut harus satu Syarikah, hingga peristiwa ribuan jama’ah yang jalan kaki dari Mudzalifah ke Mina karena kemacetan bus yang luar biasa yang menyebabkan kaki melepuh, hingga problem-problem lainnya. La haula Wala Quwwata Illa Billah. III. Ujian bagi jama’ah. Ya Allah, kalau bagi mereka ujiannya lebih berat dari pada petugas. Sebagai petugas, kami sudah disetting untuk siap menerima keadaan seburuk apapun. Tapi jama’ah berbeda, mereka rata-rata sudah dilayani KBIHU ditanah air dengan baik, dilayani Kemenag Kota/Kabupaten dengan baik, tapi ketika di tanah suci mereka dihadapkan dengan hotel yg terpisah dengan keluarga, koper berhari-hari baru ketemu, muncul lagi masalah kafilah yang membuat bingung jama’ah. Belum lagi problem Armuzna. Ya Allah. Bersyukur Dan Bersabar Adalah Senjata Jitu Meraih Kemabruran Haji Ala kulli hal, semua diuji dengan ujian yang berbeda. Dan alhamdulillah hari ini sudah berada di ujung Armuzna. Semoga semua mendapatkan haji yang mabrur. Dianugrahkan sehat, kuat dan Ridho atas apa yg menjadi ketentuan Allah Subhanahu Wata’la. Patut menjadi pegangan kita semua, baik teman-teman yang di Kemenag, semua petugas, jama’ah dan KBIHU akan Sabda Manusia Mulia, panutan kita semua: Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu…

Read More

170 Jamaah Haji Reguler Wafat, Tercatat Mayoritas Sakit Jantung, Ini Penjelasan PPIH Arab Saudi

Makkah – 1miliarsantri.net: Tercatat hingga memasuki hari ke-39 penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi, terdapat 175 Jamaah Haji Indonesia dikabarkan meninggal dunia. Terdiri dari 170 jamaah haji reguler dan 5 jamaah haji khusus. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan hingga memasuki hari ke-39 penyelenggaraan haji musim haji 1446H / 2025M. Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Imran mengungkapkan “Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, sampai hari ini, ada 175 jemaah haji Indonesia yang wafat,” hal tersebut disampaikannya di Makkah, Ahad (Minggu-red) 8 Juni 2025. 175 Jamaah Haji Wafat Di Arab SaudiImran melanjutkan, “Sebanyak 170 orang jemaah haji reguler, lima orang jemaah haji khusus,” dikabarkan wafat dengan tiga penyakit yang umum diderita jamaah haji Indonesia. Mengutip kemenag.go.id, ketiga penyakit itu adalah jantung, pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi yang berat. “Data kami mencatat, 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Sebanyak 15 jemaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat,” jelas dr. Imran. Dia menambahkan, selain itu, masing-masing ada 11 jemaah yang wafat karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi. Jika dibandingkan pada pada hari operasional yang sama dengan tahun lalu, jamaah wafat 2025 jumlahnya lebih sedikit. Tahun lalu, pada hari operasional yang sama jumlahnya 190 jemaah wafat.” Kita terus berikhtiar dan berharap kepada Allah semoga jemaah haji Indonesia terus dalam keadaan sehat dan bisa pulang ke Tanah Air,” pungkas dr. Imran.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Imran (foto: MCH2025) / dok. kemenag. go.id

Read More

Amirul Hajj Indonesia Bawa Pesan Presiden Prabowo Subianto, Ini Arahannya

Jeddah – 1miliarsantri.net: Pelaksanaan Ibadah Haji tahun 1446H / 2025M tidak luput dari pantauan dan perhatian Presiden Republik Indonesia. Presiden Prabowo Subianto memberi arahan langsung kepada Amirul Hajj Indonesia. Presiden Prabowo memberikan arahan agar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini harus memberikan pelayanan yang lebih baik dan manusiawi bagi seluruh jamaah asal Indonesia. Arahan tersebut disampaikan kepada Amirul Hajj yang juga Menteri Agama Nasaruddin Umar saat Rapat Koordinasi bersama anggota Amirul Hajj dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi jelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Perhatian Presiden Terhadap Kualitas Layanan Mengutip kemenag.go.id, Menag menilai, Presiden menaruh perhatian besar terhadap kualitas layanan kepada jamaah Indonesia, yang tahun ini kembali menjadi kelompok jemaah terbesar dari satu negara.“ Pak Presiden menegaskan kepada kami supaya pelayanan haji tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Menteri Agama di Jeddah, Jumat (30/5/2025). Apresiasi dan Kerja Sama Intensif dengan Arab Saudi Sejalan dengan arahan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan jajaran terkait, menjalin komunikasi yang erat dan konstruktif dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan Saudi. Berbagai persoalan krusial berhasil diselesaikan secara diplomatis dan kekeluargaan. “Alhamdulillah, berkat kerja sama erat dengan Pemerintah Saudi Arabia, terutama Menteri Haji dan Kesehatan, banyak masalah yang sebelumnya krusial bisa diselesaikan. Kita juga berterima kasih karena Indonesia mendapat apresiasi khusus dari Saudi,” ujarnya. Isu Penting “Titik Kritis, Mobilitas Jamaah di Puncak Haji” Mobilitas jamaah haji pada fase puncak haji dari Makkah ke Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina yang merupakan jalur paling padat, menjadi isu penting dan menjadi perhatian Otoritas haji. Menag menjelaskan, “Kami minta petugas benar-benar mencermati titik-titik krusial ini. Kemarin sudah dilakukan rapat koordinasi dengan delapan syarikah (penyedia layanan haji) dan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, dan alhamdulillah tercapai beberapa kesepakatan penting.” Dikatakannya, dalam kesepakatan tersebut, Pemerintah Saudi Arabia menyatakan komitmennya untuk mengintervensi langsung syarikah jika ditemukan persoalan dalam layanan terhadap jemaah Indonesia. Namun demikian, pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya tetap menghormati aturan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. “Ada kesepahaman bahwa ketika terjadi kendala di tingkat syarikah, Pemerintah Saudi akan langsung turun tangan mengarahkan,” terang Amirul Hajj Indonesia. Diapun melanjutkan, “Tapi tentu kita tetap menghormati kedaulatan hukum dan aturan nasional Saudi,” ujarnya. Dengan sinergi lintas negara ini, diharapkan seluruh jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, aman, dan nyaman, serta mampu meraih predikat haji yang mabrur, pungkas Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : kemenag.go.id Foto istimewa.

Read More