Semangat Pengorbanan Tulus Asatidz Dan Santri, Warnai Moment Idul Adha 1446 H Di Ma’had Darul Hijrah Salam

Pasuruan – 1miliarsantri.net ; Keteladanan Nabi Ibrahim AS mengajarkan bahwa pengorbanan yang tulus adalah bentuk tertinggi dari keimanan. Semangat inilah yang menginspirasi keluarga besar Ma’had Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah Salam dalam melaksanakan kegiatan pemotongan hewan qurban tahun ini. Bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025 M atau 10 Dzulhijjah 1446 H. Seluruh keluarga besar Ma’had Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah Salam, Pasuruan, melaksanakan Shalat Idul Adha dengan penuh khidmat di halaman depan masjid ma’had. Suara takbir menggema di langit pagi, menyambut datangnya hari yang penuh makna. Momen Idul Adha menjadi sarana membumikan nilai-nilai keikhlasan melalui pelaksanaan ibadah qurban secara gotong-royong dan penuh cinta kasih. Shalat Idul Adha dimulai pukul 06.00 wib, diimami oleh Ustadz Haris Ghifari dan khutbah disampaikan oleh Ustadz Aris Rahman Rifa’i. Setelah pelaksanaan shalat, seluruh jama’ah pondok mengikuti sesi ramah tamah dan perfotoan bersama yang berlangsung dalam suasana hangat dan harmonis. Pukul 07.30 wib, seluruh warga pondok berkumpul dalam apel Idul Adha. Apel ini diisi dengan tausyiah dan pengarahan terkait penyembelihan hewan qurban yang disampaikan oleh Ustadz Abdillah selaku mudir ma’had dan Ustadz Wafi Ibrahim selaku ketua panitia qurban tahun ini. Ustadz Wafi menekankan untuk selalu menjaga niat ikhlas lillahi ta’ala, dan senantiasa bersabar atas ujian yang Allah berikan. “Semangat dan terus bersabar, kalau semisal antum mendapatkan job yang berat atau yang tidak antum suka.”Antum harus tetap bersabar dan ikhlas lillahi ta’ala, bisa jadi karena job antum yang berat itu, antum diganjar pahala yang berlipat lipat ganda oleh Allah,” ujar beliau saat memberikan arahan di depan ratusan santri. Semua warga pondok dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan Idul Adha tahun ini. Mulai dari ustadz senior, musyrif, santri MA hingga santri MTs yang masih belia, semuanya telah diberi pembagian tugas sejak hari-hari sebelumnya. Ada 11 job kerja: jagal & kulit, potong daging kambing, potong daging sapi, humas & pendistribusian, cecek, jeroan, perlengkapan, keamanan, kebersihan, dokumentasi, dan konsumsi. Kerjasama dengan BMH Jatim Hari raya Idul Adha bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang makna pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian. Di tengah suasana penuh berkah ini, santri dan para asatidz di Pondok Pesantren bersatu dalam semangat qurban yang mendalam. Tahun ini, panitia qurban bekerja sama dengan BMH Jatim dan beberapa donatur dari wali santri ma’had berhasil mengumpulkan 12 ekor kambing dan 6 ekor sapi. Penyembelihan tidak dilakukan dalam satu hari penuh. Hari pertama difokuskan pada penyembelihan 3 ekor sapi dan seluruh kambing, sementara sisanya akan dilanjutkan pada hari-hari tasyrik. Persiapan menyambut bulan Dzulhijjah dimulai sejak tanggal 3 Juni 2025 dengan diadakannya daurah tematik seputar keutamaan bulan haram, Idul Adha, fiqh haji, dan qurban. Daurah hari pertama disampaikan oleh Ustadz Aris dengan tema keutamaan bulan-bulan haram. Hari kedua oleh Ustadz Usamah tentang fiqh haji, dan hari ketiga oleh Ustadz Hafidz tentang Idul Adha dan fiqh qurban. Idul Adha kali ini mendapat banyak respons positif dari santri terutama bagi santri yang pertama kali ikut serta dalam kegiatan Idul Adha di ma’had. “Menurut saya Idul Adha ini sangat berarti, karena menjadi pengalaman pertama saya ikut terjun langsung di lapangan, yang jelas sangat berbeda seperti Idul Adha di luar ma’had. Ditambah lagi adanya daurah ta’aruf seputar idul Adha yang menambah persiapan santri dari segi rohani, terutama bagi santri yang baru pertama kali Idul Adha di ma’ had seperti saya” Ujar Shalahuddin Al-Adamy, santri kelas 7 MTs. Hewan-hewan qurban mulai berdatangan sejak tanggal 3 Juni. Para warga ma’had langsung berkontribusi dengan menyediakan fasilitas dan perawatan hewan. Mulai dari membuat kandang, mencari pakan ternak, menyiapkan lokasi penyembelihan, hingga panitia qurban membuat jadwal jaga khusus untuk mencegah hewan qurban stres, sakit, atau hilang diambil tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Daging qurban yang disembelih tidak hanya diperuntukkan bagi warga pondok, tetapi juga didistribusikan kepada masyarakat sekitar. Sekitar 150 bungkus daging dibagikan kepada warga pandaan sebagai bentuk kepedulian dan semangat berbagi dari keluarga besar Darul Hijrah Salam. Bukan hanya menjadi momen ibadah dan pengorbanan, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah islamiyah di antara santri, asatidz, dan masyarakat sekitar. Semangat berbagi yang terpancar dari setiap tahapan kegiatan ini menunjukkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial yang terus dijaga oleh Ma’had. Semoga Allah menerima amal ibadah seluruh pihak yang terlibat dan menjadikan setiap tetes keringat serta hewan kurban yang disembelih sebagai ladang pahala yang berlimpah. Aamiin.*** Penulis : Istiqfaril Akbar Hidayatullah | Tim Media OSDHA Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

In Memoriam ‘KH. Syafi’ Misbah’ Pengasuh PP Alhidayah Ketegan Sidoarjo

Surabaya – 1miliarsantri.net: Gus Mujab sapaan akrab KH. Ahmad Mujab Muthohhar, dalam tulisannya mengisahkan tentang “SOSOK KIAI YANG SEDERHANA”, In Memoriam ‘KH. Syafi’ Misbah’ Pengasuh PP Alhidayah Ketegan Sidoarjo. Mas Syafi’ kami biasa memanggil, beliau masih keluarga istri yang di Ampel Surabaya, sosok yang sangat sederhana, sebagai pengasuh yang membersamai ribuan santri, yang menyebar di beberapa cabang di wilayah Sidoarjo dan Pacet Mojokerto. orang yang pernah sowan beliau pasti tahu bagaimana cara berpakaian, bertutur dan selalu bicara apa adanya tanpa basa basi. KIAI YANG RAJIN SILATURRAHMI Beliau adalah benar-benar diantara kiai yang sangat ringan kakinya melangkah untuk silaturrahmi kepada saudara-saudaranya, para santrinya dan undangan dimanapun, kecuali ada udzur syar’i, yang mengenal beliau pasti tahu bagaimana beliau dalam satu hari bisa di beberapa kota dan bahkan di pondok mau ada acara, beliau masih menyempatkan hadir di undangan-undangan saudara dan santri-santrinya. KIAI TELADAN DALAM MENCETAK KADER DI MASYARAKAT Sudah dua tahun ini, di pondok yang kami rintis bersama istri yaitu Darut Ta’lim Annawawi beliau beri Guru Khidmah. Masih terngiang kalimat yang terucap dari beliau: ” Ayo dek semangat didik santri tak ewangi guru, mbak-mbak santri teko ketegan iso bantu ngajar Kitab di Program Diniyah”. Urusan mencetak kader, beliau ahlinya, semangatnya tak pernah padam dalam memotivasi kami dalam urusan Khidmatul Ummah melalui Thoriqoh Atta’lim Watta’alum, bagi beliau kedua konsep itu untuk santri harus beriringan. TOTALITAS KHIDMAH JAMA’AH HAJI Haji 1446 H ini beliau masih istiqomah berkhidmah kepada Jama’ah haji KBIHU yang beliau pimpin yaitu Assyumaisy, hari ini, Jum’at 10 Dzulhijjah 1446/6 Juni 2025 beliau wafat setelah tuntas Wukuf, Mudzalifah dan Lempar Jumroh Aqobah. Dua hari yang lalu sebelum prosesi Wukuf, kami sempat bersapa, dan akan bertemu setelah prosesi Haji, kebetulan hotel kami tidak berjauhan, tapi hari ini, saat kami juga membersamai tamu-tamu Allah, di group PPIH kloter Jatim ada Info beliau ditimbali kaleh Pengeran. Begitu mulia engkau mas, keihlasanmu dalam melayani tamuNya, totalitasmu dalam berkhidmah kepada tamu-tamuNya disaksikan oleh banyak orang mas, video itu sudah viral, engkau yang secara fisik sudah lelah, capek, masih mendorong jama’ah dengan kursi roda saat menuju jamarot. MasyaAllah. Ya Allah, beliau begitu mulia disisi-Mu, Engkau panggil beliau dalam kondisi masih berihram dan belum sempat berganti baju biasa setelah Tahallul Awal. Engkau ambil beliau disaat beliau setelah menyelesaikan wukuf, yang dalam Sabda kekasih-Mu Dosa-dosa Engkau ampuni semua, dan seperti bayi yang baru lahir dari rahim Ibunya. Mas, dalem bersaksi panjenengan Piyantun sae, masih teringat belum sampai 20 hari lalu, panjenengan menjadi perwakilan keluarga saat prosesi keberangkatn jenazah mertua kami, Ibu Nyai Hj. Iffat Nawawi Ampel, panjenengan Ngimami sholat jenazah, panjenengan ikut mengantarkan ke Pemakaman di Ampel, MasyaAllah….Matur suwun sanget mas. Semoga Allah memberi kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Aamiin.*** Penulis : KH. Ahmad Mujab Muthohhar ‘Gus Mujab’, Pengasuh Pondok Pesantren Darut Ta’lim An Nawawi Ampel. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto istimewa.

Read More

Ustadz Dr. Yahya Waloni ‘Ulama Sekaligus Kristolog’ Berpulang Ke Rahmatullah Saat Kutbah Jumat

Makassar – 1miliarsantri.net: Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un, Ustadz Dr. Muhammad Yahya Waloni seorang Ulama sekaligus Kristolog berdarah Minahasa telah berpulang ke Rahmatullah saat menyampaikan Kutbah Jumat, bertepatan dengan Hari Raya Iedul Adha 1446H/2025M. Ulama dan pendakwah Islam yang mendalami ilmu perbandingan agama, lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni, dilahirkan sebagai penganut Kristiani di Manado, Sulawesi Utara pada 30 November 1970. Dan beliau meninggal dunia pada Jumat 10 Dzulhijjah 1446H, atau tanggal 6 Juni 2025M. Ustadz Yahya Waloni yang saat ini berusia 55 tahun, menghembuskan nafas terakhir saat menyampaikan Kutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan siang tadi. Sebelum menjadi khatib pada sholat Jum’at, pagi harinya Ustadz Yahya Waloni sempat menjadi khatib saat pelaksanaan sholat Iedul Adha di Jalan Rajawali Makassar.*** Segenap jajaran Redaksi 1miliarsantri.net turut berdukacita atas wafatnya Ustadz Dr. Muhammmad Yahya Waloni. Semoga Allah merahmati beliau, mengampuni segala dosa semasa hidupnya, diterima segala amal ibadahnya. Diterangi, diluaskan dan dilapangkan kuburnya, serta diringankan hisabnya hingga yaumil akhir. Penulis : Tim Redaksi 1miliarsantri.net Foto : Tangkapan layar akun Facebook @Moh Kicky Adriyan

Read More

Senyum Haru di Tlogosari, Saat ‘Mukena Dan Al Quran Baru Dari BMH’ Jadi Rezeki Tak Terduga

Banyuwangi – 1miliarsantri.net: Program bantuan sembako, Al Quran dan mukenah baru yang digagas BMH Jatim hadir sebagai wujud kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan. Melalui program ini, BMH berupaya meringankan beban mereka dengan menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari serta perlengkapan ibadah, agar mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih layak dan beribadah dengan tenang. Bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian materi, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari rasa empati, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial kita sebagai umat manusia. Allah SWT berfirman dalam Al Quran: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261). Bantuan Paket Mukenah, Al Quran dan Sembako Ditengah kesahajaan Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, secercah kebahagiaan menyapa (28/5). Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) giat menebar kebaikan, kali ini melalui penyaluran paket mukenah, Al Quran, dan sembako yang disambut dengan senyum haru dan mata berkaca-kaca oleh warganya. Program ini bukan sekadar bantuan biasa. Di momen pasca-Ramadan yang syahdu ini, BMH ingin memastikan kehangatan kebaikan tetap terasa, tidak hanya menyentuh kebutuhan fisik, tapi juga merangkul aspek spiritual masyarakat di pelosok. Harapan yang Terjawab Di tangan sesosok wajah yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya adalah Ibu Siti Mujayana. Dengan suara bergetar menahan haru, ia mengungkapkan perasaannya saat menerima uluran tangan kebaikan ini. “Saya tidak menyangka akan menerima mukenah baru dan Al Quran,” ujarnya sambil menatap mukenah yang baru saja dipegangnya. “Sudah lama saya ingin punya mukenah yang layak untuk shalat, tapi belum mampu beli. Terima kasih banyak kepada para donatur dan BMH,” ungkapnya penuh rasa syukur. Kisah Ibu Siti hanyalah satu dari sekian banyak cerita di Tlogosari. Keterbatasan ekonomi memang menjadi tantangan sehari-hari bagi sebagian besar warga di sana. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, kehadiran paket sembako menjadi penopang penting untuk mencukupi kebutuhan pangan, sementara mukenah dan Al Quran hadir sebagai penguat rohani yang tak ternilai harganya. Sinergi Umat, Sinar Kebaikan Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah wujud nyata sinergi antara kepedulian umat dan amanah yang disalurkan melalui BMH. “Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudari kita di pelosok, seperti di Dusun Tlogosari ini, juga bisa merasakan langsung manfaat dari zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan umat,” jelas Imam. “Fokus kami tidak hanya membantu secara ekonomi, tapi juga menguatkan sisi keimanan dan semangat beribadah mereka. Ini adalah cara kami merajut kebersamaan, agar setiap orang bisa tumbuh dalam syukur dan kedekatan dengan Allah.” Melalui program-program semacam ini, BMH berharap dapat terus menjadi jembatan kebaikan. Juga dapat memotivasi masyarakat untuk mempererat hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama. Sebuah pengingat bahwa di setiap sudut negeri, selalu ada harapan dan uluran tangan yang siap membantu. Lebih jauh juga bisa membawa senyum, dan mengukir kisah-kisah penuh berkah.*** Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris Foto istimewa Sumber : BMH Jawa Timur

Read More

Serba-Serbi ‘Qurban’ Yang Perlu Kamu Ketahui

Surabaya – 1miliarsantri.net: Umat Islam disegenap penjuru bumi bergembira menyongsong Hari Raya Qurban atau Iedul Adha, hari raya yang di dalamnya ada ritual ibadah yang sangat mulia yaitu berqurban, menyembelih hewan qurban terbaik sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sebagaimana telah dicontohkan dan dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pengertian Qurban Qurban menurut etimologi diambil dari bahasa Arab قربا-يقرب -قرب   yang artinya “dekat”, sedangkan secara syara’ adalah “Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya.” Bisa juga dikatakan أضحية  “hewan sembelihan”, sedangkan secara syara’ adalah “Hewan yang dikurbankan pada hari tertentu ( 10-13 Dzulhijjah ) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Maka kita biasa menyebutnya dengan ‘Iedhul Qurban/’Iedhul Adha. Kapan awal disyariatkannya qurban? Sebenarnya qurban sudah disyariatkan mulai zaman Nabi Adam ‘alaihissalam, yaitu ketika Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan Qobil dan Habil untuk mengkorbankan hartanya. Maka Qobil yang seorang petani dia memberikan hasil panennya yang biasa-biasa saja, sedangkan Habil yang seorang peternak dia memberikan domba ternak terbaik yang dimilikinya. Setelah mereka berkumpul untuk memberikan qurbannya, Allah menerima dan mengangkat qurban yang diberikan oleh Habil ke langit, yang nanti domba ini akan diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘alahissalam sebagai ganti putranya ( Nabi Ismail ‘alahisalam ) untuk diqurbankan. Akan tetapi syari’at qurban dengan menyembelih hewan ternak pertama kali ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alahissalam atas perintah Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana yang dikisahkan dalam Qs. as-Saffat ayat 102-107. Dan qurban pertama kali disyariatkan kepada ummat Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam pada tahun 2 Hijriyah, bersama dengan sholat ‘Ied dan zakat maal. Hukum berqurban Allah Subhanahu wata’ala berfirman; فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam juga bersabda ; عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه) Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).Maka Syaikh Abu Bakar Syattho mengatakan dalam kitabnya; يسن متأكدا لحر قادر تضحية “Menyembelih hewan qurban itu sunnah mu’akkad bagi orang yang merdeka dan mampu.” Keutamaan berqurban عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا Artinya: “Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117). Ketentuan Hewan Qurban dan Waktu Penyembelihan Syarat hewan qurban ; – Kambing kibas usia 1 tahun atau yang sudah copot giginya meskipun belum genap setahun- kambing kacang usia 2-3 tahun. – Sapi usia 2 tahun. – Unta usia 5 tahun. Hewan-hewan tersebut tentu harus dalam kondisi yang sehat dan tidak ada cacat sedikitpun, dan hewan qurban disembelih dengan niat qurban karna Allah.Adapun waktu penyembelihan yaitu mulai naiknya matahari tanggal 10 Dzulhijjah sampai akhir dari hari tasyrik ( 13 Dzulhijjah ).** Penulis : Imam Zakaria / @aliif.miiim Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman

Read More

Mauidhoh Hasanah, Sebuah Catatan Tentang Orang Yang Bersabar Dan Dicukupkan Pahala Tanpa Batas

Bekasi – 1miliarsantri.net: Sahabat Fillah Diah Dewi Wiharti, menggoreskan sebuah catatan dengan tema ‘Mauidhoh Hasanah’, dengan judul “Hanya Orang Yang Bersabar Akan Dicukupkan Pahala Tanpa Batas.” Teruntuk saudaraku, Maha Suci Allah yang telah menciptakan rasa bahagia dan rasa sedih. Dua hal yang akan selalu menyertai manusia di dunia hingga ujung kehidupan di akhirat kelak. Allah Azza wa Jalla melarang kita bersedih, وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 139). Sesungguhnya kesedihan di dalam hati dan lemahnya badan hanyalah akan menambah musibah dalam jiwa. Tidak seharusnya seorang muslim itu bersikap lemah dan bersedih hati, karena mereka adalah orang-orang yang paling tinggi keimanannya dan harapan mereka terhadap balasan dari Allah Azza wa Jalla sangat besar. Maka tidak sepantasnya seorang Mukmin yang mengharapkan balasan akhirat dan juga dunia yang telah dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla, untuk bersedih dan lemah. (Taisiru Karimir-Rahman). Kecewa, Sedih Dan Tersakiti Adalah Ketetapan Allah Bukanlah kita tidak boleh bersedih hati atas sesuatu yang telah digariskan-Nya kepada kita, merasa kecewa dan tersakiti, bahkan hal itu adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Dalam sebuah potongan hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح، ويؤمر بأربع كلمات: بكتب رزقه، وأجله، وعمله، وشقي أم سعيد “…Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan dan kebahagiaannya…” Bukan berarti seorang hamba itu dipaksa untuk menjalani takdir ini, tetapi hal itu menunjukkan bahwa keilmuan Allah Azza wa Jalla itu mencakup segalanya, termasuk kebahagiaan dan kesedihan seorang hamba. Semuanya telah diketahui oleh Allah Azza wa Jalla, dan Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang bertaqwa… (Syarah hadits ar Ba’in). Tertawa Dan Menangis Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surah An-Najm: 40-44: وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا Syaikh Sa’di menjelaskan ayat tersebut dalam tafsir Taisiru Karimir-Rahman bahwa Allah Azza wa Jalla lah yang menjadikan sebab seseorang itu tertawa dan juga menangis, yaitu kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan kesedihan serta kegalauan dan kesedihan. Dan Allah Azza wa Jalla mempunyai hikmah yang sempurna di dalamnya. Jadikanlah semua itu sebagai cambuk hati untuk lebih mendekatkan diri kepada Rabb yang hati kita itu berada di antara jari-jemari-Nya. Tetap bersabar dengan kesabaran yang indah dalam setiap perkara yang dihadapi, karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang bersabar dan akan memberikan balasan yang manis atas kesabarannya.. . Sebagaimana dalam firman-Nya, dalam Surah Az-Zumar, ayat 10, قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب “Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabb-mu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” Syaikh As Sa’di mengatakan, bahwa ini berlaku umum untuk semua jenis kesabaran. Kesabaran atas takdir Allah Azza wa Jalla sehingga tidak marah dengan apa yang terjadi. Kesabaran atas maksiat dengan tidak melakukannya dan kesabaran dalam ketaatan kepada-Nya dengan menunaikannya… Allah Azza wa Jalla menjanjikan (dan janji Allah Azza wa Jalla itu akan teringat) kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang tiada batas, artinya tidak ada batasan dan ukuran. Hal tersebut dikarenakan keutamaan dan kedudukan sifat sabar di sisi Allah Azza wa Jalla dan hal itu selalu ada dalam setiap perkara…(Tafsir Taisiru Karimir-Rahman). Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menambatkan hati kepada Allah Azza wa Jalla, Dzat Penggenggam Kebahagiaan, Kesedihan dan Pengabul Doa untuk meraih ridha-Nya…Aamiin Ya Rabb.** Sumber : Goresan pena Sahabat Fillah Diah Dewi Wiharti. Ditulis ulang oleh : Oom Komariah Editor : Thamrin Humris Gambar ilustrasi

Read More

Bukan Sekadar Membantu ‘Catatan Santri’ Dibalik Suksesnya Haflah At-Takrim 2025 Ponpes Darul Hijrah Se-Jawa Timur

Pasuruan – 1miliarsantri.net: Zufar Rauf Budiman, Sekretaris OSDHA Darul Hijrah 2, mengisahkan sebuah catatan dibalik suksesnya ‘Haflah At-Takrim 2025 Ponpes Darul Hijrah Se-Jawa Timur. Yang Tak Terlihat Dan Tak Terdengar Ada yang tak terlihat di layar proyektor, dan yang tak terdengar di mikrofon. Tapi justru merekalah yang memastikan Haflah At-Takrim 2025 berjalan sebagaimana mestinya, ‘Tim Sukses OSDHA – Organisasi Santri Darul Hijrah.’ Sebanyak 35 santri dari berbagai divisi terlibat langsung, dari pengaturan kursi, sound system, MC, dokumentasi, tamu undangan, konsumsi, gladi, hingga pengamanan teknis panggung. Semua dilakukan dengan satu niat menghormati para hafizh dan hafizhah yang akan diwisuda juga pastinya karena Allah ta’ala. Persiapan tak mudah. Kami menghadapi perubahan teknis, tekanan waktu, bahkan sempat merasa kurang dihargai karena segalanya serba mendadak. Tapi di situlah kami belajar tentang adab dalam berorganisasi dan makna ikhlas dalam amanah. Bangga Menjadi Bagian Dari Proses Kami tak meminta nama kami disebut, tapi kami bangga menjadi bagian dari proses. Kami tak sempat duduk menikmati acara, tapi kami tahu “kami sedang melayani generasi Qur’ani.” Enam MC bertugas membawakan rangkaian acara dalam tiga bahasa; untuk sesi pra acara serta kirab, Zufar Rauf dan Thufail Ubidillah, untuk sesi acara utama Balthazar Farsad dan Maqdis Daromi, dan untuk sesi closing Laits Ubaid dan Ilham Asy’ari. Dan untuk MC off stage serta koordinator MC dibawahi langsung oleh ustadz Ahmad Mubarok. Balthazar Farsad, mengungkapkan bahwa, “Ustadz Mubarok hanya menyiapkan naskah untuk pra acara, opening, dan closing. Tapi beliau tetap mendampingi di lapangan.” Untuk sesi isi acara hingga pra-penutupan, “saya menyusun dan mencetak ulang teks secara improvisasi dengan persetujuan beliau, termasuk menulis bagian tambahan saat acara sedang berlangsung.” Sesi Parade Sebelum acara resmi dimulai, sesi Parade Qur’an menghadirkan 10 santri pembaca Juz 30. Bacaan mereka menggema syahdu, menjadi pembuka yang menggugah dan mengingatkan ruh utama pondok ini: Qur’an adalah fondasi segalanya. Menariknya, 10 santri tersebut pula yang kembali tampil dalam sesi menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Hidayatullah sebagai paduan suara. Suara mereka mantap, kompak, dan penuh semangat. Kami tahu ini bukan acara terakhir. Tapi ini akan jadi kenangan panjang. Hari ketika kami belajar bahwa pengabdian bukan dimulai dari panggung utama, tapi dari niat di balik layar. Semoga langkah kecil kami menjadi amal yang besar di sisi Allah. Dan semoga tahun-tahun mendatang akan lahir lagi para penggerak baru, yang lebih baik dan lebih siap.** Ditulis oleh: Zufar Rauf Budiman, Sekretaris OSDHA DH 2 | Salah satu MC Haflah At-Takrim 2025. Editor : Thamrin Humris

Read More

Urgensi Kolaborasi, Bersabar Dan Adaptif Dalam Melayani Tamu Allah

Penulis : Ahmad Mujab (PPIH Kloter Embarkasi Surabaya 2025) Surabaya – 1miliarsantri.net: Realitas yang harus diterima dan dilaksanakan Pelaksanaan Haji 2025 ini para pemangku kepentingan di tanah air diharuskan beradaptasi dengan peraturan baru Kementrian Haji Arab Saudi yang mengharuskan one kloter one syarikah yang saat ini layanan haji Indonesia dihandle oleh delapan syarikah, tidak seperti haji sebelumnya yang dilayani oleh satu syarikah saja. Yang tentunya itu semua demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu-tamu Allah ketika berada di Madinah, Makkah dan titik puncaknya adalah layanan di ARMUZNA. Menerima realitas dan bersabar atas apa yang terjadi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam diri seorang Mukmin sebagaimana pesan Luqman Alhakim kepada putranya di dalam Surat Luqman Ayat 17. Adaptip Dalam Segala Perubahan Momen krusial seperti ini tidak waktunya untuk mencari siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab, akan tetapi bagaimana kita semua bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada, karena keberangkatan jama’ah haji Indonesia sudah berlangsung dari tanggal 1 Mei 2025. Contoh sifat adaptip yang didalamnya adalah bagian dari sifat Taqwa dan yang didalamnya pula terkandung kesabaran luar biasa yang harus dilakukan kita, semua sudah dicontohkan panutan kita dalam berhaji yaitu Wanita hebat yang hidup ribuan tahun lalu yaitu Sayyidah Hajar istri Nabi Ibrahim Alaihissalam. Bagaimana beliau bisa beradaptasi dengan situasi yang genting, ditinggal di tempat yang tandus, tidak ada siapapun, tanpa diberitahu alasan yang jelas oleh suami tercinta tapi dengan kesabaran, beliau menerima keadaan yang ada dan berusaha untuk beradaptasi dengan realitas yang terjadi. Apa yang terjadi kemudian Allah membukakan keberkahan luar biasa bagi dia dan keluarganya, bagaimana Allah kasih air didekatnya, bagaimana kemudian tanah gersang yang ditinggali kemudian menjadi perkampungan yang tumbuh luar biasa dan keturunannya yang kelak menghuni kota makkah mendapatkan keberkahan-kebarkahan yang luar biasa pula sebagaimana do’a Suami tercinta beliau Nabi Ibrahim Alaihisalam. Ketulusan Dalam Berkhidmah Memang bagi teman-teman yang saat ini berkhidmah sebagai petugas haji 2025 termasuk para Kiai yang memiliki KBIHU dibuat kaget luar biasa, karena info one kloter one syarikah diinfokan disaat pramanifes (praman) sudah terbentuk, bahkan karu dan karom juga sudah tertata rapi, maka dengan gerak cepat Kementrian Agama yang menahkodai urusan haji melakukan perombakan ulang demi penyesuaian peraturan baru tersebut. Ketulusan semua yang melayani Tamu Allah diuji dimomen yang krusial seperti ini, semua dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kondisi apapun, dan ketulusan melayani para Tamu Allah benar-benar diuji, tidak marah, tidak kecewa dan lain sebagainya. Patut kita renungkan bersama bahwa kita dituntut untuk menunaikan Haji ini dengan ketulusan dan hanya karena Allah Subhanahu Wata’ala sebagaimana di dalam Al-Qur’an Surat Albaqoroh ayat 196. Gerak Cepat Untuk Kebaikan Bersama Dalam Pelayanan Yang Pofesional Patut kita semua ajungi jempol ketika Kementrian Agama gerak cepat segera berdiskusi dengan pemilik KBIHU untuk merespon situasi terbaru, sehingga muncul kesepakatan antar KBIHU untuk tetap melayani jama’ah dengan baik walaupun lintas KBIHU. MasyaAllah, Komitmen bersama yang muncul disaat kolaborasi dibutuhkan. Tentunya gerak cepat harus diiringi dengan profesionalitas yang tinggi. Kolaborasi Untuk Kebaikan Semua Pada saat penulis hadir dalam manasik KBIHU yang rencana awal satu kloter bersama-sama, para kiai dan bunyai menekankan betul kepada jama’ahnya untuk siap mandiri, dan menguatkan bahwa mereka akan tetap dipantau dan dibimbing dan didampingi oleh petugas kloter karena pada dasarnya KBIHU dibentuk untuk membantu pemerintah dalam memudahkan pelayanan tamu-tamu Allah, sehingga beliau-beliau sadar akan pentingnya berkolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan Petugas Kloter yang akan mendampingi dan melayani jama’ah mereka yang terpisah dari pembimbing KBIHU itu sendiri. Karena pada dasarnya kolaborasi dalam kebaikan apalagi pelayanan Haji adalah anjuran yg ditekankan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surat Almaidah ayat 2. Titik Balik Bagi Para Pelayan Tamu Allah Saat ini semua sedang diuji, Kementarian Agama yang menjadi penanggung jawab perhajian di Indonesia untuk gerak cepat menyesuaikan dengan kebijakan one kloter one syarikah. Teman-teman KBIHU harus tulus dan Ihlas melepas sebagian jama’ahnya tanpa ada pendampingan dari pembimbing KBIHU itu sendiri. Para jama’ah dituntut untuk berihtiar mandiri dalam proses ibadah ditanah suci walaupun sebenarnya mereka harus tetap tenang karena pada dasarnya dalam satu kloter masih ada empat petugas kloter yang terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah dan dua petugas kesehatan. Bagi para petugas perubahan yang ada sekarang harus menjadi momentum dan titik balik dengan memberi rasa aman dan nyaman bagi KBIHU maupun jama’ahnya bahwa mereka akan tetap terlayani dengan baik karena pada dasarnya dalam satu kloter masih ada Karom dan Karu yang ikut bahu membahu dan berkolaborasi demi kebaikan bersama. Bekal Terbaik Adalah Taqwa Itulah penguat kita semua, jama’ah, petugas, KBIHU harus saling bersinergi untuk kemabruran haji bersama, bukan waktunya untuk mencari kambing hitam, bukan waktunya mencari siapa yang salah, bukan waktunya untuk marah, bukan waktunya saling menyalahkan, kebersamaan akan diuji disaat momen-momen krusial seperti sekarang. Itu yang harus kita tanamkan bagi diri kita sendiri selaku petugas maupun ke Jama’ah, apa yang kita terima sekarang adalah bagian dari proses untuk bertamu ke rumahNya, sudah sepantasnya tamu menerima sambutan apa yang diberikan, hidangan apa yang diberikan. InsyaAllah kalau tamu sopan, tamu ridho dan Ikhlas apa diberikan Sang Pemilik Rumah, semua akan ada keberkahan didalamnya. Labbaik Allahumma Hajjan “Aku memenuhi panggilanmu Ya Allah”, Itulah yang semestinya kita masukkan didalam relung hati semua, bahwa kita ini dipanggil oleh Sang Maha Agung. Kita patut malu bagaimana dalam satu riwayat cucu Rasulullah Sayyid Hasan RA melakukan haji dua puluh kali dari Madinah ke Makkah dengan berjalan kaki, kita patut malu bagaimana pendahulu kita berhaji naik kapal berbulan-bulan di lautan, itu semua tidak sebanding dengan layanan yang kita terima saat ini. Ketulusan Menjadi Puncak Haji Semua hanya bisa berusaha, semua hanya bisa berihtiar sebaik mungkin untuk melayani tamu-tamu Allah, Kementrian Agama, Petugas Haji, pemilik KBIHU semua memiliki tujuan yang sama yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk kemabruran Jama’ah Haji Indonesia. Terima kasih untuk Jama’ah Haji Indonesia, terimakasih Kementrian Agama, terima kasih Petugas Haji Indonesia dan terimakasih KBIHU dan terimakasih untuk semua. Yuk bergandeng tangan bersama, berkolaborasi untuk kesuksesan dan kemabruran Jama’ah Haji Indonesia. بسم الله، توكلنا على الله ولا حول ولا قوو الا بالله العلي العظيم Surabaya, Selasa 13 Mei 2025. Ahmad Mujab (Petugas Pembimbing Ibadah Embarkasi Surabaya 2025).*** Editor : Toto Budiman dan…

Read More