Keindahan Masjid Tertua di Iran

Isfahan — 1miliarsantri.net : Kebudayaan Persia turut mengisi peradaban Islam sejak pertengahan abad ketujuh. Salah satu karya monumentalnya adalah Masjid Agung Isfahan. Bangunan yang juga disebut Masjid Jumat ini mulai didirikan kaum Muslim setempat pada tahun 771. Luas kompleksnya mencapai 20 ribu meter persegi. Penyempurnaan bangunan Masjid Agung Isfahan terjadi berangsur-angsur hingga abad ke-20. Sejak 2012 lalu, UNESCO telah mengakui situs Alun-alun Besar Isfahan, termasuk di dalamnya masjid tersebut, sebagai Warisan Dunia. Memang, Kota Isfahan sendiri begitu kaya akan peninggalan bersejarah sejak era sebelum Masehi. Sampai saat ini, Masjid Agung Isfahan dianggap sebagai masjid tertua di Iran. Secara signifikan, pembangunannya bermula pada masa Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Masjid ini memiliki empat gerbang raksasa (iwan) yang menghubungkan bagian dalamnya dengan lapangan luar. Bentuk iwan merupakan khas kebudayaan Persia, yang dapat dilacak hingga era Kekaisaran Sasania. Adapun iwan yang menjadi mihrab di Masjid Agung Isfahan, dihiasi dengan ukiran muqarna dari abad ke-13. Bentuknya mirip stalaktit tetapi juga menyerupai dedaunan yang mengembang. Muqarna ini mengisi rongga bagian dalam lengkung iwan. Dinasti Seljuk menjadikan Isfahan sebagai ibu kota pada abad ke-11. Kesultanan ini kemudian memperbaiki Masjid Agung Isfahan yang sempat hancur pada tahun 1120 akibat kebakaran hebat. Restorasi masjid ini berlangsung dalam masa pemerintahan Sultan Il Khanid, Timurid, Safavid, dan Qajar. Barulah ketika Sultan Malik Shah I berkuasa, Masjid Agung Isfahan memiliki bentuk seperti yang dikenal sekarang. Sejak saat itu, masjid ini menjadi cikal bakal gaya arsitektur Persia Islam yang bercirikan empat iwan besar yang mengelilingi lapangan luas di bagian dalam bangunan. Bagian lapang itu agaknya berfungsi sebagai tempat pengunjung merasakan keleluasaan di tengah hiruk pikuk perkotaan. Pengunjung dapat menikmati udara terbuka tetapi dengan suasana yang tenang. Bila dilihat dari atas, penampakan Masjid Agung Isfahan mirip dengan Masjid al-Haram. Bedanya, kolam air mancur menjadi pusat tanah lapang di bagian dalam masjid. Selain itu, ada pula puluhan kubah-kubah kecil yang menutupi bagian atas bangunan Masjid Agung Isfahan. Masjid ini memiliki dua kubah besar. Satunya terletak di bagian atas mihrab sehingga tepat menghadap kiblat. Sementara itu, kubah besar lainnya terletak di atas pintu gerbang utara. Dua kubah itu merupakan inisiasi Nizam al-Mulk, seorang perdana menteri Kesultanan Seljuk dari awal abad ke-11. UNESCO menyebut kubah utama Masjid Agung Isfahan merupakan bukti inovasi teknik konstruksi peradaban Islam. Masjid kebanggaan masyarakat Isfahan ini memiliki dua menara berbentuk silindris yang bersisian dengan setiap iwan raksasa. Secara keseluruhan, masjid ini didominasi warna krem, sehingga menyerupai tanah di dataran Isfahan. Permukaan dua kubah utama itu dilapisi pola-pola geometris yang indah. Tentunya, pengunjung juga akan terkesima dengan keindahan bagian dalam Masjid Agung Isfahan yang sarat dengan guratan kaligrafi ayat-ayat suci Alquran. Warna cokelatnya kontras dengan warna biru permukaan dinding yang menghadap ke tanah lapang di dalam kompleks masjid ini. Dinding tersebut juga dihiasi dengan desain geometris dan kaligrafi yang menawan. Pengunjung juga akan terpesona dengan lorong-lorong ketika menelusuri bagian dalam Masjid Agung Isfahan. Pada siang hari, pantulan cahaya mentari tidak sampai ke dalamnya tetapi justru karena itu lorong-lorong ini memberikan nuansa teduh. Pemerintah Iran kembali merestorasi Masjid Agung Isfahan, khususnya setelah serangan udara yang terjadi pada 1984. Untuk menjaga keaslian bentuk bangunan, otoritas setempat hanya mempekerjakan pakar konstruksi tradisional Iran. Sampai saat ini, meskipun terletak di pusat salah satu kota urban terbesar di Iran, penampakan Masjid Agung Isfahan masih seturut dengan abad-abad silam. Dengan demikian, masjid tersebut tidak sekadar tempat ibadah, melainkan juga destinasi wisata yang menarik bagi turis-turis lokal maupun mancanegara. (gung)

Read More

Heboh Penampilan Grup Marawis Pada Pembukaan Gereja

Muara Enim — 1miliarsantri.net : Peresmian Gereja Katolik di Lawang Kidul, Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) membuat heboh media sosial lantaran diiringi tabuhan musik marawis oleh para santri Nahdlatul Ulama (NU). Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/07/2023) lalu. Melalui video yang beredar di medsos, Rabu, 26 Juli 2023 terlihat beberapa pria dan wanita berbusana Muslim berada di atas panggung sambil memainkan alat musik rebana dan darbuka. Group musik Marawis itu diduga berasal dari salah satu pondok pesantren NU di Muara Enim. Mereka terdengar melantunkan shalawat nabi dalam acara peresmian gereja itu. Tak hanya sekedar sebagai penghibur, namun peresmian gereja itu juga dilakukan oleh Pj Bupati Muara Enim Usmawri Kaffah. Lantunan musik dan salawat nabi yang dimainkan group marawis itu terlihat dinikmati oleh para tamu undangan. Dalam kursi undangan terlihat salah satu orang berkopiah hitam mengenakan seragam banser berada di tengah-tengah tamu undangan. Terkait hal itu, Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi tidak membantah adanya peresmian gereja yang diiringi musik marawis itu. Ia mengaku selain dihadiri Pj Bupati Muara Enim, dirinya saat itu juga hadir dalam acara peresmian Gereja Katolik Paroki Santo Yosef. Ia juga mengatakan jika acara tersebut terbuka untuk umum. Lebih jauh Andi menjelaskan jika acara peresmian itu bukan ibadah Nasrani namun hanyalah bentuk syukur setelah gereja yang telah berdiri sejak 1928 tersebut rampung direhab. “Acara ini, juga bukan kegiatan ibadah Nasrani, hanya peresmian pemugaran Gereja yang selesai dipugar,” ungkap Andi kepada awak media, Rabu (26/07/2023) kemarin. Andi berharap agar acara tersebut tidak menjadi persolan sebab dalam acara tersebut menurutnya tidak mencampur adukkan ibadah. “Kami berharap, agar kegiatan peresmian tersebut ini tidak digoreng, karena tidak ada kegiatan ibadah maupun mencampur adukkan kaidah ajaran agama masing – masing. Marilah kita menjadi bagian yang menjaga dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama, Bhinneka Tunggal Ika. Bukan malah menjadi pemicu da menjadi oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. Video tersebut lantas menuai beragam komentar warganet. Banyak dari mereka yang menilai para group marawis itu salah arti dalam memahami toleransi. “Toleransi kok begitu caranya,” tulis @andhi***. “Toleransi itu menghargai perbedaan, bukan mencampur adukkan perbedaan,” tulis @iqbaal**. “Gak semua aspek bisa di ‘toleransi’,” tulis @rizal***.

Read More

Keris Kiai Cokro Senjata Unik Milik Pangeran Diponegoro

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional yang berjuang melawan Penjajah Belanda. Sebagai seorang pejuang sekaligus pemimpin, Pangeran Diponegoro acap kali terlihat menyandang pusaka. Bagi sebagian besar orang, mungkin hanya mengenal beberapa pusaka Pangeran Diponegoro seperti keris Kanjeng Kyai Bondoyudo, keris Kyai Nogo Siluman, wedung Kyai Wreso Gumilar, dan lain-lain. Namun di antara deretan pusaka Pangeran Diponegoro, ada sebuah pusaka yang tak kalah istimewa. Sekretaris Umum Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) Pandu Setyawan menyatakan, dari sekian banyak pusaka milik Pangeran Diponegoro, ada sebuah pusaka yang cukup unik dan jarang disandang Pangeran Diponegoro. Pusaka ini bernama Kanjeng Kyai Cokro. “Kanjeng Kyai Cokro merupakan pusaka piandel, di mana hanya disandang saat momen khusus. Berbeda halnya dengan keris Kanjeng Kyai Bondoyudo, yang hampir selalu terlihat dipakai, bahkan mendampingi beliau hingga akhir hayat,” ucap Pandu. Menurutnya, terdapat pendapat bahwa Kanjeng Kyai Cokro merupakan sebuah pataka, bersimbol matahari dengan empat bintang dan dua bulan. Hal ini dapat diartikan sebagai perlambang suatu perhimpunan atau pergerakan yang merefleksikan sebuah perjuangan melawan kebatilan dan kezaliman, dengan harapan keselamatan dunia serta akhirat untuk para pengikut Pangeran Diponegoro. “Nama Kanjeng Kyai Cokro sendiri merujuk pada bentuknya, berupa cakra, yang dipakai dalam prosesi pelantikan Pangeran Diponegoro menjadi Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Abdul Hamid Herucakra Kabirul Mukminin Khalifatu Rasulillah Ats Tsani Ratu Paneteg Panatagama Satanah Jawi,” jelasnya. Disebabkan seorang pangeran tak dapat memberikan perintah kepada sesama pangeran, untuk mempermudah rantai komando organisasi, maka gelar tersebut disematkan dan digunakan Pangeran Diponegoro sebagai penanda Pemimpin Tertinggi Perang Jawa. Sebagai informasi saja, ada kurang lebih 39 pangeran atau lebih dari separuh pangeran keraton berdiri di barisan Pangeran Diponegoro. (mif)

Read More

Ridwan Kamil Digugat Panji Gumilang

Jakarta — 1miliarsantri.net : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyikapi gugatan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. MUI Jabar menilai, sikap Ridwan Kamil berupaya menuntaskan polemik layak diapresiasi, meskipun Ridwan Kamil digugat. Menurut Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei, gugatan kepada Ridwan Kamil gegara membentuk Tim Investigasi merupakan hak yang bersangkutan. Bahkan, di mata MUI, gugatan Panji ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung hal yang biasa. Rahmat menegaskan, senafas dengan Ridwan Kamil atas sikapnya itu. Begitu pun dengan alasan Kang Emil, sapaannya, membentuk tim investigasi adalah upayanya sebagai pemimpin untuk menjaga Jabar dan NKRI. “MUI apresiasi langkah Pak Gubernur,” kata Rahmat, Selasa (25/07/2023). Pihaknya juga sepakat dengan alasan Kang Emil membentuk tim investigasi yang berisi unsur MUI, pemerintah dan alim ulama. Keputusan Kang Emil sendiri berangkat dari hasil masukan para ulama. “Pak Ridwan Kamil nggak salah, (salah) itu kan menurut dia (Panji Gumilang)” ujarnya. Rahmat menilai, gugatan yang dilayangkan Panji adalah bagian dari strategi untuk mengaburkan masalah hukum yang tengah dihadapi Panji Gumilang. Gugatan itu merupakan bentuk serangan Panji Gumilang. “MUI melihat gugatan ini, Pak Panji Gumilang ini membuat strategi. Kita jangan terkecoh serangan. Ini strategi lempar sana lempar sini akhirnya kan dia lihat waktu (gugat) ke Mahfud MD besoknya cabut,” ucapnya. Ditambahkan Rahmat, pihaknya berkeyakinan gugatan pada Kang Emil akan sama halnya dengan gugatan Panji Gumilang pada Menkopolhukam, Mahfud MD yang berujung pencabutan. “Ini strategi Panji Gumilang gugat sana sini, mungkin besok ganti lagi atau [ke] MUI, terserah bagi saya biasa saja, jadi jangan terkecoh,” pungkasnya. (wink)

Read More

Beberapa Masjid Berumur Ratusan Tahun di India Dihancurkan

New Delhi — 1miliarsantri.net : Sebuah Masjid berusia 400 tahun yang berada di New Delhi, India, terancam hancur usai perusahaan Kereta Api India mengajukan klaim atas tanah bangunan tersebut pada 22 Juli 2023. Klaim pemerintah India atas lahan di fasilitas ibadah umat Islam ini bukan kali pertama. Sebelum kemungkinan Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah dihancurkan, masjid bersejarah abad ke-16 Masjid Shahi di kota Prayagraj di negara bagian Uttar Pradesh dihancurkan oleh buldoser pada 9 Januari. Pada November tahun lalu, sebuah masjid berusia 300 tahun di distrik Muzaffarnagar Uttar Pradesh yang berdiri di jalan raya juga dihancurkan. Masjid lain yang menjadi salah satu yang terbesar dan tertua di India Masjid Shamsi Jama di Budaun menjadi bahan sengketa tahun lalu. Masjid ini menjadi situs warisan nasional berusia 800 tahun. Menurut Siasat Daily, dalam beberapa bulan setelah Pemisahan, sekitar 50 ribu masjid di Punjab, Haryana, dan Himachal Pradesh telah dihancurkan, dibakar, atau diubah menjadi kuil dan gurudwara, bahkan rumah. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir dikutip dari Aljazirah, telah terjadi sejumlah kontroversi seputar monumen Mughal, termasuk Taj Mahal. Kelompok Hindu sayap kanan mengklaim tanpa baukti, bahwa itu adalah kuil Hindu. Penghancuran ilegal masjid bersejarah era Mughal, Masjid Babri, pada 6 Desember 1992, berfungsi sebagai deklarasi seruan perang bisu melawan sejarah. Masjid tersebut dihancurkan menjadi puing-puing oleh para relawan agama Hindu. Mereka mengklaim bahwa sebuah kuil Ram kuno berdiri di lokasi yang sama. Gambar masjid yang dihancurkan memberikan gambaran grafis tentang gagasan India sebelum dan sesudah Babri. Penghancuran ini menandai dimulainya proyek nasionalis yang menolak semua kemungkinan pluralitas di tanah India. Berikut ini beberapa daftar masjid-masjid yang yang dihancurkan di India: Masjid Aapo Aap Punjab Punjab menjadi wilayah dengan banyak masjid yang diubah secara ilegal sebagai rumah, termasuk masjid Aapo Aap yang berusia 200 tahun. Dewan Wakf Punjab mengajukan kasus di Pengadilan Sipil Nabha pada 1968 dan menang melawan penghuni ilegal Jatinder Kumar Bansal. Penghuni ilegal kemudian menantang perintah pengadilan tetapi kalah lagi. Namun, tahun-tahun berlalu dan dewan Wakaf Punjab tidak dapat menguasai masjid. Pada 2004, setelah hujan lebat, dinding masjid runtuh. Penghuni masjid memanfaatkan kesempatan itu dan menghuni seluruhnya. Masjid Jharsa Haryana Masjid yang terletak di desa Jharsa yang didominasi Jat hanya memiliki satu sisi dinding yang tersisa. Kondisi ini tidak bisa berubah karena menyatu dengan rumah tetangga. Masjid itu dihancurkan pada 1999. Masjid Malik Asin Gujarat Kota bersejarah Ahmedabad yang didirikan oleh Ahmed Shah adalah Kota Warisan Dunia pertama di India. Namun dalam kerusuhan 2002, warisan budaya ini telah dihancurkan. Sedangkan Masjid Malik Asin yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud juga dihancurkan dengan keterlibatan militer seperti yang dilaporkan dalam Communalism Combat. Pembongkaran melibatkan penggunaan derek dan buldoser dan diduga dilakukan di hadapan dua menteri India. Masjid Khaja Andhra Pradesh Otoritas pembangkit listrik menghancurkan masjid berusia 400 tahun Masjid Khaja di desa Kondapalli dekat Vijaywada pada 2018. Sebelumnya, temapt ini telah kehilangan sebagian besar tanahnya karena perambahan. Masjid Ek Khana Telangana Hyderabad memiliki banyak masjid bersejarah. Salah satu masjid tersebut adalah masjid Ek Khana berusia 200 tahun yang terletak di wilayah Hyderabad bernama Amberpet. Namun pada Mei 2019, masjid tersebut dibongkar sebagai bagian dari pelebaran jalan. (rik)

Read More

Pentingnya Penerapan Teknologi Blockhain Dalam Rantai Pasok Produk Halal di Indonesia

Surabaya — 1miliarsantri : PIC Lembaga Pendamping Proses Produk Halal Universitas Airlangga, Adistiar Prayoga, menilai sangat penting penerapan teknologi blockchain dalam rantai pasok produk halal di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Adistiar dalam Kajian Fiqih Muamalah (Kafilah) 2023 di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, yang dikutip 1miliarsantri.net, Senin (24/07/2023). “Beberapa negara menerapkan proses sertifikasi halal dengan prinsip end product. Prinsip itu menjelaskan, suatu produk dinyatakan halal saat tidak ditemukan barang najis dan haram saat proses penelitian produk akhir,” kata Adistiar. Dia menambahkan, Proses tersebut melibatkan berbagai pihak di sepanjang rantai pasok dengan pemahaman kehalalan yang beragam. Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pemalsuan dan penipuan. “Hal ini sangat rentan terhadap status kehalalan. Terlebih jika terjadi moral hazard seperti pemalsuan, pencampuran, dan penipuan,” sambung nya. Indonesia menerapkan proses sertifikasi halal dengan prinsip zero tolerance. Prinsip tersebut membuat tidak adanya toleransi bahan haram dan najis meskipun 0.01% dalam satu produk. Maka itu, sangat penting penjagaan atas kehalalan pada rantai pasok melalui teknologi blockchain. “Teknologi blockchain memberikan alternatif. Semua pihak dapat menelusuri riwayat transaksi dan kehalalan produk dalam hitungan detik. Semua yang ada di sini bisa meng-input data. Cuman datanya itu nanti sifatnya konsensus,” ujar Adis. Adis memaparkan sebuah hasil penelitian terkait integrasi Artificial Intelligence (AI) dan blockchain dalam mendeteksi suatu produk. Melalui integrasi tersebut, seseorang dapat dengan mudah mendeteksi kandungan zat dari produk pangan dan obat-obatan tanpa merusaknya. “Blockchain bisa diintegrasikan dengan AI, sehingga bisa lebih andal (sistemnya) dan mengurangi proses model-model penelitian yang ada di lapangan. Teknologi tersebut dimanfaatkan untuk mendeteksi setiap produk dalam rantai pasok halal. Bagaimana membuat semacam test pack itu yang bisa meneliti kadar babi, atau sensor semacam senter, senter itu bisa disenterkan di sini (suatu produk, red.), ada informasi yang muncul,” ungkap Adis. Adis menjelaskan, sebagai salah satu syarat ekspor atas suatu produk, mayoritas negara muslim mempersyaratkan sertifikat halal. Hal tersebut membuat BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) melakukan Memorandum of Cooperation (MoC) terkait keberterimaan sertifikat halal dengan negara lain. Akhir-akhir ini, BPJPH telah mencapai kesepakatan keberterimaan dengan Iran (23 Mei 2023) dan Malaysia (8 Juni 2023). Kesepakatan tersebut mempermudah pemasaran produk Indonesia ke luar negeri. Begitupun sebaliknya, produk luar negeri juga dapat mudah masuk ke Indonesia sehingga BPJPH perlu melakukan penilaian atas produk halal impor tersebut. “Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi para pelaku usaha lokal atas produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia,” pungkasnya. (har)

Read More

Contoh Sikap Orang Tua Ketika Memondokkan Anaknya

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Memondokkan anak di pesantren merupakan momen penting dalam perjalanan pendidikan mereka. Sikap orangtua dalam menghadapi situasi ini dapat menjadi kunci untuk membentuk hubungan yang kuat dan memberikan dukungan yang tak ternilai bagi pertumbuhan anak-anak mereka. Akan tetapi, tak jarang orang tua merasakan kesedihan saat berpisah dengan anak. Apalagi, setiap pondok pesantren memiliki aturan khusus terkait pertemuan orang tua dan anak. Hal itu sudah menjadi konsekuensi demi kelancaran pendidikan anak di pesantren. Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua? Pendakwah asal Yogyakarta, Salim A Fillah, menjelaskan, Al-Qur’an sebenarnya sudah memberikan solusi atas perkara tersebut. Orang tua yang sedang merasakan rindu kepada anak di pondok pesantren dianjurkan membaca Surah Ibrahim ayat 37. “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim: 37) Ayat tersebut merupakan doa Nabi Ibrahim AS saat meninggalkan Ismail di Mekkah. Mekkah kala itu hanya gurun pasir. Tidak ada peradaban dalam kasat mata manusia. Namun, berkat kesabaran dan tawakkal Nabi Ibrahim AS, Mekkah menjadi kota penyebaran agama Islam. “Kuncinya, anak yang mondok itu kan sama, kita tinggalkan. Jadi satu lembah yang tidak bertanaman di dekat rumah Allah yang mulia, yang fasilitasnya tidak seperti kalau di rumah. Tetapi Insya Allah, secara ibadah lebih kondusif kalau di pondok gitu,” kata Salim A Fillah, Senin (24/07/2023). Para orang tua hendaknya meneladani Nabi Ibrahim AS, yakni mendoakan anak. Bukti cinta orang tua kepada anaknya adalah mendoakan. Bukan sekadar memberikan fasilitas. Tapi, berupaya mendoakan si anak agar tumbuh menjadi hamba yang shalih. Sama halnya kisah kisah Abdurrahman Farrukh. Saat istrinya hamil, dia berangkat berjihad bersama pasukan muslim. Dia ternyata tertangkap dan dijual menjadi budak ke negeri-negeri yang jauh dari Madinah. Dia bebas setelah 30 tahun kemudian. Pada saat itu, anaknya Rabi’ah bin Farrukh, guru Imam Malik sudah berusia 29 tahun. Tidak ada yang menyangkan Farrukh menjadi ulama besar. Dia menjadi salah satu pengajar di Masjid Nabawi, tempat Imam malik mendalami ilmu agama. Seseorang pernah bertanya kepada Abddurahman Farrukh terkait rahasia mendidik anak. Itu karena mereka heran Abdurrahman tak pernah mendidik anaknya secara langsung, karena dijadikan budak saat tertangkap. “Saya selalu titip anak saya kepada Allah, saya selalu titip agar Allah yang mendidiknya karena saya terhalang dari mendidiknya. Saya ada di negeri yang jauh, tapi enggak pernah lewat satupun waktu salat kecuali saya mendoakan anak saya,” ujar Salim A Fillah menirukan jawaban Abdurrahman Farrukh. Hal itu menjadi contoh bagi orang tua. Meski berjauhan dengan anak, doakan kebaikan untuk mereka. Doa-doa itu yang mengantar anak pada tangga-tangga kesuksesan. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. “Itu salah satu suri tauladan yang luar biasa. Jadi, doakan anak yang mondok. Jangan pernah lupa untuk mendoakan,” tutur Salim A Fillah. (yus)

Read More

Bolehkah Seorang Muslim Masuk Gereja

Jakarta — 1miliarsantri.net : Banyak masyarakat awam yang menanyakan ketika seseorang menanyakan bolehkah seorang Muslim masuk ke dalam gereja. Hal tersebut seringkali terjadi dan beberapa pertanyaan seputar hal tersebut juga pernah disampaikan pada redaksi About Islam. Pertanyaan ini dijawab oleh dosen senior dan cendekiawan Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty. “Anda diperbolehkan memasuki gereja jika Anda memiliki kebutuhan yang sah untuk melakukannya, seperti menghadiri pemakaman atau pernikahan atau mengenalkan diri Anda dengan cara ibadat Kristen atau bahkan menjalin hubungan baik dengan mereka. Tidak ada yang keberatan tentang itu dalam kasus seperti itu. Saya juga akan menambahkan bahwa hal ini tidak hanya disetujui, tetapi bahkan didorong dalam Islam,” terang Syekh Ahmad Kutty dilansir dari laman About Islam, Senin (24/7/2023). Menurut Syekh Ahmad Kutty, semua itu tergantung dari maksud dan tujuan kunjungan seseorang. Jika seseorang memasuki gereja untuk tujuan ibadah atau menerima berkah atau mengakui dosa-dosa nya atau memohon nikmat dari selain Allah, maka sudah jelas salah. “Sebaliknya, jika bukan karena salah satu alasan di atas, dan Anda hanya pergi ke sana untuk mengamati bagaimana umat Kristiani melakukan kebaktian dan membiasakan diri dengan cara mereka atau untuk tujuan penjangkauan, dialog, kerja sama dalam tindakan kebajikan, dan lainnya, maka tidak ada yang salah dengan itu,” sambungnya. Dalam kasus seperti itu, bahkan mungkin sangat dianjurkan tergantung pada sifat kunjungan Anda dan keadaannya. Kita tahu bahwa Khalifah Umar ibn Al-Khattab, ketika berada di Yerusalem, dibawa berkeliling di gereja kuno oleh patriark, tetapi dia menolak sholat di dalam. “Ketika ditanya tentang hal itu dia berkata, ‘Saya khawatir, jika saya melakukannya, umat Islam nantinya akan mengklaimnya sebagai tempat sholat atau mushala’. Sebagai penutup, saya dapat mengatakan tidak ada salahnya bagi umat Islam mengunjungi gereja, sinagoga, atau kuil jika tujuannya selain untuk ibadah atau alasan agama,” pungkasnya. (win)

Read More

Mengenali Mahamenteri Kartini, 3 Pembantu Raja dalam Mengatur Kerajaan Majapahit

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 23 Juli 2023 – 06:41 WIB oleh Avirista Midaada dengan judul “Kisah Mahamenteri Kartini, 3 Pembantu Raja dalam Mengatur Kerajaan Majapahit | Halaman 3”. Untuk selengkapnya kunjungi:https://daerah.sindonews.com/read/1158175/29/kisah-mahamenteri-kartini-3-pembantu-raja-dalam-mengatur-kerajaan-majapahit-1690067227/20 Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.– Android: https://sin.do/u/android– iOS: https://sin.do/u/ios Mojokerto — 1miliarsantri.net : Kerajaan Majapahit pernah menjadi kemaharajaan besar di Nusantara sejak akhir abad ke-13 hingga abad ke-16 Masehi. Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur ini memiliki struktur pemerintahan dan pembagian area dengan masing-masing pemimpinnya. Dalam menjalankan pemerintahan, ada tiga mahamenteri yang membantu sang raja. Berbagai piagam Majapahit mencatat bahwa perintah raja ditampung tiga mahamenteri, yang disebut mahamenteri kartini terdiri dari Mahamenteri Hino, Mahamenteri Halu, dan Mahamenteri Sirikan. Kemudian perintah itu disalurkan kepada para tandapakirakiran makabehan, termasuk sang panca Wilwatikta. Demikianlah kedudukan Mahâmenteri Kartini itu dalam pemerintahan negara terlalu tinggi dan mahamantri katrini sudah dikenal sejak pemerintahan raja Kertarajasa. Tetapi, ketiga mahamenteri itu tidak mempunyai wewenang dalam urusan pemerintahan negara secara langsung. Urusan pemerintahan negara ada di tangan sang panca Wilwatikta yang dikepalai oleh patih seluruh negara, seperti dinyatakan dalam Nagarakretagama pupuh 10. Sang panca Wilwatikta terdiri dari patih, demung, kanuruhan, rangga, dan tumenggung. Artinya secara kesimpulan jabatan Mahamenteri Kartini ini konon telah ada sejak awal pembentukan negara Majapahit, sebagaimana tercantum dalam Piagam Kudadu dan Piagam Pemanggungan. Jika susunan Mahamenteri Kartini dalam O.J.O. LXXXIV dibanding dengan susunan Mahamenteri Kartini pada Piagam Bendasari, terdapat dua nama yang sama, yakni Dyah Iswara dan Dyah Ipoh, tetapi berbeda kedudukannya. Dengan hilangnya Dyah Sonder, Dyah Iswara yang semula menjadi Mahamenteri Sirikan, dijadikan Mahamenteri Hino, dan Dyah Ipoh, yang semula menjadi Mahamenteri Halu, dijadikan menjadi Mahamenteri Sirikan. Dyah Kancing mengisi jabatan Mahamenteri Halu. Kiranya urutan susunan ketiga mahamenteri. Hino, Sirikan, dan Halu itu memang mengandung arti urutan pangkat. Jabatan menteri Hino adalah jabatan yang paling tinggi di antara ketiga jabatan itu, sedangkan jabatan menteri Halu adalah yang paling rendah. Dari penelitian lebih lanjut, ternyata jabatan mahamenteri Hino, Sirikan, dan Halu bukan ciptaan Majapahit. Jabatan itu telah ada sejak zaman Mataram di Jawa Tengah, kemudian dibawa ke Jawa Timur oleh Raja Sindok. Di Jawa Timur, jabatan itu masih tetap dipertahankan pada zaman Kediri dan Singasari. Kita perhatikan, siapa-siapa yang pernah menjadi Mahamenteri Kartini pada zaman Singasari. Baik piagam Pakis, 1266, maupun piagam Gunung Wilis, 1269, hanya menyebut bahwa perintah Raja Kertanagara ditampung oleh Rakryan Mahamenteri Hino, Rakryan Mahamenteri Sirikan, dan Rakryan Mahamenteri Halu, kemudian disalurkan ke bawah kepadapara tanda rakryan pakirakiran makabehan,tanpa menyebut nama pejabatnya. Sementara Piagam Gunung Wilis menyebut nama para tanda yang diserahi urusan pemerintahan negara, yakni Rakryan apatih Kebo Arema, Rakryan demung Mapanji Wipaksa, dan Rakryan kanuruhan Mapanji Anurida. Nama para Mahamenteri Kartini tidak disebut. (ton)

Read More

Produksi Kurma di Arab Saudi Mencapai 1,6 Juta Ton Per Tahun

Riyadh — 1miliarsantri.net : Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian (MEWA) Kerajaan Saudi Arabia, mengumumkan telah memproduksi lebih dari 300 varietas kurma, secara global dalam mengekspor buah. Dikatakan bahwa produksi kurma di Kerajaan melebihi 1,6 juta ton per tahun. MEWA mengatakan Kerajaan telah menyaksikan peningkatan 5,4 persen dalam ekspor tanggal dan turunannya pada 2022, dibandingkan dengan 2021. Jumlah total ekspor melebihi 321 ribu ton, dengan nilai 1,28 miliar riyal. Terjadi peningkatan 121 persen dibandingkan 2016, ketika ekspor 134 ribu ton dengan nilai sebesar 578 juta riyal. Adapun tanggal ekspor selama Q1 tahun berjalan, ada pertumbuhan 2,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022, dengan nilai melebihi 566 juta riyal. Kurma Saudi diekspor ke 111 negara di seluruh dunia. Arab Saudi melihat pertumbuhan besar dalam produksi kurma dan turunannya dengan penerapan teknologi terbaru dan standar kualitas tertinggi dalam prosesnya, yang menyebabkan peningkatan ekspor, menempatkan negara itu di urutan teratas daftar eksportir tanggal secara global pada 2021. MEWA juga mengatakan jumlah pohon kurma di Arab Saudi melebihi 34 juta pohon yang tersebar di seluruh wilayah Arab Saudi. Wilayah Al-Qassim memiliki jumlah pohon palem tertinggi dengan total 11,2 juta pohon, Madinah sebanyak 8,3 juta pohon dan Riyadh dengan 7,7 juta, sedangkan wilayah Timur (Al-Sharqiyah) memiliki 4,1 juta pohon. Kementerian menegaskan sektor kelapa sawit dan kurma adalah salah satu anak sungai produksi pertanian di Kerajaan, yang diandalkan untuk mencapai ketahanan pangan dan pembangunan pertanian berkelanjutan. MEWA bekerja dengan otoritas terkait untuk mendukung dan meningkatkan inisiatif yang berkontribusi mengembangkan sektor ini sejalan dengan tujuan Visi Kerajaan 2030. Dalam kerangka pencapaian tujuan ini, MEWA telah mengadopsi sejumlah inisiatif dan rencana strategis yang berkontribusi meningkatkan ekspor nasional kurma dan produknya. Ini juga akan berkontribusi meningkatkan tingkat konsumsi lokal dan meningkatkan praktik pertanian dan industri, selain menawarkan dukungan dan bantuan kepada petani, serta menyediakan layanan pemasaran dan informasi yang diperlukan tentang sektor kurma. MEWA telah mendirikan pusat spesialis untuk pohon kurma dan perkembangannya. Ini berkontribusi untuk mengembangkan sektor ini, serta menciptakan sistem layanan terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas. Fokus mempromosikan tanggal adalah pada kemitraan dengan sektor swasta. Pusat merumuskan standar promosi dan spesifikasi untuk berbagai varietas tanggal, selain meningkatkan kualitas tanggal sesuai dengan persyaratan pasar global. MEWA juga telah membentuk database untuk telapak tangan dan kurma, setelah mencari bantuan dari para ahli dan spesialis dalam melakukan berbagai penelitian pertanian di bidang ini dan bekerja sama dengan sejumlah otoritas pertanian, selain organisasi lokal dan internasional. Mengenai upaya internasional, MEWA mengatakan Arab Saudi telah mendukung pembentukan Dewan Tanggal Internasional karena keyakinannya pada pentingnya sektor ini dan perlunya meningkatkan kerja sama internasional di lapangan. Pertemuan pertama dewan diadakan di Al-Ahsa pada bulan Rajab atau Februari 2023, yang menyaksikan kehadiran sejumlah menteri pertanian, perwakilan negara-negara yang memproduksi dan mengimpor tanggal, serta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Organisasi Arab untuk Pengembangan Pertanian (AOAD), Pusat Arab untuk Studi Zona Kering dan Lahan Kering (ACSAD), dan Pusat Nasional untuk Kelapak Tangan dan Kurma. Wilayah Madinah saat ini menyaksikan panen pertama tanaman Rutab tahun ini. Rutab berarti tahap antara pematangan tanggal ketiga dan keempat. Pasar kurma sentral di Madinah menerima Rutab dalam jumlah berlimpah, terutama Rothana dan Ajwa, untuk memenuhi permintaan harian, termasuk kebutuhan gerai penjualan. Kementerian menunjukkan sebagian dari jumlah yang terjual diekspor langsung ke berbagai daerah dan kota di Arab Saudi melalui truk tertutup untuk memenuhi permintaan Rutab Madinah secara lokal. (dul)

Read More