Ketika Doa Sang Pemburu Langsung Didengar Allah

1miliarsantri.net : Suatu pagi yang cerah, seorang laki-laki pergi hendak berburu mencari rezeki yang halal. Namun, seharian ia tak jua mendapatkan buruannya. Bahkan, hingga hampir malam, ia belum mendapatkan satu pun binatang buruan. la lalu berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT dengan sepenuh hatinya. “Ya Allah, anak-anakku menunggu di rumah dengan menahan rasa lapar, berilah aku seekor binatang buruan, agar kami dapat menikmatinya sebagai upaya untuk tetap dekat dengan-Mu.” Setelah selesai berdoa. Dengan jala yang di bawanya, ia mencoba mengais rezeki di sungai. Tak disangka, seekor ikan besar menyangkut di jalanya. Allah SWT telah memberi rezeki kepada si pemburu yang tak pernah lelah untuk menafkahi anggota keluarganya. Si pemburu itu pun bersyukur kepada Allah dan bersiap pulang ke rumah dengan penuh bahagia. Malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Begitulah sebuah pepatah. Tak lama setelah meninggalkan sungai, di tengah perjalanan pulang itu, ia bertemu dengan kelompok raja yang hendak berburu juga. Raja heran dan takjub luar biasa begitu melihat ikan besar yang dibawa pemburu itu. Sang Raja lalu menyuruh pengawal untuk mengambil ikan itu secara paksa dari tangan sang pemburu. Malang bagi si pemburu, fisiknya yang lemah karena sudah seharian menahan lapar, ia tak mampu melawan pasukan kerajaan yang berjumlah sangat banyak itu. Dengan perasaan sakit dan kecewa, ia tertunduk lesu dan hanya berharap Allah SWT membalaskan rasa sakitnya. Oleh sang Raja, ikan itu dibawanya pulang dengan rasa bahagia. Ketika sampai di istana, ia penasaran dengan ikan yang sangat besar itu. Lalu sang raja mengeluarkan ikan itu dan mencoba memainkannya dengan cara dibolak-balik. Sambil tersenyum dan sesekali tertawa riang, sang raja senang. Saat tak diduga, tiba-tiba ikan itu mengigit jarinya dan mengakibatkan badannya jadi panas dingin. Sang raja langsung melepaskan gigitan ikan itu dengan bantuan para pengawalnya. Sang raja geram, ia memerintahkan agar ikan itu segera dibunuh. Dampak dari gigitan itu sangat dirasakan oleh sang raja. Badannya yang tadinya panas dingin, kini menjadi semakin panas. Panas dan panas. Sang raja tidak bisa tidur. Ia gelisah. Mengetahui kondisi sang raja yang memburuk, penasihat kerajaan memerintahkan dokter terbaiknya untuk mengobati sang raja. Satu, dua, tiga, hingga puluhan dokter, tak sanggup dan tak mampu mengobatinya. Tangan raja yang tergigit ikan telah terinfeksi. Pada dokter menyarankan agar segera memotong jari sang raja. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran infeksi atau racun ke anggota badan lainnya. Raja pun menyetujui nasihat mereka. Jari sang raja dipotong, namun derita dan sakit yang dialaminya tak kunjung membaik. Ia tak dapat istirahat. Racun sudah menyebar. Selain karena infeksi yang sudah menyebar juga sakit dari amputasi jari sang raja. Singkat cerita, para dokter menyarankan agar pergelangan tangan sang raja dipotong. Dan tanpa pikir panjang, raja menyetujuinya karena rasa sakit yang teramat sangat perih. Akhirnya dipotonglah pergelangan tangan sang raja. Harapannya setelah pergelangan tangan dipotong, rasa sakit berkurang. Setelah dipotong, bukannya sembuh dan membaik, sang raja malah tambah sakit parah. la berteriak dan meringis dengan keras karena racun itu telah merasuk dan menyebar ke anggota tubuh lainnya. Akhirnya seluruh dokter menyarankan agar kali ini tangan raja akan diamputasi sampai siku. Raja pun menyetujuinya. Setelah lengannya dipotong, sakit jasmaninya telah menghilang, tetapi diri dan jiwanya tetap belum tenang. Ia masih gelisah. Semua dokter akhirnya menyarankan, agar raja dibawa ke seorang dokter jiwa atau ahli hikmah. Maka dibawalah sang raja menemui seorang dokter jiwa dan diceritakan seluruh kejadian seputar ikan yang ia rebut dari pemburu itu. Mendengar itu, ahli hikmah berkata, “Jiwa Tuan tetap tidak akan tenang selamanya sampai pemburu itu memaafkan dosa dan kesalahan yang telah Tuan perbuat.” Mendengar penuturan sang ahli hikmah, bukan main kagetnya sang raja. Maka akhirnya dicarilah pemburu tempo hari. Sang pemburu ketakutan karena ia menyadari kelemahan fisiknya berhadapan dengan pasukan kerajaan. Namun setelah disampakan tujuan dan maksud sang raja kali ini. Sang raja menceritakan kejadian yang dialami sejak ia mengambil ikan hingga dibawah ke istana, dan akhirnya mengalami kejadian tragis dengan mengamputasi jari, pergelangan tangan, hingga sampai siku. Sang raja meminta sang pemburu memaafkan kesalahan sang raja. Dengan tulus ikhlas, sang pemburu memaafkan dan mengikhlaskan yang sudah terjadi. Setelah dimaafkan, sang raja masih penasaran ingin mengetahui apa yang dikatakan atau dilakukan si pemburu ketika raja mengambil paksa ikannya. “Wahai pemburu, apa yang kaukatakan ketika prajuritku merampas ikanmu itu?” Sang pemburu menjawab; “Tidak ada kecuali aku hanya mengatakan, ‘Ya Allah, sesungguhnya dia telah menampakkan kekuatannya kepadaku, perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!”’ Ditambahkannya, rasa sakit hati dan kecewanya teramat sangat. Sebab, sudah seharian ia berburu namun tak mendapatkan satu hewan buruan pun. Sementara, ia sangat membutuhkan satu hewan buruan untuk dia makan Bersama keluarganya yang sedang kelaparan dan menunggunya di rumah. Atas hal itu, ia mencoba mencari atau menjala ikan di sungai, dan Allah memberikan rezeki berupa seekor ikan, yang kemudian ikan itu diambil paksa sang raja. “Demikian sang raja, sesungguhnya, kami sangat membutuhkan makanan untuk anak-anak kami,” ujarnya. Sahabat, itulah satu keajaiban dari doa orang yang teraniaya. Doa mereka sangat mustajab. Dan satu hal lagi, hendaklah senantiasa makan makanan yang halal. (SEF)

Read More

Santri Di Serempet Harley, Pengendara Langsung Kabur

Ciamis – 1miliarsantri.net : Yayat (23 tahun) Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Abidin Ciamis mengalami kecelakaan terserempet motor gede (moge) jenis Harley Davidson di Jalan Nasional, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (27/5/2023) siang. Akibat terserempet tersebut, Yayat mengalami luka-luka dan sempat muntah darah. Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Asep Iman Hermawan membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan saksi di lapangan berikut alat bukti dari CCTV terkait kecelakaan itu. Pasalnya, kendaraan moge yang diduga terlibat kecelakaan melarikan diri dari lokasi kejadian. “Kami sedang berupaya secepat mungkin memproses kejadian kecelakaan di Kecamatan Cihaurbeuti agar cepat terungkap. Saat ini, sejumlah anggota juga sudah dikerahkan untuk melacak CCTV. Kami sudah mengunjungi korban, tapi sementara korban belum bisa diperiksa. Saksi juga baru akan diperiksa, karena sudah malam,” terang Asep kepada sejumlah media, Sabtu (27/5/2023) malam. Asep menambahkan, kronologi kecelakaan itu bermula ketika Yayat yang mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox melintas di Jalan Nasional, Kecamatan Cihaurbeuti, tepatnya di sekitar Rumah Makan Botram, pada sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, Yayat melintas dari arah timur menuju barat. Ketika sedang berkendara, terdapat kendaraan Harley Davidson melintas. Berdasarkan keterangan saksi di TKP, terjadi senggolan antarstang dari dua kendaraan tersebut. Alhasil, kendaraan Aerox yang dikemudikan Yayat hilang kendali dan terjatuh. Sementara kendaraan Harley Davidson yang terlibat senggolan sempat berhenti 100 meter dari lokasi kejadian. “Harley Davidson berhenti sejenak dan melihat ke belakang. Selang beberapa saat, ada juga rombongan Harley Davidson sekitar lima motor. Akhir nya harley yang terlibat laka tersebut ikut bergabung dengan rombongan dan melanjutkan perjalanan,” imbuh Asep. Asep belum bisa memastikan pihak yang salah dalam kecelakaan itu. Namun, menurutnya, akan ada sanksi bagi pengendara yang terlibat kecelakaan melarikan diri. Hingga berita ini dibuat, polisi belum bisa mengetahui identitas pengendara Harley Davidson yang terlibat kecelakaan. Polisi disebut masih maraton mencari bukti. “Kami sudah mengumpulkan CCTV di sekitar TKP dan juga mengumpulkan berbagai macam bukti serta saksi di TKP,” lanjut Asep. Polres Ciamis juga sudah berkoordinasi dengan perwakilan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang melaksanakan kegiatan di Kabupaten Pangandaran. Perwakilan HDCI sudah merespons terkait kecelakaan itu. “Tadi juga perwakilan HDCI sempat video call dengan guru korban di rumah sakit. Mereka menyampaikan permohonan maaf,” kata Asep. Asep menambahkan, perwakilan HDCI juga sudah datang ke rumah sakit bersama Camat Cihaurbeuti sudah datang untuk menjenguk korban. Selain itu, pihak Jasa Raharja sudah datang untuk menanggung biaya rumah sakit. “Mereka juga meminta tanda-tanda pengemudi. Mereka juga akan mencari,” ujarnya. Sementara itu di lokasi kejadian, banyak warga yang merekam kejadian tersebut dan memviralkan adanya serempetan hingga tabrak lari antara harley dengan Yayat, karena dirasa yang ditabrak bukan hewan. (yus)

Read More

Ginanjar : Ideologi Pancasila Tidak Bertentangan Dengan Nilai-nilai Islam

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sejarawan sekaligus Filolog Islam Nusantara, Ahmad Ginanjar Sya’ban, mengatakan, terdapat banyak bukti sejarah menunjukkan kebanyakan ulama menyebut mencintai Tanah Air tidak berbeda dengan mencintai agama. Ajaran itu yang terus dipegang hingga saat ini, sehingga umat Islam di Indonesia selalu mempertahankan ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Sebaliknya, ideologi Pancsila justru lahir dari saripati Islam. Pancasila merupakan kesepakatan bersama (kalimatun sawa) yang menjadi ideologi pemersatu banyak suku, agama, ras, dan golongan. “Hal tersebut dapat dilihat dari jejak atau manuskrip sejarah Islam yang membahas kecintaan pada negara dan agama. Hal itu ditulis guru para ulama Indonesia, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, pada akhir abad ke-19,” jelas Ginanjar. Dari manuskrip yang ditemukan menunjukkan, jauh sebelum semua orang membahas hal tersebut, Syaikhona Kholil Bangkalan telah menulis hubbul auton minal iman (mencintai Tanah Air sebagian dari iman). Manuskrip tersebut dalam bentuk kitab berbahasa Sunda-pegon yang diterbitkan di Purwakarta berjudul Nadhom Pancasila. Dalam nadhom itu diterangkan Pancasila adalah falsafah dan dasar negara yang sudah selaras dengan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. “Bukti lainnya bahwa pada 1916, atau 12 tahun sebelum Sumpah Pemuda didengungkan 1928, KH Abdul Wahab Chasbullah dan beberapa ulama tradisionalis lainnya di Surabaya mendirikan sebuah perkumpulan organisasi bernama Syubbanul wathon atau pemuda Tanah Air,” kata Ginanjar kepada media, Sabtu (27/5/2023). Dalam pendirian organisasi tersebut, Kiai Wahab telah mendengungkan cinta Tanah Air melalui mars organisasi. Bukti lain yang memperkuat jejak Pancasila dalam sejarah Islam di Indonesia adalah manuskrip 1970. Lalu, puncak perjuangan ulama dalam mempertahankan ideologi Pancasila terjadi pada Musyawarah Nasional Alim Ulama di Situbondo 1983. Pada acara Munas itu, para ulama bersepakat untuk menerima ideologi Pancasila sebagai asas tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam salah satu butir yang dihasilkan dalam Munas itu, disebutkan penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam untuk menjalankan syariat. “Munas ini juga menentukan posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak bertentangan dengan agama Islam,” kata Ginanjar. Sementara itu,bulama asal Pandeglang Banten, KH Abuya Muhtadi bin KH Abuya Dimyati, mengatakan, Pancasila merupakan wasiat para orang tua terdahulu atau para pendiri bangsa agar diamalkan. Dengan begitu, bangsa Indonesia hidup rukun, damai, dan sejahtera. “Pancasila itu wasiat orang tua kita. Harus dijaga dan diamalkan,” kata Abuya Muhtadi. (tri)

Read More

Mengintip Kegiatan Suluk Thariqoh Naqsysbandiyah Aceh

Aceh – 1miliarsantri.net : Suluk merupakan kegiatan berzikir yang dilakukan secara terus-menerus, meninggalkan pikiran serta perbuatan duniawi, menata bathin mengingat Allah dan hanya mengharap keridloan Allah. Tapi pernah kah kita melihat dari dekat, bagaimana pelaksanaan nya. Nah kami akan berbagi informasi ini kepada anda. Salah satu tempat yang kami singgahi adalah Pondok pesantren Cuco (cucu) Tgk Syech H Mudo Wali Al Chalidy Seuramoe Darussalam Desa Beuradeun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, menjadi salah satu tempat yang menggelar aktivitas Suluk. Aktivitas zikir ini merupakan pengajian ilmu dari Tarekat Naqsyabandiyah yang diajarkan di dayah di kaki bukit Gampong Beuradeun, Aceh Besar. Semua jamaah yang mengikuti kegiatan ini menutupi wajah nya dengan sorban untuk jamaah laki-laki dan menutupi dengan mukena untuk jamaah wanita nya, sehingga tidak terlihat jelas wajah orang-orang ketika mengucapkan ayat-ayat Allah. Hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi jemaah Suluk setiap bulan suci Ramadhan di pesantren cucu ulama kharismatik Aceh tersebut. Jamaah Suluk di Pesantren Seramoe Darussalam itu pada tahun-tahun sebelumnya hanya bagi laki-laki dewasa, bahkan juga terlihat beberapa orang tua. Namun, pada Ramadhan tahun 2021 diperbolehkan juga diikuti oleh jemaah perempuan yang mayoritasnya adalah kaum ibu-ibu. “Jumlah jamaah yang ikut Suluk di tempat kita bertambah dari tahun lalu, kebetulan dua tahun ini ada jamaah perempuan, yang tidak ada pada tahun-tahun sebelumnya,” kata pimpinan Dayah Cuco (cucu) Tgk Syech H Mudo Wali Al Chalidy Seuramoe Darussalam, Tgk Harwalis Harun Wali kepada 1miliarsantri.net. Jamaah Suluk ini bukan berasal dari masyarakat sekitar saja, melainkan ada juga jamaah yang berasal dari daerah lain. Mereka tidak dibenarkan untuk pulang atau keluar dari perkarangan pesantren sampai kegiatan selesai hingga waktu yang telah ditentukan. “Jadi mereka tidak pulang ke rumah, untuk istirahat nya sudah ada waktu-waku tertentu yang telah ditetapkan,” sambung Harwalis. Harwalis menambahkan, jamaah yang mengikuti Suluk tahun ini di pesantren yang ia pimpin sebanyak 75 orang, mulai dari perempuan hingga laki-laki. “Jumlah yang hadir tahun ini ada perempuan sebanyak 25 orang. Laki-laki sekitar 50 orang. Jadi jumlahnya di bawah seratus,” terangnya. Jika sudah mengikuti Suluk, para jamaah tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan, ada pantangan-pantangan tertentu yang harus diikuti. Di mana, kata Harwalis, pantangan jamaah Suluk itu adalah tidak bisa makan bahan makanan yang berdarah seperti daging, mengandung pengawet, dan barang yang bebas diperjualbelikan yang diragukan kemurnian dan kesuciannya untuk para ahli Suluk. “Kenapa dilarang, supaya dalam perjalanan Sulok nya, saat mengingat Allah, saat berzikir senantiasa jemaah lepas secara batin dan lahiriah nya. Pantangan ini wajib dijalani dan dipatuhi oleh para ahli Suluk,” kata Harwalis. Harwalis menjelaskan, kegiatan Suluk di Peaantren yang di pimpin nya ini sudah berjalan sejak 12 tahun lalu dan dilaksanskan setiap bulan Ramadhan, dan masih bertahan sampai sekarang, jamaahnya juga terus bertambah. Di Dayah Seuramoe Darussalam ini, Suluk dilaksanakan selama 10 hari. Namun sebenarnya juga bisa dilakukan 20 sampai 40 hari, itu tergantung dari hasil musyawarah para ahli Suluk setiap tahunnya. “Kita laksanakan 10 hari dalam bulan Ramadhan, tapi di tempat yang lain ada juga yang melaksanakannya sampai 20, 30 hari hingga 40 hari, bagaimana kesepakatan bersama,” imbuhnya. Harwalis menuturkan, kegiatan ibadah Suluk bulan Ramadhan ini sudah sangat dimaklumi dan diketahui oleh masyarakat umum di Aceh, bahwa paling afdhal atau sempurna dari yang lainnya. “Karena ada sembahyang, puasa Qiamul lail dan lainnya, Sulok ini merupakan kegiatan ibadah spesial, lebih dari pada hari-hari lain,” katanya. Karena Suluk dilaksanakan tiap Ramadhan, maka sudah hakikatnya dilaksanakan tawajuh. Ibadah tersebut masuk dalam salah satu pendidikan atau latihan para jamaah mengingat dan berzikir kepada Allah dalam arti yang spesial. “Tidak hanya dengan mengatakan atau mengucapkan kalimat-kalimat, nama-nama Allah, tidak sekadar ucap. Tetapi memang dilakukan secara lahir batin berzikir kepada Allah,” kata Harwalis. Ketika tawajuh hendak dimulai, terlihat enam pemimpin atau khalifah duduk berhadapan dengan para jemaah yang menghadap kiblat. Lalu, jemaah secara bersama terus memanjatkan doa sembari memutar tasbih. Saat tawajuh ini lah, para jamaah menutup semua kepala hingga wajah menggunakan sorban. Semua itu dilakukan agar para jemaah benar-benar kusyuk berdzikir dan mengingat Allah, tanpa terganggu pandangan dari luar. Tawajuh adalah ibadah menghadapkan diri dan membulatkan hati lahir bathin kepada Allah. Dilakukan beberapa kali sehari semalam usai melaksanakan shalat fardhu dan tarawih. “Jadi katakanlah bermula tarekat selalu mengingat Allah, tidak luput hatinya, lahiriah-nya, lisannya tidak luput, itu lah tujuan utamanya,” ujarnya. Kata Harwalis, tawajuh ini menjadi salah satu kelebihan dan keistimewaan dari Tarekat Naqsabandiyah di Aceh dan bahkan dari seluruh nusantara di Indonesia. Harwalis menyebutkan, selama melaksanakan ibadah Suluk di bulan Ramadhan, tawajuh dilakukan sebanyak empat kali dari 24 jam, di antaranya setelah shalat subuh, zuhur, asar dan terakhir usai shalat tarawih. Dari atas bangunan setinggi sekitar 3,5 meter itu, tampak jamaah Suluk masih larut dalam dzikir, hingga akhirnya Tgk Harwalis yang menjadi mursyid membacakan doa dan membacakan shalawat bersama para jemaah. Shalawat tersebut sebagai tanda bahwa Suluk siang itu berakhir, jamaah beristirahat, dan akan kembali dilaksanakan pada waktu shalat selanjutnya. Sebelum melangkahkan kaki dari atas mushala, para jamaah satu-satu maju untuk bersalaman dengan enam orang khalifah, kemudian mereka kembali ke tempat istirahat yang telah disediakan. (din)

Read More

Kemenkes RI Jalin Kerjasama Dengan Dua RS Arab Saudi

Madinah – 1miliarsantri.net : Guna memberikan pelayanan kesehatan para calon jamaah haji yang sudah berada dibtanah suci Makkah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjalin kerja sama dengan dua pengelola fasilitas rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi yakni Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit King Salman Bin Abdul Aziz untuk menjamin perawatan peserta calon haji asal Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan. Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah Thafsin Alfarizi mengatakan kerja sama antara KKHI Madinah dan RS Arab Saudi di Madinah penting untuk menurunkan angka kematian peserta calon haji Indonesia selama penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023M. “Semoga dengan kerja sama yang baik antara KKHI Madinah dan RS Arab Saudi ini adalah ikhtiar dalam melakukan mitigasi penurunan angka kematian calon haji di Arab Saudi,” terangnya. Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zainal Muttaqin didampingi Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah Thafsin Alfarizi beserta tim pelayanan medis telah melakukan kunjungan di Rumah Sakit Arab Saudi pada Kamis (25/5/2023). “Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola dan mereka menyambut baik, serta akan bekerja sama dengan Indonesia,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zainal Muttaqin, Jumat (26/5/2023). Kunjungan tersebut sebagai upaya optimalisasi penyelenggaraan kesehatan jamaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci. Dalam kunjungan tersebut dihasilkan sejumlah kerja sama, di antaranya RS Arab Saudi telah bersedia menerima rujukan pasien dari peserta calon haji Indonesia. “Sebab tidak semua kasus yang dialami peserta calon haji Indonesia bisa ditangani di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah,” katanya. Dalam kunjungan itu, Tim Daker Madinah diterima langsung oleh pimpinan di dua RS Arab Saudi. Zainal mengatakan RSAS di Madinah berkomitmen dan siap menerima rujukan jamaah haji Indonesia serta siap bekerja sama dengan KKHI Madinah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk peserta calon jamaah haji Indonesia. RS King Fahad dan RS King Salman Bin Abdul Aziz adalah rumah sakit rujukan dari KKHI Madinah bagi pasien asal Indonesia yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. KKHI Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang disiapkan Pemerintah Indonesia di Madinah, dengan kapasitas 69 tempat tidur untuk instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), isolasi, rawat inap, dan psikiatri. KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi. (nab)

Read More

Masjidil Haram Memiliki Sound System Tercanggih se Dunia

Makkah – 1miliarsantri.net : Sebagai Kiblat serta pusat nya ibadah umat Islam sedunia, serta menyambut datang nya jamaah yang berkunjung ke Masjidil Haram di Mekkah, baik jamaah Haji maupun Umrah, siapa sangka ternyata Masjidil Haram yang merupakan masjid terbesar di dunia dengan poyek perluasan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menambah luasnya menjadi 519.149 meter persegi ini memiliki tata suara atau sound system yang canggih. Masjidil Haram dilengkapi dengan 7.500 speaker yang tersebar di alun-alun, koridor, dan jalan sekitar masjid. Direktur Operasi dan Pemeliharaan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Mohsen bin Abdul-Mohsin al-Sulami mengatakan, sistem audio di Masjidil Haram merupakan salah satu sistem tata suara terbesar dan tercanggih yang digunakan di seluruh dunia. Mohsen menjelaskan sistem audio di Masjidil Haram secara eksplisit dirancang untuk mengumandangkan adzan, sehingga salat dapat terdengar jelas di dalam masjid, halaman, bahkan jalan sekitar. Lebih dari 120 ahli audio direkrut pemerintah Arab Saudi untuk mengoperasikan dan menyempurnakan sistem audio di Masjidil Haram, Mekkah agar maksimal dan optimal. Para ahli tersebut berasal dari berbagai negara dan latar belakang. Mereka masing-masing membawa keahliannya untuk memastikan bahwa sistem audio yang digunakan di lingkungan masjid bekerja secara optimal dengan mempertimbangkan fitur akustik dan arsitektur ruangan. Tim ahli ini memastikan bahwa mikrofon, pengeras suara, dan sistem transmisi berfungsi dengan benar untuk menyiarkan suara fidelitas tinggi. Terdapat dua ruang kontrol yang berfungsi untuk mengoordinasikan sistem audio, yang terdiri dari ruang utama dan cadangan yang berada di area al Masaa’a. Sistem suara cadangan digunakan jika yang utama gagal. Ini bertujuan untuk memastikan jamaah dapat menyelesaikan salat mereka tanpa gangguan. (dir)

Read More

Rahasia Panjang Umur Mbah Karto Jamaah 105 Tahun Asal Sumatera Selatan

Palembang – 1miliarsantri.net : Beragam kisah yang terjadi dan dialami oleh para calon jamaah haji sebelum berangkat menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah. Satu diantaranya kisah yang dialami Karto Yitno Ahmad asal Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kakek berusia 105 tahun yang akrab dipanggil Mbah Karto ini sehari-hari nya bekerja sebagai petani dan merupakan calon jamaah haji tertua asal Sumatera Selatan. Mbah Karto yang sudah mulai menabung selama 10 tahun untuk mendaftar mengikuti pelaksanaan ibadah haji merasa bersyukur dan tetap semangat melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun kelima agama Islam meskipun usia yang tak terbilang muda lagi. “Saya bersyukur dapat berangkat melaksanakan ibadah haji pada tahun ini walaupun sudah memasuki usia 105 tahun, tidak membuat saya patah semangat sebab melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban dan bekal untuk kematian,” terang Mbah Karto. Ternyata Mbah Karto punya kebiasaan mandi sebelum sholat Tahajud. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas Mbah Karto semenjak remaja hingga sekarang. Dan ini yang menjadi resep Mbah Karto bisa memiliki umur panjang. Hal itu dibenarkan Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) OKU Timur, Husni kepada wartawan di Asrama Haji Palembang, Jumat (26/5/2023). “Berdasarkan cerita keluarga Mbah Karto yang saya dapatkan, beliau selalu rutin mandi sebelum melaksanakan shalat Tahajud, mungkin hal ini yang menjadi rahasia umur panjang beliau,” ujarnya. Selain rutin mandi sebelum shalat Tahajud, ia mengatakan, Mbah Karto menghindari makanan yang berminyak dan selalu mengonsumsi makanan yang direbus. Husni menjelaskan, Mbah Karto merupakan calhaj yang seharusnya berangkat pada 2020, tapi tertunda karena pandemi Covid-19. “Beliau mendaftar untuk mengikuti pelaksanaan ibadah haji dan melunasinya pada tahun 2017 yang seharusnya berangkat pada tahun 2020, namun tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19,” terangnya. (mik)

Read More

Penderitaan KH Ali Alhamidi Semasa Menjadi Tahanan Politik Orde Lama

Jakarta – 1miliarsantri.net : Ketika masa pemerintahan Orde Lama (Orla), terdapat beberapa organisasi kemasyarakatan Islam yang memiliki banyak tokoh ulama ternama, diantaranya Organisasi Persatuan Islam (Persis) yang memiliki banyak ulama produktif. Di antara nama-nama yang cukup masyhur adalah Ustaz A Hassan (1887-1958) dan Syekh Ahmad Surkati (1875-1943). Dari sekian banyak nya tokoh ternama, ada satu figur lagi yang patut dikenang sebagai ahli prolifik. KH Muhammad Ali Alhamidi, seorang penggerak Persis di Tanah Betawi. Di sepanjang hayatnya, tokoh yang akrab disapa Kiai Ali Alhamidi Matraman ini telah menghasilkan banyak karya tulis. Di antaranya adalah Jalan Hidup Muslim, Islam dan Perkawinan, Perbaikan Akhlak, Ruhul Mimbar, Adabul Insan fil Islam, Hidayatullah, Manasik Haji, Al-Wahyu wa Al-Qur’an, serta Godaan Sjetan. Menurut Ketua Divisi Kajian Aliran Pemikiran PP Persis Ustaz Artawijaya, kepiawaian tokoh tersebut dalam menulis muncul terutama berkat persahabatannya dengan A Hassan. Pada masa pemerintahan presiden Sukarno, KH Ali Alhamidi termasuk ulama yang vokal menyuarakan kegelisahan umat Islam. Terlebih lagi, sejak 1960-an Bung Karno cenderung memerintah secara otoriter. Pada saat yang sama, Partai Komunis Indonesia (PKI) kian merapat dan terkesan dilindungi oleh penguasa Orde Lama tersebut. KH Ali Alhamidi pernah merasakan dinginnya sel penjara. Ia menjadi tahanan politik yang dibelenggu Orde Lama dengan tuduhan yang tidak jelas. Ustaz Artawijaya mengungkapkan, penangkapan atas tokoh Persis itu terjadi karena hasutan kelompok kiri, terutama PKI pada waktu itu. Nasib yang sama juga terjadi pada tokoh-tokoh Muslim lainnya. Sebut saja, Prof Buya Hamka, yang dituduh ikut merencanakan plot pembunuhan terhadap Bung Karno. Bahkan hingga tumbangnya sang presiden, tudingan itu tidak pernah terbukti, apalagi dibawa ke pengadilan. Pada puncak kekuasaan, Orde Lama memang begitu terpengaruh oleh agitasi kaum komunis. Dalam hal KH Ali Alhamidi, pemenjaraan terhadapnya begitu janggal. Bukan hanya ketiadaan bukti-bukti yang mendukung penahanan. Antara dirinya dan Bung Karno pun sesungguhnya terjadi hubungan pertemanan yang baik. Pada era 1950-an, Kiai Ali turut berjuang mengobarkan api revolusi kemerdekaan RI. Ia pun ikut mendampingi Bung Karno dalam rapat-rapat akbar bersama rakyat di Jakarta, semisal pidato presiden tersebut di Lapangan IKADA pada 1957. “Pak Kiai (Ali Alhamidi) berkawan dengan Bung Sukarno meski akhirnya Bung Karno yang memenjarakannya. Bung Sukarno itu pernah main ke rumah Pak Kiai di Matraman Dalam II Nomor 56,” terang Ustad Artawijaya kepada 1miliarsantri.net, Kamis (25/5/2023). Seperti halnya Buya Hamka, KH Ali Alhamidi pun tetap produktif menulis di dalam penjara. Bila ulama Minangkabau tersebut menghasilkan karya monumental Tafsir al-Azhar dari dalam rumah tahanan, dai Persis itu menulis beberapa karangan. Salah satunya adalah buku berjudul Godaan Sjetan. Buah penanya itu lahir saat dirinya ditahan di Gedung Departemen Kepolisian, Kebayoran Baru, serta Rindam Condet, Jakarta. Saat di penjara ini lah Kiai Ali Alhamidi melahirkan sebuah buku berjudul Godaan Sjetan. Menurut Ustaz Artawijaya, buku tersebut adalah salah satu karya Kiai Ali Alhimidi yang terkenal. “Ini adalah buah karya beliau yang ditulis dari balik ruang tahanan rezim Nasakom. Hanya tiga bulan, buku setebal 230 halaman yang cukup best seller pada masanya ini, ditulis oleh beliau. Sampul buku ini pun sudah beberapa kali mengalami perubahan,” urai Ustad Artawijaya. Dalam bagian pengantar buku tersebut, Kiai Ali Alhamidu menyampaikan bahwa karya ini disusun dalam kamar tahanan polisi. Dimulai dari tanggal 28 Juni 1962 jam 8 pagi, dan berakhir pada tanggal 1 Agustus 1962 jam 07.00 pagi. Lebih lanjut, Kiai Ali Alhamidi menceritakan suasana ruang tahanan, tempat buku ini ditulis. “Di dalam kamar tahanan polisi, di Departemen Kepolisian Kebayoran Baru, Jakarta, seluas kira-kira tiga meter persegi lebih, disinari lampu listrik yang cukup terang, diperlengkapi dengan kakus dan bak mandi yang bersih serta selalu tersedia air, dan satu dipan tempat tidur,” tulisnya. “Di dalam kamar yang sederhana itu, dan mendapat penjagaan yang cukup kuat, tidak bisa bertemu anak isteri dan kawan sahabat, sehingga waktu saya tidak tertanggu, maka dengan memohonkan perlindungan dan permohonan kepada Allah SWT, mulailah saya mengarang.” Kiai Ali Alhamidi mengatakan, “Saya ditahan karena fitnah, bukan karena bersalah. Lamanya tiga bulan sepuluh hari, atau seratus hari.” Selain Kiai Ali Alhamidi, Ustaz Artawijaya juga menyebut kehebatan tokoh Masyumi lainnya, Buya Hamka. Peraih doktor honoris causa dari Universitas al-Azhar Mesir itu juga melahirkan karya besar dari dalam tahanan rezim Nasakom,yakni Tafsir Al-Azhar. Selain aktif di Persis, Kiai Ali Alhamidi juga ikut menjadi aktivis Partai Masyumi dan banyak menulis artikel di Suara Masjumi. Semasa hidupnya, ia juga terlibat dan aktif dalam kegiatan dakwah di Masjid Said Naum Tanah Abang, Petojo, Pedurenan, Pos Pengumben, dan di Masjid Jami’ Matraman. Sang tokoh wafat pada 22 Agustus 1985. Jenazahnya dikebumikan di Kompleks Permakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Pusat. (Zak)

Read More

Mengenal Perbedaan Suluk dan Tasawuf

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Pengertian Suluk adalah istilah yang dikaitkan dengan suatu jalan menuju ke arah kesempurnaan batin. Istilah ini biasanya digunakan dalam Islam dan sufisme, serta berhubungan dengan istilah lainnya seperti tasawuf, sufisme, dan tarekat. Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, makna suluk adalah menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah SWT. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suluk adalah jalan ke arah kesempurnaan batin. Selain itu, kita juga bisa memahami suluk adalah pengasingan diri atau khalwat. Menempuh jalan suluk adalah mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoterik agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Jalan suluk atau bersuluk juga mencakup hasrat untuk mengenal diri, memahami esensi kehidupan, pencarian tuhan, dan pencarian kebenaran sejati (ilahiyyah). Hal ini dilakukan melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan. Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur’an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Suluk adalah kegiatan berzikir secara terus-menerus mengingat Allah SWT, meninggalkan pikiran dan perbuatan duniawi hanya untuk mendekatkan diri dan memperoleh keridhaan Allah SWT. Seseorang yang menempuh jalan suluk disebut salik. Kata suluk dan salik biasanya berhubungan dengan tasawuf atau sufisme dan tarekat. Suluk adalah jalan menuju kesempurnaan batin. Hal ini tentunya memiliki perbedaan dengan istilah tasawuf. Tasawuf atau yang juga dikenal dengan sufisme adalah ajaran bagaimana menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Tasawuf berasal dari kata sufi. Menurut Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat dari Jurusan Tafsi Hadis dan Akidah Filsafat IAIN Surakarta, dalam TASAWUF: Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya, ada sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya ada ada enam pendapat dalam hal itu, yakni: Meski punya definisi beragam, tasawuf punya arti yang satu yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Masih dalam sumber yang sama, tasawuf dapat diartikan sebagai metode untuk mencapai kedekatan atau penyatuan antara hamba dan Tuhan dan juga untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki (makrifat) dan atau inti rasa agama. Suluk adalah orang yang memasuki atau menempuh jalan menuju tuhan. Sementara itu, tarekat merujuk pada aliran-aliran dalam dunia tasawuf atau sufisme Islam. Kata tarekat atau thariqah berasal dari kata thariq yang memiliki beberapa arti yaitu: Menurut Mulyadi Kartanegara, dalam konteks tradisi Arab, kata “tarekat” dimaknai sebagai: jalan kecil (jalan pintas) menuju wadi (oase) di gurun dan sulit dilalui karena terkadang sudah tertutup pasir. Dalam konteks agama, Alwi Shihab mendefinisikan tarekat merupakan suatu metode tertentu yang ditempuh seseorang secara kontinyu untuk membersihkan jiwanya dengan mengikuti jalur dan tahapan-tahapan dalam upayanya mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian, yang pertama yaitu, merupakan metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufu yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah. Pemimpin sebuah tarekat biasa disebut sebagai Mursyīd (dari akat kata rasyada, yang artinya: “penuntun”). Adapun para pengikut tarekat biasa disebut sebagai Murīd (dari akar kata arāda, yang artinya: “yang menginginkan”), yang bermakna orang yang menginginkan untuk mendekat kepada Tuhan. Pengikut tarekat juga biasa disebut Sālik (dari akar kata salaka, yang artinya “yang memasuki”), yang bermakna orang yang memasuki atau menempuh jalan menuju Tuhan. Dalam hal ini tarekat bermakna sebagai jalan yang khusus atau individual, yang merupakan fase kedua dari skema umum tahapan perjalanan keagamaan: syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. (zab)

Read More

Kecantikan dan Kepintaran Ummu Salamah

Jakarta – 1miliarsantri.net : Salah satu istri Rasulullah SAW yang memiliki kecerdasan hampir menyerupai Aisyah adalah Ummu Salamah. Beliau memiliki nama asli Hindun binti Abu Umayyah bin Mughirah. Ayahnya Abu Umayyah, seorang pemuka Quraisy dan ibunya Atikah bintu Amir bin Rabi’ah. Ummu Salamah sebelum dipersunting Rasulullah, merupakan istri dari Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Makhzum al-Qurasyi atau lebih dikenal Abu Salamah. Dari pernikahannya, Ummu Salamah memiliki empat orang anak. Dikutip dari buku Ummahatul Mukminin para Istri Nabi karya Ahmad Sarwat, pada tahun 4 H, kesedihan melanda keluarga Ummu Salamah. Abu Salamah, suami tercinta meninggal dunia akibat luka yang pernah dideritanya usai Perang Uhud. Namun, dia tidak hanyut dalam kesedihannya. Dia teringat pesan Nabi SAW kepada suaminya, yang kemudian juga turut dihafalkan oleh Ummu Salamah satu doa ketika tertimpa musibah. إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ اللهم أجرني في مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ya Allah, berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik.” Karena siapa yang membaca doa ini akan Allah gantikan yang lebih baik. Ketika hendak berdoa, Ummu Salamah bergumam. “Saya diberi ganti yang lebih baik dari pada Abu Salamah? Akupun tetap membacanya, kemudian Allah gantikan suami untukku (dengan) Muhammad SAW dan Allah berikan pahala untuk musibahku.” “Kemudian Rasulullah SAW menjadi pengganti Abu Salamah untuknya.” (HR. Muslim 918). Ummu Salamah terkenal sebagai wanita cerdas, memberi saran suaminya dan mendukung dakwah suaminya. Lebih dari itu, beliau dikenal wanita yang menawan. Aisyah mengungkapkan isi hatinya terkait Ummu Salamah. “Ketika Rasulullah SAW menikahi Ummu Salamah, aku sangat sedih sekali. Karena banyak orang menyebut kecantikan Ummu Salamah. Akupun mendekatinya untuk bisa melihatnya. Setelah aku melihatnya, demi Allah, dia jauh-jauh lebih cantik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Akupun menceritakannya kepada Hafshah, mereka sepakat, kata Hafshah, “Tidak perlu cemas, demi Allah, itu hanya karena bawaan cemburu.” (Thabaqat Al-Kubro Ibn Sa’d, no. 9895) Ummu Salamah sama seperti halnya Aisyah, seorang wanita yang cerdas. Ummu Salamah meriwayatkan sekitar 13 hadits yang terdapat dalam shahih Bukhari dan Muslim. Ummu Salamah wafat tahun 59 H, ada yang mengatakan 62 H di usia 84 tahun. Ummu Salamah adalah istri Rasulullah SAW yang paling terakhir meninggal. Jenazah beliau dimakamkan di makam Baqi. (zen)

Read More