Tahun 2025 Indonesia Menjadi Konsumen Produk Halal Tertinggi Dunia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menilai tahun 2025 nanti Indonesia akan menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia. Menurut Airlangga, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk muslim di dunia, industri halal telah berkembang dengan tingkat yang menggembirakan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar telah menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia dengan konsumsi halal sekitar 281,6 miliar ditahun 2025. Ia mengatakan pengeluaran umat Islam dunia di sektor halal diperkirakan akan tumbuh 7,8% atau sekitar 3 trilliun di tahun 2025. Pada tahun yang sama Indonesia diprediksi akan menjadi konsumen produk halal tertinggi di dunia dengan konsumsi halal sekitar Rp 281,6 miliar. “Potensi ini tentu perlu kita manfaatkan dengan baik dengan pengembangan industri halal di Indonesia. Jika peluang ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM tentu akan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, dengan 87% mayoritas penduduk muslim di Indonesia,” kata Airlangga dalam sambutannya secara offline pada acara LPPOM MUI Halal Award 2023 yang berlangsung di IPB International Convention Center, Bogor pada Senin (04/09/2023). Dalam kesempatan itu, Airlangga mengatakan pemerintah terus bersinergi dan berkolaborasi serta melakukan sosialisasi agar standar halal yang telah diaplikasikan oleh para pemenang LPPOM MUI Halal Award dapat berdampak pada kesejahteraan umat dan ekonomi nasional. Karena itu menurutnya pembiayaan sangat krusial dan syariah terintegrasi telah mencapai 140,47 triliun disemester pertama tahun 2023, serta sertifikasi halal untuk UMKM telah tercapai 107 ribu di tahun 2023. Ia menekankan bahwa pemerintah terus berkomitmen dalam memfasilitasi pertumbuhan industri halal, pengembangan produk, pelayanan halal, serta pembiayaan syariah. Adanya kolaborasi antar kementrian lemabaga terkait, pemerintah daerah maupun masyarakat. Ia juga berharap industri halal dapat bertumbuh dengan SDM unggul dan sektor keuangan syariah dapat berkembang. “Selamat dan sukses kepada para pelaku usaha yang telah menerima penghargaan Halal Award atas dedikasinya telah menerapkan standar tinggi sehingga dapat memberikan efek domino untuk memajukan industri halal, mendrong inovasi, berkontribusi nyata untuk meenuhi kebutuhan masyarakat,” lanjut Airlangga. Ada 7 kategori penghargaan LPPOM MUI Halal Award 2023 yang diberikan kepada 71 perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UMK) mitra LPPOM MUI. Yakni penghargaan kategori implementasi sistem jaminan produk halal (Best Halal System Implementation), penghargaan kategori perusahaan-perusahaan mitra baru LPPOM MUI yang telah mengimplementasikan jaminan produk halal dengan baik (Best Newcomer), dan penghargaan kategori perusahaan-perusahaan yang telah lama menjadi mitra LPPOM MUI (Long life Achievement). Selain itu penghargaan kategori perusahaan-perusahaan yang perkembangan produknya sangat cepat (Fastest Growth on Halal Product), penghargaan kategori perusahaan-perusahaan favorit brand halal yang dilakukan berdasarkan voting publik (Favorite Halal Brand), penghargaan kategori perusahaan-perusahaan yang berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem halal di Indonesia (Best Social Contribution on Halal Ecosystem), serta penghargaan untuk Usaha Mikro Kecil (UMK) mitra LPPOM MUI (The Promising Halal SME). (Iin) Baca juga :

Read More

Kisah Kesaktian Mbah Gendon yang Tak Bisa Ditembus Peluru

Pekalongan — 1miliarsantri.net : Sosok ulama asal Kabupaten Pekalongan yang dikenal sakti pada zaman dahulu yakni Mohammad Arshal atau Wali Gendhon. Ulama yang lebih dikenal sebagai Mbah Gendhon tersebut dikenal sakti karena tirakatnya yang luar biasa. Ahli waris Makam Mbah Gendhon, M Arifin, menceritakan, kehidupan Mbah Gendhon sekitar tahun 1868-1960 Masehi. Mbah Gendhon merupakan anak pasangan Tarab dan Takumi. “Beliau (Mbah Gendhon) lahir di Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Pekalongan. Mbah Gendhon merupakan anak satu-satunya,” katanya. Menurutnya, sejak kecil Mohammad Arshal dikenal sebagai sosok yang pendiam, mengalah dan pemaaf. Kedua orang tuanya juga mendidik Mbah Gendhon dengan cara sederhana dan mandiri. “Sehari-hari menggembala ternak milik orang lain. Sampai remaja dan dewasapun sifatnya tidak berubah. Bahkan malah semakin menjauhi duniawi,” terangnya. Sampai pada akhirnya, lanjut dia, kedua orang tua Mohmmad Arshal mengenalkannya kepada seorang perempuan sebagai pendamping hidupnya. Namun tidak seperti pernikahan pada umumnya, setelah menikah Mohammad Arshal bersama rombongan pengantar malah kembali ke rumah orang tuanya. “Ternyata beliau (Mbah Gendhon) belum memiliki keinginan untuk berumah tangga. Namun masih ingin memperdalam ilmu agama atau mondok,” ungkapnya. Sehingga, Mbah Gendhon kemudian berpamitan kepada kedua orang tua serta sanak saudara untuk berangkat mondok ke Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Akhirnya kedua orang tuanya merestui kepergiannya dengan memberikan bekal dan sedikit uang. “Mbah Gendhon mondok di Kyai Munir. Selama di pondok, sifatnya juga tidak berubah. Hal itu juga membuat sejumlah teman tidak menyukainya,” terangnya. Sekitar lima tahun menimba ilmu di rantau tersebut, lingkungan sekitar terserang wabah gatal-gatal. Sehingga pengasuh ponpes setempat menyarankan untuk mandi di sebuah sendang yang berair hangat. “Namun Mohammad Arshal hanya ditepian saja. Sehingga teman-temannya yang iseng lantas mendorongnya ke dalam sendang. Namun setelah tercebur ke dalam sendang, beliau tak muncul kembali. Teman-temannya sudah mencari, bahkan air sendang sudah dikeringkan, namun Mohammad Arshal tidak ditemukan,” jelasnya. Sehingga, hal itu membuat pengasuh pondok pesantren berkunjung ke Desa Kesesi, untuk memberikan kabar tersebut kepada keluarga Mbah Gendhon. Kedua orang tuanya tetap tawakal dan sabar mendapat kabar tersebut dan berharap masih hidup. “Namun hingga puluhan tahun tak ada kabar keberadaan Mohammad Arshal tersebut. Sampai suatu saat musim kemarau tiba, tanaman kering dan mati semua. Bisa dikatakan saat itu paceklik,” ungkapnya. Tiba-tiba, lanjut dia, saat malam saat sunyi muncul angin kencang menerbangkan semua yang dilewatinya. Kedatangan angin disertai kilat dan suara keras petir. Sehingga tidak ada warga yang berani keluar rumah. “Kemudian rumah kedua orang tuanya tiba-tiba terdengar suara diketuk-ketuk. Karena ketakutan, pintu tetap tidak dibuka. Baru setelah mengucapkan salam dan menyebutkan namanya, ayahnya membukakan pintu,” paparnya. Hal itu membuat kedua orang tuanya terkejut bercampur bahagia. Sebab, anaknya yang hilang puluhan tahun akhirnya pulang. “Namun saat pulan itu pakaian beliau (Mbah Gendhon) tak lazim, yakni auratnya hanya tertutup oleh akar-akaran yang dianyam. Jenggotnya lebat dan rambutnya terurai panjang,” terangnya. Selama menghilang, Mbah Gendhon tinggal di hutan dan goa ditemani sejumlah hewan. Dia hanya mengkonsumsi petai cina dan bunga pohon jati. “Selama perjalanan, dia ditemani seorang harimau dan ular yang membantunya menyeberangi sungai,” katanya. Kedatangan Mohammad Arshal itu membuat warga setempat berbondong-bondong mendatangi rumahnya karena penasaran. Namun tiba-tiba dan tanpa sebab, Mbah Gendhon malah naik ke pohon kelapa. “Beliau tidak makan dan minum di atas pohon kelapa itu selama berbulan-bulan. Meskipun dirayu keluarga, tetap tidak bersedia turun. Hingga sekitar setahun kemudian turun tanpa ada yang meminta, dan beliau turun menaiki pelepah kelapa yang sudah kering dan meluncur ke bawah. Pelepah itupun yang digunakannya untuk duduk selama berbulan-bulan lagi. Musim hujan juga tidak menggoyahkannya. Hingga keluarga membuatkan tempat untuk berteduh,” ungkapnya. Kabar kepulangan Mohammad Arshal itu akhirnya sampai ke pengurus ponpes tempat dia menuntut ilmu agama. Sehingga pengurus ponpes beserta sejumlah santri berkunjung ke rumah orang tua Muhammad Arshal. “Saat tiba di Kesesi, para pengurus pondok tersebut lantas melakukan pertemuan khusus dan akhirnya pengasuh ponpes mengatakan logat Cirebon ‘Cung kiye Mohammad Arshal wes balik, sira susah pikir, bingung pikir sowan nang Moh. Arshal julukane Wali Gendhon’. Baru setelah ada kunjungan dari ponpesnya belajar dulu, Mbah Gendhon bersedia masuk kembali ke rumah,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, Mohammad Arshal juga memiliki peranan dalam kemerdekaan RI. Sebab, saat penjajahan Belanda, Mbah Gendhon juga ikut berjuang melawan penjajah Belanda. “Saat itu, rumah Mbah Gendhon digunakan untuk persembunyian para pejuang saat melawan Belanda. Mengetahui hal itu, Belanda lantas mengepung rumah beliau dan memborbardinya. Namun hanya menggunakan perisai berupa tampah, dengan izin Allah, rumah dan lingkungannya selamat dari serangan itu,” terangnya. “Pernah juga ditantang untuk membuktikan kewaliannya, dengan ditembak. Jika benar beliau wali Allah, maka tidak akan terluka jika ditembak. Saat senapan kompeni meletus, secepat kilat Mbah Gendon tak terlihat. Baru setelah kepulan asap senapan itu menipis, Mbah Gendhon memperlihatkan telah menangkap peluru itu,” jelasnya. Bahkan, lanjut dia, Mbah Gendhon juga memiliki peran mengusir Belanda dari lingkungannya. Mbah Gendhon hanya mengelilingi markas Belanda, para pasukan kompeni secara tiba-tiba tewas tanpa sebab. “Akhirnya markas itu bubar dan ditutup. Sejumlah kejadian itu, membuat masyarakat yang awalnya tidak percaya, akhirnya percaya bahwa Mbah Gendhon memiliki kelebihan karomah dari Allah SWT,” terangnya. Menurut M Arifin, ketenaran Mbah Gendhon tidak hanya sekitar Pekalongan saja. Namun hampir seluruh Nusantara sudah mengenal sosok Mbah Gendhon tersebut. “Saat itu sekitar tahun 1990-an, warga Malaysia itu berkunjung ke makam Mbah Gendhon didampingi adiknya warga Pangkal Pinang. Dia mengaku bertemu Mbah Gendhon dan diajar mengaji. Setelah itu, Mbah Gendon memberi alamat tinggalnya di Kesesi ini (makamnya) kepada warga Malaysia itu. Ya kaget saat tiba di sini, karena baru mengetahui kalau ternyata Mbah Gendhon sudah meninggal sekitar tahun 1960’an,” paparnya. Warga Lampung juga hampir sama ceritanya. Namanya Pak Sodikin kalau tidak salah. Dia ke sini sekitar tahun 2000’an. “Dia cerita kalau tiga bulan sebelumnya bertemu Mbah Gendhon di hutan, ngobrol-ngobrol dan kemudian dikasih alamat di Kesesi ini. Kaget juga setelah sampai sini, karena ternyata Mbah Gendhon sudah meninggal,” tambahnya. Diungkapkan, setiap tahun selalu diadakan khaul Mbah Gendhon tersebut. Khaul tersebut biasanya diadakan setiap Ahad Legi Jumadil Awal. “Setiap khaul biasanya jamaahnya sampai puluhan ribu. Penuh semua sini. Makam yang pertama kami pindah karena tergerus air sungai. Jaraknya tidak jauh dari makam yang sekarang. Lokasi yang sekarang ini juga atas permintaan beliau (Mbah Gendon). Sebab…

Read More

Perbedaan Halal Haram Produk Wine atau Minuman Berfermentasi

Jakarta — 1miliarsantri.net : Klaim halal produk wine Nabidz lewat jalur Self Declare memunculkan polemik di masyarakat. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Halal Corner pun melakukan uji lab untuk membuktikan ada atau tidaknya kadar alkohol dalam jus buah tersebut. Hasil uji laboratorium membuktikan produk jus buah bermerek Nabidz termasuk dalam golongan khmar. Produk ini mengandung kadar alkohol-etanol 8,84 persen yang menempatkannya sebagai minuman beralkohol golongan B. Terkait kasus tersebut, publik pun tertarik untuk memperhatikan proses pembuatan suatu produk yang berkaitan dengan status kehalalannya. Mengutip laman Halal Corner, Senin (04/09/2023), minuman merek Nabidz terdaftar sebagai produk jus atau sari buah anggur. Namun dalam pembuatannya ternyata melalui proses fermentasi. Di mana penetapan status kehalalannya tidak diperkenankan melalui mekanisme Self Declare. Minuman fermentasi dihasilkan dari proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme seperti ragi atau bakteri untuk mengubah gula menjadi alkohol atau asam. Terkait produk Nabidz, mayoritas orang mengira produk fermentasi tersebut sama dengan minuman nabidz atau nabeez, kesukaan Rasulullah SAW Padahal, minuman nabeez favorit Nabi Muhammad SAW dibuat dari buah kurma yang direndam dengan air. Seperti dijelaskan oleh Aisyah radhiyallahu’anhu, “Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” [H.R. Muslim]. Berdasarkan hadits tersebut, nabidz atau nabeez kurma dibuat dengan merendam kurma selama beberapa jam saja. Minuman ini bermanfaat untuk memperbaiki sistem pencernaan tubuh, meningkatkan asupan nutrisi seperti vitamin dan mineral, dan membantu membuang racun dalam tubuh. Meski begitu, umat Muslim harus cermat dengan proses pembuatan nabidz atau nabeez ini. Sebab, buah atau sari buah akan cepat terfementasi dalam waktu 24 hingga 48 jam hingga mengubah gula menjadi alkohol. Karena itu, dalam membuat nabeez, terlebih dari buah-buahan yang mengandung banyak gula, hindari durasi waktu yang panjang. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi fermentasi yang mengubah gula menjadi alkohol. Sehingga status kehalalan nabeez berubah menjadi haram. Merujuk Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 10 Tahun 2018, dinyatakan produk minuman hasil fermentasi bukan khamr yang mengandung alkohol-etanol lebih dari 0,5 persen berstatus hukum haram. Sementara khamr merujuk pada minuman yang memabukkan. Umumnya, khamr terbuat dari anggur, gandum, barley atau biji-bijian lain yang mengandung gula. Kemudian diolah melalui proses fermentasi yang mengubah gula menjadi alkohol-etanol dengan bantuan ragi Saccharomyces cerevisia. Disebutkan dalam salah satu hadits dari Abdullah bin Umar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Setiap minuman yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.” Minuman yang dikategorikan sebagai khamr adalah bila dalam minuman tersebut mengandung etanol minimal 1 persen. Jadi produk minuman fermentasi anggur bermerek Nabidz bukanlah produk nabidz atau nabeez yang disunnahkan Rasulullah. (rid) Baca juga :

Read More

Ali bin Abi Thalib, Sosok yang Berperan Penting dalam Penyebaran Islam di Yaman

Yaman — 1miliarsantri.net : Sebanyak 98 persen Mayoritas penduduk Yaman adalah pemeluk agama Islam. Ajaran Islam merupakan pedoman serta tuntunan pada seluruh aspek kehidupan di masyarakat. Islam telah tersebar luas di Yaman bahkan semenjak masa Nabi Muhammad SAW. Sejarah mencatat, Ali bin Abi Thalib adalah orang yang mengenalkan agama ini kepada penduduk Yaman pada 630 M. Tidak butuh waktu lama bagi agama Islam berkembang pesat di sana. Masjid pertama pun dibangun di wilayah al Janad, yang diikuti dengan kehadiran masjid di Sana’a. Pada perjalanan selanjutnya, warga Yaman terbagi ke dalam dua kelompok besar. Yakni penganut Sunni, jumlahnya mencapai 50-55 persen penduduk Muslim serta Syiah yang sekitar 42-47 persen. Selain itu, secara mazhab Sunni pun terbagi lagi dengan mayoritas atau 50-55 persen adalah pengikut mazhab Syafii, 40-45 persen terkait aliran Zaidi, dan 2-5 persen dari mazhab Ismaili. Pengikut Sunni banyak menetap di wilayah selatan dan tenggara. Adapun di utara merupakan pusat pengikut Zaidi, sedangkan pengikut ajaran Jafari memilih kawasan tengah, seperti Ibu Kota Sana’a sebagai basisnya. Yaman adalah pusat peradaban tertua di Timur Jauh. Hal ini dikatakan ahli geografi asal Yunani, Ptolemy. Dia menjuluki negara itu dengan Eudaimon Arabia atau Arabia yang beruntung. Antara abad 12 SM hingga 6 M, telah berlangsung sebanyak enam pergantian dinasti penguasa di Yaman. Dan di wilayah Yaman ini, terdapat satu kota yang disebut dalam Alquran, yakni Saba. Sektor perniagaan menyumbang peran penting Yaman dalam kemajuan kawasan itu selama berabad-abad silam. Terdapat beberapa pusat ekonomi, antara lain, Ma’in, Qataban, Hadhramaut, Awsan, Saba, dan Himyarite. Pada era kejayaan Islam, Yaman masuk ke dalam wilayah pemerintahan kekhalifahan. Status wilayahnya, yakni provinsi dan dipimpin seorang gubernur yang diangkat langsung oleh khalifah. Yaman terkenal dengan aneka produk tekstilnya berkualitas tinggi. Tekstil dan pakaian jadi dari Yaman berharga mahal ketika dijual di negara lain, bahkan kerap menjadi pilihan khalifah. Rempah-rempah juga menjadi barang dagangan utama. Kontribusi Yaman pada pencapaian peradaban gemilang umat Muslim Abad Pertengahan sangat besar. Banyak dari penduduk yang terjun di kancah kemiliteran kekhalifahan. Mereka turut serta dalam ekspedisi perluasan wilayah Islam yang berakhir sukses. Sebagian lagi dilibatkan pada proyek-proyek konstruksi. Tenaga kerja dan insinyur dari Yaman mendirikan bangunan penting di kota-kota utama Islam, semisal Baghdad, Kairo, maupun Persia. Hingga abad 20, Islam masih dominan dan menjadi agama resmi negara. Negara memberikan kebebasan beragama. Selain pemeluk Islam, sebagian penduduk Yaman adalah penganut Nasrani, Hindu, Budha, dan Yahudi. Berdasarkan laporan International Religious Freedom, hampir tidak pernah muncul peristiwa kekerasan karena perbedaan keyakinan dan agama. (rat) Baca juga :

Read More

KH Miftachul Akhyar : Beberapa Jenis Rejeki yang Harus Kita Ketahui

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menjelaskan, ada beberapa hal yang dimaksud dengan rejeki. Jadi rezeki bukan hanya uang, ilmu juga termasuk rezeki, karena rezeki memiliki arti setiap yang bisa dimanfaatkan. Menurut Kiai Miftach, apapun yang dimiliki, baik rezeki dhahir maupun rezeki ilmu harus ada nilai infaq di dalamnya. “Jadi, apapun yang kita punya harus ada nilai infaqnya, baik berupa infaq rezeki dhahir, maupun rezeki ilmu, dan lain sebagainya. Setiap yang bisa dimanfaatkan itu namanya rezeki. Ilmu dimanfaatkan, makanan dimanfaatkan, baju dimanfaatkan,” ujarnya dilansir dari YouTube Multimedia KH Miftachul Akhyar, Senin (04/09/2023). Ia menjelaskan, rezeki dibagi menjadi dua, yaitu rezeki halal dan rezeki haram. Rezeki haram pun termasuk ke dalam rezeki di mana yang haram adalah cara mendapatkannya. Sementara rezeki baik yang halal atau haram itu tidak lepas dari apa yang ditulis oleh malaikat saat 40 hari yang ketiga di rahim ibu. “Sebenarnya rezeki kita itu sudah dibagi habis oleh Allah, nggak tambah, nggak kurang. Hanya saja ada orang nggak tahan, akhirnya ambil milik orang lain, mencuri milik orang lain. Padahal yang diambil itu sebenarnya rezekinya sendiri. Hanya caranya yang salah, ambilnya dengan cara yang salah, akhirnya jadi haram,” terangnya. Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya tersebut menegaskan bahwa apapun yang bisa gunakan, bisa dimakan, bisa dipakai, bisa dihabiskan itu namanya rezeki. Kemudian jika manusia dapat menerapkan rezeki yang dimilikinya dengan baik, tidak akan saling menuntut, iri, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, Kiai Miftach menjelaskan bahwa setan dan iblis merupakan salah satu makhluk yang diberi kekuasaan atau kemampuan oleh Allah untuk mengganggu rezeki manusia. “Iblis, syetan, jin, dan semua jaringan-jaringannya, dan semua yang ikut dalam barisannya itu bisa mengganggu rezeki manusia. Makanya kalau kita makan dan minum sebelumnya baca bismillah, maka setan akan kelaparan dan kehausan karena nggak bisa menikmati rezeki kita, karena sudah baca bismillah. Pokoknya kita diperintah bagaimana menjadikan setan di sekeliling kita, setan yang tidak mau melepaskan kita itu bisa menjadi kurus-kurus. Maka seringlah baca bismillah,” sambung Kiai Miftach. Ia mengungkapkan, istri, suami, dan anak itu termasuk rezeki. Kiai Miftach menegaskan bahwa apapun yang menjadi rezeki manusia bisa diganggu setan. Sehingga Rasulullah SAW mengingatkan manakala mau berhubungan suami istri membaca doa, agar anak yang terlahir tidak diganggu setan. Kiai Miftach menegaskan, Insyaallah setan nggak akan bisa mengganggu. Akhirnya jadilah anak yang gampang nurut. Kalau nakal waktu kecil biasa, nakalnya anak kecil itu tanda cerdas, dewasa sudah sadar. Setan diberikan kemampuan yang luar bisa, kekuasaan mengganggu manusia termasuk mengganggu rezeki Bani Adam. “Bukan hanya itu, setan juga diberikan kemampuan merusak ekonomi Bani Adam, kalau bisa ekonomi Bani Adam menjadi haram semua, paling tidak syubhat,” pungkas Kiai Miftach. (yat) Baca juga :

Read More

Keutamaan Luar Biasa Puasa Ayyamul Bidh

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rukun Islam merupakan lima perkara dasar yang menjadi syarat untuk menjadi sosok Muslim yang sempurna. Di antara lima perkara tersebut adalah ibadah puasa. Selain bulan yang wajib yakni puasa di bulan Ramadhan, terdapat beberapa puasa sunnah. Diantara sekian puasa sunnah yang ada, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sebagai sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Ibadah ini dilakukan di hari-hari putih (white days), saat bulan bersinar terang atau purnama sempurna di malam hari. Karena itu, puasa Ayyamul Bidh dilakukan sesuai dengan penanggalan kalender Hijriah, yaitu setiap tanggal 13, 14 dan 15 di setiap bulannya. Dari Jarir bin ‘Abdullah, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa Dahr dan puasa hari-hari Bidh (putih cerah karena sinar rembulan), adalah waktu pagi tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.” [Sunan an-Nasa’i] Selain itu, dalam hadits lain diketahui bahwa Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘As meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Menjalankan Saum (puasa) pada tiga hari setiap bulan setara dengan puasa sebulan penuh.” [Al-Bukhari dan Muslim] Puasa merupakan suatu amalan yang sangat diganjar oleh Allah SWT. Dari Abu Huraira meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Yang Maha Agung dan Ta’ala bersabda: Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Hal ini dilakukan demi Aku, dan Aku akan memberikan pahala untuk itu. Demi Allah yang di tangan-Nya nyawa Muhammad, nafas orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi musk.” [Shahih Muslim] Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, “Pahala setiap amal (kebaikan) seseorang dikalikan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah (SWT) berfirman: ‘Pahala menjalankan Saum (puasa) berbeda dengan pahala amal shaleh lainnya; Saum itu untuk-Ku, dan Aku Sendiri yang akan memberikan pahalanya. Orang yang menjalankan Saum pantang makan dan minum hanya demi Aku.’ Orang yang berpuasa mempunyai dua peristiwa yang menggembirakan, satu pada saat berbuka, dan yang lainnya pada saat bertemu Rubb-nya. Sesungguhnya nafas orang yang mengamati Saum lebih harum di sisi Allah dari pada harumnya musk.” [Muslim] Dilansir di About Islam, Ahad (03/09/2023), disebutkan bahwa dengan puasa akan membantu seorang Muslim mendisiplinkan dirinya. Di sisi lain, ibadah ini juga bentuk dari pemurnian spiritual dan fisiknya. Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman: ‘Setiap amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali As-Siyam (puasa) yang (khususnya) untuk-Ku, dan Aku akan membalasnya atas hal itu.’ Puasa adalah perisai. Jika ada di antara kalian yang menjalankan puasa, hendaknya ia tidak mengucapkan kata-kata kotor dan tidak boleh meninggikan suaranya; dan siapa pun yang mencaci-makinya atau mencoba bertengkar dengannya, hendaknya dia berkata: ‘Aku sedang berpuasa.’ Demi Dia yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, nafas orang yang menjalankan Saum lebih harum di sisi Allah daripada wangi musk. Orang yang berpuasa merasakan dua kebahagiaan: kenikmatan yang dirasakannya saat berbuka. Dia bergembira karena puasanya ketika bertemu Rubb-nya.” [Al-Bukhari dan Muslim] Menjalankan puasa di hari putih termasuk nafila (sunnah/sunnah). Setiap tindakan sunnah yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari Cinta Allah, merupakan sarana langsung untuk mendapatkan Cinta Allah. Jika Allah SWT mencintai seseorang, maka hidupnya akan dipenuhi dengan berkah. Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala bersabda: ‘Barangsiapa yang memusuhi wali (sahabat)-Ku, maka Aku menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih dicintai-Ku selain kewajiban-kewajiban agama yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan nawafil hingga Aku Mencintainya. Ketika Aku Mencintainya, Akulah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan Akulah tangannya yang ia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Seandainya dia meminta [sesuatu] kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadanya; dan jika dia berlindung kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya perlindungan.’” [Al-Bukhari] Hadits ini menunjukkan bahwa Wilaya Allah (kedekatan dengan Allah) dicapai dengan menunaikan amalan wajib, kemudian ditingkatkan secara nawafil (sukarela). Hal ini membawa seseorang kepada Cinta Allah dan Wilaya-Nya. Adapun pahala Wilaya adalah, “Sesungguhnya bagi para sekutu Allah tidak ada rasa takut terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Yaitu) Orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Bagi mereka kabar baik dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tidak ada perubahan pada janji Allah. Itu ˹benar-benar˺ kemenangan tertinggi.” (QS Yunus ayat 62-64). (yat) Baca juga :

Read More

Menag Ajukan Tambahan Anggaran Untuk Peningkatan Honorarium Bagi Non-ASN di Kemenag

Jakarta — 1miliarsantri.net : Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajukan Usulan Tambahan Anggaran Tahun 2024 untuk Peningkatan Kualitas Layanan Agama dan Pendidikan. Yaqut mengemukakan usulan penting ini dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR mengenai tambahan anggaran tahun 2024. Usulan tersebut mencakup tambahan anggaran sebesar Rp17.483.954.274.000,- guna memperkuat pelaksanaan rencana Kementerian Agama. Salah satu poin utama adalah peningkatan honorarium bagi penyuluh agama Non-PNS dari Rp500.000,- menjadi Rp1.500.000,- per bulan. “Perlu kami sampaikan bahwa usulan tambahan anggaran tahun 2024 ini termasuk untuk pemenuhan rencana Kementerian Agama dalam meningkatkan besaran honorarium penyuluh agama Non PNS dari sebesar Rp500.000,- menjadi Rp1.500.000,- per bulan,” urai Menag. Saat ini, pagu anggaran Kementerian Agama untuk tahun 2024 mencapai Rp72.166.256.418.000,-. Nilai ini sudah disepakati melalui Surat Bersama dari Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas pada tanggal 31 Juli 2023. Anggaran ini akan diperuntukkan bagi berbagai program di bawah dua fungsi utama Kementerian Agama, yakni Fungsi Agama dan Fungsi Pendidikan. Fungsi Pendidikan akan mendapatkan alokasi terbesar, yaitu sebesar Rp60.605.230.250.000,- atau 83,98% dari total pagu anggaran. Dana ini akan difokuskan pada peningkatan akses dan kualitas pendidikan agama di satuan pendidikan umum, pendidikan agama pada sekolah umum, serta pendidikan keagamaan. Tujuan lainnya adalah meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan daya saing lembaga pendidikan tinggi keagamaan. Fungsi Agama akan mendapatkan alokasi sebesar Rp11.561.026.168.000,- atau 16,02% dari total anggaran. Dana ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan nasional di bidang agama. Dengan anggaran ini, Kementerian Agama berupaya memperkuat layanan kehidupan beragama, meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan, serta mengembangkan tata kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan kementerian. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa Kementerian Agama dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk mendorong kerukunan umat beragama, meningkatkan kualitas pendidikan agama, serta memajukan pembangunan di bidang agama di Indonesia Menteri Agama berharap mendapatkan dukungan dan kerja sama dari Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR. “Hal ini untuk mewujudkan upaya peningkatan kualitas layanan agama, pendidikan agama, dan tata kelola kepemerintahan yang lebih baik di bawah naungan Kementerian Agama,” pungkas Menag. (wink) Baca juga :

Read More

Kisah Keperkasaan Hang Tuah Menjaga Kerajaan Malaka

Surabaya — 1miliarsantri.net : Sebagian besar masyarakat pasti sudah pernah mendengar nama Hang Tuah, seseorang pahlawan dan tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka. Diceritakan bahwa dirinya adalah seorang pelaut dengan pangkat laksamana, dan juga petarung yang hebat di laut maupun di daratan. Pada cerita Sulalatus Salatin disebutkan, bahwa ia dahulunya adalah seorang nelayan miskin. Dimasa mudanya, Hang Tuah beserta empat teman seperjuangannya yakni Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu membunuh sekelompok bandit-bandit dan dua orang yang berjaya menghancurkan desa dengan amarahnya. Bendhara atau yang sederajat dengan Perdana Menteri dalam sistem pemerintahan sekarang, dari Melaka mengetahui kehebatan mereka, dan mengambil mereka untuk berkerja di istana. Dari sinilah Hang Tuah mendapatkan nama besar dan menjadi seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu, pada masa pemerintahan Kesultanan Melaka pada abad ke-15, yakni di Kesultanan Melayu Melaka yang bermula pada abad ke-15. “Tak akan Melayu hilang di bumi,” begitu sumpah Hang Tuah dalam Sulalatus Salatin. Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah membunuh seseorang petarung dari Jawa, yang terkenal dengan sebutan Taming Sari. Dari kejadian inilah Hang Tuah tidak terlepas dengan Keris Taming Sari, senjata yang dikenal dimiliki Hang Tuah. Keris ini sendiri awalnya adalah keris yang dipunyai oleh Taming Sari. Hang Tuah mengambil keris ini dari Taming Sari, setelah dia berhasil mengalahkannya dalam sebuah pertempuran. Ketika Melaka diserang Portugis pun, Melaka meminta bantuan ke Kesultanan Demak penerus Majapahit setelah runtuh. Hang Tuah difitnah berzinah dengan pelayan raja, dan di dalam keputusan yang cepat, raja menghukum mati laksamana yang tidak bersalah. Namun, hukuman mati tidak pernah dikeluarkan, karena Hang Tuah dikirim ke sebuah tempat yang jauh untuk bersembunyi oleh Bendhara. Setelah mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati, teman seperjuangan Hang Tuah yakni Hang Jebat, dengan murka ia membalas dendam melawan raja. Hal tersebut mengakibatkan semua rakyat menjadi kacau-balau. Raja menyesali hukuman mati yang dijatuhkannya pada Hang Tuah. Namun, pada kejadian ini, Hang Jebat justru mengambil kesempatan atas ketidakberdayaan raja melawannya, karena Hang Jebat memegang Keris Taming Sari dari sahabatnya yakni Hang Tuah. Untuk mengatasi hal tersebut, raja memanggil lagi Hang Tuah untuk menghentikan tindakan Hang Jebat. Bendahara memanggil kembali Hang Tuah dari tempat persembunyiannya, dan dibebaskan secara penuh dari hukuman raja. Setelah tujuh hari bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris Taming Sarinya dari Hang Jebat dan berhasil membunuhnya. Sesudah kejadian Hang Tuah membunuh teman seperjuangannya yakni Hang Jebat gugur, Hang Tuah menghilang dan tidak pernah terlihat kembali. Kehebatan dari Hang Tuah ini, menginspirasikan masyarakat untuk tetap mengabadikan namanya. Selain digunakan untuk nama jalan, namanya juga dikaitkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan bahari. Nama Hang Tuah digunakan untuk beberapa institusi pendidikan kemaritiman, antara lain Universitas Hang Tuah di Surabaya, serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Hang Tuah di Kediri, Jawa Timur. Selain itu salah satu kapal perang Indonesia, juga menggunakan namanya yaitu, KRI Hang Tuah . Di Batam sendiri, ada juga nama perumahan yang diberi nama Hang Tuah yang terletak di kawasan Batam Center. Sementara itu, di kawasan Batubesar, Nongsa yang memang terkenal adalah kawasan suku asli Batam, yakni Melayu, juga ada pasar tradisional yang diberi nama pasar Hang Tuah. (har) Baca juga :

Read More

Pertumbuhan Bioskop di Saudi Hingga Memberikan Pendapatan Sebesar Rp 2,1 triliun

Jeddah — 1miliarsabtri.net : Komisi Umum Media Audiovisual (GCAM) Pemerintah Arab Saudi mengumumkan, pendapatan Arab Saudi dari bioskop hingga saat ini telah melampaui 535 juta riyal Saudi atau setara Rp 2,1 triliun. Ini terhitung sejak dimulainya kembali aktivitas bioskop di wilayah Arab Saudi. Badan pemerintah Arab Saudi itu juga menyampaikan, sejauh ini, lebih dari 10 juta tiket telah terjual. Sektor sinema Saudi adalah pendapatan yang terbesar di Arab Saudi saat ini, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Ahad (03/09/2023). Hal itu karena sektor tersebut bergerak dengan akselerasi tinggi dalam mencapai tujuan Visi Saudi 2030. Jumlah kursi di 69 bioskop di Saudi telah melampaui 64 ribu dan masih banyak lagi dari tujuh operator, di lebih dari 20 kota di Saudi. Adapun bioskop yang paling menonjol di antaranya adalah Vox Cinemas dan Muvi Cinemas. Bioskop-bioskop Saudi telah membuktikan kehadirannya yang kuat dan efektif, dengan jumlah film yang diputar mencapai lebih dari 33. GCAM mengungkapkan, film terlaris di box office adalah film drama aksi Amerika “Top Gun: Maverick,”. Tiket film ini telah terjual lebih dari 1,2 juta dan menyumbang pendapatan mencapai 84 juta riyal Saudi atau setara Rp 339 miliar. Sektor sinema Saudi mencatat pertumbuhan sebesar 28 persen selama kuartal kedua tahun 2023. Menurut buletin sektor bisnis Kementerian Perdagangan baru-baru ini, terdapat lonjakan catatan komersial dari sektor-sektor yang menjanjikan di Kerajaan, seperti bioskop, hiburan dan seni. Buletin tersebut menyatakan bahwa catatan komersial sektor produksi film mencapai lebih dari 1.700 catatan komersial, dibandingkan dengan lebih dari 1.300 catatan komersial pada akhir kuartal kedua tahun 2022. Mei 2023 lalu, pemerintah Arab Saudi merilis perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kerajaan kuartal pertama 2023. Perekonomian Arab Saudi tumbuh 3,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dalam laporan Otoritas Umum Statistik Arab Saudi yang dirilis Ahad (07/05/2023) aktivitas nonminyak tumbuh 5,8 persen pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara aktivitas minyak tumbuh 1,3 persen. IMF mengatakan, ekonomi Arab Saudi tahun lalu tumbuh 8,7 persen. Tapi proyeksi pertumbuhan PDB Arab Saudi tahun ini akan mencapai lebih dari 3,1 persen. Bulan lalu Riyadh mengatakan, mulai bulan Mei ini Arab Saudi akan memangkas produksi minyaknya menjadi 500 ribu barel per hari. Kelanjutan dari pemangkasan yang dilakukan negara-negara minyak, OPEC+ sebesar 1,16 juta barel per hari. (dul) Baca juga :

Read More

Ungkapan Jomblo fi Sabilillah Bagi Kalangan Remaja

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Kelihatannya seperti bercanda, tapi itu benar adanya. Jomblo fi Sabilillah awalnya hanya ‘plesetan’ di kalangan anak muda dari frasa Jihad Fi Sabilillah. Namun, jika dikaji lebih dalam, buat anak muda menjomlo adalah jihad tersendiri. Tentu tidak mudah memutuskan menjadi jomlo di kala remaja atau teman seusia berpacaran, nobar ke bioskop dengan pasangan, menguji adrenalin ke taman bermain bersama kekasih, atau berjalan berduaan. Belum lagi, muncul berbagai meme atau ungkapan yang memojokkan kaum ‘jombloer’. “Sandal aja punya pasangan, masak kamu enggak!” Itu baru dari segi tekanan sosial atau stimulasi dari luar. Dari dalam diri juga, setiap manusia yang sudah baligh mempunyai keinginan untuk mempunyai pasangan. Allah SWT berfirman, dalam surah ar-Rum: 30, “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” Maka itu, memilih menjomlo dalam arti tidak berpacaran sebelum menikah adalah jihad yang tidak mudah bagi remaja dan pemuda Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata: ‘Rasulullah saw bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barang siapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu (mengekang hawa nafsu seksual)’.” (Muttafaq ‘Alaih). Hadis ini secara implisit menunjukkan, mempunyai pasangan adalah kebutuhan karena itu dianjurkan untuk segera menikah. Dan jika tidak mampu dianjurkan puasa. Dengan kata lain tanpa puasa, tetap bersabar tanpa ada pasangan adalah tantangan yang tidak mudah. Pacaran? Tentu sangat tidak dianjurkan karena justru akan menstimulasi kecenderungan yang ada. Menjadi jomblo fi sabilillah adalah berbeda dengan menjomblo karena keadaan. Jomblo karena nasib terjadi karena memang tidak bisa mempunyai pacar, nembak ditolak, suka sosok tertentu tidak berani mendekat. Akan tetapi, jomblo fi sabilillah adalah pemuda yang punya kemampuan untuk punya pacar, punya modal berpacaran, tapi menolak melakukannya karena takut berdosa dan memilih langsung menikah pada waktunya. Mereka yang memilih tetap menjomblo, mendekati diri pada kriteria tujuh golongan yang dilindungi Allah. “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh’. Dan (6) seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” Ternyata banyak tanggapan dari kalangan remaja yang cukup menunjukkan spirit bagaimana memahami konsep jomblo ini, seperti : “Aku memilih jomblo fii sabilillah daripada jatuh ke pelukan yang salah.” “Lebih baik jomblo lalu menuju pelaminan daripada pacaran tanpa kepastian.” “Menjomblo adalah ibadah jika diniatkan menghindari dosa.” “Perjuangkan kejombloanmu demi jodoh terbaikmu.” “Jagalah iman, tuk dapat jodoh idaman. Bukan lewat pacaran.” “Gak jantan kalo cuma pacaran, ayo halalkan!” Dari beberapa slogan tersebut terlihat, buat sebagian besar lelaki, menjomblo adalah cara menjauhkan dari perzinaan dan dosa. Bagi perempuan, mereka lebih memilih kepastian. Jadi, daripada pacaran lebih baik langsung ke pelaminan. Sambil menanti bersiap, ber-jomblo fi sabilillah dahulu. (yus) Baca juga :

Read More