MAN ICP Sabet Emas Ajang Kompetisi Sains Madrasah dan MYRES

Kendari — 1miliarsantri.net : Madrasah Aliayah Negeri Insan Cendekia Pekalongan (MAN ICP) menorehkan prestasi pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Tahun 2023 pada 2-7 September 2023 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Siswa MAN Insan Cendekia Pekalongan (ICP), Abimanyu Rahmawan Hidayat menyabet Emas untuk kategori bidang Biologi Terintegrasi. Malam penganugerahan sekaligus penutupan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Tingkat Nasional Tahun 2023 ini dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Ri Prof. Dr. H. Nizar Ali Mewakili Menteri Agama RI, Nizar Ali menyampaikan kompetisi yang dilaksanakan berjenjang mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional ini menjadi pengalaman tiap pribadi. Pengalaman itulah, yang akan membentuk karakter atau pribadi yang tangguh, unggul dan penuh perjuangan yang sungguh-sungguh. Proses pengalaman inilah modal utama sukses di masa depan. “Jangan lelah berproses, jangan capek, jangan berhenti menempa diri menjadi pribadi yang baik, berkarakter, berperilaku mulia,” pesan Nizar dalam sambutannya. Bagi MAN ICP, ini adalah prestasi yang kesekian kalinya diraih untuk ukuran sekolah yang masih dianggap baru berusia delapan tahun. “Untuk ukuran sekolah yang masih relatif muda, baru berusia delapan tahun, tentu ini sebagai sebuah kebanggan sekaligus pemicu danpemacu untuk terus bertahan dan bahkan meningkatkan kualitas baik bagi anak didik, guru, maupun institusi,” ujar Kepala Madrasah MAN IC Pekalongan, Khoirul Anam. Bagi Abim, demikian Abimanyu akrab disapa, kompetisi dan prestasi ini menjadi pengalaman yang sangat luar biasa. “Berjuang mulai dari tingkat kota hingga bisa mencapai tingkat nasional dan akhirnya membawa pulang medali emas, semua terbayarkan disini,” ujar Abim siswa kelas XII asal Wonogiri didampingi ibu kandungnya Sarwiyanti. Pada event MYRES, MAN ICP juga memperoleh Juara 1 Medalis Emas pada kategori Ilmu Keagamaan. Pemenangnya adalah Khalila Anisykurlillah dan Asyla Khisan. Keduanya siswa XII yang melakukan penelitian dengan judul “Al Bisyru : Perancangan Aplikasi Generalized Anxiety Disorder (GAD) Berdasarkan Tinjauan QS. Al-Ra’ad Ayat 28”. “Keberhasilan Tim MYRES menjadi juara 1 medali Emas ini sebagai prestasi yang pertama kalinya berhasil menyumbangkan medalis Emas pada kompetesi bidang penelitian”, ujar Tapsirudin, guru pembimbing Khalila dan Asyla. (bay) Baca juga :

Read More

Rusia Luncurkan Skema Percontohan Perbankan Syariah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Rusia telah meluncurkan perbankan syariah untuk pertama kalinya sebagai bagian dari program percontohan selama dua tahun. Percobaan yang dimulai pada 1 September ini merupakan yang pertama kalinya undang-undang Rusia secara resmi mendukung keuangan Islam. Mengutip Islam Channel, Rusia memiliki populasi muslim sekitar 25 juta jiwa. Hal ini dipandang sebagai langkah penting bagi Rusia dan dapat membuka jalan bagi adopsi perbankan syariah yang lebih luas di negara ini. Pada 4 Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memperkenalkan perbankan syariah untuk menilai “kelayakannya”. Program percontohan ini berlangsung di empat republik dengan mayoritas penduduk Muslim – Tatarstan, Bashkortostan, Chechnya, dan Dagestan. Jika program ini terbukti berhasil, Rusia akan memperkenalkan peraturan baru ini ke seluruh negeri. Para analis mengatakan, ekonomi Rusia semakin beralih ke Timur karena permusuhan dengan Barat setelah invasi mereka ke Ukraina. Peluncurkan perbankan syariah di Rusia dipandang sebagai cara untuk menarik investasi asing dari Timur Tengah dan negara-negara Muslim lainnya ke Rusia. Menurut pemberi pinjaman terbesar di Rusia, Sberbank, pasar keuangan syariah diperkirakan akan tumbuh dengan cepat baik di Rusia maupun di seluruh dunia. Senior VP Sberbank Oleg Ganeev memprediksi pasar keuangan syariah akan tumbuh sebesar 40% dan mencapai $7,7 triliun pada tahun 2025. Perbankan syariah berbeda dengan perbankan biasa karena mengikuti aturan-aturan berdasarkan hukum Islam. Prinsip-prinsip ini melarang riba dan bunga yang dianggap tidak adil. Sebaliknya, bank-bank Islam bekerja lebih seperti mitra dengan nasabah mereka, berbagi keuntungan dan risiko. Pendekatan ini berbeda dengan keuangan konvensional, yang sangat bergantung pada transaksi berbasis utang. Bank-bank Islam juga menghindari investasi pada hal-hal yang dapat merugikan masyarakat, seperti alkohol atau perjudian. Sikap etis ini mencerminkan prinsip-prinsip Syariah dan mempromosikan praktik keuangan yang bertanggung jawab. Elemen penting lainnya dari perbankan syariah adalah tidak mengizinkan transaksi berisiko, seperti bertaruh di pasar saham. Hal ini memastikan uang setiap orang aman, mengurangi risiko, dan mencegah krisis keuangan, yang membedakannya dari keuangan konvensional. Rusia menawarkan program dukungan negara untuk pembiayaan hipotek dan usaha kecil dan menengah. Inisiatif-inisiatif ini mengandalkan pinjaman berbunga, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah. Undang-undang baru ini berusaha untuk mengatasi beberapa keterbatasan ini dan memberikan landasan untuk pengembangan keuangan syariah lebih lanjut. Perbankan syariah di Rusia muncul setelah krisis keuangan 2008 ketika bank-bank menghadapi masalah likuiditas. Kemudian, pada 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea, negara-negara Barat memberikan lebih banyak tekanan pada bank-bank Rusia melalui sanksi. Perbankan syariah mendapatkan lebih banyak daya tarik karena Rusia berusaha untuk menjalin hubungan dengan wilayah-wilayah mayoritas Muslim. Pendapatan energi Rusia telah melindungi negara ini dari dampak penuh dari sanksi-sanksi Barat saat ini setelah invasi ke Ukraina. Namun, negara ini sangat ingin mengurangi ketergantungannya. (fat) Baca juga :

Read More

Daftar Tunggu Haji di Malaysia Hingga 150 Tahun

Kuala Lumpur — 1miliarsantri.net : Executive Director of Group Finance Tabung Haji Malaysia, Mustakim Mohamad mengungkapkan masa tunggu keberangkatan jamaah haji Malaysia per tanggal 1 September 2023 mencapai 149 Tahun. Estimasi tahun keberangkatan ini hingga 1594 H/2169 M, dengan jumlah jamaah daftar tunggu mencapai 3.901.215 orang. Tabung Haji disebut melayani pendaftaran haji setiap hari, bisa mendaftar dimana dan kapan saja. Tabung Haji memiliki beberapa saluran pendaftaran haji. “Kini mendaftar haji dapat dilakukan dimana saja selama 24 jam/7 hari seminggu melalui melalui web, bank-bank Islam, konter Tabung Haji (TH), ATM, bahkan melalui telepon melalui Tabung Haji Contact Center,” terang Mustakim dalam rilis nya yang diterima 1miliarsantri.net, Jumat (08/09/2023). Ia menjelaskan syarat pendaftaran pun hanya membuka deposit Tabung Haji. Setoran awal di rekening minimal 1.300 ringgit atau setara Rp 4.258.886, serta tidak pernah menggunakan Tabung Haji sebelumnya. Dilansir di tabunghaji.gov.my, kuota haji resmi negara-negara yang termasuk anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), termasuk Malaysia telah ditentukan pada 1988 di Amman, Jordan. Saat itu, Kerajaan Arab Saudi menetapkan kuota haji setiap negara pada kadar 0,1 persen dari jumlah penduduk negara pengirim jamaah haji. Sehingga, kuota resmi haji Malaysia adalah sebanyak 31.600 orang, berdasarkan statistik populasi Malaysia saat ini. “Jumlah kuota jamaah haji Malaysia sendiri pada tahun 1444 H/2023 ini berjumlah 32.600 orang, termasuk 1.000 kuota tambahan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi,” lanjut Mustakim. Informasi ini ia sampaikan dalam sambutan kunjungan pemerintah Indonesia ke Lembaga Tabung Haji Malaysia, Senin (04/09/2023) lalu. Adapun pihak yang berangkat ke Negeri Jiran ini adalah Kementerian Agama (Kemenag), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Auditor BPK Ahmadi Nur Supit menyampaikan agenda kunjungan ini selain sebagai langkah mencari praktik terbaik. Utamanya ini dalam kriteria Pemeriksaan Kinerja atas Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 1444 H/2023 M. Dalam kegiatan itu diselipkan pula agenda saling berbagi (sharing session), terkait penyelenggaraan ibadah haji dan pengelolaan keuangan haji sebagai objek benchmarking. Ahmadi juga menjelaskan, karena terkait dengan penyelenggaraan haji, maka pihaknya mengajak Kemenag dan BPKH sebagai lembaga yang menyelenggarakan ibadah haji tersebut. Ia menilai, penyelenggaraan haji di kedua negara mempunyai sistem yang berbeda. Untuk Indonesia, biaya penyelenggaraan haji masih dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikelola setiap tahun, serta hasil dari nilai manfaat yang dikelola BPKH. Tidak hanya itu, terkait kontrak layanan di Tabung Haji dilakukan perjanjian dengan penyedia layanan di Arab Saudi sudah 3-5 tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kontrak perjanjian Indonesia dengan penyedia layanan di Arab Saudi, dilakukan pada saat tahun berjalan. “Apakah dimungkinkan kita dapat melakukan perjanjian seperti itu? Nanti kita akan cari solusinya, maka itu BPK memfasilitasi pertemuan ini. Ke depannya, pengalaman yang didapat dari Tabung Haji ini bisa memberikan suatu yang positif dan akan menjadi contoh pada perbaikan haji ke depan,” pungkasnya. (yan) Baca juga :

Read More

KH Anwar Iskandar : Terlalu Berlebihan BNPT Awasi Rumah Ibadah

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menanggapi wacana pengawasan rumah ibadah yang digulirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel. “Saya kira pemerintah jangan terlalu jauh masuk ke dalam urusan-urusan yang menjadi otoritas dari pengurus masjid, ya. Bahwa pemerintah punya agenda untuk menangkal paham intoleran, ya wajib, ya memang perlu. Tetapi kalau harus kemudian dilakukan dengan cara mengawasi, apalagi sampai masuk ke dalam wilayah-wilayah itu, menurut saya itu berlebih-lebihan,” terang Anwar Iskandar, Jumat (08/09/2023). Kiai Anwar menyarankan, pemerintah perlu kerja sama dengan NU dan Muhammadiyah, misalnya, yang memang punya doktrin tentang Islam Wasatiyah, yang akan mengajarkan kepada pengurus-pengurus takmir masjid-masjid yang dimiliki itu untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Islam Wasathiyah. “Tetapi kalau memang ditengarai ada bukti bahwa di dalam masjid itu ada khatib atau ada pengurus yang memang mengajarkan ajaran-ajaran intoleran, ya orangnya saja diambil. Jangan karena ada tikus kemudian dibakar lumbungnya. Tapi intinya saya tidak setuju kalau sampai terlalu jauh seperti itu,” tegasnya. Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pada Senin (04/09/2023), Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengusulkan mekanisme moderasi beragama di rumah ibadah saat menanggapi pernyataan anggota Komisi III DPR RI H Safaruddin yang menyinggung adanya karyawan PT KAI yang terpapar paham radikalisme beberapa waktu lalu. Safaruddin juga mengatakan terdapat sebuah masjid yang berada di kawasan Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, yang kerap kali konten dakwahnya mengkritik pemerintah. “Di Kalimantan Timur itu ada di Balikpapan itu Pak, itu masjidnya Pertamina tapi tiap hari mengkritik pemerintah di situ Pak,” ungkap Safaruddin. (wink) Baca juga :

Read More

Ciri-ciri Orang Lalai Dalam Melakukan Sholat

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Shalat adalah tiang agama Islam. Setiap Muslim wajib mendirikan shalat minimal 17 rakaat dalam lima waktu setiap harinya. Keutamaan ibadah tersebut didapat bila kita tidak lalai dalam shalat. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ma’un ayat 4 yang berbunyi, “Celakalah orang yang shalat”. Seruan ini ditujukan bagi mereka yang lalai dalam shalat. Lalu, apa ciri-ciri dari orang yang lalai dalam shalatnya? Imam Ibnu Qayyim menyebut sejumlah ciri orang yang lalai dalam shalat, yaitu. Aa Gym mengatakan, ciri pertama ini dimiliki orang munafik yang menganggap shalat adalah beban dan berat dijalankan. “Ketika orang lain tidak mengetahui dia cenderung tidak mau shalat dan dia suka ingin diketahui oleh orang lain bahwa dia melaksanakan shalat,” kata Aa Gym dalam salah satu kajiannya. Padahal, Allah Ta’ala mencintai orang yang shalat di awal waktu, “ash-shalatu’ ala waqtiha”. Gerakan yang dilakukan dengan cepat tidak dengan tu’maninah sehingga tidak ada kenikmatan dalam menikmati bacaan juga gerakan shalat. Semakin panjang bacaan Imam ketika shalat maka lamunan dan perencanaan dalam pikirannya akan semakin panjang. Sehingga mengingat hanya Allah semakin sedikit. (yus) Baca juga :

Read More

Pemerintah Indonesia Studi Banding ke Lembaga Tabung Haji Malaysia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah Indonesia melakukan kegiatan studi banding ke Lembaga Tabung Haji Malaysia. Kunjungan yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ini bertujuan mencari praktik terbaik, sebagai kriteria Pemeriksaan Kinerja atas Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M. Selain untuk tujuan itu, Auditor BPK RI Ahmadi Nur Supit menyebut kunjungan ini juga mengagendakan sesi berbagi (sharing session), terkait penyelenggaraan ibadah haji dan pengelolaan keuangan haji sebagai objek tolak ukur atau benchmarking. “Kami mengagendakan benchmarking ke Lembaga Tabung Haji Malaysia, sebagai sharing session terkait penyelenggaraan ibadah haji dan pengelolaan keuangan haji sebagai objek benchmarking,” ujarnya dalam keterangan yang diterima 1miliarsantri.net Jumat (08/09/2023). Mengingat kegiatan ini berkaitan dengan penyelenggaraan haji, maka pihaknya mengajak Kemenag dan BPKH sebagai lembaga yang menyelenggarakan ibadah. Penyelenggaraan haji di kedua negara ini disebut mempunyai sistem yang berbeda. Untuk Indonesia, biaya penyelenggaraan haji masih dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dikelola setiap tahun dan hasil dari nilai manfaat yang dikelola BPKH. Tidak hanya itu, terkait kontrak layanan di Tabung Haji dilakukan perjanjian dengan penyedia layanan di Arab Saudi sudah 3-5 tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kontrak perjanjian Indonesia dengan penyedia layanan di Arab Saudi, dilakukan pada saat tahun berjalan. “Apakah dimungkinkan kita dapat melakukan perjanjian seperti itu? Nanti kita akan cari solusinya, maka itu BPK memfasilitasi pertemuan ini. Ke depannya, pengalaman yang didapat dari Tabung Haji ini bisa memberikan suatu yang positif dan akan menjadi contoh pada perbaikan haji kedepan,” sambungnya. Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid, menyampaikan pada penyelenggaraan haji Tahun 1444H/2023M ini ada kesamaan yang menimpa jamaah saat berada di Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Pemerintah Indonesia dan Malaysia pun disebut sudah berdiskusi panjang terkait kejadian di Masyair ini. Ia berharap dengan pertemuan ini dapat dicari solusi, agar kejadian yang menimpa jamaah haji ini tidak terulang kembali. “Arab Saudi sudah terlena karena pada tahun 2022, yang jamaahnya hanya 46 persen dan tidak ada masalah sama sekali. Sehingga pada musim haji tahun 2023 ini dinilai akan sama dengan kondisi jamaah tahun 2022, yang akhirnya mereka lalai untuk melalukan mitigasi,” tukas Subhan. Terkait istitha’ah kesehatan, pihaknya akan belajar dengan Malaysia yang angka kematian jamaahnya tergolong kecil. Di musim haji tahun depan, Kemenag berencana akan merubah pola keberangakatan jamaah. “Yang ini kami perlu belajar dengan Malaysia. Konon angka kematiannya itu kecil, karena pemeriksaannya ketat sejak di Tanah Air. Tahun ini (Indonesia) pemerikasan kesehatan akan dilakukan sebelum pelunasan dan akan segera dibahas oleh DPR. Jadi yang tidak lolos kesehatan tidak diizinkan pelunasan biaya haji,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Pelaksanaan Haji 2024, Nigeria Mendapatkan Kuota 95 Ribu Jamaah

Riyadh — 1miliarsantri.net : Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan persiapan haji 2024 dengan alokasi kuota jamaah. Nigeria telah mendapatkan 95 ribu kuota jamaah. Nigeria diberikan kuota dalam jumlah besar karena kemampuannya untuk menghabiskan alokasi yang sama yang dikeluarkan pada tahun 2023. Ketua Komisi Haji Nasional (NAHCON) Alh. Zikrullah Hassan mengumumkan alokasi kuota jamaah haji tahun 2024 saat melakukan pertemuan dengan kepala badan jamaah haji negara dan pimpinan operator tur di Abuja, sebagaimana dilansir The Guardian, Kamis (04/09/2023). Dengan keluarnya alokasi nasional, Alh. Hassan mengisyaratkan bahwa komisi haji kemudian menyetujui alokasi 71 ribu kuota jamaah ke 36 negara bagian. Adapun rinciannya yaitu Kaduna 6.004; Kano 5.934; Sokoto 4.996; Kebbi 4.752; Katsina 4.513 dan FCT 4.368. Di Barat Daya, Lagos mendapat bagian terbesar sebesar 3.517; Osun 1.764; Oyo 1.386; Ogun 1.191; Ondo 491 dan Ekiti memiliki alokasi daftar 246. Demikian pula Edo memiliki 412; Lintas Sungai 67; Saya 199; Delta 64; Bayelsa 58; Anambra 15 sedangkan Enugu mendapat 14 slot jamaah. Abia dan Akwa-Ibo tidak mendapat alokasi. Hasan mengungkapkan, calon jamaah haji harus memperkirakan tingginya biaya haji 2024 yang wajar mengingat sifat nilai tukar mata uang asing yang berfluktuasi terhadap mata uang lokal. Hassan mencatat, meskipun penyelenggaraan ibadah haji akan ditentukan oleh nilai tukar dolar, biaya pameran udara dan layanan di Arab Saudi juga akan memainkan faktor utama dalam keseluruhan biaya haji 2024. “Otoritas Saudi telah mengumumkan bahwa penerbitan visa bagi calon jamaah haji akan ditutup 40 hari sebelum tanggal Arafah. Dia juga mengingatkan pengelola haji bahwa era keterlambatan masuk dan konsesi kepada VIP telah berakhir,” terangnya. Ibadah haji 2024 akan berbeda dari sebelumnya karena dimensi baru yang diperkenalkan. Untuk ibadah haji tahun depan, penerbitan visa akan ditutup 40 hari sebelum Arafah. Berbeda dengan tradisi kami di mana kami akan mengeluarkan visa untuk VIP beberapa hari ke Arafah. “Dengan alokasi kuota jamaah ke negara bagian, maka persiapan telah dimulai. Karena itu, kami masih mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi selama haji terakhir di bidang terbatasnya ruang dan kekurangan makanan di Muna, kami telah menulis pengaduan resmi yang meminta pengembalian dana dan permintaan maaf,” tutupnya. (dul) Baca juga :

Read More

Indologi, studi mengenai India, dirintis oleh ilmuwan Muslim bernama al-Biruni.

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : George Sarton dalam magnum opus-nya, Introduction to the History of Science, memuji sosok al-Biruni. Ilmuwan Muslim serba bisa dari abad ke-10 M itu dipandangnya turut meletakkan tonggak penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan, serta merintis era modern. “Semua pasti sepakat bahwa al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,” tulis profesor Harvard University itu. Tokoh ini bernama lengkap Abu Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni. Ia lahir pada tahun 362 H/973 M di Beruniy, sebuah distrik region Asia tengah. Pada masa itu, daerah tersebut termasuk wilayah Negeri Khwarazmi—kini Republik Uzbekistan. Salah satu peran penting al-Biruni terletak pada upaya merintis Indologi. Sebutan ini mengacu pada kajian ilmiah mengenai Anak Benua India. Saat berusia 44 tahun, al-Biruni mendampingi Sultan Mahmud Ghazni dalam ekspedisi ke Anak Benua India. Kala itu, raja tersebut baru saja mendirikan ibu kota baru bagi negerinya, Ghaznawiyah, di Kabul (kini Afghanistan). Kepergian sang sultan ke India tentunya bertujuan meneguhkan ekspansi wilayahnya. Bagaimanapun, al-Biruni memiliki agenda yang agak berbeda. Saintis tersebut menggunakan kesempatan ini untuk melakukan studi lapangan mengenai masyarakat dan kebudayaan India. Ia juga mulai belajar menguasai Sanskerta, yakni bahasa kebanyakan masyarakat setempat. Perjalanan selama beberapa tahun itu membuahkan karya, Kitab fii Tahqiq maa li’l Hind min Ma’qulatin fil ‘Aql aw Mardhula (Kajian atas Hal yang Disampaikan Masyarakat India, Baik Rasional Maupun yang Tertolak). Dengan menulis buku ini, al-Biruni membuka jalan bagi Indologi sebagai sebuah studi keilmuan baru. Ia tetap menegakkan kaidah-kaidah ilmiah dalam menyelidiki kebudayaan setempat. Dalam arti, subjek masyarakat didekatinya tanpa menaruh prasangka terlebih dahulu (free of prejudices). Karena itu, kecenderungannya selalu objektif dan imparsial dalam menulis. Dalam menulis buku tersebut, al-Biruni menerapkan metode kronologis. Ia pun mengkritik cara sejumlah cendekiawan India pada masanya yang kurang begitu tertarik pada penulisan sejarah yang rasional, objektif, dan merujuk pada urutan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa historis. “Sayangnya, orang-orang India tidak begitu memerhatikan urut-urutan (peristiwa) sejarah. Mereka kurang hati-hati dalam menghubungkan secara kronologis, misalnya, suksesi kepemimpinan raja-rajanya. Saat dicecar mengenai informasi atau gagap menjelaskan (mengenai sebuah peristiwa masa lalu –Red), mereka cenderung akan mendongeng,” tutur al-Biruni dalam karyanya, Kitab fii Tahqiq maa li’l Hind, seperti dinukil dari MS Khan dalam artikelnya, “Al-Biruni and the Political History of India” (1976). Para peneliti pada era modern memuji al-Biruni. Sebab, dirinya begitu teliti dalam memilah antara yang fakta dan yang fiksi ketika mempelajari kultur masyarakat India. Ketelitian itu tentu lebih jelas ketika sang sarjana Muslim melakukan riset non-humaniora, semisal fisika, astronomi, atau matematika. Karena itu, banyak sejarawan mengakuinya sebagai peletak dasar metode ilmiah. Menurut al-Biruni, metode yang tepat untuk menulis historiografi, di samping kronologi, adalah komparasi. Peradaban India pun dibandingkannya dengan peradaban atau kebudayaan lain yang pernah dipelajarinya, semisal Yunani Kuno, Persia pra-Islam, Kristen, atau Yahudi. Dalam pengamatannya, kebudayaan India tidak jauh berbeda dengan beberapa tradisi tersebut. Umpamanya, panteisme yang ditemukan dalam kepercayaan Hindu, juga tampak indikasinya dalam tradisi Yunani. Fenomena kasta yang diterapkan masyarakat India ditemukan pula polanya dalam Persia. Keduanya meyakini bahwa manusia terbagi ke dalam strata sosial sejak lahir. Tentunya, al-Biruni tidak melewatkan topik sumbangsih peradaban India bagi khazanah ilmu secara global. Contohnya, sistem angka India, anka, yang dibaca secara deretan—dari kiri ke kanan. Ia menilai, sistem numeral itu jauh lebih praktis dibandingkan sistem bilangan Romawi. Selama mengikuti misi Sultan Mahmud di India, al-Biruni tidak meninggalkan kegiatan penelitiannya dalam bidang sains alam. Ia menemukan berbagai metode untuk, antara lain, mengukur ketinggian matahari serta keliling dan radius bumi. Astronom yang juga ahli geografi tersebut juga memperkenalkan pembagian jam ke dalam perhitungan 60-an (sexagesimal), yakni menit dan detik. Sebagai fisikawan, dirinya selalu mengandalkan eksperimen. Misalnya membuktikan berat jenis benda-benda walaupun dalam beberapa hal teorinya masih cenderung mendukung Aristotelian. Al-Biruni merupakan seorang ilmuwan multitalenta (polymath) yang penuh dedikasi. Mahmud mengistimewakannya di antara para cerdik cendekia di lingkungan istana. Salah satu karyanya adalah Al-Qanun al-Mas’udi. Buku yang ditulisnya dalam bahasa Arab itu menghimpun berbagai pemikirannya tentang ilmu falak, geografi, dan teknik sipil. Seperti tampak pada judulnya, buku tersebut dipersembahkannya untuk reputasi sang raja Ghaznawiyah. Sebagai balasan, sang sultan memberikannya koin perak sebanyak bobot yang bisa diangkut seekor gajah. Akan tetapi, hadiah itu ditolaknya dengan halus seraya menyebutkan kebaikan-kebaikan yang sudah diperolehnya dari negara. Pada 1030 M, Sultan Mahmud meninggal dunia. Kedudukan penguasa ini digantikan oleh pangeran yang bernama Muhammad. Dalam masa pemerintahan raja-baru tersebut, al-Biruni menyelesaikan sebuah karyanya untuk bidang geologi, Al-Jamahir fii Ma’rifat al-Jawahir. Beberapa bulan sebelum wafat, sarjana ini menerbitkan buku tentang ilmu medis, Kitab al-Sadala fi’l Thibb. Menurut Riaz Ahmad dalam “Al-Biruni: A Great Muslim Scientist, Philosopher and Historian (973-1050 AD)”, jumlah karya yang dihasilkan al-Biruni di sepanjang hayatnya mencapai 180 judul. Dari total tersebut, sebanyak 103 judul diterbitkan pada masa hidupnya. Terlepas dari itu, pada 1948 M sekelompok peneliti menghimpun 15 naskah peninggalan al-Biruni perihal astronomi dan matematika ke dalam buku Rasa’il al-Biruni. Sang saintis terus menginspirasi di lintas zaman. Banyak pihak merayakan legasinya. Pada 1986, sebuah kawah di bulan dinamakan “9936 al-Biruni.” Gugusan pulau di dekat Antartika pun diberi nama Kepulauan Biruni. Di Iran, tanggal kelahiran sang “guru banyak ilmu”, 4 September, ditetapkan sebagai hari persatuan insinyur survey. Al-Biruni berpulang ke rahmatullah pada 1050 M di Ghazna. Dirinya meninggalkan banyak maslahat untuk dunia menuju era modern. (yus) Baca juga :

Read More

Santri Pesantren Al Hikmah 2 Brebes Juara Runner Up Kompetisi Internasional Debat Bahasa Arab di Qatar

Jakarta — 1miliarsantri.net : Prestasi santri Indonesia kembali teruji di kancah internasional. Kali ini santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al Hikmah 2 (Malhikdua), Brebes menjadi runner up perhelatan International School Debating Championship 2023 (ISDC). Ajang ini berlangsung di Education City Doha, Qatar, 2-4 September 2023. ISDC 2023 adalah kompetisi debat Bahasa Arab kasta tertinggi dalam kancah internasional yang diadakan oleh Qatar Debate yang merupakan bagian dari Qatar Foundation. Delegasi Malhikdua berangkat ke Doha setelah lolos babak penyisihan yang digelar secara daring, 6 – 7 Mei 2023 lalu. Delegasi yang diturunkan Malhikdua terdiri atas empat siswa dan satu guru pembimbing. Mereka mewakili Indonesia pada kompetisi tersebut. Pada Semi Final, Indonesia masuk pada kategori penutur Bahasa Asing/Arabic as Foreign Language (AFL) bersama Malaysia, Singapura, dan Kazakhstan. Namun demikian, dalam kategori ini, para peserta masih bisa berjumpa dengan negara penutur asli/native. Pada babak pertama, Indonesia bertemu dengan Tunisia sebagai negara penutur asli. Tim Indonesia harus mengakui keunggulan tim Tunisia. Pada ronde kedua dan ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan tim Malaysia dan Singapura sehingga mengantarkannya ke Final. Babak Final diikuti oleh tim Indonesia dan Singapura. Sebab, tim dari dua negara inilah yang mendapatkan nilai tertinggi pada babak sebelumnya. Indonesia dengan perolehan nilai tertinggi dan Singapura urutan kedua. Tema debat yang diangkat pada babak final berhubungan dengan teknologi digital dan politik. Persisnya, berkenaan larangan bagi perusahaan sosial media untuk menyediakan akun-akun para pejabat dan politikus. Mosi ini baru diberikan 20 menit sebelum debat dimulai. Sehingga, kedua tim harus jeli dalam menelaah dan menganalisis sesuai dengan problematika internasional dari sisi perpolitikan yang terjadi saat ini. Hasilnya, wakil Indonesia harus puas dengan perolehan runner up, meski Singapura sempat dikalahkan pada semifinal. “Hasil ini merupakan kerja sama tim yang sangat luar biasa sehingga bisa sampai final. Ini juga tidak terlepas dari upaya para siswa dan dewan guru Malhikdua, baik ikhitar lahir maupun batin. Kami cukup puas dan bangga dengan perolehan ini,” terang Sutanto, Lc guru pembimbing melalui pesan singkat dari Doha, Kamis (07/09/2023). Guru lulusan Universitas Al Azhar Cairo tersebut juga menuturkan bahwa keikutsertaan Malhikdua dalam kompetisi ini merupakan mimpi besar Malhikdua dari tahun 2017. Sebelumnya, tim Malhikdua meraih posisi III pada Debat Bahasa Arab Tingkat ASEAN di International Islamic University Malaysia (IIUM) di Kuala Lumpur Malaysia. “Malhikdua selalu punya mimpi besar, salah satunya prestasi internasional yang perlu dicapai dalam bidang bahasa, di samping prestasi internasional bidang sains dan teknologi. Prestasi yang lahir dari Qatar ini akan menjadi batu loncatan untuk bisa terus meraih prestasi lainnya. Kami tidak akan berhenti untuk bermimpi, walaupun saat ini baru bisa di runner up,” lanjutnya. Mewakili Tim Debat Malhikdua, Ajid Maulana Izza mengaku bahwa kompetisi ini mempunyai feedback yang sangat banyak sekali. “Ini pertama kalinya saya berpergian ke luar negeri. Dan sekali ke luar negeri tidak tanggung-tanggung menjadi wakil Indonesia di Doha Qatar. Wah, Qatar negara Timur Tengah sangat maju sekali bidang pendidikan dan teknologinya, paling tidak ini memotivasi kami selaku siswa Program Keagamaan untuk bisa studi lanjut di universitas Qatar atau Timur Tengah lainnya. Saya dan teman-teman tetap merasa bangga atas capaian ini, membawa harum bangsa Indonesia di ajang bergengsi Internasional,” kenangnya. (wink) Baca juga :

Read More

Cucu Pangeran Antasari ini Sangat Tangguh Melawan Belanda

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Ratu Zaleha atau Djaleha lahir di Muara Lawung, tahun 1880. Dia adalah putri dari Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari, yang gigih berjuang mengusir Belanda dalam Perang Banjar, melanjutkan perjuangan Pangeran Antasari. Sejak kanak-kanak, Zaleha telah merasakan getirnya perjuangan bersama ayahnya dan kakeknya melawan penjajah Belanda. Saat ditinggal mati kakeknya, Pangeran Antasari, Zaleha sangat kehilangan. Ketika beranjak dewasa, Zaleha bersama ayahnya gencar mengusir penjajah dan selalu dikejar-kejar Belanda sampai masuk hutan ke luar hutan. Sebelum ayahnya meninggal, Gusti Zaleha diberi cincin kerajaan dari ayahnya. Sejak itu pula dia menggantikan ayahnya sebagai Sultan dan Pemimpin Perang Tertinggi, lalu diberi gelar Ratu Zaleha. Bersama sang suami, Gusti Muhammad Arsyad, Zaleha melanjutkan perjuangan ayahnya. Ratu Zaleha dapat menghimpun kekuatan dari suku-suku Dayak Dusun, Kenyah, Ngaju, Kayan, Siang, Bakumpai, Suku Banjar. Dia berjuang bersama seorang wanita pemuka Dayak Kenyah bernama Bulan Jihad atau Wulan Djihad. Ada juga nama Illen Masidah dan lain-lain. Selama masa perjuangan fisik, Ratu Zaleha bersama Bulan Jihad juga memberikan pelajaran baca tulis (Arab Melayu) dan ajaran agama Islam kepada anak-anak Banjar. Keduanya juga memberi penyuluhan kepada perempuan-perempuan Banjar tentang peranan perempuan, ajaran agama Islam, dan ilmu pengetahuan. Ratu Zaleha sangat murka ketika suami dan pasukannya dilumpuhkan Belanda. Suaminya ditangkap, lalu diasingkan ke Buitenzorg atau Bogor pada 1 Agustus 1904. Zaleha tidak patah arang. Bersama pengikutnya, dia membangun pertahanan di Benteng Manawing dan Tambang Batu Bara Oranje Nassau untuk mengadang gempuran pasukan Belanda yang memiliki persenjataan lengkap. Meski menderita kelelahan fisik dan batin luar biasa karena menjadi buruan Belanda, Ratu Zaleha menolak menyerah. Ia terus melawan. Bahkan, senjata kelewang Ratu Zaleha disebut pernah memotong leher serdadu Belanda dalam suatu pertempuran di Barito. Anggraini Antemas dalam artikelnya di Harian Utama edisi 26 September 1970 yang berjudul “Mengenang Kembali Perjuangan Pahlawan Puteri Kalimantan Gusti Zaleha” menyebutkan, dalam suatu medan perang di lembah Barito, Ratu Zaleha terkepung pasukan Belanda. Hutan di sekitarnya dibakar oleh pasukan Belanda hingga menjadi lautan api. Di bawah desingan peluru dan kepungan api yang membakar, Ratu Zaleha keluar mempertahankan hidupnya yang terakhir. Rambutnya yang cukup panjang dan disanggul rapi telah putus dilanda peluru. Lengannya yang kiri ditembus pula oleh peluru yang lain sehingga badannya bergelimang merah darah. Baju dan celana compang-camping, darahnya mengalir membasahi tubuh, namun air matanya tak pernah jatuh setetes pun menyesali perbuatannya itu. Wasiat almarhum ayah dan suaminya sebelum masuk perangkap Belanda tetap dipegang teguh. Namun, pada tahun 1906, Ratu Zaleha ditangkap Belanda di salah satu rumah penduduk di Banjarmasin. Konon, pemilik rumah telah bersekongkol dengan Belanda. Zaleha akhirnya menyerahkan diri. Saat itu, fisiknya lemah dan salah satu lengannya terkena tembakan Belanda saat bergerilya di hutan sebelum ia bersembunyi di rumah penduduk. Setelah tertawannya Ratu Zaleha, berakhirlah Perang Banjar yang dimulai tahun 1859. Belanda dengan leluasa menjajah bumi Kalimantan ini. Setelah Zaleha ditangkap, ia diasingkan ke Bogor dan bertemu dengan suaminya. Kurang lebih 31 tahun Zaleha dan keluarganya hidup di pengasingan. Di masa tuanya, Ratu Zaleha kembali ke kampung halaman. Dia meninggal 23 September 1953 dan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Banjar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (mif) Baca juga :

Read More