Kemenag Mencatat Setiap Tahun nya Angka Perceraian Semakin Meningkat

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Prof Dr Kamaruddin Amin mengungkapkan, setiap tahun nya angka perceraian di Indonesia berjumlah 516 ribu pasangan. Dia mengatakan, kini angka perceraian mengalami peningkatan dan angka pernikahan menurun. “Ada kenaikan angka perceraian di Indonesia, menjadi 516 ribu setiap tahun. Sementara angka pernikahan semakin menurun, dari 2 juta menjadi 1,8 juta peristiwa nikah setiap tahun,” terangnya dalam agenda Rakornas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2023, di Jakarta, Kamis (21/09/2023). Kamaruddin mengatakan, jumlah itu tergolong fantastis sehingga untuk menanganinya membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk Baznas. “Kita bisa bayangkan, kalau ada 516 ribu pasang yang bercerai setiap tahun, itu artinya kita melahirkan jutaan anak-anak yatim setiap tahun,” tuturnya. Kamaruddin menambahkan, hal tersebut juga berarti bahwa ada 516 ribu duda dan janda setiap tahun di Indonesia. “Duda-duda 516 ribu setiap tahun, dan juga janda-janda setiap tahun cukup banyak di Indonesia,” tuturnya. Dia mengungkapkan, ini fakta yang akan menimbulkan masalah sistemik sehingga dibutuhkan bimbingan atau konsultasi keluarga yang dilaksanakan oleh para penghulu di seluruh wilayah Indonesia dan juga penyuluh-penyuluh agama. Kamaruddin melanjutkan, Ditjen Bimas Islam Kemenag memiliki program Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi Calon Pengantin (Bimwincatin). Ini adalah program yang sangat penting untuk memberikan edukasi kepada mereka yang hendak menikah. “Karena mereka yang ingin menikah ini ternyata tidak semuanya siap, belum paham tentang kelaruga, belum siap menjadi suami atau istri dan belum paham tentang manajemen keuangan, kesehatan reproduksi. Sehingga berpotensi melahirkan generasi stunting, yang sangat berpotensi untuk bercerai,” katanya. Kamaruddin juga menuturkan, pernikahan dini, angka stunting, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), itu sangat berpotensi terjadi jika mereka tidak memiliki wawasan tentang keluarga. Karena itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi antara Baznas dan juga LAZ, untuk bisa mengatasi sejumlah persoalan makro keluarga Indonesia yang berkorelasi dengan ketahanan nasional. “Ini demi meningkatkan kualitas keluarga-keluarga di Indonesia. Saya kira teman-teman BAZNAS juga bisa mengambil porsi untuk berkontribusi memitigasi atau mengurangi sejumlah masalah-masalah keluarga yang terjadi di Indonesia,” pungkasnya. (rid)

Read More

Kisah Perjalanan Raden Wijaya Dalam Merebut Istana Singasari dari Jayakatwang

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Suatu kisah menyebutkan, Raden Wijaya dan pasukannya nyaris kembali merebut istana Kerajaan Singasari usai diserang dan dikuasai Jayakatwang dan tentaranya. Hal ini karena kelengahan dan kurang siap siaganya pasukan Jayakatwang. Saat itu, pasukan Jayakatwang tengah menggelar pesta pora di istana Singasari ketika malam menjelang. Mereka mengira pasukan Singasari seluruhnya berhasil ditaklukkan. Terlebih ketika siang hari Raden Wijaya dan pasukannya melarikan diri. Di ibu kota kerajaan, sebagaimana dikutip dari buku “Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit” karya dari Prof. Slamet Muljana, pengepungan istana Singasari dengan sisa-sisa tentara yang ada membuat banyak yang meninggal di kedua belah pihak. Tampaknya pasukan Raden Wijaya yang jumlahnya sedikit tak bisa dianggap remeh oleh lawan. Namun, putri Gayatri tertangkap oleh tentara musuh, kemudian diangkut ke Kediri. Putri Tribuwana tinggal bersembunyi. Pada petang itu ia keluar benteng akan melarikan diri. Ia melintasi api unggun, bekas bediang tentara musuh. Pada momen kegelapan yang ditembus nyala api itu putri Tribuwana terlihat oleh raden Wijaya, disangka musuh, kemudian dihampiri. Demikianlah ia dapat diselamatkan oleh Raden Wijaya. Selanjutnya atas nasehat Lembu Sores, Raden Wijaya bersama sang putri dan para pengikutnya mundur keluar kota, menuju arah utara. Tidak akan ada gunanya melanjutkan perang, yang pasti akan membawa kekalahan, karena jumlah tentara Kediri jauh lebih besar. Mereka berjalan ke jurusan utara menuju Madura dengan maksud akan minta bantuan adipati Banyak Wide alias Arya Wiraraja, yang sebenarnya adalah aktor intelektual pemberontakan di Kerajaan Singasari. Namun hal itu tidak diketahui oleh Raden Wijaya. Menantu Kertanagara, penguasa Singasari ini memilih melarikan diri ke Arya Wiraraja, yang berseberangan dengan Kertanagara karena diturunkan jabatannya dari pejabat di istana, lantas ‘dibuang’ menjadi Adipati. (tin) Baca juga :

Read More

Meski Digoyang Gempa, Masjid Ikonik Koutoubi di Marrakech Maroko Tetap Kokoh Berdiri

Marrakech — 1miliarsantri.net : Masjid Koutoubia merupakan salah satu bangunan paling simbolis di Marrakech, Maroo. Masjid ini menjadi salah satu masjid tertua di Maroko dan dapat menampung 25.000 jamaah sekaligus. Tempat ini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia Unesco. Saat gempa berkekuatan Mw 6,8 melanda wilayah Marrakech-Safi pada 8 September 2023, masjid ini tetap utuh. Hanya beberapa bagian yang dilaporkan rusak. Kendati begitu, menara masjid tidak runtuh dan tetap berdiri tegak. Kerusakan terdeteksi di tembok merah. Tembok tersebut merupakan serangkaian benteng pertahanan yang melingkupi distrik medina bersejarah yang pertama kali dibangun pada awal abad ke-12. Mengutip laman resminya, berlokasi tepat di Jantung kota Marrakes, Masjid Koutoubia dibangun dengan gaya tradisional Almohadi pada abad ke-12. Koutubia berarti “penjual buku” dalam bahasa Arab, karena daerah ini dikenal sebagai tempat penjualan manuskrip. Masjid ini adalah masjid terbesar di kota Marrakesh, Maroko dan memiliki menara yang juga merupakan menara tertinggi di Marrakesh, yaitu memiliki tinggi sekitar 70 m. Hukum setempat membatasi segala pembangunan yang melampaui tinggi menara tersebut, sehingga menara tersebut tetap menjadi puncak tertinggi di kota Marrakesh. Masjid ini memiliki nama yang beragam seperti Jami’ al-Kutubiyah, Kutubiya Mosque, Kutubiyyin Mosque, dan Mosque of the Booksellers. Nama-nama ini diambil karena dahulu area di sekitar masjid banyak ditemukan penjual buku atau naskah pada abad ke-12 sampai 13 yang kemudian nama tersebut melekat pada Masjid Koutoubia. Itu karena berlokasi di wilayah tempat para pedagang berjualan buku. Keistimewaan masjid ini terletak pada menara masjid yang berdiri indah dan menakjubkan, Selain itu, menara yang memiliki tinggi 77 meter ini hanya dapat dimasuki oleh umat Islam, sehingga para pengunjung yang beragama lain dilarang memasuki menara agung ini. Salah satu hal menarik lainnya dari menara ini adalah di puncak menara terdapat hiasan berbentuk bola yang terbuat dari emas asli. Pada awalnya hanya terdapat tiga bola, lalu bola keempat didonasikan oleh istri Yacoub el-Mansour karena beliau gagal untuk berpuasa pada bulan Ramadan. Karena menara ini merupakan menara tertinggi, pemandangan dari atas menara sangat menakjubkan. Pemandangan dari seluruh penjuru kota Marrakesh dapat Bapak/Ibu saksikan dari atas menara ini. (ghu/AFP) Baca juga :

Read More

Sifat Utama Rasulullah SAW Adalah Sederhana dan Rendah Hati

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Rasulullah SAW memiliki sifat kesederhanaan dan kerendahan hati yang sempurna. Dari sifat tersebut, umat manusia bisa belajar banyak dan meningkatkan gaya hidup secara signifikan jika mengikuti sunnahnya. Manusia memiliki sifat dasar menganggap diri sendiri lebih unggul dari orang lain. Hal itu pada akhirnya memunculkan ego yang mendorong perasaan negatif satu sama lain. Berbeda dengan Rasulullah SAW. Meski punya banyak pengikuti, namun beliau tetap rendah hati dan tidak pernah menganggap dirinya lebih unggul dari para sahabat dan manusia lainnya. Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW tidak suka diperlakukan seperti orang yang memiliki kekuatan besar atau pengikut yang mirip dengan raja atau penguasa. Beliau melarang orang berdiri di hadapannya atau berlutut untuk memberikan simbol-simbol penghormatan. Beliau tinggal di rumah sederhana dan makan makanan yang sederhana. Meskipun beliau adalah seorang Nabi dan memiliki banyak pengikut, beliau tidak pernah menggunakan pengaruhnya untuk hidup bermewah-mewahan. Beliau menjalani kehidupan yang tidak bergelimang harta, melainkan hidup dalam kerendahan hati dan kesederhanaan. Suatu ketika Rasulullah SAW bepergian dengan para sahabatnya. Ketika tiba waktunya untuk menyiapkan makanan, beliau meminta mereka untuk menyembelih seekor domba. Seorang pria berkata, “Saya akan menyembelihnya”. Kata yang lain, “Saya akan mengulitinya.” Yang ketiga berkata, “Aku akan memasaknya.” Maka Rasulullah bersabda, “Aku akan mengumpulkan kayu untuk api.” Mereka berkata: “Tidak, kami akan mencukupkanmu dengan pekerjaan itu.” “Aku tahu bahwa kalian dapat melakukannya untukku, tetapi aku benci diistimewakan. Allah tidak suka melihat seorang hamba-Nya diistimewakan oleh orang lain.” Maka dia pun pergi dan mengumpulkan kayu bakar. (Khulasa As- Siyar hal.22) Rasulullah SAW adalah seorang suami dan ayah yang patut dicontoh. Meskipun memiliki banyak istri, beliau memberikan hak-hak mereka, memperlakukan mereka dengan setara. Selain itu, beliau juga membantu pekerjaan rumah tangga. Beliau memperbaiki sepatu dan pakaiannya sendiri. Selain menjadi suami dan ayah yang baik, dia juga seorang yang baik. Dia memperlakukan semua wanita dengan hormat. Abu Sa’id Al-Khudri berkata, “Beliau lebih cantik dari seorang perawan di kamar kerjanya. Ketika beliau membenci sesuatu, kami membacanya di wajahnya. Beliau tidak menatap wajah siapa pun, beliau selalu menundukkan pandangannya. Dia lebih banyak melihat ke tanah daripada melihat ke langit. Pandangan beliau yang paling banyak kepada manusia adalah pandangan mata. (HR. Bukhari, no. 504) Rasulullah SAW selalu berbuat baik kepada orang miskin dan membutuhkan. Beliau tidak pernah memperlakukan para pelayan/budak dengan buruk. Beliau memperlakukan mereka secara setara. Bahkan, saat dihadiahi seorang budak bernama Zayd bin Haritsah oleh Sitti Khadijah, Rasulullah memperlakukan seperti anak angkat. Zayd kemudian menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi (SAW) bersabda, “Orang yang menjaga dan bekerja untuk seorang janda dan orang miskin, adalah seperti seorang pejuang yang berjuang di jalan Allah atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan berdoa sepanjang malam. (HR. Bukhari no. 6006) Karakter Nabi adalah sedemikian rupa sehingga orang-orang cenderung menerima Islam. Beliau sadar akan singkatnya dunia ini dan tahu bahwa tempat tinggal manusia yang sebenarnya adalah di akhirat. Maka itu, sudah sepatutnya seorang muslim mengikuti jejak beliau agar nonmuslim melihat keindahan akhlak masyarakat muslim. (yus) Baca juga :

Read More

Konsumsi Jamaah Haji dan Umrah di Saudi Dipasok Dari Negara Non Muslim

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Dr. Kasan menyampaikan selama ini kebutuhan konsumsi untuk jamaah haji dan umroh di Arab Saudi dipasok oleh negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim. Di antaranya dari China, Vietnam, dan Thailand. “Dari catatan yang ada, banyak sekali kebutuhan jamaah haji dan umroh yang dipasok bukan oleh Indonesia, tetapi dari negara yang bahkan mayoritas penduduknya bukan Muslim. Dari China, dari Vietnam, dari Thailand, itu mereka yang mendapatkan, bisa memasok untuk konsumsi jamaah haji maupun jamaah umroh yang beribadah ke Saudi,” ungkapnya kepada media di Jakarta, Jumat (22/09/2023). Kasan menjelaskan, perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi itu jauh lebih sedikit dibandingkan perdagangan Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA), yang merupakan tetangganya Saudi. Tetapi kalau soal jamaah haji dan umroh, Indonesia ke Saudi itu paling banyak. “Nilai perdagangan kita dengan Saudi itu tidak sebesar kita berdagang dengan UEA meski secara penduduk UEA itu sangat sedikit dibandingkan Saudi. Tetapi jamaah kita, jamaah haji dan umroh pasti mengeluarkan biaya yang besar untuk setiap tujuan melakukan ibadah haji di Saudi,” sambungnya. Dalam konteks demikian, Kasan menuturkan, Indonesia melalui Kementerian Perdagangan ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Saudi. “Dan kalau bisa, konsumsi bagi jamaah haji dan umroh itu harusnya bisa dipasok dari Indonesia,” lanjutnya. Kasan memaparkan selama melakukan ibadah haji dan umroh, tentu jamaah itu perlu makan dan minum. “Makanan dan minumannya itu kita targetkan supaya bisa mayoritas dipenuhi oleh para eksportir dari Indonesia. Karena jamaah haji mayoritas dari Indonesia, pasti yang makan orang Indonesia. Jamaah umroh apalagi,” ujarnya. Indonesia, kata dia, saat ini, sudah punya hubungan bilateral dengan UEA. Mengingat Saudi juga anggota Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama untuk negara Arab di Kawasan Teluk, maka ini menjadi pintu untuk pembebasan tarif bea masuk beberapa produk pangan. “Atau untuk yang lainnya yang akan masuk ke UEA maupun Saudi sebagai bagian dari perjanjian perdagangan,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Munas Alim Ulama NU Menghasilkan Beberapa Sikap Ulama Dalam Menghadapi Umara

Jakarta – 1miliarsantri.net : Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) telah menghasilkan banyak rekomendasi. Salah satu hasil munas tersebut menyangkut sikap dan bentuk ideal relasi ulama dengan umara. Hasil ini telah ditetapkan menjadi putusan Munas Alim Ulama setelah sebelumnya dibahas di Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah. Menurut Koordinator Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah KH Abdul Moqsith Ghazali, ulama dan umara merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal tersebut dikutipnya dari pernyataan Imam Ghazali yang menyebut pemerintahan atau kekuasaan dengan agama laksana saudara kembar. Kiai Moqsith kemudian menjelaskan beberapa sikap ulama dalam menghadapi umara atau pemerintah, diantaranya Pertama, para ulama senantiasa memberikan nasihat kepada para penguasa dengan cara yang lembut. Kedua, wajib bagi para ulama untuk selalu menyampaikan pesan-pesan agama dan nilai-nilai moral untuk dijadikan bekal dan pedoman para pemimpin dalam menentukan kebijakan dan regulasi yang berorientasi pada kemaslahatan. Ketiga, para ulama saat menghadapi penguasa adalah menjaga muru’ah atau integritas. Tiga sikap ideal umara ketika menghadapi ulamaPertama, umara harus senantiasa berkonsultasi dengan para ulama untuk mewujudkan keadilan. Kedua, pemerintah harus meminta fatwa dan pandangan para ulama, baik terkait masalah agama, maupun yang berkaitan dengan masalah kebangsaan, apalagi negara Indonesia berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketiga, pemerintah hendaknya memiliki rasa rindu ingin melihat wajah ulama dan mendengarkan nasihat-nasihatnya. Bentuk ideal relasi ulama-umara Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah juga telah menetapkan bentuk ideal relasi ulama dengan umara. Berikut lima bentuk ideal relasi itu:Pertama, al-mu’awanah ala al-‘adli wa as-shalah atau saling tolong menolong dalam merealisasikan keadilan dan kebaikan. Kedua, al-muwazanah bayna al-mashalih wa al-mafasid. Artinya, ulama memerankan fungsi sebagai penasihat keputusan pemimpin saat dihadapkan pada beberapa pilihan kebijakan. Ketiga, al-‘alaqah al-jadaliyyah fi ta’yid al-akhir wa taqwil al-i’wijaj, yakni hubungan dialektis antara ulama dan umara. Jika kebijakan dan regulasi yang ada berorientasi pada kemaslahatan dan kebaikan maka para ulama akan mendukungnya, tapi jika kebijakan umara dianggap melenceng atau bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, maka para ulama akan mengkritisi dan memberikan masukan-masukan yang proporsional. Keempat, al-musa’adah ‘ala imarah al-bilad wa al-kaun yaitu membantu pemerintah dalam memelihara dan memakmurkan negara dan alam semesta. Kelima, al-muhafadzah ‘ala at-ta’yusy as-silmi, yaitu bekerja sama dalam menjaga kehidupan saling berdampingan yang penuh kedamaian. Bentuk dan sikap ideal relasi ulama-umara yang dibahas di Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah ini telah ditetapkan menjadi keputusan Munas Alim Ulama NU pada sidang pleno penetapan hasil sidang komisi, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, pada Selasa (19/09/2023). Draf hasil putusan tersebut diserahkan kepada pimpinan sidang yaitu Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni. (rid) Baca juga:

Read More

Buya Yahya : 4 Cara Tumbuhkan Rasa Cinta Kepada Rasulullah SAW

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kecintaan kepada Rasulullah SAW merupakan salah satu aspek penting dalam mengamalkan ajaran Islam. Nabi Muhammad SAW merupakan teladan utama bagi umat Islam, dan mengembangkan rasa cinta kepadanya adalah tugas yang penting. Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), menguraikan empat cara menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW: “Artinya hendaknya kita menjalani rutinitas sehari-hari dengan lebih khidmat dan bersungguh-sungguh, mengingat Rasulullah dalam setiap tindakan yang kita lakukan, seperti makan, tidur, berpakaian, dan lain-lain,” terang Buya Yahya dalam ceramahnya yang disiarkan secara daring, Kamis (21/09/2023). “Shalawat yang dipanjatkan dengan penuh ketaqwaan akan mengundang rahmat Allah kepada kita, dan ini merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Rasulullah,” ujar Buya Yahya. Buya Yahya menyarankan agar kita membaca sejarah Nabi dengan sungguh-sungguh dan tidak sekadar membaca rangkuman atau maulid saja. Sejarah Nabi Muhammad merupakan sumber inspirasi dan pengetahuan yang sangat berharga bagi umat Islam. “Kita juga harus berhati-hati dalam memilih kitab sejarah nabi yang akan kita baca,” tutur Buya Yahya. “Tidak hanya sebagai pemimpin dalam sejarah, tetapi juga sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Kita umat Nabi Muhammad SAW, dan dengan kesadaran tersebut, kita mempunyai kewajiban suci untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang diajarkannya,” ungkap Buya Yahya. Dia mengingatkan, mengabdi kepada umat merupakan wujud nyata kecintaan dan kasih sayang kepada Rasulullah. Dalam pengabdian ini, umat Islam bisa membantu sesama untuk mengenal Nabi Muhammad SAW dan ajarannya, membantu perjalanan spiritualnya, dan pada akhirnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Kita dapat menjadi bagian dalam upaya agar ajaran Rasulullah tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat mengenal dan mencintai Nabi Muhammad SAW serta mendekatkan diri kepada Allah,” pungkas Buya Yahya. (yan) Baca juga :

Read More

Gerakan Sadar Wakaf Ramaikan Festival Ekonomi Syariah 2023

Surabaya – 1miliarsantri.net : Untuk kesekian kalinya Bank Indonesia kembali menggelar kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 di Surabaya. Event ini sebagai rangkaian kegiatan menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023. Advisor KPw Bank Indonesia Jatim, Muslimin Anwar mengatakan, FESyar merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap visi Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi & keuangan syariah dunia.FESyar akan dibuka dengan kegiatan Gerakan Sadar Wakaf, Tabligh Akbar bersama Habib Syech Abdul Qadir pada 30 September dan semarak Fesyar Jawa 2023 sebagai penutup digelar pada 1 Oktober 2023. FESyar tahun ini digelar di 3 tiga kawasan yaitu Kawasan Jawa, Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan Sulawesi Balinusra, Maluku dan Papua). Untuk regional Jawa yang terfokus di Surabaya, FESyar 2023 mengangkat tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif”. “Pada Fesyar 2021 lalu berhasil mencatatkan transaksi business matching mencapai Rp 7 triliun. Pada Fesyar 2022 juga mencatatkan peningkatan transaksi menjadi sebesar Rp 9 triliun. Kami berharap pada gelaran Fesyar secara hybrid tahun ini akan terjadi peningkatan transaksi seiring dengan besarnya potensi sektor syariah yang ada,” ungkapnya. Dia menambahkan, dengan penduduk muslim di Indonesia yang mencapai 87 persen atau sekitar 230 juta, menempatkan meraih peringkat pertama Global Muslim Travel Index 2023 dalam EkSyar Global. “Indonesia juga menempati peringkat ke-7 aset keuangan Syariah Global (USD 99 Milyar) di belakang Iran, Saudi Arabia, Malaysia, UEA, Qatar dan Kuwait,” lanjutnya. Indonesia adalah negara pertama yang menerbitkan Green Sukuk yaitu instrumen keuangan inovatif berbasis syariah untuk mendukung komitmen dalam memerangi perubahan iklim. Dalam Global Islamic Fintech Index (GIFT) 2022, Indonesia naik 1 peringkat yaitu menempati posisi ke-3 dari 64 negara setelah Malaysia dan Arab Saudi. “Ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam rangkaian kegiatan Fesyar Jawa tahun ini, di antaranya tentang inklusi, digitalisasi dan growth,” sambung Muslimin Anwar. Sejumlah seminar akan digelar, yaitu (seminar model bisnis usaha syariah bagi pesantren dan non pesantren, seminar literasi dan inklusi syariah, seminar model pembiayaan usaha syariah melalui dana Ziswaf, dan fasilitasi sertifikasi halal). Selain itu acara juga digelar seperti halal foodpreneurs, dan business matching financing baik dari bank dan lembaga keuangan non bank untuk mendukung UMKM dalam mendapatkan akses pembiayaan, serta business matching trade baik melalui pameran maupun online. (har) Baca juga :

Read More

Kerajaan Saudi Berikan Ketetapan Berpakaian Bagi Jamaah Wanita

Jeddah – 1miliarsantri.net : Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi menetapkan aturan berpakaian bagi jamaah haji dan umrah wanita selama di Masjidil Haram, Mekkah. Melalui Otoritas kerajaan menegaskan jamaah perempuan berhak mengenakan pakaian yang disukai selama beribadah, asalkan tetap mematuhi aturan tertentu. Adapun aturan yang berlaku bagi jamaah perempuan antara lain, pakaian harus longgar, bebas hiasan, dan menutupi tubuh. Hal tersebut disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Aturan ini mulai disorot ketika musim umrah mulai meningkat di Arab Saudi setelah pelaksanaan musim Haji tahun 2023 dan pasca berakhir nya pandemi Covid19 yang selama 2 tahun melarang kegiatan pelaksanaan haji dan Umrah. Musim umrah sendiri dimulai sejak dua bulan lalu, setelah selesainya ibadah haji tahunan. Tahun ini, sekitar 1,8 umat Islam dari seluruh dunia menjalani ibadah haji untuk pertama kalinya setelah pembatasan pandemi dicabut. Arab Saudi menargetkan sekitar 10 juta jamaah dari luar negeri untuk umrah di Masjidil Haram. Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi juga telah meluncurkan sejumlah fasilitas kemudahan bagi jamaah umrah dari luar negeri. Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan turis diperbolehkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, makam Nabi Muhammad (SAW) yang terletak di Masjid Nabawi. Namun sebelumnya jamaah sudah memesan janji temu melalui aplikasi terdaftar. Pemerintah Saudi juga memperpanjang masa berlaku visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari. Kemudian mengizinkan pemegang visa umrah dari semua jalur, baik darat, laut, dan udara serta berangkat dari bandara mana pun. Kerajaan Saudi mengatakan bahwa ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk berhak mengajukan visa turis, apa pun profesinya, dan dapat menunaikan umrah. Otoritas Saudi juga telah memperbolehkan jamaah haji perempuan tidak lagi diwajibkan didampingi oleh wali laki-laki. (dul) Baca juga :

Read More

Kisah Putra Abu Lahab Tewas Diterkam Macan, Setelah Hina Rasulullah SAW

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Abu Lahab memiliki putra bernama Utbah. Putra Abu Lahab ini tewas diterkam singa setelah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Kisah ini dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Suatu kali, Abu Lahab dan Utbah melakukan persiapan untuk pergi ke Syam (Levant). Lalu Utbah berkata, “Demi Tuhan, aku akan menemui Muhammad.” Utbah pun pergi hingga menemui Nabi Muhammad SAW. Setelah bertemu, Utbah berkata kepada Nabi SAW, “Ya Muhammad, aku telah kafir terhadap Allah.” Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (QS. An Najm ayat 8-9). Utbah meledek Nabi Muhammad SAW dengan menyebut bahwa dia ingkar terhadap firman Allah, yang dalam hal ini adalah Surat An Najm ayat 8-9. Riwayat lain menyebutkan, setelah itu Utbah meludahi Nabi SAW dan menceraikan putri Nabi SAW yang dinikahkan dengan Utbah saat masih di masa jahiliyah. Kemudian Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah SWT dengan ucapan berikut ini: “اللهم سلِّط عليه كلبًا من كلابك” “Ya Allah, kirimkan kepadanya salah satu dari anjing-anjing-Mu.” Utbah pun pulang dan kembali menemui ayahnya, Abu Lahab. Abu Lahab bertanya soal apa perkataan yang disampaikan kepada Nabi Muhammad. Lalu Utbah menyebutkan apa yang dia katakan kepada Nabi SAW. Lantas Abu Lahab bertanya lagi, “Lalu apa yang dia katakan kepadamu?” Dijawablah oleh Utbah, “Dia (Nabi Muhammad) berkata, ‘Ya Allah, kirimkan kepadanya salah satu dari anjing-anjing-Mu.’” Abu Lahab berkata lagi, “Wahai anakku, demi Tuhan, doanya itu tidak akan membuatmu aman!” Mereka pun melakukan perjalanan menuju Syam dan berhenti di Sharat, sebuah daerah yang banyak singanya. Lalu Abu Lahab berkata, “Demi Tuhan, kalian tahu usia lanjutku, dan anakku telah didoakan dengan doa yang membuat dia tidak akan selamat. Maka, kumpulkan barang-barang kalian di sekeliling kita, dan lindungi anakku.” Di waktu malam, singa datang dan mengendus wajah orang-orang yang berada dalam kafilah bersama Abu Lahab dan Utbah, tetapi mereka tidak diterkam oleh singa tersebut. Utbah ada di atas tumpukan barang-barang, dan giliran dia yang diendus oleh singa. Saat itulah, singa menerkam Utbah hingga kepalanya terputus. Abu Lahab pun berkata, “Saya tahu dia tidak akan bisa menghindari doa Muhammad.” (mif) Baca juga :

Read More