LMI Rayakan Milad ke-28 Dengan Menggelar Talkshow Parenting

Surabaya — 1miliarsantri.net : Dalam rangka memperingati Milad ke-28, Lembaga Managemen Infaq (LMI) menggelar talkshow parenting dengan tema “Mendidik Anak dengan Iman dan Cinta” menghadirkan narasumber Hj. Astrie Ivo. Sebagai lembaga filantropi, LMI berupaya untuk meningkatkan pengaruh konstruktif secara nyata di tengah masyarakat. “Selain merayakan Milad, acara tersebut bertujuan untuk terus mendakwahkan pentingnya kesadaran pendidikan keluarga Islami kepada masyarakat serta bentuk apresiasi kepada anak-anak yang berprestasi,” terang Agung Wicaksono selaku Direktur Utama LMI kepada 1miliarsantri.net, Kamis (28/09/2023) Saat ini, anak- anak merupakan investasi masa depan sebuah bangsa. Tentunya, mereka harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas untuk menjadi manusia yang berdaya. Peran orang tua menjadi instrumen penting dalam membangun karakter anak. “Kami berharap acara ini dapat menambah literasi dan edukasi masyarakat, terutama orang tua untuk bisa bersama- sama dalam membangun keluarga yang madani dan melahirkan anak- anak generasi cemerlang,” tambahnya. Kegiatan ini hadiri oleh beberapa pejabat publik, Prof Mukhtashor selaku Dewan Pembina LMI, Dr. KH. Muhammad Sujak, M. Ag. selaku Ketua 1 MUI Jatim, Perwakilan Kemenag Jatim, dan Perwakilan Pemprov Jatim. Tidak hanya itu, semangat dan antusiasme tampak dari 300 peserta yang turut hadir. Selain talkshow parenting, rangkaian acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan beberapa kelompok binaan LMI, launching forum Korda LMI, lelang amal, pameran foto kepedulian, hingga bazar dari UMKM binaan LMI. (har) Baca juga :

Read More

Sunan Bejagung Lor, Sosok Yang Bisa Mengalahkan Maha Patih Gajah Mada

Mojokerto — 1miliarsantri.net : Pada abad ke-14, Nusantara memiliki seorang maha patih dari Kerajaan Majapahit yang menjadi legenda di masyarakat pada masa itu hingga saat ini. Dialah Gajah Mada. Selain seorang Mahapatih, Gajah Mada dikenal juga sebagai ahli strategi perang dengan kesaktian dan kekuatan yang mampu menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara. Pencetus Sumpah Palapa ini memegang peranan penting dalam masa kejayaan Majapahit di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk untuk misinya menyatukan Nusantara. Mengarungi berbagai pertarungan dan kemenangan, Gajah Mada ternyata pernah mengalami kekalahan ketika hendak menjalankan misinya. Lantas, siapakah yang bisa mengalahkan Gajah Mada, sang maha patih yang terkenal dengan taktik jitunya itu? Sosok itu ialah Sunan Bejagung Lor atau Syekh Abdullah Asyari, seorang wali yang mampu mengalahkan Gajah Mada dengan kesaktiannya. Sunan Bejagung Lor merupakan seorang penyebar agama Islam pada masanya yang tinggal di Desa Bejagung, Semanding, Tuban. Keduanya memulai pertarungan setelah diturunkannya titah Raja Majapahit, Hayam Wuruk, kepada Gajah Mada untuk menjemput Kusumawardhani, putri sang Raja yang akan meneruskan tahta, karena ia tidak terima putrinya berguru kepada Sunan Bejagung Lor. Gajah Mada akhirnya datang ke Bejagung untuk menjemput Putri Kusumawardhani dengan membawa pasukan gajah dan menyerang padepokan Sunan Bejagung Lor. Saat itu, Gajah Mada percaya diri dapat mengalahkan sang wali sehingga pertarungan pun tak terhindarkan. Namun, ia tak pernah mengira kalau ternyata Sunan Bejagung Lor memiliki ilmu kanuragan dan kesaktian tinggi. Setelah terlibat dalam pertarungan yang sengit, Sunan Bejagung Lor menggunakan kesaktiannya untuk mengubah pasukan gajah yang dibawa oleh Gajah Mada sehingga menjadi batuan besar. Bahkan hingga kini, bebatuan besar tersebut yang dilegendakan merupakan pasukan gajah Maha Patih Gajah Mada masih ada. Bebatuan tersebut disebut sebagai watu gajah (batu gajah) oleh para warga sekitar Tuban yang terletak sekitar 2 km di utara makam Sunan Bejagung Lor. Kembali ke dalam pertarungan, Gajah Mada tentunya marah melihat pasukan yang dibawanya diubah menjadi batu oleh Sunan Bejagung Lor sehingga terus melakukan perlawanan. Dikisahkan bahwa di tengah perkelahian, tubuh Gajah Mada menghantam pohon kelapa yang berada di lokasi pertarungan. Buah kelapa pun turut berjatuhan akibat dari kerasnya hantaman. Melihat hal tersebut, Sunan Bejagung Lor berayun ke atas pohon kelapa lain hingga batangnya melengkung dan ujung atasnya menyentuh tanah. Sang wali lalu memetik sebutir kelapa dan memberikannya kepada Gajah Mada. Tak selesai di situ, adu kesaktian tetap dilanjutkan dengan pertaruhan untuk membawa ikan yang diambil dari laut dan ke darat dalam keadaan masih hidup. Saat mencobanya, Gajah Mada berhasil mengambil ikan di laut. Namun, ikan tersebut mati ketika ia membawanya ke daratan. Saat giliran Sunan Bejagung, ia menggunakan daun waru dan timba yang sudah terisi air untuk mengambil ikan. Hal ini membuat ikan yang diambil dapat tetap hidup hingga sampai di daratan. Gajah Mada pun harus dihadapkan dengan kekalahan sebanyak dua kali. Ia terpaksa kembali ke Majapahit dan gagal dalam menjalani misinya untuk membawa pulang putri Kusumawardhani. (tin) Baca juga :

Read More

PBNU Rilis Agenda Kegiatan Hari Santri 2023

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyiapkan sejumlah kegiatan dalam rangka memperingati Hari Santri 2023. Di antaranya kirab, shalawat, jalan sehat, bakti sosial, dan perlombaan. Kegiatan Hari Santri 2023 tersebut akan berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag). “Dari proses yang sudah kami jalani, kami membuat menjadi lima klaster. Klaster pertama upacara di pagi hari tanggal 22 Oktober, klaster kedua resepsi malam hari tanggal 22 Oktober, di situ secara umum ada seremoni, pagelaran, hiburan,” terang Ketua PBNU H Umarsyah pada Rapat Koordinasi Hari Santri di Meeting Room Lantai 5 Kantor PBNU, Selasa (26/09/2023). Kemudian klaster ketiga yaitu kirab, shalawat, dan jalan sehat. Untuk shalawat dibagi menjadi dua, pertama pembacaan 10 juta shalawat nariyah oleh masjid, pesantren, dan PCNU seluruh dunia. Kedua, shalawat bersama Habib Syech di Masjid Al-Abbas Surabaya. Sementara itu jalan sehat akan dilakukan di masing-masing PCNU. Lalu untuk kirab akan menziarahi makam dan pesantren yang memiliki nilai historis. “Kirab ini rencananya akan dilakukan dengan mobilisasi menggunakan bus dari Anyer ke Panarukan, finish-nya di Surabaya. Klaster keempat bakti sosial, ada tiga isu utama. Pertama, pemberdayaan ekonomi, ada bazar, dan lain sebagainya. Kedua, isu kemasyarakatan, ada pengobatan gratis, bersih-bersih pesantren, sanitasi, bantuan air bersih, bersih-bersih pantai sekaligus penanaman mangrove. Terakhir pameran karya ulama Nusantara,” jelasnya. Sementara untuk klaster kelima lanjutnya, ada perlombaan, meliputi olahraga, kesenian, dan budaya. Perlombaan tersebut di antaranya lomba penulisan biografi ulama Nusantara dimulai, lomba syarah Qawaidul Fiqhiyah, lomba menulis syair Bahasa Arab tentang NU, Lomba film pendek, lomba pelukisan wajah ulama, lomba mengajar kitab kuning. H Umarsyah mengungkapkan, peringatan Hari Santri 2023 akan mengedepankan semangat dibalik penetapan hari santri tersebut, yaitu Resolusi Jihad. “Perayaan Hari Santri Nasional bukan yang pertama dilakukan, kurang lebih delapan kali, mulai dari 2015, setiap tahun rutin dilakukan dari mulai upacara. Untuk kali ini ada pikiran dan keinginan untuk mengedepankan semangat di balik Hari Santri Nasional itu, mengapa 22 Oktober itu Hari Santri Nasional. Yang ternyata memiliki sejarah panjang, muara dari pergulatan pemikiran dari masyaikh, wabil khusus Mbah Hasyim. Klimaksnya resolusi jihad di Surabaya,” imbuhnya. Dia berharap, aspek puncak acara ini yang ingin di kedepankan, tidak hanya formalitas dan mudah-mudahan menjadi inspirasi Indonesia ke depan. “Mudahan-mudahan ini bisa terealisasi, sesuai dari arahan Gus Men ini menjadi langkah awal untuk menunjukkan betul-betul peran ulama. Di mana Resolusi jihad NU akan masuk di mata pelajaran sejarah. Karena itu sekali lagi harus kita lakukan dengan baik, kita harapkan ada rencana tindak lanjut,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Kecintaan Rasulullah SAW Terhadap Anak, Patut Kita Tauladani

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Anak merupakan anugerah besar dari Allah. Dengan hati mereka yang lembut, anak-anak dapat dibentuk menjadi orang yang saleh, tentunya dengan pendekatan yang positif dan lembut. Islam memandang anak sebagai amanah yang dititipkan kepada keluarga. Oleh karena itu, menjadi fardu kifayah bagi keluarga untuk mendidik anak dengan cara yang benar. Seseorang tidak boleh mengistimewakan satu anak di atas anak yang lain. Dalam Islam, baik anak laki-laki maupun perempuan harus diperlakukan sama dan harus dicintai dan disayangi. Anak-anak memiliki hak-hak tertentu atas orang tua mereka; adalah kewajiban keluarga untuk melindungi, memberi makan, pakaian, mendidik, mendukung, mengasuh, dan mengasihi mereka. Dukungan Finansial Bukan SegalanyaDi dunia saat ini, banyak orang tua yang begitu tenggelam dalam kehidupan duniawi, sehingga lupa untuk memperhatikan anak-anaknya. Banyak orang tua yang berpikir, memberikan dukungan finansial kepada anak sudah cukup. Faktanya, dukungan finansial saja tidak memenuhi tugas orang tua terhadap anak. Seseorang hanya dapat memenangkan hati seorang anak melalui cinta dan sikap yang lembut. Hak anak untuk dicintai dan disayangi. Amtullah Abdullah, seorang dai dan penulis di About Islam mengungkapkan, hanya ketika seseorang mengungkapkan cinta kepada seorang anak, anak tersebut akan merasa lebih percaya diri dan lebih kuat. Anak-anak memiliki kemampuan untuk dengan mudah membedakan ketika ada perbedaan dalam sikap orang dewasa. “Apakah orang dewasa menunjukkan atau tidak menunjukkan cinta akan memiliki dampak yang signifikan pada anak,” ujarnya. Oleh karena itu, orang dewasa harus sadar dengan perilakunya di hadapan anak dan selalu waspada dengan emosi yang diproyeksikan kepada anak. Belajarlah Kebaikan dari RasulullahNabi Muhammad SAW adalah teladan bagi seluruh umat manusia. Sikap beliau terhadap anak-anak selalu penuh kasih sayang dan belas kasih. Lantaran menyukai anak-anak, Nabi Muhammad SAW menunjukkan ketertarikan yang besar untuk bermain dengan mereka. Keterlibatan beliau dalam permainan anak-anak menunjukkan kepada kita betapa pentingnya bermain dengan anak-anak kita. Beliau akan bersenang-senang dengan anak-anak yang kembali dari Abyssinia dan mencoba berbicara dalam bahasa Abyssinia dengan mereka. Merupakan kebiasaan beliau untuk memberikan tumpangan di atas untanya kepada anak-anak ketika beliau kembali dari perjalanan. “Nabi Muhammad tidak pernah menahan rasa cintanya kepada anak-anak dan selalu mengungkapkan rasa sayangnya kepada mereka,” ujar Amatullah. Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah ra meriwayatkan, “Aku pernah pergi bersama Rasulullah SAW pada suatu waktu di siang hari, namun beliau tidak berbicara kepadaku dan aku pun tidak berbicara kepadanya hingga beliau sampai di pasar Bani Qainuqa`. Beliau kembali ke kemah Fatimah dan berkata, “Apakah anak kecil itu (maksudnya Al-Hasan) ada di sana?” Kami mendapat kesan bahwa ibunya telah menahannya untuk memandikan dan memakaikan pakaian serta mengalungkan kalung yang manis kepadanya. Tidak lama kemudian ia (Al-Hasan) datang berlari hingga keduanya saling berpelukan, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, aku mencintainya, cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya.” (H.R. Muslim) (H.R. Muslim) Anas bin Malik, pelayan Nabi pernah mengatakan, “Saya tidak pernah melihat orang yang lebih penyayang terhadap anak-anak daripada Rasulullah saw. Putra beliau, Ibrahim, berada dalam asuhan seorang suster di perbukitan di sekitar Madinah. Beliau pergi ke sana, dan kami pun pergi bersamanya, lalu beliau masuk ke rumah, menjemput anaknya dan menciumnya, kemudian kembali lagi.” (HR. Muslim) Kasih Sayang untuk Semua AnakKasih sayang Rasulullah kepada anak-anak tidak terbatas pada anak dan cucunya saja. Cakupan rahmat dan kasih sayang beliau meliputi semua anak, dan beliau menunjukkan perhatian dan kelembutan yang sama kepada anak-anak sahabatnya. Hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid ra. berikut ini menunjukkan aspek kemanusiaan dari kepribadian Rasulullah: “Rasulullah biasa mendudukkan aku di atas (salah satu) pahanya dan mendudukkan Al-Hasan bin `Ali di atas pahanya yang lain, lalu memeluk kami dan berkata, “Ya Allah! Kasihanilah mereka, sebagaimana aku juga menyayangi mereka.” (HR. Bukhari) Ungkapkanlah CintaRasulullah mencium Al-Hasan bin Ali ketika Al-Aqra bin Habis At-Tamimi duduk bersamanya. Al-Aqra` berkata, “Aku memiliki sepuluh orang anak dan belum pernah mencium salah satu dari mereka.” Nabi memandangnya dan berkata, “Barangsiapa yang tidak berbelas kasih kepada orang lain, maka ia tidak akan diperlakukan dengan penuh belas kasih.” (Al-Bukhari) Nabi selalu memperhatikan pikiran dan perasaan setiap orang. Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berikut ini membuktikan sifat beliau yang penuh perhatian: Nabi bersabda, “(Kebetulan) saya memulai shalat dengan niat untuk memanjangkannya, tetapi ketika mendengar tangisan seorang anak, saya memendekkan shalat karena saya tahu bahwa tangisan anak itu akan membangkitkan gairah ibunya.” (HR. Bukhari) Nabi selalu sabar dan penuh perhatian terhadap anak-anak dan sangat berhati-hati untuk tidak menyakiti perasaan mereka yang lembut. Diriwayatkan dari Abu Qatadah: “Rasulullah datang kepada kami sambil menggendong Umamah, putri Abi Al-`Ash (cucu perempuan Nabi) di atas bahunya. Beliau salat, dan ketika hendak rukuk, beliau meletakkannya. Ketika beliau berdiri, beliau mengangkatnya.” (HR. Bukhari) Dalam hadis lain, diriwayatkan dari Ummu Khalid, “Aku pergi menemui Rasulullah bersama ayahku dan aku mengenakan baju kuning. Rasulullah berkata, “Sanah, Sanah!” (`Abdullah, sang perawi, mengatakan bahwa sanah berarti “baik” dalam bahasa Etiopia). Saya kemudian mulai bermain-main dengan meterai kenabian (di antara pundak Nabi). Ayah saya menegur saya dengan keras karena hal itu. Rasulullah berkata, “Tinggalkan dia.” Nabi kemudian memohon kepada Allah agar memanjangkan umurnya sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari). Dalam riwayat lain, kita melihat toleransi Nabi terhadap anak-anak. Diriwayatkan dari Aisyah, “Nabi memangku seorang anak di pangkuannya… lalu anak itu mengencinginya, maka beliau meminta air dan menyiramkannya ke tempat kencingnya.” (HR. Bukhari) Terakhir, hadis berikut ini menekankan bahwa umat Islam harus sadar untuk memperlakukan anak laki-laki dan perempuan mereka dengan adil, “Bertakwalah kepada Allah dan perlakukanlah anak-anak kalian [yang masih kecil maupun yang sudah besar] secara adil.” (Al-Bukhari dan Muslim) (yus)

Read More

SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) Selenggarakan Holistic Approaches to 21st Century Education: Fostering Literacy and Differentiated Learning

Jakarta — 1miliarsantri.net : SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) menyelenggarakan kegiatan prestisius 14th Governing Board Meeting (GBM) dan Seminar Internasional dengan tema ‘Holistic Approaches to 21st Century Education: Fostering Literacy and Differentiated Learning’ bersama SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS). Kegiatan ini berlangsung pada 18-21 September 2023 di The Sakala Resort, Bali. Tema Literasi sangat relevan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Indonesia. Literasi pada era revolusi industri 4.0 dan digital society 5.0 menekankan pada literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Kegiatan GBM akan dihadiri oleh beberapa Anggota Dewan Pembina SEAQIL yang terdiri atas pejabat tinggi yang dicalonkan oleh Kementerian Pendidikan dari masing-masing Negara Anggota SEAMEO, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. GBM adalah pertemuan tahunan yang sangat penting, di mana Centre di bawah SEAMEO melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Pembina. SEAQIL bersama Dewan Pembina akan membahas laporan Centre Tahun Anggaran 2022/2023 serta proposal program, kegiatan, dan anggaran untuk tahun-tahun berikutnya. Seminar yang melibatkan lebih dari 400 peserta yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan, pelajar, dan akademisi ini akan membahas dua sub-tema, yaitu ‘Meningkatkan Literasi melalui Transformasi Pengajaran Bahasa’ yang diselenggarakan oleh SEAQIL dan ‘Meningkatkan Literasi Siswa melalui Pembelajaran Sains yang Berbeda yang diselenggarakan’ oleh SEAQIS. Kegiatan Majelis Wali Amanah ini dihadiri oleh 10 negara anggota di Asia Tenggara dan SEAMEO Sekretariat, serta tim dari SEAMEO Qitep In Language. Pembahasan tentang Program-program peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan dalam bidang bahasa dan literasi, di antaranya Pembahasan Program SEAQIL goes to school di negara asia tenggara, penelitian tentang kebijakan bahasa, publikasi jurnal, pengembangan media publikasi, dan lainnya. Plt Direktur SEAQIL R Dian Muniroh, PhD, menyampaikan dukungan dan terima kasih terhadap hasil-hasil pertemuan majelis wali amanah. Dian menguatkan dengan rencana kerja sama dengan beberapa negara di Asia tenggara. “Harapannya, semua hasil tersebut dapat diterapkan di Indonesia dengan baik. Program memberikan dampak positif,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima 1miliarsantri.net, Rabu (27/09/2023). Pelaksanaan 14th Governing Board Meeting (GBM) menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya peningkatan kualitas program yang lebih menyeluruh dengan memberdayakan 11 negara anggota dewan pembina, menjadikan kerja sama dengan kementerian Pendidikan pada negara asia tenggara, meningkatkan kualitas publikasi melalui media sosial, website, jurnal, dan lainnya, serta mengembangkan berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan negara asia tenggara. Ia juga menjelaskan tentang program-program SEAQIL untuk tahun 2024, di antaranya SEAQIL goes to school, Peningkatan publikasi, dan kerja sama Pendidikan. Dian menambahkan, dengan terbuka peluang untuk melaksanakan program secara bersama. Deputi Direktur SEAQIL Misbah Fikrianto melaksanakan, pelaksanaan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan se-asia tenggara dapat meliputi, di antaranya pelibatan tenaga ahli dalam berbagai kegiatan, editor atau reviewer pada jurnal, penguatan publikasi bersama, dan promosi kegiatan. “Kerja sama dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan negara-negara yang berada di Asia Tenggara,” terangnya. Ia menjelaskan, untuk program literasi sudah mengarah pada peningkatan literasi di Asia tenggara. Program peningkatan literasi sejalan dengan program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membutuhkan dukungan lintas negara dan berbagai pihak untuk dikembangkan lebih luas lagi. “Harapannya, pelaksanaan kerja sama terus berjalan dan memberikan manfaat positif,” pungkas Misbah. (Iin) Baca juga :

Read More

Beberapa Referensi Mengenai Biografi Rasulullah SAW

Surabaya — 1miliarsantri.net : Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, tepatnya pada 12 Rabiul Awal. Di bulan ini pula, umat Muslim diingatkan kembali dengan berbagai peristiwa sejarah Islam dalam kehidupan nabi, hingga menjadikannya sebagai teladan umat. Ada banyak cara untuk meneladani Rasulullah SAW, salah satunya dengan membaca biografi nabi atau sirah nabawiyah. Banyak ulama hingga penulis sejarah yang menulis tentang Nabi SAW dalam buku. Sejarah hidup Rasulullah SAW begitu menarik sejarawan dan tokoh agama untuk menuliskannya. Berikut enam rekomendasi sirah Nabi Muhammad SAW untuk lebih mengenal dan mencintai utusan Allah Ta’ala ini: Biografi ini lebih mirip novel yang bergerak cepat dan selalu menarik. Dengan keahliannya yang seolah tak tertandingi, Martin Lings menghadirkan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW dengan narasi dan detail mengagumkan. Mulai dari sikap dan kepemimpinannya dalam menghadapi berbagai rintangan dakwah, kisah romantisnya sebagai individu dan keluarga. Buku ini mencakup segalanya, mulai dari demografi suku-suku Arab dan keadaan politik mereka pada masa Arab pra-Islamhingga saat-saat terakhir Nabi SAW di dunia ini. Penulis menguraikan sifat-sifat dan perilaku Nabi SAW secara mendalam. Ia pun menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok sempurna, baik secara fisik maupun perilaku. Quraish Shihab menggunakan sumber-sumber dari karya ulama-ulama Sunni maupun Syiah, sehingga menjadikan buku ini begitu kompleks. Melalui cara ini, bahkan bagi orang yang skeptis, melihat besarnya kemajuan melalui ajaran Islam. Armstrong juga berusaha menunjukkan perintah agama Islam bersifat natural dan tidak bertentangan dengan pemikiran modern. Dia juga menunjukkan pengetahuan yang jelas tentang perbedaan antara hukum Islam dan praktik budaya. Dengan landasan sejarah ilmiah yang kukuh, dipadu dengan gaya cerita yang renyah, Dr Al-Buthy di dalam buku ini mampu menghadirkan keagungan cerita dari Rasulullah SAW. Buku ini menjadi satu-satunya buku pegangan dasar tentang sirah Nabi Muhammad SAW yang paling lengkap dan terpercaya. (yat) Baca juga :

Read More

Kemenag Meningkatkan Kualitas Pelayanan KUA di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan

Manado — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) meningkatkan kualitas pelayanan Kantor Urusan Agama (KUA), di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara H Sarbin Sehe, di Tomini, Selasa, melihat langsung kondisi kantor dan dinamika pelayanan yang dilakukan KUA Pembantu Kecamatan Tomini kepada masyarakat, sekaligus mendengarkan langsung kerinduan masyarakat setempat. Kakanwil selama ini masyarakat di dua kecamatan, Posigadan dan Tomini yang terdiri dari 23 desa mendapat pelayanan di KUA Kecamatan Posigadan. Sementara, jarak antara kedua kecamatan lumayan jauh. Karena itu Camat Tomini bersama perangkatnya berkenan memberikan gedung sementara sebagai KUA Pembantu Kecamatan Tomini karena jarak dari Tomini ke KUA Posigadan lumayan jauh. Jarak yang jauh ini menyebabkan ada kendala soal pencatatan nikah dan pelayanan lain kepada umat dan masyarakat di Kecamatan Tomini. Kakanwil berterima kasih dan memberi apresiasi kepada kepada Ibu Camat Tomini Siska Saripi, dan seluruh perangkatnya karena sudah memberikan dan menyediakan gedung dan fasilitas yang layak untuk melayani masyarakat. Gedung KUA Tomini dipinjamkan oleh Camat, karena KUA Tomini masih dalam proses persiapan pembangunan dan strukturnya. “Kita berharap strukturnya tidak terlalu lama dan gedung baru segera dibangun demi pelayanan yang maksimal dan berkualitas kepada masyarakat di Kecamatan Tomini”, katanya. Pembangunan KUA Kecamatan Tomini dipandang penting untuk dilakukan karena selama ini masyarakat di Tomini mendapat pelayanan di KUA Posigadan. Hal ini tentunya berpengaruh pada pelayanan pencatatan nikah dan pelayanan lainnya yang dibutuhkan masyarakat, sehingga Camat Tomini dan Kemenag Bolsel mengambil langkah inisiatif meminjamkan gedung untuk memudahkan pelayanan. (hen) Baca juga :

Read More

Laznas PPPA Daarul Qur’an Gandeng Kemenag Untuk Program Kampung Zakat

Jakarta — 1miliarsantri.net : Laznas PPPA Daarul Qur’an bersilaturahmi dengan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Waryono Abdul Ghafur di Kantor Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (26/09/2023). Waryono mengapresiasi gerakan zakat melalui dakwah tahfizhul Qur’an yang telah menjamur hingga ke berbagai belahan dunia seperti Rumah Tahfizh, Pesantren Takhassus, Qur’an Call, Mobile Qur’an, Kampung Qur’an dan program-program lainnya yang mencetuskan program-program inovatif untuk melahirkan generasi-generasi penghafal Qur’an. “Masya Allah, melihat begitu luasnya syiar dakwah Daarul Qur’an tentu sangat banyak program yang bisa kita sinergikan bersama,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima 1miliarsantri.net, Selasa (26/09/2023). Turut hadir dalam pertemuan ini Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Ekonomi Tarmizi As Shidiq, Direktur Marketing dan Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih, Direktur Operasional Abdul Sidik, Cooporate Secretary Nanang Ismuhartoyo dan Gengeral Manager Program Zainal Umuri. Berbagai program zakat juga di bahas bersama untuk dikolaborasikan agar kebermanfaatannya semakin luas. Salah satunya seperti program Kampung Zakat yang telah digulirkan Kemenag sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan ekonomi umat. Waryono berharap kader-kader penghafal Qur’an bisa mengabdi di wilayah-wilayah Kampung Zakat yang ada di seluruh Indonesia. “Jadi pendidikan dan masjidnya hidup, ekonominya tumbuh dan kesehatannya terjamin. Insya Allah mencerminkan Qaryah Thayyibah (suatu kampung yang masyarakatnya menjalankan ajaran Islam),” jelas dia. Terkait kerja sama yang sudah berjalan seperti pendampingan Kantor Urusan Agama (KUA) kata Waryono, ia berharap dapat dikembangkan. Menurutnya Laznas PPPA Daarul Qur’an harus menambah jumlah pendampingan KUA. “Langkah ini sebagai ikhtiar untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah pada pasangan yang baru menikah. Sebab melihat banyaknya kasus perceraian dibanding pernikahan,” ujar dia. Waryono mengajak Laznas PPPA Daarul Qur’an untuk semakin meluaskan manfaat zakat. Khususnya untuk membantu saudara muslim penyintas disabilitas yang punya keinginan besar bisa membaca Al-Qur’an. Serta membantu dhuafa yang kesulitan dalam pengobatan sakit karena tidak ada biaya. Menyambut hal tersebut, Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Zakat dan Wakaf Muhammad Anwar Sani menjelaskan di lembaganya sendiri, dana zakat, infak, sedekah dan wakaf memang sangat luas manfaatnya. Seperti berdirinya Pesantren Daarul Qur’an, rumah tahfizh di seluruh Indonesia dari sedekah, telah melahirkan generasi penghafal Qur’an yang alumni santri-santrinya kini juga telah merintis dakwah tahfizul Qur’an di sejumlah negara. “Dari dana sedekah dan wakaf juga telah berdiri Klinik DAQU di Malang dan Magelang yang sangat membantu masyarakat dhuafa,” ujar dia. Anwar Sani mengatakan, lembaganya mendukung penuh program-program yang bisa disinergikan antara Kemenag RI dan Laznas PPPA Daarul Qur’an untuk kebermanfaatan umat. “Tentunya kami menyambut baik jika ada program yang bisa dikolaborasikan bersama Kemenag,” tutupnya. (rid) Baca juga :

Read More

Perkumpulan Bumi Alumni Bandung Gelar Nikah Bersama Pasangan Muda-Mudi

Bandung — 1miliarsantri.net : Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) kembali menyelenggarakan Nikah Bersama untuk pasangan muda-mudi di Kota Bandung dan sekitarnya yang sudah siap mengarungi mahligai rumah tangga, Sabtu (23/09/2023). Kegiatan Nikah Bersama tahun ini berlangsung di D’Botanica Mall Bandung berkolaborasi dengan Koperasi UMKM Alumni Indonesia (Kuali) yang juga menggelar Baazar dan Ekshibisi UMKM. Kegiatan PBA ini dihadiri oleh Kepala Bidang Udaha Kecil Dinas Koperasi Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Ucup Yusup, Lurah Padjadjaran, Paridin dan menghadirkan ustaz AA Hadi dan Cheche Kirani yang memberikan tausiyah singkat kepada 10 pasangan yang mengikuti acara nikah bersama. Ketua Umum Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), Ary Zulfikar mengatakan, kegiatan Nikah Bersama ini merupakan bagian dari komitmen PBA untuk membantu warga yang ingin menikah namun terganjal dari sisi ekonomi. “Nikah Bersama diikuti 10 pasangan mempelai dengan berbagai macam latar belakang. Alhamdulilah kegiatannya berjalan lancar. Selamat kepada para mempelai pengantin semoga sakinah mawadah warahmah,” terang Kang Azoo, sapaan Ary Zulfikar. Kang Azoo menambahkan, kegiatan Nikah Bersama ini selain bagian dari rangkaian milad Ke-3 PBA pada 26 September 2023, juga berkolaborasi mendorong perkembangan pelaku UMKM seperti fashion dan tata rias (make up), wedding organizer, pelaku ekonomi kreatif, kuliner dan craft. “Terima kasih kepada para pelaku usaha yang sudah mendukung dan ikut memeriahkan event ini. dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintah daerah, Kelurahan Kecamatan, Pemkot Bandung, KUA, Provinsi Jabar, Dinas UMKM. Semoga kolaborasi ini bisa terus berkesinambungan dan dilakukan di event selanjutnya,” jelasnya. Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang juga Ketua Dewan Pembina PBA mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara rutin tahunan nikah bersama, bazaar dan ekshibisi UMKM, sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-3 Perkumpulan Bumi Alumni (PBA). “Semoga PBA terus bersama pelaku UMKM Indonesia untuk maju dan berkembang menjadi poros perekonomian nasional dan meningkatkan finansial anggotanya,” tutur Bamsoet. Bamsoet juga mengucapkan selamat kepada para mempelai pengantin, semoga langgeng serta diberi keberkahan dalam mengarungi kehidupan baru dalam berumah tangga. “Untuk para mempelai selamat menikah, semoga diberi keberkahan, kebahagiaan selalu diberi kesehatan,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, sebagai penggagas kegiatan nikah bersama, Dewi Tenty Septi Artianty menuturkan, dari tahun ke tahun antusiasmenya semakin meningkat. Misalnya, ketika tahun pertama digelar sewaktu pandemi Covid-19 hanya enam pasangan yang mengikuti kegiatan ini, lalu tahun berikutnya 12 pasangan, dan tahun ini diikuti 10 pasangan pengantin. “Sebetulnya tahun ini ada 12 pasangan, namun dua pasangan pengantin mundur, mungkin ada dokumen yang belum selesai. Tapi secara keseluruhan alhamdulillah berjalan lancar,” imbuhnya. Dewi juga menambahkan, kegiatan Nikah Bersama tahun ini lebih menarik dan semarak karena diikuti pameran atau Baazar UMKM, fashion dan tata rias (make up), Wedding Organizer serta pelaku ekonomi kreatif lainnya. “Pelaku UMKM juga senang ikut kegiatan ini, selain bisa berkarya juga dari sisi sosiaslnya merasa terpanggil,” imbuhnya. Ketua Panitia, Yayan Abdul Wahid menjelaskan, kegiatan Nikah Bersama ini dilakukan secara gratis bagi para pasangan pengantin. Bahkan, para pasangan ini mendapat fasilitas berupa perlengkapan hantaran pernikahan (Alquran dan perlengkapan alat shalat). “Kami berharap pengantin ini mendapat keberkahan dan juga para pelaku UMKM mendapat feedback dari kegiatan ini serta usahanya terus berkembang,” jelas Yayan. Kegiatan Nikah bersama juga diramaikan oleh 29 pelaku UMKM yang menawarkan aneka makanan dan minuman serta produk fashion dan craft dalam bazar dan ekshibisi UMKM 2023. (den) Baca juga :

Read More

Imbas Perobekan Alquran di Den Haag, MUI Ajak Masyarakat Cegah Islamphobia

DenHaag — 1miliarsantri.net : Sekelompok warga Belanda yang menamakan dirinya sebagai “Patriotische Europaer Gegen die Islamisieurung des Abendlandes”(PEGIDA) atau Patriot Eropa melawan Islamisasi di Barat telah melakukan tindakan yang menyakiti umat Islam. Dikutip dari Daily Sabah Selasa (26/09/2023), pemimpin Pegida Edwin Wagensveld melakukan perobekan Alquran di depan beberapa kedutaan besar negara mayoritas Islam, seperti Indonesia, Turki, Pakistan, di Den Hag pada Sabtu 23 September 2023 lalu. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan agar pemerintah setempat memberikan perhatian khusus terhadap aksi tersebut. “Pemerintah Belanda dan pemerintah manapun di Eropa seharusnya memiliki kepekaan atau sensitifitas terhadap hal ini. Jangan berdalih kepada upaya menghormati prinsip freedom of expression lalu membiarkan kelompok yang ternyata justru merusak kehormatan dan kedaulatan individu, komunitas dan kepercayaan kepada agama. Ini dua hal yang sangat bertentangan,” imbuhnya. Dia menegaskan, aksi yang dilakukan di kantor kedutaan negara Muslim termasuk KBRI ini benar-benar menunjukkan dengan kasat mata penghinaan dan kebencian terhadap Islam sekaligus terhadap umat Islam. Aksi ini juga, menurut dia, mengesankan kuat adanya kesengajaan Pegida untuk menyatakan kebenciannya kepada umat Islam Indonesia, Pakistan, Turki, dan umat Islam dari manapun. Dia mengatakan, aksi yang sebetulnya sudah pernah dilakukan beberapa waktu sebelumnya ini memang diarahkan kepada imigran muslim di Belanda dan Eropa secara umum. “Seperti yang dilakukan kelompok nasionalis ekstremis Paludan dan Salwan Momika di Swedia, Pegida ini juga menunjukkan sikap anti mereka kepada imigran Muslim dan juga Islam sekaligus,” tuturnya. Melalui aksi ini, kata Sudarnoto, tampak semakin menegaskan bahwa Islampofobia terus menunjukkan sikapnya yang terang-terangan terutama di Eropa. Oleh karena itu, Sudarnoto meminta agar para tokoh maupun aktivis HAM melakukan langkah taktis untuk menghentikan Islamofobia. “Saya ingin menyerukan kepada para tokoh lintas agama dan aktivis HAM di Eropa khususnya untuk saling bahu-membahu, bekerjasama, meneguhkan semangat dan langkah bersama melakukan langkah taktis dan beradab meyakinkan pemerintah dan semua pihak untuk menghentikan Islamofobia,” kata dia. Menurut Sudarnoto, aksi ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang diadopsi PBB. Membiarkan dan apalagi memberikan ruang dan sekaligus melindungi kelompok ekstremis seperti ini merupakan pengkhianatan terhadap keputusan PBB dan tentu merusak kemanusiaan. “Karena itu sangat diharapkan pihak aparat dan pemerintah setempat benar-benar menunjukkan niat tulus mereka untuk bersikap adil dengan cara memberikan sanksi terhadap siapa saja yang telah merendahkan ajaran agama dan menyakiti umat beragama termasuk umat Islam,” kata dia. Melalui kejadian ini, dia juga menyampaikan bahwa Duta Besar Belanda di Jakarta seharusnya memberikan keterangan terbuka dan meyakinkan kita semua bahwa pemerintah Belanda akan menghentikan aksi-aksi yang tidak terhormat dan tidak beradab kelompok ekstremis ini. (gut) Baca juga :

Read More