Partai Buruh Kota Surabaya Gelar Doa Bersama dan Bagi-bagi Bunga

Surabaya — 1miliarsantri.net : Komite Eksekutif (EXCO) Partai Buruh Kota Surabaya mengadakan serangkaian kegiatan bertemakan SERIBU BUNGA UNTUK PANCASILA. Acara ini dikemas sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober 2023. Diawali dengan kegiatan tabur bunga dan kirim do’a kepada para pahlawan nasional dikhususkan untuk 7 (tujuh) orang Pahlawan Revolusi dan seluruh korban peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan G30S-PKI. Kegiatan tabur bunga dan kirim do’a yang dipimpin oleh Gus Firman, Pengasuh Pesantren Rock n’ Roll dilangsungkan di makam pahlawan nasional W.R. Soepratman di Jalan Kenjeran Rangkah, Surabaya mulai pukul 09.00 WIB. Nuruddin Hidayat, Ketua Exco Partai Buruh Kota Surabaya mengatakan, pemilihan tempat di makam W.R. Soepratman ini sebagai bentuk keprihatinan dikarenakan sepinya peziarah di makam pencipta lagu Indonesia Raya tersebut. “Sepinya peziarah di makam W.R. Soepratman dikarenakan bau busuk yang menyengat dari tampat pembuangan sampah yang lokasinya berdekatan dengan Taman Makam Pahlawan (TMP) tempat pelantun lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 itu disemayamkan,” ungkapnya kepada 1miliarsantri.net saat memimpin acara di Makam WR Supratman Surabaya, Minggu (01/10/2023). Firman Sidqi Mulanovanda, tokoh Pemuda dan sekaligus Caleg DPRD Kota Surabaya menambahkan, aksi ini juga sebagai bentuk kritik dan desakan kepada Pemerintah Kota Surabaya agar segera memindahkan tempat pembuangan sampah tersebut jauh dari Taman Makam Pahlawan. “Perawatan terhadap TMP tidak hanya didalamnya saja, tetapi juga harus dilingkungan sekitar TMP tersebut. Banyak dari warga Surabaya ataupun dari luar kota Surabaya dan juga pelajar yang ingin berkunjung dan berziarah ke makam W.R. Soepratman, tapi terkendala bau tak sedap akibat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada disekitar lokasi makam,” jelasnya. Aksi kegiatan Partai Buruh Kota Surabaya ini nantinya juga akan dilanjutkan pada malam hari sekitar jam 19.00 WIB dengan bagi-bagi bunga untuk warga masyarakat di sepanjang Jl. Tunjungan Surabaya dan sekitarnya. Bagi-bagi bunga ini sebagai simbol perdamaian dan kasih sayang. Kegiatan ini sekaligus mengingatkan kepada masyarakat umum bahwa hari ini merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Pristiwa kelam yang terjadi di tahun 1965 hedaknya dapat dijadikan momentum untuk merefleksikan arti penting Pancasila sebagai dasar negara Indonesia serta betapa pentingnya menjaga dan memahami nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Terakhir, ditahun politik saat ini marilah kita menguatkan dan memperlengkapi diri dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar kita tidak terjebak dalam perpecahan dan permusuhan sesama anak bangsa,” pungkas Nuruddin. (har) Baca juga :

Read More

Mengintip Tradisi Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara

Jakarta — 1miliarsantri.net : Peringatan Maulid Nabi atau perayaan kelahiran Nabi Muhammad saw adalah momen penting bagi umat Islam. Seluruh masyarakat Muslim di dunia merayakan nya dengan semangat dan makna mendalam. Maulid Nabi biasanya digelar pada 12 Rabiul Awal dan pada tahun 2023 ini, 12 Rabiul Awal jatuh pada 28 September. Perayaan ini diwarnai dengan tradisi dan budaya di berbagai negara. Meskipun terdapat tradisi yang berbeda, namun tujuan utamanya adalah untuk merayakan kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad saw, serta mempromosikan nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan kedermawanan di antara umat Islam di seluruh dunia. Berikut kita intip tradisi peringatan Maulid Nabi di berbagai negara : 1.TurkiMasyarakat Turki memperingati Maulid Nabi dengan menggelar pengajian baik di masjid maupun gedung pertemuan. Meski tak semegah perayaan yang dilakukan di Indonesia, masyarakat Turki tetap memperingati Maulid Nabi. “Ada pengajian-pengajian, hanya tidak sebesar Maulid Akbar seperti di Indonesia, tapi ada perayaannya,” ungkap Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki Nazihah, Sabtu (30/09/2023). Peringatan ini juga dilakukan oleh banyak komunitas Muslim di sana, termasuk PCINU sendiri. Nazihah menutur, pihaknya menggelar pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi dengan mengundang Syekh asal Turki sebagai pembicara. “PCINU sendiri merayakan offline mengundang Syekh Turki,” ujar penerima Beasisiwa Pemerintah Turki atau Turkiye Burslari Sholarships (YTB) tersebut. Adapun peringatan Maulid Nabi saw 1445 PCINU Turki tersebut digelar pada Ahad, 30 September 2023 pukul 14.00 TRT bertempat di TÜGVA, defterdar, Eyüpsultan, Istanbul. “Insyaallah mauidzah hasanah akan disampaikan oleh ?eyh Seyit Muhammed ElMardini,” ucap dia. “Terbuka untuk umum Konsulat Jenderal Republik Indonesia juga insyaallah datang,” imbuhnya. Saat perayaan Maulid Nabi, masyarakat cenderung membacakan doa, puisi, dan cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad. Peringatan ini juga dianggap sebagai kesempatan untuk berkumpul kembali dengan keluarga, seperti dilansir dari Morocco World News. Pakaian yang baru dibeli untuk anak-anak dan makanan lezat menghiasi meja di pertemuan keluarga pada momen Maulid Nabi. Meskipun Maroko terkenal dengan keragaman budayanya, dan setiap daerah memiliki hidangan serta tradisinya masing-masing, bagi sebagian besar keluarga Maroko, Asida adalah hidangan nasional saat peringatan Maulid Nabi. Mereka menghiasi jalan, masjid, dan pasar dengan lampu-lampu indah berwarna-warni serta bendera warna hijau. Mereka merayakan hari ini dengan penuh kemegahan dan pertunjukan, mereka mengikatkan pita hijau di tangan mereka karena warna hijau melambangkan Islam, seperti dikutip dari Times of India. Mereka mengenakan baju baru, membagikan permen dan mengunjungi masjid sebagai tradisi memperingati Maulid. Para wanita menyiapkan berbagai jenis makanan lezat seperti Sheer Khurma dan Seviyan. Beberapa orang mengunjungi tempat-tempat terkemuka dan keagamaan seperti Haji Ali Dargah, Jama Mazjid, Nizamuddin Aulia, Ajmer Sharif untuk beribadah kepada Allah swt dan mencari berkah. (yan) Baca juga :

Read More

Fesyar Regional Jawa 2023 Diikuti 350 Pelaku UMKM Produk Syariah

Surabaya — 1miliarsantri.net : Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2023, telah dibuka pada Jumat (29/09/2023) sore. Kegiatan yang diselenggarakan Bank Indonesia ini dimulai 29 September hingga 1 Oktober 2023 di Grand Atrium Pakuwon Trade Center, Surabaya. Sebanyak 150 UMKM produk syariah ikut serta dalam FESyar baik secara offline dan 200 UMKM secara online. Wagub Jatim Emil Dardak yang juga sekaligus Ketua Harian KDEKS Jatim, hadir dalam upacara pembukaan menyampaikan tema tahun ini “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif”. Tema ini memiliki cakupan yang komprehensif dalam mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. “Kami sangat terkesan dengan komprehensif nya cakupan dari dan tema FESyar tahun ini baik itu tadi program PAHALA yaitu Halal Value Chain maupun program MASLAHAT yang menekankan pada social investment dan digitalisasi sebagai akselerasi untuk inklusi. Ini semuanya benar-benar On The Spot betul menjawab tiga pilar utama di dalam mengembangkan ekonomi syariah,” ungkap Emil. Emil menambahkan, ketiga pilar utama tersebut ialah pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, serta edukasi. Dalam kesempatan tersebut Wagub Emil mengatakan sejatinya hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia telah mengedepankan prinsip syariah. Mulai dari makanan dan minuman, pekerjaan, pakaian, dan lainnya. Hanya perbankan saja yang masih menggunakan dual system. “Sehingga motivasinya adalah meningkatkan compliance dan quality insurance. Karena ternyata kita juga masih menemukan sedikit banyak terjadi kasus dimana produk tertentu dipertanyakan kehalalannya,” imbuhnya. Guna meningkatkan compliance tersebut Jatim memiliki beberapa program salah satunya Juru Sembelih Halal (Juleha) dan sertifikasi halal yang telah mencapai 160.000 sertifikat. Dimana 154.000 di antaranya menggunakan metode self declaire dengan pendampingan dari pendamping penyedia produk halal. Motivasi yang kedua, lanjut Wagub Emil adalah meningkatkan ekonomi umat. Salah satunya ialah dengan membangun para pelaku ekonomi di sektor Pesantren. Terlebih di Jatim terdapat lebih dari 6000 pesantren dan lebih dari 1 juta santri. Tentu ini merupakan sebuah kekuatan ekonomi umat dan bagian dari memperkuat ekonomi keumatan. “Lalu motivasi ketiga ialah global competitive. Alhamdulillah Indonesia nomor satu di bidang moslem friendly tourism. Ketiga motivasi inilah yang kemudian yang menjadi pendorong perekonomian di Jawa Timur. Sehingga Tahun 2022 kita mendapatkan apresiasi Adinata syariah, dan juga Halal Industry Award di tingkat nasional,” lanjutnya. Pencapaian ini bisa diraih berkat komitmen penuh seluruh stakeholder. Mulai dari Bank Indonesia, Pondok Pesantren, hingga para kyai. Terkait keuangan syariah, Wagub Emil mendorong terbentuknya fintech syariah di Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga telah bekerja sama dengan Baznas dan BUMD-BUMD untuk menggelar zakat produktif di berbagai daerah di Jatim. “Dimana zakat produktif ini ditujukan pada pelaku ekonomi ultra mikro yang belum bisa difasilitasi oleh perbankan untuk penyediaan modal usahanya,” jelasnya. Wagub Emil berharap FESyar Regional Jawa 2023 ini akan menjadi wadah yang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif. “Mari kita bersatu, belajar bersama, dan berinovasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur,” pungkasnya. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan bahwa FESyar merupakan rangkaian agenda menuju Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF). FESyar Regional Jawa tahun ini memiliki showcase UMKM secara hybrid. “Ada 150 UMKM produk syariah yang mengikuti FESyar secara offline dan 200 UMKM secara online. Untuk showcase via online bisa diakses melalui laman www.fesyarjawa.com,” pungkasnya. (har) Baca juga :

Read More

Imam Ghazali sempat Alami Krisis Spiritual, Hingga Bertemu Guru Sufi nya

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Imam al-Ghazali merupakan seorang mujadid atau pembaru yang masyhur dalam sejarah Islam. Perjalanan hidupnya diwarnai lika-liku. Mula-mula, pemilik nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad ath-Thusiy al-Ghazali itu menekuni dunia akademis. Bahkan, ia pernah menjabat guru besar di Universitas Nizamiyah, Baghdad. Sebagai seorang ilmuwan, wajarlah bila ia cenderung mengandalkan pencerapan pengetahuan melalui penalaran maupun pembuktian empiris. Namun, pada akhirnya ia menjadi sangsi akan kedua metode epistemologis itu. Bahkan, ia kemudian mengalami krisis spiritual dan intelektual. Seperti diungkapkannya dalam Al-Munqidz Mina adh-Dhalal, enam bulan lamanya sang profesor mengalami kegelisahan batin. Ia bimbang, apakah meneruskan posisinya sebagai pengajar ataukah berhenti. Sebab, al-Ghazali merasa sudah teranjur skeptis pada keandalan akal rasional dan metode empiris sebagai jalan menuju kebenaran. Satu-satunya pilihan yang terbuka lebar untuknya ialah jalan salik. Ia merasa perlu merasakan pengetahuan yang diperoleh melalui kalbu, yang tercerahkan iman kepada Allah SWT. Tasawuf diyakininya mampu menghilangkan segala kesangsian yang dirasakannya. Sejak 1905, Imam al-Ghazali meletakkan jabatan di Universitas Nizamiyah. Ia pun mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Meski harus beranjak dari kekayaan, pangkat, popularitas, dan segala pernak-pernik duniawi, perjalanan itu ditempuhnya dengan penuh ketenteraman hati. Sebelum momen penting itu terjadi dalam hidupnya, al-Ghazali muda juga pernah bersinggungan dengan hikmah tasawuf. Kisahnya terekam dalam kitab Muid an-Ni’ami, dengan mengutip penuturan Imam Tajuddin as-Subki. Dikisahkan, suatu hari Imam al-Ghazali memimpin shalat di sebuah masjid. Masyarakat setempat memang biasa menjadikannya imam dalam shalat wajib yang diselenggarakan di sana. Apalagi, rumah al-Ghazali tak jauh dari tempat ibadah itu. Namun, adik Imam al-Ghazali yang bernama Ahmad mulai menyisihkan diri begitu melihat kakaknya itu menjadi imam shalat. Ia lebih suka meneruskan shalat secara sendirian (munfarid) daripada harus ikut menjadi makmum di belakang al-Ghazali. Orang-orang mulai membicarakan hal itu. Bahkan, lama kelamaan muncul rumor tidak sedap tentang hubungan antara Imam al-Ghazali dan adiknya itu. Alhasil, sang imam pun merasa tidak nyaman. Ia menduga, Ahmad telah menganggap shalat yang dipimpinnya tidak sah. Padahal, dirinya merasa sudah menjalankan setiap syarat dan rukun shalat secara sempurna. Suatu ketika, ia pun menceritakan kegundahan hatinya itu kepada ibunya. Sang ibunda lantas berjanji akan menyuruh Ahmad untuk turut menjadi makmum manakala al-Ghazali tampil sebagai imam shalat. Mendengar itu, ia pun bersuka cita karena orang tidak akan lagi menyebarkan desas-desus yang bukan-bukan. Akhirnya, Ahmad bersedia untuk ikut shalat berjamaah di masjid yang diimami al-Ghazali. Orang-orang yang menyaksikannya sempat terkejut, tetapi kemudian tidak berkata apa-apa. Bagaimanapun, di tengah shalat Ahmad justru membatalkan dirinya. Ia keluar dari shaf dan meneruskan shalat secara sendirian. Sesudah salam dan shalat selesai, beberapa jamaah pun mulai berbisik-bisik satu sama lain. Hati al-Ghazali kian gusar. Sesampainya di rumah, ia segera meminta penjelasan dari adiknya itu. “Mengapa kamu membatalkan makmum kepadaku!? Apakah kamu menganggap shalat yang aku imami tidak sah?” tanya dia dengan nada tinggi. “Aku melihat pakaianmu berlumuran darah,” jawab Ahmad. Al-Ghazali tidak mengerti maksud perkataan adiknya itu. Ia melihat dengan jelas, gamis yang dikenakannya bersih, tak ada noda sedikitpun. Ia pun beranjak ke kamarnya dan kemudian berupaya menenangkan perasaannya. Tiba-tiba, ia tersadar bahwa belakangan ini sebelum shalat dirinya sering membuka-buka kitab tentang hukum fikih. Kebetulan, sesaat sebelum berangkat ke masjid tadi dirinya sempat membuka bab tentang bersuci (thaharah). Malahan, saat sedang mengimami shalat tadi pun pikirannya terbersit pada soal hukum darah haid. Al-Ghazali segera keluar dari kamarnya dan menjumpai adiknya itu untuk meminta maaf. “Bagaimana mungkin kamu bisa mengatahui apa yang aku pikirkan tadi saat menjadi imam shalat?” tanya dia Ahmad menjawab, “Aku berguru kepada seorang ulama yang tidak terkenal di pinggiran kota. Namanya, Syekh al-Utaqy. Dia orang alim, tetapi sehari-hari bekerja sebagai tukang sol sepatu di toko dekat pasar.” Karena penasaran, al-Ghazali pun pergi untu menemui orang alim tersebut. Sesampainya di bangunan pertokoan pasar yang dimaksud, ia pun berhasil menemukan Syekh al-Utaqy. “Izinkanlah aku untuk menjadi muridmu,” pintanya. “Aku kira, kamu tidak akan sanggup mengikuti perintahku,” jawab al-Utaqy. “Insya Alllah aku bisa melakukannya,” kata al-Ghazali lagi. Guru adiknya itu akhirnya menerimanya. Al-Ghazali lantas diperintahkan untuk membersihkan kotoran yang ada di lantai dengan tangannya. Meskipun sempat merasa aneh, ia tetap mematuhi perintah sang ulama yang juga salik itu. Saat akan mengambil kotoran tersebut, Syekh al-Utaqy tiba-tiba mencegahnya, lalu menyuruh al-Ghazali agar pulang. Setibanya di rumah, Imam al-Ghazali semakin heran terhadap pelajaran pertama yang diajarkan syekh tersebut. Akan tetapi, ia akhirnya mendapatkan ilham tentang tindakan al-Utaqy. Sang sufi hendak mengisyaratkan agar dirinya membersihkan hati terlebih dahulu sebelum mengurus apa-apa yang tampak dalam pandangan mata. Mulai saat itu, Imam al-Ghazali terus berguru kepada Syekh al-Utaqy. Ia merasa terpanggil untuk menyelami lebih dalam ilmu tasawuf. (mif) Baca juga :

Read More

Banyak Ulama Iran Merasakan Manfaat Penggunaan AI untuk Penyebaran Ajaran Islam

Qom — 1miliarsantri.net : Beberapa ulama Iran mulai merasakan manfaat penggunaan artificial intelligence (AI) untuk membantu penyebaran ajaran agama. Financial Times melaporkan, inisiatif ini datang dari kota suci Qom, sebuah pusat pembelajaran Islam dan ziarah yang menjadi rumah bagi setengah dari 200.000 ulama Syiah di Iran. Dorongan untuk mengadopsi AI mendapat dukungan dari kalangan atas. Para ulama bahkan didesak untuk mengeksplorasi teknologi tersebut. Langkah pemerintah Iran untuk mengeksplorasi penggunaan AI di seminari keagamaan sangat kontras dengan kondisi sebelumnya. Pada April lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang menentang AI, dan menyebutnya sebagai “setan.” Fatwa ini menjadi serangan pertama pemerintah Iran ada entitas non-manusia. Namun, para pemimpin agama berpendapat bahwa masyarakat menuntut modernisasi. AI dianggap sebagai cara untuk menanggapi seruan tersebut sambil tetap berpegang pada nilai-nilai tradisional. Para ulama berharap teknologi canggih dapat membantu penyebaran ajaran Islam lebih cepat dan memungkinkan keputusan agama atau fatwa, dapat mengimbangi perkembangan masyarakat Iran yang pesat. “Robot tidak bisa menggantikan ulama senior, tapi mereka bisa menjadi asisten tepercaya yang bisa membantu mereka mengeluarkan fatwa dalam lima jam, bukan 50 hari. Masyarakat saat ini lebih menyukai percepatan dan kemajuan,” terang Mohammad Ghotbi, kepala Rumah Kreativitas dan Inovasi Eshragh di Qom. Ia juga mengatakan, lembaga keagamaan tidak boleh menentang keinginan masyarakat Iran untuk ikut serta dalam kemajuan teknologi global. Namun, mereka yang skeptis menyoroti bagaimana penerapan AI dapat menjadi tantangan bagi sistem hukum Islam yang rumit. Sejumlah orang menyatakan keprihatinannya bahwa AI tidak dapat memahami kompleksitas aturan agama atau nilai-nilai yang disampaikan melalui metode pembelajaran tradisional. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Ghotbi berpendapat bahwa inisiatif di Qom adalah tanda bahwa lembaga keagamaan Iran bersedia menggunakan teknologi baru agar tetap relevan di dunia modern. Ia berargumentasi bahwa meskipun alat-alat tersebut mengubah tujuan mereka, namun ia tetap menegaskan bahwa AI tidak serta merta membuat Iran menjadi lebih selaras dengan pandangan sekuler Barat. “Kami berupaya melokalisasi penggunaan teknologi karena nilai-nilai budaya kami berbeda,” pungkasnya. (kom/AP) Baca juga :

Read More

Beberapa Kitab Maulid Yang Populer di Masyarakat Nusantara

Surabaya — 1miliarsantri.net : Ketika memasuki bulan Rabiul Awal, mayoritas umat Islam di Tanah Air mengisinya dengan membaca kitab-kitab maulid. Tradisi membaca kitab yang berisikan riwayat hidup Rasulullah SAW tak hanya dilakukan di pesantren, masjid, dan mushola. Di beberapa daerah, tradisi membaca kitab-kitab maulid berlangsung dari rumah ke rumah dalam rangka memperingati kelahiran junjungan nabi besar Muhammad SAW. Apa saja kitab maulid yang populer dibaca umat Muslim di Indonesia ketika memperingati maulid? AL BARZANJI (IQDUL JAUHAR DI MAULIDAN NABIYYIL AZHAR) PengarangSayyid Zainal ‘Abidin Ja’far bin Hasan bin ‘Abdul Karim al Husaini asy Syahzuri al Barzanji. Isi SHIMTUD DHURORPengarangHabib Ali Bin Muhammad Bin Husein Al Habsyi Isi EPA-EFE/YAHYA ARHABMAULID AD-DIBA’IPengarangSyekh Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi’i (Abul Faraj) IsiRingkasan dari kitab Maulid Syaraful Anâm,Perjalanan hidup RasulullahPencantumkan ayat-ayat Alquran dan hadis. BURDAH (AL KAWAKIB AD DURIYAH FI MADHI KHAIRIL BARIYAH)PengarangSyekh Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri IsiKitab Burdah adalah salah satu kitab maulid yang memuat syair pujian kepada Rasulullah, tiap baitnya penuh makna yang mendalam.Susunan dan pilihan kata yang digunakan pun begitu indah. MAULID AD DHIYA ULAMIPengarangHabib Umar bin Hafidz IsiMukaddimahnya ada 12 bait, melambangkan kelahiran Rasul saw pada tangggal 12.Bagian pertama terdiri dan diambil dari tiga surat, yaitu Surat Al-Fath, Surat At-Taubah, dan Surat Al-Ahzab. Tiga surat ini melambangkan lahirnya Rasulullah SAW pada bulan tiga (Rabi’ul Awal).Bait-baitnya berjumlah 63, yang melambangkan usia Rasulullah SAW adalah 63 tahun. (yat) Baca juga :

Read More

Perdebatan Hukum Halal Haram Karmin

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pewarna karmin menjadi rahasia di balik banyak produk. Contohnya, minuman, yogurt stroberi, hingga bahan warna lipstik. Sebenarnya apakah pewarna karmin itu? Dilansir laman Treehugger, Jumat (29/09/2023), pewarna karmin dibuat dari serangga cochineal yang merupakan bagian dari keluarga Coccidae, sejenis serangga skala yang berkerabat dekat dengan kutu daun, kutu putih, dan lalat putih. Mereka memiliki tubuh datar berbentuk oval seukuran sebutir beras dan berasal dari daerah tropis dan subtropis Amerika Selatan hingga Amerika Utara. Cochineal menyerang dan hidup dari kaktus nopal atau dikenal sebagai kaktus pir berduri. Mereka berkumpul dalam kelompok besar di bantalan kaktus untuk memakan kelembapan dan nutrisi alami tanaman. Secara khusus, pewarna merah tua dihasilkan dari asam yang dikeluarkan betina secara alami untuk menghalangi predator. Tetapi serangga itu sendiri lebih berwarna abu-abu putih. Hingga 20 persen dari berat tubuh serangga ini terdiri dari asam karminat. Serangga yang biasanya digunakan adalah spesies Dactylopius coccus, yang betinanya sebagian besar tidak bergerak dan hidup sekitar 90 hari di alam liar. Untuk membuat pewarna, serangga cochineal dipanen, dikeringkan, dan digiling hingga menghasilkan warna merah tua dalam bentuk bubuk. Kebanyakan serangga cochineal dipanen di alam liar, tetapi ada juga tempat di mana mereka diternakkan. Pertanian cochineal tradisional melibatkan budidaya tanaman kaktus yang sudah dipenuhi serangga atau menambahkan serangga dengan tangan ke bantalan kaktus liar. Dalam metode pertanian lainnya, keranjang berisi betina ditambahkan ke bantalan kaktus untuk berkembang biak dalam lingkungan yang terkendali. Pewarna yang diekstraksi dari serangga direbus, disaring, dan dicampur dengan garam dasar aluminium untuk menghasilkan pewarna. Secara hukum, ekstrak tersebut harus dipasteurisasi atau diolah untuk menghancurkan mikroorganisme salmonella. Selain minuman dan yogurt, karmin juga ditambahkan ke daging olahan (seperti sosis atau daging kepiting buatan), kue kering, jus, dan kosmetik. Dalam industri kosmetik, karmin terutama digunakan untuk lipstik, eyeshadow, dan lip gloss. Karmin ditambahkan untuk menghasilkan warna cerah dan meningkatkan daya tahan atau intensitas bayangan riasan. Penggunaan karmin juga sebagai dasar untuk mendapatkan rentang warna merah muda dan ungu yang lebih dingin tanpa menggunakan pewarna sintetis. Meskipun karmin terbuat dari bahan alami, kurangnya transparansi dalam penggunaannya secara luas dalam industri kosmetik menjadi topik kontroversial. Karmin tidak selalu diberi label jelas pada daftar bahan. Ia mungkin juga muncul dengan nama berikut: E120, Natural RED 4, Crimson lake, Carmine lake, Cl 75470, Cochineal extract, Cochineal, Carminic acid, dan natural colorings. Ada risiko kesehatan terkait penggunaan produk mengandung karmin. Penelitian menunjukkan, paparan terhadap bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi anafilaksis yang parah, alergi kontak, bahkan asma. Pada 2009, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) mulai mewajibkan perusahaan yang memproduksi makanan dan kosmetik yang mengandung karmin untuk mengungkapkan bahan pada label. Yang lain mengeklaim bahwa karmin lebih baik bagi lingkungan daripada alternatif buatan karena sepenuhnya alami. Pewarna buatan sering kali dibuat menggunakan produk sampingan batu bara atau minyak bumi. Penelitian telah menghubungkan bahkan pewarna makanan yang paling umum dengan hiperaktif pada anak-anak serta reaksi alergi dan efek samping lainnya. Apakah karmin halal atau haram? Founder Halal Corner Aisha Maharani melalui postingannya di akun Instagram Halal Corner @halalcorner menulis dua pendapat ulama terkait apakah karmin halal atau haram. Di kalangan ahli fikih, tulis Aisha, ada yang membolehkan dan mengharamkan penggunaan serangga sebagai bahan pewarna. Mazhab Syafi’i termasuk yang mengharamkan pemanfaatan serangga untuk bahan konsumsi. Zat pewarna yang diambil dan dibuat dari yang haram, maka hukumnya haram juga. Abu Hanifah memiliki pandangan yang sama dengan Imam Syafi’i berkenaan dengan serangga. Aisha menulis menurut mereka, serangga hukumnya haram karena termasuk khabaits. Dalilnya ada di QS Al-Araf ayat 157, “… Dan Ia (Rasulullah) mengharamkan yang khabaits atau menjijikkan”. Sementara itu, pendapat imam mazhab lain dalam kita fikih, menyatakan, serangga itu disebut hasyarat. Binatang dibagi menjadi dua kategori yakni yang darahnya mengalir (Laha damun sailun) dan yang darahnya tidak mengalir (Laisa laha damun sailun). Menurut para fuqaha, serangga yang darahnya mengalir, maka bangkainya adalah najis. Sedangkan yang darahnya tidak mengalir, bangkainya dinyatakan suci. Imam Malik, Ibn Layla, dan Auza’i memiliki pendapat yang sama bahwa serangga itu halal selama tidak membahayakan. Di sisi lain, bagaimana dengan pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI)? Darah dari cochineal masuk dalam kategori tidak mengalir. Secara hewani menjadi qiyas atau dianalogikan cochineal mempunyai kedekatan dan kesamaan dengan belalang yang dihalalkan secara nash. Aisha menulis pandangan para imam dan fuqaha menjadi referensi para ulama saat pembahasan referensi para ulama saat pembahasan kehalalan cochineal di Komisi Fatwa MUI. Didukung penjelasan secara perinci dari pakar serangga mengenai cochineal tersebut, tulis Aisha, akhirnya para ulama di Komisi Fatwa MUI sepakat menetapkan fatwa halal untuk bahan produk pewarna makanan minuman dari serangga cochineal. MUI menghargai perbedaan pendapat dari Bahtsul Masail NU Jatim tentang pengharaman dan kenajisan karmin. (yan) Baca juga :

Read More

Zakat Goes to Campus Bertujuan Sebagai Instrumen Penting Pembangunan Nasional

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Gelaran Zakat goes to Campus di Masjid Kampus UGM Yogyakarta membahas kontribusi zakat sebagai instrumen penting dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) di Daeah Istimewa Yogyakarta. Pengurus Forum Zakat Nasional, Galeh Pujonegoro, mengatakan, zakat memainkan peran yang signifikan dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan SDGs di DIY, membantu masyarakat dalam mencapai pembangunan berkelanjutan secara holistik. “Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang peran sebagai pusat pendidikan, seni, dan pariwisata, yang mana memiliki pangsa penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Namun, dengan kekayaan ini juga datang berbagai tantangan, seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, serta isu-isu lingkungan yang mendesak,” terang Galeh kepada 1miliarsantri.net, Jumat (29/09/2023). Hal tersebut memerlukan dukungan dari semua pihak dan kerja kolaboratif baik antar lembaga anggota Forum Zakat maupun stakeholder terkait seperti mahasiswa, akademisi, media, pemerintah, dan lainnya. Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, H. Nurhuda, mengatakan, forum ini sangat berbanding lurus dengan program kemenag. “Terima kasih, atas penyelenggaraan acara ini. Kami berharap dapat memberikan motivasi dan masukan dalam pengelolaan zakat,” ujar Nurhuda dalam sambutannya. Sementara, Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Budi Cahyana memaparkan, PR yang besar di DIY yaitu kemiskinan dan ketimpangan. Dia berharapa masalah tersebut bisa diselesaikan melalui dana zakat. “Konsep pengentasan kemiskinan berupa pembangunan negara yaitu SDGs telah dimatangkan yang menyasar kepada kelompok rentan seperti lansia, maka harapannya hal ini bisa diselesaikan dengan zakat,”tuturnya. Senada, Ketua Baznas Provinsi DIY, Hj. Puji Astuti, menyampaikan, zakat sangat berpotensi menyelesaikan permasalahan kemiskinan, serta mewujudkan SDGs. “Ada dua macam bantuan yaitu yang bersifat konsumtif dan produktif. Baznas sudah membantu dalam bentuk logistik dan dalam bentuk uang per 3 bulan sekali,” bebernya. Hal ini turut diamini Ketua Forum Zakat Wilayah DIY, Warnitis. Dia mengatakan, zakat bila dikelola dengan baik bisa berdampak besar, implementasi dana zakat di komunitas bisa merubah pola pikir, seorang ibu rumah tangga bisa menjadi memiliki peran lebih karena diberdayakan oleh program zakat. “Dalam perjalanannya pasti ada kendala, keterbukaan peta dan data miskin bisa digarap bersama bisa jadi daya dukung untuk pembangunan masyarakat,” jelasnya. Zakat goes to Campus chapter Yogyakarta berlangsung selama hari, Selasa-Rabu (26-27/09/2023) di Masjid UGM, dengan diikuti oleh lembaga anggota Forum Zakat wilayah DIY, dan ratusan mahasiswa di wilayah Yogyakarta. (mif) Baca juga :

Read More

Masjid Bole Yang Dibangun Pada Abad ke-17 Runtuh Karena Tak Terurus

Ghana — 1miliarsantri.net : Masjid Bole yang terletak di Distrik Gonja Barat (sekarang berada di wilayah Savannah yang secara resmi merupakan wilayah utara di Ghana) merupakan salah satu masjid bersejarah di dunia. Namun, Masjid Bole ini akhirnya runtuh akibat hujan deras pada September 2023. Bangunan sudah digerogoti rayap karena terabaikan selama bertahun-tahun. Laman Pulse melaporkan, saat ini masjid lumpur tersebut sudah tidak ada lagi. Kondisi cuaca buruk dan curah hujan deras merupakan beberapa penyebab runtuhnya bangunan tersebut, namun mungkin lebih dari itu. Pengabaian selama bertahun-tahun terhadap bangunan bersejarah dan budaya ini mungkin menyebabkan keruntuhannya. Sejarah Masjid Bole tidak diketahui secara pasti. Beberapa sejarawan meyakini masjid tersebut dibangun pada abad ke-17. Tradisi lisan menyebut asal-usul masjid sudah ada sejak 200 tahun yang lalu. Masjid ini dibangun bertepatan dengan kedatangan penakluk Mande dari Djenne karena perdagangan emas. Penelitian terbaru oleh Denis Genequand dan timnya mempertanyakan klaim bahwa usianya 200–300 tahun. Hasil radiokarbon dari penelitian terbaru dan penghancuran Samori Touré pada 1896 menunjukkan pembangunannya dilakukan pada awal abad ke-20. Salah satu ciri terbaik dari struktur ini adalah tiang-tiang kayunya yang terdapat di dalam dan di antara penopang. Tiang-tiang kayu masjid yang digunakan untuk perawatan plesteran dan pengecatan tidak hanya bersifat dekoratif tetapi juga memberikan dukungan struktural. Itu sebabnya rayap menggerogoti bangunan ini. Fotografer William Haum mengatakan, pada 2018 sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. “Saya kecewa melihat masyarakat setempat telah mengerahkan energi dan keuangan mereka untuk membangun ubin modern namun membiarkan bagian lain masjid dalam keadaan rusak. Tiang penyangga di langit-langit terlihat dipenuhi rayap. Kecuali jika ada tindakan yang dilakukan untuk mengendalikannya. Saya tidak akan terkejut jika atapnya runtuh dalam satu atau dua tahun.” ujarnya. (rin/AP) Baca juga :

Read More