side hustle

Yuk Cobain! Bisnis Sampingan (Side Hustle) Halal Ini Bikin Dompet Tebal Tanpa Takut Riba!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net – Di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit diprediksi, mengandalkan satu sumber penghasilan saja jelas tidak cukup. Harga kebutuhan pokok terus naik, biaya hidup dan pendidikan makin membengkak, sementara gaji sering kali stagnan bahkan terancam PHK. Maka, wajar kalau banyak orang mencari side hustle alias bisnis sampingan. Sayangnya, tidak semua peluang usaha sesuai syariat karena masih ada yang mengandung riba, spekulasi berlebihan, atau merugikan salah satu pihak. Namun buat kamu yang ingin tetap cuan tapi juga tenang secara hati, sekarang saatnya melirik side hustle halal. Lalu, kira-kira apa saja side hustle halal yang cocok dicoba untuk saat ini? Jawabannya ada pada penjelasan di bawah ini! 1. Jualan Produk Halal via Online Shop Kalau kamu suka dunia jualan, membuka toko online halal bisa jadi pilihan paling mudah. Ada berbagai macam produk halal yang bisa dijual, mulai dari makanan ringan, minuman herbal, skincare halal, sampai fashion muslim. Misalnya, kamu bisa jadi reseller hijab syar’i, jualan madu, atau camilan halal buatan sendiri. Modalnya kecil, tapi pasar potensialnya besar. Apalagi dengan dukungan media sosial seperti Instagram, TikTok Shop, atau marketplace, promosi jadi lebih mudah, efisien, dan tepat sasaran. 2. Jasa Desain & Konten Kreatif Buat kamu yang jago desain, copywriting, atau bikin konten, coba deh buka jasa freelance syariah-friendly. Maksudnya, kamu fokus ambil proyek dari bisnis halal atau UMKM syariah. Misalnya, desain feed Instagram untuk brand muslimah, bikin logo produk halal, atau nulis artikel tentang gaya hidup Islami. Selain menghasilkan uang, kamu juga bisa dapet kepuasan batin karena mendukung perkembangan ekonomi syariah. Baca juga: Terbukti Bikin Glowing! Ini Daftar Bahan Halal dalam Kosmetik yang Perlu Kamu Tahu! 3. Kursus Online Islami Kamu punya skill mengaji, public speaking, atau bahkan bisnis syariah? Nah, ini bisa sangat berpotensi jadi side hustle halal. Cukup bikin kursus online via Zoom atau platform e-learning, lalu buka pendaftaran dan mempromosikannya di media sosial. Sekarang banyak orang mencari kursus atau pembelajaran yang praktis, fleksibel, dan bisa diakses dari rumah. Jadi, peluang pasar kursus online Islami masih sangat luas. 4. Affiliate Produk Halal Affiliate marketing alias sistem komisi dari hasil promosi produk sudah booming  di berbagai daerah. Namun, untuk memastikan produk yang dijual halal, pastikan produk yang kamu promosikan sesuai syariat. Misalnya, kamu ikut program affiliate untuk buku Islami, produk herbal halal, atau aplikasi belajar mengaji. Selain mudah, cara ini juga hampir tanpa modal. Kamu cuma perlu rajin bikin konten review atau share link produk di media sosial, lalu komisi akan mengalir setiap ada yang beli lewat link kamu. Baca juga: Udah Coba Belum? 7 Kebiasaan Sehat Islami Ini Bikin Hidup Kamu Lebih Bahagia Lho! Kenapa Harus Side Hustle Halal? Mungkin banyak orang berpikir, “Kenapa sih repot-repot mikirin halal atau nggak? Yang penting cuan.” Nah, di sinilah mindsetnya harus diubah. Dalam Islam, rezeki yang halal itu bukan cuma soal uang masuk, tapi juga berkah yang bikin hati tenang. Usaha yang mengandung riba, penipuan, atau merugikan orang lain mungkin kelihatan cepat menghasilkan, tapi jangka panjangnya bisa bikin hidup susah. Sebaliknya, usaha syariah memang keliatan lebih hati-hati, tapi hasilnya lebih berkah dan insyaAllah membawa kebaikan. Di zaman sekarang, punya side hustle halal udah jadi solusi cerdas buat nambah penghasilan tanpa khawatir riba. Mulai dari jualan online, jasa kreatif, produk digital, kursus Islami, sampai affiliate produk halal, emua bisa dijalankan asal sesuai syariat. Jadi, kalau kamu ingin dompet tebal tapi hati tetap tenang, coba deh mulai sekarang pilih salah satu ide usaha syariah di atas. Ingat, rezeki bukan cuma soal banyaknya nominal, tapi juga soal berkah yang Allah SWT beri. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More

Membangun Ekosistem Gerakan Anak Muda Antikorupsi : Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis KPK RI 2025

Jakarta – 1miliarsantri.net: Gerakan antikorupsi di Indonesia membutuhkan ekosistem yang kuat dan berkelanjutan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melalui Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 menghadirkan ruang pembelajaran, kolaborasi, dan inovasi bagi generasi muda untuk memperkuat integritas bangsa. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai kejujuran, transparansi, dan kepemimpinan etis sejak dini, sehingga anak muda dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis KPK RI 2025 tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga pada praktik nyata melalui simulasi, diskusi interaktif, hingga pengembangan proyek berbasis komunitas. Anak muda dari berbagai daerah akan dibekali keterampilan dalam membangun jejaring antikorupsi, memperkuat advokasi publik, serta mengembangkan inovasi sosial berbasis integritas. Hal ini sejalan dengan visi KPK untuk membentuk masyarakat yang sadar hukum, bebas dari budaya koruptif, dan aktif menjaga tata kelola yang bersih. Dengan adanya bootcamp ini, KPK RI menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih transparan dan akuntabel. Kolaborasi lintas sektor, partisipasi aktif anak muda, serta dukungan ekosistem antikorupsi yang sehat menjadi kunci dalam menciptakan Indonesia yang berintegritas. Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 diharapkan menjadi titik tolak lahirnya gelombang gerakan anak muda antikorupsi yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi bangsa. Membangun Ekosistem Gerakan Anak Muda Antikorupsi Korupsi merupakan salah satu hambatan terbesar bagi kemajuan bangsa. Dampaknya tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Jika dibiarkan, korupsi akan melahirkan ketidakadilan sosial, memperlebar kesenjangan, serta menggerogoti moralitas bangsa. Karena itu, upaya pemberantasan korupsi bukan sekadar tugas aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dalam konteks ini, keterlibatan generasi muda menjadi sangat penting. Pemuda memiliki energi, kreativitas, idealisme, serta keberanian untuk menghadirkan perubahan. Mereka bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga motor penggerak transformasi sosial. Dengan membangun kesadaran sejak dini, generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan budaya antikorupsi di tengah masyarakat. Salah satu inisiatif strategis yang mendorong hal tersebut adalah Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 (Sinergi Integritas Muda Indonesia). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI bekerja sama dengan mitra strategis, termasuk GIZ, melalui format hybrid—online dan offline pada tanggal 07 Agustus – 12 September 2025. Tujuan utamanya adalah mencetak agen-agen muda antikorupsi yang memiliki komitmen, kapasitas, dan jejaring untuk berkontribusi nyata. Animo Masyarakat Terhadap Gerakan Anti Korupsi Animo masyarakat khususnya generasi muda usia 17-30 tahun terhadap program ini sangat tinggi Syarat keikutsertaan pun menekankan pentingnya integritas: peserta harus sehat secara fisik dan mental, aktif dalam kegiatan sosial, serta tidak pernah terlibat tindak pidana. Hal ini menegaskan bahwa menjadi pejuang antikorupsi memerlukan karakter yang kuat, bukan sekadar slogan. Tercatat sebanyak 2.227 anak muda dari seluruh Indonesia mendaftar, tetapi hanya 51 peserta terpilih dari 21 provinsi yang lolos seleksi ketat. Angka ini menunjukkan dua hal sekaligus: besarnya kepedulian generasi muda terhadap isu korupsi, sekaligus tingginya standar integritas yang harus dipenuhi untuk menjadi bagian dari gerakan ini. Bootcamp Sintesis 2025 didesain untuk membangun ekosistem gerakan antikorupsi berbasis milenial dan gen z melalui tiga pendekatan utama. Pertama, Penguatan Kapasitas Individu, yaitu membekali peserta dengan nilai-nilai integritas, wawasan kebangsaan, serta keterampilan advokasi. Kedua, Penciptaan Jejaring Kolaboratif, yang menghubungkan pemuda dengan komunitas, media, akademisi, NGO, serta berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi lintas sektor ini penting agar gerakan antikorupsi tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling menguatkan. Ketiga, Implementasi Aksi Nyata, yaitu mendorong peserta melaksanakan proyek dan inisiatif lokal di komunitas masing-masing. Dengan strategi tersebut, bootcamp ini tidak berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan menjadi pintu masuk lahirnya gerakan berkelanjutan. Peserta diharapkan mampu menjadi role model yang membawa semangat integritas ke lingkungannya—baik di kampus, tempat kerja, organisasi masyarakat, maupun ruang-ruang publik lainnya. Dampak Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis KPK RI 2025 Dampak yang diharapkan bukan hanya lahirnya individu berintegritas, tetapi juga terbentuknya kesadaran kolektif di kalangan anak muda. Kesadaran ini menjadi pondasi penting dalam membangun Indonesia yang bersih dan transparan. Korupsi hanya bisa dilawan jika ada sinergi antara individu, komunitas, dan tokoh bangsa. Karena itu, keterlibatan aktif pemuda menjadi salah satu kunci menuju transformasi bangsa. Pada akhirnya, Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga meneguhkan pesan moral: bahwa perjuangan melawan korupsi adalah perjuangan panjang yang memerlukan keberanian, komitmen, dan kerja sama. Jika generasi muda mampu menanamkan nilai integritas sejak dini, maka masa depan Indonesia akan dibangun di atas fondasi keadilan dan kepedulian. Dengan keterlibatan seluruh tokoh bangsa, ditambah semangat pemuda yang berdaya, cita-cita Indonesia yang bersih, adil, dan berkeadilan bukanlah mimpi jauh. Inisiatif seperti Bootcamp Sintesis 2025 menjadi bukti bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil, namun dampaknya dapat mengalir luas ke seluruh penjuru negeri. Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda yang berani berkata “Berantas Korupsi Kita Bisa” dan konsisten menjadikannya bagian dari gaya hidup serta budaya bangsa menuju Indonesia Emas 2045.** Penulis : Tubagus Saef Nurullah, S.H.,M.M. Profesional muda dengan latar belakang Hukum Ekonomi Syariah dan Manajemen. Foto Istimewa Editor : Thamrin Humris

Read More

Bahasa Politik: ‘Memaki dan Memuji sebagai Deskripsi Politik’ dalam Debat Rocky Gerung dan Mahasiswa S2 Hukum UGM

Memaki Dan Memuji Bukan Sekadar Emosi, Tetapi Cara Menggambarkan Kekuasaan, Nilai, Dan Identitas Dalam Politik Jakarta – 1miliarsantri.net : Deskripsi dalam politik, “pujian adalah penggambaran positif, sementara makian adalah penggambaran negatif. Keduanya sah dalam demokrasi, tapi punya muatan emosional dan politis. Memaki dan memuji dalam politik adalah cara menggambarkan kekuasaan, nilai, dan identitas, bukan sekadar emosi. Dalam dunia politik, kata-kata bukan sekadar suara yang terlontar tanpa makna. Memaki dan memuji, dua bentuk ekspresi yang sering muncul dalam wacana politik, sejatinya bukan hanya luapan emosi, melainkan strategi komunikasi yang sarat makna. Melalui bahasa, para aktor politik berusaha menggambarkan kekuasaan, meneguhkan nilai, sekaligus membentuk identitas. Kuliah Umum dengan narasumber Rocky Gerung – Akademikus & Filsuf Indonesia dan Dr. Yance Arizona – Ketua PANDEKHA FH UGM, sangat menarik untuk disimak dan menjadi rujukan akademis, dengan moderator Mayang Anggi Pradita (CLS FH UGM). Dalam diskusi publik yang dikutip dari mimbar bebas YouTube Pusat Kajian Konstitusi, Demokrasi dan HAM, Rocky Gerung menunjukkan bagaimana kritik dapat dibalik menjadi narasi baru yang menegaskan posisi dan norma. Pujian menciptakan legitimasi, sedangkan makian mendorong kritik dan perubahan. Bagi publik, penting menjaga etika bahasa, menyampaikan kritik berbasis fakta, memahami audiens, dan siap menerima balasan kritik. Rocky Gerung berbicara dalam forum terbuka “Notonagoro Public Lecture, dengan Tema Filosofi Negara dan Demokrasi”. Forum ini merupakan Kuliah umum menghadirkan pemikiran kritis tentang filsafat negara dan demokrasi, mengulas relevansinya dalam konteks sosial-politik Indonesia masa kini, berlangsung di Auditorium Gedung B, Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM). Mahasiswa S2 Mengkritisi Pemilihan Kata-Kata RG Yang Dinilai Tidak Pantas Sang Mahasiswa S2 Magister Hukum Bisnis dan Kenegaraan menganggap Rocky terlalu kontroversial. Dia mengingatkan bahwa RG terkenal dulu dengan “kitab suci fiksi seperti itu ya, dan banyak yang gagal paham, dan sudah diterangkan mereka itu salah-presumption fallacy,” meskipun tidak ada dalam kamus, ungkap Lintang. Diapun mengingatkan RG bahwa “di UGM memiliki buku pegangan “Relasi Sehat”, mohon maaf, jadi saya tidak sependapat dengan kata-kata umpatan, di UGM ada ke-UGM-manan, jadi mohon maaf “bodoh, dungu, body shaming” itu tidak boleh-tidak boleh-tidak boleh, saya tidak suka,” tegasnya mengkritik RG. Jawaban Rocky Gerung Terhadap Ketidaksetujuan Mahasiswa Hukum RG mengawali jawaban dan tanggapannya dengan pertanyaan, “Rencana DO semester berapa?” disambut tawa peserta kuliah umum tersebut. RG berkata, “saya terima kritikmu sejauh saya tidak pernah mengkritik manusia, yang saya bilang dungu itu adalah presiden bukan Jokowi.” RG melanjutkan, “yang saya bilang tolol Bahlil sebagai menteri,” dan disambut tepuk tangan hadirin. Lebih lanjut dia mengatakan, “seandainya saya hapus kata ‘dungu’ dari kamus, lalu kata ‘pintar’ artinya apa?” Rocky menerangkan, “semua kata itu ada pasangannya, ada pifurkasi.” “Dungu, disebut dungu karena kita memuliakan si pintar, pintar disebut pintar karena kita mengingat kedunguan, apa yang salah disitu?, dua-duanya ada deskripsi.” Ada lagi kata “Amok” (kejadian Pati) dan “Orang Utan” yang merupakan sumbangan dari Indonesia untuk perbendaharaan bahasa Inggris. Jadi dalam bahasa politk yang harus dilihat konteksnya apa, “Sopan santun adalah bahasa tubuh, pikiran yang disopan-santunkan itu namanya kemunafikan”, pungkas Rocky.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto : tangkapan layar YouTube PANDEKHA

Read More

Mulai September 2025, Wisatawan Asing Wajib Gunakan Aplikasi All Indonesia

Bali – 1miliarsantri.net: Mulai 1 September 2025, wisatawan internasional yang masuk ke Indonesia wajib menggunakan aplikasi terintegrasi All Indonesia. Platform ini menggantikan formulir kedatangan manual dengan sistem digital yang menyatukan imigrasi, bea cukai, kesehatan, hingga karantina. Melalui aplikasi tersebut, penumpang internasional, baik WNI maupun WNA, wajib mengisi deklarasi kedatangan digital sebelum atau saat tiba di bandara dan pelabuhan yang ditentukan pemerintah. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menjelaskan bahwa All Indonesia akan memberi pengalaman lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi wisatawan. Kebijakan ini sejalan dengan program Tourism 5.0 yang menargetkan digitalisasi layanan pariwisata dan peningkatan daya saing nasional. Tujuan dan Fungsi Aplikasi Direktorat Jenderal Imigrasi menegaskan bahwa All Indonesia adalah terobosan penting untuk menghadirkan pelayanan publik yang efisien, ramah, dan aman. Dengan satu sistem terpadu, wisatawan cukup mengisi data sekali untuk semua keperluan kedatangan. Selain mempercepat pemeriksaan di bandara dan pelabuhan, aplikasi ini dirancang ramah untuk semua kalangan, termasuk lansia, difabel, hingga anak-anak. QR code yang dihasilkan setelah pengisian dapat langsung ditunjukkan ke petugas imigrasi atau bea cukai. Baca Juga: Ukraina Dijanjikan Perisai Baru: 26 Negara Siap Pasang Badan Mekanisme Penggunaan Pengisian dapat dilakukan paling cepat tiga hari sebelum keberangkatan melalui situs resmi (allindonesia.imigrasi.go.id) atau aplikasi di Google Play dan App Store. Tahap awal penerapan diberlakukan di: Ke depannya, sistem ini akan diperluas ke pintu masuk lain secara bertahap. Bagi wisatawan yang membawa hewan, tumbuhan, atau produk turunannya, All Indonesia memudahkan pelaporan barang bawaan untuk pemeriksaan karantina. Integrasi Pungutan Wisatawan Asing di Bali Sejak 2024, Bali memberlakukan Pungutan Wisatawan Asing (PWA) sebesar Rp150.000 per orang. Melalui All Indonesia, pembayaran ini bisa dilakukan via kanal resmi seperti Love Bali atau sistem pembayaran nasional. Dana PWA digunakan untuk menjaga lingkungan, melestarikan adat, serta meningkatkan layanan pariwisata Bali. Integrasi pembayaran diharapkan menutup celah penipuan pihak ketiga dan mempercepat proses verifikasi. Respons Publik dan Tantangan Pelaku industri pariwisata dan operator bandara menyambut baik digitalisasi ini karena mampu memangkas antrean dan mempermudah logistik kedatangan. Namun, ada catatan penting terkait sosialisasi, ketersediaan akses pembayaran internasional, dan jaminan keamanan data pribadi. Pemerintah menyatakan bahwa aplikasi ini dibangun melalui kolaborasi lintas instansi, Kemenparekraf, Imigrasi, Bea Cukai, dan Kemenkes, serta dilengkapi dukungan teknis di lokasi kedatangan. Lebih dari Sekadar Administrasi Ke depan, All Indonesia ditargetkan bukan hanya sebagai kartu kedatangan digital, tetapi juga menjadi portal terpadu wisatawan. Rencana pengembangannya mencakup: Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang transformasi digital layanan publik di Indonesia. Baca Juga: Proyeksi Ekonomi 2025: Indonesia Diambang Lonjakan atau Ancaman? Panduan untuk Wisatawan Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan: Kegagalan menunjukkan bukti pengisian atau pembayaran dapat menyebabkan proses tambahan di titik kedatangan. Oleh karena itu, wisatawan disarankan menyiapkan semua persyaratan sejak sebelum berangkat. Dengan penerapan All Indonesia, pemerintah berharap pengalaman wisatawan menjadi lebih cepat, aman, dan nyaman, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Penulis: Faruq Ansori Editor: Glancy Verona dan Toto Budiman Ilustrasi by AI

Read More
kesehatan mental

Wajib Waspada! Perhatikan Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net – Di era digital seperti sekarang, masalah kesehatan mental bukan lagi hal yang tabu. Banyak orang, khususnya anak muda, sering mengeluh soal stres, cemas, burnout, bahkan overthinking yang seakan tidak ada habisnya. Tekanan hidup datang dari berbagai sisi, mulai dari pekerjaan, tugas, ekspektasi sosial, hingga pengaruh media sosial yang membuat seseorang gampang membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, hati jadi gelisah, pikiran penuh beban, dan tubuh pun ikut lelah. Padahal, dalam Islam, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, karena keduanya saling berhubungan dalam membentuk keseimbangan hidup seorang Muslim. Menariknya, Islam sudah sejak lama memberi panduan bagaimana cara menghadapi keresahan jiwa. Mulai dari doa, dzikir, shalat, hingga anjuran sederhana seperti berpikir positif dan memperbanyak rasa syukur. Semua itu bisa menjadi “obat” alami yang membuat hati lebih tenang dan pikiran lebih jernih. Jadi, ketika banyak orang mencari jalan keluar dengan tren healing modern, sebenarnya Islam sudah menyediakan konsep healing yang lebih dalam, penuh makna, dan tentu saja sesuai dengan syariat. Overthinking sebagai Penyakit Pikiran Zaman Now Kamu pasti sering dengar istilah overthinking. Ini adalah kondisi ketika seseorang terlalu banyak memikirkan hal-hal kecil, bahkan yang belum tentu terjadi. Contohnya, sebelum presentasi di kampus, kamu sudah membayangkan hal-hal buruk seperti “Kalau aku salah ngomong tanggapan temen-temenku gimana?” atau “Kalau mereka nggak suka presentasiku gimana?”. Padahal, belum tentu kenyataannya seburuk itu. Dalam Islam, sikap terlalu khawatir terhadap masa depan disebut sebagai bentuk waswas (keraguan berlebihan) yang bisa merusak ketenangan hati. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa seorang Muslim sebaiknya tidak terlalu larut dalam rasa takut akan masa depan maupun penyesalan terhadap masa lalu. Keseimbangan pikiran sangat penting agar tidak jatuh dalam perangkap overthinking. Baca juga: Mau Menjelajah Dunia Sendirian? Gunakan Tips Solo Traveling ini Agar Aman dan Menyenangkan Healing dalam Islam untuk Menenangkan Jiwa Lewat Iman Kalau di tren modern kita kenal istilah healing dengan liburan, metime, atau meditasi, Islam juga punya cara healing yang nggak kalah menenangkan. Salah satunya adalah dzikir. Dengan berdzikir, hati akan merasa lebih tenteram, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Selain dzikir, shalat juga bisa jadi terapi mental. Gerakan shalat yang ritmis, ditambah dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, memberi efek relaksasi alami pada tubuh dan pikiran. Jadi, kalau lagi stres atau pusing mikirin tugas, pekerjaan, atau masalah hidup, coba deh tinggalin aktivitas sejenak lalu ambil wudhu dan shalat dua rakaat. Rasanya bisa lebih lega. Syukur sebagai Obat Kesehatan Mental Salah satu ajaran Islam yang punya dampak besar pada kesehatan mental adalah syukur. Sifat syukur bisa membantu kita melihat sisi positif dalam hidup, meskipun banyak hal tidak berjalan sesuai harapan. Dalam psikologi modern, praktik syukur juga dikenal dengan gratitude journal, di mana seseorang menuliskan hal-hal yang patut disyukuri setiap hari. Dalam Islam, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam kondisi apa pun. Saat kita diberi rezeki banyak, kita bersyukur dengan berbagi. Saat kita diuji dengan kesulitan, kita bersyukur karena yakin Allah SWT ingin menghapus dosa dan mengangkat derajat. Sikap ini membuat hati lebih tenang, jauh dari rasa iri, cemas, atau gelisah berlebihan. Baca juga: Udah Coba Belum? 7 Kebiasaan Sehat Islami Ini Bikin Hidup Kamu Lebih Bahagia Lho! Tips Menjaga Kesehatan Mental ala Islam Biar lebih praktis, berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental menurut Islam yang bisa kamu coba dalam kehidupan sehari-hari: Islam Sudah Punya Jawaban Sejak Lama Kesehatan mental bukan hanya urusan psikolog modern. Sejak 14 abad lalu, Islam sudah memberikan panduan agar umatnya terhindar dari stres, cemas, hingga overthinking. Dengan memperbanyak dzikir, doa, shalat, dan rasa syukur, seorang Muslim bisa menjaga kesehatan mental sekaligus meningkatkan kualitas spiritual. Jadi, kalau kamu sering merasa overthinking atau stres, coba deh terapkan tips kesehatan mental dalam perspektif Islam ini. Nggak hanya bikin hati lebih tenang, tapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More
me time ala Islam

Me Time Ala Islam! Nggak Cuma Santai, Tapi Bisa Jadi Ladang Pahala!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net – Jika mendengar kata me time, apa yang langsung terbayang di pikiran kamu? Bisa jadi nonton drama Korea seharian, rebahan sambil scrolling TikTok atau Instagram, atau nongkrong di kafe favorit bareng teman. Buat banyak orang, me time merupakan momen buat rehat dari penatnya aktivitas. Akan tetapi, apakah kamu pernah kepikiran jika ternyata dalam Islam, me time bisa jadi ladang pahala? Yes, kamu tidak salah baca. Konsep me time ala Islam bukan cuma soal memanjakan diri agar rileks, tetapi juga menyelaraskan hati, tubuh, dan jiwa dengan cara yang halal dan bernilai ibadah. Jadi, sambil recharge energi, kamu juga bisa makin dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita bahas bagaimana cara memaknai me time sukpaya bukan hanya sekadar healing, tetapi juga penuh keberkahan, melalui penjelasan di bawah ini: 1. Me Time dengan Al-Qur’an Banyak orang jika sedang stres langsung mendengarkan musik, menonton film, atau bermain game. Padahal, sumber ketenangan terbaik ada di Al-Qur’an. Membaca, mendengarkan, atau sekadar tadabbur ayat bisa jadi me time yang bikin hati lebih damai. Allah SWT sudah menegaskan dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 28, “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” Jadi, bayangkan jika setiap kali kamu butuh me time, kamu lebih memilih ambil mushaf, duduk tenang, lalu baca beberapa ayat. Dijamin stres berkurang, hati lebih lega, dan bonus pahala mengalir deras. 2. Menulis Jurnal Syukur Sekarang, journaling sedang booming sebagai bentuk self-healing. Nah, dalam versi Islami, journaling bisa diisi dengan catatan rasa syukur. Cobalah setiap malam tulis 3 hal kecil yang bikin kamu bersyukur hari itu. Misalnya: bisa shalat tepat waktu, ada teman traktir makan, atau sekadar bisa menikmati udara segar. Kebiasaan ini bikin kamu lebih fokus pada hal positif dan tidak mudah overthinking. Plus, menuliskan rasa syukur adalah bentuk dzikir yang sederhana tapi punya efek luar biasa untuk mental health. Jadi, sambil me time, kamu dapat bahagia sekaligus dapat pahala. Baca juga: 5 Adab Makan Ala Rasulullah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah 3. Olahraga Sunnah Me time ala Islami juga bisa dalam bentuk olahraga. Rasulullah SAW menganjurkan beberapa olahraga seperti berenang, berkuda, dan memanah. Kalau di zaman sekarang, kamu bisa pilih yang sesuai minat, seperti jogging, bersepeda, atau workout ringan. Olahraga bukan cuma bikin tubuh lebih bugar, tapi juga bagian dari menjaga amanah tubuh yang Allah titipkan. Jadi, daripada rebahan seharian, coba luangkan waktu untuk gerak. Badan segar, mood naik, dan aktivitas jadi lebih produktif. 4. Me Time dengan Dzikir dan Doa Terkadang, yang kita butuhkan bukan hiburan panjang, tapi jeda sejenak untuk istirahat dari hiruk pikuk dunia. Duduk tenang, tarik napas dalam, lalu berzikir menyebut nama Allah, bisa menjadi me time yang berpahala dan mengundang Rahmat Allah. Cobalah membaca tasbih, tahmid, takbir, atau doa singkat. Dzikir itu ibarat vitamin untuk hati. Semakin sering dilakukan, semakin kuat jiwa menghadapi stres dan tantangan hidup. Jadi, me time ala Islam bisa sesimpel duduk 10 menit sebelum tidur, lalu berzikir sambil menenangkan diri. Baca juga: Yuk Terapin Financial Freedom Ala Islam! Bisa Kaya Raya Tapi Tetap Halal! 5. Quality Time Sendiri = Quality Time dengan Allah Banyak orang salah kaprah, mengira me time harus selalu keluar rumah atau mengeluarkan biaya yang besar. Padahal, kualitas me time justru ada pada bagaimana kamu memanfaatkannya. Dalam Islam, quality time terbaik adalah saat kamu bisa dekat dengan Allah, misalnya lewat shalat malam. Bayangkan suasana hening, semua orang tidur, dan kamu bangun buat shalat tahajud. Itu momen paling personal, intim, dan healing yang tidak bisa dibandingkan dengan aktivitas lain. Itulah rahasia me time yang bikin hati lebih tenang dan hidup lebih bahagia. Me time itu penting, tapi cara menjalaninya jauh lebih penting. Dengan me time ala Islami, kamu bisa tetap menikmati waktu sendiri tanpa merasa kosong. Mulai dari membaca Al-Qur’an, journaling syukur, olahraga sunnah, hingga dzikir sebelum tidur. Semua itu bikin hidup lebih sehat, bahagia, dan penuh keberkahan. Jadi, masih mau pakai me time cuma untuk rebahan doang? Yuk, cobain rahasia me time ala Islami ini. Tidak cuma bikin hati dan tubuh lebih rileks, tapi juga jadi ladang pahala. Double benefit banget, kan? Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More

Bahasa Indonesia: Dari Bahasa Persatuan Menjadi Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Resmi Ditetapkan Menjadi Official Language Konferensi Umum (General Conference) UNESCO Bekasi – 1miliarsantri.net: Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga identitas bangsa. Sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan yang mempersatukan beragam suku dan budaya. Kini, hampir satu abad kemudian, Bahasa Indonesia naik kelas menjadi bahasa internasional berkat keputusan UNESCO. Dikutip dari SETKAB Bahasa Indonesia berhasil ditetapkan sebagai bahasa resmi atau official language Konferensi Umum (General Conference) Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO – PBB. Keputusan tersebut ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO, Senin (20/11/2023) di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis. Bahasa Indonesia Sejajar Dengan 9 Bahasa Dunia Lainnya Pengakuan UNESCO pada tahun 2023 menjadikan Bahasa Indonesia sejajar dengan beberapa bahasa lain yang sudah diakui lebih dulu, berikut urutan bahasa yang tekah ditetapkan sebagai bahasa intyernasional: Dampak Besar dan Tantangan Pengakuan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Pengakuan ini menandai pentingnya bahasa Indonesia di kancah global, mengingat jumlah penuturnya mencapai lebih dari 275 juta orang. Pengakuan ini membawa Tiga Dampak Utama bagai Bangsa Indonesia umumnya dan Generasi Muda khususnya: Tantangan Bagi Bangsa Indonesia dan Generasi Muda : Meski sudah diakui UNESCO, ada tantangan besar, generasi muda harus menjaga kemurnian dan kreativitas dalam berbahasa. Dominasi bahasa asing di media sosial bisa menggeser kebiasaan berbahasa Indonesia. Kreativitas dalam sastra, musik, dan konten digital perlu terus ditumbuhkan agar bahasa Indonesia tetap hidup dan relevan.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto istimewa kolase WIKIPEDIA

Read More

4 Cara Efektif Agar Anak Terhindar dari Bullying, Orang Tua Wajib Tahu!

Bekasi – 1miliarsantri.net :  Bullying merupakan permasalahan serius yang dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Bullying kerap kali dilakukan oleh berbagai kalangan mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Perilaku bullying yang ditunjukkan oleh seseorang biasanya disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah seseorang yang merasa memiliki power atau kekuasaan. Dampaknya tidak hanya melukai fisik, tetapi juga bisa mengganggu kesehatan mental, rasa percaya diri, bahkan masa depan mereka. Karena itu, orang tua dan pendidik perlu membekali anak dengan kemampuan dan strategi untuk melindungi diri sekaligus menumbuhkan keberanian dalam menghadapi situasi sulit. Dengan memberikan bimbingan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan terhindar dari jerat bullying. Bullying merujuk pada beberapa kondisi, diantaranya menurut Randall menyebutkan bahwa bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja untuk menyebabkan ketidaknyamanan fisik maupun psikologis terhadap orang lain. Bullying juga merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam agama dan pergaulan sosial. Kondisi ini diperburuk dengan semakin luasnya penggunaan media sosial dan teknologi. Penggunaan media sosial dan teknologi yang kurang tepat dapat menumbuhkan perilaku bullying pada siapapun yang mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk seperti bullying. Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab terjadinya perilaku bullying diantaranya adalah faktor kepribadian, komunikasi interpersonal yang dibangun antara anak dengan orang tua serta peran kelompok teman sebaya dan lingkungan sekolah. Cyber Bullying yang Dipengaruhi oleh Perkembangan Teknologi Saat ini, kasus bullying seringkali ditemukan di lingkungan sekolah namun faktanya bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah namun juga di dunia maya, atau disebut juga dengan Cyber Bullying. Cyber Bullying merupakan bentuk dari bullying yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, internet dan media sosial. Contoh dari Cyber Bullying seperti mengirim pesan yang menyakitkan atau menggunakan gambar, meninggalkan pesan voicemail yang kejam, menelepon secara terus menerus tanpa henti namun tanpa mengeluarkan perkataan apapun (silent calls), serta membuat website yang memalukan bagi korban bullying. Selain dalam konteks korban, perilaku bullying tentu juga melibatkan pelaku. Pelaku bullying tidak serta merta terbentuk tanpa adanya penyebab, contohnya pelaku bullying pada anak-anak. Seiring dengan perkembangan teknologi, bukan lagi menjadi hal yang sulit bagi anak-anak untuk mengakses tontonan yang secara tidak langsung memuat unsur bullying. Maka Sebagai orang tua, adalah penting untuk mengambil langkah-langkah yang efektif untuk melindungi anak-anak dari bullying. Berikut 4 cara yang efektif agar anak terhindar dari bullying 1. Tingkatkan Komunikasi Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak. Dorong mereka untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaan mereka. Sediakan waktu untuk mendengarkan tanpa menghakimi, sehingga anak-anak merasa nyaman berbagi tentang apa pun yang mereka hadapi, termasuk permasalahan bullying. 2. Ajarkan Keterampilan Sosial Mengajarkan anak-anak keterampilan sosial yang baik dapat membantu mereka menghadapi situasi bullying dengan lebih percaya diri. Berikan contoh bagaimana berbicara dengan sopan dan tegas, mengajukan pertanyaan ketika mereka merasa tidak nyaman, dan mengetahui kapan harus mencari bantuan orang dewasa. Baca juga : 5 Aplikasi Psikologi untuk Kesehatan Mental yang Semakin Terjaga 3. Pantau Aktivitas Online Saat ini, bullying juga dapat terjadi di dunia maya melalui media sosial dan platform online lainnya. Pantau aktivitas online anak-anak dan pastikan mereka menggunakan media sosial dengan bijaksana. Ajarkan mereka tentang pentingnya menjaga privasi dan tidak berbagi informasi pribadi dengan orang asing. 4. Dorong Ikatan Sosial yang Positif Membantu anak-anak memiliki ikatan sosial yang positif dengan teman sebaya dapat melindungi mereka dari bullying. Aktivitas ekstrakurikuler, klub, atau kelompok tertentu dapat menjadi tempat anak-anak menemukan teman-teman dengan minat yang sama dan membangun ikatan sosial yang positif. 5. Libatkan Sekolah dan Guru Jika anak Anda menghadapi bullying di lingkungan sekolah, jangan ragu untuk melibatkan pihak sekolah dan guru. Berbicaralah dengan guru atau kepala sekolah untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah bullying dan berikan dukungan pada anak. Menghindarkan anak dari bully adalah tanggung jawab bersama antara orang tua dan pihak sekolah. Maka dari itu penting terutama bagi orang tua untuk mengetahui cara efektif agar anak terhindar dari bullying. Semoga bermanfaat. (***) Penulis : Gita Rianti D Pratiwi Editor : Toto Budiman dan Iffah Faridatul Hasanah Sumber: Lusiana, S,N,E., & Arifin, S. (2022). Dampak Bullying Terhadap Kepribadian dan Pendidikan Seorang Anak. Jurnal Kariman, 10(2):337-349. Sumber foto: https://www.sman1tigonagari.sch.id/berita/detail/986559/penanggulangan-bullying-begini-caranya/ Sumber foto: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-cyberbullying-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya?srsltid=AfmBOopj-moeIXD9nkRfg0nDWfnf5IzuSO3bgAzeupSGyATqd1VEZtLT Sumber foto: https://www.islampos.com/mempelajari-12-kesalahan-komunikasi-orangtua-terhadap-anak-231818/

Read More

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Akhlak Anak, Awas Dampak Negatifnya

Gresik – 1miliarsantri.net : Pengaruh media sosial tidak bisa dilepaskan dari lini kehidupan masyarakat modern saat ini. Media sosial memiliki peranan penting dalam menghubungkan interaksi antar individu atau kelompok yang berada di dunia. Berbagai informasi dapat diperoleh tanpa terbatas jarak. Mulai dari pendidikan, kesehatan, agama, olahraga, berita dalam negeri, luar negeri, dan sebagainya. Semua dapat diakses dalam jaringan dengan mudah. Kemudahan akses informasi, tentunya memberikan pengaruh bagi penggunanya. Banjir informasi membuat kita harus selektif dalam mengonsumsi media sosial. Karena pengaruh media sosial dapat memberikan dampak positif atau negatif bagi penggunanya. Begitu juga pengaruh media sosial dalam perkembangan akhlak anak. Apa yang dilihat, diamati akan ditiru dalam berperilaku sehari-hari. Anak-anak akan menganggap benar perilaku yang dikerjakan, karena melihat contoh dari apa yang dilihat sebelumnya. Apa itu Media Sosial ? Tracy L. Tuten dan Michael R. Solomon dalam Ambar (2017) menjelaskan bahwa “Media sosial adalah sarana untuk komunikasi, kolaborasi, serta penanaman secara daring diantara jaringan orang-orang, masyarakat, dan organisasi yang saling terkait dan saling tergantung dan diperkuat oleh kemampuan dan mobilitas teknologi.” Sehingga media sosial sebagai tempat untuk berkomunikasi antara komunikator dalam penyampaian pesan yang telah dibuat agar sampai ke komunikan secara virtual sesuai perkembangan teknologi. Media sosial terus mengalami perkembangan dan beragam. Beberapa contoh media sosial yang populer saat ini yaitu tiktok, youtube, instagram, dan facebook. Namun tipe konten yang menarik bagi anak-anak adalah video. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistika) dalam (Komdigi, 2024) menunjukkan bahwa 39,71 % anak usia dini menggunakan telepon seluler dan 35,57 % diantaranya telah mengakses internet. Meskipun data tersebut tidak terlalu tinggi, namun pengawasan orang tua tetap harus dilakukan, agar anak menjadi terarah untuk melihat konten yang positif. Pengaruh Media Sosial terhadap Akhlak Anak Media sosial memengaruhi pengguna melalui konten yang disajikan. Konten itu sangat beragam dan dapat pengguna pilih sesuai kebutuhan. Konten yang sering pengguna lihat akan tersimpan dalam algoritma media sosial yang digunakan dan mendapatkan penawaran konten terkait. Jika pengguna pada usia dewasa dengan mudah memilah sumber informasi mana yang akan diterima. Namun jika pengguna masih anak-anak, apalagi masih dalam proses perkembangan menulis dan membaca, maka mencarinya melalui perintah suara. Anak-anak tersebut akan memilih konten acak, sesuai apa yang disajikan dalam media sosial. Karena kemampuan mereka belum sampai pada membedakan konten yang baik dan tidak. Apa yang dilihat secara terus menerus, akan dilakukan anak-anak dalam berperilaku sehari-hari. Bisa dikatakan media sosial sebagai guru virtual bagi anak-anak. Pengaruh positif media sosial dalam bidang edukasi anak-anak, seperti mengajarkan sikap jujur, saling membantu, sopan santun kepada orang yang lebih tua, berdo’a sebelum dan selesai melakukan kegiatan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat dipengaruhi atau distimulus dari konten cerita animasi. Sebagai contoh orang tua atau guru melakukan pendampingan kepada anak, untuk belajar berdo’a akan makan dan sesudah makan melalui tayangan video yang diputar berulang serta memberikan pemahaman adab dalam makan. Maka anak tersebut dengan mudah menghafalkan do’a tersebut dan dilakukan setiap akan makan dan selesai makan. Begitu juga memutar video, tentang contoh bersikap jujur melalui cerita interaktif dan diberi stimulus pertanyaan tentang sikap apa yang dapat diteladani dari video tersebut. Lalu diberi pemahaman dan implikasi dari cerita tersebut. Dampak Negatif Media Sosial Tidak hanya memberikan dampak positif, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif kepada anak-anak. Seperti berkata kasar, berkelahi, bullying, pornografi, dll. Contoh konten yang berisi kejailan memukul, mendorong, mengolok teman (dalam konteks bercanda). Sedangkan pada usia anak, tidak semua paham antara konteks bercanda dan realitas. Baca juga : Cara Menanamkan Nilai Etika Islami Dalam Dunia Digital, Tanggung Jawab Siapa? Konten-konten yang tidak terfilter berdasarkan usia anak-anak dan kurangnya pengawasan dari orang tua, menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi perilaku negatif. Karena mereka mendapatkan akses media sosial, tentunya melalui perangkat orang tua. Jadi pengaruh media sosial dapat bersifat positif ataupun negatif terhadap perkembangan akhlak anak, dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut, terdapat faktor yang memengaruhi, seperti memilih konten positif, kontrol dari orang tua, berdiskusi atas konten yang telah dilihat, pembiasaan berperilaku baik. (**) Penulis : Zubaidatul Fitriyah Editor : Toto Budiman dan Iffah Faridatul Hasanah Sumber : Ambar. (2017). ’20 Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli’, 8 Juni. Tersedia di: https://pakarkomunikasi.com/pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli (Diakses: 28 Agustus 2025). Komdigi. (2025). ’Komitmen Pemerintah Melindungi Anak di Ruang Digital’, 27 Februari. Tersedia di: https://www.komdigi.go.id/berita/artikel/detail/komitmen-pemerintah-melindungi-anak-di-ruang-digital (Diakses: 29 Agustus 2025).

Read More

Ukraina Dijanjikan Perisai Baru: 26 Negara Siap Pasang Badan, Mampukah Redam Ancaman Rusia?

Paris – 1miliarsantri.net : Sebuah momentum bersejarah tercipta pada 4 September 2025 di Istana Élysée, Paris. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan komitmen 26 negara untuk memberikan jaminan keamanan pasca perang bagi Ukraina. Sebuah janji yang disebut sebagai reassurance force, dengan misi mencegah kebangkitan agresi Rusia setelah perang berakhir. Janji ini bukan sekadar formalitas diplomatik. Paket dukungan mencakup pasokan pertahanan udara, pelatihan militer, logistik, suplai senjata, hingga opsi penempatan pasukan darat, laut, dan udara. Namun, di balik gaung besar ini, muncul pertanyaan mendasar: apakah jaminan keamanan tersebut sungguh bisa melindungi Ukraina, atau sekadar retorika politik? Spektrum Dukungan: Dari Pasukan Tempur hingga Radar Siber Setiap negara punya cara berbeda untuk menunjukkan komitmennya. Prancis dan Inggris bersedia menempatkan pasukan langsung di lapangan. “The United Kingdom stands ready to provide boots on the ground,” tegas Perdana Menteri Keir Starmer, mengirim sinyal kuat solidaritas London terhadap Kyiv. Sementara itu, Jerman dan Italia mengambil jalur yang lebih berhati-hati, memilih kontribusi lewat pelatihan militer dan pasokan pertahanan udara. Kanselir Olaf Scholz bahkan menjanjikan lebih banyak sistem Patriot dan IRIS-T. Menariknya, dukungan juga datang dari luar Eropa. Jepang menekankan bahwa keamanan pasca perang bukan hanya soal militer. Tokyo siap menggelontorkan bantuan finansial dan teknologi, termasuk radar peringatan dini dan penguatan sistem pertahanan siber. Ini menandai bahwa pertahanan Ukraina di masa depan juga akan bertumpu pada aspek digital dan ekonomi, bukan sekadar kekuatan senjata. Baca Juga: DPR Jawab 17+8 Tuntutan Rakyat, Enam Keputusan Diambil Bayang-Bayang Skeptisisme: Belajar dari Gagalnya Memorandum Budapest Meski terlihat menjanjikan, keraguan tetap menyelimuti. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengingatkan bahwa komitmen ini harus dibingkai dalam detail hukum yang jelas agar tidak berakhir sebagai deklarasi kosong. Sejarah mencatat, Ukraina pernah dikhianati janji serupa. Memorandum Budapest 1994, yang menjanjikan perlindungan atas kedaulatan Ukraina setelah menyerahkan senjata nuklirnya, nyatanya gagal total ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014. Luka sejarah ini membuat skeptisisme wajar bermunculan: apakah jaminan kali ini benar-benar bisa ditegakkan? Lebih jauh, Rusia mengirim sinyal peringatan keras. Moskow menyatakan pasukan asing di Ukraina dapat dianggap sebagai “target sah” jika hadir tanpa kesepakatan damai resmi. Ancaman ini jelas membuka risiko eskalasi baru, justru saat dunia berharap perang segera reda. Analisis: Antara Asuransi Politik atau Fondasi Perdamaian? Kesepakatan Paris mencerminkan solidaritas internasional yang luas, bahkan lintas benua. Namun efektivitasnya akan bergantung pada tiga faktor utama: Jika semua prasyarat ini terpenuhi, Ukraina bisa memiliki perisai nyata pasca perang yang mampu mencegah Rusia melakukan agresi ulang. Tetapi jika tidak, sejarah bisa berulang: janji besar yang runtuh di hadapan realitas geopolitik. Kesimpulan Janji 26 negara untuk memasang badan bagi Ukraina adalah kabar besar yang mengangkat harapan. Namun, di balik retorika heroik, terdapat pekerjaan rumah yang kompleks: dari legalitas, logistik, hingga risiko eskalasi dengan Rusia. Dunia kini menunggu, apakah Paris 2025 akan dikenang sebagai titik balik menuju perdamaian, atau sekadar panggung diplomasi yang penuh janji manis. Sumber: Kompas TV Penulis: Faruq Ansori Editor: Glancy Verona dan Abdullah al-mustofa Ilustrasi by AI

Read More