Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag

Jakarta – 1miliarsantri.net: Sebelumnya telah beredar berita di berbagai platform media terkait aturan terbaru dan sangat ketat yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi pada musim Haji 1446H/2025M, salah satunya “Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah”, setidaknya ada 4 aturan terbaru dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang harus dipatuhi oleh yang terlibat dalam penyelenggaran haji. Menyikapi regulasi haji yang ditetapkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengimbau warga Indonesia untuk tidak tertipu tawaran berangkat dengan visa non haji. Himbauan Hilman tersebut disampaikannya sesaat usai melepas keberangkatan 300 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), hal tersebut sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi Arab Saudi untuk musim haji 1446H / 2025M, di Pondok Gede, Senin 28/4/2025. Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia, Dirjen PHU, Hilman Latief mengatakan Aturan Saudi Ketat, Kemenag Imbau Jamaah Jangan Tertipu Tawaran Visa Non Haji. Hilman mengatakan, “Saya dihubungi Kementerian Haji dan Umrah Saudi bahwa Pemerintah Indonesia diminta berpartisipasi menyampaikan awareness atau kesadaran terkait dengan larangan penggunaan visa selain visa haji.” Lebih lanjut Dirjen PHU mengungkapkan, Pemerintah Saudi menyebutkan bahwa ada banyak orang tertipu dan terlena terkait penggunaan visa non haji. “Ada banyak orang yang tidak tahu, dijanjikan berangkat ke sana (Saudi), (dikatakan) visanya sudah dikeluarkan, padahal bukan visa haji,” jelas Hilman. “Dan mereka (Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi) wanti-wanti betul ini jangan sampai terjadi di Tanah Air,” sambungnya. Arab Saudi Disiplin Memberlakukan Aturan Haji Hilman menegaskan bahwa Kerajaan Saudi Arabia betul-betul ingin menunjukkan layanan terbaik di tahun ini. Mereka sangat ketat dan disiplin dalam menerapkan regulasinya. “Mereka begitu disiplin, begitu ketat terhadap regulasinya. Karena itu Haji menunjukkan complainment atau tingkat kepatuhan kita terhadap regulasi di Tanah Air dan Tanah Suci, kita harapkan sudah tidak ada lagi visa selain visa haji,” jelas Hilman. Dirjen PHU, Hilman Latief mengutarakan harapannya, “Ini pesan kami, mudah-mudahan ini bisa tersampaikan ke publik,” pungkas Hilman kepada awak media.*** Penulis Thamrin Humris | Editor : Toto Budiman Foto : Kolase foto istimewa, dok Dirjen PHU Kemenag

Read More

212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan

Jakarta – 1miliarsantri.net: Tahapan perpanjangan pelunasan biaya haji akan berakhir pada hari ini, Jumat 25 April 2024. Hingga saat ini tercatat 212.242 jamaah haji reguler telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M. Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain di Jakarta, Kamis (24/4/2025). “Hingga hari ini sebanyak 212.242 jamaah reguler sudah melakukan pelunasan,’ terang Muhammad Zain. Kuota Haji Indonesia Tahun 1446H/2025M Untuk diketahui, Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Untuk kuota haji reguler, terbagi atas: – 190.897 jamaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi, – 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia, – 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan, – 1.572 Petugas Haji Daerah (PHD). Mengutip pusaka kemenag.go.id, Muhammad Zain menjelaskan, dari sisi jumlah, jemaah reguler yang melunasi biaya haji sudah melebihi kuota nasional. Namun demikian, secara kewilayahan, hingga hari ini, masih ada dua provinsi yang belum 100% terserap kuotanya. Dua provinsi tersebut adalah Jawa Barat (377 kuota) dan Gorontalo (17). Selain itu, masih ada 56 kuota Petugas Haji Daerah (PHD) dan satu kuota pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang juga belum terisi. Muhammad Zein mengungkapkan, “Kita berharap, besok seluruh kuota yang tersisi di Jawa Barat dan Gorontalo sudah terisi. Demikian juga kuota PHD dan pembimbing ibadah pada KBIHU.” Sebelumnya, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jamaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jamaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing. “Kita masih membuka kemungkinan perpanjangan lagi untuk masa pelunasan ini. Tujuannya untuk memastikan seluruh kuota terserap maksimal,” pungkas Muhammad Zein, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman

Read More

Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru

Jeddah – 1miliarsantri.net : Pemerintah Indonesia melalui Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, telah menyampaikan aturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi jelang pelaksanaan musim haji 2025 yang wajib diketahui oleh jamaah haji maupun penyelenggara haji seperti travel haji dan umroh. Nasrullah Jasam di Jeddah menyampaikan 4 aturan terbaru dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang harus dipatuhi oleh yang terlibat dalam penyelenggaran haji, sebagai berikut : 1. Batas Akhir Masuknya Jamaah Umroh. “Berdasarkan ketentuan terbaru dari Kementerian Haji dan Umrah, batas akhir jemaah umrah masuk Arab Saudi adalah 15 Syawal 1446 H atau 13 April 2025,” ungkap Nasrullah. 2. Kementerian Dalam Negeri Melarang Masuk Makkah Tanpa Visa Haji. Berikut empat hal yang harus diketahui terkait aturan larangan masuk Makkah: – Kementerian Dalam Negeri melarang masuk Makkah tanpa visa haji mulai 29 April 2025. – Untuk ekspatriat, mulai 23 April 2025, mereka juga dilarang masuk kota suci tanpa izin resmi. – Izin masuk Makkah hanya diberikan kepada individu yang tempat tinggalnya terdaftar secara resmi di Makkah, para pemegang izin haji yang sah, dan petugas yang bekerja di tempat-tempat suci. – Permohonan izin bisa diajukan secara daring lewat platform Absher Individuals atau portal Muqeem. Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menjelaskan sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id, “Jemaah tanpa visa haji atau izin yang sah akan ditolak masuk Makkah dan dipulangkan ke tempat asalnya. Aturan ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua peziarah. Aturan ini diumumkan Kementerian Dalam Negeri Saudi pada 12 April 2025.” 3. Penangguhan Izin Umrah Via Nusuk. – Penangguhan izin Umrah platform Nusuk, mulai berlaku 29 April 2025 hingga 10 Juni 2025 yang akan datang. – Warga negara Saudi, warga negara Teluk (GCC), ekspatriat di Arab Saudi, dan pemegang visa lainnya tidak bisa mengajukan izin umrah untuk sementara waktu. 4. Hotel di Makkah Dilarang Tampung Jamaah Tanpa Visa Haji. – Larangan menerima tamu berlaku mulai 29 April 2025 hingga akhir musim haji. – Aturan keempat ini diberlakukan bagi semua hotel di Makkah. Mereka dilarang menerima tamu yang tidak memiliki visa haji atau izin masuk resmi untuk bekerja atau tinggal di kota tersebut selama musim haji. Nasrullah menjelaskan, “Langkah ini menjadi upaya komprehensif dari pemerintah Arab Saudi untuk memastikan keselamatan dan keamanan musim haji,” jelas Nasrullah. Informasi Rencana Perjalan Haji (RPH) 1446 H. Mengutip lamaan resmi kemenag.go.id, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jamaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jamaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman

Read More

Arab Saudi Terapkan Aturan Baru Jelang Persiapan Haji 2025, Travel Umroh Wajib Tahu

Jeddah – 1miliarsantri.net : Pemerintah Arab Saudi telah mensosialisasikan aturan baru yang perlu diketahui oleh semua pihak jelang musim haji 2025 yang sudah di depan mata. Sejumlah aturan baru tersebut disampaikan oleh Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, mengingat jadwal pemberangkatan jamaah haji Indonesia akan dimulai pada 2 Mei 2025. Nasrullah menegaskan, ada 4 (empat) aturan baru yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji pada musim haji tahun ini: 1. Batas akhir masuknya jamaah umroh. 2. Larangan masuk Makkah tanpa visa haji. 3. Penangguhan izin umrah via Nusuk. 4. Hotel di Makkah dilarang menampung jamaah tanpa visa haji. Batas Akhir Masuknya Jamaah Umroh Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan aturan sebagai berikut: – 13 April 2025 sebagai hari terakhir jamaah umrah memasuki Kerajaan Arab Saudi. – 29 April 2025 waktu maksimal jamaah umroh yang berada di Arab Saudi harus segera kembali ke tanah air masing-masing. Mengutip laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia kemenag.go.id, Nasrullah menerangkan, “Berdasarkan ketentuan terbaru dari Kementerian Haji dan Umrah, batas akhir jamaah umrah masuk Arab Saudi adalah 15 Syawal 1446 H atau 13 April 2025.” “Artinya batas akhir ini sudah dilewati dan saat ini sudah tidak boleh ada lagi jamaah umrah masuk ke Arab Saudi,” tegas Nasrullah Jasam di Jeddah, Senin 14 April 2025. Sanksi Tegas – Menurut Nasrullah, Kementerian Haji dan Umrah juga mengatur bahwa jamaah yang melewati batas waktu yang ditetapkan akan mendapat sanksi. – Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah yang melanggar juga akan didenda jika tidak melaporkan keterlambatan jamaahnya. “Kementerian memperingatkan bahwa setiap penundaan di luar tanggal yang ditentukan akan dianggap sebagai pelanggaran, dan perusahaan yang gagal melaporkan jamaah yang terlambat dapat menghadapi denda hingga SAR 100.000, bersama dengan tindakan hukum tambahan bagi penanggung jawab,” terang Nasrullah saat membacakan keterangan dari Kementerian Haji dan Umrah.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman

Read More

Kemenag Tegaskan ‘Semua Biaya PPG PAI Ditanggung Pemerintah’, Peserta Jangan Tertipu

Jakarta – 1miliarsantri.net: Kabar gembira dari Kementerian Agama untuk peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2025, terkait biaya PPG PAI, sepenuhnya ditanggung oleh negara. Biaya PPG-PPAI Tahun 2025 seluruhnya ditanggung oleh pemerintah, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dikutip dari laman resmi kemenag, Jum’at 4 April 2025.Direktur PAI, M. Munir mengungkapkan, Tahun ini, ada.21.807 peserta PPG PAI. Mereka menerima pembiayaan yang dibagi dalam dua bagian: 80% ditanggung APBN dan 20% ditanggung APBD. “Dengan demikian, para peserta tidak perlu mengeluarkan biaya pribadi apapun untuk mengikuti program ini”, tegas Munir. Himbauan Kementerian Agama ‘Jangan Tertipu’ Kemenag melalui Direktur PAI, menghimbau para peserta dan calon peserta tidak terjebak oleh ajakan-oknum yang meminta pembayaran dalam bentuk apapun dengan alasan biaya PPG. Hal ini jelas bertentangan dengan peraturan yang ada dan bisa menciderai semangat pemerintah dalam menyukseskan sertifikasi guru PAl di Indonesia. Munir menjelaskan, “Jangan ada yang tertipu dengan ajakan untuk membayar biaya PPG PAI Kemenag. Semua biaya ditanggung oleh pemerintah.”lebih lanjut dia mengungkapkan, “Jika ada oknum yang meminta biaya dari guru PAl peserta atau calon peserta PPG, silahkan laporkan ke kami!.” Dukungan Semua Pihak Pada kesempatan tersebut, Direktur PAl tidak lupa mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan terkait kegiatan PPG-PAI. Dukungan tersebut untuk memastikan setiap tahapan PPG – PAI berjalan sesuai dengan aturan dan tidak merugikan peserta. Direktur PAI mengajak organisasi guru, baik asosiasi, kelompok kerja, maupun musyawarah guru, untuk ikut mendukung proses PPG ini agar sesuai dengan aturan yang berlaku. Dia meminta untuk memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Munir menyampaikan harapannya, “Dengan program ini, kami harap guru PAl dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas pendidikan agama di sekolah-sekolah’. Darı ‘Pemerintah tetap berkomitmen untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia,” pungkas Direktur PAI Kementerian Agama. *** (Thamrin Humris) sumber: kemenag.go.id

Read More

Mendikdasmen Kasih Jurus 6C Jadi Kunci Sukses

Jakarta — 1miliarsantri.net : Dunia berubah cepat sudah menjadi keniscayaan, ada yang bertahan, tidak sedikit pula yang tumbang. Mereka yang bertahan adalah karena keunggulan yang dimilikki, dan tumbang bagi yang tidak mempunyai kemampuan agility, kemampuan adaptasi dengan perubahan dunia seperti saat ini. Demikian pesan Menteri Penddikan Dasar dan Menengah, Prof Dr. Abdul Mu’ti, disampaikan pada Gelar Prestasi Anak Bangsa 2024 yang diikuti para pelajar penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S-1 Luar Negeri di Gedung kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta. Menurutnya, agility adalah kunci untuk tetap bertahan, bahkan melesat. Karena di tengah perubahan cepat ada kesempaan bagi mereka yang punya agility, keunggulan untuk mereka bisa tampil melakukan berbagai inovasi dan kreativitas. Mu’ti terkesan melihat inovasi dan kreativitas yang ditampilkan dalam Gelar Prestasi Anak Bangsa 2024, ia pun optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai puncak generasi emas sebelum 2045. “Saya merasa bahagia dan optimistis berdiri di hadapan kalian semua anak-anak Indonesia yang hebat. Kalau anak Indonesia seperti kalian semua saya kira Indonesia bisa mencapai puncak generasi emas sebelum 2045,” ucapnya. Lebih lanjut Prof Mu’ti berharap agar yang mereka capai itu bukan yang terakhir, tapi menjadi awal untuk terus berinovasi dan berkreasi memajukan dan mengharumkan bangsa dan negara. “Karena itu maka saya sangat berharap agar penampilan karya hebat tidak berhenti sampai di sini. Ini adalah awal untuk kalian bisa berprestasi, bisa berkarya dan bisa memajukan dan mengharumkan nama bangsa dan negara, dengan bakat bakat anda Indonesia menjadi negara yang hebat, menjadi negara yang kuat”, imbuhnya. Lebih lanjut Prof Abdul Mu’ti yang juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan, dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, meraka yang berbakat istimewa harus mendapatkan perhatian dari negara. Bakat sebagiannya adalah anugerah Tuhan, yang harus disyukuri bersama sebagai bagian dari usaha untuk lebih maju. Ia uraikan tentang kunci kemampuan abad ke-21 yang sering disebut dengan 4C, critical thinking-creativity-communication-collaboration itu kini ditambahkan dengan 2C yaitu character dan citizenships. Menurutnya tanpa character, 4C tidak punya makna yang besar dalam kaitan kesuksesan sebagai pribadi di masa yang akan datang.Karakter lah yang menentukan seseorang menjadi siapa dan akan seperti apa. Karena itu semua harus dalam konteks citizenships, kewarganegaraan. “Anda semua adalah warga negara Indonesia, kita semua harus bangga menjadi anak-anak Indonesia. Indonesia menjadi hebat karena Anda yang berprestasi membuat Indonesia menjadi kuat. Sehingga nanti kalau Anda mendapat beasiswa belajar keluar negeri jangan lupa berkepribadian Indonesia dan harus tetap menjadi bagian dari anak anak bangsa yang memajukan negara kita.” “Ada yang khawatir terhap anak anak yang belajar ke mancanegara akan hijrah otak atau brain drain, karena mereka yang hebat-hebat itu tidak mau kembali ke tanah airnya, tapi kita ingin untuk mendapatkan brain gain dimana anak-anak bertalenta hebat itu kembali membangun bangsa dan negaranya, mengharumkan nama negara, menegakkan panji-panji NKRI membawa merah putih terus berkibar di penjuru dunia dengan prestasi kalian semua anak anak Indonesia yang hebat,” demikian Mu’ti. Dalam Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa dipaparkan tiga karya dari kelompok, salah satunya kelompok The Hemisphere Project, memaparkan sistem aplikasi manajemen pengelolaan sampah. Kepada kelompok ini Menteri yang menjadi salah satu panelis bersama Anggota DPR-RI Komisi X, Gamal Albinsaid, dan Anggota Dewan Pengarah BRIN, Tri Mumpuni, menayakan aspek budaya bagaimana membangun budaya mengurangi sampah. Mereka menjawab telah melakukan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekolahnya bagaimana pengelolaan sampah agar memiliki nilai guna dan nilai jual. Di acara yang sama anggota DPR-RI, Gamal Albinsaid sangat mengapresiasi karya-karya yang digelar. Salah satu menurutnya, mereka sudah berpikir lanjut bagaimana memperoleh pendanaan melalui crowed funding dan skema pendanaan lain. Tinggal bagaimana adik adik diajarkan kompetisi bisnis, percepatan inkubator. “Dan tidak kalah penting mereka bisa menjawab dengan jelas tentang misi yang ditanyakan para panelis”.Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program persiapan S-1 Luar Negeri adalah program beasiswa yang diberikan Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kemendikdasmen untuk peserta didik sekolah menengah atas untuk menempuh pendidikan S-1 di luar negeri. BIM diberikan kepada peserta didik kelas XI Semester 1 tahun ajaran 2023-2024 jenjang SMA/SMK/MA yang berprestasi di tingkat nasional ataupun internasional bidang riset, inovasi, seni budaya, dan bidang olah raga. Beasiswa diberikan berupa biaya pendidikan, biaya SPP, biaya skripsi, tunjangan buku, biaya pendukung transportasi awal keberangkatan dan kepulangan, biaya hidup bulanan, dan biaya keadaan darurat. (Iin) Baca juga :

Read More

Sejarah dan Perkembangan Islam di Panama

Panama — 1miliarsantri.net : Panama dikenal dengan terusan perlayaran yang menghubungkan antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Seperti dilansir dari The Maritime Post, Terusan Panama menghasilkan sekitar 2 miliar dolar AS per tahun. Dari angka itu, pemerintah setempat mengambil sekira 40 persen. Sebagaimana Terusan Suez bagi Mesir, jembatan air tersebut menjadi salah satu sumber pemasukan untuk negara berpenduduk kurang lebih 4,3 juta jiwa itu. Mayoritas orang Panama berasal dari kelompok etnis Mestizo, yakni percampuran antara kulit putih dan bangsa asli Amerika. Kristen menjadi agama yang dipeluk kebanyakan penduduk negara tersebut. Karena itu, gereja cukup mudah ditemukan di kota-kota setempat. Umat Islam menjadi salah satu minoritas di Panama. Menurut data Pew Research Center (2009), jumlah kaum Muslimin di sana sebanyak 24 ribu orang. Artinya, sekitar 0,7 persen dari keseluruhan masyarakat negara itu memeluk agama tauhid. Dikutip dari keterangan buku Muslim di Amerika dan Cina (2003), syiar Islam dibawa pertama kali ke negara tersebut oleh kalangan budak. Mereka berasal dari Afrika Barat. Sejak negerinya sendiri dikuasai bangsa-bangsa Eropa Barat, kaum kulit gelap itu dijadikan hamba sahaya. Maka dalam jumlah yang masif, orang-orang malang itu diangkut ke Amerika hingga berakhir di Panama. Memasuki abad ke-16, terjadilah beberapa peristiwa pembebasan atau pemberontakan budak di Amerika Tengah. Salah satunya adalah kejadian di lepas pantai Panama yang menghadap Atlantik. Pada 1552, sebuah kapal besar tenggelam. Sebanyak 500 budak di dalamnya berhasil selamat. Seseorang dari mereka kemudian ditunjuk sebagai pemimpin. Namanya adalah Bayano. Lelaki Muslim itu dengan gagah berani memimpin perlawanan orang-orang kulit gelap itu terhadap para majikan. Sesampainya di pesisir Panama, Bayano dan para pengikutnya sudah berstatus merdeka. Mereka pada awalnya harus menghadapi gangguan dari pemerintah kolonial Panama. Pihak otoritas itu sangat ingin memperbudak mereka lagi, apalagi setelah mengetahui bahwa orang-orang tersebut adalah Muslim. Bagaimanapun, Bayano dan para pendukungnya terus melawan secara gerilya. Tepat saat itu, pemerintah kolonial Panama sedang menghadapi pemberontakan yang lebih masif di selatan. Maka, gencatan senjata pun diajukan kepada pemimpin Muslim tersebut. Dalam situasi tenang, Bayano pun dapat mendiri kan permukiman di wilayah yang kini termasuk Provinsi Darien. Di sana, ia membangun masjid sederhana serta menyusun dewan penasihat, baik dalam urusan pertahanan maupun syiar Islam. Masyarakat lokal yang lebih dahulu tinggal di sekitar daerah itu lebih mengenal mereka sebagai orangorang yang berani melawan rezim. Berita tentang pemberontakan Bayano sampai ke telinga pemerintah pusat Spanyol. Madrid amat marah sehingga mengirimkan seorang jenderal terbaiknya ke Panama. Dialah Pedro de Ursua. Sesampainya di tujuan, Ursua langsung melancar kan serangan frontal ke basis Bayano. Akhirnya, tokoh Muslim itu dan para pendukungnya dapat ditangkap. Bayano sempat diasingkan ke Peru, lalu Spanyol. Di negara Eropa itulah dirinya mengembuskan napas terakhir. Kisah kepahlawanan sang pejuang menginspirasi penduduk lokal. Bahkan, di dekat bekas basis pertahanan kaum Muslimin itu terdapat danau yang dinamakan Danau Bayano. Penamaan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas keberanian patriot ini. Memasuki abad ke-20, terjadilah gelombang kedua masuknya Islam ke Panama. Itu terjadi seiring dengan pembangunan Terusan Panama. Di dekat area proyek terusan itu, pernah berdiri dua unit masjid kecil, yakni di Isca Colon dan Bocas del Toro. Masa itu, cukup banyak imigran asal Arab dan Asia selatan yang hijrah ke Panama. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian menikah dengan wanita-wanita lokal. Kelompok Muslim inilah yang memulai geliat dakwah Islam pada abad modern. Pada 1929, sejumlah imigran India-Pakistan membentuk komunitas Muslim Sunni setempat. Mereka membangun masjid pertama di Kota Panama. Hingga era 1940-an, aktivitas mereka dalam hal keagamaan terus berdegup. Pada 1963, orang-orang Islam ini dapat membeli sebidang tanah di kota tersebut untuk difungsikan sebagai lahan permakaman. Pada 1970-an, dinamika Muslimin di Panama turut dipengaruhi gelombang aktivis antirasialisme di Amerika Serikat (AS). Beberapa tokoh Islam setempat menaruh simpati pada Nation of Islam, gerakan yang dibentuk Wallace Fard Muhammad pada 1930. Pada masa itu pula muncul dua sosok Muslim Panama yang berpengaruh, yakni Abdul Wahab dan Suleyman Johnson. Mereka aktif berdakwah di Kota Panama dan Colon, terutama dengan dukungan Syekh Dr Abdulkhabeer Muhammad. Pada 1977, mereka mendapatkan bantuan dari para pedagang Arab di Colon untuk mewujudkan masjid. Pada 1980-an, perkembangan syiar Islam kian terasa pesat. Pada Januari 1982, berdirilah El Centro Cultural Islamico atau Pusat Keislaman di Colon. Hingga kini, bangunan itu merupakan salah satu masjid terbesar di Panama atau Amerika tengah umumnya. Hingga menjelang abad ke-21, terdapat empat masjid besar di seluruh negeri tersebut. (jeha) Baca juga :

Read More

Keluarnya Madzi Tidak Diikuti dengan Kenikmatan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Madzi, mani, dan wadi adalah cairan yang keluar dari kemaluan manusia. Namun ketiga cairan ini memiliki perbedaan yang cukup krusial, baik dari makna hingga perlakuan terhadapnya. Madzi merupakan cairan bening dan lengket yang keluar saat muncul syahwat. Kendati demikian keluarnya madzi tidak diikuti dengan kenikmatan dan tidak pula diikuti dengan kelemasan. Sedangkan mani merupakan cairan yang keluar dari kemaluan dengan disertai pancaran dan kenikmatan. Dalam buku Panduan Shalat an-Nisa Menurut Empat Madzhab karya Abdul Qadir Muhammad Manshur, terkadang madzi keluar tanpa terasa. Madzi bisa keluar dari kemaluan laki-laki maupun perempan, tetapi lebih sering keluar dari kemaluan perempuan. Adapun penyebab keluarnya madzi adalah keinginan untuk bersetubuh. Sama dengan madzi, mani juga dapat keluar dari kemaluan laki-laki maupun perempuan. Hanya saja, terdapat perbedaan dari mani laki-laki dengan perempuan. Mani laki-laki berwarna putih dan bertekstur kental, sedangkan mani perempuan berwarna kuning dan encer. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dalam hadis riwayat Muslim yang artinya: “Sesungguhnya air mani laki-laki kental dan (berwarna) putih, sementara air mani perempuan encer dan (berwarna) kuning,”. Sedangkan Wadi adalah cairan putih dan kental yang keluar dari kemaluan setelah kencing. Para ulama sepakat bahwa hukum madzi adalah najis. Apabila ia mengenai tubuh, maka ia wajib dibasuh sebab Rasulullah SAW telah memerintahkan untuk membasuhnya. Hal ini sebagaimana yang terekam dalam hadis yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib: “Aku adalah seorang laki-laki yang banyak mengeluarkan madzi. Dan aku malu untuk bertanya kepada Rasulullah SAW karena kedudukan putri beliau. Aku pun menyuruh Miqdad bin Aswad untuk bertanya kepada beliau (Nabi Muhammad SAW), dan beliau menjawab: hendaklah dia membasuh zakarnya (kemaluan laki-laki) dan berwudhu,”. Adapun apabila madzi mengenai pakaian, maka ia cukup disiram dengan air demi menghilangkan kesulitan. Sebab, madzi sangat sulit dihindari dan sering mengenai pakaian pemuda yang masih bujang. Kesulitan itu sebagaimana yang diceritakan Sahal bin Hanif: “Aku dulu mendapatkan kesulitan dan kesusahan dari madzi. Dan aku sering mandi karenanya. Kemudian, aku menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW dan beliau pun bersabda: cukup bagimu berwudhu karena hal itu. Lalu, aku bertanya lagi pada Rasulullah bagaimana dengan madzi yang mengenai pakaianku. Rasul menjawab: cukup bagimu mengambil air sepenuh telapak tangan lalu menyiramkannya pada pakaianmu di mana kamu lihat madzi itu telah mengenainya,”. Hadis tersebut berstatus shahih dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, serta Imam Tirmidzi. Ditambahkan, dalam riwayat Atsram Rasul juga berkata: “Cukup bagimu mengambil air sepenuh dua telapak tangan, lalu menyiramkannya pada pakaianmu,”. Sedangkan untuk mani, Imam Malik dan Imam Abu Hanifah menghukuminya sebagai benda yang najis. Sementara jumhur ulama menyatakan sifatnya adalah suci. Meskipun jumhur ulama mengatakan suci, hanya saja umat Islam dianjurkan untuk membasuhnya apabila ia lembab dan menggaruknya apabila ia kering. Mengenai cara membersihkan mani, Rasulullah SAW bersabda: “Huwa bimanzilati al-mikhathi walbushaqi wa innama yakfika an tamsahahu bikhirqatin,”. Yang artinya: “Ia (mani) sama seperti ingus dan ludah. Sesungguhnya cukup bagimu untuk mengusapnya dengan sesobek kain,”. Hadis ini merupakan riwayat dari Daraquthni, Imam Baihaqi, dan Thahawi. Adapun wadi, dihukumi para ulama berupa najis. Berdasarkan hadis riwayat Ibnu Mundzir, Aisyah berkata: “Adapun wadi, ia keluar setelah kencing. Laki-laki yang mengeluarkannya harus membasuh zakar dan kedua biji kemaluannya lalu berwudhu. Dia tidak perlu mandi,”. Sedangkan Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang wadi dan madzi, yang artinya: “Basuhlah zakarmu dan berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat,”. (yan) Baca juga :

Read More

Turki Mempunyai Peran Besar dalam Konflik Berkepanjangan di Suriah

Ankara — 1miliarsantri.net : Recep Tayyip Erdogan dari Turki pasti senang dengan apa yang sedang terjadi di Suriah, meskipun perasaannya pasti akan berubah dengan cepatnya perubahan situasi. Proksi Syiah Iran telah dilemahkan oleh penargetan dan pengeboman Israel yang tak henti-hentinya. Mata dan sumber daya Rusia beralih ke perang di Ukraina. Dengan adanya laporan bahwa kelompok-kelompok pemberontak Suriah kini bertempur di pinggiran ibukota Damaskus, rezim Assad terlihat lemah, pemimpinnya bersembunyi atau mengungsi. Dalam campuran jihadis, nasionalis, dan tentara bayaran, tangan Turki terlihat besar. Intervensinya dalam konflik Suriah dimotivasi oleh dua tujuan utama yaitu penahanan, jika tidak menghilangkan militan Kurdi di Suriah utara, yang dianggap tidak bisa dibedakan dari rekan-rekan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) mereka di Turki sendiri, dan menciptakan kondisi stabilitas atau “zona aman” yang memungkinkan kembalinya para pengungsi Suriah jika memungkinkan. Sejak Agustus 2016, Turki telah melakukan tiga kali serangan untuk merebut beberapa wilayah di bagian utara Suriah, memaksakan pendudukan dengan menggunakan pasukan reguler dan pasukan tambahan termasuk Tentara Nasional Suriah (SNA) dan sebuah koalisi yang terdiri dari para mantan pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Pada 2018, Polisi Militer dibentuk oleh pemerintah Turki dan Pemerintah Sementara Suriah (SIG), sebuah pasukan yang seolah-olah dimaksudkan untuk melindungi penduduk sipil. Namun, periode pemerintahan Turki ini justru ditandai dengan kebrutalan, penindasan, dan pengabaian. Dalam laporannya pada Februari 2024, Human Rights Watch mendokumentasikan berbagai kasus penculikan, penangkapan sewenang-wenang, penahanan yang melanggar hukum (termasuk anak-anak), kekerasan seksual, dan penyiksaan. Para pelaku meliputi elemen-elemen SNA, Polisi Militer, anggota Angkatan Bersenjata Turki, Organisasi Intelijen Nasional Turki (Milli İstihbarat Teşkilatı, MİT), dan berbagai direktorat intelijen militer. Kekejaman yang sangat mengerikan ini bisa ditambahkan dengan penyalahgunaan hak milik, penjarahan, perampasan, penyitaan harta benda, pemerasan, dan ketiadaan sistem ganti rugi yang konsisten. Kelompok yang menanggung beban penderitaan terberat adalah penduduk Kurdi, terutama mereka yang telah menerima perlindungan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang terdiri dari Unit Perlindungan Rakyat (Yekineyen Parastina Gel, YPG), dan Unit Perlindungan Perempuan (Yekineyen Parastina Jin). Pasukan-pasukan ini terbukti sangat penting dalam melawan kelompok Negara Islam (ISIS). Pada Oktober tahun ini, Erdogan mengulangi pandangan yang telah lama dipegang bahwa unit-unit perlindungan Kurdi tersebut hanyalah “cabang Suriah dari kelompok teror PKK, yang ditakdirkan untuk ditinggalkan, dibiarkan terisolasi.” Orang-orang Arab dan kelompok-kelompok lain yang dianggap memiliki hubungan dengan SDF dan Pemerintahan Otonomi Suriah Timur Laut (AANES) juga menjadi sasaran kemarahan yang dipimpin oleh Turki. SNA bukanlah teman bagi kelompok Islamis yang merebut kekuasaan, Hayat Tahrir-al Sham (HTS), yang merupakan tombak utama dalam operasi penerangan terhadap rezim Assad. HTS telah memasarkan dirinya sebagai kelompok yang mandiri, modern, lebih dipertimbangkan, tidak terlalu banyak mendapat serangan dari kelompok al-Qaeda dan al-Nusra, dan konon lebih toleran terhadap agama, sekte, dan pandangan lain. Pemimpinnya, Abu Mohammad Al-Jolani, telah berhasil menerima pujian dan sanjungan di media Barat atas perubahan tersebut, meskipun ia telah dimasukkan dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebagai “Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus” yang layak mendapatkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang bersedia memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. Bahkan dalam kemajuan HTS, pengaruh Turki tidak dapat diabaikan, meskipun Ankara tidak memberikan dukungan terbuka kepada kelompok tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Fuad Shahbazov, yang menulis untuk Stimson Center, kemajuan HTS baru-baru ini “tidak akan terpikirkan tanpa dukungan militer dan logistik Turki, serta penyediaan persenjataan canggih.” Ada juga yang mengatakan bahwa Ankara memberikan persetujuan terhadap serangan yang dipimpin oleh HTS setelah gagal untuk mendapatkan pemulihan hubungan dengan Assad. Pernyataan Erdogan mengenai serangan tersebut menunjukkan pikiran yang licin dalam beroperasi. Pada tanggal 6 Desember, dia mengatakan kepada wartawan setelah sholat Jumat bahwa target serangan tersebut jelas adalah Damaskus. “Saya akan mengatakan bahwa kami berharap serangan ini akan terus berlanjut tanpa masalah.” Namun dia juga menyatakan pandangan bahwa kemajuan ini “bermasalah” dan “tidak sesuai dengan yang kita inginkan”. Meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut, dapat disimpulkan dari pernyataannya bahwa ia prihatin dengan berbagai “organisasi teroris” yang beroperasi di dalam pasukan pemberontak. Keesokan harinya, Presiden Turki memutuskan untuk bersikap tinggi hati dalam penilaiannya ketika para pemberontak memasuki pinggiran kota Homs. “Sekarang ada realitas baru di Suriah, secara politik dan diplomatik,” katanya dalam sebuah pidato yang disampaikan di kota Gaziantep, Turki selatan. “Dan Suriah adalah milik warga Suriah dengan semua elemen etnis, sektarian, dan agamanya.” Sesuai dengan pandangan para pemimpin lain yang bertanggung jawab untuk mengintervensi urusan negara lain, Erdogan mengatakan bahwa kemerdekaan Suriah adalah sesuatu yang layak, dan kehendak rakyatnya tidak dapat diganggu gugat. “Rakyat Suriah adalah orang-orang yang akan menentukan masa depan negara mereka sendiri.” Dia berharap bahwa negara tersebut akan “segera mendapatkan kembali perdamaian, stabilitas, dan ketenangan yang telah dirindukan selama 13 tahun.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “para pelaku yang bertanggung jawab dan semua organisasi internasional” harus mendukung pelestarian integritas teritorial negara. Keberanian pernyataan semacam itu tidak menyembunyikan bahaya sektarian dan etnis yang sedang berlangsung di akhir misi yang disponsori oleh Ankara ini. Kejatuhan al-Assad akan membahayakan komunitas Syiah dan bahkan lebih membahayakan Kurdi, dan membuka pintu bagi Salafisme. Kelompok-kelompok pemberontak, yang hanya dipersatukan oleh tujuan yang sama untuk menggulingkan Assad, mungkin akan sulit untuk menghindari pertempuran satu sama lain. Mengenai integritas teritorial yang dibicarakan Erdogan, pemerintah dan kebijakan Turki tidak akan pernah mengesampingkan sejumlah jaminan yang pasti akan diperas oleh Ankara dengan syarat-syarat yang berat. Bagaimana dengan para pengungsi? Perkirakan akan ada lebih banyak lagi yang keluar dengan putus asa. (mon) Baca juga :

Read More

Kemenag Mulai Seleksi Maskapai Penerbangan Haji

Jakarta — 1miliarsamtri.net : Kementerian Agama (Kemenag) mulai melakukan proses seleksi penyediaan transportasi udara bagi jamaah calon haji 1446 Hijriah/2025 Masehi yang tahap pendaftarannya dibuka sejak Kamis di kantor Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Kemenag mengundang delapan maskapai penerbangan nasional Indonesia dan Arab Saudi. Sebanyak enam maskapai hadir dan mengambil dokumen penyediaan transportasi udara yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas. “Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi, agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jamaah haji,” terang Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhammad Zain di Jakarta. Zain mengatakan proses penyediaan mengacu pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1197 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyediaan Transportasi udara Jamaah Haji Tahun 1446 Hijriah/2025. Zain memastikan proses penyediaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel. “Pelayanan haji tahun ini harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu, dan harus ada peningkatan kualitas layanan,” kata dia. Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 Hijriah/2025, terdiri atas 92 persen kuota haji reguler dan 8 persen kuota haji khusus. Dikatakan M Zain, jamaah calon haji Indonesia banyak yang sudah berusia lanjut, sehingga perlu ada pelayanan yang bersifat prioritas dan khusus bagi jamaah tersebut saat di pesawat. “Biaya penerbangan sebagai komponen terbesar biaya penyelenggaraan haji, agar bisa lebih efisien dan layanan lebih maksimal,” kata dia. Dalam pertemuan dengan maskapai ini, Ditjen PHU menjelaskan tentang persyaratan administrasi, teknis pra operasional dan pasca operasional yang harus dipenuhi jika menjadi penyedia transportasi udara jamaah calon haji. Perwakilan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt Affandi menyampaikan pihaknya mendukung penuh layanan penerbangan, mulai dari penyediaan pesawat, slot time penerbangan, hingga pengawasan saat operasional haji. Menurutnya, pesawat yang disewa harus pesawat yang siap pakai untuk beroperasi selama dua bulan penuh. (rid) Baca juga :

Read More