Waspadai! Ini Induk Penyakit Hati yang Harus Dihindari

Surabaya – 1miliarsantri.net: Induk penyakit hati merupakan sumber dari berbagai sifat tercela yang dapat merusak jiwa dan amal manusia. Sifat-sifat buruk ini tidak hanya mengotori hati, tetapi juga menjauhkan manusia dari rahmat Allah SWT. Mengobati penyakit hati bukanlah perkara mudah, sebab manusia sering lalai dalam melakukan introspeksi diri dan lebih sibuk mengejar kemewahan duniawi dibanding akhirat.
Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin telah banyak menjelaskan tentang pentingnya menjaga hati dari sifat tercela. Dari sekian banyak penyakit hati, ada tiga sifat utama yang menjadi akar perusak hati manusia, yaitu hasad (dengki), riya’ (pamer ibadah), dan ujub (merasa paling hebat). Ketiga sifat ini dikenal sebagai induk penyakit hati, karena darinya lahir berbagai sifat buruk lainnya.
Apabila seorang Muslim mampu menjaga dirinya dari tiga sifat ini, maka ia akan lebih mudah menjaga hatinya dari penyakit-penyakit lain. Sebaliknya, jika seseorang membiarkan dirinya terjerumus dalam hasad, riya’, dan ujub, maka ia akan sulit terbebas dari dosa hati yang lain.
Mengapa Penyakit Hati Berbahaya?
Hati merupakan pusat kendali manusia. Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Namun jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Penyakit hati tidak terlihat secara kasat mata, tetapi dampaknya jauh lebih berbahaya dibanding penyakit fisik. Orang yang terjangkit penyakit hati bisa kehilangan pahala, amal, bahkan terjerumus dalam siksa Allah SWT. Oleh karena itu, memahami induk penyakit hati menjadi langkah penting dalam menjaga kebersihan jiwa.
Baca juga: Rekam Jejak Sejarah 10 Muharram dalam Islam yang Penuh Keagungan Spiritual
Tiga Induk Penyakit Hati yang Harus Dihindari
Dan di bawah ini, langsung kita akan sajikan penjelasan secara lebih lengkap dan terperinci tentang 3 induk penyakit hati yang harus benar-benar dihindari:
1. Hasad (Dengki)
Hasad adalah perasaan tidak suka ketika orang lain mendapatkan nikmat, baik berupa ilmu, harta, kedudukan, maupun kebahagiaan. Bahkan, orang yang hasad sering berharap agar nikmat tersebut hilang dari saudaranya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
اياكم والحسد فان الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
“Waspadalah terhadap rasa dengki, karena dengki dapat menghabiskan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
Bentuk-Bentuk Hasad
Ada tiga bentuk utama hasad yang sering muncul dalam diri manusia, yaitu:
- Tidak senang jika orang lain mendapat nikmat seperti dirinya.
- Berharap nikmat orang lain hilang.
- Tidak suka melihat orang lain memperoleh kelebihan yang ia tidak miliki.
Dampak Hasad
- Di dunia: Orang yang hasad akan hidup gelisah, hatinya tidak pernah tenang karena selalu merasa iri terhadap kebahagiaan orang lain.
- Di akhirat: Hasad bisa menghapus pahala amal kebaikan dan mendatangkan siksa Allah.
Cara Mengobati Hasad
- Melatih hati untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah.
- Mendoakan kebaikan bagi orang yang mendapat nikmat.
- Meyakini bahwa nikmat dunia hanyalah titipan, sementara yang terpenting adalah nikmat akhirat.
2. Riya’ (Pamer Amal)
Riya’ adalah melakukan amal kebaikan bukan karena Allah, melainkan untuk mendapatkan pujian manusia. Sifat ini disebut juga sebagai syirik kecil, karena seseorang tidak lagi murni beribadah kepada Allah. Rasulullah SAW memperingatkan dalam sebuah hadis tentang orang yang beramal demi pujian:
ان الشهيد يؤمر به يوم القيامه الى النار فيقول يا ربي استشهدت في سبيلك فيقول الله تعالى بل اردت ان يقال انك شجاع وقد قيل ذالك وذلك اجرك وكذلك يقال للعالم والحج والقارئ
“Orang yang syahid akan diperintahkan pada hari kiamat untuk menuju neraka. Ia berkata, ‘Ya Rabb, aku mati syahid di jalan-Mu.’ Allah berfirman, ‘Engkau ingin dikatakan sebagai pemberani, dan itu telah dikatakan. Maka itulah balasanmu.’ Begitu juga dengan orang alim, orang berhaji, dan orang yang membaca Al-Qur’an jika niatnya bukan karena Allah.” (HR. Muslim).
Tanda-Tanda Riya’
- Beramal hanya ketika ada orang yang melihat.
- Merasa kecewa jika amalnya tidak dipuji.
- Lebih mengutamakan penilaian manusia dibanding keridhaan Allah.
Cara Menghindari Riya’
- Selalu memperbarui niat sebelum beramal.
- Menyembunyikan amal kebaikan jika memungkinkan.
- Mengingat bahwa pujian manusia tidak akan menambah pahala di sisi Allah.
3. Ujub, Takabur, dan Fakhr
Ujub adalah merasa kagum pada diri sendiri, takabur adalah merasa lebih tinggi dari orang lain, sedangkan fakhr adalah membanggakan diri secara berlebihan. Ketiga sifat ini sangat berbahaya karena membuat seseorang meremehkan orang lain. Iblis terlaknat menjadi contoh pertama sifat takabur. Ketika Allah memerintahkannya untuk sujud kepada Nabi Adam, ia berkata:
انا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين
“Aku lebih baik darinya, Engkau menciptakanku dari api sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.” (QS. Al-A’raf: 12).
Ciri-Ciri Takabur
- Tidak mau menerima kebenaran jika datang dari orang lain.
- Meremehkan pendapat orang.
- Mudah tersinggung ketika dinasihati.
Cara Mengobati Ujub dan Takabur
- Melihat anak kecil, ingat bahwa mereka belum memiliki dosa, sedangkan kita sudah banyak berbuat salah.
- Melihat orang tua, sadar bahwa amal mereka lebih banyak karena umur mereka lebih panjang.
- Melihat orang alim, yakin bahwa mereka lebih berilmu.
- Melihat orang bodoh, pahami bahwa dosa mereka lebih sedikit karena ketidaktahuan.
- Melihat orang kafir, jangan sombong karena bisa jadi suatu saat mereka masuk Islam dengan amal yang lebih baik daripada kita.
Dengan pola pikir seperti ini, hati akan lebih rendah hati, jauh dari ujub, takabur, dan fakhr.
Baca juga: Gua Hira, Tempat Sejarah Sangat Penting Bagi Umat Islam
Pentingnya Membersihkan Hati dari Induk Penyakit
Membersihkan hati adalah kewajiban setiap Muslim. Sebab, amal yang dikerjakan tanpa hati yang bersih bisa kehilangan nilainya di sisi Allah. Seseorang bisa saja rajin beribadah, tetapi jika hatinya penuh hasad, riya’, dan ujub, maka amalnya terancam tidak diterima.
Allah berfirman dalam QS. Asy-Syu’ara: 88-89:
“(Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Induk penyakit hati yang terdiri dari hasad, riya’, dan ujub merupakan tiga sifat tercela yang wajib dijauhi. Hasad membuat manusia iri terhadap nikmat orang lain, riya’ merusak niat ibadah, sementara ujub dan takabur menumbuhkan kesombongan yang hanya memperbesar dosa.
Mengobati penyakit hati membutuhkan latihan, kesabaran, dan muhasabah diri secara terus-menerus. Caranya adalah dengan memperbanyak syukur, memperbarui niat, menanamkan kerendahan hati, serta selalu berdoa agar Allah menjaga hati kita.
Pada akhirnya, yang menentukan kemuliaan seorang hamba bukanlah pujian manusia, melainkan bagaimana ia menghadap Allah dengan hati yang bersih. Oleh sebab itu, mari kita berusaha membersihkan diri dari induk penyakit hati agar mendapatkan ridha Allah SWT dan husnul khatimah di akhir hayat.
Penulis: Imam Zakaria
Editor: Ainun Maghfiroh
Sumber foto: Ilustrasi
Sumber artikel: Manhal lathif, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliky
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.