Habib Muhammad bin Husein Al Habsyi : Santri Harus Bisa Jadi Profesional

Solo – 1miliarsantri.net : Seorang santri yang sudah lulus dari pondok pesantren tak harus jadi kyai, jadi juru dakwah tapi santri harus bisa meniti karir di bidang profesional seperti dokter atau doktor dalam suatu bidang keilmuan. Hal tersebut merupakan keinginan Pendakwah asal Solo, Jawa Tengah, Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi.

Menurut nya, para santri mempunyai peluang untuk meniti karir di bidang profesional, seperti menjadi dokter ataupun doktor. Profesionalisme di suatu bidang membuat dakwah lebih mudah diterima di tengah masyarakat luas.

“Dengan begitu, seorang santri setelah lulus dari pesantren, bisa menjadi orang yang bermanfaat di tengah masyarakat. Menjadi orang yang bermanfaat itu ditandai dengan mempunyai ilmu untuk menyelamatkan diri, untuk menyelamatkan keluarga, dan selanjutnya untuk menyelamatkan orang lain,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Senin (22/05/2023).

Habib Muhammad memberikan alasan mengapa seorang santri harus memiliki kriteria atau kapasitas tersebut. Terkadang, masyarakat lebih mau mendengarkan ucapan dari seorang dokter dibandingkan apa yang disampaikan oleh ustadz dan habib.

“Santri tidak harus jadi kyai, bisa juga menjadi dokter. Mohon maaf, dokter kalau memberikan ceramah itu bahkan lebih didengarkan ucapannya dibandingkan apa yang disampaikan ustadz ataupun habib. Kalau dokter, ada pasiennya sakit, kemudian dikasih tahu ‘shalat ya, nanti kamu bakalan sembuh’. Beda kalau datang ke selain dokter, pasti bakalan dibantah,” tukas Habib Muhammad.

Oleh karena itu, Habib Muhammad mengingatkan kepada para santri agar giat dalam mengaji dan memperdalam keilmuan nya ketika masih berada di pesantren, karena santri memiliki amanat untuk menyebarkan ilmu yang telah didapatnya.

“Maka dari itu, kalian para santri-santri itu punya amanat. Kalian harus ngaji yang giat, kemudian harus mengajarkan ilmu yang telah didapat,” tutur Habib Muhammad.

Habib Muhammad menekankan kepada para santri tentang pentingnya mengaji. Dia mengaku selalu menekankan hal tersebut setiap kali mengisi ceramah. Dia ingin para santri gemar menuntut ilmu dengan cara mengaji kepada para ulama ataupun kiai.

“Saya kalau ceramah, terutama pas di desa-desa sering menyampaikan ‘Bapak-ibu, pengajian akbar itu bagus, namun jangan sampai lupa untuk tetap mengaji’. Kenapa? karena beribadah itu harus dengan ilmu, tidak bisa jika tanpa ilmu,” ujar Habib Muhammad.

Dia menegaskan, semua pekara dalam kehidupan manusia membutuhkan ilmu. Bahkan bukan hanya perkara akhirat, tapi perkara dunia pun membutuhkan ilmu. Maka itu, setiap muslim diwajibkan untuk terus belajar.

“Jangankan ibadah, nyetir pun ada ilmunya, makanya ada kurus setir mobil. Masak juga ada ilmu, makanya ada sekolah tata boga. Itu semuanya pakai ilmu,” pungkas Habib Muhammad. (zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *