Biografi KH Anwar Iskandar, Ketua Umum MUI Pengganti KH Miftachul Akhyar

Jakarta — 1miliarsantri.net : Berdasarkan hasil rapat pleno yang diadakan Selasa (15/08/2023) maka disepakati KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), meneruskan masa kepemimpinan KH Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri.
Memiliki nama lengkap KH Muhammad Anwar Iskandar, dilahirkan di Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, 24 April 1950. Dia merupakan sosok ulama yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan, Kediri.
Sosok ulama terkemuka di Kediri ini adalah putra pasangan KH Iskandar (Askandar) bin Kiai Abda’ dan Nyai Siti Robi’ah al-Adawiyah binti Kiai Abdul Manan. KH Iskandar sendiri merupakan pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Berasan, Muncar, Banyuwangi.
Kiai Anwar lahir di lingkungan keberagamaan yang kuat. Sejak kecil ia menimba ilmu agama kepada Kiai Iskandar. Setiap waktu ia diberi bimbingan pengetahuan kitab salaf dari ayahandanya, bahkan hingga usai Madrasah Aliyah.
Pada 1967, Kiai Anwar berangkat menuntut ilmu ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Ia belajar di bawah asuhan KH Mahrus Ali selama empat tahun. Selain mengaji di Lirboyo, ia juga pernah mengaji di pondok pesantren lain, seperti Ploso Kediri, Sarang Rembang, Minggen Demak, dan ilmu Falak di Jember.
Di samping menempuh pendidikan di pondok pesantren, Kiai Anwar juga meneruskan pendidikan formal, yakni di Perguruan Tinggi (PT) Tribakti Kediri dan lulus tahun 1969. Kemudian, pada tahun 1970 Kiai Anwar hijrah ke Jakarta untuk menyelesaikan program sarjana lengkap di IAIN Syarif Hidayatullah di Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab.
Setelah selesai di Jakarta, KH. Muh. Anwar Iskandar tidak langsung pulang ke kampung halamannya untuk berdakwah dikarenakan di sana telah banyak pemuka agama (tokoh agama). Akhirnya beliau memutuskan menuju kota Kediri. Sampai di kota Kediri yakni, KH. Muh. Anwar Iskandar langsung mengadakan kegiatan dakwah.
Di tahun 1975, Kiai Anwar menikah dengan seorang perempuan asal Jamsaren, Kediri bernama Nyai Qoni’atus Zahro, putri Kiai Sa’id selaku Pengasuh Pondok Pesantren Assa’idiyah Jamsaren. Pernikahan yang pertama ini dikaruniai satu orang putra dan lima putri.
Kemudian, pada tahun 1990, Kiai Anwar menikah kedua kalinya dengan Nyai Hj Yayan Handayani asal Bogor. Dari pernikahan ini dikaruniai tiga putra dan satu putri, yang sekarang mendiami Pondok Pesantren Al-Amien.
Sejak usia muda, Kiai Anwar merupakan tipikal orang yang aktif di organisasi. Bahkan, ia sudah bergabung di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sejak berumur 15 tahun. Saat menginjak masa kuliah, Kiai Anwar pun bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), baik saat di Universitas Tribakti maupun kala di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Tahun 1975, Kiai Anwar diamanahi memimpin Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kotamadya Kediri selama dua periode atau 8 tahun. Selanjutnya, Kiai Anwar dipercaya memimpin organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama daerah Kotamadya Kediri hingga beberapa kali. Khidmahnya di NU tidak hanya di tingkat cabang, tapi mengantarkannya ke tingkat wilayah (provinsi).
Bahkan, Kiai Anwar juga ditetapkan sebagai Wakil Rais Aam PBNU. Sebelum ditunjuk sebagai Ketua Umum MUI, Kiai Anwar terlebih dahulu menduduki jabatan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat. (rid)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru