Literasi Sehat Berinternet dipilih sebagai Tema Pelatihan Cyberheroes 2025 PT Telkom dan BMM

Dengarkan Artikel Ini

Surabaya – 1miliarsantri.net : Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, ancaman kejahatan siber dan penyalahgunaan internet menjadi perhatian serius bagi generasi muda. Literasi sehat berinternet kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penggunanya. Namun, di balik kemudahan akses informasi dan komunikasi yang ditawarkannya, dunia maya juga menyimpan berbagai risiko seperti hoaks, ujaran kebencian, penipuan digital, hingga penyalahgunaan data pribadi.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai lebih dari 78% dari total populasi, dengan mayoritas pengguna berasal dari kelompok usia produktif dan remaja. Kampanye literasi sehat internet bagi penggunanya, mesti menjadi perhatian khusus agar dampak positif bisa dirasakan dari kemajuan teknologi ini.

Fakta ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari siswa mulai dari sarana belajar, akses informasi, hingga media komunikasi. Namun, di balik berbagai manfaatnya, dunia maya juga menyimpan potensi bahaya jika tidak diiringi dengan literasi sehat berinternet di era digital yang memadai.

Kurangnya pemahaman tentang etika dan keamanan berinternet telah menimbulkan berbagai persoalan serius di kalangan pelajar, seperti penipuan daring (online scam), perundungan siber (cyberbullying), penyebaran hoaks, serta paparan konten yang tidak pantas. Kondisi ini mendorong perlunya pembekalan yang komprehensif bagi siswa agar mampu menggunakan internet secara sehat, bijak, dan bertanggung jawab.

Baca juga : keamanan siber perbankan

Menjawab tantangan tersebut, PT Telkom Indonesia berkolaborasi dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar kegiatan “Pelatihan Cyberheroes: Literasi Sehat Berinternet.”

Cara Kerja Kejahatan Siber dalam Dunia Digital

Program ini diikuti oleh 1.800 siswa di 30 sekolah yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, sebagai upaya membangun generasi muda yang tangguh menghadapi ancaman dunia digital.

Pelatihan ini dibagi menjadi tiga batch, yaitu pada 27 September, 04 Oktober dan 09 Oktober 2025. Adapun pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga praktik langsung dan pembentukan Duta Cyberheroes di setiap sekolah yang menjadi peserta pelatihan.

Baca juga : Transformasi Digital Sekolah Langkah Penting Menuju Pendidikan Masa Depan

Pelatihan ini menghadirkan Joni Setiyawan Saputra, S.Pd selaku narasumber, beliau menjelaskan tiga jenis kejahatan siber dalam dunia digital berupa Malware yang merupakan perangkat lunak berbahaya, dan Ransomware yang membuat seluruh data terkunci.

Untuk membukanya pelaku kejahatan menggunakan tebusan dan Social Engineering yang menggunakan teknik manipulasi psikologi untuk membuat korban secara sukarela memberikan akses digital mereka.

“Literasi digital penting untuk semua orang yang menggunakan internet karena yang menjadi target adalah manusia. Hindari membagikan informasi pribadi, data keuangan dan rahasia dagang yang bersifat rahasia ke ruang digital yang mudah diakses semua orang,” ujar Joni.

Karena itu, literasi sehat berinternet menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki setiap pengguna agar dapat berselancar di dunia digital dengan cerdas, aman, dan bertanggung jawab. Dengan literasi ini, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi produsen konten positif yang berkontribusi bagi ekosistem digital yang lebih sehat. (**)

Penulis : Iffah Faridatul Hasanah

Editor : Toto Budiman

Gambar : Ilustrator AI


Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Berikan Komentar Anda

Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca