Meningkatkan Kualitas Pendidikan Lewat Reformasi Administrasi Guru dan Pembelajaran Mendalam

Jakarta – 1miliarsantri.net : Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun peradaban yang maju dan berkelanjutan. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus menjadi perhatian utama pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Salah satu pendekatan yang kini menjadi sorotan adalah pembelajaran mendalam (deep learning). Pendekatan ini bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, mendorong keingintahuan siswa, serta memberikan pemahaman yang holistik, melampaui sekadar hafalan.
Namun, keberhasilan pembelajaran mendalam tidak hanya ditentukan oleh metode yang diterapkan di kelas. Ekosistem pendidikan yang mendukung, terutama dari segi administrasi guru dan pengembangan profesional, menjadi kunci utama keberhasilan reformasi pendidikan ini. Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus diberikan ruang untuk berkreasi tanpa terbebani oleh birokrasi yang sering kali menguras waktu dan energi.
Salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah sistem administrasi guru yang terlalu birokratis. Banyak guru menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas administratif, seperti pengisian dokumen dan laporan repetitif, yang sering kali tidak berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di kelas. Kondisi ini mengurangi waktu guru untuk mempersiapkan materi pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mengatasi tantangan ini, reformasi administrasi guru menjadi langkah awal yang sangat penting. Penyederhanaan beban administratif dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital secara bijaksana. Namun, digitalisasi saja tidak cukup. Transformasi digital yang bermakna harus dirancang mempermudah tugas guru, bukan menambah kerumitan. Sistem digital yang efisien memberikan lebih banyak waktu bagi guru untuk fokus pada aktivitas inti mereka, yaitu mengajar dan membimbing siswa.

Dalam Islam, pendidikan memiliki kedudukan yang sangat mulia. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, serta semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan semut di dalam lubangnya dan ikan di laut, benar-benar bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pendidik. Guru tidak hanya menjalankan tugas duniawi, tetapi juga memiliki tanggung jawab spiritual yang tinggi di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, memberikan dukungan penuh kepada guru—baik dalam bentuk kesejahteraan, ruang gerak profesional, maupun pengembangan kapasitas—adalah bagian dari penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.
Al-Qur’an juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan untuk membentuk manusia yang berilmu dan bertakwa. Dalam Surah Al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Ayat ini menggambarkan bahwa pendidikan bukan hanya bertujuan mencerdaskan siswa secara intelektual, tetapi juga membentuk karakter yang berakhlak mulia, beradab, dan memiliki kesadaran spiritual serta sosial. Dengan demikian, reformasi pendidikan sejatinya merupakan bentuk pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Reformasi pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pengembangan profesional guru. Di negara-negara maju seperti Singapura dan Estonia, pelatihan guru dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Guru tidak hanya dilatih untuk menguasai keterampilan teknis, tetapi juga diajak memahami filosofi pendidikan serta tujuan jangka panjangnya.
Dalam konteks Islam, pengembangan profesional guru sejalan dengan konsep tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan ta’dib (pembentukan adab). Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membimbing manusia agar mengenal Tuhannya, menata akhlaknya, dan menjadi rahmat bagi sesama. Oleh karena itu, pelatihan guru tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengajaran, tetapi juga pada pembentukan karakter dan adab sebagai pendidik.
Salah satu tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia adalah kesenjangan antara sekolah-sekolah di perkotaan dan pelosok. Di kota-kota besar, banyak sekolah memiliki fasilitas lengkap dan guru yang melek digital. Sebaliknya, di daerah terpencil, masih banyak sekolah yang kekurangan infrastruktur dasar seperti listrik, internet, bahkan bahan ajar.
Dalam ajaran Islam, keadilan adalah prinsip utama yang harus ditegakkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 90:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
Keadilan dalam pendidikan berarti memberikan akses yang setara bagi semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Negara dan seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap siswa, dimanapun mereka berada, mendapatkan fasilitas dan pembelajaran yang layak.
Kemendikdasmen telah menetapkan tiga pilar utama dalam reformasi pendidikan: reformasi sistem administrasi guru, penguatan pengembangan profesional guru, dan peningkatan kesejahteraan guru berbasis kompetensi. Ketiga pilar ini saling berkaitan dan harus berjalan secara sinergis.
1. Reformasi Administrasi Guru
Penyederhanaan beban administratif akan memberikan waktu lebih bagi guru untuk fokus pada pembelajaran kreatif dan kontekstual.
2. Penguatan Pengembangan Profesional
Pelatihan berbasis kebutuhan nyata di kelas akan meningkatkan kapasitas guru dalam menyampaikan materi secara mendalam dan relevan.
3. Peningkatan Kesejahteraan Guru
Kesejahteraan yang layak akan memotivasi guru untuk terus berkembang dengan niat ibadah dan tanggung jawab moral yang tinggi.

Transformasi pendidikan di Indonesia harus berpusat pada guru sebagai agen perubahan utama. Dengan memberikan kepercayaan, dukungan, dan ruang tumbuh bagi guru, kita dapat menciptakan ruang kelas yang dinamis secara intelektual sekaligus humanis dan spiritual. Teknologi hanyalah alat; dampaknya akan signifikan jika digunakan oleh guru yang bersemangat, kompeten, dan memiliki integritas.
Pembelajaran mendalam bukan sekadar metode baru, tetapi arah baru pendidikan yang membentuk cara berpikir kritis, reflektif, dan bernilai. Islam mendorong umatnya untuk terus menuntut ilmu sepanjang hayat. Oleh karena itu, reformasi pendidikan adalah bagian dari jihad intelektual kita hari ini untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sebagai insan yang berilmu, berakhlak mulia, dan mampu membangun peradaban unggul.
sumber : https://pusdatin.dikdasmen.go.id/blog/deep-learning-dan-adopsi-teknologi-digital
Kontributor : Zeta Zahid Yassa
Editor : Toto Budiman
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.