Penyebaran Islam di Pulau Bawean

Surabaya – 1miliarsantri.net : Penyebaran Islam di Pulau Jawa sarat dengan muatan sejarah dan memang harus dikupas secara keseluruhan sebagai bekal tambahan ilmu bagi generasi berikut nya. Setelah Wali Songo berdakwah di tanah Jawa, ajaran Islam menyebar luas ke seluruh nusantara. Bahkan, hingga pulau-pulau terpencil seperti Bawean yang berada di Jawa Timur. Bawean merupakan pulau mungil yang berada di tengah Laut Jawa. Lokasinya berada sekitar 120 kilometer sebelah utara Kabupaten Gresik. Dilihat dari peta, pulau ini hanya tampak seperti titik nun huruf Arab. Karena itulah pulau ini dijuluki “Titik Nun dari Pulau Jawa”. Pulau Bawean banyak mendapatkan julukan. Kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa pulau ini dulunya disebut dengan nama Buwun. Sementara, pemerintah kolonial Belanda dan Eropa mengenal Bawean dengan sebutan Bovian. Masyarakat Bawean awalnya menganut ajaran animisme dan dinamisme. Namun, setelah berabad-abad lamanya, kini masyarakat Bawean sudah 100 persen menganut agama Islam. Hal ini tak terlepas dari peran dakwah ulama nusantara., Berdasarkan catatan dan dokumen sejarah, Islam masuk ke Pulau Bawean pada abad ke-16. Dalam buku berjudul Bawean dan Islam, Jacob Vrendenbergt mencatat, Islam masuk ke sana sejak 1511 Masehi. Kemudian, ajaran Islam menyebar luas di Bawean setelah datangnya Syekh Umar Mas’ud, tokoh penyebar Islam yang datang dari Pulau Madura. Nama aslinya adalah Pangeran Perigi yang merupakan cucu Sunan Drajat. Berdasarkan catatan historiografi disebutkan bahwa Umar Mas’ud baru berhasil mendirikan kerajaan Islam di Bawean setelah mengalahkan penguasa Bawean yang menganut ajaran animisme dan dinamisme, yaitu Raja Babileono. Saat Umar Mas’ud datang ke Bawean, dakwah yang dilakukannya hampir serupa dengan yang dilakukan para Wali Songo. Dia tidak langsung mengajak masyarakat Bawean masuk Islam. Selama bertahun-tahun dia mendekati masyarakat lebih dulu. Karena keramahan dakwahnya, akhirnya banyak masyarakat Bawean yang bersimpati kepada Umar Mas’ud. Namun, Raja Babileono justru merasa terganggu dengan dakwah Umar Mas’ud tersebut. Penguasa yang ahli sihir itu pun menantang Umar Mas’ud untuk mengadu kesaktian. Atas pertolongan Allah, Umar Mas’ud pun berhasil mengalahkan Raja Babileono. Setelah itu, Umar Mas’ud mendirikan kerajaan Islam di Dusun Sungai Raja, Desa Lebak, dan berkuasa selama 29 tahun mulai 1601 hingga 1630 Masehi. Selama berkuasa, Umar Mas’ud bisa dengan leluasa berdakwah di Pulau Bawean. Untuk melancarkan dakwahnya, dia pun memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah pusat Sangkapura. Umar Mas’ud membangun Sangkupura layaknya kota-kota Islam di Pulau Jawa. Bentuk konsepsi tata kota Islam terlihat dari penempatan keraton di pusat pemerintahan Umar Mas’ud. Keraton yang dikenal sebagai Bengko Delem itu terletak di sisi utara Alun-Alun Bawean. Sementara, di sisi selatan alun-alun dibangun pasar terbesar yang ada di Pulau Bawean. Tidak hanya itu, Umar Mas’ud juga membangun sebuah masjid agung di sebelah barat alun-alun. Konsep tata kota Islam tersebut merupakan prakarsa dari Sunan Giri. Umar Mas’ud wafat pada 1630 Masehi dan dimakamkan di belakang Masjid Jami’ Sangkapura. Dalam buku Pesantren Hasan Jufri dari Masa ke Masa, Ali Asyhar menjelaskan bahwa kerajaan Islam tersebut diteruskan oleh para penurus Umar Mas’ud hingga generasi ketujuh, yaitu Raden Panji Prabunegoro atau Raden Tumenggung Pandji Tjokrokusumo pada 1747-1789 Masehi. (mas)

Read More

Gus Yasin : Santri harus meneladani sifat Kecintaan Mbah Moen terhadap NKRI

Semarang – 1miliarsantri.net : Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, atau yang lebih akrab dipanggil Gus Yasin, meminta para santri di berbagai pondok pesantren agar meneladani mendiang KH Maimoen Zubaer (Mbah Moen) dalam menangkal gerakan radikal yang berpotensi menimbulkan perpecahan di Republik Indonesia. “Kecintaan Mbah Moen terhadap NKRI selalu diwujudkan dalam doa dan penerapan ajaran beliau,” ungkap nya. Putra almarhum Mbah Maimoen ini menambahkan, para santri harus memberikan kontribusi berupa pemahaman mengenai bahaya gerakan radikal, terorisme, dan isu sekularisme. Selain itu, para santri juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pondok pesantren di tengah maraknya pihak-pihak yang mengatasnamakan ponpes membuat masyarakat cukup gelisah. “Ini harus dijawab oleh para santri, khususnya anggota Santri Gayeng Nusantara. Untuk memberikan juga ‘ini lho ponpes yang sarat, sanad keilmuannya sambung ke Nabi’,” imbuhnya. Mantan Wagub Jateng yang saat ini mencalonkan diri sebagai Calon DPD Jateng memaparkan, para santri dituntut dapat berkontribusi dan berkolaborasi dengan pemerintah, salah satu langkah nyata yang harus dilakukan adalah turut menyukseskan berbagai macam Program Pemerintah. “Pertumbuhan ekonomi juga menjadi fokus santri yang perlu dikedepankan apalagi di masa pandemi ini pertumbuhan ekonomi juga menjadi fokus pemerintah agar Indonesia dapat bertahan,” katanya. (hud)

Read More

Program 1miliarsantri hadir untuk memberikan solusi santri

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Jika kita berbicara mengenai santri, sudah jelas mengarah pada Pondok Pesantren. Suatu lembaga tempat menimba ilmu ajaran agama Islam, dan berbagai macam keilmuan didalam nya. Sebagai negara yang sebagian besar penduduk nya beragama Islam, bisa dikatakan bahwa kehadiran Pesantren di Indonesia sangat lah membawa dampak yang sangat luar biasa. Banyak orang tua yang menitipkan anak-anak nya untuk menimba ilmu tentang ke-Islaman, terutama ajaran Ahli Sunnah Wal Jamaah. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin canggih dan marak nya teknologi yang mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan nya atau akan tertinggal serta menjadi terbelakang. Sangat miris jika pada akhirnya suatu Pesantren tidak bisa menjawab tantangan perkembangan tersebut dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap terjun menyalurkan bakat dan keilmuan nya. Melihat akan adanya hal tersebut, Gus Firman Sidqi, salah satu Pengasuh Pesantren Rock n’ Roll Yogyakarta memiliki Program yang dinamakan 1miliarsantri. Dia menjelaskan Program ini Insya Allah bisa menjawab semua kebutuhan dan tantangan perkembangan jaman yang saat ini sudah semakin menggila. Pria yang hobi touring kemana-mana menggunakan motor ini merasa sangat sedih jika terdapat alumni Pesantren yang hanya bisa jago Qur’an dan Hadist tapi tidak memiliki skill atau keahlian yang dimiliki. “Sangat sedih memang jika ada alumni Pesantren yang hanya jago Qur’an Hadist saja, karena saat ini santri itu harus dibekali dengan pengalaman yang sesuai dengan bakat kemampuan santri itu sendiri dan itulah yang kelak bisa dijadikan untuk modal kerja serta harus siap diterjunkan praktek langsung ke masyarakat,” tegas Gus Firman. Gus Firman menambahkan, banyak kalangan orang Islam itu yang menjadi kafir karena mereka Fakir. Oleh sebab itu sudah saat nya orang-orang Islam bersatu bergandeng tangan, saling bekerjasama menjadikan pemeluk Islam itu harus menjadi orang kaya. Kaya dalam segala hal, kaya berupa bentuk duniawi, kaya prestasi dan terutama kaya hati. Dia berharap semua pihak, terutama para Pengurus dan Pengelola Pondok Pesantren se Indonesia bisa bekerjasama menjalankan Program 1miliarsantri ini. “Program ini bukan milik saya saja tapi milik semua umat, milik seluruh santri dan nanti kembali nya juga kepada santri serta Pondok Pesantren yang di ikuti nya,” ujar nya. Banyak sekali Program 1miliarsantri yang dilaksanakan, diantaranya kunjungan ke seluruh Pesantren se Indonesia. Disana akan digali sejarah tentang awal berdirinya Pesantren tersebut, menggali tokoh ulama atau tokoh masyarakat yang mengawali syiar disana, menggali budaya sekitar Pesantren tersebut dan juga akan ada Pelatihan Santripreneur serta banyak program yang akan dijalankan. “Baik Santri, Pengurus Pondok, Pengelola Pondok Pesantren, tokoh masyarakat dan semua nya harus terlibat karena program ini Insya Allah sangat besar manfaat nya dan jelas akan membantu program Pemerintah juga. Selain kita memberikan ilmu sejarah perkembangan, pengembangan agama Islam di Indonesia lewat Pesantren, kita juga akan mengajak dan mengajarkan santri untuk belajar mandiri,” tandas nya. Ide dan gagasan Program 1miliarsantri ini sebenarmya sudah di konsep Gus Firman sejak tahun 2012. Pada akhir tahun 2014 Gus Firman mulai menjajaki kehidupan di kota Yogyakarta dan mendirikan Pesantren disana. Di Pesantren inilah Gus Firman mulai menjalankan kegiatan nya, dan secara kebetulan kebanyakan santri yang diterima adalah mantan preman, mereka yang dianggap sampah masyarakat, namun diangkat harkat derajat nya oleh Gus Firman agar dapat menjadi makhluk yang bisa membawa manfaat di akhir hayat nya. Di Pesantren Rock n’ Roll Yogyakarta inilah Gus Firman mulai membuat Pupuk Organik, Beras Organik dan sebagai nya. Tentu saja para santri dan ribuan jamaah nya diajak dan diajari untuk bisa menjalankan semua nya. Bukan hanya secara produksi, para santri ini juga diajarkan cara promosi dan marketing dengan produk yang mereka buat sendiri. Jatuh bangun dalam usaha, ditipu banyak orang hingga menjadi korban penipuan oknum pensiun dan beberapa anggota Polri di Kabupaten Bandung pernah dirasakan tapi pria yang suka berpenampilan sederhana ini selalu tersenyum. Dia justru bersyukur menjadi korban penipuan dan dia tidak dianggap sebagai Penjahat. “Saya selalu mendoakan mereka yang berbuat jahat agar kejahatan mereka menjadi kejahatan terakhir yang mereka lakukan. Untuk selanjutnya semoga Allah membuka pintu taubat dan menjadikan mereka menjadi insan yang bisa membawa manfaat untuk masyarakat,” imbuhnya. Dalam Program 1miliarsantri ini, para santri bisa menjual dan membeli produk dari santri atau Pesantren yang menjadi binaan dan bekerjasama dalam Program 1miliarsantri ini. Sehingga Program luar biasa ini benar-benar bisa membawa manfaat untuk kemaslahatan umat dunia akhirat. “Ada aplikasi 1miliarsantri.net yang bisa di download para santri, Pengurus dan Pengelola Pesantren, keluarga santri serta jamaah Pesantren itu sendiri dan semua pihak yang ingin bergabung dalam Program tersebut dan Insya Allah benar-benar bisa dirasakan manfaat nya. Bismillah aja, nawaitu kita berupaya bergerak untuk kemaslahatan umat lewat program 1miliarsantri.net nantinya,” pungkas Gus Firman.

Read More