Jamaah Calon Haji Papua Semakin Meningkat

Jayapura — 1miliarsantri.net : Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura, Papua menyatakan pada tahun 2024 ini jumlah calon jamaah haji daerah setempat meningkat. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayapura Steven A Wonmaly. Dia mengatakan kuota haji tahun ini sebanyak 61 orang meningkat dari 2023 yang jumlahnya 48 orang. “Kita di tahun ini ada peningkatan kuota calon jamaah haji dari tahun lalu hanya 48 orang menjadi 61 orang tahun ini atau penambahan 13 orang,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Kamis (18/4/2024). Menurut Steven, 61 calon jamaah haji di antaranya 22 calon jamaah haji pria dan 39 calon jamaah haji wanita. “Untuk kegiatan ibadah haji di 2024 itu memiliki tagline atau slogan ‘ramah lansia ditingkatkan’ dan untuk slogan pelaksanaan ibadah haji 2024 di Kabupaten Jayapura itu ‘berhaji meningkatkan moderasi beragama secara menyeluruh,” ssmbungnya. Dia menjelaskan di antara 61 calon jamaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah terdapat satu orang yang berusia di atas 70 tahun. “Ada satu orang calon haji kita yang usia tertua itu sekitar 76 tahun atau kelahiran tahun 1948 dan calon haji kita yang termuda itu berusia sekitar 27 tahun,” imbuhnya. Dia menambahkan pihaknya terus mempersiapkan 61 calon jamaah haji dengan baik seperti pelaksanaan manasik haji, baik di tingkat Kantor Urusan Agama (KUA) maupun kabupaten itu sudah dilakukan. “Artinya, sudah dua kali melakukan manasik haji dan calon jamaah haji kita sudah dinyatakan siap untuk mengikuti ibadah haji,” ujarnya. Dia menuturkan untuk persiapan terkait pelaksanaan vaksin meningitis bagi calon jamaah haji direncanakan pada 23 April 2024. “Untuk persiapan pemberangkatan bagi calon jamaah haji kita itu 25 Mei 2024 dan masuk dalam kloter (kelompok terbang) 23, sementara calon jamaah haji Kabupaten Jayapura terbang ke Jeddah itu pada 27 Mei 2024,” pungkasnya. (lum) Baca juga :

Read More

Masjid Al Mujadilah, Masjid Khusus Muslimah di Doha Yang Memanjakan Kaum Hawa

Doha — 1miliarsantri.net : Pemerintah Qatar meresemikan sebuah masjid khusus untuk perempuan Muslim pada akhir Januari 2024 lalu. Masjid dan pusat pendidikan yang diberi nama Al Mujadilah ini terinspirasi dari tradisi kenabian, Rasulullah SAW. Al Mujadilah Center dan masjid wanita di Qatar ini diresmikan oleh Sheikha Moza binti asser Al-Missned. Terletak di jantung Kota Pendidikan, masjid yang dibangun untuk menumbuhkan masyarakat Muslim yang inklusif ini memiliki luas 12 kilometer persegi yang menampung banyak lembaga pendidikan dan penelitian di Doha. Bila pada kebanyakan masjid, ruang shalat untuk wanita hanya disisakan di tempat yang lebih kecil, Al Mujadilah merespons kesenjangan tersebut. Di masjid ini, Muslimah ditawarkan surga dimana mereka dapat merasakan ibadah dalam lingkungan yang disesuaikan dengan beragam kebutuhan, mendorong inklusivitas, dan menegaskan pentingnya keterlibatan spiritual yang setara bagi semua. Pembangunan Al-Mujadilah berangkat dari kajian komprehensif dan mendalam. Tujuannya untuk memahami kebutuhan fundamental dan primer perempuan Muslim kontemporer saat ini, di mana para Muslimah banyak terlibat dalam berbagai aspek kehidupan sosial. “Kami melihat ruang publik penuh dengan perempuan muslim. Namun sebenarnya tidak ada tempat bagi perempuan Muslim untuk memenuhi kebutuhan mereka secara terpadu dari sudut pandang spiritual dan agama,” ungkap Dr Sohaira Siddiqui, Direktur Eksekutif Masjid Al-Mujadilah dalam sebuah wawancara. Pembangunan Masjid al Nabawi merupakan salah satu ikhtiar awal yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun komunitas Muslim yang dinamis dan berkembang di kota baru, mendorong integrasi antara pendatang baru dan tuan rumah serta menciptakan rasa memiliki, persaudaraan, dan persaudaraan yang mendalam di antara umat Islam. Masjid ini berbentuk bangunan terbuka sederhana dengan tiang-tiang yang terbuat dari pohon palem dan atapnya dihiasi ranting-ranting palem. Selama bertahun-tahun, kota ini berkembang menjadi pusat komunitas, tempat perlindungan, pengadilan hukum, dan lembaga pendidikan bagi umat Islam. “Masjid bukan sekadar tempat di mana Anda berdoa dan pergi. Itu adalah tempat di mana Anda datang dan bisa mengambil kelas di sana, Anda bisa bertemu orang-orang di sana, Anda bisa terlibat dalam percakapan lebih dari sekedar doa.” terang Dr Sohaira. Mengambil inspirasi dari tradisi kenabian ini dan mengenali hubungan antara pembangunan komunitas dan menyediakan ruang yang aman dan ramah bagi perempuan, konsep Al-Mujadilah digagas. Selaras dengan tradisi profetik lainnya yang menekankan pembangunan masjid selaras dengan alam, Al-Mujadilah Center sengaja merancang ruang holistik untuk perempuan termasuk masjid, taman, perpustakaan, pusat pembelajaran dan kafe. Al-Mujadilah mewujudkan integrasi sadar dengan alam, menampilkan ruang terang yang diterangi oleh ratusan kerucut cahaya. Berpusat di sekitar dua pohon zaitun yang menembus atap, menjulang ke langit — bangunan itu sendiri mewakili pertumbuhan berkelanjutan dan perjuangan kolektif perempuan Muslim. Di Masjid Al-Mujadilah, tidak ada imam laki-laki yang ditunjuk. Perempuan memimpin salat berjamaah, dan kecuali ada acara khusus yang mengundang pengunjung laki-laki, ruang publik hanya diperuntukkan bagi Muslimah. Masjid dan pusatnya dirancang dengan cermat untuk memenuhi beragam kebutuhan perempuan dari semua lapisan masyarakat. Aksesibilitas diprioritaskan di seluruh gedung, mulai dari tempat parkir hingga ruang kelas, untuk memastikan gedung tersebut ramah disabilitas. Inklusivitas ini melampaui desain fisik hingga program yang ditawarkan di pusat pembelajaran. Ramadhan lalu, Al Mujadilah memperkenalkan teras yang dirancang khusus untuk ibu dan anak. Di situ tersedia ruang sensorik yang dirancang untuk anak-anak berkebutuhan khusus. “Dengan menciptakan area khusus dan menunjuk individu untuk berinteraksi dan menghibur anak-anak, kami bertujuan untuk memastikan bahwa mereka tidak kewalahan dengan banyaknya orang di dalam masjid. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada para ibu untuk berdoa dengan pikiran yang tenang,” tambah Sohaira. Nama masjid diambil dari Al-Qur’an yaitu surat Al Mujadalah, yang memiliki arti “Wanita yang Menggugat”. Bab ini dinamai Khawla binti Tha’labah, salah satu sahabat wanita Nabi Muhammad. Khawla meminta solusi dari Rasulullah atas perceraiannya. Permohonannya tidak hanya berujung pada turunnya ayat awal Surat Al-Mujadilah, namun juga membawa perubahan pada hukum perceraian yang membentuk yurisprudensi Islam hingga saat ini. Dia mencontohkan warisan perempuan dalam Islam yang mengidentifikasi masalah dan langsung meminta bantuan kepada Allah. Dalam narasi perempuan Muslim lainnya seperti Hajar, Maryam, dan Asiyah yang disebutkan dalam Al-Quran, pembaca menyaksikan perempuan menghadapi tantangan yang tampaknya tidak dapat diatasi. Pada saat mereka sangat membutuhkan, mereka memohon kepada Allah secara langsung, dan doa mereka terkabul. Tindakan mereka telah meninggalkan dampak yang bertahan lama tidak hanya pada komunitas terdekat mereka tetapi juga pada masyarakat Muslim pada umumnya. Terinspirasi oleh kekayaan sejarah kontribusi perempuan Muslim dan sifat dinamis tradisi intelektual Islam, Al-Mujadilah berkomitmen untuk menciptakan ruang pengasuhan bagi pengunjung perempuan, memberdayakan mereka untuk mengenali potensi dan pengaruh mereka dalam komunitas mereka. Dengan memastikan bahwa mereka didengarkan, kebutuhan mereka diperhatikan, dihargai, dan diberdayakan, para perempuan ini dapat menjadi tokoh terkemuka, seperti Khawla, dalam komunitas mereka. (bil) Baca juga :

Read More

Dahulu Wilayah Mekah Pernah Diterjang Banjir dan Angin Kencang

Mekah — 1miliarsantei.net : Dahulu wilayah Makkah pernah diterjang banjir dan angin kencang yang sangat dahsyat. Ini diketahui berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Tsabit Az Zuraqi. Berikut bunyi hadits lengkapnya: عَنْ ثَابِتٍ الزُّرَقِىِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ أَخَذَتْ النَّاسَ الرِّيحُ بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَاشْتَدَّتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ عُمَرُ لِمَنْ حَوْلَهُ مَا الرِّيحُ فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهِ شَيْئًا فَبَلَغَنِي الَّذِي سَأَلَ عَنْهُ فَاسْتَحْثَثْتُ رَاحِلَتِي حَتَّى أَدْرَكْتُهُ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أُخْبِرْتُ أَنَّكَ سَأَلْتَ عَنْ الرِّيحِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِي بِالْعَذَابِ فَلَا تَسُبُّوهَا وَسَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَعُوذُوا بِهِ مِنْ شَرِّهَا Diriwayatkan dari Tsabit bin Az Zuraqi, bahwa Abu Hurairah menceritakan, angin kencang telah menerjang orang-orang yang sedang berada di jalanan Makkah. Angin tersebut semakin kencang menerpa mereka. Saat itu Umar bin Khattab RA bertanya kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya, “Ada yang tahu tentang Angin?” Namun tidak ada yang memberikan jawaban kepadanya. Kabar itu pun sampai kepada Abu Hurairah RA. Kemudian dia segera memacu untanya untuk menemui Umar bin Khattab RA. Abu Hurairah RA pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku telah mendapatkan kabar bahwa engkau bertanya tentang angin, dan sungguh aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya angin itu sebagian dari rahmat Allah. Datang membawa rahmat dan datang membawa bencana. Maka jangan mencelanya, tapi mintalah kepada Allah dari kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.’” (HR. Ahmad) Sabda Nabi Muhammad tersebut terdapat dalam sejumlah riwayat hadits. Dalam sabda ini, Nabi Muhammad SAW memberitahukan ihwal keutamaan angin dan larangan mencela angin. Nabi SAW bersabda: “Angin itu sebagian dari rahmat Allah. Datang bawa rahmat dan datang bawa bencana, maka janganlah kalian mencelanya, tapi mintalah kepada Allah dari kebaikan angin itu, dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari keburukannya.” Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Daud, An-Nasa’i dalam Al Kubro, Ahmad, dan Ibnu Majah tanpa lafadz “min rouhillah”. Imam An Nawawi mencantumkan hadits itu di dalam kitab karyanya berjudul Riyadusshalihin. Dalam Alquran, angin disebut 14 kali pada 14 Surat yang berbeda-beda. Angin dalam bahasa Arab disebut dengan Al Rih atau Al Riyah. Salah satu Surat yang menyebut angin adalah Surat Ar Rum ayat 48, sebagai berikut: Allah SWT berfirman: اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ “Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.” (QS. Ar Rum ayat 48) (dul) Baca juga :

Read More

Sandiaga Uno : Libur Lebaran Tahun 2024 Membawa Peningkatan Terhadap Pelaku UMKM

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pergerakan masyarakat saat mudik dan libur lebaran memberikan dampak yang besar terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Termasuk pelaku UMKM juga desa wisata dalam mendorong peningkatan ekonomi dan terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Dia mengatakan mudik dan libur lebaran tahun 2024 ini terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena telah memasuki pascapandemi sehingga tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat. “Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Pergerakan masyarakat di libur lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang,” terang Sandiaga kepada 1miliarsantri.net, Ahad (14/4/2024). Peningkatan pergerakan masyarakat untuk berwisata di momen Lebaran 2024 juga ditopang oleh sejumlah faktor lainnya. Yakni libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun 2023 serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur lebaran 2024. Kemenparekraf telah melakukan kajian yang memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mencapai Rp276,11 triliun. “Tahun ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat) dibandingkan tahun lalu, jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun,” ungkap Sandiaga. Ia memastikan angka yang besar tersebut akan mengalir ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung di berbagai daerah tanah air. Ini menjadi berkah yang akan mendorong peningkatan ekonomi serta terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. “Limpahannya akan ke destinasi-destinasi wisata, juga ke sentra ekonomi kreatif. Termasuk ke pelaku UMKM serta desa wisata. Jadi, mari kita sama-sama menyiapkan agar pariwisata yang aman dan nyaman serta menyenangkan ini bisa kita wujudkan saat lebaran,” sambung Sandiaga. Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat. Seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang jumlah kunjungannya mencapai 12 ribu pada satu hari setelah lebaran. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat di hari-hari berikutnya. Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen. Rata-rata lama tinggal antara 1 sampai 2 malam. Sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam. Untuk itu, Menparekraf mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melakukan persiapan dengan baik dalam menyambut wisatawan. Sebelumnya Menparekraf juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata. “Dari kunjungan saya di beberapa tempat di Jawa Barat dan dari kunjungan lapangan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, semua dalam kondisi siap. Tinggal kita pastikan lagi nanti dengan pemantauan dari sistem pariwisata nasional kita,” pungkas Sandiaga. (Iin) Baca juga :

Read More

Pemkot Yogyakarta Siap Antisipasi Peningkatan Volume Sampah Libur Lebaran

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengantisipasi peningkatan volume sampah yang akan terjadi selama libur Lebaran 2024. Hal ini mengingat DIY, termasuk Kota Yogyakarta sebagai salah satu alternatif tempat yang diperkirakan akan kebanjiran wisatawan selama libur Lebaran. “Kami juga melakukan antisipasi untuk sampah di Kota Yogyakarta karena kita prediksi ada peningkatan volume sampah selama libur Lebaran,” terang Singgih Raharjo, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta kepada 1miliarsantri.net, Jumat (12/4/2024). Singgih mengatakan, pihaknya melakukan pengosongan beberapa depo sampah besar. Hal ini dilakukan agar nantinya peningkatan volume sampah selama libur Lebaran dapat ditampung di depo-depo yang sudah disiapkan. “Kemarin kita lakukan pengosongan beberapa depo besar seperti (depo sampai di) Mandala,” sambung Singgih. Singgih pun mengimbau wisatawan maupun pemudik yang masuk ke Kota Yogyakarta disiplin dalam mengelola maupun membuang sampahnya. “Saya tetap mengimbau kepada para pemudik dan masyarakat untuk disiplin mengelola sampah dan membuang sampah pada tempatnya,” jelasnya. Pemkot Yogyakarta juga menyebut siap melakukan desentralisasi pengolahan sampah secara mandiri. Hal ini dalam rangka menindaklanjuti ditutupnya TPA Regional Piyungan sejak April 2024. Desentralisasi ini dioptimalkan di Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) yang dibangun di tiga lokasi di Kota Yogyakarta yakni di Nitikan, Karangmiri, dan Kranon. Desentralisasi pengolahan sampah ini salah satunya diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) bahan bakar alternatif. “Kita siap untuk desentralisasi sampah, komitmen Pemkot itu karena kebijakan desentralisasi sampah mau tidak mau, suka tidak suka, kita cancut taliwanda (segera kerjakan),” pungkas Singgih. (aji) Baca juga :

Read More

Pemkot Depok Gelar Pasar Rakyat Malam Takbiran dan Akan Rutin Dilaksanakan di Setiap Kecamatan

Depok — 1miliarsantri.net : Pemerintah Kota (Pemkot Depok) membuka Pasar Rakyat Malam Takbiran di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa (09/04/2024). Sambutan yang cukup antusias masyarakat dan begitu besar potensi perputaran perekonomian yang cukup besar. Pemkot Depok pun berencana akan memfasilitasi beberapa pasar rakyat setiap malam takbiran di setiap kecamatan di Kota Depok. Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemkot Depok bakal menjadikan pasar rakyat menjadi agenda rutin malam takbiran di Kota Depok. “Potensi ekonominya begitu besar, jadi akan juga diadakan di setiap kecamatan di Kota Depok. Sebenarnya, bukan hanya di Kampung Lio saja, di Sawangan dan Cilodong sudah ada, ini bisa kita lestarikan,” ujar Mohammad Idris kepada 1miliarsantri.net, Kamis (11/04/2024). Menurut Idris, Pasar Rakyat Malam Takbiran di Kampung Lio bisa menjadi pilot project pasar rakyat malam takbiran, dengan fasilitas yang memadai, seperti tenda dan jalan yang rapi dan tidak mengganggu pengguna jalan. Seperti di Cipayung, harus dibuatkan pasar rakyat agar para pemilik usaha tidak perlu jauh memasarkan produknya. “Semua tergantung komitmen masyarakat sekitar, bagaimana bisa menjaga keamanan, kebersihan dan kenyamanan, pasti kami akan fasilitasi,” sambungnya. Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menambahkan, pihaknya ingin mengubah mindset masyarakat dari pasar tumpah menjadi pasar rakyat. “Kesannya pasar tumpah itu berantakan, kalau pasar rakyat itu kan definisnya pasar yang rapih, yang di kelola oleh masyarakat,” pungkasnya. (den) Baca juga :

Read More

LMI Berikan Kado Lebaran Kepada Buruh Gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Usia senja tidak menjadi penghalang bagi buruh gendong Pasar Beringharjo Yogyakarta untuk memikul beban berat demi sesuap nasi. Semangat untuk terus hidup inilah yang akhirnya menggerakkan LMI untuk membantu meringkankan beban buruh gendong Pasar Beringharjo. Upaya tersebut dilakukan dengan membagikan kado lebaran. Manajer Penghimpunan LMI DI Yogyakarta, Cony Septea, menyampaikan bahwa kegiatan pembagian kado lebaran berlangsung meriah dan hangat lantaran dihiasi senyum kebahagiaan dari buruh gendong yang hadir. “Harapan kami dengan mengadakan kegiatan ini agar kedepannya masyarakat dapat membuka mata lebih lebar dan mampu mengulurkan bantuannya kepada saudara kita yang membutuhkan. Apalagi buruh gendong yang penghasilan kesehariannya tidak menentu. Belum lagi kondisi beliau yang mayoritas sudah lanjut usia,” ungkapnya kepada 1miliarsantri.net, Kamis (11/4/2024). Sebagai informasi, kegiatan yang diadakan di Pasar Beringharjo, Yogyakarta ini ditujukan kepada buruh gendong yang mayoritasnya adalah perumpuan dan sudah lanjut usia. Kebanyakan buruh gendong tersebut berasal dari luar daerah pasar seperti Kulonprogo dan Bantul. Sebanyak 207 kado lebaran berhasil tersalurkan kepada buruh gendong yang hadir. Selain membagikan kado lebaran yang berisikan paket pangan dan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dll. LMI juga membagikan paket pangan berupa nasi kotak. Koordinator buruh gendong di Pasar Beringharjo, Ibu Isah, menyampaikan rasa syukurnya atas kepedulian LMI kepada buruh gendong di Pasar Beringharjo. “Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih kepada LMI karena sudah peduli dengan buruh gendong di pasar ini, apalagi jika melihat kondisi mayoritas buruh gendong yang merupakan wanita lanjut usia. Semoga kado lebaran yang disampaikan dapat bermanfaat dan kegiatan seperti ini mampu membuka mata masyarakat bahwa banyak orang di sekitarnya yang membutuhkan bantuan,” ungkapnya. (yus) Baca juga :

Read More

Wapres Ma’ruf Amin Berlebaran di Jakarta dan Banten

Jakarta — 1miliarsantri.net : Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, merayakan Idul Fitri 1445 H di Jakarta dan Banten. Wapres melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Setelah itu berada di rumah dinas Wapres sampai Zuhur. Barulah setelah itu, Wapres beserta keluarga bertolak ke kampung halamannya di Provinsi Banten. “Saya lebaran di Jakarta, sholat Ied di Istiqlal dan masih di jakarta sampai dzuhur, setelah itu saya baru berangkat ke Banten,” terang Wapres kepada 1miliarsantri.net, Rabu (10/4/2024). Wapres menyebut rumah dinasnya terbuka bagi umum untuk silaturrahmi. Tidak hanya untuk hari raya saja, rumahnya selalu terbuka bagi siapapun yang ingin datang berkunjung. “Kalau housenya open terus saya, tidak pernah close, open terus. Apalagi hari raya jadi open aja,” sambung Wapres. Ma’ruf Amin, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 untuk segenap umat Islam baik yang berada di Indonesia maupun di seluruh dunia. Idul Fitri menurut Wapres adalah merayakan kemenangan setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa dan ibadah Ramadhan lainnya. Ma’ruf berpesan agar umat manusia senantiasa menjaga spirit Ramadhan dalam diri masing-masing. “Kepada saudara-saudaraku umat Islam di tanah air, dan di berbagai penjuru di dunia, saya ucapkan selamat Idul Fitri 1445 H, selamat atas kemenangan setelah melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sepenuh hati dan kesungguhan, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Pada hari yang fitri ini saya mengajak kita semua untuk terus menghidupkan spirit Ramadhan dalam diri dan kehidupan kita,” ungkapnya. Spirit Ramadhan yang harus dipertahankan dalam diri umat Islam menurut Ma’ruf adalah semangat hidup yang penuh kasih dan berhati baik kepada sesama umat manusia maupun lingkungan. Umat Islam kata dia harus selalu menyalakan semangat untuk terus berubah dan berkontribusi menciptakan perbaikan-perbaikan yang akan mendorong kemajuan. Wapres juga berpesan kepada para pemudik agar semoga diberi kelancaran dalam perjalanan menuju kampung halaman dan selamat hingga nanti kembali ke perantauan. “Bagi para pemudik, saya ucapkan selamat mudik, semoga lancar dan tidak ada halangan apapun di perjalanan. Selamat berkumpul dengan keluarga, sanak saudara dan kerabat di kampung halaman,” imbuh Wapres. Wapres juga mengajak umat Islam untuk mendoakan saudara-suadara Muslim yang tidak dapat merayakan Idul Fitri dalam keadaan damai dan aman. “Sekali lagi selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Kamarudin Amin : 2050 Islam Jadi Agama Mayoritas

Jakarta — 1miliarsantri.net : Merujuk data World Population Review, Indonesia tidak lagi menjadi negara Muslim terbesar di dunia karena titel itu sudah diambil alih oleh Pakistan. Saat ini populasi penduduk Muslim Pakistan mencapai 240,8 juta jiwa (98,19 persen dari total populasi). Sementara, Indonesia sebanyak 236 juta jiwa (84,35 persen dari total populasi). Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin mengatakan, dalam laporan itu juga disebutkan bahwa Islam akan menjadi agama mayoritas di dunia pada 2050 nanti. “Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang semakin menarik, agama yang semakin dirasakan signifikansinya dalam kehidupan umat manusia,” terang Kamaruddin kepada 1miliarsantri.net, Selasa (9/4/2024). Dia menuturkan, tren kenaikan pemeluk Islam tidak hanya terjadi di negara-negara Timur Tengah, tetapi juga negaranegara di Eropa Barat, Amerika, Skandinavia, Eropa Timur, Asia Timur, Australia, dan belahan dunia lainnya. Dia pun berterima kasih dan mengapresiasi ormas-ormas Islam di Indonesia yang selama ini bersinergi dengan pemerintah. Dia menyebut, Indonesia adalah negara yang partisipasi penduduknya tertinggi di dunia. Banyak lembaga pendidikan, terutama Islam, lembaga dakwah, dan majelis taklim digerakkan oleh masyarakat dan tidak didominasi oleh pemerintah. “Tidak ada negara seperti Indonesia ini yang misalnya pendidikan Islamnya mayoritas dimiliki oleh masyarakat,” paparnya Kamaruddin. Menurut dia, itu menjadi kekhasan Islam di Indonesia yang menjadi sorotan oleh para peneliti Eropa dan Amerika. Dia menyatakan, Indonesia adalah negara yang paling pantas mewakili dunia Islam sebagai negara yang punya kemampuan untuk mengintegrasikan Islam dengan demokrasi. Dalam pandangannya, itu semua berkaitan dengan perjuangan dan khidmat para tokoh ormas Islam. “Kalau mau melihat Islam diimplemetasikan atau diartikulasikan maka lihatlah Indonesia sebagai salah satu negara yang paling representatif untuk melihat bagaimana Islam dan demokrasi kompatibel,” sambungnya. Kamaruddin juga bersyukur karena Indonesia baru saja melalui pesta demokrasi atau pemilihan umum tanpa ada kekerasan berbasis agama atau politik identitas. Padahal, dalam pesta demokrasi di Eropa Barat dan Amerika, politik identitas masih cukup kental. “Ini lagi-lagi adalah berkat kerja keras, kerja sama, sinergi, dan kolaborasi antara kita semua, antara pemerintah dengan civil society, ormas-ormas keagamaan, pondok pesantren, penceramah, para ulama, dan para kiai,” bebernya. Kamaruddin juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qaumas atau Gus Menteri, yang terus memberikan arahan dan mendorong untuk membangun kemitraan berkelanjutan dengan ormas-ormas keagamaan untuk menjalankan program-program strategis di Kemenag. “Berbagai pertemuan yang diselenggarakan merupakan bagian untuk mewujudkan kemitraan strategis, kolaboratif produktif, dan hubungan yang mesra antara pemerintah dengan masyarakat sipil sebagai syarat utama terwujudnya kehidupan kebangsaan yang harmonis dan apresiatif terhadap nilai-nilai keragaman dan demokrasi,” lanjutnya. Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang paling majemuk atau plural di dunia. Kendati demikian, Indonesia memiliki tingkat stabilitas sosial politik yang baik karena ada kontribusi fundamental dari ormas-ormas keagamaan yang menjadi fondasi infrastruktur sosial. Kamaruddin menilai, ormas Islam adalah infrastruktur sosial yang sangat kokoh di Indonesia, sehingga Indonesia mempunyai daya tahan terhadap paham atau ideologi trans-nasional. “Ini sesuatu yang sangat membanggakan yang harus kita rawat dan jaga bersama. Kemajuan teknologi informasi yang bisa masuk ke anak-anak kita, sinergi antara pemerintah dan ormas tentu menjadi hal yang sangat penting,” ujar Kamaruddin. Menurut dia, pemerintah Indonesia dan ormas Islam mempunyai visi yang sama, sinergi yang maksimal, dan hubungan yang mesra. “Acara silaturahim ini dimaksudkan untuk membangun dan mempererat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan ormas-ormas keagamaan Islam. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia. Hal itu bisa terwujud manakala pemerintah dan ormas-ormas Islam bekerja bersama,” kata Kamaruddin. Dia menambahkan, Islam Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Mathla’ul Anwar, Jamiat Khair, Syarikat Islam, dan lainnya berperan penting dalam proses berbangsa dan bernegara. Mereka berkontribusi baik sebelum maupun setelah Indonesia merdeka dan mengisi kemerdekaan. (wink) Baca juga :

Read More

Sosok Mbah Benu Pimpinan Jamaah Aolia Gunung Kidul Yogyakarta

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Jamaah Aolia Gunung Kidul, Yogyakarta sudah merayakan hari Raya Idul Fitri pada Jumat 5 April 2024. Puluhan Jamaah Aolia di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul tersebut mengikuti salat Idul Fitri yang dipimpin langsung KH Ibnu Hajar Pranolo (Mbah Benu). Jamaah mendatangi masjid-masjid Aolia yang tersebar di sejumlah titik terutama di Kapanewon Panggang. Di antaranya adalah warga Dusun Panggang III Kalurahan Giriharjo Kapanewon (Kecamatan) Panggang Gunungkidul mendatangi rumah Mbah Benu. Jamaah ini lebih dulu merayakan lebaran dibanding umat Islam pada umumnya. Mbah Benu mengaku sudah telepon Gusti Allah (Tuhan) ketika menentukan kapan hari Raya Idul Fitri dilaksanakan. ”Saya tidak pakai perhitungan, saya telpon langsung kepada Allah Ta’ala Ya Allah kemarin, tanggal 4, malam 4. Ya allah ini sudah 29, 1 syawalnya kapan? Allah Ta’ala ngendiko (bertutur), Jemuah. Kui koyo ngono,” demikian cuplikan video yang viral. Pernyataan Mbah Benu tersebut mengundang kontroversi, tak sedikit warganet yang menghujat Mbah Benu dan mengatakan jika Jamaah adalah aliran sesat. Siapa sebenarnya Mbah Benu? Tidak banyak referensi tentang Mbah Benu. Namanya baru mencuat dalam beberapa tahun terakhir karena melakukan Salat Idul Adha maupun salat taawih Ramadhan lebih awal dari ketentuan pemerintah. Mbah Benu pernah ditulis secara khusus dalam Tesis berjudul Dekonstruksi Mitos Kanjeng Ratu Kidul dalam Pendidikan Akidah Perspektif KH Raden Ibnu Hajar Shaleh Pranolo 1942-Sekarang (2017) yang ditulis oleh Mohamad Ulyan mahasiswa Magister PAI IAIN Purwokerto pada 2017 silam. Penulis menggali secara mendalam terkait Mbah Benu. Dalam tesis itu ada biografi Mbah Benu, lahir di Pekalongan, pada Sabtu Pon 28 Desember 1942 dan besar di Solotiang, Maron, Purworejo. Tesis ini juga menuliskan Mbah Benu setelah drop out pada semester akhir dari Fakultasnya, Kedokteran UGM Yogyakarta, kemudian menetap di Giriharjo, Kecamatan Panggang sejak 27 Juli 1972. Mbah Benu ngaji langsung kepada ayahnya yaitu Kyai Soleh bin KH. Abdul Ghani bin Kyai Yunus. Ayahnya merupakan lulusan berbagai pesantren besar di Jawa dan Madura seperti Krapyak, Termas, Lirboyo, Madura, bahkan merupakan salah satu murid Mbah Kholil Bangkalan, Madura. Mbah Benu memutuskan keluar dari FK UGM karena tidak mau memakan uangnya orang sakit, orang menderita dan orang meninggal. Dia memutuskan untuk menetap di daerah Gunungkidul untuk mengikuti calon istri yang waktu itu bertugas sebagai bidan di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidull. (yus) Baca juga :

Read More