
Motivasi Bangkit Dari Depresi ala Amira dalam Novel Assalamualaikum Baitullah
Surabaya – 1miliarsantri.net : “Kita ke Baitullah, Nak. Nggak ada doa yang nggak diijabah di sana.” quote dari cuplikan film Assalamualaikum Baitullah itu selalu muncul di fyp beranda penulis. Film ini diangkat dari novel Islami karya Asma Nadia Assalamualaikum Baitullah, penulis best seller literatur Muslimah dan setiap karyanya banyak difilmkan. Tahun 2024, saya hanya bisa menyimpan niat kuat untuk umrah dan mempersiapkan diri dengan ilmu melalui membaca novel bunda Asma Nadia Assalamualaikum Baitullah. Dan dari kisah Amira, tokoh utama novel ini, penulis belajar bahwa Allah selalu membuka jalan untuk mereka yang ingin pulang kepada-Nya, meskipun awalnya datang dalam keadaan hancur. Karya novel Asma Nadia satu ini ditulis berdasarkan curhatan perempuan yang memenuhi DM atau chat. Bunda Asma menemukan kisah pilu seorang istri yang hampir bunuh diri karena diselingkuhi suaminya dan ada perempuan yang mengalami pelecehan seksual yang membuatnya berniat mengakhiri hidupnya. Ia menulis agar para perempuan punya harapan, bahwa luka tidak harus jadi alasan untuk berhenti. Dalam tokoh Amira, tergambarlah betapa dalamnya luka seorang wanita, tapi juga betapa luasnya rahmat Allah. Al-Qur’an Sebagai Penguat Jiwa, Penangkal Keputusasaan Amira pernah berada di titik terendah. Dalam waktu bersamaan, dia kehilangan suaminya karena berselingkuh, kehilangan ibunya selamanya, kehilangan janin, terancam kehilangan rahim karena tumor ganas, dan kehilangan harta. Dunia runtuh, dan tak ada siapa pun yang peduli. Amira depresi, hal itu membuatnya berdiri di balkon lantai atas hotel, bersiap mengakhiri hidupnya. Namun, Allah tidak tinggal diam. Seorang pria misterius menyelamatkannya yang hampir terjatuh mati. Semenjak tindakan gegabahnya, Amira perlahan mencari ketenangan dengan shalat malam, membaca Al-Qur’an. Ia menemukan ayat yang membuat dirinya benar-benar menyesal pernah melakukan hal itu. “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An-Nisa:29-30) Selain ayat diatas, Amira pun menemukan hadits yang membuatnya berjanji tidak melakukan hal sia-sia itu lagi. “ Dahulu ada seorang lelaki yang terluka, ia putus asa lalu mengambil sebilah pisau dan memotong tangannya. Darahnya terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berfirman: “Hamba-Ku mendahului-Ku dengan dirinya, maka aku haramkan baginya surga.” (HR.Bukhari no.3463, Muslim no.113) Ketika pikiran suntuk, jiwa lelah bahkan hilang harapan, berhentilah sejenak untuk membaca pesan-pesan kebaikan yang ada dalam Al-Quran. Al-Quran adalah media penyembuh bagi hati yang rapuh. Paling penting yang harus kita ketahui bahwa Allah menciptakan manusia bukan untuk main-main tapi ada tujuan yaitu menjadi khalifah fil ard, manusia bermanfaat dalam peran di kehidupan masing-masing. Yang mana hasil kebaikannya akan menjadi amal jariyah ketika meninggal nanti. Yang memiliki hak prerogatif hidup dan mati manusia adalah Allah. Kalau Allah masih memberikan umur, itu artinya Allah masih sayang kepadamu, Allah mau kamu berlomba-lomba dalam kebaikan dan bisa masuk surganya Allah. Diselingkuhi, Balas Dendamlah Dengan Fokus Mengasah Diri dan Tetap Istiqomah Sakitnya diselingkuhi membuat Amira ingin balas dendam. Dengan keadaan depresi, ia sempat berpikir menanggalkan jilbabnya, mengenakan pakaian seksi, memoles wajah dengan glamour hanya untuk membuktikan bahwa ia juga bisa tampil seperti pelakor yang menggoda suaminya. Namun sahabatnya, Ayu memberi nasihat yang membuat Amira berpikir ulang, “Kalau kamu mau menunjukkan siapa kamu, tunjukkan dengan kesuksesan, bukan dengan menuruti rasa dendam. Sekarang fokus pada proses penyembuhan, banyak berdoa, dan setelah itu buktikan bahwa kamu nggak layak dicampakkan. Buktikan bahwa meninggalkan seorang Amira adalah kerugian besar yang tak bisa ditebus dengan apa pun.” Mulailah Amira berusaha melupakan pengalaman pahitnya dengan fokus membangun brand fashion Muslimah “Red-Ameera Boutique”. Baru dua tahun berdiri, Amira mampu membangun PT dan brandnya mulai terkenal. Ia bangkit bukan karena dendam, tetapi karena sadar bahwa dirinya berharga. Dalam menyembuhkan luka batinnya, Amira juga berkonsultasi kepada psikolog. Psikolognya menyarankan untuk Amira meredam dendam dengan memaafkan. “…Mbak Amira harus melatih diri untuk melupakan orang yang menyakiti mbak. Bukan orangnya tapi perbuatannya…Artinya sampai kita berdamai dengan apa yang menimpa kita. Ikhlas menerimanya sebagai ujian dari Allah hingga kita tidak lagi benci atau dendam pada orang yang pernah menyakiti kita. Sebab benci dan dendam itu justru menyakiti diri kita sendiri sebenarnya.” Healing Sejati, Umrah yang Menyembuhkan Luka Amira memutuskan untuk umrah, berharap bisa berdamai dengan masa lalunya. Di sana, ia satu rombongan dengan Bara, pria misterius yang menyelamatkannya dulu. Bara pecinta sejarah Islam, dan dalam satu sesi, ia membahas soal bunuh diri massal yang pernah terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Al Mahdi. Ia pun menyisipkan pesan mendalam yang menyindir halus Amira. “Aku tahu hidup bisa sangat berat dan ujian seringkali terlihat terlalu besar untuk ditanggung pundak kita yang sempit. Tapi pikiran bunuh diri menunjukkan seseorang tidak mempercayai kalimat Allah bahwa Allah Maha Penyayang. Bahwa Allah berjanji tidak akan memberikan cobaan pada seorang hamba kecuali sesuatu yang dia pasti sanggup melaluinya.” Amira pun menelaah pesan Barra dengan mengingat mengenai ujian terberat siti Hajar yang ditinggal suaminya (Ibrahim) sendirian bersama Ismail yang masih dalam gendongan di tengah padang pasir tak berpenghuni. Hajar tidak mengeluh/memberontak ke suaminya, melainkan menerima perintah itu karena ia percaya bahwa Allah-lah yang akan melindunginya. Disaat Hajar bolak balik 7 kali dari bukit Shafa dan Marwah, hanya untuk mencari setetes air. Ia enggak pernah berhenti berjalan, terus berdoa. Hingga akhirnya Allah Maha Penyayang mendengar rintihan doanya dengan memberikan zamzam tepat di bawah telapak kaki Ismail. Zamzam adalah simbol kasih sayang Allah bagi hambanya yang bersabar, berjuang dan percaya. Sepulang dari umroh Amira sudah mulai mengikhlaskan kejadian pahit masa lalunya. “Amira sudah healing sepenuhnya sejak perjalanan ke tanah suci. Tidak lagi takut ditinggalkan, tidak lagi resah disakiti. Sebab ia yakin, Allah selalu ada, hadir, dekat, bersamanya. Allah akan mengurus segala, seperti keyakinan Siti Hajar RA saat ditinggal sendirian di lembah tanpa kehidupan bersama bayi yang masih tergantung padanya. Allah akan mengurus segala.” Novel Assalamualaikum Baitullah adalah cermin dari banyak hati yang rapuh dan mencari jalan pulang. Lewat perjalanan Amira, kita belajar luka bisa sembuh jika kita kembali pada Allah. Dan umrah adalah salah satu jalan terindah untuk pulang. Karena memang, di Baitullah, tak ada doa yang tak didengar. Tak ada luka yang tak mungkin sembuh. (**) Penulis : Iftitah Rahmawati Foto Ilustrasi AI Editor : Toto Budiman dan Iffah…