Partai Demokrat Gelar Rapimnas Dan Deklarasi Capres 2024

Jakarta – 1miliarsantri.net : Partai Demokrat mewariskan sistem demokrasi yang matang bagi bangsa Indonesia melalui era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hal tersebut menjadi sisi positif bagi partai yang berpaham nasionalis dan religius untuk terus mewarnai dinamika politik tanah air. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan langsung memimpin Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat dan Deklarasi Capres Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 21/9/2023. Acara direncanakan dimulai pada pukul 18.30 WIB malam ini. “Iya, Ketum AHY akan memimpin langsung pelaksanaan Rapimnas hari ini. Kamis, 21 September 2023. Pesertanya para pimpinan di tingkat pusat dan daerah. Ada peninjau juga. Ribuan petinggi dan kader dari seluruh Indonesia,” jelas Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat. Herzaky mengkonfirmasi kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Begitu pula dengan jajaran Ketum dan petinggi anggota Koalisi Indonesia Maju, seperti Partai Golkar, PAN, PBB, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima. “Kami undang semua, dan sebagian besar sudah mengkonfirmasi kehadirannya,” lanjut Herzaky. “Agenda utama hari ini Deklarasi Capres Partai Demokrat. Ketua Umum kami, Mas AHY, bakal memimpin deklarasi ini”, ungkapnya. Saat ditanya, apakah Prabowo akan berpidato malam ini, Herzaky meminta untuk menunggu malam ini. “Deklarasi akan disaksikan secara langsung oleh ribuan petinggi dan kader kami dari berbagai pelosok negeri, maupun jutaan rakyat Indonesia melalui live streaming. Rencananya bakal disiarkan juga di tiga stasiun televisi nasional,” pungkas Herzaky. (tah/red)

Read More

Munas Alim Ulama Diharapkan Bisa Membantu Penanganan Masalah Isu Nasional

Jakarta — 1miliarsantri.net : Musyawarah nasional (munas) alim ulama dan konferensi besar (konbes) Nahdlatul Ulama (NU) sudah berakhir pada Selasa (19/09/2023). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengaku puas dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Menurut Gus Yahya, munas dan konbes NU yang melibatkan para pengurus wilayah dari seluruh Indonesia dan ulama-ulama ini telah menghasilkan keputusan-keputusan yang bernas dan penting bagi kemajuan NU dan masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah Musyawarah Nasional dan Konbes kita telah menghasilkan keputusan keputusan yang bernas dan berkualitas,” ucap Gus Yahya dalam penutupan Munas dan Konbes NU 2023 di Gedung Serbaguna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (19/09/2023). Gus Yahya menyatakan bahwa Munas Alim Ulama menjadi wadah yang sangat berharga untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan dan sosial yang kompleks. Keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam forum ini mencerminkan pemikiran mendalam dan pertimbangan yang matang dari para ulama NU. “Ini bukan hanya akan menjadi dasar bagi kita untuk terus membangun jam’iyah ini menjadi jam’iyah yang koheren dan solid untuk menjadi strategi-strategi di dalam mengoperasionalisasikan apa yang sekarang kita rumuskan sebagai visi ‘Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan. Selain itu juga akan sangat membantu khususnya pengurus besar Nahdlatul ulama untuk merancang dan mengeksekusi strategi lanjutan yang dibutuhkan,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Gus Yahya menambahkan Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama telah menjadi wadah yang sangat penting dalam mempertimbangkan berbagai isu krusial yang dihadapi oleh NU dan masyarakat. Keputusan-keputusan yang diambil adalah hasil pemikiran yang mendalam dan mempertimbangkan kepentingan umat. “Munas alim ulama telah menghasilkan berbagai panduan panduan yang ditunggu masyarakat semoga ini semua menjadi sumbangan yang berarti dari kita kepada umat, kepada rakyat, kepada bangsa dan negara, kepada kemanusiaan,” ujarnya. Gus Yahya juga mengingatkan bahwa rampungnya perhelatan Munas dan Konbes NU bukanlah akhir, melainkan permulaan dari pekerjaan yang akan menanti di depan. Sebelum menutup pidatonya, Gus Yahya turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia dan pengurus Nadhlatul Ulama yang telah menunjukkan tekad luar biasa dalam menuntaskan seluruh rangkaian acara. “Saya ingin ingatkan kepada teman-teman semua seluruh jajaran pengurus bahwa berakhirnya Munas dan Konbes ini berarti permulaan dari pekerjaan-pekerjaan yang akan cukup banyak ke depan nantinya,” pungkas Gus Yahya. (rid) Baca juga :

Read More

PBNU Berharap Pertikaian di Rempang Segera Dihentikan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Hingga saat ini kondisi dan situasi terkait sengketa tanah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau masih memanas. Kekisruhan tersebut juga terkait dengan proyek Eco-City di Pulau Rempang. Pendekatan yang dianggap kurang persuasif membuat situasi tidak terkendali sehingga menjadi isu nasional. Berbagai upaya dan himbauan dari berbagai pihak terus berdatangan, termasuk dari Ketua Komisi Rekomendasi Munas dan Konbes NU 2023, Ulil Abshar Abdallah. Dia meminta agar pendekatan keamanan dan kekerasan dalam sengketa tanah rakyat harus dihentikan. Hal tersebut merujuk kepada sengketa tanah di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Dan rekomendasi tersebut merupakan hasil Munas dan Konbes NU 2023 di Jakarta. “Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi tidak boleh dicapai dengan melanggar hak-hak rakyat kecil pada akhirnya pembangunan adalah sarana saja yang menjadi tujuan adalah manusia itu sendiri. Karena itu kemaslahatan manusia haruslah menjadi pertimbangan pokok,” ujar Ulil saat membacakan hasil rekomendasi, Selasa (19/09/2023). Selanjutnya, PBNU mendorong kepada semua pihak untuk coolingdown. Setelah itu pemerintah harus mendengar aspirasi rakyat sebaik mungkin sehingga kepentingan investasi tidak mengorbankan hak rakyat kecil. Rekomendasi terakhir terkait Pulau Rempang adalah mengajak warga Rempang bersabar dan berdoa agar dicapai solusi terbaik. Sehingga membawa kemaslahatan kepada semua terutama masyarakat. “Kami berharap kepada semua pihak agar tidak bertindak anarkis karena semua bisa dibicarakan secara baik-baik tanpa menimbulkan banyak korban,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Nasib Tragis Menimpa Santri Yang Hendak Ngaji, Meninggal Tertimpa Dinding Masjid

Padang — 1miliarsantri.net : Nasib malang menimpa Gian Septiawan Ardani (8 tahun) murid TPQ Masjid Raya Lubuk Minturun, yang meninggal tertimpa dinding tempat wudhu di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kota Padang, Senin (18/09/2023). Akibat tertimpa dinding yang ditabrak pelajar SMP yang naik motor dengan gaya freesytle, Gian mengalami cidera kepala sangat serius. Berdasarkan pantauan dilokasi kejadian pada Selasa (19/09/2023) malam WIB, dinding pembatas antara parkiran dan tempat wudhu yang berada di samping masjid tidak memiliki pondasi. Dinding tersebut hanya melekat pada tiang yang berbahan baja ringan. Pengurus Masjid Raya Lubuk Minturun, Desriadi, mengatakan pihaknya akan melakukan rapat bersama RT RW serta tokoh masyarakat terkait dinding pembatas tempat wudhu masjid yang mengakibatkan satu orang anak meninggal. “Dirapatkan dulu sama RT RW dan tokoh masyarakat,” ujar Desriadi saat dihubungi 1miliarsantri.net, Selasa (19/09/2023). Desriadi mengaku baru mengetahui insiden yang dialami Gian satu jam setelah kejadian. Sehingga, ia tidak mengetahui kronologi secara pasti. Desriadi hanya melihat kejadian melalui rekaman kamera CCTV. Menurut Desriadi, Gian biasanya mengaji sehabis Shalat Ashar. Namun sebelum jam masuk, biasanya melangsungkan shalat terlebih dahulu. “Kronologinya ya seperti yang di video. Anak kita ini masih belajar mengaji iqra. Mengajinya sore, setelah Ashar. Sebelum mengaji ambil wudhu siap-siap shalat Ashar,” terangnya. Desriadi menambahkan, tiba-tiba datang anak SMP dengan standing-standing sepeda motor. Diluar kendali menabrak dinding. Takdir sudah menimpa Gian hingga menyebabkan meninggal dunia. Detik-detik korban tertimpa dinding beton ini terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudhu. Di sana, sudah terdapat temannya. Lalu korban mengambil wudhu ditemani rekanya. Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepeda motornya. Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini. Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam malah melakukan freestyle motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motor menabrak dinding beton, lalu korban tertimpa hingga dinyatakan tewas. Korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia dibawa ke RSUP Djamil Padang. Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (18/09/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. “Benar telah terjadi laka lantas sepeda motor Yamaha Mio Sporty BA 2837 AM Hilang kendali tabrak beton. Korban saat itu sedang ambil wudhu,” terang Arisman Selasa (19/09/2023). Arisman menyebut dinding beton tersebut merupakan pembatasan parkiran di area masjid. Di balik dinding merupakan tempat wudhu, posisi berada di bawah. “Sepeda motor ini belok kiri arah parkiran masjid, sesampai di TKP hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran. Beton roboh tertimpa anak yang sedang mengambil wudhu di balik beton,” ujarnya. Menurut Arisman, kasus ini masih ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Padang. Arisman belum merinci bagaimana penyelesain kasus dan status pelajar SMP yang menabrak dinding beton. (mik) Baca juga :

Read More

Museum Islam Nusantara Diharapkan Bisa Mempererat Akulturasi

Rembang — 1miliarsantri.net : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, meresmikan Museum Islam Nusantara, yang berlokasi di komplek Masjid Jami’ Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (16/09/2023). Dalam sambutannya, Sandiaga menyebut Museum Islam Nusantara sarat dengan nilai akulturasi juga toleransi. Museum yang berlokasi di komplek Masjid Jami’ Lasem ini selain memadukan dua budaya juga berdiri di kawasan pecinan. “Menurut saya ini (museum) menggabungkan antara bangunan rumah gadang khas Sumatera Barat juga ada rumah adat Jawanya. Ini merupakan akulturasi dan penggabungan,” terang Sandiaga dalam sambutannya yang dikutip Senin (18/09/2023). Penggabungan dua arsitektur rumah adat itu, disebut Sandiaga, terinspirasi dari tokoh ulama Lasem, Kyai Ma’shum dan Kyai Baidhowi. “Ini terinspirasi oleh tokoh ulama Lasem, Kyai Ma’shum yang merupakan keturunan Sultan Minangkabau dan Kyai Baidhowi keturunan ningrat Jawa,” urainya. Museum Islam Nusantara sendiri memiliki koleksi artefak, naskah, manuskrip serta narasi tokoh-tokoh Islam yang kaya akan sejarah. Dimana bangunan museum terdiri dari tiga lantai dengan tiap jendelanya diukir ayat-ayat Al Quran. Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng, Abdul Azis mengatakan, tujuan pembangunan museum adalah untuk mengenang sejarah Lasem dengan tiga fase sejarah peradaban Islam. “Fase pertama akhir abad 15, di mana peran Walisongo termasuk di dalamnya Sunan Bonang yang masuk ke Lasem untuk menyiarkan agama Islam. Kedua, fase abad ke 17 ada sosok Mbah Sambu selaku tokoh penting yang menurunkan genealogi nasab keilmuan agama hampir ke seluruh pelosok Jawa,” jelas Abdul Azis. Abdul Azis menambahkan, fase ketiga di abad 19 yang memunculkan tokoh-tokoh kharismatik seperti Mbah Maksum, Mbah Baedowi, dan juga Mbah Kholil, yang ketiganya berdakwah melalui pesantren. Museum Islam Nusantara tidak berdiri di lingkungan Muslim, sebab di belakang bangunan merupakan daerah Pecinan. Tercatat, ada 200 lebih bangunan Tionghoa kuno, salah satunya adalah Rumah Merah, yang bisa diakses semua masyarakat. Mengenai Lasem, lanjut Azis, dikenal sebagai Kota Pustaka dan Kota Toleransi, di mana keharmonisan antara Tionghoa, Arab, dan pribumi terjalin sejak ratusan tahun lalu. Pemilihan lokasi museum yang berada di kawasan Pecinan, diakui Abdul Azis sebagai ciri dan identitas masyarakat Lasem yang penuh toleransi. ”Ciri dan identitas serta toleransinya layak dan patut untuk dilestarikan dan itu merupakan bagian dari peninggalan Lasem,” tutup Abdul Azis. (lif) Baca juga :

Read More

MUI dan Seluruh Ormas Islam Sepakat Masjid Tidak Dipergunakan Sebagai Ajang Kampanye Politik

Jakarta — 1miliarsantri.net : Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan seluruh ormas-ormas Islam di Indonesia menyerukan dan menyepakati bahwa masjid atau musholla tidak boleh menjadi tempat untuk dukung mendukung pada Pemilu 2024. Kesepakatan ini disampaikan pada Halaqah Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI yang bertajuk: Menjaga Ukhuwah Di Tempat Ibadah yang digelar di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (15/09/2023) lalu. Kesepakatan ini juga terjadi berdasarkan hasil paparan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren seluruh Indonesia. Seluruh peserta yang hadir menyampaikan kesepakatan bahwa masjid sebagai tempat ibadah umat Islam harus dijaga oleh segenap komponen dari benda dan barang najis, narasi-narasi yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila serta perbuatan yang sia-sia. Hal ini merujuk pada surat at-Taubah ayat 18: إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” Sementara itu, dalam riwayat Abdullah bin Umar RA berkata, bahwa Rasulullah SAW melihat ludah di dinding masjid sebelah kiblat, maka digaruk dengan tangannya kemudian menghadap kepada sahabatnya sambil bersabda: “Jika seseorang sedang salat maka jangan meludah di depan wajahnya, sebab Allah menghadapi wajahnya jika ia shalat.” (HR Bukhari Muslim). Dalam forum tersebut, juga melahirkan pernyataan bersama yang disampaikan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan. Berikut pernyataan bersama sebagaimana berikut: Baca juga :

Read More

Puncak Peringatan 100 tahun Gontor, Alumni Lintas Marhalah Adakan Nonton Bareng Film Jejak Langkah 2 Ulama

Ponorogo — 1miliarsantri.net : Para Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor lintas marhalah menginisiasi nonton bareng film “Jejak Langkah 2 Ulama” di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo pada Sabtu 23 September 2023 mendatang. Acara ini sebagai bentuk rangkaian peringatan 100 Tahun Gontor yang puncaknya digelar pada 27 September 2023 versi tahun Hijriyah dalam bentuk kegiatan Sujud Syukur di Kampus PMDG pusat, Ponorogo, Jawa Timur. Sementara peringatan puncak 100 Tahun Gontor versi kalender Miladiyah atau Masehi dirayakan pada 2026 mendatang. Ketua Marhalah Laviola 2000, David Rusdianto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Panitia Sujud Syukur 100 Tahun Gontor. “Alhamdulillah, kami mendapat kabar dari Panitia Sujud Syukur 100 Tahun Gontor bahwa Pimpinan PMDG, KH. Hasan Abdullah Sahal, memberi izin untuk menggelar nobar film Jejak Langkah 2 Ulama di Kampus PMDG,” kata Ketua Marhalah Laviola 2000, David Rusdianto kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (16/09/2023). David menambahkan, alumni Gontor lintas marhalah sengaja mengajukan pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama karena isi film tersebut sesuai dengan motto PMDG “Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan”. “Spiritnya kami ingin memperkuat nilai-nilai yang diajarkan Gontor. Kami juga ingin menambah wawasan adek-adek santri supaya mereka mengetahui sejarah pendiri Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang dikisahkan dalam film tersebut,” imbuhnya. Lalu apa yang istimewa dari film Jejak Langkah 2 Ulama ini? Salah satu keistimewaannya menurut Zakiyanto Arief, yang merupakan representasi dari Alumni Marhalah Spinker (1999) karena film tersebut disutradarai oleh Sigit Ariansyah yang merupakan lulusan Gontor 1990. “Film Jejak Langkah 2 Ulama sudah diputar di banyak pesantren. Tentu jadi sebuah kebanggaan tersendiri bisa diputar di Gontor, pondok tercinta. Sutradara film ini juga seorang santri, diharapkan bisa menjadi inspirasi dan pendidikan bagi santri,” kata Zakiyanto Arief. Humas Gontor, Riza Ashari menyampaikan bahwa film ini syarat nilai pendidikan sehingga perlu untuk ditonton oleh para santri. “Dari film ini, santri bukan hanya akan belajar tentang sejarah, namun juga belajar tentang bagaimana para ulama menyampaikan dakwahnya ke masyarakat,” kata Riza Ashari. Sementara Sutradara Film Jejak Langkah 2 Ulama, Sigit Ariansyah, telah sowan ke Pimpinan PMDG pada Agustus lalu. “Saat sowan ditemani Husain Sanusi dan Salman Budi Setiawan dari Marhalah 2000 bersama Ust Freddy dari Solo. kami menyampaikan perihal film dan riset-riset tentang ulama-ulama Nusantara, Alhamdulillah, Kiai Hasan, Kiai Amal dan Kiai Akrim gembira dengan kegiatan ini,” kata Sigit Sigit Ariansyah berterima kasih kepada Kiai Hasan Abdullah Sahal, Kiai Amal Fathullah Zarkasyi, Kiai Akrim Mariyat dan Panitia 100 tahun Gontor karena telah memberikan izin pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama di kampus PMDG pusat. Tak lupa Sigit Ariansyah meminta doa dan dukungan kepada semua pihak terutama seluruh alumni dan Walisantri Pondok Modern Gontor untuk kelancaran dan kesuksesan nobar film Jejak Langkah 2 Ulama di Kampus PMDG pusat. “Selayaknya seorang santri, takdzim kami kepada Kiai-Kiai Gontor tak pernah padam. Semoga kontribusi sederhana dalam rangka peringatan 100 tahun Gontor memberikan manfaat,” pungkas Sigit. (fir) Baca juga :

Read More

Memperingati 100 Tahun Pesantren Gontor, Adakan Kegiatan Pengibaran Bendera di Bawah Laut

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Darussalam Gontor bersama wali santri akan mengadakan kegiatan pengibaran bendera logo 100 Tahun Gontor di bawah laut pada Sabtu, 16 September 2023. Hal tersebut disampaikan Ketua IKPM Gontor Maluku Utara, Donny Indrawan Sitompul. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Panitia Sujud Syukur peringatan 100 Tahun Gontor terkait pengibaran tersebut. “Alhamdulillah kami dibolehkan menggelar acara tersebut,” ucap Donny, dalam keterangan resmi yang disampaikan ke redaksi 1miliarsantri.net, Jumat (15/09/2023). Doni menambahkan, tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi keluarga besar Gontor yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia termasuk kawasan Kepulauan Maritim seperti di Maluku Utara. “Ada ratusan alumni dan wali santri Gontor yang saat ini berkhidmat untuk umat di pulau-pulau yang tersebar di Maluku Utara. Kami ingin memperluas syiar nilai-nilai Gontori khususnya di kawasan maritim Indonesia seperti Ternate, Tidore, Halmahera, Bacan, Morotai, Sula dan Taliabu,” ungkapnya. Selain itu, Donny juga ingin mengenalkan Maluku Utara yang memiliki alam indah dalam bentuk gugusan pulau dan pegunungan, termasuk pesona keindahan alam bawah laut Ternate dengan kekayaan biota yang masih natural. “Ini bentuk kesyukuran yang tak ada batasnya. Kami diberi anugerah saat muda berkesempatan menuntut ilmu di lembaga pendidikan terbaik, Pondok Modern Gontor. Kini saat dewasa kami ditakdirkan tinggal di alam yang indah. Inilah anugerah dan kenikmatan dari Allah SWT yang harus selalu kami syukuri,” imbuhnya. Sementara itu pihak Panitia menunjuk M. Rahmi Husein, wali santri Pondok Modern Gontor, untuk memimpin pengibaran logo di bawah laut. Secara kebetulan Rahmi memiliki hobi menyelam. “Alhamdulillah, ide kegiatan ini muncul saat kami berdiskusi dengan Ustadz Husain Sanusi di Solo tentang kontribusi apa yang bisa diberikan keluarga besar Gontor yang ada di Maluku Utara. Muncullah ide tersebut, semoga kontribusi sederhana ini bermanfaat,” ujar Rahmi Husen. Rahmi Husen adalah wali santri yang dua putranya tengah mengenyam pendidikan di PMDG sebagai santri akhir KMI di kampus PMDG pusat, sementara seorang lagi di PMDG kampus dua. “Sebagai walisantri Gontor tentu kami sangat bahagia bisa terlibat memeriahkan momentum istimewa bagi Gontor dalam peringatan 100 tahun usianya. Kita semua beruntung menjadi saksi peringatan sebuah lembaga pendidikan Islam terbaik di Indonesia yang usianya sudah 1 abad dan menelorkan banyak tokoh bangsa lahir dari rahim Gontor,” kata Rahmi Husen. Selain wali santri Gontor, Rahmi Husen adalah penyelam profesional yang mengibarkan bendera Merah Putih di bawah laut pada peringatan HUT RI pada 17 Agustus 2023 lalu. Beliau adalah aktivis yang menyuarakan kepentingan rakyat dengan mengabdikan hidupnya lewat jalur politik di kursi Parlemen DPRD Provinsi Maluku Utara. (tri) Baca juga :

Read More

Kemenag Ajak Pengelola Lembaga Zakat Untuk Membuat Program Mengentas Kemiskinan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar rapat koordinasi dengan para pengelola zakat membahas program bersama pengentasan kemiskinan. Rapat diikuti sebanyak 251 peserta, yakni Baznas RI, Baznas Provinsi dan Kabupaten Kota, Lembaga Amil Zakat Nasional , Lembaga Amil Zakat Provinsi dan Lembaga Amil Zakat Kabupaten/Kota. “Setelah saya mempelajari profil lembaga pengelola zakat, ternyata memiliki program yang sama yaitu pengembangan kualitas kemanusiaan. Karena itu, saya ingin seluruh lembaga pengelola zakat bekerja bersama pemerintah agar dampak dari hasil pengumpulan zakat dapat dirasakan lebih besar oleh masyarakat,” terang Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur, Kamis (14/09/2023). Waryono yakin kolaborasi dan sinergi pengelola zakat dapat memberikan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan. Apalagi, meski dengan nama yang beragam, umumnya sama-sama fokus pada pengembangan kualitas manusia. “Saya percaya setiap LAZ bisa melakukan, tapi bayangkan jika dilakukan bersama-sama dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat lebih besar dan membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan,” imbuhnya. Waryono berharap kerja bersama ini dapat segera diluncurkan. Prosesnya diawali dengan penyusunan kerangka kerja yang rinci, termasuk menjelaskan skema kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pengelola zakat. “Ini untuk kesejahteraan sosial dan mengurangi kemiskinan di seluruh negeri. Kolaborasi ini merupakan langkah besar dalam mendukung visi negara untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengatasi ketidaksetaraan sosial,” ujarnya. Waryono menambahkan, keterlibatan lembaga pengelola zakat dalam kebencanaan luar negeri juga perlu dilakukan bersama-sama. Para pengelola zakat harus memiliki pola bersama di bawah naungan bendera merah putih. “Jangan dilakukan sendiri-sendiri sehingga tidak terlihat keterlibatannya,” urainya. Sementara itu Perwakilan LAZ Inisiatif Zakat Indonesia, Aan menyambut ide Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf agar memanfaatkan momentum ini agar dapat berkolaborasi dan membuat program bersama. “Ini merupakan momen yang baik untuk berkolaborasi dan membuat satu program yang fundamental,” ujarnya Hal senada disampaikan perwakilan Laznas Rumah Salman, Romy. Dia mengaku siap untuk membuat program besar bersama. “Masing-masing LAZ memiliki program yang sama dengan keunikan masing-masing tapi perbedaan dapat disatukan,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

Ibu Yang Sedang Sakit, Alasan Kuat Zulfiandi Rela Pensiun Dari Sepak Bola

Jakarta – 1miliarsantri.net : Pemain yang pernah bergabung di Timnas U-19 Indonesia, Zulfiandi pemain kelahiran Bireun-Aceh 17 Juli 1995 memilih pensiun dini dari dunia sepak bola demi ibu yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkannya. “Ibu yang terbaring sakit”, membuat eks gelandang Timnas U-19 memutuskan pensiun untuk merawat ibundanya. Melalui instagram pribadinya 12/9/2023, “Namun, Qodarullah untuk saat ini saya memutuskan untuk berhenti sementara dari karir sepak bola karena beberapa alasan,” ucap Zulfiandi. Pemain yang sebelumnya ikut membawa Timnas U-19 menjuarai AFF 2013 itu, tercatat berkarir di Bhayangkara FC dan Madura United itu memberikan alasan yang membuat netizen sedih sekaligus kagum akan tindakan mulianya kepada sang Ibunda. “Ibu saya yang sedang sakit, Tentunya sebagai anak, saya ingin memberikan bakti terbaik untuk beliau”. Tulis Zulfiandi di instagram pribadinya. Beragam komentar netizen mewarnai halaman instagram Zulfiandi. Ustadz Ammi Nur Baits, alumni Jurusan Teknik Nuklir UGM memberi tanggapan dan komentar “MaasyaAllah, barakallah fikum.Sementara itu, @otobestcar “Barokallaahu fik @zulfiandi_ Semoga ibu segera diberi kesembuhan oleh Allah”. Keputusan yang dilakukan oleh Zulfiandi merupakan bagian dari berbakti kepada kedua orang tua khususnya kepada ibundanya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits. Bakti Zulfiandi merupakan sikap seorang anak yang telah Allah gariskan dalam Al-Qur’an “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra ayat 23). عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ Artinya: “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR Al Bukhari dan Muslim). (tah/red)

Read More