Pelunasan Tahap II BPIH Tahun 2024 Telah Ditutup

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pelunasan Tahap II Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi jemaah reguler 1445 H/2024 M telah ditutup Selasa (26/3/2024). Total sudah ada 194.744 jamaah calon haji reguler yang telah melakukan pelunasan. “Hari Selasa lalu pelunasan tahap II biaya calon haji jamaah reguler ditutup. Total ada 194.744 jamaah reguler yang sudah melunasi. Jumlah yang melunasi terdiri atas 192.874 jemaah reguler, 1.484 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 386 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU),” terang Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab kepada 1miliarsantri.net, Kamis (28/3/2024). Tahun 2024 ini kuota jamaah haji Indonesia sebanyak 221.000. Selain itu, Indonesia mendapat 20.000 kuota tambahan. Totalnya, 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus. “Artinya, masih ada sisa kuota,” sebut Saiful Mujab. Ditambahkan Saiful Mujab, pihaknya masih menimbang rencana pembukaan perpanjangan pelunasan. Saat ini masih disiapkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah terkait kriteria jamaah berhak lunas tahap perpanjangan. “Saat ini tercatat juga sudah ada 26.351 jamaah yang sudah melunasi tapi dengan status cadangan. Mereka akan mengisi kuota jika sampai batas akhir tahapan pelunasan masih ada yang tersisa,” pungkasnya. (rid) Baca juga :

Read More

MUI Menganggap Film Kiblat Tidak Pantas dan Meminta Tidak Ditayangkan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Film layar lebar berjudul ‘Kiblat’ menuai kritik pedas karena membawa simbol-simbol Islam dalam film horor tersebut. Film yang diproduksi Leo Picture ini, menampilkan poster wanita tengah sholat dengan wajah terbalik, nyatanya telah mengundang kontroversi dan tanda tanya besar dari berbagai kalangan, salah satunya oleh Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis yang turut buka suara. Menurutnya, visual yang ditampilkan dałam poster film tersebut telah melampui batas dan bisa dianggap sebagai penghinaan. Kiai Cholil sendiri mengaku sampai harus mencari-cari arti kata “kiblat” kembali, khawatir memiliki makna yang berbeda dengan yang dimaksud kiblat oleh umat Islam. “Saya tidak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya serem ko judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” terang Kiai Cholil kepada 1miliarsantri.net, Rabu (27/3/2024). Menurut Kiai Cholil, film kiblat tidak pantas untuk dijadikan konsumsi hiburan karena bisa menjadi kesalahpahaman di masyarakat. Ia dengan tegas meminta agar film Kiblat tidak ditayangkan, karena bisa saja menjadi kampanye hitam terhadap ajaran agama Islam. “Kalau ini benar sungguh film ini tidak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama, maka film ini harus diturunkan dan tidak boleh tayang,” lanjutnya. Kiai Cholil menyayangkan, bagaimana dunia perfilman seringkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Padahal kalau sampai mneyinggung agama, harusnya tidak boleh ditonton. “Sering kali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tidak boleh dibiarkan harus dilawan,” pungkasnya. (Iin) Baca juga :

Read More

Bertemu Ketum PBNU, Forjukasi Bahas Isu Strategis Terkait Wakaf

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Umum Forum Jurnalis Zakat dan Wakaf Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi bertemu dan silaturrahim dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Forjukafi dan Gus Yahya membahas isu strategis terkait wakaf. Gus Yahya juga memberikan masukan agar peran wakaf ditingkatkan melalui peningkatan peran Badan Wakaf Indonesia (BWI). Wahyu mengatakan, berawal dari kepedulian insan pers terhadap perkembangan wakaf di Indonesia maka dibuat suatu wadah bernama Forjukafi. Peningkatan peran wakaf di Indonesia sangat penting, karena melalui wakaf produktif bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Bahkan, dikatakan Wahyu, hasil wakaf produktif jika dimanajemen dan disalurkan dengan baik bisa membantu mengentaskan kemiskinan. “Namun, literasi wakaf masyarakat harus ditingkatkan terlebih dahulu,” terang Wahyu dalam pertemuan dengan Gus Yahya di PBNU, Kamis (21/3/2024). Ketua Umum Forjukafi ini menjelaskan, wakaf bukan sekedar masjid, madrasah dan makam yang biasa dikenal sebagai 3M. Saat ini wakaf sudah berkembang sehingga ada yang disebut wakaf produktif. Menurutnya, yang perlu dikembangkan adalah wakaf produktif. Pokok wakafnya tetap aman dan terjaga, hasil atau keuntungan dari wakaf produktif itu yang bisa dibagikan ke mauquf alaih atau orang yang berhak menerima hasil wakaf itu. Bahkan hasil wakaf produktif bisa dipakai untuk membangun infrastuktur berupa fasilitas umum, misalnya Rumah Sakit (RS) untuk masyarakat dhuafa. “Sehubungan peningkatan literasi masyarakat terhadap wakaf itu yang diperjuangkan para jurnalis yang tergabung di Forjukafi, supaya potensi wakaf di Tanah Air yang sangat luar bisa semakin terserap,” ujar Wahyu. Gus Yahya menyampaikan bahwa sangat setuju literasi masyarakat terkait wakaf harus ditingkatkan. Banyak pihak yang harus terlibat mengurus persoalan wakaf. “Wakaf adalah amanah, pertanggungjawabannya ke Allah, jadi harus amanah dan profesional mengelolanya,” ujar Gus Yahya. Gus Yahya juga mendukung adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mengurus atau mengelola wakaf yakni nadzhir. Soal peningkatan kapasitas SDM nadzhir juga didukung Forjukafi, agar potensi wakaf yang besar bisa terserap dan manfaatnya semakin luas dirasakan oleh umat. Ketum Forjukafi dalam pertemuan dengan Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) Forjukafi, Gus Idy Muzayyad dan Riyanto Wicaksono. Sementara, Ketum PBNU didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU, KH Amin Said Husni. (rid) Baca juga :

Read More

Liliek Marhaendro : Jamaah Calon Haji Diharuskan Tidak Menerima Tamu Seminggu Sebelum Pemberangkatan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Kesehatan RI meminta kepada seluruh jamaah calon haji untuk memperbanyak waktu istirahat dan tidak menerima tamu selama sepekan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo. “Seminggu sebelum berangkat, kalau bisa jamaah haji itu sudah istirahat total,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Senin (25/3/2024). Liliek mengatakan masyarakat yang akan pergi berhaji kerap suka disibukkan dengan kegiatan walimatus safar. Diantara mereka ada yang menerima tamu bahkan hingga sehari sebelum keberangkatan. “Padahal beberapa hari sebelum hari keberangkatan merupakan waktu krusial bagi jamaah. Mereka seharusnya tengah dalam kondisi istirahat serta menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,” imbuhnya. Namun tak jarang, masih ditemukan jamaah yang masih sibuk menyiapkan perlengkapan sehari sebelum berangkat. “Jadi mereka masih kita lihat, besok berangkat ke embarkasi, hari ini masih beres-beres koper karena belum sempat. Kemarin-kemarin tamunya datang terus. Walimatus safar harusnya jauh-jauh hari sebelum jamaah haji berangkat,” lanjutnya. Sebelumnya, Liliek Marhaendro mengimbau kepada jamaah calon haji untuk mulai olahraga ringan secara rutin jelang keberangkatan ke Tanah Suci. “Menerapkan pola hidup yang sehat. Tiap pagi jalan atau pokoknya setiap hari lah kalau bisa usahakan rutin olahraga ringan,” himbau Liliek. Liliek mengatakan ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Fisik para peserta calon haji akan diuji utamanya saat memasuki puncak haji hingga setelahnya. Maka dari itu, ia mendorong agar jelang keberangkatan ke Arab Saudi untuk menjaga kebugaran dengan berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari. Apabila biasanya melakukan aktivitas jarak dekat dengan menggunakan kendaraan. Maka sudah seharusnya dilakukan lewat jalan kaki atau bersepeda. (rid) Baca juga :

Read More

Sebanyak 406 Puskesmas dan 97 Rumah Sakit di Jabar Disiagakan Untuk Pemudik

Bandung — 1miliarsantri.net : Sebanyak 406 puskesmas dan 97 rumah sakit bakal siaga pada jalur arus mudik dan arus balik Lebaran 1445 Hijriah di Provinsi Jawa Barat. Posko-posko kesehatan pun akan didirikan di sejumlah jalur arus mudik selama libur Lebaran dan arus mudik serta balik. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan sudah mengingatkan kota dan kabupaten untuk menyiapkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan posko kesehatan di jalur mudik. Posko kesehatan pun akan didirikan di rest area tol, dan jalur arteri yang dilintasi pemudik. “Puskesmas 406, 97 rumah sakit di jalur mudik. Puskesmas tersebut atau di tempat wisata dan di jalur mudik dan arus balik tidak tutup,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Ahad (24/3/2024). Terkait jumlah posko yang akan didirikan di jalur mudik seperti di jalan arteri, rest area dan lainnya, ia mengatakan masih menunggu rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Termasuk rapat dengan sejumlah instansi terkait. Apabila rapat koordinasi telah dilaksanakan, ia menuturkan akan segera disampaikan kepada kabupaten dan kota di Jabar. Posko kesehatan yang didirikan akan memberi pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan dan kegawatdaruratan. Selain itu, terdapat posko gabungan bersama aparat kepolisian. Sejumlah fasilitas biasa diadakan seperti tempat bermain anak dan layanan pijat untuk pemudik. Ia mengaku saat ini masih menunggu rapat dari pemerintah pusat terkait persiapan arus mudik. Namun, berdasarkan kalender libur Lebaran berlangsung sejak 6 April hingga 15 April. “Ada pemeriksaan kesehatan, kegawatdaruratan dan layanan pijat serta bermain anak,” pungkasnya. (den) Baca juga :

Read More

PBNU Ajak Masyarakat Kembali Bersatu

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipanggil Gus Yahya, mengajak masyarakat untuk kembali bersatu dan meninggalkan persaingan politik pascapemilu, serta memfokuskan energi pada persatuan dan kebersamaan. Gus Yahya menegaskan, pemilihan umum telah berlangsung sesuai prosedur dan semua kontestan telah melakukan upaya terbaik untuk mendapatkan suara. “Mari semua perbedaan ini kita kesampingkan untuk kembali bersatu. Hal-hal yang menyangkut kampanye, sudah lah, wong (pemilu) ini sudah selesai, sudah ada hasilnya,” terang Gus Yahya kepada 1miliarsantri.net di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2024). Ia menilai, pemilu adalah prosedur dalam kontestasi politik yang biasa dilalui oleh para kontestan. Menurutnya, pemilu bukan pertarungan antar pihak yang dilakukan habis-habisan. “Kita diberi hak untuk memilih, sudah kita lakukan, dan hasilnya sudah keluar,” papar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. Selain itu, Gus Yahya menilai hasil pemilu sebagai ketetapan Tuhan ketika masing-masing kontestan telah berupaya mendulang suara dari para pemilih. “Semua kontestan sudah melakukan ikhtiar sebisa-bisanya untuk mendapatkan suara. Hasil ini adalah hasil dari suara kita yang juga dalam perspektif agama adalah ketentuan dari Allah swt. Karena itu, mari semua perbedaan ini kita kesampingkan untuk kembali bersatu,” imbuhnya. Gus Yahya menegaskan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk meninggalkan kontestasi politik dan fokus pada pembangunan kesatuan. Ia menekankan pentingnya saling bermaaf-maafan di tengah suasana Ramadhan dan menuju perayaan Idul Fitri. “Mari bermaaf-maafan satu sama lain dan kalau kita bisa kembali mempererat kesatuan di antara kita semua insyallah siapapun yang akan memegang amanat insyaallah akan bisa menjalankannya dengan lebih baik,” tambah Gus Yahya. Dalam pertemuan itu, Gus Yahya juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas kemenangan dalam Pemilihan Presiden (pilpres) pada pemilu 2024. “PBNU mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo Subianto dan Gibran atas ditetapkannya sebagai pemenang pilpres,” katanya. Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa dalam konteks potensi sengketa pascapemilu, Gus Yahya menyerukan perdamaian dan penyelesaian masalah dengan bijaksana. “Hal-hal yang menyangkut sengketa, marilah kita pecahkan dan cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa menyelesaikannya sekaligus,” ucapnya. Gus Yahya mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang melakukan manuver sehingga berpotensi mengganggu proses politik. “Mari selesaikan alur proses politik ini dengan tenang, baik, dan agenda-agenda, tugas, maupun pekerjaan yang menanti, mari segera kita laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar kiai kelahiran Februari 1966 itu. PBNU juga mengingatkan agar penyelesaian segala masalah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Kami minta sungguh-sungguh supaya masalah apa pun diselesaikan dengan jalur semestinya. masalah-masalah politik bisa diselesaikan melalui prosedur lembaga politik di lembaga,” harap Gus Yahya. (rid) Baca juga :

Read More

Kerajaan Saudi Beri Hadiah 100 Ton Kurma Untuk Masyarakat Indonesia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan hadiah kurma kepada masyarakat Indonesia berupa 100 ton. Kurma diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di kantor Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng Barat, Jakarta. “Saya mewakili masyarakat dan pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas pemberian hadiah kurma ini. InsyaAllah ini akan menjadi berkah untuk kita semua,” ungkap Menag kepada 1miliarsantri.net, Jumat (22/3/2024). Menag mengatakan, sebagai pihak yang diberikan amanah, Kementerian Agama akan mendokumentasikan, mengadministrasikan, dan tentu menyalurkan hadiah ini sesuai dengan sasaran yang diharapkan. “Kami akan bergerak cepat untuk menyampaikan amanah ini kepada yang berhak, termasuk melalui masjid dan Ormas Keagamaan,” sambung Menag. Sebelumnya, Dubes Faisal bin Abdullah menyampaikan bahwa pemberian hadiah ini merupakan tradisi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi setiap tahun. “Ini juga merupakan arahan yang telah disampaikan Putra Mahkota dalam kaitan pemberian bantuan kepada seluruh umat Islam di dunia, termasuk saudara-saudara di Indonesia,” jelas Dubes Faisal. Dubes Faisal juga menekankan bahwa pemberian hadiah ini merupakan bentuk hubungan dan kerja sama yang baik antara Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia. (rid) Baca juga :

Read More

MUI Bangun Halal Tourisme Hub Buya Hamka Ikon Baru Wisata Ramah Muslim Nasional

Agam — 1miliarsantri.net : Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Lembaga Wakaf MUI, bersama Bank Indonesia membangun gedung Halal Tourism Hub Buya Hamka, di tepi Danau Maninjau, Sungai Batang, Kabupaten Agam. Program percontohan (pilot project) pengembangan pariwisata ramah Muslim (PRM) di kawasan Danau Maninjau, Sumatera Barat ini diharapkan bisa menjadi pusat informasi dan pemasaran pariwisata ramah muslim dan UMKM halal masyarakat di kawasan Danau Maninjau dan sekitarnya. Pembangunan tahap 1 Halal Tourism Hub Buya Hamka sudah dimulai sejak bulan Desember 2023 dan diproyeksikan selesai pada April 2024 mendatang. Saat ini perkembangan pembangunan sudah mencapai 50 persen lebih dan dalam proses pemasangan atap. Sekjen MUI memaparkan pembangunan PRM ini sebagai apresiasi kepada tokoh bangsa Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, yang juga merupakan salah satu pendiri dan menjadi Ketua MUI pertama. “Buya Hamka mengajarkan kepada kita banyak hal, gagasan, pemikiran, budaya, dan karya yang menjadi tuntunan dan teladan masyarakat Indonesia dan dunia. Kita melengkapinya dengan membangun Halal Tourism Hub Buya Hamka,” ungkap Sekjen MUI kepada 1miliarsantri.net, Kamis (21/3/2024). Amirsyah berharap ini akan menjadi ikon pariwisata halal Sumatera Barat yang akan menjadi contoh dan diduplikasi di berbagai daerah lainnya. Pengembangan pariwisata ramah muslim menjadi bagian dari pengembangan ekonomis syariah dan produk halal. “Halal Tourism Hub Buya Hamka tidak hanya menjadi destinasi wisata, tapi juga tempat pengembangan UMKM halal. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangan pariwisata halal dan produk-produk UMKM untu segera melakukan sertifikasi halal,” tuturnya. Sementara itu Sekretaris Daerah Agam Edi Busti mengapresiasi MUI, Lembaga Wakaf MUI, dan BI yang memilih Nagari Sungai Batang sebagai pilot project PRM. Dia mengungkapkan bahwa program pariwisata ramah Muslim sejalan dengan fokus program unggulan Bupati Kabupaten Agam. “Halal Tourism Hub di Sungai Batang ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas dalam meningkatkan sektor pariwisata dan UMKM Agam yang akan menjadi daya tarik utama wisatawan Nusantara dan mancanegara. Buya Hamka memiliki daya tarik,” tegasnya. Menurutnya, saat ini banyak turis dari Malaysia dan sekitarnya berkunjung ke Museum Buya Hamka yang lokasinya berjarak tiga kilometer dari Halal Tourism Hub Buya Hamka yang sedang dibangun. Pariwisata ramah muslim ini diharapkan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Bupati dan Sekda Agam mendukung penuh program tersebut. Dia juga mengapresiasi dukungan masyarakat yang memberikan akses lahan untuk jalan menuju gedung yang akan menjadi destinasi dan pusat informasi pariwisata halal dan UMKM Sungai Batang tersebut. “Kami akan membangun jalan akses yang semula jalan setapak agar dapat dilalui kendaraan. Pak Wali Nagari mohon dokumen hibah lahan segera disampaikan, tahun ini juga kami anggarkan,” tutur Edi Busti. Ia menjelaskan Bupati Agam memerintahkan agar membantu pembangunan akses jalan tersebut dipercepat. Kepala DEKS Bank Indonesia Imam Hartono memaparkan bahwa pengembangan PRM sebagai bagian dari pengembangan ekonomi syariah menuju Indonesia pusat industri halal dunia. Bank Indonesia mendorong ekosistem PRM yang menjadi rantai nilai halal (halal value chain) dan pengembangan UMKM masyarakat. “Kami mengapresiasi kerjasama dengan Lembaga Wakaf MUI dan Nagari Sungai Batang serta Kabupaten Agam,” ungkap Imam Hartono. Wali Nagari Sungai Batang Ahsin Chaniago bangga daerahnya terpilih menjadi pecontohan pengembangan pariwisata ramah muslim. Ini akan menggerakan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami berterima kasih kepada MUI dan Bank Indonesia serta Pemkab Agam,” katanya. Sekretaris Lembaga Wakaf MUI Guntur Subagja Mahardika menjelaskan, Sungai Batang dipilih menjadi pilot project PRM karena menyebarluaskan gagasan dan pemikiran Buya Hamka kepada masyarakat Indonesia dan dunia. “Dari Danau Maninjau juga lahir pahlawan nasional, pahlawan nasional, antara Rangkayo Rasuna Said dan Muhammad Natsir. Ada beberapa tokoh bangsa dan ulama besar dalam PRM Sungai Batang ini yaitu Buya Hamka, Buya AR Sutan Mansur, mantan ketua umum Muhammadiyah, Syech Muhammad Amrullah dan Haji Abdul Karim Amrullah,” tuturnya. Pembangunan Halal Tourism Hub Buya Hamka, sebut Guntur, tidak hanya sebagai destinasi wisata baru, tapi juga akan menjadi ikon pariwisata nasional yang juga dapat menggeser kegiatan ekonomi masyarakat sekitar yang saat ini beraktivitas yang berdampak pada aktivitas yang dapat berdampak lingkungan Danau Maninjau menjadi kegiatan yang ramah lingkungan dan melestarikan danau Maninjau sebagai sumber kehidupan. “Selain Maninjau danau yang indah, juga ada endemik lokal di danau ini antara lain ikan rinuak dan ikan bada yang diharapkan lestari,” kata Guntur. PRM Buya Hamka dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama berupa gedung yang akan menjadi pusat informasi, pusat pemasaran, galeri produk UMKM lokal, dan fasilitas pendukung. Tahap kedua, akan dibangun rumah pengelola, kafe roof top (atap), taman, dan amphiteatre untuk atraksi wisata dan budaya lokal. “Kedua didukung pendanaan dari Bank Indonesia. Baru setelah itu selanjutnya kita dapat mengembangkan wisata air dan hotel terapung yang dapat melibatkan mitra-mitra lainnya,” tuturnya. Halal Tourism Hub ini akan dikelola dengan skema wakaf produktif Lembaga Wakaf MUI bekerjasama dengan Keluarga Besar Fatimah Karim Amrullah – AR Sutan Mansur , yang dalam operasionalnya berkolaborasi dengan Nagari Sungai Batang, dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Enhaii Kementerian Pariwisata RI, Yayasan Keluarga Besar Buya Hamka, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Batang, komunitas UMKM, tokoh-tokoh adat dan komunias terkait lainnya. (gur) Baca juga :

Read More

Polresta Cirebon Buka Pesantren Kilat Untuk Jalan Hijrah Anak Berhadapan Hukum

Cirebon — 1miliarsantri.net : Selama bulan Ramadhan, Polresta Cirebon mengadakan kegiatan pesantren kilat bagi Anak Berhadapan Hukum (ABH). Kegiatan yang diadakan di Masjid Syarif Hidayatullah Asrama Polisi Polresta Cirebon, Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon itu dimulai pada Senin (18/3/2024). Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, diadakannya Pesantren Kilat ABH tersebut menyikapi terjadinya beberapa kasus yang terjadi sejak awal Ramadhan. Saat menggelar kegiatan KRYD dan Patroli Sahur, petugas kerap mendapatkan anak yang melakukan kegiatan negatif. Seperti perang sarung, bawa sajam, tawuran, mabuk-mabukan dan lainnya. “Sebagai generasi muda penerus bangsa, anak-anak harus mempersiapkan diri dari sekarang. Pasalnya, tantangan hidup kedepan akan semakin sulit. ‘Sehingga sekarang saatnya berubah, hijrah, jangan lagi ikut-ikutan kegiatan yang tidak ada gunanya,’’ terang Sumarni kepada 1miliarsantri.net, Rabu (20/3/2024). Dalam Pesantren Kilat Polresta Cirebon, para ABH akan mengikuti kegiatan selama lima hari hingga 22 Maret 2024, mulai pukul 15.00 WIB – 20.00 WIB. Mereka akan menerima pendidikan agama/tausyiah, termasuk pula pelatihan ekonomi kreatif, seperti barista coffee, pembuatan menu makanan untuk jualan dan telur asin. ‘’Setiap jam 15.00 WIB, anak-anak sudah hadir di Masjid Syarif Hidayatullah Aspol Kaliwadas, dan harap diikuti dengan serius. Agar anak-anak bisa menyerap arahan dan tausiyah dari para ulama agar bisa menjadi generasi muda yang lebih baik,’’ pungkas Sumarni. (gung) Baca juga :

Read More

Anna Hasbie : Tak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid

Jakarta — 1miliarsantri.net : Meski Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan Surat Edaran No 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Edaran ini terbit pada 18 Februari 2022. Namun Juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menegaskan tidak ada satu poin pun dalam edaran tersebut yang melarang penggunaan pengeras suara dalam beragam aktivitas keagamaan, baik di masjid dan musalla. Menurut Anna, edaran ini mengatur penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar. “Tidak ada larangan penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla. Syiar Islam harus didukung. Kemenag terbitkan edaran untuk mengatur penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar,” tegas Anna Hasbie di Jakarta, Selasa (19/3/2024). Penegasan ini kembali disampaikan Anna Hasbie mengingat masih ada sejumlah pihak yang belum memahami substansi edaran tersebut. Sayangnya, pihak tersebut lantas menyampaikan ke publik bahwa Pemerintah melarang penggunaan pengeras suara dalam aktivitas keagamaan di masjid dan musalla. Padahal, sama sekali tidak ada larangan penggunaan pengeras suara. Apalagi, masih ada yang menyebut bahwa azan dengan pengeras suara juga dilarang. “Masih ada yang gagal paham terhadap edaran SE 05 tahun 2022, lalu menyebut ada larangan penggunaan pengeras suara. Kami harap agar edaran itu dibaca dengan seksama. Jelas tidak ada larangan, yang ada hanya pengaturan pengeras suara. Bahkan, edaran ini secara tegas menyebutkan bahwa pembacaan Al-Quran sebelum azan dan juga saat azan, dapat menggunakan pengeras suara luar,” sambungnya. Anna Hasbie mengajak masyarakat untuk membaca dengan teliti dan memahami edaran Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Edaran ini disusun semata untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama dalam syiar di tengah masyarakat yang beragam, baik agama, keyakinan, latar belakang, dan lainnya. Untuk itu, diatur juga bahwa suara yang dipancarkan melalui pengeras suara perlu memperhatikan kualitas dan kelayakannya, suara bagus atau tidak sumbang, serta pelafalannya juga baik dan benar. “Ketentuan ini juga didukung banyak pihak, termasuk NU, Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia, dan Komisi VIII DPR. Ini juga bukan edaran baru, sudah ada sejak 1978 dalam bentuk Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor Kep/D/101/1978. Di situ juga diatur bahwa saat Ramadan, siang dan malam hari, bacaan Al-Qur’an menggunakan pengeras suara ke dalam,” jelasnya. Aturan di Negara Muslim Pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid atau musalla, kata Anna Hasbie, tidak hanya ada di Indonesia. Peraturan sejenis juga diterapkan di beberapa negara, antara lain Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, dan Suriah. Arab Saudi, misalnya, menerbitkan edaran agar volume azan dan iqamah tidak melebihi sepertiga dari volume penuh pengeras suara. Mesir sejak 2018 juga memberlakukan pengaturan pengeras suara di masjid karena dinilai terlalu kencang. Sebagaimana Indonesia, Bahrain juga menerbitkan imbauan penggunaan pengeras suara. Untuk azan, menggunakan pengeras suara. Sedangkan pelaksanaan beragam ibadah Ramadan menggunakan pengeras suara dalam. Di Selangor, Malaysia, azan dan bacaan Al-Quran menggunakan pengeras suara luar. Sedang ceramah dan pembelajaran dibatasi hanya pada lingkungan masjid dan musalla. Sementara di Uni Emirat Arab (UEA), ada imbauan agar volume pengeras suara azan masjid tidak melebihi 85 desibel, lebih kecil dari Indonesia (100 desibel). Di Turki, penggunaan pengeras suara diperbolehkan saat azan dan khutbah Salat Jumat. Volume azan dan khutbah masjid juga tidak terlalu keras. Di Suriah, ada juga aturan bahwa penggunaan pengeras suara luar hanya untuk azan. Sementara Khutbah Jumat atau pengajian, menggunakan pengeras suara dalam. Berikut Tata Cara Penggunaan Pengeras Suara sesuai edaran No SE 05 tahun 2022 a. Waktu Salat: 1) Subuh:a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; danb) pelaksanaan Salat Subuh, zikir, doa, dan Kuliah Subuh menggunakan Pengeras Suara Dalam. 2) Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya:a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) menit; danb) sesudah azan dikumandangkan, yang digunakan Pengeras Suara Dalam. 3) Jumat:a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; danb) penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jumat, salat, zikir, dan doa, menggunakan Pengeras Suara Dalam. b. Pengumandangan azan menggunakan Pengeras Suara Luar c. Kegiatan Syiar Ramadan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam: 1) penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam; 2) takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijjah di masjid/musalla dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam. 3) pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar; 4) takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Salat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan Pengeras Suara Dalam; dan 5) Upacara Peringatan Hari Besar Islam atau pengajian menggunakan Pengeras Suara Dalam, kecuali apabila pengunjung tablig melimpah ke luar arena masjid/musalla dapat menggunakan Pengeras Suara Luar. (wink) Baca juga :

Read More