Vladimir Putin tak Lagi Tertarik Lindungi Assad

New York — 1miliarsantri.net : Presiden terpilih AS Donald Trump menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad telah “melarikan diri dari negaranya. Assad telah kehilangan dukungan dari Rusia. Assad sudah hilang. Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh Vladimir Putin, tidak tertarik untuk melindunginya lagi,” katanya di platform X miliknya. Rezim Bashar al-Assad di Suriah telah tumbang. Assad ynng sebelumnya dibantu oleh Iran dan Rusiah untuk mempertahankan kekuasan kini tak lagi mendapatkan keuntungan tersebut. Teheran diketahui tengah repot dalam membantu pertempuran Hizbullah melawan Israel. Sementara Rusia sibuk dalam perang melawan Ukraina. Rusia dan Iran tak lagi mengirimkan bantuan seperti hal ketika awal mula pergolakan berlangsung pada 2011 silam. David Des Roches, seorang profesor madya di Near East South Asia Center for Security Studies, mengaitkan keberhasilan serangan kilat pemberontak Suriah karena kurangnya moral dan kepemimpinan dalam tentara Suriah. “Jika kita kembali ke intervensi pasukan Iran dan Rusia tahun 2014, kita mulai mendengar laporan tentang bagaimana pasukan rezim Arab Suriah pada dasarnya tidak dipimpin dengan baik, dan lebih tertarik memeras uang suap dari penduduk sipil daripada benar-benar bertempur,” ujarnya. Saat itu, Pertempuran sebenarnya justru dilakukan oleh proksi yang dipimpin Iran yang didukung oleh kekuatan udara dari Rusia. Bukan dari tantara pemerintahan Bashar al-Assad. “Ketika kekuatan udara Rusia disingkirkan, seperti yang telah terjadi, dan proksi yang dipimpin Iran tidak dapat terlibat dalam pertempuran, yang tersisa adalah demoralisasi, kepemimpinan yang buruk, perlengkapan yang buruk, dan institusi yang benar-benar korup. Dan orang-orang tidak mau mengambil risiko dalam situasi seperti itu,” tutupnya. (riz) Baca juga :

Read More

Korban Gugur Akibat Serbuan Israel di Gaza Lampaui 44.600 Orang

Gaza — 1miliarsantri.net : Setidaknya 52 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Hal itu membuat total jumlah korban tewas sejak tahun lalu mencapai 44.664 orang. Dalam pernyataannya, kementerian itu menambahkan sekitar 105.976 lainnya terluka akibat serangan yang masih terus berlangsung. “Pasukan Israel telah membunuh 52 orang dan melukai 142 lainnya dalam empat pembantaian keluarga selama 24 jam terakhir. Masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena tim penyelamat tidak bisa mencapai mereka,” ujar kementerian itu. Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas pada Oktober tahun lalu. Memasuki tahun kedua genosida di Gaza, aksi ini telah memicu kecaman internasional yang semakin meluas, dengan para tokoh dan lembaga menyebut serangan dan blokade bantuan oleh Israel adalah upaya sengaja untuk menghancurkan dan memusnahkan Palestina. Pada 21 November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas penyerbuan tanpa jeda di Gaza. Sementara itu, lebih dari 4.000 kasus amputasi serta 2.000 cedera otak dan tulang belakang telah tercatat di Gaza sejak awal serangan Israel pada 7 Oktober 2023. Direktur Kompleks Medis Al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya, dalam konferensi yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional di Kompleks Medis Nasser, Gaza Selatan, menyatakan bahwa “mayoritas korban yang kehilangan anggota tubuh adalah anak-anak.” “Lebih dari 4.000 orang telah kehilangan anggota tubuh bagian atas atau bawah sejak dimulainya genosida ini,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa lebih dari 2.000 orang dengan cedera tulang belakang dan otak kini terbaring di tempat tidur dan sangat membutuhkan rehabilitasi segera. Ribuan orang lainnya mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan akibat serangan bom tanpa henti, lanjutnya. “Sistem kesehatan di Gaza hancur total, tanpa fasilitas atau layanan medis yang memadai. Satu-satunya rumah sakit rehabilitasi, yaitu Rumah Sakit Hamad, serta pusat pembuatan anggota tubuh buatan di Gaza telah dihancurkan sepenuhnya,” ujar Abu Salmiya. Pada Selasa (3/12/2024), Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menggambarkan situasi di Gaza sebagai “pandemi disabilitas.” UNRWA memperingatkan bahwa banyak korban cedera membutuhkan layanan rehabilitasi jangka panjang, termasuk perawatan bagi mereka yang mengalami amputasi dan cedera tulang belakang. Hal ini sejalan dengan laporan pada September oleh Koordinator Kemanusiaan PBB, Sigrid Kaag, yang memperkirakan lebih dari 22.000 orang di Gaza menderita cedera yang mengubah hidup mereka, dengan 13.000 hingga 17.000 kasus melibatkan kerusakan parah pada anggota tubuh. Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 44.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza. (zul/AP) Baca juga :

Read More

Suara Australia untuk Palestina di PBB Bikin Netanyahu Berang

Melbourne — 1miliarsantri.net : Menteri Pertahanan Australia Richard Marles dengan tegas membantah tuduhan dari PM Israel Benjamin Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu mengatakan dukungan Australia untuk pembentukan negara Palestina dalam voting PBB akan memicu terorisme dan antisemitisme. Meski begitu, Marles menegaskan Australia tetap menjadi teman baik Israel. Keputusan ini menuai kritik dari kubu oposisi. Mereka menuduh pemerintahan Partai Buruh mengubah kebijakan luar negeri hanya untuk mendapat dukungan pemilih di Sydney Barat. Scott Morrison, mantan PM dari Partai Liberal, bahkan menyebut keputusan ini memalukan dan mengkhianati kebebasan. PM Anthony Albanese membela keputusan ini. Menurutnya, sikap Australia sejalan dengan banyak negara sekutu dekat dan tidak berbeda dengan kebijakan pemerintahan Howard sebelumnya. “Ada 157 negara yang mendukung resolusi ini, termasuk negara-negara Five Eyes seperti Inggris, Kanada, dan Selandia Baru. Ini sama persis dengan sikap yang diambil pemerintahan Howard dulu,” jelas Albanese pada Jumat. Pekan ini Australia bergabung dengan 156 negara lain di PBB. Mereka menuntut Israel segera mengakhiri pendudukan di wilayah Palestina. Resolusi yang menang telak dengan 157 lawan 8 suara ini juga menolak upaya Israel mengubah demografi atau wilayah Gaza. Australia bersama negara-negara besar seperti Inggris, Kanada, Jepang, Prancis dan Jerman mendukung resolusi ‘Penyelesaian Damai untuk Palestina’. Hanya delapan negara yang menolak, termasuk Argentina, Israel dan Amerika Serikat. Di tengah ketegangan ini, Albanese juga mengecam penyerangan sinagoga di Melbourne. “Kekerasan dan perusakan tempat ibadah ini sangat keterlaluan,” tegasnya. Seperti dilaporkan koran The Australian, kantor Netanyahu mengkritik keras keputusan Australia. Ini pertama kalinya dalam 20 tahun lebih Australia kembali mendukung resolusi serupa. “Perubahan sikap Australia sangat mengecewakan,” kata kantor Netanyahu. “Mendukung kelompok antisemit dan teroris dengan memberikan mereka negara di tanah leluhur Yahudi hanya akan memicu lebih banyak terorisme dan kerusuhan antisemit di kampus dan kota-kota, termasuk di Australia. Sangat disayangkan pemerintah Australia sekarang malah ingin memberi hadiah negara kepada para perusuh ini.” Netanyahu menambahkan, “Untungnya sekutu-sekutu utama kami masih mendukung perjuangan Israel untuk perdamaian dan keamanan sejati.” The Australian melihat pernyataan ini sebagai sinyal Israel mungkin tidak lagi menganggap Australia sebagai sekutu penting. Saat ditanya soal tuduhan Netanyahu bahwa dukungan Australia akan memicu antisemitisme, Marles menolak keras. “Saya sama sekali tidak setuju. Di PBB kami tetap mendukung Israel sambil mendorong solusi dua negara. Ini sudah kami lakukan sejak lama, sama seperti negara-negara sahabat lainnya,” jelasnya di Radio National. Peter Dutton, pemimpin oposisi, pada Kamis menuduh Partai Buruh mengabaikan Israel saat mereka butuh dukungan. Dalam jumpa pers Jumat, dia menuntut Albanese menjelaskan perubahan sikap Australia. “Ini bertentangan dengan janji PM kepada komunitas Yahudi Australia sebelum pemilu terakhir. Dia bilang akan mengambil sikap yang sama dengan pemerintah sebelumnya. Menurut saya ini membuat negara kita jadi kurang aman.” Di media sosial X, Morrison menuding Partai Buruh telah merusak kesepakatan dua partai soal Israel dan tertipu oleh antisemitisme yang berpura-pura progresif. Marles membantah pemerintah berubah sikap dan menegaskan Australia tetap sahabat dekat Israel. “Ada banyak resolusi PBB tentang Israel dan Palestina. Dalam setiap voting, kami berusaha menunjukkan dukungan untuk Israel sekaligus mendorong solusi dua negara yang artinya pembentukan negara Palestina,” jelasnya di Radio National. (may) Baca juga :

Read More

Presiden Prancis Segera Tunjuk Perdana Menteri Baru

Paris — 1miliarsantri.net : Presiden Prancis Emmanuel Macron memastikan ia akan menunjuk perdana menteri baru dalam beberapa hari mendatang. Hal ini disampaikannya, setelah Michel Barnier mengundurkan diri menyusul mosi tidak percaya di parlemen. Dalam pidatonya yang berdurasi 10 menit pada Kamis 5 Desember lalu, ia menolak tekanan oposisi untuk mundur, dan bersumpah untuk tetap memegang jabatannya, sepenuhnya, sampai akhir mandat pada tahun 2027. Dia berterima kasih kepada Barnier atas dedikasinya selama masa jabatan singkatnya sebagai perdana menteri, dan menuduh kelompok sayap kanan dan sayap kiri Perancis berkolaborasi dalam “front anti-republik” untuk menjatuhkan pemerintah. Anggota parlemen Prancis memberikan suara mayoritas, untuk memecat Barnier pada hari Rabu. Terhitung hanya tiga bulan Barnier menjabat, setelah ditunjuk oleh Macron. Pemungutan suara tersebut adalah yang pertama kalinya pemerintah Prancis ditolak oleh parlemen dalam lebih dari 60 tahun, sebuah tindakan yang disebut Macron sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya”. Sebagai tanggapan, Marine Le Pen, pemimpin National Rally (RN) sayap kanan, mengunggah ke media sosial dengan menulis: “Sedikit pengingat kepada Presiden Macron, yang seharusnya menjadi penjamin Konstitusi: kecaman bukanlah anti-republik. Ini diatur dalam Konstitusi Republik Kelima kita.” Mosi tidak percaya yang menggulingkan kepemimpinan Barnier telah diajukan oleh aliansi sayap kiri New Popular Front (NFP), dan RN yang dipimpin Le Pen. Mereka bersatu untuk mengecam pemerintah setelah mantan negosiator Brexit menggunakan kekuasaan khusus untuk memaksakan anggarannya tanpa pemungutan suara. Sebanyak 331 anggota parlemen memberikan suara mendukung mosi yang menentang Barnier, jauh lebih banyak dari 288 yang dibutuhkan agar mosi tersebut dapat disahkan. Barnier mengundurkan diri pada hari Kamis, dan anggaran otomatis ditarik. Dia akan tetap menjabat sebagai pejabat sementara bersama para menterinya sampai pemerintahan baru ditunjuk. Dalam hal ini pengaruh Macron tidak memberi pengaruh apapun terhadap Barnier. Macron telah banyak dikritik karena memutuskan untuk mengadakan pemilu sela pada bulan Juli, sehingga menciptakan kebuntuan di parlemen dan memperburuk krisis politik. Dia mengakui keputusan yang diambilnya “tidak dapat dipahami”, dengan mengatakan: “Banyak yang menyalahkan saya atas hal ini dan saya tahu, banyak yang terus menyalahkan saya. Itu adalah fakta dan ini adalah tanggung jawab saya.” Berbicara kepada para pemilih secara langsung, ia mengatakan, beberapa lawan politiknya telah memilih “kekacauan daripada tanggung jawab” dan bahwa mereka tidak memikirkan “tentang Anda, para pemilih”, yang menunjukkan bahwa fokus mereka adalah pada pemilihan presiden berikutnya. Sementara itu, meski Macron tegas mengakan akan segera menunjuk perdana mentri baru namun ia tidak memberikan indikasi mengenai siapa yang akan menjadi perdana menteri berikutnya. Ia justru mengatakan bahwa fokus utama mereka adalah anggaran untuk tahun 2025. Spekulasi telah beredar mengenai siapa yang akan disebutkan, dengan kandidat potensial termasuk Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu, Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, dan mantan kandidat presiden berhaluan tengah François Bayrou. Namun menemukan seseorang yang akan didukung oleh mayoritas faksi dalam parlemen yang mengalami kebuntuan bisa jadi sulit, seperti yang terjadi ketika mantan PM Gabriel Attal diminta untuk tetap menjabat sebagai pejabat sementara selama dua bulan setelah pemilu pada bulan Juli. Tidak jelas apakah pemerintahan berikutnya akan berkuasa sebelum hari Sabtu, ketika para pemimpin dunia termasuk Presiden terpilih AS Donald Trump dijadwalkan menghadiri upacara pembukaan Katedral Notre-Dame yang dibangun kembali di Paris. Bangunan ini hancur akibat kebakaran pada bulan April 2019, dan rekonstruksinya lima tahun kemudian mendapat pujian dari seluruh dunia. Macron mengklaim bahwa pembangunan kembali katedral yang hancur, ditambah keberhasilan Perancis menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, adalah “bukti bahwa kita dapat melakukan hal-hal besar”. “Kita bisa melakukan hal yang mustahil. Dunia mengagumi kita karena hal itu,” pungkasnya. (rif) Baca juga :

Read More

50 Tentara Penjajah Disergap di Selatan Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan pada Kamis malam bahwa mereka telah menargetkan unit infanteri Israel yang terdiri dari 50 tentara di dekat Masjid Al-Fallah di Tal Al-Hawa, selatan Kota Gaza. Serangan itu menggunakan bahan peledak antipersonel yang disebut sebagai ‘Bom Televisi’. Sementara rincian tentang operasi ini terus bermunculan, kelompok tersebut merilis sebuah video yang menunjukkan para pejuang mereka melakukan penyergapan ketiga terhadap tentara dan kendaraan Israel di Rafah, Gaza selatan. The Palestine Chronicle melansir, operasi yang diberi nama ‘Kemenangan Darah Sinwar’, terdiri dari tiga penyergapan yang dilakukan antara 22-24 November di dekat persimpangan Menara Awad di lingkungan Al-Jeneina, di Rafah, di Jalur Gaza selatan. Ini adalah bagian dari pembalasan kelompok tersebut atas syahidnya Yahya Sinwar, pemimpin politik Hamas, yang terbunuh pada bulan Oktober dalam bentrokan di lingkungan Sultan, sebelah barat Rafah. Rekaman tersebut mengungkapkan bahwa para pejuang melancarkan serangan berturut-turut, menargetkan dua buldoser militer D9 dengan peluru Al-Yassin 105, menyerang dua pengangkut personel dengan senjata anti-tank, dan menghantam bangunan berbenteng yang ditempati oleh tentara Israel dengan peluru antipersonel. Sebuah tank Merkava juga dilaporkan terkena serangan selama operasi tersebut. Meskipun ada serangan artileri dan udara yang intens di daerah tersebut, Brigade menekankan bahwa pejuang mereka tetap mempertahankan posisi mereka untuk melaksanakan penyergapan yang direncanakan. Sebelumnya pada awal Desember, Al-Qassam membagikan rekaman penyergapan pertama dalam seri ini, yang menunjukkan serangan penembak jitu terhadap tentara Israel di dekat poros Salah al-Din–Philadelphi –, diikuti dengan serangan antitank terhadap kendaraan dan pasukan penyelamat. Pada 3 Desember, kelompok tersebut merilis adegan dari penyergapan kedua, menampilkan serangan terhadap bangunan berbenteng, kendaraan teknik, dan buldoser D9 lainnya. Adegan ini juga termasuk bentrokan dengan pasukan Israel dan evakuasi korban dengan helikopter. Pada 22 November, Brigade tersebut merinci operasi lainnya, dimulai dengan penembak jitu yang membunuh dua tentara Israel dengan senapan ‘Ghoul’. Sebuah tank Merkava yang merespons dilaporkan terkena peluru antitank dan terbakar. Sebuah buldoser yang berusaha mengambil tank juga menjadi sasaran, sementara sebuah helikopter digunakan untuk mengevakuasi para korban. Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, juga mengatakan bahwa mereka telah menembaki pertemuan tentara Israel dengan mortir di Klub Layanan Jabalia di Jalur Gaza utara. Sementara, sumber-sumber medis mengatakan kepada Aljazirah bahwa 36 warga sipil syahid dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Kamis, 31 di antaranya berada di bagian utara Jalur Gaza. Koresponden Aljazirah mengatakan bahwa 15 orang syahid dan lainnya terluka dalam serangan Israel di rumah keluarga Felfel di Beit Lahia. Sedangkan tujuh orang syahid dalam serangan di sebuah rumah di belakang Rumah Sakit Kamal Adwan di proyek Beit Lahia di utara. Jalur Gaza. Tiga warga Palestina juga syahid dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Shuja’iyya sebelah timur Kota Gaza, dan tiga anggota staf medis di Rumah Sakit Indonesia terluka setelah dibom oleh drone Israel. Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan pada Kamis malam bahwa penjajah melakukan lima pembantaian di Gaza, mengakibatkan 48 orang syahid dan 201 orang luka-luka tiba di rumah sakit dalam waktu 24 jam. Sementara jumlah korban agresi telah meningkat menjadi 44,580 orang syahid dan 105,739 orang luka-luka. sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, Pertahanan Sipil di Jalur Gaza memperingatkan penangguhan layanannya di wilayah kemanusiaan di Jalur Gaza selatan, dengan mengatakan bahwa 13 kendaraan pemadam kebakaran dan penyelamat telah berhenti bekerja di Jalur Gaza selatan karena kekurangan bahan bakar. Seperti yang dikatakan juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, Mayor Mahmoud Basal sebelumnya, mereka tidak dapat menyediakan layanan medis atau ambulans di Jalur Gaza utara. Ia menjelaskan, warga di wilayah utara sudah 61 hari tidak mendapatkan makanan yang baik dan air minum yang bersih. Dia menambahkan bahwa 60.000 warga di sana berisiko meninggal dan situasi di Beit Lahia dan wilayah utara Jalur Gaza merupakan “bencana besar”. (zul) Baca juga :

Read More

Kelompok Hamas-Fatah Sepakat Kelola Gaza 

Gaza — 1miliarsantri.net : Kelompok Hamas dan partai Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmud Abbas telah sepakat untuk membentuk sebuah komite untuk bersama-sama mengelola Gaza pascaperang. Berdasarkan rencana tersebut, yang memerlukan persetujuan Abbas, komite tersebut akan terdiri dari 10 hingga 15 tokoh non-partisan yang memiliki wewenang dalam hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi. Demikian menurut rancangan proposal yang dilihat oleh AFP. Menyusul perundingan di Kairo, Mesir, kedua faksi yang bertikai tersebut sepakat bahwa komite tersebut akan mengelola sisi Palestina dari pos pemeriksaan Rafah di perbatasan dengan Mesir — satu-satunya perlintasan wilayah yang tidak dibagi dengan Israel. Delegasi Fatah, yang dipimpin oleh anggota komite partai Azzam al-Ahmad, akan kembali pada hari Selasa ke Ramallah untuk meminta persetujuan akhir Abbas, kata negosiator dari kedua belah pihak kepada AFP. Delegasi Hamas dipimpin oleh anggota politbiro Khalil al-Hayya. Prakarsa ini muncul di tengah upaya diplomatik baru untuk mengakhiri perang Gaza. Upaya ini, yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama dengan Mesir, Qatar, dan Turki, terjadi hampir seminggu setelah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku di Lebanon. Hamas dan Fatah telah menjadi rival berat sejak Hamas mengusir Fatah dari Jalur Gaza, setelah bentrokan mematikan menyusul kemenangan gemilang Hamas dalam pemilihan umum tahun 2006. Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007, sementara Fatah mengendalikan Otoritas Palestina dan memiliki kendali administratif parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel. (zul/AFP) Baca juga :

Read More

Presiden Iran Menolak Aturan Hijab Diperketat

Baghdad — 1miliarsantri.net : Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengungkapkan keraguan tentang undang-undang baru yang memberikan hukuman lebih berat bagi perempuan yang melanggar aturan wajib hijab. Sejak Revolusi Islam 1979, perempuan di Iran diwajibkan menutup rambut mereka di tempat umum. Namun, jumlah perempuan yang tidak mengenakan hijab semakin meningkat, terutama sejak protes meluas setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan pada September 2022. Dia ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian. Parlemen telah menyetujui UU “hijab dan kesucian” baru, tetapi masih memerlukan tanda tangan presiden pada 13 Desember untuk diberlakukan. “Sebagai orang yang bertanggung jawab atas pemberlakuan undang-undang ini, saya memiliki banyak keraguan,” ungkap Pezeshkian, Jumat (6/12/2024). Teks undang-undang belum dipublikasikan secara resmi, tetapi media Iran melaporkan bahwa peraturan tersebut menjatuhkan denda setara dengan 20 bulan gaji rata-rata bagi perempuan yang tidak mengenakan hijab dengan benar atau sama sekali tidak mengenakannya di tempat umum atau media sosial. Pelanggar harus membayar dalam waktu 10 hari atau menghadapi larangan bepergian dan pembatasan layanan publik, seperti mendapatkan SIM. “Kita berisiko merusak banyak hal dalam masyarakat karena undang-undang ini dan para pemimpin harus menghindari tindakan yang bisa mengasingkan masyarakat,” tambah Presiden Iran. Polisi moral, yang menangkap Amini sebelum protes, sebagian besar telah menghilang dari jalanan sejak saat itu, meskipun unit tersebut belum secara resmi dibubarkan. Pezeshkian, yang menjadi presiden pada Juli setelah berkampanye untuk menghapus polisi moral, belum mengumumkan apakah dia akan menandatangani undang-undang tersebut. (mir) Baca juga :

Read More

Arab Saudi Tetap Galakkan Potensi Wisata Termegah

Riyadh — 1miliarsantri.net : Untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, Arab Saudi berinvestasi besar dalam infrastruktur pariwisata. Proyek seperti NEOM, Proyek Laut Merah, dan AlUla menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan potensi pariwisata Kerajaan. Al-Khateeb menyebutkan bahwa Arab Saudi akan perlu mempekerjakan ribuan pemuda dan wanita untuk mengisi posisi di hotel, resort, bandara, dan pusat perbelanjaan yang baru dibangun. Pada 2030, Kerajaan menargetkan penambahan 600.000 lapangan kerja baru di sektor pariwisata, dengan sebagian besar posisi akan diisi oleh wanita. Faktanya, wanita sudah memainkan peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata Arab Saudi, dengan banyak hotel dan resort dipimpin oleh eksekutif wanita. Strategi pariwisata Arab Saudi berakar pada keberlanjutan, dengan proyek besar seperti Proyek Laut Merah dan NEOM yang fokus pada pembangunan ramah lingkungan. Proyek Laut Merah, yang membentang 28.000 kilometer persegi dan mencakup lebih dari 90 pulau, dirancang sebagai model keberlanjutan, dengan fokus pada pelestarian kehidupan laut dan pengurangan dampak lingkungan. NEOM, proyek ambisius lainnya, dibangun dari nol dengan keberlanjutan sebagai intinya. Kota futuristik ini akan menampilkan infrastruktur canggih yang ditenagai energi terbarukan, memberikan wisatawan kesempatan untuk merasakan kemewahan berkelanjutan di lingkungan yang masih alami. Sebagai bagian dari tujuan Visi 2030, Arab Saudi juga aktif berkolaborasi dengan organisasi global untuk membuat sektor pariwisata lebih inklusif. Melalui kemitraan dengan Organisasi Pariwisata Dunia PBB, Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia, dan Forum Ekonomi Dunia, Arab Saudi bekerja untuk mempromosikan penciptaan lapangan kerja bagi wanita di bidang pariwisata dan mendorong kolaborasi global. Al-Khateeb menekankan bahwa dengan memberdayakan wanita dan pemuda di sektor pariwisata, Arab Saudi tidak hanya menguntungkan ekonominya sendiri tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk menjadikan pariwisata industri yang lebih inklusif. Visi 2030 Arab Saudi mendorong perubahan transformatif dalam sektor pariwisata Kerajaan, dengan fokus kuat pada keberlanjutan, pemberdayaan wanita, dan pengembangan pemuda. Melalui investasi signifikan dalam program pengembangan keterampilan, proyek inovatif seperti NEOM dan Proyek Laut Merah, serta komitmen yang teguh terhadap keramahan, Arab Saudi siap menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka dunia pada 2030. Seiring Arab Saudi terus membuka pintunya ke dunia, Kerajaan tidak hanya berbagi warisan budaya yang kaya tetapi juga menawarkan peluang karier baru, khususnya bagi wanita dan pemuda, dalam salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dengan dukungan inisiatif pemerintah dan kolaborasi sektor swasta, masa depan pariwisata Saudi terlihat sangat cerah. (dul) Baca juga :

Read More

Arab Saudi Seriusi Transformasi Wisata

Dubai — 1miliarsantri.net : Arab Saudi sedang mengalami perubahan besar dalam lanskap ekonomi melalui Visi 2030, dengan sektor pariwisata menjadi penggerak utama diversifikasi dan pertumbuhan. Di bawah kepemimpinan Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb, Menteri Pariwisata Arab Saudi, negara ini membuat langkah signifikan dalam mengembangkan sektor pariwisata sekaligus memberdayakan perempuan dan generasi muda untuk menciptakan industri pariwisata yang berkelanjutan dan dinamis. Sebagai bagian dari visi transformatif ini, Arab Saudi berinvestasi dalam proyek pariwisata berkelanjutan seperti NEOM, Proyek Laut Merah, dan AlUla, sambil juga berinvestasi besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan memprioritaskan program pengembangan keterampilan dan menciptakan peluang karier di sektor pariwisata, Arab Saudi sedang membangun fondasi untuk industri yang berkembang dan inklusif yang mencerminkan warisan budaya kaya sambil beradaptasi dengan kebutuhan dunia global. Visi 2030 yang diluncurkan pada 2016 adalah cetak biru ambisius untuk diversifikasi ekonomi, dengan pariwisata memainkan peran sentral. Sebelum Visi 2030, sektor pariwisata Arab Saudi relatif belum berkembang, namun dengan fokus baru kerajaan pada pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi, sektor ini berkembang pesat. Salah satu tujuan utama Visi 2030 adalah meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Arab Saudi dari 3% menjadi 10% pada 2030. Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mencapai hal ini, termasuk menciptakan destinasi wisata baru, investasi infrastruktur perhotelan, dan reformasi untuk menarik pengunjung internasional. Pada 2019, Arab Saudi mengumumkan Strategi Pariwisata Nasional yang menargetkan 100 juta pengunjung setiap tahun hingga 2030. Target ini bahkan telah direvisi naik menjadi 150 juta pengunjung pada 2030. Tujuan ambisius ini didukung investasi besar dalam infrastruktur pariwisata baru, termasuk resort, bandara, dan fasilitas lain yang melayani wisatawan internasional dan pasar domestik yang terus berkembang. Elemen penting dalam transformasi pariwisata Arab Saudi adalah pemberdayaan perempuan. Melalui Visi 2030, pemerintah bekerja keras menciptakan lebih banyak peluang bagi perempuan di dunia kerja, khususnya di sektor pariwisata yang sebelumnya didominasi pria. Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb menekankan bahwa wanita memainkan peran integral dalam kesuksesan sektor pariwisata. Untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih inklusif dan beragam, Arab Saudi telah menjanjikan investasi tahunan sebesar 100 juta dolar dalam program pengembangan keterampilan yang ditujukan untuk melatih 100.000 pemuda Saudi, dengan setengahnya adalah perempuan. Program ini dirancang untuk mempersiapkan wanita mengambil peran kepemimpinan dalam pariwisata, perhotelan, dan sektor terkait. Faktanya, wanita kini menyumbang hampir 50% peserta pelatihan dalam program pengembangan pariwisata Arab Saudi. Al-Khateeb dengan bangga menyatakan bahwa lebih dari 100.000 wanita telah dipekerjakan di sektor pariwisata, di mana mereka aktif berkontribusi pada strategi pariwisata Kerajaan. Para wanita ini terlibat dalam berbagai peran, mulai dari manajemen perhotelan hingga pemandu wisata, dan dipandang sebagai duta budaya Saudi. Pendekatan Arab Saudi untuk memberdayakan pemuda dan wanita dalam industri pariwisata bersifat multifaset. Beberapa inisiatif utama mendorong kemajuan ini, termasuk program pendidikan dan pelatihan, beasiswa, dan kesempatan pengembangan karier. Salah satu program unggulan dalam strategi pariwisata Kerajaan adalah Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Riyadh. Institusi ini membantu melatih generasi berikutnya dari profesional perhotelan, dengan penekanan pada pemuda dan wanita. Sekolah ini diperkirakan akan melatih 50.000 pemuda setiap tahun, membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk unggul dalam industri pariwisata yang kompetitif. Selain itu, pemerintah telah berinvestasi dalam mengirim pemuda Saudi ke luar negeri untuk menerima pelatihan di institusi bergengsi di Swiss, Spanyol, Prancis, dan Inggris. Lebih dari 100.000 pemuda Saudi, termasuk 60.000 wanita, telah mendapat manfaat dari beasiswa ini. Al-Khateeb juga membahas tantangan terkait pekerjaan informal bagi wanita di sektor pariwisata. Dengan menciptakan jalur formal untuk pekerjaan dan memastikan upah dan tunjangan yang adil, Arab Saudi telah membuat kemajuan signifikan dalam menyediakan peluang karier jangka panjang yang stabil bagi wanita di bidang pariwisata. Seiring berkembangnya sektor pariwisata, begitu pula pendekatan Arab Saudi dalam mengintegrasikan teknologi. Inovasi digital memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman wisata, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung pengembangan tenaga kerja. Al-Khateeb menekankan peran teknologi digital seperti kecerdasan buatan dan biometrik dalam mengubah pengalaman perjalanan. Teknologi ini membantu merampingkan operasi bandara, meningkatkan keamanan, dan memberikan pengalaman yang mulus bagi wisatawan dari check-in hingga check-out hotel. Pada saat yang sama, Menteri menekankan bahwa pariwisata adalah bisnis “People to People”, dan meskipun digitalisasi penting untuk meningkatkan efisiensi, penting untuk mempertahankan koneksi manusia. Pengunjung Arab Saudi masih akan merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Saudi, elemen kunci yang membedakan pengalaman wisata Kerajaan dari destinasi lain. (dul) Baca juga :

Read More

Mantan Menhan Israel Akui Pembersihan Etnis di Gaza

Tell Aviv — 1miliarsantri.net : Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon menyatakan bahwa pemerintahan Israel saat ini tengah melakukan pembersihan etnis di Jalur Gaza. Hal tersebut ia simpulkan dari tindakan Israel melakukan serangan brutal dan blokade bantuan kemanusiaan di utara Gaza. “Saya menegaskan pernyataan saya tentang Israel yang melakukan operasi pembersihan etnis di Gaza. Saya berbicara atas nama individu yang bertugas di Gaza utara. Kejahatan perang sedang dilakukan di sana,” urainya dalam sebuah wawancara dengan Perusahaan Penyiaran Israel Kan. Ya’alon lebih lanjut menekankan, “Apa yang saya katakan mencerminkan seruan untuk mengurangi populasi Gaza dan dorongan untuk mengembalikan pemukiman ke wilayah tersebut,” merujuk pada pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. Ia juga meyakini tindakan Israel di utara Gaza akan berujung pada diadilinya Israel oleh dunia. “Saya terpaksa memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana. Kejahatan perang sedang dilakukan. Belum pernah ada negara demokratis yang diadili di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag atas tindakan seperti itu.” Sebelumnya Ya’alon juga mengungkapkan dalam wawancara pers bahwa Israel sedang melakukan kampanye genosida di Gaza utara. Menurut siaran Israel, dia menyatakan, “Kita melakukan pembersihan etnis di Gaza utara. Tidak ada lagi Beit Lahia atau Beit Hanoun.” Militer Israel melakukan bombardir brutal dan pengepungan utara Gaza lebih dari dua bulan lalu. Mereka mengusir paksa ratusan ribu orang yang masih berupaya bertahan di wilayah itu. Sejumlah prajurit Israel menyatakan pada media Israel Haaretz bahwa militer sedang menjalankan “Rencana Jenderal”. Merujuk rencana itu, warga utara Gaza akan diusir secara paksa melalui bombardir dan kelaparan. Siapapun yang masih bertahan akan dianggap sebagai pejuang dan dihabisi. Rencana itu disebut untuk mencaplok utara Gaza dan menjadikannya zona penyangga Israel. Sejauh ini, tinggal 75 ribu warga yang bertahan di utara sementara ratusan ribu dipaksa mengungsi. Sedikitnya 2.300 warga Gaza syahid dalam pengepungan tersebut. Karena bantuan dihadang Israel dari wilayah itu, kelaparan ekstrem juga diderita warga yang bertahan. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir kemarin mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menunjukkan “keterbukaan” atas gagasan mendorong migrasi warga Palestina dari Jalur Gaza. “Gagasan seperti pemukiman di Gaza disambut baik; satu-satunya saat kami mengalahkan musuh adalah ketika kami mengambil wilayah dari mereka,” katanya kepada Radio Angkatan Darat. “Tapi itu tidak memuaskan saya. Saya juga ingin mendorong emigrasi [warga Palestina dari Gaza].” “Saya bekerja keras untuk mendorong dorongan migrasi dari Gaza bersama perdana menteri, dan saya mulai menemukan keterbukaan mengenai masalah ini,” katanya. Ketika didesak, menteri tidak akan secara pasti mengatakan bahwa perdana menteri mendukung apa yang disebut “pemindahan” penduduk Gaza. Ben Gvir juga menyerukan agar pertempuran diintensifkan di Gaza. “Kita mempunyai peluang bersejarah untuk meruntuhkan Hamas. Kita mempunyai kesempatan bersejarah untuk memulihkan pencegahan, menduduki kembali Jalur Gaza dan mendorong emigrasi sukarela. Inilah yang akan membawa perdamaian di selatan,” katanya. Kelompok sayap kanan Israel telah mendorong perpindahan penduduk dan “migrasi sukarela” warga Palestina dari Gaza, dan pembangunan kembali pemukiman Yahudi di tempat mereka. Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa tindakan seperti itu bukanlah tujuan perang, dan juga tidak ada dalam agendanya. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad melaporkan bahwa lebih dari 415.000 pengungsi Palestina saat ini berlindung di gedung sekolah milik badan tersebut di Gaza. Sementara ratusan ribu lainnya berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang lebih buruk lagi di tempat penampungan sementara. Dalam sebuah postingan di X, UNRWA membagikan video yang direkam oleh salah satu pengungsi perempuan, Aisha, yang menggambarkan kesulitan dan tantangan besar yang dihadapi oleh mereka yang mengungsi di gedung sekolah tersebut, yang awalnya dimaksudkan untuk pendidikan, bukan sebagai tempat penampungan. Video tersebut menyoroti kondisi yang sangat sulit bagi perempuan dan anak perempuan di tengah konflik yang sedang berlangsung. UNRWA menyatakan, “Lebih dari 415.000 pengungsi di Gaza kini berlindung di gedung sekolah UNRWA. Ratusan ribu lainnya berusaha bertahan hidup dalam kondisi yang lebih buruk lagi di tempat penampungan sementara.” Aisha, yang muncul dalam video tersebut, berbagi pengalaman pribadinya: “Tempat ini dimaksudkan untuk pendidikan, bukan untuk tempat tinggal,” katanya, menekankan situasi yang mengerikan. “Saya meninggalkan rumah saya yang indah untuk datang ke tempat ini, yang tidak memiliki kebutuhan dasar hidup.” Dia menggambarkan kondisi yang tak tertahankan ini. “Kami, sebagai perempuan Palestina yang terlantar, sangat menderita dalam hal kesehatan dan tantangan ekonomi, dan kami tidak punya makanan atau minuman, tanpa dukungan atau bantuan.” Aisha juga mencontohkan situasi berbahaya tersebut. “Fasilitas yang kami butuhkan jauh, toilet jauh, tidak ada tempat untuk memasak atau istirahat, dan tempat kami tinggal tidak aman, rentan dibom setiap saat. Gaza secara keseluruhan tidak aman. Mereka telah merampas hak kami atas keselamatan dan perlindungan.” Dia mengajukan permohonan yang tulus. “Merupakan hak kami untuk dilindungi selama perang. Sebagai perempuan Palestina, kami menderita. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk melindungi dan membela kami. Kami ingin Anda memberikan kehidupan yang bermartabat bagi perempuan yang tidak bersalah dalam perang ini” Dia lebih lanjut menekankan dampak buruk perang terhadap perempuan di Gaza, dan mencatat betapa mustahilnya memenuhi kebutuhan kebersihan dasar, terutama saat menstruasi. “Pada bulan-bulan ini, perempuan hancur.” (mis) Baca juga :

Read More