Konvoi Solidaritas Untuk Gaza Kembali Ke Tunisia, Dan Menyerukan Pembebasan Tahanan Di Libya Timur

Libya – 1miliarsantri.net: Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza memutuskan untuk kembali ke Tunisa, ditengah ketidakpastian izin dari Mesir. Mereka yang tergabung dalam Konvoi Solidaritas terpaksa kembali ke Tunisia, dan menyerukan kepada pihak Libya Timur untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang masih ditahan. Konvoi Solidaritas Afrika Utara untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengumumkan pada hari Senin 16 Juni 2025, bahwa mereka akan kembali ke Tunisia setelah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas Libya bahwa Mesir menolak memberikan izin yang diperlukan untuk melintasi perbatasan Salloum. Juru bicara konvoi tersebut menjelaskan bahwa ketidakmampuan untuk melanjutkan perjalanan melalui darat, bersama dengan ketidakpraktisan rute laut dari Libya, menyebabkan keputusan untuk kembali. Namun, mereka menekankan bahwa pemulangan hanya akan dimulai setelah semua peserta yang ditahan dibebaskan. Jadwal Keberangkatan Kembali Ke Tunisia Safa Agency melaporkan, konvoi tersebut telah mengonfirmasi bahwa keberangkatan akan diatur mulai Selasa pagi dan mendesak mereka yang ingin pergi untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan Koalisi. Mereka juga melaporkan bahwa beberapa tahanan telah dibebaskan, sementara itu negosiasi terus berlanjut untuk membebaskan tahanan lainnya. Dan konvoi tersebut juga menyatakan tidak akan lagi menerima peserta baru di Libya sampai semua tahanan dibebaskan dan langkah selanjutnya diklarifikasi. Sementara itu, empat organisasi besar Tunisia termasuk Asosiasi Pengacara Nasional dan Serikat Buruh Umum Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan kepada otoritas Libya timur untuk membebaskan semua tahanan dari Tunisia, Libya, Aljazair, dan Sudan. Pernyataan tersebut menyoroti bahwa konvoi tersebut mencerminkan aspirasi bersama masyarakat Afrika Utara untuk mendukung perjuangan Palestina. Koalisi juga menyerukan protes di luar kedutaan besar Libya di Tunis dan mendesak tindakan diplomatik segera untuk mengamankan pembebasan para tahanan dan mendukung misi konvoi tersebut, tulis Safa Agency.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber dan Foto : Safa Press Agency

Read More

21 Kesepakatan Strategis Indonesia Dan Prancis Dari Kunjungan Kenegaraan Presiden Macron

Jakarta – 1miliarsantri.net: Ada yang istimewa dalam Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis ke Indonesia kali ini. Sebanyak 21 Kesepakatan Strategis, kemudian 11 Deliverables resmi ditandatangani, terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G dan satu kesepakatan P-to-P. Dihadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron 21 dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan, dan diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Kehadiran Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia merupakan sejarah baru dalam hubungan bilateral Indonesia dan Prancis. Sekaligus komitmen kuat untuk memperdalam kemitraan strategis lintas sektor. Mengutip laman resmi presidenri.go.id, Presiden Prabowo dan Presiden Macron terlebih dahulu mengadopsi empat deklarasi bersama. Deklarasi tersebut mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara, serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia. 1.⁠ ⁠Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050);  2.⁠ ⁠Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis;  3.⁠ ⁠Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara;  4.⁠ ⁠Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis. Usai pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing negara, kedua kepala negara menyaksikan langsung penandatanganan dan penunjukan dokumen kesepakatan yang mencakup deklarasi bersama, kerja sama antarpemerintah (G-to-G), antarlembaga (P-to-P), kemitraan swasta (B-to-B), hingga pengumuman kerja sama antar bank sentral.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto : presidenri.go.id

Read More

Arab Saudi Mengutuk Keras Eskalasi Militer Israel Di ‘Gaza’ Palestina

Riyadh – 1miliarsantri.net: Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali kecamannya dan kecaman terhadap semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan israel yang membabibuta menyebabkan korban jiwa warga sipil di Gaza. Tindakan militer israel yang melanggar kesepakatan gencatan senjata masif dilakukan, seolah tidak bergeming dan tidak perduli terhadap kecaman internasional, bahkan melanggar berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kecaman negara teluk tersebut akibat berbagai pelanggaran yang dilakukan israel, karena hal ini menurut Arab Saudi mengancam kehidupan warga sipil Palestina dan memperburuk penderitaan kemanusiaan penduduk Gaza. Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman keras Arab Saudi atas meningkatnya pendudukan militer Israel di Gaza utara dan selatan, serta perluasannya ke sebagian besar wilayah tersebut, yang makin memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency, Kemenlu Arab Saudi menegaskan, “Hal ini bertentangan dengan keinginan masyarakat internasional, hukum hak asasi manusia, dan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta menghambat tercapainya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.” Arab Saudi kembali mengecam dan mengecam semua operasi darat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel karena mengancam nyawa warga sipil Palestina. Otoritas Saudi, tindakan militer Zionis israel makin memperburuk penderitaan kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza. Kementerian memperingatkan bahaya melanjutkan pelanggaran yang mencolok dan tidak dapat dibenarkan ini terhadap rakyat Palestina. Menurut Otoritas resmi Palestina, disebutkan hingga Sabtu 17 Mei 2025 terdapat 153 orang syahid dalam kurun waktu 24 jam. Otoritas melanjutkan, korban tewas sejak 7 Oktober 2023 mencapai 53.272 jiwa rakyat Palestina, ini belum termasuk yang hilang dan luka-luka. Editor : Thamrin Humris Sumber : Saudi Gazette Foto : Istimewa (ilustrasi)

Read More

Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya

Jeddah – 1miliarsantri.net: Pihak Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melaporkan sebagaimana dikutip dari gulfnews.com (11/5/2025), terdapat hampir 16.000 orang ditangkap dalam sepekan antara 1 hingga 7 Mei 2025, dan memproses hukum hampir 26 ribu orang hingga berita ini diturunkan. Arab Saudi menangkap hampir 16.000 orang dalam seminggu dalam tindakan keras nasional terhadap pelanggaran izin tinggal dan ketenagakerjaan. Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Ata Huda, seorang jurnalis independen menyebutkan sebanyak 15.928 telah ditangkap pihak Arab Saudi. Penangkapan ini merupakan tindakan tegas dan keras dari pihak kerajaan terhadap pelanggaran izin tinggal dan ketenagakerjaan. Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai negara yang didominasi oleh orang-orang yang berasal dari Ethiopia. Kementerian mengatakan 63 persen dari mereka yang ditangkap adalah warga negara Ethiopia, 35 persen warga Yaman, dan sisanya 2 persen warga negara lain. Di antara mereka yang ditangkap, 1.248 orang tertangkap saat berupaya menyeberang secara ilegal ke Arab Saudi. Mereka yang ditangkap termasuk 10.179 orang yang ditemukan melanggar peraturan kependudukan, 3.912 orang karena pelanggaran keamanan perbatasan, dan 1.837 orang karena pelanggaran hukum ketenagakerjaan. Hingga laporan ini diturunkan, Pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi juga menahan 45 orang karena berusaha keluar dari negara tersebut tanpa dokumen resmi. Selain itu, terdapat 26 orang ditangkap atas tuduhan melindungi, mengangkut, mempekerjakan, atau membantu pelanggar. Hampir 26 Ribu Orang Diproses Hukum Kementerian mengonfirmasi bahwa 25.689 pelanggar saat ini sedang menjalani prosedur terkait kasus mereka, termasuk 23.946 pria dan 1.743 wanita. Hingga minggu ini, 19.455 orang telah dirujuk ke misi diplomatik masing-masing untuk penerbitan dokumen perjalanan, 1.667 sedang menyelesaikan pengaturan perjalanan, dan 12.898 telah dideportasi. Para pelanggar menghadapi tuntutan hukum, dan berpotensi dihukum penjara hingga 15 tahun, dengan denda hingga SAR 1 juta. Selain itu Pihak kerajaan juga menyita kendaraan atau properti yang digunakan dalam kegiatannya, dan mengumumkan nama pelaku kepada publik. Nah, pembaca 1miliarsantri.net tentu dapat membayangkan bagaimana keras dan tegasnya aturan hukum dari pihak Kerajaan Arab Saudi. Patuhi aturan yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi selama Musim Haji 1446H / 2025M, dan jangan coba-coba melanggarnya. Ikuti terus informasi seputar pelaksanaan ibadah haji dan umroh melalui rubrik kabar haji di 1miliarsantri.net.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : gulfnews.com Gambar : ilustrasi

Read More

Turki Mempunyai Peran Besar dalam Konflik Berkepanjangan di Suriah

Ankara — 1miliarsantri.net : Recep Tayyip Erdogan dari Turki pasti senang dengan apa yang sedang terjadi di Suriah, meskipun perasaannya pasti akan berubah dengan cepatnya perubahan situasi. Proksi Syiah Iran telah dilemahkan oleh penargetan dan pengeboman Israel yang tak henti-hentinya. Mata dan sumber daya Rusia beralih ke perang di Ukraina. Dengan adanya laporan bahwa kelompok-kelompok pemberontak Suriah kini bertempur di pinggiran ibukota Damaskus, rezim Assad terlihat lemah, pemimpinnya bersembunyi atau mengungsi. Dalam campuran jihadis, nasionalis, dan tentara bayaran, tangan Turki terlihat besar. Intervensinya dalam konflik Suriah dimotivasi oleh dua tujuan utama yaitu penahanan, jika tidak menghilangkan militan Kurdi di Suriah utara, yang dianggap tidak bisa dibedakan dari rekan-rekan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) mereka di Turki sendiri, dan menciptakan kondisi stabilitas atau “zona aman” yang memungkinkan kembalinya para pengungsi Suriah jika memungkinkan. Sejak Agustus 2016, Turki telah melakukan tiga kali serangan untuk merebut beberapa wilayah di bagian utara Suriah, memaksakan pendudukan dengan menggunakan pasukan reguler dan pasukan tambahan termasuk Tentara Nasional Suriah (SNA) dan sebuah koalisi yang terdiri dari para mantan pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Pada 2018, Polisi Militer dibentuk oleh pemerintah Turki dan Pemerintah Sementara Suriah (SIG), sebuah pasukan yang seolah-olah dimaksudkan untuk melindungi penduduk sipil. Namun, periode pemerintahan Turki ini justru ditandai dengan kebrutalan, penindasan, dan pengabaian. Dalam laporannya pada Februari 2024, Human Rights Watch mendokumentasikan berbagai kasus penculikan, penangkapan sewenang-wenang, penahanan yang melanggar hukum (termasuk anak-anak), kekerasan seksual, dan penyiksaan. Para pelaku meliputi elemen-elemen SNA, Polisi Militer, anggota Angkatan Bersenjata Turki, Organisasi Intelijen Nasional Turki (Milli İstihbarat Teşkilatı, MİT), dan berbagai direktorat intelijen militer. Kekejaman yang sangat mengerikan ini bisa ditambahkan dengan penyalahgunaan hak milik, penjarahan, perampasan, penyitaan harta benda, pemerasan, dan ketiadaan sistem ganti rugi yang konsisten. Kelompok yang menanggung beban penderitaan terberat adalah penduduk Kurdi, terutama mereka yang telah menerima perlindungan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang terdiri dari Unit Perlindungan Rakyat (Yekineyen Parastina Gel, YPG), dan Unit Perlindungan Perempuan (Yekineyen Parastina Jin). Pasukan-pasukan ini terbukti sangat penting dalam melawan kelompok Negara Islam (ISIS). Pada Oktober tahun ini, Erdogan mengulangi pandangan yang telah lama dipegang bahwa unit-unit perlindungan Kurdi tersebut hanyalah “cabang Suriah dari kelompok teror PKK, yang ditakdirkan untuk ditinggalkan, dibiarkan terisolasi.” Orang-orang Arab dan kelompok-kelompok lain yang dianggap memiliki hubungan dengan SDF dan Pemerintahan Otonomi Suriah Timur Laut (AANES) juga menjadi sasaran kemarahan yang dipimpin oleh Turki. SNA bukanlah teman bagi kelompok Islamis yang merebut kekuasaan, Hayat Tahrir-al Sham (HTS), yang merupakan tombak utama dalam operasi penerangan terhadap rezim Assad. HTS telah memasarkan dirinya sebagai kelompok yang mandiri, modern, lebih dipertimbangkan, tidak terlalu banyak mendapat serangan dari kelompok al-Qaeda dan al-Nusra, dan konon lebih toleran terhadap agama, sekte, dan pandangan lain. Pemimpinnya, Abu Mohammad Al-Jolani, telah berhasil menerima pujian dan sanjungan di media Barat atas perubahan tersebut, meskipun ia telah dimasukkan dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebagai “Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus” yang layak mendapatkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang bersedia memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. Bahkan dalam kemajuan HTS, pengaruh Turki tidak dapat diabaikan, meskipun Ankara tidak memberikan dukungan terbuka kepada kelompok tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Fuad Shahbazov, yang menulis untuk Stimson Center, kemajuan HTS baru-baru ini “tidak akan terpikirkan tanpa dukungan militer dan logistik Turki, serta penyediaan persenjataan canggih.” Ada juga yang mengatakan bahwa Ankara memberikan persetujuan terhadap serangan yang dipimpin oleh HTS setelah gagal untuk mendapatkan pemulihan hubungan dengan Assad. Pernyataan Erdogan mengenai serangan tersebut menunjukkan pikiran yang licin dalam beroperasi. Pada tanggal 6 Desember, dia mengatakan kepada wartawan setelah sholat Jumat bahwa target serangan tersebut jelas adalah Damaskus. “Saya akan mengatakan bahwa kami berharap serangan ini akan terus berlanjut tanpa masalah.” Namun dia juga menyatakan pandangan bahwa kemajuan ini “bermasalah” dan “tidak sesuai dengan yang kita inginkan”. Meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut, dapat disimpulkan dari pernyataannya bahwa ia prihatin dengan berbagai “organisasi teroris” yang beroperasi di dalam pasukan pemberontak. Keesokan harinya, Presiden Turki memutuskan untuk bersikap tinggi hati dalam penilaiannya ketika para pemberontak memasuki pinggiran kota Homs. “Sekarang ada realitas baru di Suriah, secara politik dan diplomatik,” katanya dalam sebuah pidato yang disampaikan di kota Gaziantep, Turki selatan. “Dan Suriah adalah milik warga Suriah dengan semua elemen etnis, sektarian, dan agamanya.” Sesuai dengan pandangan para pemimpin lain yang bertanggung jawab untuk mengintervensi urusan negara lain, Erdogan mengatakan bahwa kemerdekaan Suriah adalah sesuatu yang layak, dan kehendak rakyatnya tidak dapat diganggu gugat. “Rakyat Suriah adalah orang-orang yang akan menentukan masa depan negara mereka sendiri.” Dia berharap bahwa negara tersebut akan “segera mendapatkan kembali perdamaian, stabilitas, dan ketenangan yang telah dirindukan selama 13 tahun.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa “para pelaku yang bertanggung jawab dan semua organisasi internasional” harus mendukung pelestarian integritas teritorial negara. Keberanian pernyataan semacam itu tidak menyembunyikan bahaya sektarian dan etnis yang sedang berlangsung di akhir misi yang disponsori oleh Ankara ini. Kejatuhan al-Assad akan membahayakan komunitas Syiah dan bahkan lebih membahayakan Kurdi, dan membuka pintu bagi Salafisme. Kelompok-kelompok pemberontak, yang hanya dipersatukan oleh tujuan yang sama untuk menggulingkan Assad, mungkin akan sulit untuk menghindari pertempuran satu sama lain. Mengenai integritas teritorial yang dibicarakan Erdogan, pemerintah dan kebijakan Turki tidak akan pernah mengesampingkan sejumlah jaminan yang pasti akan diperas oleh Ankara dengan syarat-syarat yang berat. Bagaimana dengan para pengungsi? Perkirakan akan ada lebih banyak lagi yang keluar dengan putus asa. (mon) Baca juga :

Read More

PBB Sahkan Usulan Indonesia akan Hari Danau Sedunia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengadopsi resolusi Hari Danau Sedunia (World Lake Day) setiap 27 Agustus yang diajukan Indonesia secara konsensus dalam Sidang Majelis Umum ke-79 di New York. Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Hari Prabowo, menyatakan bahwa hari peringatan tersebut akan menjadi pengingat bersama bagi dunia mengenai pentingnya danau dan pengelolaan danau secara berkelanjutan. “Resolusi World Lake Day merupakan penegasan komitmen global untuk melindungi danau, sekaligus melindungi lingkungan dan penghidupan yang berkelanjutan,” terang Duta Besar Hari Prabowo, sebagaimana pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa (17/12/2024). Hari merasa prihatin bahwa danau kerap kali terabaikan dalam pembahasan isu lingkungan. Padahal, kerusakan danau berdampak pada kesejahteraan global dan dapat menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Saat ini banyak danau besar yang menyusut, padahal danau merupakan sumber dari 90 persen air tawar dunia dan memiliki peran penting dalam pertanian, energi, dan pariwisata,” sambungnya. Hari Danau Sedunia hendak mengingatkan masyarakat dunia supaya lebih peduli terhadap pengelolaan danau secara berkelanjutan yang menjadi kunci bagi perlindungan air tawar dunia, keanekaragaman hayati, ketahanan pangan, dan ekosistem dunia. Resolusi Hari Danau Sedunia yang diajukan Indonesia mendapat dukungan luas dari 73 negara mitra sponsor bersama yang mewakili berbagai kawasan, seperti negara-negara ASEAN, Rusia, China, Kenya, dan Uni Emirat Arab. Usulan hari peringatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang digelar di Bali Mei 2024 lalu. (wink) Baca juga :

Read More

Ratusan Warga Sipil Tewas dan Terluka dalam Bentrokan di Suriah

Mskow — 1miliarsantri.net : Ratusan warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan terluka dalam dua pekan terakhir di Suriah, sementara rumah sakit kewalahan menghadapi jumlah korban yang tinggi, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). “Warga sipil telah membayar harga yang sangat mahal setelah dua minggu konflik, dengan ratusan tewas dan terluka, termasuk proporsi yang signifikan dari perempuan dan anak-anak.” “Di barat laut Suriah saja, setidaknya 75 warga sipil, termasuk 28 anak dan 11 perempuan, tewas akibat konflik yang terjadi antara 26 November hingga 8 Desember, menurut data yang diverifikasi oleh otoritas kesehatan setempat. Setidaknya 282 orang lainnya terluka, termasuk 106 anak dan 56 perempuan,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/12/2024). Rumah sakit di seluruh Suriah kewalahan akibat jumlah korban luka yang tinggi, dengan anak-anak khususnya mengalami trauma psikologis, tambah pernyataan itu. Selain itu, kota-kota Suriah seperti Damaskus, Hama, dan Deir ez-Zor menghadapi kekurangan makanan, dengan harga roti melonjak hingga 900 persen dalam dua pekan terakhir di Aleppo dan Idlib. “Meski menghadapi tantangan dan lingkungan yang tidak stabil, PBB dan mitra-mitranya terus menjalankan kegiatan selama situasi keamanan memungkinkan,” sambung pernyataan tersebut. Pernyataan itu juga mencatat bahwa pembatasan pergerakan, termasuk jam malam, menghambat aliran barang dan jasa. “Serangan udara dan konflik lainnya terus dilaporkan di Damaskus, pinggiran kota Damaskus, Dar’a, dan As-Sweida. Beberapa laporan menyebutkan adanya penjarahan gudang bantuan, termasuk milik badan PBB dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC), hingga 9 Desember, namun laporan ini masih perlu dikonfirmasi,” ujar OCHA. Kelompok bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024). Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus. Al-Jalali juga menyebutkan bahwa ia tengah menjalin komunikasi dengan pemimpin kelompok militan yang telah memasuki kota. Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan bahwa Presiden Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik Suriah. (rom) Baca juga :

Read More

Makam Ayah Bashar Al-Assad Dibakar Habis Karena Rezim Jatuh

Qardania — 1miliarsantri.net : Milisi perlawanan Suriah telah menghancurkan makam mendiang presiden Hafez al-Assad, ayah dari presiden terguling Bashar, di kampung halaman keluarga tersebut. Video yang diverifikasi oleh BBC menunjukkan orang-orang bersenjata meneriakkan yel-yel saat mereka berjalan di sekitar mausoleum yang terbakar di Qardaha, di barat laut wilayah pesisir Latakia. Pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyapu seluruh Suriah dalam serangan kilat yang menggulingkan kekuasaan 54 tahun dinasti Assad. Bashar al-Assad telah melarikan diri ke Rusia di mana dia dan keluarganya diberikan suaka. Patung-patung dan poster-poster mendiang presiden Hafez dan putranya Bashar telah dirobohkan di seluruh negeri untuk menyemangati warga Suriah yang merayakan berakhirnya kekuasaan mereka. Seperti dilaporkan BBC, Bashar al-Assad secara brutal menumpas pemberontakan pro-demokrasi yang damai, memicu perang saudara yang menghancurkan lebih dari setengah juta orang terbunuh dan 12 juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sementara, Hafez al-Assad memerintah Suriah dengan kejam dari 1971 hingga kematiannya pada 2000, ketika kekuasaan diserahkan kepada putranya. Assad dilahirkan dan dibesarkan di keluarga Alawi, sebuah cabang dari Islam Syiah dan agama minoritas di Suriah, yang pusat populasi utamanya berada di provinsi Latakia dekat pantai Mediterania, tak jauh dari perbatasan dengan Turki. Banyak warga Alawi – yang jumlahnya sekitar 10% dari populasi negara tersebut – merupakan pendukung setia Assad selama mereka berkuasa dalam waktu lama. Beberapa dari mereka kini khawatir kalau-kalau mereka menjadi sasaran pemberontak yang menang. Pada Senin, delegasi pemberontak yang terdiri dari anggota HTS dan kelompok Muslim Sunni lainnya, Tentara Pembebasan Suriah, bertemu dengan para tetua Qardaha dan menerima dukungan mereka. Demikian menurut kantor berita Reuters. Delegasi pemberontak menandatangani sebuah dokumen, yang menurut laporan Reuters menekankan keragaman agama dan budaya di Suriah. HTS dan faksi pemberontak sekutunya menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Minggu setelah perang saudara selama bertahun-tahun. Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, yang kini mulai menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, adalah mantan milisi yang memutuskan hubungan dengan Alqaidah pada 2016. Dia baru-baru ini berjanji memberikan toleransi terhadap kelompok dan komunitas agama yang berbeda. Utusan PBB untuk Suriah mengatakan para pemberontak harus mengubah ‘pesan baik’ mereka menjadi praktik di lapangan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS mengatakan Washington akan mengakui dan sepenuhnya mendukung pemerintahan Suriah di masa depan selama proses tersebut muncul melalui proses yang kredibel dan inklusif serta menghormati kelompok minoritas. HTS telah menunjuk pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Mohammed al-Bashir, mantan kepala pemerintahan pemberontak di barat laut, hingga Maret 2025. Bashir memimpin pertemuan di Damaskus pada hari Selasa yang dihadiri oleh anggota pemerintahan barunya dan mantan kabinet Assad untuk membahas transfer portofolio dan institusi. Dia mengatakan sudah waktunya bagi masyarakat untuk “menikmati stabilitas dan ketenangan” setelah berakhirnya rezim Assad. Di Damaskus, koresponden BBC melihat tanda-tanda kehidupan mulai kembali normal, dengan orang-orang kembali bekerja dan toko-toko dibuka kembali. Joud Insani, yang bekerja di sebuah toko coklat di ibu kota Suriah, mengatakan kepada BBC bahwa dia bisa membukanya ‘tanpa rasa takut’, dan menambahkan bahwa dia melihat adanya perubahan yang disambut baik dalam jenis pelanggan yang berkunjung. “Kami membuka kembali tanpa rasa takut karena masyarakat yang kami layani sekarang tidak melakukan intimidasi sama sekali,” ujarnya. Sebelumnya, setiap orang yang datang untuk membeli dari kami mewakili seorang jenderal atau menteri yang setia kepada rezim Assad. Sekarang, syukurlah, hal itu tidak lagi terjadi.” Di salah satu pasar makanan dan sayuran terkenal di Damaskus, seorang penjual mengatakan kepada BBC, “Sekarang kita punya oksigen di udara.” Sementara pria lain mencatat bahwa ada “perayaan yang berkelanjutan mulai sekarang”. Di lingkungan Joubar, reuni emosional telah terjadi di kubu oposisi lama, lebih dari 90% di antaranya telah hancur. Monawwar al Qahef dan suaminya Muhammad kembali untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Pasangan itu menangis saat melihat rumah dua lantai mereka, yang telah direduksi menjadi tumpukan batu beton di sekeliling satu dinding melengkung. (taq) Baca juga :

Read More

3000 Paket Bantuan NU Care-Lazisnu dan Poroz Tiba di Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Sebagai bagian dari upaya komitmen dan spirit kemanusiaan untuk Palestina, NU Care-Lazisnu bersama Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (Poroz) Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa 3.040 paket higienis yang tiba di Gaza. Direktur NU Care-LAZISNU, Qohari Cholil, mengungkapkan bahwa paket bantuan tersebut dikirimkan untuk rakyat Palestina korban genosida Israel. “Alhamdulillah, berkat dukungan para donatur, 3.040 paket higienis telah berhasil dikirimkan ke Jalur Gaza setelah melalui proses pengiriman yang dimulai sejak September 2024 melalui jalur darat Yordania,” kata Qohari, Sabtu (14/12/2024). Proses pengiriman bantuan, sambungnya, sempat terkendala oleh antrean dan administrasi yang panjang, serta kondisi perbatasan yang sulit dilalui. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat NU Care-LAZISNU dan mitra-mitranya, termasuk Al Khoir Foundation dan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), untuk memastikan bantuan sampai ke tangan rakyat Palestina. Qohari menyebut, pada 8 Desember 2024, sebanyak empat truk yang membawa paket higienis telah tiba di Gaza Utara dan langsung disalurkan kepada sekitar 18.240 penerima manfaat yang tinggal di sekolah-sekolah penampungan di Beit Lehiya. “Bantuan berikutnya, berupa 8 truk gandum dari total 12 truk kontainer, masih dalam proses distribusi melalui jalur perbatasan Yordania. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya untuk meringankan beban rakyat Palestina yang menghadapi kesulitan akibat konflik yang masih berlangsung,” terangnya kepada 1miliarsantri.net. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada semua donatur yang telah mendukung program kemanusiaan NU Peduli Palestina ini. “Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan bersabar dalam proses pengiriman bantuan ini. Semoga Allah SWT menerima amal baik ini dan membalasnya dengan keberkahan,” ujarnya. Bantuan ini, yang sebelumnya dilepas oleh Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono, pada 20 September 2024, menunjukkan solidaritas umat Islam seluruh dunia untuk membantu Palestina. Padmo juga mengapresiasi peran lembaga filantropi Indonesia yang tergabung dalam Poroz atas kontribusinya. “Semoga bantuan ini membawa manfaat besar bagi saudara-saudara kita di Gaza,” pungkas Padmo. (zul) Baca juga :

Read More

Ulama Suriah DR Taufiq Ramadhan Al-Buthi Dikabarkan Terbunuh

Damaskus — 1miliarsantri.net : Kondisi Syekh DR Taufiq Ramadhan al-Buthi putra almarhum as-Syahid Syekh Sa’id Ramadhan al-Buthi, dipastikan baik-baik saja. Kepastian informasi ini membantah sejumlah isu yang berbedar luas bahwa sosok yang dikenal sebagai penasihat kepresidenan Bashar al-Assad telah terbunuh. “Alhamdulillah beliau baik-baik saja,” kata Syekh Mahmud al-Buthi, putra Syekh Taufiq, dalam pesan berantai, Sabtu (13/12/2024 Dia menegaskan kabar tersebut adalah kabar bohong tidak bisa dibenarkan. Tujuannya hanya untuk mengadudomba sesama bangsa Suriah. “Ini adalah isu untuk menyesatkan dan menebarkan api fitnah di antara rakyat,” ujar dia. DR Taufiq Ramadhan dikenal sangat aktif menyuarakan pentingnya persatuan Suriah dan menghindari perpecahan yang sengaja dikobarkan pihak tak bertanggung jawab. Beberapa kali dia berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah tokoh dari pejabat hingga ulama. Dia juga dikenal mempunyai banyak murid di Indonesia yang moderat. Sementara itu, mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Damaskus, Muhammad Setia mengaku sempat didatangi oposisi bersenjata Suriah dalam masa transasi pemerintahan Suriah. Menurut dia, pihak oposisi tidak melakukan sweeping setelah menjatuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Namun, lanjut dia, pihak oposisi sempat berkunjung ke asrama mahasiswa Indonesia yang berada di distrik Rukn Dien. “Gak ada (sweeping), tapi ada kunjungan mas ke asrama kita semalam,” ungkap Setia dihubungi 1miliarsantri.net, Sabtu (13/12/2024). Setia mengatakan, pada malam itu ada dua orang yang mengunjungi asrama mahasiswa dengan membawa senjata. Walaupun, kata dia, dalam kunjungannya itu mereka hanya untuk menenangkan mahasiswa. “Iya dengan senjata, tetapi dalam rangka berkunjung untuk menenangkan kita semua untuk jangan takut dan mereka siap menjaga keamanan jiwa kita,” ucap Setia. Ketua Tim Literasi PPI Suriah ini melaporkan, suasana depan asrama mahasiswa kini sudah mulai kondusif. Angkutan umum sudah mulai berjalan seperti biasanya. Konflik berdarah di Suriah telah berlangsung lebih dari satu dekade. Namun, Setia bersyukur situasinya tidak seperti konflik berdarah yang terjadi pada 2011 lalu. “Alhamdulillah, kejadian sekarang sangat berbeda dengan konflik 2011 kemarin yang berdarah, sekarang aman damai,” lanjutnya. Saat pasukan oposisi mulai masuk Damaskus, kata dia, juga nyaris tidak ada bunyi pertempuran. “Ketika mereka masuk ke Damaskus hampir gak ada bunyi pertempuran, mungkin ada suara tembakan euforia kemenangan mereka seperti yang tersebar di media-media,” jelas Setia. Dia menambahkan, masyarakat lokal dan mahasiswa Indonesia di Damaskus saat ini juga sudah merasa aman. “Ini yang kami rasakan di sni, tidak semenakutkan yang diberitakan di media-media,” sambung mahasiswa tahun ketiga Universitas Bilas-Syam ini. Seperti diketahui, setelah peralihan kekuasaan yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, suasana di Damaskus berubah dengan cepat. Proses transisi ini berlangsung tanpa adanya perang kota, terutama dalam pengambilan alih Damaskus. Hal ini menjadi sumber kebahagiaan bagi banyak warga Suriah yang merayakan momen ini karena tidak ada korban sipil selama peristiwa tersebut. Jalan-jalan utama dipenuhi penduduk lokal yang bersorak-sorai, membawa simbol-simbol perdamaian sebagai harapan baru untuk masa depan negara. Menurut informasi terbaru dari KBRI Damaskus, sebanyak 1.146 warga negara Indonesia yang berada di Suriah dinyatakan dalam kondisi aman. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban atau cedera di antara mereka. KBRI telah mengeluarkan imbauan evakuasi bagi seluruh WNI sebagai langkah antisipasi, meskipun rincian pelaksanaannya masih dalam proses koordinasi. Hari ini, perlahan-lahan aktivitas warga Damaskus mulai berjalan kembali. Beberapa pasar lokal, toko-toko, dan pusat kegiatan masyarakat telah membuka pintu mereka, meski belum sepenuhnya pulih seperti situasi normal sebelumnya. Warga tetap waspada, namun optimisme terlihat dalam semangat mereka untuk kembali menjalani rutinitas sehari-hari. (fat) Baca juga :

Read More