Program Makan Bergizi Gratis, Ini Tujuan dan Target Utamanya!
Bekasi – 1miliarsantri.net: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu inisiatif kebijakan publik paling ambisius dan monumental di Indonesia saat ini. Diperkenalkan sebagai program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, MBG dirancang sebagai upaya terpadu untuk mengatasi tantangan multidimensi mulai dari masalah gizi, kesehatan, pendidikan, hingga penguatan ekonomi lokal.
Program ini secara resmi diluncurkan dan mulai diimplementasikan dengan target cakupan yang masif di seluruh wilayah Indonesia. MBG bukan sekadar pembagian makanan, melainkan sebuah investasi strategis jangka panjang untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing dalam rangka menyambut visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2026 Kapan Dibuka? Begini Penjelasan Kepala BKN
Tujuan Utama MBG: Membangun Pondasi Gizi dan Kesehatan
Tujuan utama Program Makan Bergizi Gratis ini berakar pada upaya mendasar yaitu untuk memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia, terutama pada kelompok usia rentan. Program ini bertujuan memastikan bahwa kebutuhan gizi harian masyarakat, sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG), dapat terpenuhi.
1. Pemberantasan Stunting dan Gizi Buruk
Tujuan sentral dari MBG adalah mengatasi masalah gizi buruk dan stunting (gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis) yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa. Indonesia bertekad menurunkan angka stunting hingga di bawah 5%. Melalui asupan makanan bergizi dan susu gratis secara rutin, terutama pada periode emas tumbuh kembang, program ini berupaya untuk:
- Meningkatkan kecukupan gizi ibu hamil dan anak balita (usia di bawah lima tahun), yang merupakan kelompok paling kritis dalam pencegahan stunting.
- Mendorong pertumbuhan fisik anak sekolah, dengan target spesifik seperti peningkatan rata-rata berat badan sebesar 0,37 kg per tahun dan tinggi badan sebesar 0,54 cm per tahun bagi siswa dan santri.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Partisipasi Sekolah
Asupan gizi yang memadai terbukti memiliki korelasi langsung dengan fungsi kognitif dan prestasi akademis siswa. Anak-anak yang tercukupi gizinya cenderung lebih fokus, lebih mudah menyerap pelajaran, dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Dalam konteks pendidikan, MBG bertujuan untuk:
- Meningkatkan partisipasi dan kehadiran siswa di sekolah, serta menekan angka absensi atau putus sekolah. Contoh di sejumlah sekolah uji coba menunjukkan peningkatan kehadiran siswa yang signifikan setelah MBG diterapkan.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan menghilangkan masalah kelaparan akut dan kronis di sekolah. Makanan bergizi yang diberikan diharapkan menjadi daya tarik bagi anak-anak, khususnya dari keluarga prasejahtera, untuk tetap bersekolah.
3. Penguatan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal
Selain fokus pada gizi, MBG memiliki tujuan ekonomi yang luas, yaitu memberdayakan ekonomi di tingkat daerah dan memperkuat ketahanan pangan nasional:
- Menciptakan lapangan kerja baru secara langsung, ditargetkan hingga jutaan pekerjaan, melalui pembangunan dan pengoperasian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur umum.
- Mendongkrak perekonomian daerah dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, khususnya di sektor pertanian dan peternakan, karena program ini berkomitmen menggunakan bahan pangan lokal dalam penyediaan menu makanan.
- Mengurangi beban ekonomi keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi anak-anak mereka.
Baca Juga: Memperingati Hari Stroke Sedunia 2025, Kenali Gejala dan Penyebab Stroke di Sini!
Target Utama Penerima MBG
Target penerima Program Makan Bergizi Gratis ditetapkan secara spesifik untuk memastikan intervensi gizi tepat sasaran pada kelompok paling rentan dan strategis bagi masa depan bangsa, sebagaimana tertuang dalam kebijakan yang ada, termasuk dalam Peraturan Presiden yang relevan mengenai Badan Gizi Nasional (BGN). Secara umum, MBG menyasar empat kelompok utama:
1. Peserta Didik (Pelajar)
Ini adalah kelompok penerima dengan cakupan terbesar, meliputi:
- Peserta didik pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
- Peserta didik Pendidikan Dasar (SD/sederajat).
- Peserta didik Pendidikan Menengah (SMP, SMA, SMK/sederajat).
- Peserta didik di lingkungan Pendidikan Keagamaan (seperti pesantren).
Makanan bergizi diberikan satu kali per hari di sekolah atau pesantren, yang dirancang untuk memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian mereka.
2. Balita (Anak Usia di Bawah Lima Tahun)
Kelompok ini menjadi prioritas utama karena berada dalam masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), periode krusial untuk pencegahan stunting. Bantuan gizi untuk balita, khususnya yang mengalami atau berisiko kekurangan gizi, menjadi fokus penting.
3. Ibu Hamil
Ibu hamil menjadi sasaran utama karena gizi ibu secara langsung memengaruhi pertumbuhan janin dan risiko stunting pada anak. MBG memberikan bantuan gizi tambahan seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa makanan lengkap dan/atau kudapan bergizi, serta pemberian Tablet Tambah Darah (TTD).
4. Ibu Menyusui
Ibu menyusui, terutama yang memiliki balita berisiko stunting, juga menjadi kelompok target untuk memastikan asupan gizi yang optimal, yang penting bagi kesehatan ibu dan kualitas Air Susu Ibu (ASI).
Penulis: Gita Rianti D Pratiwi
Editor: Satria S Pamungkas, Glancy Verona
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


