Menteri Keuangan Dibuat Bingung! Data Simpanan Pemda Versi BI & Mendagri Beda Rp18 T

Menteri Keuangan
Dengarkan Artikel Ini

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa dana milik pemerintah daerah (Pemda) yang tersimpan di perbankan terus meningkat hingga akhir September 2025. Ia menyebut, jumlah dana mengendap tersebut naik 12,17%, dari Rp 208,6 triliun menjadi Rp 234 triliun. Menurut Purbaya, peningkatan ini disebabkan oleh belanja Pemda yang belum berjalan maksimal, sehingga uang daerah tidak segera terserap untuk kegiatan pembangunan.

Tito Karnavian Menyanggah Data yang Disampaikan Purbaya

Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tito menegaskan bahwa data simpanan Pemda di perbankan tidak setinggi yang disebutkan Purbaya. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), simpanan Pemda per September 2025 memang tercatat sebesar Rp 233,97 triliun, tetapi setelah dicek langsung melalui rekening kas daerah, angka sebenarnya hanya sekitar Rp 215 triliun.

Perbedaan Pencatatan Dana Mengendap Sebesar Rp 18 Triliun

Perbedaan data antara Purbaya dan Tito ini menimbulkan tanda tanya besar. Purbaya mengaku bingung karena ada selisih Rp 18 triliun antara data BI dan data dari pemerintah daerah. Ia pun mempertanyakan ke mana dana tersebut mengalir. “Saya jadi bertanya-tanya, Rp 18 triliun itu ke mana? Karena data BI sudah sistematis dari seluruh bank di Indonesia. Mungkin Pemda yang kurang teliti menghitung,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang digelar Senin (20/10/2025).

Baca juga: Gudang Garam Bangkrut! Sejarah Panjang Dari Kretek Rumahan hingga Konglomerasi Nasional!

Permintaan Investigasi Selisih Dana Daerah

Menanggapi hal itu, Purbaya meminta agar dilakukan investigasi mendalam terhadap perbedaan pencatatan dana mengendap Pemda di perbankan. Ia menekankan, bila dana selisih tersebut memang digunakan untuk menggerakkan perekonomian daerah, maka hal itu patut diapresiasi. Namun, bila ditemukan penyimpangan, pemerintah perlu segera menindaklanjuti agar keuangan daerah tetap transparan dan akuntabel.

Dana Mengendap Pemda dan Pentingnya Transparansi Keuangan

Kasus perbedaan data antara Purbaya dan Tito ini menunjukkan pentingnya transparansi pengelolaan dana pemerintah daerah. Selisih dana mengendap Pemda yang mencapai Rp 18 triliun harus segera dijelaskan agar tidak menimbulkan spekulasi negatif. Pada akhirnya, pengelolaan dana daerah yang akurat dan transparan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas fiskal serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Penulis : Ainun Maghfiroh

Editor : Thamrin Humris

Sumber foto: finance.detik.com

Sumber artikel: https://www.cnbcindonesia.com/market/20251021072510-17-677724/purbaya-bingung-data-simpanan-pemda-versi-bi-mendagri-beda-rp18-t


Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Berikan Komentar Anda

Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca