Massa Al Zaytun Menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem

Indramayu – 1miliarsantri.net : Massa Al Zaytun melantunkan lagu Havenu Shalom Aleichem sambil menunggu kedatangan para pengunjuk rasa dari Forum Indramayu Menggugat, Kamis (15/6/2023). Aksi tersebut sudah dilakukan mulai pukul 08.15 hingga pukul 10.00 WIB.
Massa Al Zaytun pun terlihat mendendangkan lagu Havenu Shalom Aleichem bersama-sama dengan ceria sambil bertepuk tangan. Terdengar suara seorang perempuan yang memimpin lagu tersebut dengan menggunakan pengeras suara.
Setelah itu, massa Al Zaytun kemudian melantunkan asmaul husna. Mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sejumlah lagu lainnya.
Sementara itu, hingga pukul 10.40 WIB, pengunjuk rasa dari Forum Indramayu Menggugat belum datang. Padahal, dalam edaran seruan aksi yang beredar di media sosial, mereka mengklaim akan menggelar aksi pukul 08.00 WIB dengan melibatkan 5.000 orang.
Dengan adanya rencana aksi unjuk rasa itu, pihak Ponpes Mahad Al Zaytun dikabarkan telah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres Indramayu. Dalam surat pemberitahuan itu, pihak Al-Zaytun disebutkan akan menyambut para demonstran dengan mengerahkan massa 10.000 orang.
Sementara itu, ratusan massa dari Forum Indramayu Menggugat datang sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka langsung dihadang barisan polisi, pada jarak sekitar 20 meter dari depan Ma’had Al-Zaytun dan sempat terlibat aksi saling dorong dengan petugas kepolisian saat berlangsung aksi unjuk rasa di depan Ma’had Al-Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Sejumlah perwakilan massa sempat berorasi dari atas mobil. Mereka kemudian merangsek dan berusaha menembus barisan polisi agar bisa mendekat ke area Ma’had Al-Zaytun.
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan. Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar bahkan turun langsung bersama-sama personelnya menahan massa yang terus berusaha memaksa untuk mendekati Ma’had Al-Zaytun.
Beruntung, aksi saling dorong tidak berlangsung lama. Perwakilan massa kembali melanjutkan orasi meski kemudian aksi saling dorong kembali terulang.
Koordinator aksi, Sayid Mukhlisin, mengatakan, dalam aksi tersebut, pihaknya lebih menyoroti kasus agraria seputar tanah Ma’had Al-Zaytun.
‘’Soal penguasaan tanah oleh ponpes ini sangat banyak, ada ribuan hektare. Kita mendesak Kementerian ATR/BPN untuk mengusut hal itu,’’ kata Sayid.
Selain itu, massa juga mempertanyakan soal perijinan terkait sejumlah aset milik Al-Zaytun. Di antaranya, galangan kapal maupun dermaga yang dibangun pihak Al-Zaytun.
‘’Kita mendesak dinas perizinan, itu mereka (pihak Al-Zaytun) punya izin nggak membangun dermaga, jalan, yang mereka lakukan itu,’’ cetus Sayid.
Selain itu, Sayid mengatakan, pihaknya juga mendesak Kemenag dan MUI agar mengusut tuntas kasus yang kini membelit Al-Zaytun. Masyarakat butuh konfirmasi karena mereka yang paling berwenang
Selain itu, massa juga mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan perkosaan yang sudah ditangani polda. Massa juga mempertanyakan manfaat keberadaan Ma’had Al-Zaytun bagi warga sekitar.
Setelah melakukan aksi orasi sekitar 30 menit, massa membubarkan diri dengan tertib tanpa pengawalan petugas kepolisian. (sp)