Kemenag Luncurkan Madrasah English Community

Jakarta – 1miliarsantri.net : Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) RI merilis Madrasah English Community (MEC). Hal ini merupakan program pengembangan bahasa Inggris yang berlangsung di madrasah.
Program yang diinisiasi melalui kerja sama antara Direktorat KSKK Madrasah dan Peace Corps ini dirilis Rabu (24/5/2023) kemarin. Adapun Kegiatan MEC secara luring dilaksanakan di MTsN 7 Kediri, sebagai salah satu madrasah yang menerima relawan guru bahasa Inggris dari Peace Corps.
Dalam agenda peluncuran, Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom dan Direktur Peace Corps. Country Christie Scott memberikan sambutan. Mereka mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama guru-guru Bahasa Inggris peserta MEC dan juga kepala madrasahnya.
Direktur KSKK Madrasah mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebab, menurutnya kegiatan ini membantu meningkatkan kapasitas Bahasa Inggris siswa-siswi madrasah.
“Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, mau tidak mau, ke depan kita akan menjadi bagian dari komunitas internasional. Kegiatan ini merupakan kesempatan berharga untuk menambah kemampuan bahasa Inggris sejak dini,” terang Isom dalam keterangan pers kepada sejumlah media, Kamis (25/5/2023).
MEC merupakan kegiatan belajar bersama bahasa Inggris secara hybrid, yang diasuh secara langsung oleh penutur asli untuk siswa-siswi madrasah jenjang MTs dan MA. Kegiatan perdana MEC ini diikuti 352 lembaga MTs dari seluruh Indonesia secara online.
Setiap lembaga disebut terdiri dari 2 hingga 3 kelas, yang mana setiap kelasnya terdiri dari 20-30 siswa. Nantinya, mereka menggunakan platform zoom secara bersama-sama untuk mengikuti pembelajaran bahasa Inggris ini.
Kegiatan peluncuran MEC ini juga dihadiri Kepala MTsN 7 Kediri Abbas Shofwan, serta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Kediri, Abdullah Rosyad.
Setelah peluncuran, kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris langsung dilakukan oleh Sarah Mericle sebagai guru relawan dari Peace Corps. Di awal pembelajaran, ia memperkenalkan diri dan asal usulnya.
Setelah itu, Sarah menyampaikan materi awal tentang prinsip-prinsip penting dalam belajar bahasa Inggris. Di antaranya adalah tidak takut salah dan jangan terlalu khawatir dengan grammar. Sarah juga mengajarkan ungkapan-ungkapan sederhana dalam kegiatan sehari-hari, seperti mengucapkan salam.
Salah satu siswi MTsN 7 Kediri, Chantika Aurora Tiarani, termasuk yang mengikuti pembelajaran ini secara luring. Ia merasa senang senang bisa langsung belajar dengan orang asli Amerika.
“Kami bisa mendengar langsung ungkapan bahasa Inggris dari penutur asli. Kita juga akan terbiasa mendengarkan orang asli Amerika. Kita juga tidak minder lagi untuk bicara langsung dengan orang native,” pungkasnya. (din)