Buya Yahya Menyesali War Tiket Konser ColdPlay

Jakarta – 1miliarsatri.net : Maraknya perbincangan tentang war ticket konser Coldplay diberbagai media, bahkan hampir diseluruh jejaring sosial ramai membicarakan tiket yang ditawarkan dengan beragam tersebut. Sedangkan konser Coldplay akan berlangsung di Indonesia pada November mendatang.
Harga tiket yang ditawarkan bermacam-macam, bahkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah. Namun terdapat cerita miris di balik perburuan tiket tersebut. Ada orang yang rela menggunakan uang berobat orang tua demi membeli tiket Coldplay dari calo yang mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut Buya Yahya, permasalahan utama bukan pada perang tiket. Namun, masalah cara hidup dan gaya hidup. Cara hidup yang tidak baik bisa merusak kehidupan seseorang.
“Bahwasanya, ada cara hidup yang kurang baik, gaya hidup yang merusak, yaitu berbelanja sesuatu tidak memakai pertimbangan, yang bisa jadi karena itu terpengaruh karena lingkungan, yang biasa hidup dengan gaya tidak baik atau bisa jadi sebuah kesombongan,” terang Buya Yahya kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (3/6/2023).
Lebih dari itu, fenomena war tiket tersebut bisa menjadi ajang riya. Ada orang yang hanya ingin terlihat kaya, padahal belum tentu demikian. Ini merupakan cara hidup yang mesti diluruskan agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik.
“Kisah konser musik hanya sebuah contoh. Jadi kami melihat dari sisi yang tidak baik, yaitu budaya tampil sok kaya, padahal belum tentu kaya beneran,” tutur Buya lagi.
Buya Yahya menambahkan, jika Coldplay akan menggelar konser di Indonesia, itu bukan menjadi masalah. Namun, hal yang jadi masalah terkait orang-orang yang beli tiket karena ikut-ikutan, bahkan sampai memaksakan diri walaupun ekonomi tak mampu.
“Permasalahannya bukan LGBT atau grup musik itu, cara hidup, cara hidup yang ikut-ikutan, kesombongan ingin dilihat wah, gaya hidup ingin dilihat wah, ini gaya hidup yang rusak,” tutur Buya Yahya.
Buya Yahya meminta agar masyarakat tidak bersikap sombong dan tidak ikut-ikutan sok bergaya hidup mewah. Hidup dengan benar sesuai kemampuan finansial sendiri. Itu akan lebih baik daripada berusaha memiliki cara hidup palsu.
“Ayo kembali ke cara hidup Nabi, kami tidak melihat sisi itu tapi kami melihat cara hidup yang benar, jangan sombong, jangan ikut-ikutan. Jangan ikut gaya hidup orang-orang, tapi ukur gaya hidup kamu sendiri,” terang Buya Yahya. (eib)