Al Chaidar : Kedekatan Panji Gumilang Dengan Israel dan Yahudi Terjalin Sejak Tahun 1993

Jakarta — 1miliarsantri.net : Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, disinyalir sangat lekat dengan Israel atau Yahudi, hal ini setelah videonya viral saat menyanyikan lagu Hevenu Shalom Aleichem di hadapan para santrinya.

Sebelumnya nama Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat ini menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Shalat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jamaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.

Belakangan Ponpes Al-Zaytun kembali menuai kontroversi setelah kembali viral di media sosial dimana salah satu pimpinan Ponpes Al Zaytun terlihat mengajak para santri untuk menyanyikan ‘Salam Yahudi’ Hevenu Shalom Aleichem’.

Bahkan dalam video viral tersebut, nampak terlihat artis Lucky Hakim ikut bernyanyi bersama para peserta lainnya yang dipimpin langsung oleh Panji Gumilang. Dalam video tersebut, Luxky Hakin juga terlihat kebingungan dengan apa yang dia saksikan melihat Panji Gumilang bernyanyi Hevenu Shalom Aleichem.

Salam Yahudi yang kerap kali diucapkan oleh Panji Gumilang dalam setiap pidatonya dengan dalih toleransi. Di mana menurut pengamat terorisme Al Chaidar, dulu memang dirinya senang dengan aliran NII KW9 ini karena waktu itu juga mengajarkan tentang rasionalitas, juga keadaban dan toleransi.

“Kemudian baru kita ketahui ternyata toleransi yang mereka maksudkan itu sebenarnya adalah sebuah sinkretisasi,” ujarnya kepada media, Sabtu (29/07/2023).

Al Chaidar menerangkan bahwa sinkretisasi adalah menggabungkan semua ajaran agama, agama Yahudi, ajaran agama Islam, Kristen disatukan menjadi satu.

“Kemudoan cara ibadahnya juga digabungkan nantim orang-orang di sinagog, di masjid, di gereja. Itu digabung jadi satu tempat. Mereka juga menafsirkan bahwa yang namanya komunisme itu seperti itu, jadi nggak ada lagi negara, yang ada adalah komunitas-komunitas, yang ada adalah jemaah-jemaah,” sambungnya.

Ketika ditanya soal isu kedekatan Panji Gumilang dengan Israel atau Yahudi, Al Chaidar menjelaskan dulu sekitar tahun 1993 sering diajak rapat baromic dengan Abu Totok atau Panji Gumilang.

“Dulu tahun-tahun 1993 banyak rapat baromic Abu Totok atau Panji Gumilang ini menyampaikan bahwa Negara Indonesia ini bodoh karena tidak mau menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan Taiwan,” ungkap pengamat terorisme tersebut.

Menurutnya, Israel memiliki banyak kemajuan teknologi pertanian dan sebagainya. Bahkan penggemukan sapi australia yang ada di Al Zaytun diharapkan nantinya akan mengundang ahli-ahli atau sarjana dari Israel. Guna mengembangkan sistem pertanian terpadu, alasan pemilihan sapi karena waktu itu mantan Presiden Soeharto sangat senang dengan sapi.

Al Chaidar menambahkan, hal tersebut dilakukan dengan melihat di mana itu dianggap bahwa itu adalah cara masuk yang paling tepat menguasai negara afektif.

“Itu kemudian yang diprogramkan di dalam program-program waktu itu sudah menyatakan bahwa dia akan mempengaruhi politis-politis Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tuturnya.

Al Chaidar menegaskan kembali soal isu kedekatan Panji Gumilang dengan Israel atau Yahudi sejak terjadi pada tahun 1993.

“Ini dimunculkan kembali untuk menyegarkan lagi bahwa keputusan Indonesia pada masa Soekarno yang menyatakan bahwa tidak mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel, itu adalah kebutuhan yang salah. Kita harus membuka hubungan diplomatik dengan siapapun’, jadi saya melihat bahwa ambisi-ambisi Panji Gumilang ini sangat utopis,” pungkasnya. (ind)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *