Sekjen PBB Sebut Kebijakan Israel di Tepi Barat Mengancam Solusi Dua Negara

Gaza — 1miliarsantri.net : Kebijakan Israel terhadap Tepi Barat mengancam prospek solusi dua negara dengan Palestina. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu. Menurutnya, kekerasan dan penangkapan meningkat tajam di wilayah pendudukan Israel sejak pecahnya perang Gaza akibat serangan Hamas pada 7 Oktober.
Melalui langkah-langkah administratif dan hukum, Israel sedang mengubah geografi Tepi Barat, kata Guterres dalam pernyataan yang dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, selama pertemuan Dewan Keamanan.
Ekspansi pemukiman diperkirakan akan semakin cepat karena penyitaan lahan besar-besaran di daerah-daerah strategis dan perubahan dalam perencanaan, pengelolaan lahan, dan tata kelola, tambah Guterres.
“Perkembangan terbaru ini seperti menancapkan pasak ke jantung prospek solusi dua negara,” terang kepala PBB tersebut.
Dia mengatakan Israel sedang mengambil langkah-langkah untuk memperluas kedaulatannya atas Tepi Barat.
Guterres mengatakan Israel telah mengambil langkah-langkah hukuman terhadap Otoritas Palestina dan melegalkan lima pos terdepan Israel di Tepi Barat.
Israel telah membangun pos-pos semacam itu sebagai bagian dari pendudukannya di Tepi Barat sejak 1967.
“Kita harus mengubah arah. Semua aktivitas pemukiman harus segera dihentikan,” tegas Guterres.
Dia mengatakan pemukiman Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan hambatan bagi perdamaian dengan Palestina.
Guterres mengulangi seruannya untuk gencatan senjata segera dalam perang Gaza dan pembebasan semua sandera.
“Situasi kemanusiaan di Gaza adalah noda moral bagi kita semua,” ungkap Guterres.
Perang dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.
Para militan juga menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 orang yang menurut militer Israel telah meninggal.
Israel merespons dengan serangan militer yang telah menewaskan setidaknya 38.794 orang, juga sebagian besar warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan Gaza. (zul)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru