Khalil al-Hayya: Kami Telah Menerima Jaminan dari Para Mediator dan Amerika bahwa Perang di Gaza Telah Berakhir Sepenuhnya


Gaza – 1miliarsantri.net | PEMIMPIN Gerakan Hamas di Jalur Gaza sekaligus ketua delegasi perundingannya, Khalil al-Hayya, pada hari Kamis (09/10/2025) mengungkapkan bahwa Hamas telah menerima jaminan dari para mediator dan dari pemerintah Amerika Serikat bahwa perang Israel terhadap Jalur Gaza “telah berakhir sepenuhnya”, sambil mengumumkan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang, memulai penerapan gencatan senjata permanen, serta melakukan pertukaran tahanan antara warga Palestina dan tawanan Israel.
Al-Hayya dalam pernyataan bergambar mengatakan:
“Hari ini kami umumkan bahwa telah tercapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan agresi terhadap rakyat kami, serta memulai penerapan gencatan senjata permanen, penarikan pasukan pendudukan, masuknya bantuan, pembukaan perlintasan Rafah dua arah, dan pertukaran tahanan.”
Ia juga mengungkapkan bahwa sebanyak 250 tahanan seumur hidup dan 1.700 tahanan dari penduduk Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023 akan dibebaskan, selain juga pembebasan semua anak-anak dan perempuan.
Al-Hayya menambahkan:
“Kami telah menerima jaminan dari saudara-saudara mediator dan dari pemerintah Amerika Serikat, yang semuanya menegaskan bahwa perang telah berakhir sepenuhnya. Kami akan melanjutkan kerja sama dengan kekuatan nasional dan Islam untuk menyelesaikan langkah-langkah berikutnya, bekerja demi kepentingan rakyat Palestina, menentukan nasibnya sendiri, dan menegakkan hak-haknya hingga terwujud negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Ia juga berkata:
“Kami telah menangani rencana Presiden Amerika (Donald Trump) dengan penuh tanggung jawab, dan kami memberikan tanggapan yang menjamin kepentingan rakyat kami, hak-hak kami, serta menghentikan pertumpahan darah, dan yang mencakup visi kami untuk menghentikan perang.”
Al-Hayya melanjutkan:
“Delegasi kami datang ke Republik Arab Mesir dengan penuh tanggung jawab dan sikap positif, yang memungkinkan kami bersama kekuatan perlawanan untuk mencapai kesepakatan yang kami persembahkan kepada rakyat kami yang mulia.”
Kepada warga Gaza, al-Hayya berkata:
“Dunia berdiri takjub menyaksikan apa yang telah kalian berikan berupa pengorbanan, keteguhan, kesabaran, dan keikhlasan. Kalian telah menjalani perang yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya. Kalian menghadapi tirani musuh, kekejaman tentaranya, pembantaian, dan kebiadabannya.”
Pemimpin Hamas itu mengatakan bahwa setelah lebih dari dua tahun perang di Gaza,
“Kami berdiri di hadapan kepahlawanan para pejuang perlawanan yang berjuang dari titik nol. Mereka seperti gunung yang kokoh di hadapan tank, kendaraan, dan pasukan pendudukan. Mereka menggagalkan satu per satu rencana musuh — mulai dari rencana pengusiran, kelaparan, hingga penciptaan kekacauan, dan lainnya.”
Ia menyampaikan penghormatan kepada rakyat Palestina di seluruh tempat keberadaannya, kepada para mediator di Mesir, Qatar, dan Turki, serta kepada mereka yang turut serta dalam pertempuran melawan pendudukan di Yaman, Lebanon, dan tempat lainnya. Ia juga menyampaikan salam kepada seluruh pihak yang bersolidaritas di seluruh dunia dengan perjuangan Palestina, dan kepada para peserta konvoi dukungan dan kebebasan di darat maupun laut.
Ia menutup dengan mengatakan:
“Salam untuk Gaza, salam untuk para lelaki Gaza, salam untuk para perempuan Gaza, salam untuk anak-anak Gaza, salam untuk para orang tua Gaza, untuk para syuhada Gaza, untuk para korban luka Gaza, untuk para tahanan Gaza, salam untuk para pemimpin syahid yang agung.”
Sebelumnya pada hari yang sama, para mediator dalam perundingan di Sharm el-Sheikh, Mesir, mengenai perang genosida di Jalur Gaza yang terkepung mengumumkan tercapainya kesepakatan untuk gencatan senjata.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis juga mengonfirmasi tercapainya kesepakatan antara pendudukan Israel dan Gerakan Hamas. Ia menulis di akun platform “Truth Social”:
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama dari rencana perdamaian kami,”
seraya menambahkan bahwa kesepakatan itu berarti semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati, yang keduanya merupakan langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan langgeng.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majid al-Ansari, juga mengumumkan bahwa telah tercapai kesepakatan atas semua butir dan mekanisme pelaksanaan tahap pertama dari gencatan senjata di Gaza, yang akan mengarah pada penghentian perang, pembebasan tawanan Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, Gerakan Hamas menyatakan bahwa kesepakatan tersebut mencakup penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, masuknya bantuan, dan pertukaran tahanan. Hamas juga menyeru Trump, negara-negara penjamin, serta berbagai pihak Arab, Islam, dan internasional lainnya agar memastikan pemerintah pendudukan melaksanakan seluruh kewajiban dalam kesepakatan itu, serta tidak dibiarkan mengingkari atau menunda-nunda pelaksanaannya. (***)Penulis: Abdullah al-Mustofa
Editor: Toto Budiman
Sumber berita dan foto: Al-Araby al-Jadid
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.