Di Balik Ilusi Solusi Dua Negara, Rakyat Palestina Masih Bertahan

Dengarkan Artikel Ini

Palestina – 1miliarsantri.net | Solusi dua negara kerap dijual sebagai jalan keluar konflik, namun bagi rakyat Palestina, ia lebih mirip ilusi yang menambah luka lama. Di balik jargon diplomasi, mereka hidup dalam trauma kolektif, kehilangan arah, dan keputusasaan yang merayap. Meski begitu, di tengah reruntuhan, harapan masih tumbuh: kekuatan rakyat yang menolak menyerah, serta solidaritas dunia yang mulai melihat perjuangan Palestina sebagai isu kemanusiaan sejati.

Manusia di Balik Narasi Politik

Ketika para pemimpin dunia sibuk berdebat tentang solusi politik, dari meja perundingan hingga ruang sidang internasional, ada hal mendasar yang sering terlupakan: manusia. Bukan sekadar angka korban atau statistik di layar televisi, melainkan kehidupan yang terkoyak, keluarga yang tercerai-berai, dan komunitas yang kehilangan arah. Semua jargon diplomasi kerap menutupi kenyataan pahit di lapangan: penderitaan yang tiada henti.

Bencana yang Lebih dari Sekadar Angka

Konflik yang berkepanjangan melahirkan luka kemanusiaan yang tak tertandingi. Ia bukan hanya soal rumah yang hancur atau ekonomi yang runtuh. Yang lebih menakutkan adalah jejak psikologis yang melekat—trauma kolektif yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebuah masyarakat dipaksa hidup dengan rasa takut, kehilangan, dan harapan yang dikubur hidup-hidup setiap hari. Trauma ini tak hanya melumpuhkan jiwa, tetapi juga melemahkan kemampuan rakyat untuk berperan dalam menentukan masa depan politik mereka sendiri.

Gelombang Putus Asa

Dalam kondisi serba tertekan, keputusasaan menjadi wabah yang merayap cepat. Ketika janji politik tak kunjung ditepati, ketika pihak yang seharusnya membela justru dituding ikut melanggengkan sistem kolonial, rakyat merasa terbuang. Mereka hidup tanpa kompas, seolah ditinggalkan untuk mengarungi masa depan sendirian. Frustrasi ini bukan hanya melemahkan semangat perjuangan, tapi juga merusak tatanan sosial yang menjadi penopang kehidupan sehari-hari.

Ilusi Politik yang Tak Pernah Usai

Di meja diplomasi, istilah “solusi dua negara” kerap disebut sebagai jalan keluar. Namun bagi banyak rakyat, itu lebih mirip ilusi ketimbang solusi. Syarat-syarat yang tidak adil hanya akan melahirkan versi baru dari perjanjian lama yang gagal. Energi, waktu, dan dana terbuang untuk sesuatu yang sudah terbukti rapuh, sementara di lapangan, pembersihan etnis terus berjalan tanpa henti. Harapan rakyat pun semakin terkikis, tergantikan oleh rasa skeptis pada semua bentuk kesepakatan yang lahir dari luar suara mereka.

Harapan yang Tumbuh dari Akar Rumput

Namun, di tengah reruntuhan harapan, ada cahaya kecil yang terus menyala: kekuatan rakyat. Gerakan rakyat di Palestina, meski penuh keterbatasan, tetap menjadi sumber energi yang tak tergantikan. Lebih dari itu, opini publik global mulai bergeser. Dari jalan-jalan kota di Barat hingga ruang-ruang akademik, muncul gelombang solidaritas yang menyoroti Palestina bukan sekadar isu politik, melainkan perjuangan kemanusiaan melawan kolonialisme.

Rakyat Sebagai Penentu

Dukungan global tentu penting, tetapi kunci utama tetap ada pada kebangkitan rakyat di tanah mereka sendiri. Perlawanan sipil yang otentik, terhubung dengan energi solidaritas internasional, menjadi jalan paling nyata untuk merebut kembali martabat. Inilah cara rakyat menemukan kembali kompas perjuangannya—bukan dengan mengandalkan koordinasi luar yang melemahkan, tetapi dengan meyakini bahwa keadilan adalah hak yang mereka miliki sepenuhnya.

Hidup yang Menolak Menyerah

Pada akhirnya, kekuatan sejati tidak lahir dari meja perundingan, melainkan dari rakyat yang menolak menyerah pada keputusasaan. Dari keluarga yang tetap menyalakan lampu di rumah yang setengah runtuh, dari anak-anak yang tetap belajar meski sekolah mereka hancur, dari doa-doa yang terus dipanjatkan di balik deru bom. Mereka adalah benih kehidupan yang membuktikan bahwa meski bekas luka menganga, harapan tak pernah benar-benar padam. (***)

Penulis: Abdullah al-Mustofa

Editor: Toto Budiman

Sumber:  ملتقى فلسطين (Palestine Forum)

Foto: ABC News, IRNA


Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Berikan Komentar Anda

Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca