Dengan Menggunakan Sepeda, Pelajar Asal Guinea Berkeinginan Menuntut Ilmu ke Kairo

Kairo — 1miliarsantri.net : Apapun cara dilakukan untuk dapat menuntut ilmu. Itulah yang dilakukan pelajar asal Guinea, Afrika Barat, Mamadou Safaiou Barry. Diarela menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan menggunakan sepeda angin untuk dapat berkuliah di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Barry bertekad untuk belajar teologi Islam di sekolah terkemuka tersebut.
Alih-alih membayar transportasi, Barry berangkat ke Kairo dengan mengayuh sepeda bekas dengan membawa peta Afrika yang digambarnya.
Pria berusia 25 tahun ini hanya membawa bekal pakaian ganti, senter dan peralatan kecil untuk melintasi benua. Dengan sepedanya, Barry melewati hutan, gurun, bahkan daerah konflik.
Perjalanan Barry memakan waktu selama empat bulan dengan melintasi tujuh negara. Tekad Barry pun berujung pada keberhasilan.
Ia diterima di Universitas Al Azhar, salah satu pusat pembelajaran Muslim Sunni tertua dan paling dihormati di dunia, dengan mendapat beasiswa penuh.
“Jika Anda mempunyai mimpi, pertahankan dan kuatkanlah. Tuhan akan membantumu,” ucap Barry, dikutip dari VOA, Sabtu (07/10/2023).
Tak hanya Barry, ribuan warga Afrika Barat melakukan perjalanan berisiko melintasi gurun Sahara setiap tahunnya, mencari kehidupan yang lebih baik. Namun banyak yang tidak berhasil.
Menurut data Organisasi Internasional untuk Migrasi, hampir 500 orang meninggal atau hilang di jalur migrasi Afrika Barat tahun lalu
Barry memutuskan bahwa risikonya sepadan dengan imbalannya.
“Saya harus berjuang,” kata Barry pada Agustus lalu di Chad.
Barry menempuh jarak sekitar 100 kilometer setiap hari. Dia berkendara melalui Mali, Burkina Faso, Togo, Benin, dan Niger. Ia terpaksa singgah di N’Djamena, ibu kota Chad karena konflik yang sedang berlangsung di Sudan.
Dalam perjalanannya, Barry mengungkapkan pernah ditahan tiga kali. Dua kali di Burkina Faso, dan satu kali di Togo.
Di sana, pasukan keamanan menahannya selama sembilan hari tanpa dakwaan sebelum melepaskannya seharga 56 dollar AS atau sekira Rp900.000.
“Itu semua uangnya untuk sisa perjalanan. Saya sering tidur di semak-semak karena saya takut dengan orang-orang di kota. Saya pikir mereka akan mengambil sepeda dan melukai saya.” lanjutnya.
Nasib Barry kembali berubah di Chad. Di sana, seorang dermawan lokal, yang membaca tentang perjalanannya secara online, menawarkan untuk menerbangkannya langsung ke Mesir dan menghindari pertempuran di Sudan.
Barry tiba di Kairo pada tanggal 5 September dan beberapa hari kemudian menerima beasiswa penuh ke Al-Azhar.
Ia berniat kembali ke Guinea setelah studinya selesai, untuk menyebarkan agama Islam.
“Saat saya kembali ke negara saya, saya ingin menjadi seseorang yang mengajarkan Islam dan memberi tahu orang-orang bagaimana melakukan hal-hal baik,” pungkasnya. (ris/AFP)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru